• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Karakter Agronomi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Aksesi Simanindo Samosi Akibat Pemberian Berbagai Dosis Iradiasi Sinar Gamma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Karakter Agronomi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Aksesi Simanindo Samosi Akibat Pemberian Berbagai Dosis Iradiasi Sinar Gamma"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

JERIANTA GINTING: The Change of Agronomy Characters of Shallots (Allium ascalonicum L.) Local Germplasm of Simanindo Samosir Against Giving Various Doses of Gamma Rays Irradiation guided by NINI RAHMAWATI and MARIATI

The aim of the research was to identify the variation of agronomy caharacters of shallot by giving several doses of gamma rays.

.

Research was conducted at Jl. Selamat Ketaren, Medan about 25 meters above sea level started from April up to July 2014. Bulbs of shallot exposed to gamma rays irradiation to several doses between 1 up to15 Gy (M0V1) using Co60 source and unirradiated bulbs (M0V0/control). The differencies of agronomic characters (shoot emerged time, shoot length, leaves number, tillers number, harvesting age, average weight per bulb, diameter per bulb, wet and dry weight per clumb)

Key words: shallot, irradiation, gamma rays.

between irradiated (M1VI) and unirradited plants (M0V1/control) was analyze by t-test using minitab v.16. The results showed there is differencies between irradiated plant and unirradiated plant. At dose 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 and 15 Gy reducing shoot emerged time (M1V1) about 1,70; 3,20; 4,30; 2,96; 3,83; 4,33; 4,53; 4,56; 4,36; 5,03; 5,36 and 4,83 days; shoot length at doses 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 and 12 Gy is shorter 3,05; 7,69; 6,04; 8,61; 11,83; 22,40; 23,93 and 22,69 cm at 6 weeks after planting (WAP); for the same doses, the persentage of leaves number getting less about 1,33%; 20,67%; 31,76%; 35,86%; 47,26%; 59,21%; 63,72% and 79,06%; at doses 6, 7, 8, 9 and 10 Gy reducing tillers number about 34,43%; 36,64%; 54,30%; 75,71% and 96,46% at 7 WAP respectively compared with M0V1.Other side, dose 4 Gy reducing time for harvesting age about 2,05 days; weight per bulb at dose 3 Gy is more heavy 44,22% and at the same dose it also increasing diameter per bulb 28,59% in a row compared with M0V1

(2)

ABSTRAK

JERIANTA GINTING: Perubahan Karakter Agronomi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Aksesi Simanindo Samosir Akibat Pemberian Berbagai Dosis

Iradiasi Sinar Gamma dibimbing oleh NINI RAHMAWATI dan MARIATI.

Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi perubahan karakter agronomi bawang

merah (Allium ascalonicum L.) aksesi Simanindo Samosir akibat pemberian berbagai

dosis iradiasi sinar gamma. Penelitian dilakukan di Jl. Selamat Ketaren Medan dengan ketinggian 25 meter di atas permukaan laut mulai dari bulan April hingga Juli 2014. Umbi bawang merah diiradiasi dengan dosis 1 sampai 15 Gy (M1V0) menggunakan sumber iradiasi Co60

Kata kunci: bawang merah, iradiasi, sinar gamma.

dan perlakuan tanpa iradiasi (M0V0/kontrol). Untuk membedakan karakter agronomi (waktu muncul daun, panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan per rumpun, umur panen, bobot segar dan bobot kering umbi per rumpun, diameter dan bobot rata-rata umbi) antara tanaman yang diiradiasi (M1V1) dengan yang tidak diiradiasi sinar gamma (M0V1/kontrol) dianalisis dengan uji-t menggunakan program Minitab v.16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pertumbuhan tanaman antara M1V1 dengan M0V1. Terjadi keterlambatan terhadap waktu muncul daun M1V1 pada dosis 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15 Gy sebesar 1,70; 3,20; 4,30; 2,96; 3,83; 4,33; 4,53; 4,56; 4,36; 5,03; 5,36 dan 4,83 hari; panjang tanaman umur 6 minggu setelah tanam (MST) pada dosis 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan 12 Gy lebih pendek 3,05; 7,69; 6,04; 8,61; 11,83; 22,4; 23,93 dan 22,69 cm; pada dosis yang sama jumlah daun umur 6 MST lebih sedikit 21,33%; 20,67%; 31,76%; 35,86%; 47,26%; 59,21%; 63,72% dan 79,06%, jumlah anakan umur 7 MST pada dosis 6, 7, 8, 9 dan 10 Gy berkurang sebesar 34,43%; 36,64%; 54,30%; 75,71% dan 96,46% secara berturut-turut dibandingkan dengan M0V1. Bobot segar umbi M1V1 pada dosis 4, 6, 7 dan 8 Gy lebih ringan 34,28%; 47,68%; 54,60% dan 68,96%. Sedangkan pada dosis 4 Gy terjadi percepatan rataan waktu panen sebesar 2,05 hari; rataan bobot per umbi pada dosis 3 Gy lebih berat 44,22% dan pada dosis yang sama diameter umbi meningkat sebesar 28,59% berturut-turut dibandingkan dengan M0V1.

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Arif Setiawan, S.Kom., M.Cs, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi S-1 dan juga merangkap sebagai Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan dorongan

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Palembang dengan ini mengumumkan bahwa Pemilihan Langsung untuk pekerjaan Renovasi Ruang Bidang Mutasi, Ruang Sriwijaya II Dan Gedung Arsip di Lingkungan Kantor Regional

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Promotion Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling , dan alat promosi yang lain, yang

• Mengomentari pada gambar perbedaan an- tara lingkungan alam yang terawat dan tidak terawat serta alasan- nya.. • Menulis ciri-ciri ling- kungan alam yang ter- awat dan

Hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh media tumbuh dengan pemberian dosis air kelapa yang berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman lada, sedangkan