BAB IV
PROGRAM ARSITEKTUR
RESTAURANT APUNG DI SEMARANG
4.1. Konsep Program
4.1.1. Aspek Citra Arsitektural
Restaurant apung di semarang ini merupakan sarana untuk
masyarakat kota semarang melakukan rekreasi berupa wisata
kuliner dan wisata air serta menjadi wadah masyarakat kota untuk
beristirahat dan bersosialisasi.
Dari segi visual, desain bangunan harus dapat memberikan
ciri khas sebuah restaurant apung yang yang dapat mencerminkan
budaya arsitektur jawa Tengah. Menciptakan ciri khas bangunan ini
dapat dilakukan dengan menerapkan unsur-unsur budaya arsitektur
lokal jawa yang dimodernkan.
Dari segi ekologis desain bangunan harus dibuat
semaksimal mungkin tidak merusak lingkungan dan tidak
mencemari air serta memaksimalkan potensi dari lingkungan
sekitar.
4.1.2. Aspek Performance Arsitektural
Kinerja dan sistem struktur bangnan yang mampu
mendukung seluruh aktivitas bangunan.
Penerapan konstruksi bambu pada bangunan restaurant
bertujuan untuk mengurangi beban konstriksi dan sifat bambu yang
tahan terhadap air.
4.1.3. Aspek Fungsi
Restaurant apung ini harus dapat mewadahi
kegiatan-kegiatan yang ada dalam bangunan sebagai wadah wisata kuliner
dan rekreasi. Serta mampu menjadi contoh pembelajaran
bangunan ekologis.
4.1.4. Aspek Teknologi
Penggunaan teknologi pada “Arsitektur ekologis” lebih
menekankan teknologi yang tepat guna dan secara optimal
dibutuhkan oleh bangunan serta memanfaatkan material di sekitar
lingkungan lebih ditekankan. Teknologi yang digunakan didalam
restaurant apung ini harus mampu mendukung kinerja bangunan
tanpa harus memboroskan energi.
4.1.5. Aspek Ramah Lingkungan
Aspek ramah lingkung yang diterapakan pada restaurant
apung ini adalah dengan memanfaatkan penggunaaan
bahan-bahan bangunan lokal yang ramah lingkungan serta mengunakan
sumber energi alternatif dan meminimal penggunaan ac pada
bangunan.
4.2. Tujuan Perancangan , Faktor Penentu Perancangan dan Persyaratan Perancangan
4.2.1. Tujuan Perancangan
a. Tujuan Umum
a.1 Sebagai tempatwisata kuliner.
a.2 Sebagai tempat rekreasi masyarakat kota semarang dan
sekitarnya.
a.3 Sebagai tempat bersantai dan bersosialisasi.
a.4 Sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan sosial bagi
masyarakat umum yang ada disekitar lokasi.
a.5 Sebagai tempat edukasi kepada masyarakat desain ekologis.
b. Tujuan Terhadap Lingkungan
b.1 Menciptakan bangunan restaurant apung yang ramah terhadap
lingkungan.
b.2 Mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
c. Tujuan Terhadap Arsitektural
c.1 Menciptakan desain bangunan yang mencerminkan bangunan
dengan ciri arsitektur lokal di Jawa.
c.2 Menciptakan desain bangunan ekolgis yang dapat merespon
iklim yang ada di Indonesia khususnya pada iklim mikro yang
terdapat di Kota Semarang.
4.2.2. Faktor Penentu Perancangan (Design Determinant )
a. Pelaku dan studi aktivitas kegiatan didalam restaurant
apung.
b. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam restaurant.
c. Lokasi,Kondisi, Potensi, dan Kendala Tapak.
d. Konsep Desain yang sesuai denganrestaurant apung.
4.2.3. Faktor Persyaratan Perancangan ( Design Requirment )
a. Persyaratan Arsitektur
a.1 Penataan ruang disesuaikan dengan masing-masing fungsi
ruang yang ada.
a.2 Penataan tata letak bangunan yang sesuai dengan fungsi
masing-masing bangunan.
a.3 Bentuk bangunan modern dan artistik namun tetap
mencerminkan dari bentuk bangunan arsitektur Jawa.
b. Persyaratan Bangunan
b.1 Struktur yang dapat mendukung bangunan restaurant di atas
air.
b.2 Memiliki pencahayan dan penghawaan alami yang baik pada
bangunan.
b.3 Penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
b.4 Memiliki sistem utilitas bangunan yang baik.
c. Persyaratan Konteks Lingkungan
c.1 Lingkungan harus bersih , nyaman , dan aman dari
gangguan.
c.2 Lokasi memiliki ketenangan.
c.3 Akses pencapaian menuju lokasi mudah.
c.4 Memiliki kejelasan sistem sirkulasi, sehingga tidak
mengganggu lingkungan sekitar.
c.5 Pemanfaatan bentuk tanah yang berkontur dengan
pengolahan landskap yang berkesinambungan dengan
lingkungan sekitar.
4.3. Program Arsitektur
4.3.1. Program Kegiatan a. Program Ruang I
Kebutuhan besaran ruang restaurant
R. Rapat 10 1 NAD 2,5/org 25
Tabel 4. 1 Kebutuhan Luas bangunan
Sumber : Analisis Pribadi,2017
Tabel 4. 2 Program Ruang Outdoor
MF : Management Food and Beverage, service hotel
b. Kebutuhan Luas Lahan parkir restaurant apung
NAMA KAPASITAS (item) STANDAR SUMBER BESARAN(m2)
RUANG (m2/item)
Total Kebutuhan Parkir 2.192
Luas Lahan = Total Luas Bangunan : KLB
Luas Ruang Luar = Luas Lahan- Luas Lantai Dasar
= 1.811,25m2– 724m2
= 1.087,25m2
4.3.2. Program Sistem Struktur
a. Sistem Struktur
Sistem struktur yang di gunakan pada projek restaurant apung di Semarang adalah struktur rangka.
Tabel 4. 3 Sistem Struktur
SUB STRUCTURE
Pondasi Footplat Pondasi Batu Kali
Pondasi footplat dapat dibuat dengan Pondasi batu kali dibagi menjadi dua perbandingan campuran beton 1 PC: 3 PS : macam , yaitu pondasi setempat dan 5 KR atau 1 PC: 2PS : 3KR, sedangkan untuk menerus. Pondasi ini dipakai pada beton kedap air 1 PC: 1½PS : 3KR. bangunan yang memiliki kualitas Pondasi footplat dapat dilihat pada tanah yang baik dengan ukuran gambar 3.32, dan mempunyai kelebihan kedalamannya ± 60-80 cm. material dan kekurangan yang ditunjukan tabel pondasi terdiri dari batu kali atau
3.25 : belah ,semen PC dan pasir.
gambar 65 Pondasi Foot PLat gambar 66 Pondasi Batu Kali
Sumber: https:// /proyeksipil.blogspot.co.id Sumber:
https://proyeksipil.blogspot.co.id
Pondasi Apung Drum Plastik
gambar 67 Pondasi Alat Apung Drum Plastik
Sumber:
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=htt ps%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com
MIDDLE STRUCTURE
Plat Lantai Bambu Kolom Bambu
Struktur kolom bambu dibuat
Plat Lantai Beton Bertulang
Sumber:
Sumber: http://ali10wafa.blogspot.co.id
https://www.google.co.id/imgres?imgu
rl=https%3A%2F%2F3p.blogspot.com
Plat Lantai Beton Kolom Beton Bertulang
gambar 71 Kolom Beton Bertulang
gambar 70 Plat Lantai Beton Bertulang
Sumber:
Sumber: http://ali10wafa.blogspot.co.id https://www.google.co.id/imgres?imgur
l=http%3A%2F%2Fmuharrikyanuar.file
Dinding
Dinding Batu Bata Dinding Batu Bata Ringan (Hebel)
gambar 73 bata ringan
gambar 72 Dinding Batu Bata Sumber:
https://www.google.co.id/imgre
Sumber: hthttp://www.behac.com s?imgurl=http%3A%2F%2F2.b
p.blogspot.com
UPPER STRUCTURE
Kuda-kuda Kayu
Ditunjukan dengan gambar:
gambar 74 Kuda-kuda
Kayu Sumber:
https://www.google.co.id/imgre s?imgurl=https%3A%2F%2F1. bp.blogspot.com
Atap Joglo Atap Limas
Ditunjukan dengan gambar Ditunjukkan dengan gambar
gambar 76 Atap Limas gambar 75 Atap Limas
Sumber:
Sumber: https://www.google.co.id/imgres?imgu http://ahluldesigners.blogspot.co.id rl=http%3A%2F%2F1p.blogspot.com
Genteng Tanah Liat Atap Alang-alang
gambar 78 Genteng
gambar 77 Genteng Keramik
b. Sistem Enclosure
LANTAI
Keramik Penutup Lantai Bambu
gambar 79 Lantai keramik gambar 80 Lantai bambu
Sumber: Sumber: Heinz Frick (2004)
http://hargakeramikbaru.blogspot.co.id/20 15/11/daftar-harga-keramik-impresso.html
Tabel 4. 4 Sistem Enclosure restoran apung
4.3.3. Program Sistem Utilias
Program sistem utilitas ditunjukan pada tabel
Tabel 4. 5 Program Sistem Utilitas
Sistem Utilitas Keterangan
Sistem Pencahayaan Pencahayaan pada area restoran apung akan
digunakan bebrapa sistem pencahayaan , antara lain
:
Pencahayaan alami , berasal dari cahaya matahari ditunjukkan pada gamabr 4.31
gambar 81Sistem Pencahayaan Alami
Sumber: Heinz Frick dkk (2008)
Sistem pencahayaan buatan digunakan untuk kebutuhan cahaya unutk penerangan dalam ruang pada malam hari. Sistem pencahayaan buatan tidak dipengaruhi oleh faktor cuaca, orientasi bangunan dan bukaan bangunan. Pencahayaan buatan yang dapat digunakan yaitu downlight, spot
light, lampu neon dan lampu dekoratif.
gambar 83 SpotLight
Sumber: http://www.shinlight.com
gambar 82 Down Light
Sumber:
gambar 84 Lampu Neon / http://www.fajardesign Bak
Sumber:
http://www.fotografer.net
gambar 85 Lampu dekoratif
Sumber: http://filmaria.co.id
Sistem Penghawaan Penghawaan pada retoran apung menggunakan
sistem penghawaan alami dan sistem penghawaan
buatan. Sistem penghawaan alami dapat dilakukan
dengan memasukkan udara dari luar ruang ke dalam
ruang melalui bukaan bangunan dan lubang ventilasi
tanpa menggunakan alat-alat elektronik. Sistem
penghawaan alami yang baik yaitu dengan
menerapkan sistem ventilasi silang ( cross
ventilation ). Sistem cross ventilation mengatur
sirkulasi udara untuk mengganti udara kotor dan
panas dengan udara bersih dan sejuk.
gambar 86
Penghawaan Alami Sumber:
https://arch3230samant haweiser.wordpress.co
Sistem Penghawaan Buatan merupakan sistem
pengkondisian udara dengan menggunakan bantuan alat elektronik. Alat yang digunakan adalah sbb:
gambar 87 AC gambar 88 AC split paket portable
Sumber:
Sumber: http://sanfordlegenda. http://sewatendab
ali.com
gambar 89 kitchen exhaust fan
Sumber :
https://www.rona.ca/en/projects/Range-
hoods
Sistem Elektrikal Sistem elektrikal yang digunakan untuk kebutuhkan
listrik utama berasal PLN. Sedangkan sumber
cadangan kebutuhan listrik pada bangunan berasal
dari genset.
Sistem Jaringan Air Bersih Sistem pendistribusian air bersih untuk memenuhi
kebutuhan bangunan menggunakan sumber air yang
berasal dari sumur artetis milik BSB City. Untuk
pendistribusian air menggunakan sistim downfeed
yaitu sistem yang memnfaatkan gaya grafitasi untuk
menyalurkan air ke unit pengguna.
Sistem Jaringan Air Kotor Air kotor yang berasal dari air hujan, air kamar
mandi, air dari dapur akan dialirkan menuju ke water treatment untuk diolah lagi , sehingga dapat
digunakan untuk menyiram tanaman , flushing toilet
dan untuk limbah padat akan dialirkan menuju septic
tank.
Sistem Pemadaman Sistem pemadam kebakaran akan menggunakan
Kebakaran Sistem Fire FM200, karena aman untuk manusia,
selain itu juga tidak bau, reaksi terhadap api cepat,
dan tidak ada bekas. Alat-lat pemadam kebakaran lainnya adalah panel control, fire detector, smoke detector, heat detector,Foam fire extinguisher untuk penanggulangan bila terjadi kebakaran yang ditempatkan pada ruang pengelolaan, ruang auditorium, ruang audiovisual, dan hydrant pilar pda lingkungan bila terjadi kebakaran besar.
Sistem Pembuangan Sistem pembuangan sampah pada restoran apung
Sampah mmemiliki 2 jenis sistem pembuangan sampah yaitu
memisahkan sampah organic & sampah non- organik. Untuk sampah organik dapat diolah menjadi pupuk sedangkan sampah non organik dibuang ke TPS kota.
Sistem Telekomunikasi Sistem telekomunikasi dalam bangunan antar ruang
akan menggunakan intercom, dan utuk telekomunikasi yang keluar menggunakan PABX
(private addres branch exchange)
Sistem Keamanan Sistem keamanan yang diterapakan adalah
pengamanan dengan sistem jaga ( security ) dan penggunaan CCTV untuk pengawasan selama 24 jam full yang membutuhkan pengawasan.
gambar 90 CCTV
http://www.cctv-camera.com.sg
Sistem Transportasi Sistem transportasi vertikal yang dapat diterapkan
Vertikal akan menggunakan tangga dan ramp, sehingga akan
bertujuan memberikan kenyamanan kepada pengunjung dan juga memudahkan akses kaum difabel.
4.3.4. Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi yang digunakan pada restoran apung ditunjukkan
pada tabel
Sistem Teknologi Keterangan
Rain Harvesting Penggunaan Rain Harvesting
untuk mengolah air hujan yaitu
dengan menggunakan tandon
air agar dapat digunakan
kembali
Tabel 4. 6 Pemanfaatan Teknologi
4.3.5. Program Lokasi dan Tapak
Lokasi projek resrtaurant apung berada di Kota Semarang atas , yaitu
BWK IX ,Kecamatan, Mijen Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
a. Lokasi Existing Tapak Terpilih
Kondisi Tapak dan Bangunan Eksisting :
PADANG RUMMPUT DISISI UTARA DANAU
Danau BSB
KEBUN KARET DI PINGGIR DANAU
U
LAHAN KOSONG DI PINGGIR DANAU
VIEW PEGUNUNGAN DI SISI SELATAN DANAU
b. Tapak memiliki ketenangan yang tinggi , disekitar tapak masih
banyak terdapat vegetasi. Pencapaian dari arah boja, arah
Semarang, dan arah Ungaran dan Gunungpati dapat dicapai
dengan mudah.
c. Batas-batas Tapak :
Sebelah Timur Site = lahan kosong
Sebelah Selatan Site = laker club cport bsb
Sebelah Barat Site =lahan kosong
Sebelah Utara Site = perumahan bsb
d. Luas Tapak = 7 ha
e. Kemiringan Tapak = 8-13 % ( landai )
f. Lebar Jalan :
Jalan Raya Semarang Boja = ± 9 m
Jalan Gang 2 = ± 5 m
g. Garis Sempadan Bangunan = 17 m ( Kategori Jalan
lokal Sekunder)
h. Koefesien Dasar Bangunan = 40 %
i. Koefesien Luas Bangunan = 0.8