AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA
Disusun untuk memenuhi Tugas Sistem Ekonomi Indonesia
Oleh Kelompok 2
Oktavianus Alvin Dwi Prakoso (165120307111025) Agustinus Jati Krismandaka (165120307111054)
PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang Agenda dalam Sistem Ekonomi Indonesia dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia yang diampu oleh Dr. Agung Yuniarinto, SE, M.Si. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur sebagai tugas kelompok mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya, walaupun penulis sadari masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Malang, 14 Maret 2017
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...i
Daftar Isi...ii
BAB I PENDAHULUAN...
1.1 Latar Belakang ... 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Pembahasan ... 1.4 Manfaat Pembahasan ...
BAB II PEMBAHASAN...
2.1Definisi Sistem Ekonomi...
2.2Komponen Sistem Ekonomi ...
2.3Fungsi Sistem Ekonomi...
BAB III PENUTUP... 3.1 Kesimpulan... 3.2. Saran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila sistem ekonomi didefinisikan sebagai tatanan penyelenggaraan kehidupan ekonomi, maka sesungguhnya Indonesia telah memiliki sistem ekonomi sejak negara dan bangsa ini di proklamasikan. Pasal-pasal dalam UUD 1945, misalnya Pasal 33, dengan tegas mengamanatkan bagaimana kehidupan perekonomian Indonesia harus di selenggarakan. Di samping itu, semua rezim pemerintahan di masa lalu juga meiliki dokumen tertulis tentang bagaimana kehidupan ekonomi itu diatur. Misalnya Pemerintahan Orde Lama memiliki Rencana Pembangunan Semesta Berencana, Pemerintahan Orde Baru memiliki Program Garis-garis Besar Haluan Negara, Pemerintahan Orde Reformasi memiliki Program Pembangunan Nasional. Dari sini sudah dapat dikatan bahwa Indonesiia memiliki sistem ekonomi, meskipun disadari bahwa bentuk sistem ekonomi itu sangat berwariasi anatar satu rezim dengan rezim lainnya.
Kesejahteraan yang berkeadilan sosial masih jauh dari angan-angan. Pada titik inilah perlu dilakukan perenungan, mengapa dan di mana salahnya sehingga tatanan ekonomi di masa lalu nelum memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Pada makalah ini akan di sampaikan tentang sistem ekonomi dari rezim Orde Lama dan Orde Baru dan beberapa kekurangannya, serta agenda-agenda yang harus di jawab untuk bisa membangun Sistem Ekonomi Indonesia yang lebih baik lagi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa perbedaan sistem ekonomi pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi? 1.2.2 Apa asas-asas yang di terapkan pada bidang ekonomi pada masa Orde Lama, Orde Baru,
dan Orde Reformasi?
1.2.3 Apa saja isu-isu yang terkait dengan komponen sistem ekonomi Indonesia?
1.3 Tujuan Pembahasan
1.3.1 Mengetahui perbedaan sistem ekonomi pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi?
1.3.2 Mengetahu asas-asas yang di terapkan pada bidang ekonomi pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi?
1.4 Manfaat Pembahasan
a) Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia ekonomi dan memperkaya wawasan mengenai Sistem Ekonomi Indonesia.
b) Praktis
BAB II PEMBAHASAN
2.1 SISTEM EKONOMI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH
1. Sistem Ekonomi Masa Orde Lama: Sosialisme Indonesia A. Pengertian, Dasar, dan Tujuan Sosialisme Indonesia
Sosialisme Indonesia adalah suatu ajaran dan gerakan tentang tata masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasil, ini merupakan perwujudan sosialisme Indonesia bersendi pokok pada keadilan, kerakyatan, dan
kesejahteraan. Unsur yang terkandung dalam asas-asas kekeluargaan dan gotong royong merupakan ciri-ciri pokok kepribadian Indonesia, seperti dirumuskan dalam Pancasila.
Sosialisme Indonesia bertujuan untuk mengakhiri dan melenyapkan segala penderitaan rakyat lahir batin, dan memberikan nikmat rohaniah dan badaniah dengan menciptakan atta masyarakat Indonesia. Ciri pokok sosialisme adalah perpaduan anatar unsur sosialisme, yaitu keadilan sosial dan kesahteraan, dan unsur kepribadian Indonesia, yaitu kekeluargaan dan gotong royong.
B. Unsur Pokok Sosialisme Ekonomi Indonesia
Cita-cita ekonomi sosialis Indonesia adalah menggambarkan suatu perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
Pokok-pokok pemikiran ekonomi sosialis Indonesia
1. Segala kegiatan produksi harus ditunjukan pada kepentingan rakyat, terutama kebutuhan pokok hidup.
2. Seluruh kegiatan distribusi diatur sedemikian rupa sehingga barang keperluan hidup dapat sampai dengan cepat, merata, dan murah di tangan rakyat.
3. Segala kegiatan pertanian dan industri dibawa pada tingkat dimana ekspor Indonesia menigkat menjadi ekspor barang jadi.
4. Segala kegiatan impor ditunjukan pada barang yang dapat menambah produksi barang dalam negeri.
Pembagian peran di anatar pelaku ekonomi di dasarkan pada pokok-pokok berikut
1. Negara, menguasai lapangan perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak.
2. Produksi, pengangkutan, dan distribusi bahan penting diselenggarakan oleh negara.
3. Pemerintah daerah dianjurkan bergerak dalam lapanagn produksi, pengangkutan, dan distribusi.
4. Koperasi dianjurkan bergerak di segala lapangan.
5. Pihak swasta diberi tempat yang layak dalam sektor produksi dan pengankutan.
C. Sendi Pokok Sosialisme Indonesia
Sendi pokok sosialisme Indonesia adalah keadilan, kerakyatan, kesejahteraan, kebangsaan, kemanusiaan, dan ketuhanan.
i. Keadilan
Adalah kebajikan yang menggerakan dan meringankan cipta, rasa, dan karya manusia untuk senantiasa memberikan kepada pihak lain segala sesuatu yang menjadi hak pihak lain, hingga masing-masing pihak mendapat kesempatan untuk melaksanakan hak dan kewajiban tanpa rintangan.
Perwujudan keadilan:
1. Hubungan antarmanusia, yaitu hubungan antara orang dengan sesamanya
2. Hubungan antar manusia dan
masyarakat, keadilan menampakan diri untuk senantiasa memberi dan
melaksanakan segala sesuatu yang memajukan kemakmuran serta kesejahteraan bersama sebagai tujuan mutlak dari masyarakat.
3. Hubungan antara masyarakat dan para warga, keadilan menampakan diri untuk membagi segala kenikmatan dan beban secara merata menurut keselarasan sifat dan tingkat perbedaan rohani serta jasmani para warganya, baik perseorangan maupun kelompok.
Tata kerakyatan adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, seperti yang hidup subur dalam tata kehidupan bangsa Indonesia, dan hal ini disebut demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin meliputi seluruh lapangan hidup manusia dalam bidang kenegaraan kemasyarakatan dan
kerohanian, baik dalam bidang politik, ekonoi, sosial maupun hukum serta kebudayaan.
iii. Kesejahteraan
Sendi pokok kesejahteraan adlaah keselamatan,
ketentraman, dan kemakmuran lahir batin dalam tata kehidupan dan penghidupan manusia, baik dalam kehidupan seseorang maupun bersama. Kesejahteraan mngajarkan keselarasan tata kehidupan manusia berdasarkan Pancasila.
iv. Kebangsaan
Adalah persatuan manusia dala mhidup bersama untuk membangun dan membentuk suatu kesatuan dengan kesadaran, pandangan, tata cara hidup dan kebudayaan yang dimiliki bersama, hingga dalam kesatuan peraturan manusia tersebut merasa dalam satu rumah sebagai tempat tinggal.
v. Kemanusiaan
Merupakan sikap dan perbuatan untuk membangun dan membentuk kesatuan di antara manusia sesamanya yang tidak hanya manusia yang terdekat saja melainkan meliputi seluruh umat manusia.
vi. Ketuhanan
Untuk mewujudkan keadilan yang berdasarkan pada sendir kerakyatan, kebangsaan, kemanusiaan serta keadilan, manusia menyadari dan mengalami bahwa dirinya sendiri dalam keadaan yang serba terbatas. Dengan sinar dan ajaran wahyu, manusia mengetahui dan mengerti tenatng ada yang mutlak, yang di sebut Tuhan, dan daripadaNya ahir unsur ketuhanan dalam hati dan karya manusia.
D. Asas Gotong Royong dan Kekeluargaan dalam Sosialisme Indonesia Asas gotong royong adalah semangat untuk mengerjakan serta
Asas kekeluargaan mengajarkan bahwa:
1. Kepentingan dan kesejahteraan bersamalah yang harus diutamakan, dan bukan kepentingan individu.
2. Antara ketua sebagai pemimpin dan anggota masyarakat yang dipimpin ada persatuan dan kesatuan di dalam rasa dan karya untuk melakuakn sesuatu.
3. Dalam sebuah usaha dan karya, kasih sayang dan kewajiban yang menjadi pendorong dan penggeraknya, dan bukan hak serta nafsu tuntutan yang berkuasa.
E. Alat Mewujudkan Sosialisme Indonesia
Alat pencapat sosialisme Indonesia adalah Pembangunan Nasional Semesta Berencana, yaitu suatu pembangunan yang memiliki 3 unsur, yakni
1. Pembangunan di seluruh tanah air Indonesia untuk mengembangkan bangsa Indonesia
2. Pembangunan di segala bidang kehidupan dan penghidupan masyarakat Indonesia
3. Pembangunan menurut rencana tertentu.
Untuk merancang masyarakat yang adil dan makmur menurut sosialisme, dibentuklah Dewan Perancang Nasional (Depernas).
2. Sistem ekonomi Masa Orde Baru
Rezim orde baru menyusun Garis-garus Besar Haluan Negara yang dijadikan rujuan dalam pelaksaaan pembangunan di semua lapangan kehidupan. Esensi ekonomi pada masa Orde Baru tersurat dalam Garis-garis Besar Haluan Negara. GBHN memiliki suatu pola pembangunan nasional yang di tetapkan MPR.
Pola umun pembangunan nasional di jabarkan dalam 3 tingkatan:
1. Pola dasar pembangunan nasional, mengurakan pokok konsepsi pembangunan nasional
2. Pola umum pembangunan jangka panjang, menguraikan pokok konsepsi pembangunan jangka panjang
3. Pola umum pembangunan lima tahun, menguraikan pokok konsepsi pembangunan lima tahunan.
A. Pola Umum Pembangunan Nasional
Pembangunan di maknai sebagai pengamalan Pancasila, dalam arti bahwa keseluruhan semangat, arah, dan gerak pembangunan di laksanakan sebagai pengamalan semua sila yang meliputi hal:
1. Sila 1, mencakup semua pemeluk agama untuk secara terus-menerus dan bersama-sama meletakan landasan spiritual, moral, dan etik yang kukuh bagi pembangunan nasional.
2. Sila 2, mencakup peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga negara seta menghapuskan penjajahan, kesengsaraan, dan ketidakadilan.
3. Sila 3, mencakup peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, abngsa, dan negara sehingga rasa kesetiakwanan semakin kuat.
4. Sila 4, mencakup upaya makin menumbuhkan dan mengembangkan sistem politik demokrasi pancasila.
5. Sila 5, mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang di kaitkan dengan pemerataan pembangunan agar terciptanya kemakmuran yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi.
B. Asas Pembangunan Nasional
Asas pembangunan terpenting dalam konsepsi Orde Baru adalah: 1. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Segala usaha di kendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Asas Manfaat
Segala usaha memebrikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan, dan pengembangan pribadi warga negara. 3. Asas Demokrasi Pancasila
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang meliputi seluruh aspek kehidupan dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan kebersamaan, gotong royong, persatuan, dan kesatuan. 4. Asas Adil dan Merata
Pembangunan nasional yang di selenggarkan harus merata di semua lapisan masyarakat dan seluruh wilayah Indonesia.
5. Asas Keseimbangan, keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan Pembangunan nasional harus seimbang dan selaras antara kepetingan dunia dan akhirat, materiil dan spirituil, jiwa dan raga, individu,
masyarakat dan negara, pusat dan daerah, serta nasional dan internasional. 6. Asas Hukum
Penyelenggaraan pembangunan nasional setiap warga dan penyelenggara negara harus taat kepada hukum.
Pembangunan nasional berlandaskan kepercayaan terhadap kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepada kepribadian bangsa.
C. Pembanguann Ekonomi
Pada orde baru ekkonomi merupakan prioritas utama pembangunan, melebihi kedudukan bidang lainnya.
Dalam pelaksanaan demokrasi ekonomi harus di hindarkan hal: 1. Sistem free flight liberalism
2. Sistem eratisme
3. Persaingan tidak sehat dan pemusatan ekonomi pada suatu kelompok
Trologi pembangunan untuk mewujudkan msyarakat asil dan makmur:
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya 2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Kebijaksanaan Delapan Jalur Pemrataan:
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khusunya pangan, sandang, dan papan.
2. Pemerataan memperoleh pendididkan dan pelayanan kesehatan 3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja 5. Pemerataan kesempatan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan 7. Pemerataan penyebaran di seluruh wilayan Indonesia 8. Pemerataan memperoleh keadilan
Kebijakan pertumbuhan ekonomi diselenggarakan di atas 3 ketentuan:
1. Agar pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan , maka harus di pacu di ats pertumbuhan penduduk 2. Usaha mewujudkan pertumbuhan harus di integrasikan denganb usaha
untuk mewujudkan pemerataan
3. Kebijakan pertumbuhan harus tetap memeprhatikan pembangunan bidang-bidang lainnya
1. Stabilitas
Kondisi kehidupan masyarakat yang aman, tentram, mantap, dan tertib 2. Sehat
Kondisi harus tercipta atas dasar aturan yang disepakati secara nasional dan timbul secara wajar
3. Dinamis
Kondisi tetap berkembang kreativitas dan otoaktovotas masyarakat yang memungkinkan peningkatan produktivitas nasional
2.2 ISU-ISU YANG TERKAIT DENGAN KOMPONEN SISTEM EKONOMI INDONESIA
1. Isu Mengenai Tatanan Kepemilikan
UUD 1945 yang berkaitan dengan tatanan kepemilikan secara eksplisit hanya menyebutkan pada satu pasal, yaitu Pasal 22 Ayat 3 dengan alasan karena undang-undang memposisiskan negara sebagai penguasa tertinggi bangsa Indonesia.
Secara garis besar sumber daya dapat di bagi menjadi 2 yaitu SDA dan sumber daya hasil manusia. SDA di kuasai oleh negara.
2. Isu Mengenai Tujuan
Tujuan sistem ekonomi indonesia adalah terciptanya kesejahteraan umum, tujuan ini mengacu pada pembukaan UUD 1945.
Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 ada 3 tujuan pokok di bentuknya Indonesia:
1. Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia 2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa
3. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia dengan didasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pasal UUD 1945 yang secara eksplisit mengatur kesejahteraan adalah Pasal 27 Ayat 2
Pasal lain yang terkait dengan kesejahteraan adalah Pasal 34.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Orde Baru memiliki konsep pembangunan yang lebih konprehensif. GBHN merupakan konsep pembangunan ekonomi dan pembangunan di segala aspek. Konsep pembangunan terimplementasi dengan baik sehingga ekonomi Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Namun di balik keberhasilannya terjadi ketimpangan dan ketidakadilan yang berkembang .
Konsep yang di rumuskan oleh kedua rezim tersebut tidak sejalanb dengan unsur yang seharusnya dimiliki oleh sistem ekonomi, yaitu kepemilikan, pelakum proses penyelenggaraan, dan tujuan. Oleh karena itu tugas yang kini mendesak adalah merumuskan bangunan sistem ekonomi Indonesia yang tetap mengacu kepada Pancasila dan UUD 1945.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA