• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR

PROSES

SISTEM

PENJAMINAN

MUTU

INTERNAL

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH

PALEMBANG

PALEMBANG

2O13

SPMI-UMP SM 03 02

(2)

Standar PROSES

Standar

Proses

Sistem

Penjaminan

Mutu

Internal

Universitas

Muhammadiyah

Palembang

SPMI-UMP SM 03 02

Revisike : -

Tanggal : Maret 2013

Dikajiulangoleh : Pembantu RektorBidangAkademik Dikendalikanoleh : LPM –LembagaPenjaminanMutu Disetujuioleh : Rektor

UMP Revisike

-Tanggal Maret 2013

STANDARPROSES-SISTEM PENJAMINANMUTUINTERNAL

SPMI-UMP/SM/03/01

Disetujui oleh Rektor

(3)

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL Revisi ke -Tanggal Maret 2013 SPMI-UMP/SM/03/02 Disetujui oleh: Rektor

1. VISIDANMISIUNIVERSITASMUHAMMADIYAH PALEMBANG

1.1. VISIUNIVERSITASMUHAMMADIYAH PALEMBANG

Menjadi Universitas berstandar nasional dan menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi serta unggul dalam ipteks yang berbasis keislaman pada tahun 2022 menuju universitas berstandar internasional.

1.2. MISIUNIVERSITASMUHAMMADIYAH PALEMBANG

a. Melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang

memiliki kompetensi akademik bertaraf nasional, menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kebangsaan;

b. Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui

riset dan aplikasinya untuk kesejahteraan masyarakat;

c. Mengembangkan iklim pembelajaran yang kondusif untuk menghasilkan sarjana

yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual;

d. Mengembangkan sistem pendidikan berbasis kompetensi (hard skills dan soft

skills) yang terintegrasi dengan dunia usaha dan sektor publik;

e. Menerapkan manajemen akademik, sumber daya manusia, keuangan, dan mutu

berbasis perencanaan dan teknologi informasi supaya tercipta Good University Governance (GUG);

f. Menjadikan sistem manajemen kinerja berbasis Balance Score Card (BSC) sebagai

alat penjamin mutu dan alat penilai kinerja unit pelaksana di UM Palembang agar termotivasi untuk berprestasi.

(4)

Standar PROSES

2. RASIONAL

Dalam meningkatkan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah melakukan berbagai upaya, diantaranya dengan melakukan pembenahan system pengolahan perguruan tinggi, melakukan berbagai lokakarya maupun menerbitkan berbagai buku atau dokumen yang terkait. Adapun pada saat ini setidaknya terdapat 3 kegiatan yang telah dilakukan oleh KEMENDIKNAS, tentunya terkait dalam peninkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, yaitu :

1) EvaluasiProgramStudiBerbasisEvaluasiDiri(EPSBED)danPangkalanData.

2) AkreditasiPerguruanTinggi.

3) PenjaminanMutu(QualityAssurance).

Universitas Muhammadiyah Palembang, pada tahun 2009 telah

dicanangkan Sistem Penjaminan Mutu, selama kurun waktu ini telah dilakukan

sosialisasi, namun pelatihan-pelatihan belum banyak dilakukan maupun untuk audit

dilakukan baru akan dimulai audit internal mutu akademik, hal itu untuk

mewujudkanvisi, misi maupun tujuanyanghendakdicapai.

Guna peningkatan kualitas dan kemajuan kampus UMP diperlukan

komitmen dari para pengelolanya, namun dalam hal ini untuk kemajuan suatu

kampus tidak hanya tergantung pada pengelolanya tetapi juga diperlukan usaha

dan kreatifitas dari segenap civitas akademika, karena keberhasilan suatu sistem

jugadapattergantungpadaaspekInput,atauProsesdidalamnya.

Dalam pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP), UMP telah

menyiapkan berbagai dokumen yang terkait SNP, diantaranya dibuatlah Dokumen

Standar Proses Pembelajaran. Di dalan dokumen standar proses pembelajaran ini

perluditetapkanstandarmutunya,yaitu:

1) StandarPerencanaanProsesPembelajaran.

2) StandarPelaksanaanProsesPembelajaran.

(5)

3. SUBJEK/PIHAKYANGBERTANGGUNGJAWABUNTUKMENCAPAISTANDAR

1. Rektorsebagaipimpinanuniversitas

2. Dekansebagaipimpinanfakultas

3. Ketua Jurusan sebagai pimpinan jurusan, dan ketua program studi sebagai

pimpinanprogramstudi

4. Dosendantenagakependidikan

4. DEFINISIISTILAH

1. Student Centered Learning (SCL) adalah pembelajaran yang berpusat pada

mahasiswa;

2. Prosesperubahanyangdialamimahasiswadalampembelajaran:

a. Ranah kognitif (learning to know) : kemampuan yang yang berkenaan

denganpengetahuan,penalaran,ataupikiran,

b. Ranah afektif (learning to be) : kemampuan yang mengutamakan perasaan,

emosidanreaksi-reaksiyangberbedaberdasarkanpenalaran,

c. Ranah psikomotorik (learning to do) : kemampuan yang mengutamakan

ketrampilan jasmani,

d. Ranahkooperatif(learningtolivetogether):kemampuanuntukbekerjasama.

3. Stakeholder (pengguna lulusan), adalah dari sektor industri atau produksi,

masyarakatluas,pemerintahmaupunkalanganperguruantinggisendiri.

5. PERNYATAANISISTANDAR

1. Perumusanstandar perencanaanprosespembelajaran.

a. Silabusdanrencanapelaksanaanpembelajaran

b. jadualdantempatkuliah

(6)

Standar PROSES

d. Jadualpendaftaranmatakuliah(rencanastudi)olehmahasiswa

e. Bagi dosen harus merencanakan proses pembelajaran sesuai dengan yang

ditetapkan olehuniversitas,dalamhalinijurusanatau prodi.

2. Perumusanstandar pelaksanaanprosespembelajaran.

a. Jumlahmaksimalmhsperkelas

b. Bebanmengajarmaksimalperdosen

c. Rasiomaksimalbukupelajaranpermahasiswa

d. Rasiomaksimaljumlahmahasiswauntuksetiapdosen

e. Prasaranadansaranaperkuliahan.

3. Perumusanstandar pengawasanprosespembelajaran.

Perlu adanya Standar Mutu Pengawasan Proses Pembelajaran, yang mengatur

tentang: a. Pemantauan b. Supervisi c. Evaluasi d. Pelaporan e. Tindaklanjut 6. STRATEGI

Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, ketua Program Studi dan atau Pimpinan Unit

lainnya melakukansosialisasiStandardanmengawasisertamengevaluasitahapan:

1) perencanaanprosespembelajaran

2) pelaksanaanprosespembelajaran

3) pengawasanprosespembelajaran

7. INDIKATOR

1. Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana, dibuktikan dengan

(7)

2. Kelengkapan dokumen (borang) dan pengisian yang tertib serta teratur atau

tersusuntapi.

3. Rata-rataindeksprestasikelulusan(IPK)meningkat,rata-ratalamamasastudi

menurundanterpenuhinyakompetensilulusansepertiyangdiharapkan.

8. DOKUMENTERKAIT

1. StandarDosendanTenagaKependidikan,

2. StandarKemahasiswaan,

3. StandarIsi(Kurikulum),

4. StandarSuasanaAkademik,

5. StandarPenilaian,

6. StandarKompetensiLulusan,

7. StandarPrasaranadanSarana,

9. REFERENSI

1. Kepmendiknas Nomor 232/U/200 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan TinggidanPenilaianHasilBelajarMahasiswa

2. KepmendiknasNomor045/U/2002tentangKurikulumintiPendidikanTinggi.

3. PeraturanPemerintahNomor19tahun2005tentangStandarNasionalPendidikan

4. SistemPenjaminanMutuPerguruanTinggi(SPM-PT),DirjenDikti,Depdiknas,2008

5. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan

Tinggi”, Bahan Pelatihan,DirjenDikti,2010.

10. LAMPIRAN

STANDARAKADEMIK:PROSESPEMBELAJARAN

(8)

Standar PROSES

1. Proses pembelajaran harus merupakan proses yang sadar tujuan, baik domain

kognitif,psikomotorik,maupunafektif.

2. Harus dilakukan analisis kebutuhan (need analysis) untuk merumuskan tujuan

instruksional.

3. Analisis kebutuhan harus dilakukan bersamaan dengan fihak yang berkepentingan

(stake holders) antara lain mahasiswa, orang tua mahasiswa, pemakai lulusan (users),

pemerintah,organisasiprofesi,alumni,dsb.

4. Peningkatan kualitas pembelajaran harus dilaksanakan dengan meningkatkan

tingkatkompetensi(levelofcompetence)secarabertahapuntuksemuadomain.

5. Tujuan pembelajaran (tujuan instruksional) harus dijabarkan sampai pada

dataranoperasionalmelaluianalisisinstruksional.

B. TahapanPembelajaran

1. Proses pembelajaran harus dimulai dengan tahap pendahuluan yang mencakup

deskripsiringkas materikuliah,penjelasantujuaninstruksionaldanrelevansibahanajar.

2. Proses pembelajaran harusdiakhiri dengantes formatif, umpan balik dantindak lanjut

yangpentinguntukmeningkatkanmotivasimahasiswa.

3. Proses pembelajaran harus menyediakan pengalaman belajar yang

memungkinkanmahasiswabertanggungjawab.

4. Proses pembelajaran harus merancang dan memberikan kegiatan yang

merangsangkeinginantahu(curiosity)mahasiswa.

5. Proses pembelajaran seharusnya memberi umpan balik positif dengan segera

atas keberhasilandanresponyangbenardarimahasiswa.

C. KomponenPembelajaran

1. Tiga (3) komponen pembelajaran yaitu komponen rutin, komponen pengkayaan

dankomponenmotivasiharusdilaksanakansecaraproporsional.

2. Komponenrutinharusterdiridari:

a. Uraianpenjelasanbaikkonsep,prinsipmaupunprosedur.

b. Memberi contoh-contoh yang aktual relevan dan menarik, termasuk yang bukan

contoh (non-example).

(9)

3. Komponen pengkayaan (enrichment) seharusnya dilaksanakan dengan menyusun

diagram,skema,flow-chart,gambar,peta,kurva,dansebagainya.

4. Komponen motivasi harus dilaksanakan dalam wujud munculnya perhatian, relevansi

bahanajar,menimbulkanpercayadiridankepuasandipihakmahasiswa.

5. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas kurikulum, hasil hasil

penelitiandanpenerapannya.

D. PartisipasiMahasiswadalamPembelajaran

1. Mahasiswa harus dibuat aktif untuk memberi respon melalui metode diskusi,

simulasi, bermain peran (role playing) dan penggunaan media slide, kaset audio,

mimbar, danbendasebenarnya,dsb.

2. Penyampaian kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan mengunakan metoda

yang bervariasi seperti diskusi, brainstorming, studi kasus, role playing, demonstrasi,

dsb.

3. Penyampaian kegiatan belajar mengajar seharusnya menggunakan berbagai

media (transparansi,film,videotape,LCD,dsb.)

4. Fakultas/Jurusan/Programstudiharusmenetapkan jumlahoptimal mahasiswaperkelas

per matakuliah.

E. MateriPembelajaran

1. Materi kuliah harus dirinci dalam bagian-bagian kecil mulai dari mata kuliah, pokok

bahasan,sub-pokokbahasan,dsb.

2. Penguasaan materi kuliah harus merupakan prasyarat sebelum mempelajari materi

lanjutandenganmenggunakancarabelajartuntas(masterylearning).

F. Ketrampilan Pembelajaran

1. Kegiatan belajar mengajar harus memahami pendidikan berwawasan diffable (different abilities), sehingga ada perbedaan perlakuan melalui bimbingan dalam kelas, pemberian tugas, metode instruksional yang tepat, dsb.

2. Proses pembelajaran harus dilengkapi dengan ketrampilan bertanya dasar, meliputi: pemberian acuan, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan ke seluruh kelas, pemberian tuntunan.

(10)

Standar PROSES

3. Proses pembelajaran harus perlu ketrampilan bertanya lanjut antara penguatan tuntutan kognitif, afektif, dan psikomotorik; pemberian pertanyaan pelacak dan mendorong terjadinya interaksi.

4. Ketrampilan pemberian penguatan (reinforcement) harus melalui penguatan verbal, penguatan non-verbal, hangat, antusias dan bermakna.

5. Proses pembelajaran adalah interaksi sejumlah sistem yaitu tujuan kondisi awal mahasiswa, bahan, metode, dosen, dan evaluasi. Proses pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk:

a. Rumusan tujuan instruksional,

b. Garis Besar Program Perkuliahan (GBPP),

c. Satuan Acara Perkuliahan (SAP),

d. Kontrak Perkuliahan.

e. Buku Ajar

G. PenilaianPembelajaran

1. Satuan Kredit Semester (sks) harus dilaksanakan sepenuhnya, baik unsur tatap muka,

tugas terstrukturmaupuntugasmandiri.

2. Prosespembelajaranharusdievaluasiuntukmeningkatkankualitasnya.

3. Komponen dan bobot (weight) penilaian untuk memperoleh nilai akhir (final grade)

harusdiberitahukankepadamahasiswapadakuliahpertamatiapsemester.

4. Semuatessumatifharusmengacupadatujuaninstruksional.

5. Tingkat kompetensi (level of competence) harus ditingkatkan dengan bantuan kisi-kisi

soal.

6. Semua catatan tentang semua tes sumatif harus disusun rapi agar dapat

memberipenjelasankepadamahasiswayangmemerlukan.

7. Semua tes kecil, ujian tengah semester, makalah, tugas-tugas, ujian akhir semester

harusdiberitahukanpenilaiandankomentarnyakepadamahasiswa.

8. PenilaiansumatifharusmenggunakanpendekatankombinasiPAPdanPAN.

9. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai suatu kebijakan yang adil,

(11)

10. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi seharusnya ditinjau secara periodik, didasarkan

padadata keberhasilan dan kegagalan/kendala selamapengimplementasian

kebijakan sebelumnya dalam rangka mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil

dan bertanggung jawab.

11. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai program pembimbingan akademik

dankonselinguntukmahasiswa.

12. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai prosedur yang mengatur

tentang mekanismepenyampaianketidakpuasanmahasiswa.

(12)

Standar PROSES

NO. SUB STANDAR ASPEK BUTIR STANDAR (INDIKATOR)

1 Penataan Proses Pembelajaran

Penyusunan Kalender Akademik

1. Kalender akademik memuat tentang kegiatan awal pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, hari efektif kuliah, hari libur nasional, cuti bersama, UTS, UAS dan penyerahan nilai, yudisium, wisuda dan hari libur semester.

2. Kalender Akademik disusun oleh BAAK, dirapatkan dengan fakultas kemudian disahkan oleh Rektor.

3. Kalender akademik disebarluaskan ke fakultas/program studi/mahasiswa dan unit-unit serta pemangku kepentingan lainnya.

4. Rapat Persiapan Semester; dilaksanakan menjelang perkuliahan setiap semester di tingkat fakultas diteruskan ke program studi.

5. Pengisian KRS; dilakukan paling lambat 2 minggu sebelum perkuliahan berlangsung. 6. Kuliah Perdana; dilaksanakan awal tahun pelajaran baru di tingkat universitas dengan

pembicara pakar dari dalam dan luar (diutamakan dari dalam UMP).

7. Kuliah Efektif; perkuliahan dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan di dalamnya sudah termasuk UTS dan UAS

8. Ujian Tengah Semester; UTS dilaksanakan setelah perkuliahan berjalan 7 s.d. 8 kali pertemuan, dan evaluasi diberikan dalam bentuk soal lisan/tertulis/praktikum.

9. Ujian Akhir Semester; UAS dilaksanakan setelah perkuliahan berjalan 14 s.d. 15 kali pertemuan, dan evaluasi diberikan dalam bentuk soal lisan/tertulis/praktikum.

10. Penerimaan KHS; Penerimaan KHS oleh mahasiswa dilakukan, setelah nilai akhir dari semua dosen terkumpul, paling lambat 15 hari barulah KHS dikeluarkan dan diserahkan kepada mahasiswa.

11. Rapat Akhir Semester; Rapat akhir semester dilaksanakan di tingkat Fakultas, sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran selama satu semester. Tindak lanjut dari hasil evaluasi akhir semester menjadi bagian dari perbaikan semester berikutnya.

12. Penyusunan Jadwal Kuliah Semester Berikutnya; Penyusunan jadwal semester dilakukan oleh Kaprogram studi dan Sekprogram studi, dengan mempertimbangkan komposisi dosen, kualifikasi akademik, dengan menggunakan azas pemerataan dan kebersamaan. Selanjutnya jadwal tersebut dirapatkan bersama dengan para dosen, dan mendapat persetujuan dari Wadek I.

(13)

Dosen Kegiatan mengajar 1. Beban mengajar untuk dosen tetap minimal 12 sks, sedangkan dosen tidak tetap maksimal 6 sks.

2. Silabus dibuat oleh program studi dengan komponen SK, KD, materi, dan referensi selanjutnya diinformasikan kepada mahasiswa di awal perkuliahan.

3. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dibuat oleh dosen pengampu mata kuliah setiap awal perkuliahan dengan komponen SK, KD, Materi, Metode, Penilaian, dan referensi yang disahkan oleh Kaprogram studi dan selanjutnya diinformasikan kepada mahasiswa di awal perkuliahan.

4. Berita Acara Perkuliahan (BAP); Dosen menuliskan materi perkuliahan, mengecek kehadiran mahasiswa, yang ditandatangani oleh dosen dan mahasiswa. Diakhir semester BAP dikumpulkan pada Kaprogram studi sebagai bahan evaluasi kinerja dosen pengampu mata kuliah.

5. Bahan Ajar; Dosen membuat bahan ajar (materi) sesuai dengan SAP, yang diambil dari beberapa buku atau sumber yang relevan.

6. Media Pembelajaran; Dosen wajib menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan SAP, yang berbasis ICT, dengan memperhatikan prinsip Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).

7. Evaluasi; Dosen melakukan evaluasi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi terdiri dari tes lisan/tertulis/praktikum (pilihan ganda, uraian, atau praktik).

2

Etika Dosen 1. Dosen wajib memakai pakaian yang rapi dan sopan, dosen perempuan memakai busana Muslimah.

2. Dalam mengajar dan keseharian dosen harus mengutamakan sikap yang sopan dan menggunakan kata-kata yang santun dalam berbicara.

3. Dosen wajib mematuhi etika akademik berupa:

a. Tidak meminta sesuatu dari mahasiswa yang dikaitkan dengan prestasi akademik b. Tidak membantu mahasiswa dalam menuliskan artikel ilmiah, skripsi, atau

tugas-tugas lain yang seharusnya dikerjakan oleh mahasiswa secara mandiri. c. Tidak menyalahgunakan wewenangnya dalam penentuan prestasi mahasiswa.

4. Dosen wajib memenuhi perkuliahan tatap muka 100%, apabila berhalangan wajib memberikan tugas atau mengganti perkuliahan pada waktu yang lain.

(14)

Standar PROSES

6. Dosen disiplin dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan jadwal 7. Memberi contoh keteladanan pada mahasiswa

8. Menghargai mahasiswa yang berprestasi 9. Dosen wajib mematuhi kode etik dosen UMP Proses

Pembelajaran

1. Dosen melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan kurikulum.

2. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan SAP dan kontrak perkuliahan. 3. Dosen menggunakan strategi pembelajaran yang variatif, kreatif, inovatif, interaktif dan

inspiratif

4. Dosen wajib menggunakan media TIK dalam pembelajaran. 5. Memberikan tugas dan umpan balik kepada mahasiswa. Evaluasi proses

Pembelajaran

1. Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Evaluasi hasil pembelajaran dilaksanakan melalui Tugas, UTS, dan UAS.

3. Evaluasi terdiri atas tes lisan/tertulis (pilihan ganda, uraian, atau praktikum). 4. Capaian pembelajaran minimal 85%.

5. Dosen melakukan analisis terhadap soal evaluasi. 6. Penilaian dilaksanakan sesuai dengan jadwal akademik.

7. Mekanisme penilaian matakuliah terdiri dari kehadiran 10%, tugas 15% - 25%, UTS 25%-30%, dan UAS 40% - 50%.

3 Mahasiswa Kegiatan perkuliahan

1. Mahasiswa wajib mengisi KRS dengan ketentuan sebagai berikut: a. Terdaftar secara resmi sebagai mahasiswa

b. Melakukan konsultasi dengan pembimbing akademik (PA)

c. Memilih matakuliah sesuai dengan indeks prestasi yang diperoleh pada semester sebelumnya (KHS)

2. Mahasiswa mulai aktif mengikuti perkuliahan setelah mengisi KRS. 3. Dalam perkuliahan mahasiswa wajib menyerahkan tugas tepat waktu.

4. Mahasiswa wajib mengikuti mata kuliah praktik lapangan di setiap fakultas atau program studi, seperti berikut:

a. PPL (Program Pengalaman Lapangan) b. KKL (Kuliah Kerja Lapangan)

c. KKS (Kuliah Kerja Sosial) d. SOH (Studi Objek Historis)

e. PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) f. PKL (Praktik Kerja Lapangan)

(15)

5. Semua program perkuliahan/kegiatan akademik wajib terstruktur, terencana dan masuk dalam buku panduan akademik

6. Kegiatan akademik yang dilaksanakan di luar kampus wajib mendapat izin dari pimpinan fakultas.

Tugas Akhir 1. Pengajuan tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan 75% matakuliah.

2. Mahasiswa mengajukan judul dan mengusulkan dosen pembimbing ke program studi dilanjutkan dengan seminar proposal.

3. Penulisan tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi mahasiswa harus sesuai dengan pedoman penulisan tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi yang berlaku di UMP.

4. Proses penulisan tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing/promotor minimal 8 kali dibuktikan melalui buku konsultasi bimbingan yang ditandatangani oleh dosen pembimbing/promotor.

5. Ujian dilakukan setelah mahasiswa mendapat persetujuan dari dosen pembimbing/promotor, dilanjutkan dengan mendaftar ke sub bagian akademik fakultas/pascasarjana.

6. Revisi tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi minimal 14 hari dan maksimal 30 hari, jika pada waktu yang ditentukan tidak menyelesaikan diberi tenggang waktu 2 x 15 hari. Jika setelah diberi perpanjangan waktu yang bersangkutan belum menyelesaikan tugas akhir maka yang bersangkutan wajib mengikuti ujian ulang.

Kehadiran

mahasiswa di kelas

1. Mahasiswa wajib hadir 75%, jika berhalangan hadir karena sakit harus menyertakan surat keterangan dari dokter, dan berhalangan hadir karena suatu keperluan maka harus menyertakan surat keterangan dari wali.

2. Mahasiswa yang berhalangan hadir karena mengikuti kegiatan kemahasiswaan atau kegiatan lain dari UMP harus menunjukkan surat penugasan dari Wakil Rektor III/Wakil Dekan III/Sekretaris Program Pascasarjana.

3. Mahasiswa wajib hadir 15 menit sebelum perkuliahan dimulai.

4. Toleransi keterlambatan mengikuti perkuliahan maksimal 15 menit setelah dosen berada dalam kelas/ruang praktikum.

Referensi

Dokumen terkait

aksesibilitas dan keputusan menjadi nasabah menghasilkan nilai Average Variance Extracted (AVE) yang lebih besar dari 0.5. Dengan demikian indikator yang mengukur

Nara sumber jero balian mengenal semua spesies tanaman obat (47 spesies), nara sumber masyarakat bali setempat mengenal 40 spesies dari 47 tanaman obat dan pedagang ceraken di

Para Pihak sepakat bahwa ruang lingkup pekerjaan pemeriksaan, perawatan, penggantian suku cadang/ sparepart dan/atau perbaikan lainnya atas Kendaraan WASKITA yang akan

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi bisnis dapat menggunakan metode kooperatif learning dimana peserta didik berpikir secara mandiri tentang

3) Guru menjelaskan materi bahasa arab dan melakukan kegiatan demonstrasi dan kerja terbimbing. 4) Setelah guru mendemonstrasikan, siswa diminta untuk melakukan kegiatan

Maksud data sekunder ini di gunakan dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa banyak adanya kepemilikan tanah pertanin secara absentee serta untuk mengetahui

Untuk Desa Warialau, strategi pengelolaan yang diterapkan dalam aturan seperti sasi cukup baik, namun ada beberapa tambahan yaitu: (1).Pengayaan stok teripang di habitat alaminya