Kontribusi bahasa pada kehidupan manusia sangat besar, bahasa berperan memungkinkan manusia dapat berinteraksi , menyelesaikan masalah, membuat atau meneruskan kebudayaan. Bahasa pada manusia merupakan sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain, menumbuhkan daya cipta dan memiliki sistem aturan. Dengan daya cipta tersebut manusia dapat menciptakan berbagai macam kalimat yang bermakna. Jadi bahasa merupakan alat komunikasi sosial bagi ras manusia bukan spesies lain.
Holzman dalam Bromley, (1994) mengatakan ada tiga aspek yang membedakan bahasa manusia dan bahasa/sistem isyarat pada hewan. Pertama, bahasa manusia bersifat produktif sedangkan sisten isyarat pada hewan bersifat tak produktif. Kedua, bahasa pada manusia terlepas dari konteks/situasi, sedangkan bahasa pada hewan terikat akan konteks/situasi. Ketiga, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, sedangkan hewan menggunakan bahasa/isyarat untuk menginformasikan sesuatu.
Pada pemaparan kelompok II tentang karakteristik bahasa manusia, penulis mencoba menyimpulkan beberapa intisari tentang materi tersebut.
Karakteristik bahasa pada manusia 1. Bermakna/Berfungsi/Bertujuan
Bahasa manusia tentunya bermakna dan memiliki tujuan. Bahasa manusia sangat bervariasi, karena manusia hidup di berbagai pelosok yang berbeda. Sekali pun manusia memiliki ragam bahasa, tetapi bahasa tersebut tetap bermakna dan dapat dimengerti oleh penggunanya maupun pengguna lain jika mempelajarinya.
2. Sebagai tindakan verbal yang beraturan
Bahasa diartikan sebagai tindak verbal yang beraturan. Oleh karena itu, secara linguistik, bahasa manusialah yang benar-benar dianggap sebagai bahasa. Bahasa merupakan ekspresi sebuah ide yang dimaknai dari suatu bunyi ujaran yang kemudian dikombinasi menjadi kata-kata.
3. Karakteristik bahasa manusia selanjutnya yaitu adaptif atau kontekstual.
Adaptif dalam hal ini yaitu, bahasa manusia memiliki fleksibilitas dalam penggunaannya. Artinya, bahasa bisa menyesuasikan situasi maupun kondisi, serta menyesuiakan siapa penggunanya. Contohnya, ketika hendak berinteraksi, seseorang akan memilih bahasa sesuai dengan target petuturnya. Bahasa yang digunakan akan bervariasi tergantung pada siapa lawan bicara,serta bagaimana situasi ketika hendak berbicara.
4. Bahasa manusia diturunkan secara kultural.
kultural. Contohnya, Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaya mempunya kesamaan karena keduanya lahir dari Bahasa Melayu. Tetapi, meskipun turun dari rumpun yang sama, Bahasa Indonesia tetap memiliki perbedaan dari Bahasa Malaya. Hal ini tentunya disebabkan oleh faktor perkembangan yang berbeda di antara kedua negara tersebut. Bersifat Arbitrer
5. Bahasa manusia bersifat arbitrer.
Arbitrer memiliki arti mana suka (sewenang-wenang). Jadi, dalam suatu bahasa tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Kerabitreran bahasa, menjadi sesuatu yang bermakna (konvensional) karena masyarakat bahasanya mematuhi dan menyetujui konvensi bahwa suatu bahasa digunakan untuk melambangkan suatu konsep tertentu yang diwakilinya.
6. Terdiri atas makna dan bentuk
bahasa berfungsi untuk menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Bahasa manusia memiliki makna yang hendak disampaikan oleh para penuturnya kepada petuturnya. Adapun bentuk dari bahasa manusia dapat dilihat dari lambang-lambang yang dijadikan alat untuk mewakilkan suatu konsep. Bentuk dari lambang-lambang ini berwujud morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana.