DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv
Makalah Hasil Penelitian: 1. KEDELAI
RAGAM KETEBALAN TESTA PADA BIJI KEDELAI
M. Muchlish Adie, Linda Hapsari, Ayda Krisnawati, dan Didik Harnowo... 1–6 KERAGAAN HASIL DAN KOMPONEN HASIL BIJI KEDELAI PADA BERBAGAI
AGROEKOLOGI
M. Muchlish Adie dan Ayda Krisnawati ... 7–17 PRODUKTIVITAS GALUR KEDELAI HITAM DI LAHAN SAWAH PADA LINGKUNGAN
BERBEDA
Gatut_Wahyu A.S, N. Nugrahaeni, dan M.M. Adie... 18–27 DERING 1: VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI TOLERAN KEKERINGAN DENGAN
POTENSI HASIL TINGGI
Suhartina, Purwantoro, Novita Nugrahaeni, dan Abdullah Taufiq ... 28–36 PELUANG PEMBENTUKAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI UMUR GENJAH, BIJI
BESAR, DAN HASIL TINGGI
Suyamto... 37–42 POTENSI HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI PADA LAHAN SAWAH
IRIGASI SETELAH PADI KEDUA DI SULAWESI SELATAN
Abd Rahman dan Abdul Fattah ... 43–48 EVALUASI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK UNTUK TANAMAN KEDELAI DI LAHAN
KERING MASAM
Afandi Kristiono dan Subandi... 49–58 EVALUASI PAKET TEKNOLOGI PEMUPUKAN DI LAHAN VERTISOL LOMBOK
TENGAH NTB
Ahmad Suriadi & F. Zulhaedar... 59–66 PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA LAHAN
KERING PODZOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN KONAWE SELATAN
Cipto Nugroho dan Sarjoni ... 67–72 EFEKTIVITAS APLIKASI METHYLOBACTERIUM SPP TERHADAP PENINGKATAN
VIGOR BENIH KEDELAI
Darniaty Danial, Eny Widajati, Selly Salma dan Didik Sucahyono... 73–81 REVITALISASI KEBIJAKAN PERBENIHAN KEDELAI MELALUI PENDEKATAN JALUR
BENIH ANTARLAPANG ANTARMUSIM DI NUSA TENGGARA BARAT
Dwi Praptomo Sudjatmiko, N. Inggah, Marwoto... 82–88 PERAN PTT DALAM PENINGKATAN ADOPSI TEKNOLOGI PRODUKSI KEDELAI DI
NTB
Eka Widiastuti, Nani Herawati, Noor Inggah dan Tantawi... 89–98 PENGARUH PENGGUNAAN AIR LIMBAH CUCIAN BERAS DAN MIZA PLUS
TERHADAP HASIL KEDELAI EDAMAME
Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2013 v PENGARUH KADAR AIR DAN KOMPOSISI PENYALUT TERHADAP DAYA SIMPAN
BENIH KEDELAI
Febria Cahya Indriani, Nia R. Patriyawaty, Suyono ... 107–114 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK N DI
LAHAN SAWAH TADAH HUJAN BEKAS PADI
Fitri Handayani dan Sriwulan P. Rahayu... 115–119 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KEDELAI ANJASMORO MELALUI
PENGELOLAAN AIR DAN MULSA SESUDAH PADI DI LAHAN BERGAMBUT PROVINSI RIAU
Marsid Jahari dan Yunizar... 120–124 MASA TANAM KEDELAI BERDASARKAN ANALISIS NERACA AIR DI KONAWE
SELATAN, SULAWESI TENGGARA
Musyadik, Agussalim dan Tri Marsetyowati ... 125–130 KERAGAAN EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI PADA KEGIATAN
PENDAMPINGAN SLPTT KEDELAI DI PROVINSI RIAU, STUDI KASUS DESA RUMBAI JAYA KECAMATAN KEMPAS KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Nurhayati, Ahmad Nirwan, dan Umar ... 131–136 TEKNIK PRODUKSI BENIH KEDELAI VARIETAS UNGGUL
Purwantoro dan M. Arum... 137–149 PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN HASIL
TANAMAN KEDELAI PADA LAHAN KERING NONMASAM
Siti Muzaiyanah dan Subandi... 150–159 RESPONS PERTUMBUHAN KECAMBAH BEBERAPA VARIETAS KEDELAI
TERHADAP PENGUPASAN KULIT ARI BENIH DAN KONSENTRASI KOLKISIN
Sutrisno dan Heru Kuswantoro ... 160–166 POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEDELAI DI LAHAN KERING DI
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Sriwulan P. Rahayu, Fitri Handayani, dan Darniati Danial ... 167–171
PENGUJIAN EMPAT VARIETAS UNGGUL KEDELAI DALAM POLA SL-PTT PADA LAHAN KERING MASAM SITIUNG, SUMATERA BARAT
Winardi... 172–177 PERCEPATAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI DI LAHAN PASANG
SURUT
Yardha, Hery Nugroho dan Adri ... 178–187 STUDI ADOPSI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI DI
SULAWESI TENGGARA
Zainal Abidin dan Musyadik ... 188–194 RESPONS BEBERAPA GALUR HARAPAN KEDELAI GENJAH TERHADAP HAMA
ULAT GRAYAK DAN BELALANG PADA LAHAN SAWAH DI SULAWESI SELATAN
Abdul Fattah an Asadi ... 195–200 RESPONS GALUR HARAPAN KEDELAI KAYA ISOFLAVON TERHADAP PENYAKIT
KARAT
Alfi Inayati dan Eriyanto Yusnawan ... 201–207 PENGARUH PENGAIRAN SPRINKLER DAN APLIKASI INSEKTISIDA TERHADAP
POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN KUTU KEBUL PADA KEDELAI
IDENTIFIKASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN HASIL KEDELAI PADA BEBERAPA POLA TANAM DI KAWASAN HUTAN JATI MUDA
Bambang Prayudi... 215–220 EFEKTIVITAS SINERGISME ISOLAT JTM 97C DENGAN BEBERAPA ISOLAT SLNPV
DALAM PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK POLONG KEDELAI
Bedjo... 221–228 PATOGEN COLLETOTRICHUM TRUNCATUM DAN SOYBEAN MOSAIC VIRUS
TERBAWA BENIH KEDELAI DAN PENGENDALIANNYA
Darniaty Danial, C. Sugihono, D. Sucahyono... 229–237 EFEKTIVITAS FREKUENSI APLIKASI LECANICILLIUM LECANII DALAM
MENGENDALIKAN POPULASI BEMISIA TABACI
Marida Santi YIB, Tantawizal, dan Yusmani Prayogo ... 238–244 TANGGAP GALUR HARAPAN KEDELAI TOLERAN LAHAN MASAM DAN
KEKERINGAN TERHADAP PENGGEREK POLONG
Marida Santi YIB, Y. Baliadi, Suhartina, dan W. Tengkano ... 245–255 PENAPISAN PLASMA NUTFAH KEDELAI TAHAN PENYAKIT HAWAR BAKTERI
Ace Suhendar... 256–263 REAKSI GALUR HARAPAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT KARAT DAN DOWNY
MILDEW
Sri Hardaningsih dan Muslikul Hadi ... 264–270 EFEKTIVITAS SERBUK BIJI MIMBA, BENGKUANG, DAN EKSTRAK TEMBAKAU
UNTUK PENGENDALIAN KUTU KEBUL PADA TANAMAN KEDELAI
Suharsono, Kurnia Paramita Sari, dan Suntono ... 271–278 KAJIAN USAHATANI EMPAT VARIETAS KEDELAI TOLERAN NAUNGAN
Firdaus dan Adri... 279–284 ANALISIS USAHATANI KEDELAI BERBASIS AGROEKOLOGI DI PROVINSI JAMBI
Nur Imdah Minsyah... 285–292 DOMINASI VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI NANGROE ACEH DARUSSALAM:
KAJIAN PENYEBARAN VARIETAS DAN PREFERENSI PETANI
Ruly Krisdiana ... 293–299 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INTRODUKSI TIGA VARIETAS UNGGUL
KEDELAI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Subagiyo dan Sutardi... 300–305 KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN
KEDELAI HITAM UNPAD SEBAGAI BAHAN BAKU KECAP
Chindy Ulima Zanetta, Budi Waluyo, Agung Karuniawan... 306–310
Makalah Hasil Penelitian: 2. KACANG TANAH
PRODUKTIVITAS DAN STABILITAS HASIL GALUR-GALUR HARAPAN KACANG TANAH TAHAN ASPERGILLUS FLAVUS
Joko Purnomo dan A.A. Rahmianna ... 311–320 TOLERANSI GALUR-GALUR UNGGUL KACANG TANAH DI LAHAN KERING
MASAM DAN NONMASAM
Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2013 vii KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KACANG TANAH DI LAHAN
GAMBUT DI PROVINSI ACEH
Abdul Azis, Basri A. Bakar dan A.A. Rahmianna ... 327–332 PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN HASIL
KACANG TANAH DI LAHAN SAWAH
Baiq Tri Ratna Erawati, Ahmad Suriadi, dan Hiryana W... 333–338 KAJIAN ADAPTIF PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDI DAYA KACANG TANAH DI
LAHAN SAWAH
Basri A. Bakar dan Abdul Azis ... 339–345 PEMURNIAN PROTEIN ARA H3 KACANG TANAH MENGGUNAKAN TEKNIK SIZE
EXCLUSION CHROMATOGRAPHY
Eriyanto Yusnawan, C. P. Marquis, and N.A. Lee ... 346–352 PENGARUH LENGAS TANAH PADA STADIA GENERATIF TERHADAP HASIL DAN
KUALITAS HASIL BEBERAPA GENOTIPE KACANG TANAH
Herdina Pratiwi dan A.A. Rahmianna ... 353–361 EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGUJIAN VIABILITAS BENIH KACANG TANAH
MELALUI PENGUKURAN KONDUKTIVITAS LISTRIK BENIH
Nia R. Patriyawaty dan Agustina A. Rahmianna... 362–367 KAJIAN PAKET TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI KACANG TANAH
Resmayeti... 368–373 PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BIOURIN TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH
Sunanjaya dan Delly Resiani ... 374–380 RESPONS DUA VARIETAS KACANG TANAH DAN UKURAN BENIH TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL
Sunanjaya dan Delly Resiani ... 381–387 GENOTIPE KACANG TANAH TERHADAP HAMA POLONG PADA STADIA
PENGEMBANGAN POLONG DAN BIJI
Astanto Kasno dan Trustinah... 388–398 EFEKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN N-HEKSANA AMARANTHUS SPINOSUS
DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT KARAT KACANG TANAH DAN UJI FITOKIMIA GOLONGAN SENYAWA AKTIF
Eriyanto Yusnawan... 399–405 KERAGAMAN POPULASI HAMA PERUSAK DAUN PADA KACANG TANAH MUTAN
DAN HASIL HIBRIDISASI
Kurnia Paramita S, Suharsono, Suparno... 406–413 KETAHANAN GALUR-GALUR KACANG TANAH TERHADAP PENYAKIT LAYU
BAKTERI RALSTONIA SOLANACEARUM
Novita Nugrahaeni dan Joko Purnomo... 414–421 DINAMIKA RESPON PENAWARAN KOMODITAS KACANG TANAH DI INDONESIA
Heriyanto, Ratya Anindita dan Ratih Yuli Lestari ... 422–430 PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KACANG TANAH DIDAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Makalah Hasil Penelitian: 3. KACANG HIJAU
PERAGAAN KURVA GT BIPLOT UNTUK EVALUASI SIFAT BERGANDA PADA GENERASI F2 PERSILANGAN KACANG HIJAU MAMASA LERE BUTNEM × LASAFU LERE BUTSIWEdizon Jambormias, Jacob Richard Patty, Jane K. Laisina, Elia Leonard Madubun,
Ronny Einstein Ririhena, Alex Tutupary ... 437–446 HUBUNGAN GENETIK UNTUK PEMILIHAN INDIKATOR DAN KRITERIA SELEKSI
HASIL BIJI PADA GENERASI AWAL KACANG HIJAU BERUMUR GENJAH Edizon Jambormias, Surjono Hadi Sutjahjo, Ahmad Ansori Mattjik,
Yudiwanti Wahyu EK, Desta Wirnas ... 447–457 PENGELOMPOKAN AKSESI KACANG HIJAU BERDASARKAN KARAKTER
KUANTITATIF
Trustinah dan Rudi Iswanto ... 458–464 PENGARUH CEKAMAN SALINITAS TERHADAP KERAGAAN VARIETAS KACANG
HIJAU PADA FASE PERKECAMBAHAN
Abdullah Taufiq dan Runik Dyah Purwaningrahayu ... 465–477 KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH
PADA LAHAN KERING DI NTT
Helena da Silva dan Bambang Murdolelono ... 478–482 RESPONS PETANI TERHADAP TEKNOLOGI BARU UNTUK MENGHASILKAN
KACANG HIJAU YANG BERDAYA SAING
Fachrur Rozi, Imam Sutrisno, Budhi Santoso Radjit, dan Rully Krisdiana... 483–491 PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP USAHATANI KACANG HIJAU
DI KAWASAN HUTAN YANG DIKELOLA BERSAMA MASYARAKAT
Wahyunindyawati,Sunaryo, dan Heriyanto... 492–498 PROSPEK PERBAIKAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG HIJAU FORE BELU
DI NUSA TENGGARA TIMUR
Masniah dan Yusuf ... 499–504
Makalah Hasil Penelitian: 4. UBI KAYU
KERAGAAN KOMPONEN HASIL, HASIL, DAN KUALITAS UMBI KLON-KLON UBI KAYU DI LAHAN ENTISOL KABUPATEN KEDIRI
Kartika Noerwijati... 505–513 SELEKSI PLOT BERULANG KLON-KLON UBIKAYU BERUMUR GENJAH
Sholihin... 514–518 RAGAM PERTUMBUHAN, HASIL UMBI, DAN PATI KLON-KLON UBIKAYU PADA
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN
Tinuk Sri Wahyuni dan T. Sundari ... 519–529 PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP HASIL UBIKAYU
PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING
Sri Wahyuningsih, Subandi, dan Arief Harsono... 530–536 IDENTIFIKASI DAN SKRINING KETAHANAN VARIETAS/KLON UBIKAYU
TERHADAP PENYAKIT LELES DI LAPANG
Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2013 ix WAKTU TANAM DAN PERLAKUAN PENGENDALIAN TERHADAP SERANGAN
TUNGAU MERAH PADA UBIKAYU
Sri Wahyuni Indiati... 547–554 PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA OLAHAN MOCAF DAN
TINGKAT KELAYAKAN USAHANYA
Endang Wisnu Wiranti dan Yeyen Prestyaning Wanita... 555–559 PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN PANGAN BERBASIS UBI KAYU DENGAN
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN PADA AGROINDUSTRI ‘KREPEK TETTE’ DI MADURA
Novi Diana Badrut Tamami ... 560–566 KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK PANGAN OLAHAN UBIKAYU DI KABUPATEN
TULUNGAGUNG
Rita Hanafie dan Triana Dewi Hapsari... 567–573 KAJIAN PEMBUATAN KUE BOLU DARI TEPUNG KOMPOSIT MOCAF DAN TEPUNG
PISANG UNTUK SUBSTITUSI TERIGU
Besman Napitupulu, Nurmalia dan Hendri F. Purba... 574–579 POTENSI UBI KAYU SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL
Masniah dan Yusuf ... 580–587 PENGARUH CARA PEMBUATAN MOCAF TERHADAP KANDUNGAN AMILOSA DAN
DERAJAT PUTIH TEPUNG
Yeyen Prestyaning Wanita dan Endang Wisnu... 588–596
Makalah Hasil Penelitian: 5. UBI JALAR
HASIL DAN KARAKTER AGRONOMIS KLON-KLON UBIJALAR BERKADAR ANTOSIANIN TINGGI DI KABUPATEN JAYAPURA DAN MERAUKE, PAPUA
M. Jusuf, T.S. Wahyuni, Apri Sulistyo dan Joko Restuono ... 597–604 PELUANG PENINGKATAN KEBERHASILAN PERAKITAN VARIETAS UBIJALAR
UNGGUL MELALUI PENANGGULANGAN SIFAT INKOMPATIBILITAS
Febri Adi Susanto dan St. A. Rahayuningsih ... 605–610 ANTIN 1 : VARIETAS UNGGUL UBIJALAR MENGANDUNG ANTOSIANIN YANG
COCOK UNTUK BAHAN BAKU KRIPIK
M. Jusuf, St. A. Rahayuningsih, T. S.Wahyuni, E. Ginting... 611–620 UJI ADAPTASI DAN PREFERENSI UBIJALAR UNTUK BAHAN PANGAN DAN PAKAN
BABI DI LEMBAH BALLIEM KABUPATEN JAYAWIJAYA
Alberth Soplanit, P. Saraswati, E. Ginting, M.Yusuf, dan Sukendra Mahalaya... 621–628 KEMAMPUAN PEMBENTUKAN BUAH DAN BIJI PADA PERSILANGAN UBIJALAR
Wiwit Rahajeng dan ST. A. Rahayuningsih ... 629–634 KAJIAN KERAGAAN STATUS HARA DAN NUTRISI UBIJALAR DI LEMBAH BALLIEM
KABUPATEN JAYAWIJAYA
Alberth Soplanit ... 635–641 POTENSI BUDIDAYA UBIJALAR PADA M-KRPL DI PROVINSI JAMBI
Sari Yanti Hayanti, Kamalia Muliyanti dan Sri Wahyuningsih ... 642–648 IDENTIFIKASI KETAHANAN UBIJALAR LOKAL TERHADAP PENYAKIT KUDIS
SEBAGAI DASAR PENENTUAN TETUA PERSILANGAN
Anna Aina Roosda, Budi Waluyo, Endah Yulia, Fitri Widiantini, dan
IDENTIFIKASI BAHAN NABATI UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT KUDIS PADA UBIJALAR
Sumartini ... 656–661 PENGARUH FREKUENSI DAN CARA APLIKASI CENDAWAN ENTOMOPATOGEN
BEAUVERIA BASSIANA TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA BOLENG PADA UBI JALAR
Tantawizal, Marida Santi YIB dan Yusmani Prayogo ... 662–668 TOKSISITAS CENDAWAN BEAUVERIA BASSIANA VUILL. (BALSAMO) TERHADAP
TELUR DAN LARVA PENGGEREK UBIJALAR CYLAS FORMICARIUS (COLEOPTERA: CURCULIONIDAE)
Yusmani Prayogo ... 669–681 DIVERSIFIKASI OLAHAN UBIJALAR MENUNJANG KETAHANAN PANGAN
Erina Septianti dan Abdul Fatah ... 682–691 FORMULASI PENGOLAHAN UBI JALAR MENJADI BITHILO DAN PROSPEK
PENGEMBANGANNYA
Purwaningsih, Titiek F. Djaafar, Nurdeana Cahyaningrum, dan Masniah ... 692–701 TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP
BROWNIES DAN CAKE DARI TEPUNG KOMPOSIT UBI JALAR - KERANDANG
Retno Utami Hatmi, Erni Apriyati, dan Titiek F. Djaafar ... 702–709 PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG UBIJALAR TERHADAP KARAKTERISTIK DONAT
DAN PREFERENSI KONSUMEN
Syarifah Aminah, Tezar Ramdhan, dan Muflihani Yanis ... 710–716
Makalah Hasil Penelitian: 6. ANEKA KACANG DAN UMBI LAIN
KARAKTERISTIK DAN KERAGAMAN MORFOLOGI UWI-UWIAN (DIOSCOREA SP.)Trustinah ... 717–726 OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN DENGAN TUMPANGSARI KEDELAI DAN
UBI JALAR
August Polakitan ... 727–733 TUMPANGSARI KEDELAI−JAGUNG, JARAK TANAM, DAN PUPUK HAYATI DI
LAHAN PASANG SURUT
Iin Siti Aminah, Dedik Budianta, Yakup Parto, Munandar, Erizal ... 734–741 STUDI KARAKTERISTIK PERKECAMBAHAN BEBERAPA LOT BENIH KORO
PEDANG TIPE TEGAK (CANAVALIA ENSIFORMIS), TIPE MERAMBAT (CANAVALIA GLADIATA) DAN KORO BENGUK (MUCUNA PRURIENS L. DC)
Ratri Tri Hapsari dan Eny Widajati... 742–755 POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG-KACANGAN PADA AREAL
PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI JAMBI
Rima Purnamayani, Hery Nugroho, dan Adri ... 756–763 DWIFUNGSI LEGUMINOSA SEBAGAI PAKAN DAN REHABILITASI LAHAN
PASCAERUPSI MERAPI
Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2013 xi POTENSI LAHAN DAN MODEL USAHATANI TRADISIONAL UBI MINOR PADA
LAHAN KERING IKLIM KERING DI MALUKU TENGGARA BARAT DAN MALUKU BARAT DAYA
Andriko Noto Susanto dan Janes Berthy Alfons ... 770–781 FORTIFIKASI TEPUNG KACANG THOLO PADA PEMBUATAN MIE DARI TEPUNG
KIMPUL
Heni Purwaningsih ... 782–787 KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA TEPUNG GANYONG SEBAGAI PANGAN
ALTERNATIF PENGGANTI BERAS
Heni Purwaningsih, Irawati, dan Riefna ... 788–792 PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JALEJO PADA PRODUK BOLU PANGGANG
TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN
Muflihani Yanis, Tezar Ramdhan, dan Syarifah Aminah ... 793–799 KARAKTERISASI UMBI-UMBIAN MENDUKUNG BUDAYA MANGGADONG UNTUK
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DI SUMATERA UTARA
Nurhayati ... 800–806 PENGARUH KONSENTRASI GULA MERAH DAN PERBANDINGAN PROPORSI
PASTA UBI DAN TEPUNG KETAN TERHADAP MUTU DODOL
Saleh Malawat ... 807–815 RAGAM PENYAKIT TULAR TANAH PADA TANAMAN ANEKA KACANG DAN
STRATEGI PENGENDALIAN NON KIMIAWI
Mudji Rahayu ... 816–830 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN UBIJALAR, YAMS,
DAN COCOYAMS DI PULAU SELARU KABUPATEN MALUKU TENGARA BARAT
Edwen D. Waas dan Andriko Noto Susanto ... 831–844 DAFTAR PESERTA... 845–848
Zanetta et al: Karakteristik fisik dan kandungan kimia galur kedelai hitam untuk kecap
306
KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA
GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNPAD
SEBAGAI BAHAN BAKU KECAP
Chindy Ulima Zanetta
1, Budi Waluyo
1, Agung Karuniawan
2 1Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian UnpadJl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor, Sumedang 45363
2Dosen Fakultas Pertanian Unpad
Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor, Sumedang 45363 *Email: akaruni1@unpad.ac.id
ABSTRAK
Kedelai hitam memiliki peranan penting di sektor industri, khususnya industri kecap. Kedelai berbiji hitam lebih disukai oleh produsen kecap karena dapat memberi warna hitam alami dan kualitas yang lebih baik pada kecap yang diproduksi. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi sifat fisikokimia galur harapan kedelai hitam, mendapatkan galur kedelai hitam yang cocok sebagai bahan baku kecap dan berdaya hasil tinggi. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok. Perlakuan terdiri dari enam galur harapan Unpad yaitu JT 3, JT 13, CK 8, CK 13, KB 9 dan KH 4, dan dua varietas pembanding Detam 1 dan Cikuray, masing-masing diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan galur kedelai hitam memiliki sifat fisik dan kimia yang lebih baik dan berpotensi hasil lebih tinggi dibanding varietas Detam 1 dan Cikuray. Galur KB 9 berbiji besar dengan kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan abu berturut-turut 35,0%, 1,3%, 17,5%, dan 4,9%, dengan potensi hasil 1,4 t/ha. Dari segi kandungan proteinnya, galur KB 9 sesuai untuk pembuatan kecap, sehingga layak dilakukan uji multilokasi untuk mendukung proses pelepasannya sebagai varietas unggul kedelai.
Kata kunci: kedelai hitam, sifat fisik dan kimia, galur harapan
ABSTRACT
Physical and chemical characteristics of promising lines unpad black soybean as raw material of ketchup. Soybean (Glycine max L. Merr.) is one of the important food crops, because of its high protein content and has a high concentration of amino acids. Black soybean has an important role in the industrial sector, especially the soy sauce industry. Black soybean seed is preferred by manufacturers of soy sauce because it can give a natural black color and a better-quality soy sauce produced. The purpose of this research is to identify the physico-chemical properties of some promising lines of black soybean. Getting black soybean strains which is suitable as a raw material of soy sauce and high yielding. Experimental method used in this study is based on a randomized block design (RBD). Treatment consists of six Unpad lines, i.e JT 3, JT 13, CK 8, CK 13, KB 9 and KH 4, and two varieties comparators i.e Detam 1 and Cikuray, each repeated three times. The results showed that there is a strain of black soybean physical and chemical properties better, potentially high yields and suitable for raw soy sauce than Detam 1 and Cikuray, namely KB 9. KB 9 line is large seed category with protein, carbohydrate, fat, and ash content respectively 34,94%, 1,26%, 17,52%, and 4,92%, with a potential yield 1,40 t/ha higher than Detam 1 and Cikuray. In terms of protein content KB 9 line appropriate to make soy sauce, so it is feasible to be conducted multilocation trials to support its release process.
Keywords: black soybean, physical and chemical properties
PENDAHULUAN
Kedelai hitam memiliki peranan penting di sektor industri, khususnya industri kecap. Kedelai berbiji hitam lebih disukai oleh produsen kecap karena dapat memberi warna
hitam alami dan kualitas yang lebih baik pada kecap yang diproduksi. Namun, karena terbatasnya produksi kedelai berbiji hitam maka produsen kecap lebih banyak meng-gunakan kedelai berbiji kuning.
Pesatnya pertumbuhan industri kecap dan meningkatnya kebutuhan masyarakat tidak diimbangi oleh peningkatan produksi kedelai hitam. Menurut Departemen Pertanian (2009), produksi kedelai hitam dalam negeri hanya mampu mencukupi 30% dari kebu-tuhan dan sisanya diimpor. Impor kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Balitkabi (2012), dalam kurun waktu 93 tahun (1918–2012), pemerintah telah melepas 73 varietas kedelai dan tujuh di antaranya kedelai hitam.
Peningkatan produksi kedelai hitam dapat diupayakan melalui perluasan area tanam dan peningkatan produktivitas. Penggunaan varietas unggul menentukan tingkat produk-tivitas dan merupakan komponen teknologi yang relatif mudah diadopsi petani (Subandi 2008). Varietas kedelai hitam unggul berdaya hasil tinggi dan beradaptasi luas.
Perbaikan dan peningkatan kualitas biji kedelai juga diperlukan mengingat pentingnya kandungan gizi kedelai. Perbaikan kualitas biji kedelai dapat diarahkan pada kualitas fisik dan kimiawi, agar varietas unggul baru yang dihasilkan sesuai dengan preferensi konsu-men dan industri.
Laboratorium Pemuliaan Tanaman Unpad memiliki beberapa galur harapan kedelai hitam hasil seleksi dan pemurnian benih. Saat ini telah diperoleh enam galur harapan kedelai hitam yang sifat fisik, kimia, dan daya hasilnya belum diketahui. Penelitian ini ber-tujuan untuk mengidentifikasi sifat fisikokimia biji kedelai beberapa galur harapan kedelai hitam yang cocok sebagai bahan baku kecap dan berdaya hasil tinggi.
BAHAN DAN METODE
Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Ciparanje, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ketinggian tempat sekitar 753 m dpl, tipe iklim menurut Schmit-Ferguson (1951) termasuk ke dalam tipe C. Percobaan dilaksanakan pada bulan Agustus–November 2012.
Penelitian lapang disusun dalam rancangan acak kelompok. Perlakuan terdiri dari enam galur harapan Unpad, yaitu JT 3, CK 8, KB 9, JT 13, CK 13, KH 4 dan dua varietas pembanding, yaitu Cikuray dan Detam 1. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali, sehingga terdapat 24 petak perlakuan.
Pengamatan di lapangan, meliputi: umur berbunga, bobot biji/plot, umur panen, bobot 100 biji, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, dan potensi hasil. Pengamatan di laboratorium mencakup kadar protein, kadar lemak, karbohidrat, dan abu menggunakan
prosedur AOAC (2000), panjang biji, lebar biji, ketebalan biji, diameter rata-rata
geome-trik, kebulatan, volume biji, dan luas permukaan biji.
Diameter rata-rata geometrik (Dg) dihitung berdasarkan rumus Sreenarayanan et al.
(1985) dan Sharma et al. (1985):
di mana, L= panjang biji (mm), W=lebar biji (mm), dan T= ketebalan biji (mm). Kebulatan (φ), volume biji (V) dan luas permukaan biji (S) dihitung berdasarkan rumus yang dijelaskan oleh Jain dan Bal (1997):
Zanetta et al: Karakteristik fisik dan kandungan kimia galur kedelai hitam untuk kecap
308
di mana: .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakter Fisik dan Kimia Biji
Data karakteristik fisik menunjukkan adanya variasi pada seluruh karakter yang diamati (Tabel 1). Seluruh karakter yang diamati memiliki nilai F-hitung yang berbeda nyata. Panjang biji galur berkisar antara 6,4–8,1 mm, lebar 5,5–7,4 mm, dan ketebalan 4,4–5,5 mm. Ketebalan biji berkisar antara 0,98–0,99 mm. Berdasarkan pengukuran tersebut maka bentuk biji kedelai semua galur yang diuji tergolong hampir bulat.
Data pada Tabel 2 menunjukkan tidak ada galur yang berbeda nyata pengaruhnya untuk setiap karakter yang diamati. Hasil uji Duncan menunjukkan karakter fisik, galur KB 9 dan KH 4 sama dengan varietas pembanding Cikuray dan Detam 1.
Tabel 1. Nilai rentang minimum, maksimum, rata-rata, koefisien variasi, dan Fhit karakter fisik biji.
Karakter Min Maks Rata-rata KV (%) Fhit
Panjang biji (mm) 6,4 8,1 7,2 3,7 16,0*
Lebar biji (mm) 5,5 7,4 6,4 3,8 29,9*
Ketebalan (mm) 4,4 5,5 5,0 3,4 25,5*
Kebulatan biji (mm) 0,98 0,99 0,98 0,4 3,5*
Volume biji (mm3) 69,6 141,1 102,4 8,5 39,6*
Diameter rata-rata geometrik (mm) 5,4 6,9 6,1 2,5 46,7*
Luas permukaan biji (mm) 83,2 132,6 106,6 5,3 44,7*
* = berbeda nyata pada taraf 5%.
Tabel 2. Karakter fisik galur kedelai hitam.
Galur Panjang biji (mm) Lebar biji (mm) Keteba-lan (mm) Kebulatan
biji (mm) Volume biji (mm3)
Diameter rata-rata geometrik (mm) Luas permukaan biji (mm) Cikuray* 8,1a 7,4a 5,4a 0,98abc 139,0a 6,9a 131,9a
CK 13 6,8c 5,5c 4,5b 0,98c 70,5c 5,5c 84,6c
CK 8 6,8c 5,9c 4,6b 0,98bc 78,8c 5,7c 90,6c
Detam 1* 7,4b 6,9b 5,5a 0,99a 125,8ab 6,5b 122,5ab
JT 13 6,4c 5,7c 4,4b 0,98abc 69,6c 5,4c 83,2c
JT 3 6,8c 5,8c 4,6b 0,98bc 75,6c 5,6c 88,1c
KB 9 7,9a 7,3a 5,5a 0,99ab 141,1a 6,8a 132,6a
KH 4 7,8ab 6,6b 5,4a 0,98bc 118,7b 6,5b 118,9b
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji lanjut Duncan pada taraf 5%. *)Varietas pembanding
Kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan abu semua galur yang diuji, termasuk dua varietas pembanding dapat dilihat pada Tabel 3. Kandungan protein galur kedelai hitam yang diuji berkisar antara 31–35%, karbohidrat 0,9–3,4%, lemak 15,5– 24%, dan abu 4,2–5,1%.
Galur yang memiliki kandungan protein tertinggi dan berbeda nyata dengan galur lain dan varietas pembanding adalah KB 9 sebesar 35,0%. Kedelai dengan kandungan protein tinggi diperlukan dalam upaya peningkatan protein kecap yang turut meningkatkan kualitas gizi pangan. Terdapat dua galur yang kandungan karbohidratnya lebih tinggi dibandingkan dua varietas pembanding, yaitu CK 8 dan KH 4. Untuk kandungan lemak tidak ada galur yang berbeda nyata. Kandungan abu galur JT13 lebih tinggi dibandingkan dengan dua varietas pembanding. Kandungan abu berkaitan dengan kandungan mineral pada biji kedelai.
Tabel 3. Kandungan kimia galur kedelai hitam.
Galur Protein (%) Karbohidrat (%) Lemak (%) Abu (%)
Cikuray* 33,9f 0,9a 16,5a 4,9c
CK 13 33,0d 1,6a 15,5a 4,6b
CK 8 31,0a 3,4c 16,5a 4,2a
Detam 1* 34,5g 1,3a 16,5a 5,0cd
JT 13 31,8b 0,9a 16,0a 5,1d
JT 3 32,6c 0,9a 17,0a 5,0d
KB 9 35,0h 1,3a 17,5a 4,9c
KH 4 33,2e 2,6b 24,0a 4,7b
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji lanjut Duncan pada taraf 5%. *)Varietas pembanding.
Karakter Komponen Hasil dan Hasil
Analisis ragam karakter komponen hasil dan hasil kedelai hitam dapat dilihat pada Tabel 4 yang meliputi nilai rentang minimum dan maksimum, nilai rata-rata, koefisien variasi (KV), dan F-hitung delapan karakter yang diuji. Data menunjukkan adanya variasi pada seluruh karakter yang diamati. Nilai KV lebih kecil dari 20%, sehingga masih memenuhi syarat ketepatan percobaan (Gasperz 1995).
Tabel 4. Nilai rentang minimum, maksimum, rata-rata, koefisien variasi, dan Fhit karakter kuanti-tatif galur kedelai hitam.
Karakter Min Maks Rata-rata KV (%) Fhit
Tinggi tanaman (cm) 31,5 55,4 44,2 9,23 14,92*
Umur berbunga (HST ) 43,0 47,0 45,0 3,05 3,63*
Umur panen (HST) 80,0 92,0 86,0 2,75 12,06*
Jumlah polong per tanaman 30,1 43,0 34,8 12,8 10,56*
Bobot biji per tanaman (g) 4,0 9,7 6,9 10,03 147,64*
Bobot 100 biji (g) 7,0 15,0 10,9 9,71 36,01*
Bobot biji per plot (g) 824,8 1261,5 928,0 12,53 11,28*
Potensi hasil (t/ha) 0,8 1,4 1,0 12,53 11,28*
* = berbeda nyata pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil analisis Duncan (Tabel 5) postur tanaman galur KB 9 lebih tinggi dibanding galur lain dan sama dengan varietas pembanding. Bobot biji dan potensi hasil galur KB 9 lebih tinggi dari varietas pembanding. Potensi hasil galur KB 9 adalah 1,4 t/ha
Zanetta et al: Karakteristik fisik dan kandungan kimia galur kedelai hitam untuk kecap
310
dengan bobot biji per plot 1,26 kg. Untuk karakter umur panen, galur yang lebih genjah dari varietas pembanding adalah CK 13, CK 8, dan JT 13.
Tabel 5. Komponen hasil dan hasil gaur kedelai hitam
Galur tanaman Tinggi
(cm) Jumlah polong per tan Bobot biji per tan (g) Bobot 100 biji (g) Bobot biji per plot (g) Po-tensi hasil (t/ha) Umur berbung a (hst) Umur pa-nen (HST )
Cikuray 52,4a 32,7a 7,0a 14,5a 856,1ab 0,9ab 43cd 90ab
CK 13 31,5d 33,3a 4,4a 7,1b 824,8b 0,9b 47a 80c
CK 8 39,2bcd 30,1a 4,7a 8,4b 981,3ab 1,1ab 46ab 80c
Detam 1 54,6a 37,5a 9,7a 14,5a 888,7ab 1,0ab 45abcd 90ab
JT 13 40,7bc 43,0a 8,3a 7,0b 1.046,1ab 1,1ab 45abcd 82c
JT 3 44,8b 30,4a 4,0a 7,7b 703,4b 0,8b 46abc 86b
KB 9 55,4a 34,9a 9,4a 15,0a 1.261,5a 1,4a 44bcd 92a
KH 4 35,4cd 36,5a 7,9a 13,1a 862,3ab 0,9ab 43d 88ab
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji lanjut Duncan pada taraf 5%. *)Varietas pembanding.
KESIMPULAN
Dari enam galur kedelai hitam yang dikarakterisasi sifat fisik dan kimianya, galur KB 9 mempunyai kandungan protein 35,0% dan potensi hasil 1,4 t/ha, lebih tinggi dibanding varietas Detam 1 dan Cikuray. Galur ini sesuai untuk bahan baku kecap dan layak dilakukan uji multilokasi untuk mendukung pelepasannya sebagai varietas unggul kedelai.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini dibiayai oleh Dana DIPA BLU Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2012.
DAFTAR PUSTAKA
AOAC, 2000. Official method of analysis 988.05 (17th Edition) Vol I. Association of Official Analytical Chemists, Inc., Maryland, USA.
Balitkabi. 2012. Kedelai Hitam: Kaya Gizi dan Bernilai Ekonomi Kedelai Hitam: Kaya Gizi dan Bernilai Ekonomi . http://balitkabi.litbang. deptan.go.id. Dipetik Juli 30, 2012.
Departemen Pertanian. 2009. Laporan Tahunan Produktivitas Kedelai. Jakarta. Gasperz, V. 1995. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan II. Tarsito. Bandung.
Ginting, E. 2010. Petunjuk Teknis Produk Olahan Kedelai (Materi Pelatihan Agribisnis bagi KMPH).
Malang: Balai Penelitian Kacang Kacangan dan Umbi Umbian.
Hui, E. 1998. The Soybean and Cardiovascular Health. Nutrition Noteworthy .
Jain, R. K., & Bal, S. (1997). Physical properties of pearl millet. Journal of Agricultural Engineering Research, 66, 85–91.
Schmidt, T.L., and J.A.H. Fergusson. 1951. Rainfall Types Base on Wet and Dry Period Rotations for Indonesia with Western New Guniea. Verhandelingen No. Jawatan Metrologi dan Geofisika. Kementrian Perhubungan Republik Indonesia . Jakarta.
Sharma, S. K., Dubey, R. K., & Teckchandani, C. K. (1985). Engineering properties of black gram, soybean and green gram. Proc. of the Indian Soc. of Agric. Engineers, 3, 181–185.
Sreenarayanan, V. V., Subramanian, V., & Visvanathan, R. 1985. Physical and thermal properties of soyabean. Proc. of the Indian Soc. of Agric. Engineers, 3, 161–169.
Subandi. 2008. Permasalahan produksi kedelai. Teknologi untuk meningkatkan produktivitas kedelai. Sinar Tani.
