• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Hubungan Upaya Guru Mengimplementasikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Hubungan Upaya Guru Mengimplementasikan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

58 BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian dengan judul Hubungan Upaya Guru Mengimplementasikan KTSP dengan Hasil Ujian Nasional, Studi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Se-Kota Palangka Raya menggunakan metode deskriptif korelasional, yakni bahwa yang dilteliti adalah masalah yang ada saat ini, maksudnya untuk mengetahui pelaksnaan KTSP di madrasah dan korelasinya terhadap hasil yang di dapat siswa dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Sukmadinata (2008: 72) menyebutkan konsep penelitian deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian yang paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada baik yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia.

Penelitian deskriptif menurut Hartoto (2009), juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk

(2)

mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.

Untuk melakukan analisis data peneliti terlebih dahulu dilakukan deskriptif frekuensi terhadap pelaksanaan KTSP dengan menggunakan SPSS 16, baik data tersebut di dapat dari guru maupun dari siswa, dimana hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memang sudah dipahami oleh guru dan sekolah, apakah pelaksanaan KTSP yang dijalankan sudah efektif dan evaluasi hasil belajar sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tidak.

Dimulai dari kemampuan guru membuat perencanaan kemudian kegiatan proses belajar mengajar serta pelaksanaan evaluasi belajar yang dilaksanakan guru pada saat implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada masing-masing mata pelajaran yang di-UN-kan. Setelah itu baru dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan antara upaya guru mengimplementasikan KTSP dan hasil ujian nasional, hasil UN diambil dari data yang telah dilaksanakan pada tahun pelajaran 2009/2010 pada semua MTs se-Kota Palangka Raya.

Selanjutnya hasil tersebut juga akan dianalisis untuk mencari apakah ada hubungannya antara upaya guru mengimplementasikan KTSP dengan hasil Ujian Nasional (UN) dalam bentuk korelasional. Analisis korelasi hanya menggunakan penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana digunakan untuk menyelidiki hubungan antara hasil pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian korelasi sederhana ini

(3)

hubungan antar variabel tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi, suatu alat statistik yang digunakan untuk membantu peneliti dalam memahami tingkat hubungan tersebut. Nilai koefisien tersebut, bervariasi dari -1,00 sampai +1,00 diperoleh dengan menggunakan teknik statistik tertentu sesuai dengan karakter dari data masing-masing variabel.

Pada dasarnya, desain penelitian hubungan ini cukup sederhana, yakni hanya dengan mengumpulkan skor dua variabel dari kelompok subjek yang sama dan kemudian menghitung koefisien korelasinya. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian ini, pertama-tama peneliti menentukan sepasang variabel yang akan diselidiki tingkat hubungannya. Pemilihan kedua variabel tersebut harus didasarkan pada teori, asumsi, hasil penelitian yang mendahului, atau pengalaman bahwa keduanya sangat mungkin berhubungan. Dua variabel yang yang akan dicari hubungannya adalah antara Upaya Guru Mengimplementasikan KTSP dan Hasil Ujian Nasional.

A. Populasi

Penentuan populasi dalam penelitian ini peneliti menggunakan populasi target (target population) yakni yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran yang di-UN-kan dan siswa kelas IX MTs se-Kota Palangka Raya yang menjadi peserta Ujian Nasional, sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2008: 250) bahwa populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian. Guru yang dijadikan subjek penelitian adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,

(4)

Bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan jumlah 58 orang.

Sedangkan untuk siswa MTs se-Kota Palangka Raya sesuai dengan data awal yang didapat peneliti yang mengikuti Ujian Nasional tahun 2009/2010 sebanyak 855 orang, penentuan sampelnya dengan menggunakan Probability Sampling. Penentuan sampel peneliti menggunakan Probability Sampling sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009: 120) Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Selanjutnya dalam penentuan sampel mana yang terpilih menjadi subjek penelitian, digunakan teknik simple random sampling, dikatakan simpel (sederhana) karena sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, dengan pertimbangan jumlah siswa yang banyak maka peneliti hanya mengambil 20% dari jumlah siswa tersebut yakni 171 orang yang dijadikan sampel penelitian.

B. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan angket. Angket ini digunakan untuk menggali data yang berkenaan dengan upaya guru dalam membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Disamping itu juga akan digali data apakah sekolah dan guru yang bersangkutan pernah melakukan

(5)

analisis terhadap butir soal ujian nasional sebagai dasar perbaikan rencana, penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Selain gur sebagai subjek penelitian, angket digunakan untuk menggali informasi dari siswa sebagai informan mengenai upaya guru mengimplementasikan KTSP yakni pada proses belajar mengajar di kelas, dari pelaksanaan awal hingga pelaksanaan evaluasi hasil belajar. Informasi ini dijadikan sebagai pembanding dari data yang di dapat dari guru, sehingga diharapkan akan tergambar pelaksanaan atau implementasi KTSP di Madrasah se-Kota Palangka Raya.

2. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah yang juga merupakan elemen keberhasilan pelaksanaan implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sesuai pendapat Mars dalam Rusman (2002: 22), berpendapat terdapat lima elemen yang mempengaruhi implementasi kurikulum yaitu: dukungan dari kepala sekolah, dukungan dari rekan sejawat guru, dukungan dari siswa, dukungan dari orang tua, dan dukungan dari dalam diri guru unsur yang utama. Hasil teknik ini bisa memberikan gambaran tentang upaya yang sudah dilaksanakan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

3. Dokumentasi

Selain angket, pengumpulan data juga menggunakan dokumentasi, alat ini digunakan untuk memperoleh data nilai hasil ujian nasional siswa madrasah, pada lembaga yang berwenang mengeluarkan

(6)

hasil ujian dimaksud. Hasil ini akan dijadikan bahan untuk mencari Korelasi implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan hasil Ujian Nasional.

C. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan yang disebutkan di atas bahwa analisis data penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah:

1. Analisis Deskriptif

Pada tahap ini data dianalisis dengan cara menyajikan data kedalam tabel distribusi frekuensi kemudian dilakukan interpretasi terhadap data yang disajikan, yang berkenaan dengan upaya guru mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, baik kegiatan perencanaan, proses belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar. Begitu pula dengan data yang di dapat dari angket siswa dianalisis dengan tabel distribusi, untuk angket siswa dibagikan setelah pelaksanaan Ujian Nasional selesai dilaksanakan yakni tanggal 1 April 2010 – 13 Juni 2010. Ini dimaksudkan untuk mencari gambaran mengenai kondisi pelaksanan Ujian Nasional dan tanggapan siswa mengenai soal Ujian Nasional. Semua hasil angket baik guru dan siswa yang sudah diolah dengan tabel distribusi frekuensi kemudian dilakukan interpretasi terhadap data yang di dapat dengan memaparkan data apa adanya. Interpretasi tersebut selain hasil data angket juga diperkuat atau dipertajam dengan hasil pertanyaan dengan kepala madrasah dan pendapat ahli yang ada kaitanya dengan data dimaksud.

(7)

2. Analisis Korelasional

Setelah tahap analisis deskripsi dengan melakukan interpretasi data selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan korelasional dengan memakai fasilitas SPSS 16, untuk mengetaui apakah ada hubungan antar upaya guru melakukan perencanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, upaya guru melaksanakan proses belajar mengajar dan upaya guru melakukan evaluasi hasil belajar dengan Hasil Ujian Nasional. Sehingga akan digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Upaya Guru Mengimplementasikan KTSP dengan Hasil Ujian Nasional yang merupakan hipotesis utama dalam penelitian ini. Perhitungan statistik dalam penyelesaian analisis data penelitian sesuai dengan pendapat Sudijono (2009: 220-221), perhitungan dengan sampel lebih dari 30, maka sebaiknya menggunakan Peta Korelasi atau Diagram Korelasi atau dikenal dengan nama Scatter Diagram. Rumus yang digunakan adalah:

r

xy

∑ ′′ – ′ ′ ′ Keterangan:

∑ = jumlah hasil perkalian antara frekuensi dengan x’ dan y’

Cx’ = Nilai korelasi pada variabel X yang dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut: Cx’ =

Cy’ = Nilai korelasi pada variabel Y yang dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut: Cx’ =

(8)

SDx’ = Deviasi standar skor X dalam arti tiap skor sebagai 1 unit (dimana i-1)

SDy’ = Deviasi standar skor Y dalam arti tiap skor sebagai 1 unit (dimana i-1)

Langkah:

Langkah yang perlu ditempuh: a. Menyiapkan peta korelasi b. Mencari Cx’ dengan rumus ∑

c. Mencari Cy’ dengan rumus ∑

d. Mencari SDx’ dengan rumus SDx’ = i ∑

e. Mencari SDx’ dengan rumus SDx’ = i ∑

f. Mencari rxy dengan rumus yang telah disebutkan di atas.

Sebagai bahan acuan untuk mengetahui lemah dan kuatnya korelasi atau untuk memberikan interpretasi terhadap rxy dilakukan dengan

cara membandingkan nilai rxy atau ro dengan besarnya rtabel dengan

menghitung df-nya terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sederhana df = N - nr. Hasil perhitungan df akan memberikan posisi nilai rtabel yang

selanjutnya memberikan acuan terhadap kuat lemahnya korelasi yang terjadi.

Tabel nilai koefisien korelasi “r” sesuai dengan pendapat Sudijono (2009: 402) sebagai berikut:

(9)

Nilai Koefisien Korelasi “r” untuk Berbagai df

Df

(degrees of freedom)

Banyaknya variabel yang dikorelasikan Harga “r” pada taraf signifikansi

5% 1% ……. ……. ….… 40 0,304 0,393 45 0,288 0,372 50 0,273 0,354 60 0,250 0,325 ……. ……. …….

Gambar

Tabel  nilai  koefisien  korelasi  “r”  sesuai  dengan  pendapat  Sudijono (2009: 402) sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Silvana (2002: 21), fungsi utama mengindeks majalah adalah memberi layanan kepada pengguna untuk memudahkan mencari artikel-artikel yang diperlukan dan

Perjalanan lembaga pendidikan Islam (langgar) ini menjadi bukti pengaruh ajaran agama Islam bisa diterima dengan total oleh masyarakat lokal Madura.. Mereka

Namun jika APN yang dimasukan tidak sesuai, maka terjadi kondisi dimana terjadi kegagalan pada proses aktivasi PDP dari RNC ke arah SGSN karena penggunaan APN

memenuhi syarat ketuntasan belajar klasikal yaitu 85 % dari jumlah siswa yang mencapai nilai minimal 75. 4) Masih ada 7 siswa (25%) yang tergolong masih sulit melakukan

Satu hal penting yang bisa saya pelajari dari perbuatan-perbuatan Yesus pada hari Sabat, adalah bahwa dalam mewartakan kasih Allah kita tidak boleh terbatasi

This study aims at describing the violations of the politeness principles committed by the South Celebes governor candidates in 2013 and their factors. This is

Untuk pasien dengan kondisi medis tertentu, seperti epilepsi, hipertensi, penyakit jantung iskemik, dengan kondisi medis tertentu, seperti epilepsi, hipertensi,

(1) Dalam keadaan penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan pertahanan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b belum atau tidak mampu