• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cendawan Endofit Asal Tanaman Kelapa Sawit Dan Potensinya Sebagai Agens Biokontrol Untuk Mengendalikan Ganoderma spp.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Cendawan Endofit Asal Tanaman Kelapa Sawit Dan Potensinya Sebagai Agens Biokontrol Untuk Mengendalikan Ganoderma spp."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah F., Ilias GNM., Nelson M., Nur AIMZ., dan Kalsom UY. 2003. Disease assessment and the efficacy of Trichoderma as a Biocontrol agent of

Basal Stem Rot of Oil Palms. Research Bulletin Science Putra. 11 : 31-33.

Agrios GN. 2005. Plant Pathology. Fifth Edition. Elsevier Academic Press. USA. 922 p.

Alexopoulus CJ danMims CW. 1996. Introductory Mycology. 4 th Ed. John Willey &Sons Inc, New York.

Alviodinasyari R., Martina A., dan Lestari W. 2015. Pengendalian G. boninense oleh Trichoderma sp. pada kecambah dan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) di tanah gambut. FMIPA Vol. 2:1. Binawidya Pekanbaru.

Ariffin D., Idris AS., dan Singh G. 2000. Status of Ganoderma in oil palm. Di dalam: Flood J, Bridge PD, Holderners M. (Editor), Ganoderma Disease of Perenial Crops. CABI Publishing, Wallingford, UK. hlm 49-68. Barnett HL., dan Hunter BB. 1987. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Fourth

Edition. Macmillian Publishing Company. Canada.

Berg G. 2009. Plant–microbe interactions promoting plant growth and health: perspectives for controlled use of microorganisms in Agriculture.AppliedMicrobiology and Biotechnology 84: 11-18.

Basset K, dan Peters RN. 2003. Ganoderma: A Significant RootPathoge

Arborilogical.Com/Articles/GanodeRma.Htm. 8 Juli 2015.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2015. Produksi perkebunan besar menurut jenis tanaman http://bps.go.id diakses tanggal 18 Mei 2016.

Breton F, Hasan Y, Hariadi S, Lubis Z, dan De Franqueville H, 2006.Characterization Of Parameters For The Development Of AnEarly Screening Test For Basal Stem Rot Tolerance In Oil PalmProgenies. Journal Of Oil Palm Research (Special Issue, April2006) 24–36.

Djafaruddin. 2000. Dasar-dasar pengendalian penyakit tanaman. Bumi aksara. Jakarta. Hlm.271.

(2)

Flood JP.,Bridge D dan Holdernes M. 2000. Ganoderma diseases of perennial crops. Wallingford. UK, Cabi Publishing, 275 p.

Gandjar I., Samsuridjal W dan Detrasi A. 2006. Mikologi dasar dan terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Gao FK., Dai CH dan Liu XZ. 2010. Mechanisms of fungal endophytes in plant protection against pathogens. African Journal of Microbiology Research4: 1346-1351.

Ghimire SR dan Hyde KD. 2004. Fungal Endophyte. In. A.Varma, L. Abbott, D.Werner, R.Hampp Eds. Plant Surface Microbiology. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Pp. 281-292.

Idris AS danAriffin D. 2003. Ganoderma : Penyakit Reput Pangkal Batang dan Kawalannya. Unit Pembangunan Pekebun Kecil dan Pemindahan Teknologi, Bahagian Biologi, Malaysian Palm Oil Board (MPOB), Bangi.

Jing CJ. 2007. Kepatogenan G.boninense pada Kelapa Sawit dan hubungan Biologinya dengan Ganoderma spp. daripada perumah Palma lain. Pusat Pengajian Sains Patologi Tumbuhan, 13-40p. Malaysia.

Julyanda M. 2011.Keragaman dan kelimpahan cendawan pada Rizosfer Kelapa Sawit sehat dan terserang G. boninense. Jurnal penelitian Departemen Proteksi Tanaman Fakultas PertanianInstitut Pertanian Bogor. Bogor. Kristiana R. 2012. Isolasi, identifikasi, skrining dan penghambatan kapang

Rizosfer terhadap F. oxysporum sp lycopersici. Tesis FMIPAUniversitas Indonesia. Depok.

Mohd Su’ud M., Loonis P. dan Idris As.2007. Towards Automatic Recognition And Grading Of Ganoderma Spp. Infection Pattern Using Fuzzy Systems. Int J Biomed Sci 2, 1306-1216.

Naher L., Yusuf UK, Siddiquee S, Ferdous J dan Rahman MA. 2012. Effect of media on growth and antagonistic activity of selected Trichoderma strains against Ganoderma.African Journal of Microbiology Research Vol. 6(48), pp. 7449-7453.

Naher L, Yusuf UK., Ismail A., Tan SG danMondal MMA. 2013. Ecological status of Ganoderma and Basal Stem Root Disease of Oil Palms (Elaeis Guineensis Jacq). AJCS. 7(11):1723–1727.

(3)

Paterson RRM. 2007. Ganoderma disease of Oil Palm – a white rot perspective necessary for integrated control. Crop protection26, 1369-1376.

Prasetyo AE, Susanto A dan Utomo C. 2008. Metode penghindaran penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit (Ganoderma boninense) dengan sistem lubang tanam besar. Jurnal penelitian kelapa sawit. 16(2):77-86 Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.

Pratiwi E, Hasanah U dan Idramsyah. 2014. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Jamur Endofit Dari Tumbuhan Raru (Cotylelobium Melanoxylon). Prosiding Seminar Nasional Biologi. FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Priyatno TP. 2012. Balai besar penelitian dan pengembangan Bioteknologi dan sumberdaya Genetik Pertanian. Badan Litbang Pertanian. edisi 5-11 september 2012 no.3472 tahun X1III. Bogor

Puspitasari D., Rimbawanto A dan Hidayati N. 2009. Karakteristik morfologi dan verifikasi DNA Ganoderma philippii penyebab Busuk Akar Acacia mangium. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. Vol. 3 No. 2, 83-94.

Purwanto R. 2008. Peranan Mikroorganisme Endofit sebagai PenghasilAntibiotik. www.kabarindonesia.com. Diakses 8 Agustus 2015.

PT. Socfindo. 2008. Petunjuk teknis penanganan kecambah dan pembibitan Kelapa Sawit. PT. Socfindo IndonesiaOil Palm Seed Variety. Sumatera Utara. Medan.

Risanda D. 2008. Pengembangan teknik inokulasi buatan Ganoderma Boninense Pat. Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rusdiana O., Fakuara Y., Kusmana C dan Hidayat Y. 2000. Respon pertumbuhan akar tanaman sengon (Paraserienthes falcataria) terhadap kepadatan dan kandungan air tanah podsolik merah kuning. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 6(2):45-53.

Semangun H. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan Di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 150-161p.

(4)

Simarmata R. 2007. Isolasi MikrobaEndofitik dari Tanaman Obat Sambung Nyawa Gynura Procumbens) dan Analisis Potensinya sebagai Antimikroba. Jurnal Penelitian Hayati 13 : 85-90.

Steel RGD danTorrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika (Pendekatan Biometrik) Penerjemah B Sumantri. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Suciatmih. 2001.Test of lignin and cellulose decompositionand phosphate

solubilization by soil fungi of GunungHalimun. Berita Biologi 6(5), 685-690. Edisi Khusus Biodivertsitas Taman Nasional Gunung Halimun. Susanto A. 2002. Kajian pengendalian hayati Ganoderma boninense Pat.

penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit. Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Susanto A, Sudharto P dan Daisy T. 2002. Hiperparasitisme beberapa Agens Biokontrol terhadap G. boninense penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit. Jurnal Fitopatology Indonesia. 9(2):39-46.

Susanto A., Ginting PA., Surianto dan Prasetyo AE., 2008. Pola penyebaran Ganoderma boninense Pat. Pada perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di lahan gambut. Studi kasus di PT. Anak Tasik Labuhan Batu Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. Medan. Susanto A. 2011. Ganoderma diperkebunan Kelapa Sawit dari waktu ke waktu.

Simposium Nasional dan Lokakarya : Sebagai Patogen Penyakit Tanaman & Bahan Baku Obat Tradisional. Bogor.

Susanto A., Prasetyo AE dan Wening S. 2013. Laju Infeksi Ganoderma pada Empat Kelas Tekstur Tanah. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 9(2) April 2013 hlm: 39-46.

Syafi S. 2008. Respons Morfologis dan Fisiologis Bibit Berbagai Genotipe Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Cekaman Kekeringan. Tesis. IPB. Bogor.

Tambunan RR., Elfina Y dan Ali M. 2014. Efek bahan pembawa pada beberapa suhu pengeringan Biofungisida pelet T. pseudokoningiirifai terhadap jamur G. boninense pat secara in vitro. Fakultas Pertanian Universitas Riau. Riau.

(5)

Yulianti T. 2012. Menggali Potensi Endofit untuk Meningkatkan Kesehatan Tanaman Tebu Mendukung Peningkatan Produksi Gula. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Vol. 11:2. 111 – 122. Malang.

Worang RL. 2003. Fungi Endofit sebagai penghasilAntibiotika. Makalah Pengantar Falsafah Sains Program Pasca sarjana Institut Pertanian Bogor. http//rantje_worang.com. Diakses 23 maret 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah bibit tanaman tembakau varietas Virginia sebanyak 20 tanaman, isolat bakteri endofit asal akar nilam, biakan murni nematoda puru

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi cendawan dari tanah perakaran bambu yang dapat sebagai endofit dan menekan penyakit akar gada pada tanaman brokoli.. Ada dua

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi cendawan dari tanah perakaran bambu yang dapat sebagai endofit dan menekan penyakit akar gada pada tanaman brokoli.. Ada dua

Namun, belum ada penelitian yang mengkaji potensi mikrob asal akar bambu terhadap patogen penyakit kuning pada tanaman lada sehingga penelitian ini bertujuan

Potensi bakteri endofit dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman tembakau yang terinfeksi nematoda puru akar ( Meloidogyne spp.). plant-growth

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian cendawan endofit asal tanaman kelapa sawit dapat meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit pada tanah terinfeksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian cendawan endofit asal tanaman kelapa sawit dapat meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit pada tanah terinfeksi

Judul : Potensi Bakteri Endofit Asal Akar Tanaman Nilam untuk Mengendalikan Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.) pada Tanaman Tembakau.. Nama :