SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
Oleh :
Selamat…
Selamat…
Pagi!
Pagi!
Semangat…
Semangat…
Pagi!
Pagi!
PESERTA OTF
PESERTA OTF
Luar…..Biasa
Luar…..Biasa
Biodata Narasumber
Biodata Narasumber
•
Nama
: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
•Lahir
: Jambi, 4 Maret 1977
•
NIP
: 19770304 1995 11 1 001
•
Jabatan
: Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
•Pangkat
: Pembina TK. I (IV/b)
•
Instansi
: Kampus IPDN Jatinangor
•Alamat
: Komp. Singgasana Pradana
Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BANDUNG
•
: kisankiel@yahoo.co.id
fernandes_simangunsong@ipdn.ac.id
•
HP
: 08122445916
•
WA
: 082119982722
7
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
8
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )
PENGERTIAN NEGARA
PENGERTIAN NEGARA
George Jellinek
Negara adalah kekuasaan dari selompok manusia di
wilayah tertentu
George Wilhelm Fredrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul
sebagai sintesa dari kemerdekaan individual dan universal
Kranenburg
TEORI TERJADINYA SUATU NEGARA
TEORI TERJADINYA SUATU NEGARA
1.
Teori Kenyataan yaitu timbulnya suatu negara
adalah soal kenyataan (Jika telah terpenuhi
unsur-unsur negara) maka dia sudah menjadi
suatu negara kenyataan
2.
Teori Ketuhanan yaitu timbulnya suatu negara
3.
Teori Perjanjian
yaitu negara timbul karena perjanjian yang
dibuat antara orang – orang yang semula hidup bebas merdeka
terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian
dibuat supaya kepentingan bersama dapat terpelihara dan
terjamin contoh Negara Filipina 1946, India 1947
Selain itu negara terjadi karena:
a. Pemberontakan terhadap negara lain
Seperti AS terhadap Inggris 1776 s.d 1783
b. Peleburan (fusi) yaitu berapa negara menjadi suatu negara Seperti Jerman bersatu tahun 1971
c. Penguasaan daerah yang belum ada penduduk dan pemerintahannya contoh negara Liberia
Negara
Kesatuan
yakni
suatu negara yang
berdaulat di mana
seluruh negara
yang berkuasa
hanyalah satu
pemerintah yang
mengatur
seluruhnya
BENTUK
NEGARA
Negara Serikat
(Federasi)
ialah
suatu negara yang
merupakan suatu
gabungan beberapa
negara yang
NEGARA KESATUAN
NEGARA KESATUAN
Pelaksanaan pemerintahan melalui sistem sentralisasi dan
atau disentralisasi. Sifat negara kesatuan ini pada umumnya
bersifat:
a.
Kedaulatan mencakup ke dalam ditangani negara/pemerintah
pusat
b.
Negara mempunyai satu UUD, satu Kepala Negara, satu DPR
c.Adanya satu kebijakan nasonal menyangkut persoalan
UNSUR NEGARA
UNSUR NEGARA
Rakyat yang Bersatu
1
Daerah atau Wilayah
2
Pemerintah yang Berdaulat
3
Pengakuan dari Negara Lain
BANGSA
BANGSA
Ernast Renan (Perancis)
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
bersama ( hasrat bersatu ) dengan perasaan setia kawan yang
agung
Otto Bauer (Jerman)
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai
persamaan karakter. Karateristik tumbuh karena adanya
persamaan nasib
F. Ratze (Jerman)
Negara Kesatuan
1.
1.
Pusat dan Daerah
Pusat dan Daerah
Satu
Satu
Sistem Manajemen
Sistem Manajemen
Pemerintahan
Pemerintahan
2.
2.
Sumber Kewenangan
Sumber Kewenangan
Negara Federal
Rakyat
National Gov
State/Local Gov
Rakyat
National Gov
State/Local Gov
1.
1.
Pusat dan Daerah
Pusat dan Daerah
Dua
Dua
Sistem Manajemen
Sistem Manajemen
Pemerintahan
Pemerintahan
2.
2.
Sumber Kewenangan
Sumber Kewenangan
People
State/Local Gov.
National Gov
People
State/Local Gov.
National Gov
PERBEDAAN
PERBEDAAN
NEGARA KESATUAN DGN NEGARA FEDERAL
NEGARA KESATUAN DGN NEGARA FEDERAL
(Winter, William O)
(Winter, William O)
3. SISTEM
PENGAWASAN
a. Pengawasan Pusat thdp
Daerah lebih ketat
b. Terdapat Dua Akuntabilitas
yg sama bobotnya
1) Akuntabilitas Kepada
Pemerintah kuat
2) Akuntabilitas Kepada
Rakyat kuat
3. SISTEM PENGAWASAN
a.
Pengawasan Pusat thdp
Daerah lebih longgar
b. Terdapat Dua
Akuntabilitas yg tidak
sama bobotnya
1) Akuntabilitas Kepada
Pemerintah Terbatas
2) Akuntabilitas Kepada
Rakyat lebih kuat
Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
[Pasal 37 (5)****]
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang.
(Pasal 25A**)
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang
[Pasal 18B (2)**]
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang.
[ Pasal 18 (1)**]
Negara Indonesia ialah ,yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]
NKRI sesuai UUD NRI 1945
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang
ATRIBUT KENEGARAAN sesuai UUD NRI 1945
Bendera Negara Indonesia ialah Sang
Merah Putih
(Pasal 35)
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia
(Pasal 36)
Lambang
Negara
ialah
Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika
(Pasal 36A) **
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya
WASANTARA DALAM PARADIGMA
WASANTARA DALAM PARADIGMA
NASIONAL
NASIONAL
PANCASILA
–LandasanIdiil
UUD 1945
–LandasanKonstitusional
WASANTARA
–LandasanVisional
KETAHANAN NASIONAL
–
LandasanKonsepsional
KEBIJAKAN DASAR NASIONAL
–Landasan
22 PANCASILA PANCASILA UUD ‘45 UUD ‘45 BHIN-NEKA NEKA TUNGGAL TUNGGAL IKA IKA NKRI NKRI
PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
GLOBAL
REGIONAL
Kemajuan Teknologi
Demokratisasi
Good Governance
Asean AFTA NASIONA L Geografi Demografi SDA Ideologi Politik Ekonomi Sosbud Hankam
LINGSTRA Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yg teraktualisasi dlm kelembagaan Pemerintah, Pemerintahan Daerah & masyarakat dengan terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi acuan di dalam pelaksanaanya
yaitu UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, yg mendasarkan pada Pancasila, dlm perwujudannya sangat dipengaruhi dengan Lingstra baik
23
M P R D P R PRESIDEN
DAERAH OTONOM DESENTRALISASI
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
GUBERNUR & INSTANSI VERTIKAL DEKONSENTRASI BADAN PENGELOLA BUMN, OTORITA,DLL DELEGASI (DESENTRALISASI FUNGSIONAL) LEMBAGA NEGARA LAINNYAB P K M A M K
TUGAS PEMBANTUAN PEMERINTAHAN DAERAH/ PEMERINTAHAN DESA MENTERI2 MENTERI-2
2
24
S U M A T E R A K A L I M A N T A N
J A V A
I R I A N J A Y A
PROV KAB KOTA KEC KEL DESA 34 412 93 + 6.994 + 8.083 + 70.520
N
K
R
I
BENTUK DAN KEDAULATAN (Pasal 1)
Negara Kesatuan
Negara Kesatuan
Negara Hukum
Negara Hukum
Berbentuk Republik
Berbentuk Republik
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD
Sistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
Sistem Parlementer
Adalah sistem atau keseluruhan
prinsip penataan hubungan kerja
antar lembaga negara yang secara
formal memberikan peran utama
kepada parlemen atau badan
Ciri-ciri Sitem Parlementer:
1.
Kabinet dipilih perdana menteri.
2.Masa jabatan menteri tergantung
parlemen.
3.
PM dan kabinetnya wajib menjalankan
apa yang gariskan parlemen.
4.
PM dan menteri berasal dari anggota
parlemen.
5.
Presiden sebagai simbol.
6.
Kepala negara bukan kepala
pemerintahan.
Sistem Presidensiil
Adalah sistem atau keseluruhan
prinsip penataan hubungan kerja
atau lembaga negara melalui
pemisahan kekuasaan negara, di
mana presiden memainkan peran
kunci dalam pengeloloaan
Ciri-ciri Sistem Presidensiil :
1.
Kepala negara dan kepala pemerintahan
oleh presiden,
2.
Presiden berwenang menyusun kabinet,
3.Masa jabatan menteri tergantung
presiden
4.
Presiden dan parlemen tidak saling
menjatuhkan
5.
Presiden tidak tergantung pada parlemen
6.Presiden mempunyai kekuasaan lebih
dominan dari legislatif
7.
Adanya pemisahan kekuasaan eksekutif,
yudikatif, dan legislatif
Sistem Presidensiil di dalam
UUD 1945:
1.Presiden berfungsi sebagai kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan
2. Presiden adalah pihak yang harus
menyusun kabinet
3. Para menteri bertanggung jawab
kepada presiden,bukan kepada
parlemen.
SPI Sesuai Hasil Amandemen UUD
SPI Sesuai Hasil Amandemen UUD
NRI 1945
NRI 1945
a.
Setelah mengalami perubahan selama 4 kali
berturut - turut, terdapat perubahan mendasar
dlm SPI
b.
Sesuai prinsip sistem presidensiil, terdapat
larangan rangkap jabatan diantara para pejabat
lembaga negara tingkat pusat
c.
MPR kini tidak lagi berkedudukan sebagai
pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat
d.
DPR telah dikukuhkan kedudukannya sebagai
e. Selain DPR ada lembaga perwakilan daerah, dalam
bentuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
f. Presiden lebih sebagai pemegang kekuasaan
eksekutif
g. Kedudukan MA sebagai pelaksana kekuasaan
kehakiman kini ditegaskan dalam pasal 24 ayat 1
UUD 1945
h. Keberadaan MK sebagai salah satu pelaksana
kekuasaan kehakiman diatur dalam pasal 24 ayat 2
UUD 1945
i. BPK adalah lembaga yang bebas dan mandiri
32 badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
KY
UUD 1945 PUSAT DAERAH TUN Militer Agama Umum Lingkungan Peradilankpu sentralbank
DPR
MPR
DPD
PERWAKILAN BPK PROVINSI
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM
KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945
BPK
MA MK
Badan/Komisi dll TNI/Polri K/L Presiden/ Wakil Presiden PEMDA PROVINSI DPRD KPD PEMDA KAB/KOTA DPRD KPD
Saat ini terdapat 88 lembaga pemerintah nonstruktural, 34 kementerian, 28 LPNK, sejumlah tim, dan satgas
16 April 2008 33
R A K Y A T
P
E
M
IL
U
P
A
R
L
E
M
E
N
P
E
M
IL
U
P
R
E
S
ID
E
N
DPR RI
MEMBENTUK UUKEKUASAANPRESIDEN
UU PEMDA
DPRD
KDH
P E M IL U P A R L E M E N D A E R A H P E M IL U K E P A L A D A E R A H PEMERINTAHAN DAERAHALUR KEDAULATAN DALAM RANGKA PEMERINTAHAN
MENTERI2
TUJUAN NKRI
Alinea IV Pembukaan UUD Negara RI 1945
“Kemudian daripada itu, untuk membentuk
suatu
Pemerintahan Negara Indonesia
yang
melindungi segenap
bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk m
emajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa
…. dst
Normatif Sistem Pemda: Pasal 18 UUD NRI 1945
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah-daerah
Provinsi dan Daerah Provinsi itu dibagi atas Kabupaten dan Kota,
yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan Undang-undang.
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota
memiliki DPRD yang anggota-anggotanya dipilih melalui
Pemilihan Umum.
(4) Gubernur, Bupati, Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara
demokratis.
URGENSI KEBERADAAN PEMERINTAH DAERAH
1. Untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakat
secara demokratis.
2. Demokratisasi dan pendidikan politik.
3. Mendekatkan pelayanan masyarakat dan meningkatkan
efisiensi serta efektivitas pelayanan masyarakat.
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat.
6.
Misi
utama
Pemda
adalah :
Menyediakan pelayanan dasar (Basic Services) dan
mengembangkan sektor unggulan (Core Competences)
dengan cara-cara yang demokratis.
7. Outputs / end products
Pemda
adalah :
a. Public Goods; barang-barang kebutuhan masyarakat,
seperti : jalan, pasar, sekolah, RS, dsb.
b. Public Regulations; pengaturan-pengaturan masyarakat,
seperti KTP, KK, IMB, HO, Akte Kelahiran, dsb.
38
HAK
ASASI
MANUSI
A
H
AM DALAM UUD NRI 1945 YG WAJIB DIPENUHI DALAM SPImembentuk keluarga, keturunan dan perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28B) **
mengembangkan dan memajukan diri, serta mendapat pendidikan dan manfaat dari IPTEK
(Pasal 28C) **
kebebasan beragama, meyakini kepercayaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat (Pasal 28E) ** berkomunikasi dan
memperoleh informasi
(Pasal 28F) **
pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan yg sama dalam pemerintahan
(Pasal 28D) **
hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan
kesehatan, mendapat perlakuan khusus (Pasal 28H) **
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut dan bebas dari perlakuan diskriminatif
(Pasal 28I) **
berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada pembatasan UU
(Pasal 28J) **
mempertahankan hidup dan
kehidupan (Pasal 28A) **
perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda serta bebas dari penyiksaan
AZAS PEMERINTAHAN
AZAS PEMERINTAHAN
1.
DESENTRALISASI
2.
DEKONSENTRASI
AZAS PEMERINTAHAN
AZAS PEMERINTAHAN
Desentralisasi
Adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dekonsentrasi
Adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Tugas pembantuan
Adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari
MEMAHAMI DEKON/TP BERDASARKAN UU 32/2004
PEM. PUSAT
Pem. Provinsi
Pem. Kab/Kota
T.P
DK
T.P
Desa
T.P
T.P
T.P T.P
Instansi Vertikal
DISTRIBUSI URUSAN PEMERINTAHAN
ANTAR TINGKAT PEMERINTAHAN
Kriteria Distribusi Urusan Pmerintahan Antar Tingkat Pemerintahan :
1. Externalitas (Spill-over)
Siapa kena dampak, mereka yang berwenang mengurus
2. Akuntabilitas
Yang berwenang mengurus adalah tingkatan pemerintahan yang paling dekat dengan dampak tersebut (sesuai prinsip demokrasi)
3. Efisiensi
Otonomi Daerah harus mampu menciptakan pelayanan publik yang efisien dan mencegah High Cost Economy
Sinergi
Hubungan Antar Tingkatan Pemerintahan
Hubungan Antar Tingkatan Pemerintahan
Adanya interkoneksi dan interdependensi antar tingkatan
Pemerintahan dalam mengatur dan mengurus urusannya.
Ada hubungan interelasi dan interdependensi Contoh 1:
Urusan Pendidikan Dasar & SLTP Kab/Kota Urusan Pendidikan Menengah oleh Provinsi Urusan PT oleh Pemerintah Pusat
Contoh 2:
Jalan Kab/Kota oleh Pemkab/ Kota
Jalan Prov oleh Pemprov Jalan negara oleh Pem. Pusat
Urusan Bersama/Konkuren
8 Urusan Pilihan
26 Urusan Wajib
31 Bidang Urusan
1. kelautan dan perikanan; 2. pertanian;
3. kehutanan;
4. energi dan sumber daya mineral; 5. pariwisata;
6. industri;
7. perdagangan; dan
8.Ketransmigrasian.
1. pendidikan; 2. kesehatan;
3. lingkungan hidup; 4. pekerjaan umum; 5. penataan ruang;
6. perencanaan pembangunan; 7. perumahan;
8. kepemudaan dan olahraga; 9. penanaman modal;
10.koperasi dan UKM;
Implikasi Pembagian Urusan thd
Kewenangan Daerah
Mengatur
Mengurus
OTONOMI DAERAH
OPD
Perda
Implikasi Pembagian Urusan thd Anggaran
ACUAN REGULASI
UU.32/2004, UU 33/2004
PP 55/2005, PP 58/2005, PP. 38/2007, PP.7/2008
BIDANG DAN SUBBIDANG URUSAN SEBAGAI
KEWENANGAN PUSAT
BIDANG DAN SUBBIDANG URUSAN SBG KEWENANGAN
PROV/KAB/KOTA
UU 32/2004 PS 155 – 159
DEKON
TP
APBD
PROV/KAB/KOTA
•
Rp.Murni
•
P H L N
47APBN
PENDAPATAN DAERAH:
1.PAJAK, RETRIBUSI, PERUSDA
2.PERIMBANGAN: DBH, DAU, D
AK
3.LAIN2 YG SAH
DUBDDUB
Fenomena Saat Ini
Fenomena Saat Ini
Prinsip
money follows function
dalam
penyusunan rencana anggaran di daerah
belum mengacu ke prinsip pembagian
urusan pemerintahan.
Kemendagri sebagai simpul dekonstrasi dan
tugas pembantuan memiliki PR untuk
UU 32 TH 2004 Ttg Pemerintahan Daerah.
•
Pasal 218
menyebutkan bahwa Pengawasan Atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh
Pemerintah yang meliputi :
1. Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
2. Pengawasan thd Perda dan peraturan KDh
•
Pasal 222
menyebutkan bahwa Binwas penyelenggaraan
pemerintahan daerah secara nasional dikoordinasikan oleh
Mendagri.
KEWENANGAN PENGAWASAN
KEWENANGAN PENGAWASAN
PRODUK HUKUM DAERAH
URUSAN PEMERINTAHAN YANG
DIBAGAI BERSAMA / Concurrent
terdiri dari 31 bidang urusan pemerintahan
1. Pendidikan 2. Kesehatan
3. Pekerjaan umum 4. Perumahan
5. Penataan ruang
6. Perencanaan pembangunan
7. Perhubungan 8. Lingkungan hidup 9. Pertanahan
10. Kependudukan dan Capil
11. Pemberdayaan Perempuan & perlindungan anak
12. KB dan Kel Sejahtera 13. Sosial
14. Ketenagakerjaan & Ketrasmgrasian.
15. Koperasi & U.K.M. 16. Penanaman Modal
17. Kebudayaan dan pariwisata 18. Kepemudaan dan OR
19. Kesbangpol dlm negeri
20. Otda, pum,adkeu,perangkt dan Kepeg, persandian
21. PMD
22. Statistik 23. Kearsipan 24. Perpustakaan
25. Komunikasi & informasi
26. Pertanian & ketahanan pangan 27. Kehutanan
28. Energi sumber daya mineral
29. Kelautan & perik 30. Perdagangan 31. Perindustrian
Catatan:
Urusan nomor
5,6,10,19,20
dan 21 menjadi
GUBERNUR
(WAKIL PEMERINTAH)
Pembinaan,
Pengawasan,
Supervisi,
Monev
Fasilitasi
Kab/Kota
melaksanakan Otda
PELAYANAN
OPTIMAL
KEBIJAKAN
DESENTRALISASI
Tujuan Politis
Tujuan Kesejahteraan
PEMERINTAH
DAERAH
PUBLIK
PELAYANAN
Akuntabel
Efektif
Efisien
Ekonomis
TUJUAN
APA ITU OTONOMI LUAS ?
FILOSOFI PELAYANAN RAKYAT
OUTPUT ISI OTONOMI
1. PUBLIC GOODS
2. PUBLIC REGULATIONS 1.PEMDA ADA KARENA
ADA RAKYAT
2. RAKYAT MEMBERIKAN POLITICAL LEGITIMASI PADA WAKIL RAKYAT
1. PELAYANAN KEBUTUHAN POKOK
2. PELAYANAN
KEBIJAKAN DESENTRALISASI
DARI WAKTU KE WAKTU
UU 22 / 1999
desentralisasi dominan
UU 32/2004
UU 5 / 1974
dekonsentrasi dominan UU 18 / 1965
desentralisasi dominan PENPRES 6 / 1959
dekonsentrasi dominan UU 1 / 1957
desentralisasi dominan UU 22 / 1948
desentralisasi dominan UU 1 / 1945
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
Atas Perhatiannya
Atas Perhatiannya
Mohon Maaf Kalau
Mohon Maaf Kalau
Kurang
Kurang
Memuaskan!!!!