• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN TIPE JIG SAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI MIN AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 20142015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN TIPE JIG SAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI MIN AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 20142015"

Copied!
262
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN TIPE JIG SAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI MIN AMBARAWA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh: Hanik Rofiqoh NIM. M1.11.005

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan Untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA PROGRAM PASCASARJANA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

Website : w ww.ppsstainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah tesis

Saudara Hanik Rofiqoh

Kepada

Yth. Rektor IAIN Salatiga di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah tesis saudara :

Nama : Hanik Rofiqoh

NIM : M111005

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Tipe Jig Saw dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa.

Dengan ini kami mohon tesis saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 19 September 2015 Pembimbing

Dr. H. Saadi, M.Ag.

(4)

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA PROGRAM PASCASARJANA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

Website : www.ppsstainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah tesis

Saudara Hanik Rofiqoh

Kepada

Yth. Rektor IAIN Salatiga di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah tesis saudara :

Nama : Hanik Rofiqoh

NIM : M111005

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Tipe Jig Saw dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pembela jaran Fiqih di MIN Ambarawa.

Dengan ini kami mohon tesis saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 27 Agustus 2015 Pembimbing

Dr. Adang Kuswaya, M.Ag.

(5)

BUKTI KONSULTASI

Nama : Hanik Rofiqoh

NIM : M1.11.005

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Tesis : Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Tipe Jig Saw dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa.

No Tanggal Hal yang dikonsultasikan Tanda tangan

1 05-05-2013 Konsultasi proposal 1

2 15-05-2013 Revisi obyek penelitian 2

3 17-07-2013 Revisi judul penelitian 3

4 20-08-2013 Revisi latar belakang penelitian dan rumusan masalah

4

5 17-09-2013 Konsultasi bab 1 dan bab 2 5

6 22-11-2013 Revisi bab 1 dan bab 2 6

7 27-12-2013 Konsultasi bab 1, bab 2, dan bab 3 7

8 10-01-2014 Revisi bab 1, bab 2, dan bab 3 8

9 15-02-2014 Konsultasi bab 1, bab 2, dan bab 3 9

10 13-03-2014 Revisi bab 1, bab 2, dan bab 3 10

11 07-04-2014 Konsultasi bab 1, bab 2, bab 3 dan bab 4

11

12 10-05-2014 Revisi bab 1, bab 2, bab 3 dan bab 4 12

13 16-07-2014 Konsultasi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan bab 5

13

14 10-09-2014 Revisi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan bab 5

(6)

15 20-09-2014 Konsultasi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan bab 5

15

16 8-10-2014 Revisi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan bab 5

16

17 10-10-2014 konsultasi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan bab 5

17

18 2-12-2014 Revisi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 18

19 30-12-2014 konsultasi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan bab 5

19

20 22-01-2015 konsultasi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan bab 5

20

(7)

KEMENTRIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar No.2 Telepon (0298)323706,323433, Faks. 3234333 Kode Pos 50721

Website: www.stainsalatiga.ac.id Email: administrasi@stainsalatiga.ac.id

HALAMAN DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa tesis ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga tesis ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pemikiran-pemikiran orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian tesis ini di hadapan sidang munaqosah tesis.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 26 Agustus 2015

Penulis

HANIK ROFIQOH

(8)

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

…   



   



101. Ya Tuhanku, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.1(QS. Yūsuf:101 )

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayahanda tercinta Mahdi dan Ibunda tercinta Latifah yang telah membimbing, mendidik dan memotivasi untuk terus maju dalam belajar, terima kasih atas doa restu dan kasih sayangnya.

2. Keluargaku yang senantiasa selalu mendukung dan membantu dengan keikhlasannya.

3. Semua guru, sahabat, dan semua orang yang

menyayangiku dan yang pernah berbuat baik padaku. 4. Semua pembaca tesis ini

ABSTRAK

Zulaikhoh, Siti. 2014. Pendidikan Akhlak Kisah Nabi Yūsuf As. Tesis. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.H.Muh Saerozi, M.Ag dan Dr. Faqih Nabhan, M.Pd.

Kata Kunci :Pendidikan Akhlak dan Kisah Nabi Yūsuf As

Dengan menjadikan kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an sebagai obyek, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi atau mengungkap nilai-nilai

pendidikan yang terkandung dalam kisah Nabi Yūsuf dengan mengacu pada al

-Qur‟an, kitab-kitab tafsir, dan menggunakan analisis kualitatif. Kisah Nabi Yūsuf As dijelaskan Allah secara rinci dalam surat tersendiri dengan sejumlah peristiwa yang terjadi dan perubahan yang menyertainya

1

(9)
(10)

E. Manfaat Penelitian . . .

C. Kronologi turunnya Ayat-Ayat Al-Qur‟an yang Mengisahkan

(11)

A. Mimpi . . . . . . .. . . .

B. Kasih sayang . . . . .

C. Ketahan-malangan. . . .

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan . . . . .

B. Saran . . . .

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITU T AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA PROGRAM PASCASARJANA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

Website : www.ppsstainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA PROGAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Nama : Hanik Rofiqoh

NIM : M1.11.005

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul Tesis : Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Tipe JigSaw dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa.

Tanggal Ujian : Rabu, 23 September 2015

Panitia Munaqosah Tesis

Ketua Penguji : Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag.

Sekretaris Penguji : Dr. Phil. Widiyanto, M.A. Penguji I : Dr. H. M. Zulfa, M.Ag. Penguji II : Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. Penguji III : Dr. H. Sa‟adi, M.Ag.

(13)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawa h ini:

Nama : Hanik Rofiqoh

NIM : M1.11.005

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 28 Agustus 2015

Saya yang menyatakan,

Hanik Rofiqoh

(14)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO





  





  











 



5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(QS. AL-INSYIRAH: 5-8)

PERSEMBAHAN

Ikhlas merangkai jiwa murni sebagai manusia biasa menghambakan diri sebagai penuntut ilmu dan ridha-Mu. Dengan tinta ini Ku-persembahkan karya ini kepada:

Kedua orang tuaku bapak Mahdi & Ibu Latifah tersayang yang telah membesarkanku dengan penuh cinta dan kesabaran.

Adikku Siti Zulaikho dan M Alfin Khoirun Ni’am yang selalu berbagi canda tawa….tersenyumlah selalu and jadilah anak yang sholih, berkualitas dan berakhlak mulia.

Suamiku Warsito Subroto beserta kedua buah hatiku Naufal dan Hanif…. Terimakasih telah mengisi hari-hariku untuk lebih banyak belajar.

Semua bapak/ibu guruku, saudaraku, sahabatku, semua orang yang kenal denganku dan orang yang telah berbaik hati padaku.

(15)

KATA PENGANTAR

ءاش اه الله نسب .الله لاا ءوسلا فرصي لا .الله ءاش اه الله نسب .الله لاا ريخلا قوشيلا الله ءاش اه الله نسب الله لال وو لا الله ءاش اه الله نسب. الله لاا ثاٌسسلاب يحتي لا الله ءاش اه الله نسب .الله يوم تومً يه ىاا اه ىذهلا يبً يلع نلسًل يلصًل ملاسلاا ييد يه اٌل جلواا اه يلع مارالاال لاجلار اي كذوسً .للهاب لاا ةوق

ا ماهال يبٌلا نحاخ توكسلال باخكلاب دومبولا توورلال َعابحال َبسسصل َلأ يلعل ذوسه اًذيس ييذشرول

" ذمب اهأ " ييموجأ

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk kepada manusia menuju kebaikan. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Uswah Khasanah Rasulullah Muhammad Saw.

Berkat rahmat dan hidayah Allah, penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis yang sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Semoga penulis dan pembaca umumnya bisa mengambil manfaat dari tulisan ini. Penulis menulis tesis dengan judul: Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Tipe Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa.

Ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Ag, selaku Rektor IAIN Salatiga .

2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M. Ag, selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga. 3. Bapak Dr. H. Sa‟adi, M.Ag dan Dr. Adang Kuswaya, M.Ag, selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga, sehingga terwujud tesis ini.

4. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di bangku kuliah.

5. Suamiku Warsito Subroto yang selalu tulus menyayangiku dan tak henti-hentinya memberikan semangat dan motivasi.

6. Kedua orang tuaku (Bapak Mahdi dan Ibu Lathifah) dan keluarga penulis yang telah rela berkorban baik material maupun spiritual.

7. Bapak Drs.Amin Murtadlo selaku Kepala MIN Ambarawa beserta dewan guru dan karyawan MIN Ambarawa yang telah memberikan ijin penelitian.

8. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan khususnya PAI 2011 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberi semangat dan motivasi.

Besar harapan penulis, semoga amal baik tersebut diterima dan dicatat Allah SWT sebagai amal saleh dan mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda serta menjadi perantara kesuksesan-kesuksesan berikutnya di dunia dan di akhirat. Tak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan tesis ini, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis.

Salatiga, 28 Agustus 2015

Penulis

(16)

ABSTRACT

Rofiqoh, Hanik. 2015. The Efforts to Increase Student’s Activity and Student’s

Achievements through Cooperative Learning type Teams Games Tournament (TGT) and Jigsaw in Fiqih Teaching Learning Process MIN Ambarawa 2014/2015. Thesis. Educational Faculty. Islamic Department. Salatiga. State Islamic Studies Institute of

Salatiga. Consultants are Dr. H. Sa‟adi, M.Ag dan Dr. Adang

Kuswaya, M.Ag.

Key words: Student’s Activity, Student’s Achievements, and Cooperative Learning,

This thesis is important because it can remind us the important of implementation of models cooperative learning type Teams Games Tournament (TGT) and Jigsaw in Fiqih Teaching Learning Process MIN Ambarawa 2014/2015. There research problems proposed is the cooperative learning type

Teams Games Tournament (TGT) and Jigsaw can increase student‟s activity and student‟s achievements in Fiqih teaching learning process. There is five compomponent in Teams Games Tournament (TGT) and Jigsaw. there are presentation, teams, game, tournamen, and team recognizing.

This research use research of class measurement. It consist of three sycles. Each sycle consist of four stages, i.e planning, performing,observation, and reflection. The subject of this research is third student of islamic elementary school (MIN) Ambarawa. The result of this reseach is implementation of models

cooperative learning type Teams Games Tournament (TGT) increase student‟s activity and student‟s achievements. It can be seen from the percentage of student‟

activity through models cooperative learning type Teams Games Tournament (TGT) i.e 67% in first sycle, 78% in second sycle, and 93% in third sycle. Models cooperative learning type Teams Games Tournament (TGT) also can increase

student‟s achievement. It can be seen from the mean of class score i.e 71,35 in

first sycle, 72,67 in second sycle, and 76,52 in third sycle. The percentage of

student‟ activity through models cooperative learning type Jigsaw i.e 66% in first

sycle, 75% in second sycle, and 87% in third sycle. Models cooperative learning

type Jigsaw also can increase student‟s achievement. It can be seen from the mean

of class score i.e 69,60 in first sycle, 71,70 in second sycle, and 72,00 in third sycle.

(17)

be improved as alternative model of teaching learning process. This research is not absolutely perfect. So, the writer completely receives all constructive criticisms. However, she expects this research is to be able to give addition information, motivation, and learning process.

ABSTRAK

Rofiqoh, Hanik. 2015. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Tipe Jig Saw dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa. Thesis. Program Pascasarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Konsultan Dr. H. Sa‟adi, M.Ag dan Dr. Adang Kuswaya, M.Ag.

Kata kunci: aktifitas siswa, prestasi siswa, dan pembelajaran kooperatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui betapa pentingnya penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dan Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran Fiqih materi pokok puasa wajib kelas III di MIN Ambarawa. Kemudian dalam proses pembelajaran dilakukan dengan melalui lima komponen utama dalam TGT yaitu: penyajian kelas, kelompok (Teams), permainan (game), turnamen, dan penghargaan kelompok (teams recognize).

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas III MIN Ambarawa. Hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

(18)

aktivitas belajar dan prestasi siswa dalam pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa. Hal ini terbukti dengan peningkatan aktivitas belajar yaitu 66% pada siklus I, 75% pada siklus II, dan 87% pada siklus III. Peningkatan prestasi siswa juga terjadi dalam proses pembelajaran Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran

jigsaw yaitu dengan nilai rata-rata siswa 69,60 pada siklus I, kelas 71,70 pada siklus II, dan 72,00 pada siklus III

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dan Jigsaw layak dikembangkan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI. Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan penelitian ini. penulis berharap semoga penelitian ini memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam menambah informasi, motivasi dan pengembangan proses pembelajaran.

(19)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN LOGO IAIN ...ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ...iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ...vii

HALAMAN ABSTRAK ... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ……… . … x

HALAMAN DAFTAR ISI ... xiv

HALAMAN DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Pembatasan Masalah ………...5

C. Rumusan Masalah………...………... 6

D. Signifikansi Penelitian...6

E. Kajian Pustaka... ….8

F. Hipotesis Tindakan... ….11

G. Metode Penelitian ... 12

H. Sistematika Penulisan ... 20

BAB II LANDASAN TEORI... 22

A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)…... 22

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)... 22

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)... 24

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI) ... 25

B. Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pokok Bahasan PuasaWajib ……….……… 25

1. Pengertian Puasa………. 25

2. Ketentuan Puasa………. 27

C. Aktivitas Belajar ……….. 30

1. Pengertian Aktivitas Belajar... 30

2. Macam-Macam Aktivitas Belajar.………... 30

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Belajar…...….. 32

(20)

E. Aspek-Aspek Prestasi Belajar... 38

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN……...………... 83

A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidiyah Negeri Ambarawa... 83

B. Penyajian Data... 89

1. Kondisi Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2. Ambarawa Pra Siklus ………..89

3. Siklus I Termin I…….………... ..90

4. Siklus II Termin I..….……….…………... 98

5. Siklus III Termin I …..………... 105

6. Siklus I Termin II……….………..………... 112

7. Siklus II Termin II……….…..………..………... 120

8. Siklus III Termin II……….………...…………... 127

BAB IV ANALISIS DATA………... 135

A. Hasil Penelitian Termin I………..………... 135

1. Hasil Observasi Pra Siklus………... 135

2. Hasil Observasi Siklus I Termin I.….………... 135

3. Hasil Observasi Siklus II Termin I……...………... 144

4. Hasil Observasi Siklus III Termin I.….………... 153

B. Hasil Penelitian Termin II.……..………... 185

1. Hasil Observasi Pra Siklus Termin II..………... 185

2. Hasil Observasi Siklus I Termin II.….………... 185

3. Hasil Observasi Siklus II Termin II.………... 194

4. Hasil Observasi Siklus III Termin II..………... 203

C. Analisis Data Termin I ….………...………... 161

D. Analisis Data Termin II ….………... 211

E. Interpretasi Analisis Hasil Penelitian….………... 234

BAB V PENUTUP ……… 238

A. Kesimpulan... 238

B. Implikasi ... 239

C. Saran ... 240

DAFTAR PUSTAKA

(21)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah yang mempunyai andil besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Hal ini sesuai dalam UU RI No. 20

tahun 2003 bab II pasal 3 tentang SISDIKNAS yang berbunyi “Pendidikan

Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan bertanggung jawab.”2

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan pendidikan yang ada di dalam madrasah yang meliputi al-Qur'an Hadits, Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Fiqih, bahasa Arab dan lain-lain.3 Pembatasan di sini peneliti lebih fokus pada mata pelajaran Fiqih tentang memahami tata cara puasa dengan kompetensi dasar menjelaskan ketentuan-ketentuan puasa Ramadhan dan menyebutkan hikmah puasa Ramadhan.

Dewasa ini Pendidikan Agama Islam (PAI) masih mengalami problematika yang beragam. Salah satu problematika Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dilihat dari penerapan metode pembelajaran yang masih konvensional. Metode-metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) selama ini masih didominasi metode ceramah. Metode tersebut sering digunakan oleh guru-guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam proses pembelajaran, karena dianggap paling sederhana dan hanya menyampaikan informasi. Siswa hanya menelan dan mendengarkan hal-hal yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari keadaan siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), dalam minat/semangat siswa ketika melaksanakan tugas guru masih kurang maksimal. Selain itu, daya tangkap siswa dalam menerima pelajaran dan kemampuan dalam menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata masih kurang optimal. Sedangkan siswa masih pasif dalam belajar kelompok, mengajukan pertanyaan, mengajukan argumentasi, dan ketika mempresentasikan pemahaman terhadap suatu materi yang telah dipelajari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi yang diharapkan dan tujuan pembelajaran belum tercapai.

Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi siswa apalagi jika diterapkan pada anak seusia Madrasah Ibtidaiyah (MI). Mengingat usia mereka masih tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain, maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar. Belajar sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.4

2

UU RI No.20 th 2003 Bab II pasal 3 tentang SISDIKNAS, Bandung: Fokus Media,2003, 6. 3

Abdul Khamid Ash-Shahid Zanatani, Ususu Attarbiyatul Islamiyah: fi Sunnatun Nabawiyyah,Libia: Darul A‟rabiyatul Kitab, 1984, 27.

4

(22)

Dengan demikian diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma, model pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerjasama. Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada kemampuan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun dalam bentuk kelompok.5

Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman kelompok belum menguasai bahan pelajaran.6 Dengan kata lain dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu satu sama lain. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah TGT (Teams Games Tournament) atau Pertandingan Permainan Tim.

Pembelajaran kooperatif dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Perlu diterapkan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa karena pembelajaran kooperatif tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar (pencapaian akademik, meningkatkan keterlibatan/aktivitas siswa, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang di sekolah, karena pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

mengandung unsur permainan. Jadi diharapkan, dengan Teams Games Tournament (TGT) siswa tidak merasa bosan di dalam kelas. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.7 Teams Games Tournament (TGT) menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota lain yang bekerja.8 Dengan demikian penerapan metode pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan keaktifan siswa, memacu minat belajar siswa sehingga prestasi atau hasil belajar siswa semakin baik.

Fenomena yang terjadi di MIN Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, ada beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran Fiqih kelas III, sub pokok bahasan tentang puasa wajib. Melalui observasi secara kualitas masih sangat rendah dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Dari 67 siswa, hanya 20 siswa yang nilainya tuntas. Tingkat ketuntasan hanya mencapai 29,85 %.

Siswa mengalami banyak kesulitan dalam memahami konsep materi puasa wajib dan ketentuan-ketentuannya. Kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan siswa secara individu, masih sangat ditentukan dan bergantung oleh

5

Buchari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar, Bandung: PT. Alfabeta, 2009, 81.

6

Shlomo Sharen, Handbook of Cooperative Learning, Terj. Sigit Prawoto: Yogyakarta: Familia, 2012, 38.

7

Shlomo Sharen, Handbook of Cooperative Learning, Terj. Sigit Prawoto, 2012, 55. 8

(23)

guru. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil belajar pada tes sumatif materi tersebut dari tahun sebelumnya, nilai siswa masih banyak yang di bawah KKM yaitu 70.9 Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas sebagai solusi masalah tersebut.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Ibtidaiyah sudah semestinya menyentuh ketiga ranah tersebut, tentunya dengan menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang dapat menyentuh ketiganya. Salah satu upaya yang dilakukan peneliti dengan kolaborator adalah dengan merubah metode konvensional yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dan tipe Jigsaw. Menilik dari pentingnya memahami model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dan tipe Jigsaw

yang pantas untuk diperhitungkan maka penulis berusaha mengangkat pembahasan ini dengan judul:

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN TIPE JIG SAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI MIN AMBARAWA

B. Pembatasan Masalah

Agar dalam penelitian ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan secara optimal, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:

Penelitian ini hanya dilaksanakan di kelas III MIN Ambarawa kecamatan

Ambarawa kabupaten Semarang tahun 2014/ 2015. Penelitian ini terbatas pada penggunaan metode TGT (Teams Games Tournament) dan Jigsaw untuk memperlancar proses pembelajaran Fiqih di kelas III MI Negeri Ambarawa

kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

Fiqih di MIN Ambarawa?

3. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

(Teams Games Tournament) dengan Jigsaw dalam meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi siswa dalam pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa?

9

(24)

D. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menemukan bukti bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa. b. Untuk menemukan bukti bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa.

c. Untuk menemukan bukti hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Jigsaw dalam meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi siswa dalam pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

Dapat membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).

b. Secara Praktis

Apabila terbukti model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Jigsaw ini dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa, maka diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut : 1) Madrasah dapat menerapkan dan mengembangkan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Jigsaw yang telah diuji cobakan pada mata pelajaran lain di berbagai kelas di MIN Ambarawa.

2) Sebagai bahan referensi bagi semua guru dalam berfikir kreatif untuk mencari media pembelajaran dan metode pembelajaran sebagai upaya meningkatkan proses pembelajaran di dalam kelas agar siswa tidak bosan dan aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. 3) Bagi siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar di dalam kelas

sehingga pola pembelajaran berpusat pada siswa dan guru bertindak sebagai fasilitator.

E. Kajian Pustaka

Kajian penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai, serta hubungannya dengan penelitian terdahulu yang relevan. sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini penulis kemukakan penelitian yang terdahulu yaitu:

1. Penelitian Ratih Kartika, Mahasiswi UNNES jurusan Matematika fakultas

MIPA, dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Permainan Kuis Cepat Tepat Menggunakan Smart Mathematics Board terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Garis Singgung Lingkaran di Kelas VIII”.

(25)

metode ekspositori. Selain itu, siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media permainan kuis cepat tepat menggunakan SMB pada materi garis singgung lingkaran dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM yang telah ditentukan dan proses pembelajarannya dapat berjalan dengan efektif. 2. Penelitian Arif Widiyatmoko, Mahasiswa UNNES jurusan Fisika fakultas

MIPA, dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Kolaborasi STAD dan TGT Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas VIII Semester 1 SMP N 24 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006 menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran kooperatif kolaborasi STAD dan Teams Games Tournament (TGT) berlangsung, pemahaman siswa terhadap materi pelajaran meningkat dan terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan terhadap pembelajaran kooperatif tersebut pada pokok bahasan kalor.

3. Penelitian Jamaludin Malik, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pelajaran Qur’an Hadis Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun Atau Tanwin dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester 1 MTs Al-Asror Semarang” menyimpulkan bahwa

penerapan metode Active Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan, selain itu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan Active Learning tipe Jigsaw ini meningkat pesat setelah diberikan tindakan.

4. Penelitian yang disusun oleh Muchamad Afifudin, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang berjudul “Upaya Menumbuhkan Keberanian Bertanya Peserta Didik dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Everyone is a Teacher Here di MA Al-Wathoniyyah Kelas XI Jurusan Keagamaan”,

menyimpulkan bahwa strategi everyone is a teacher here dapat menumbuhkan keberanian bertanya peserta didik dalam pembelajaran khususnya matapelajaran usul fiqih, terbukti dengan meningkatnya kuantitas siswa yang berani mengungkapkan pertanyaan saat pembelajaran berlangsung.

5. Penelitian yang disusun oleh Siti Jannatinna‟im, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode Diskusi dengan Media Komik (studi tindakan pada kelas XI MAN Lasem)”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui motivasibelajar siswa pada mata pelajaran SKI kelas XI MAN Lasem. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Motivasi belajar siswa pada siklus satu 70,8 % sedangkan siklus dua 72,47% hal ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa.

(26)

diintegrasikan dengan metode lain atau dengan alat bantu (media) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti mencoba membandingkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan tipe Jigsaw yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Dengan harapan dapat menemukan model pembelajaran yang lebih menarik. Hal inilah yang membedakan tesis peneliti dengan penelitian-penelitian sebelumnya, maka penelitian-penelitian ini diyakini bukan sebuah plagiasi.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan berasal dari dua kata yaitu hipotesis dan tindakan. Menurut Sutrisno Hadi hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau salah. Dugaan akan di tolak jika salah satu palsu, dan akan diterima jika fakta-faktanya membenarkan.10 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa 11

Dari dua pendapat tersebut peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis tindakan adalah sesuatu jawaban yang bersifat sementara yang mungkin benar atau salah yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan hipotesis tindakan adalah :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar dalam mengikuti pembelajaran Fiqih dengan suasana yang menyenangkan.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa.

G. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Sesuai dengan jenis masalahnya, penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.12

Menurut Wiriatmaja Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai dari hasil dari tindakan-tindakan sebelumnya.13 Dengan demikian, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bisa diartikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

10

Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yogyakarta: Yasbit Fakultas Psikologi UGM, 2001, 63.

11

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, 3. 12

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, 52.

13

(27)

mengatasi masalah-masalah yang ada dalam proses pembelajaran dan upaya untuk meningkatkan proses serta hasil belajar.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga penelitian harus menyangkut upaya-upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas bukan bertujuan untuk mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan yang dihadapi, akan tetapi lebih pada memberikan pemecahan berupa tindakan untuk mengatasi masalah. Berdasarkan tempat penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam salah satu jenis penelitian lapangan atau field research yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden tertentu.14 Penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang muncul pada siswa kelas III MIN Ambarawa mengenai pembelajaran Fiqih. Dalam PTK peneliti/guru dapat melihat sendiri dan melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksi dalam proses pembelajaran.15

Jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan dengan menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut :

14

Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, 5. 15

Supardi, Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, 102.

Siklus 1

Refleksi Observasi

Tindakan Perencanaa

n

Identifikasi masalah

Siklus 2

Perencanaan ulang

Observasi Refleks

i

Tindakan Observasi

Refleksi

Tindakan

Perencanaan ulang

Siklus 2

(28)

Gambar 3.1 Alur Penelitian16

Dengan demikian, dapat disimpulkan ada empat tahapan penting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Ke empat tahap penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.17

2. Subyek Penelitian

Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas III MIN Ambarawa kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang. Dasar pertimbangan pilihan subyek adalah perlunya tindakan penelitian terhadap pembelajaran Fiqih di MIN Ambarawa khususnya kelas III, karena pembelajaran yang terjadi di kelas terutama materi puasa kurang baik.

Hasil pembelajaran yang kurang baik dibuktikan dengan dari kelas III A yang berjumlah 33 siswa, hanya 15 siswa saja yang mampu mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yaitu 7,00. Sedangkan di kelas III B yang berjumlah 34 siswa, hanya 13 siswa saja yang mampu mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yaitu 7,00. Oleh karena itu, guru menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan model

Jigsaw untuk kelas IIIB yang berjumlah 34 siswa dan untuk kelas IIIA yang berjumlah 33 siswa sehingga siswa bisa aktif dalam mengikuti pembelajaran Fiqih di kelas dengan suasana yang menyenangkan. 3. Tempat penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MIN Ambarawa, kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang.

4. Waktu penelitian

Kegiatan ini dimulai dari tanggal 1 Oktober 2014 sampai 14 Maret 2015, yang diawali dengan:

a. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Madrasah pada tanggal 1 Oktober 2014 untuk meminta izin pelaksanaan penelitian. b. Mengadakan pertemuan dengan guru bidang studi Fiqih untuk

mendapatkan penggambaran dan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran Fiqih. Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2014.

c. Waktu penelitian, sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

NO Waktu Kegiatan

16

Suharsimi Arikunto,Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), hlm.82. 17

(29)

1.

Pra siklus dan perencanaan siklus I

Pelaksanaan Siklus I

Refleksi siklus I dan persiapan siklus II

Pelaksanaan Siklus II

Refleksi siklus II dan evaluasi

Pelaksanaan Siklus III

Refleksi siklus III dan evaluasi

Penyusunan laporan

Persiapan dan perencanaan siklus I

Pelaksanaan Siklus I

Refleksi siklus I dan persiapan siklus II

Pelaksanaan Siklus II

Refleksi siklus II dan evaluasi

Pelaksanaan Siklus III

Refleksi siklus III dan evaluasi

Penyusunan laporan

5. Prosedur Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dalam dua termin dengan tiga siklus setiap terminnya. Termin I dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw untuk kelas IIIA dan tipe TGT untuk kelas IIIB, sedangkan di Termin II dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk kelas IIIA dan tipe Jigsaw untuk kelas IIIB.

6. Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui:

(30)

Digunakan untuk memperoleh data prestasi siswa kelas III MIN Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang dalam pembelajaran Fiqih.

b. Observasi

Digunakan untuk memperoleh data kemampuan guru pengampu pelajaran Fiqih dalam mengelola proses pembelajaran dan keaktifan serta kemampuan siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran

Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan Jigsaw.

c. Dokumentasi

Digunakan untuk memperoleh data sekolah, guru pengampu mata pelajaran Fiqih, siswa, dan data lain sebagai bahan pertimbangan penelitian.

7. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Soal-soal tes obyektif untuk siswa

b. Lembar observasi untuk mengetahui kemampuan guru pengapu mata pelajaran Fiqih dan keaktifan siswa serta kemampuannya dalam mengikuti pembelajaran Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan jigsaw.

c. Lembar analisis dokumen. 8. Indikator Kerja

Yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah tercapainya beberapa tujuan, diantaranya adalah:

a. Adanya peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan sebelumnya ditandai dengan rata-rata hasil belajar adalah dengan ketuntasan belajar 70%.

b. Rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 70%. Peningkatan tersebut ditandai dengan:

1) Adanya timbal balik antar siswa dengan ditandai adanya perdebatan yang sehat, saling mengadu gagasan, konsep serta mengadu keahlian sehingga para siswa benar-benar memahami materi puasa wajib.

2) Semua siswa ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan di kelompok masing-masing.

3) Tidak ada siswa yang berbicara sendiri, melainkan mendiskusikan pembelajaran yang sedang dibahas.

4) Adanya siswa yang berani mengajukan pertanyaan kepada teman kelompok ataupun kepada guru.

5) Tidak ada siswa yang bergantung pada siswa lainnya.

6) Memiliki rasa tanggung jawab untuk menjelaskan kepada siswa lainnya.

9. Analisis data

(31)

Analisis dari penelitian ini adalah menggunakan teknik statistik kuantitatif. Rumus t-test yang digunakan untuk analisis data adalah:

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pre test dengan post test Xd = Deviasi masing-masing subjek (d-Md)

X

2

d

= Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

Dengan ketentuan t-tes hitung > t-tes tabel dengan db (N-1) dan tarif signifikansi 5%.

b. Menghitung peningkatan hasil belajar siswa kelas III MIN Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang dalam pembelajaran Fiqih dengan menghitung rata-rata nilai Fiqih kelas III pada siklus I, II dan III, dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

fx

= jumlah skor n = jumlah item

H.Sistematika Penulisan

Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format tesis berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut:

a. Bagian awal tesis memuat halaman sampul, lembar logo, Judul, lembar persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

b. Bagian inti tesis terdiri:

BAB PENDAHULUAN, yang berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, kajian pustaka, hipotesis tindakan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang teori-teori yang menjadi landasan penelitian, khususnya yang berkaitan dengan variabel penelitian aktivitas belajar, prestasi belajar, model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan Jigsaw.

Bab III LAPORAN HASIL PENELITIAN, berisi sejarah berdirinya MIN Ambarawa, visi dan misi MIN Ambarawa, keadaan guru, siswa, struktur organisasi, sistem pendidikan, kelembagaan, sarana prasarana dan data penelitian.

(32)

Bab IV ANALISIS HASIL PENELITIAN, berisi tentang analisis data sesuai dengan hasil penelitian, pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III dengan menggunakan data analisis statistik kuantitatif yaitu t-test dan rata-rata.

Bab V PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran

(33)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik dimana peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan seluruh sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.18 Menurut Ismail SM pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu guru dan peserta didik yang di dalamnya mengandung dua unsur sekaligus, yaitu mengajar dan belajar (teaching and learning).19

Sedangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam buku Pedoman Umum Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Umum, merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, mamahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan.20

Abdul Khamid Ash-Shahid mengemukakan arti pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

يف لاماكتم ًمسج يف ايوق ًىطول ابحم اذيعس شيعي و تلماك ةايح ايحيل ءرملا داذعا يٌ تيبرتلا يروعش يفب اقيقر يريكفت يف امظىم ًقلخ ًواسل و ًملقب ريبعتلا هسحي يريغ عم اوو اعتم ًلمع يف ارٌاملا

يذيب لمعلاذيجيو

Pendidikan Agama Islam (PAI) di definisikan sebagai usaha-usaha memelihara dan mengembangkan fitrah dan sumberdaya insani yang ada pada subyek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.21

نوكيل ق رطلاو بيلاسلاا فلتخمب درفلا ث اكلمو ىوق تف اكل تلم اكتم تيمىت تيلمع يٌ تيبرتلا .ًعمتجم يف احل اصاوذعواذيعس

Pendidikan Agama Islam (PAI) didefinisikan sebagai usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.22

Muhaimin, mengemukakan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah sebagai usaha sadar yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan

18

Gary A. Davis and Margarret A. Thomas, a Jeanne Ellis Ormrod, Effective Schools and Effective Teacher: Developing Learners,Boston: Allyn and bacon, 1989, 132.

19

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Ambarawa: Rasail Media Group, 2008, 9.

20

DEPAG RI, Pedoman Umum PAI di Sekolah Umum, Jakarta: DEPAG RI, 2003, 2. 21

Abdullah Ulwan, Tarbiyatul Aulad fil Islam, Beirut: Darus Salam, Tth, 25. 22

(34)

atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.23

Dari berbagai definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara sadar oleh pendidik kepada peserta didik dalam masa perkembangan agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup sehari-hari (the way of life). Di satu sisi, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab guru untuk menghidupkan belajar dengan kepercayaan diri, serta motivasi yang tinggi untuk menghadapi zaman yang terus berubah karena perkembangan ilmu pengetahuan,24 jika guru dapat mengangkat keprofesionalannya maka pendidikan akan bisa ditingkatkan kualitasnya.25

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan Agama Islam (PAI) di MI bertujuan untuk :

a. Menumbuhkembangkan Aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.26

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.27

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI)

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI) di MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Al-Qur`an dan Hadits28 b. Aqidah

c. Akhlak d. Fiqih

e. Tarikh dan Kebudayaan Islam29

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah Swt, hubungan

23

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001, 76. 24

Mara Benitez, Jill Davidson and Laura Flaxman, Small Schools, Big Ideas: The Esential Guide to Successful School Transformation, United States: Jossey Bass, 2009, 28.

25

H.R Mills, Teaching and Training: a handbook for Instructor, London:Mac Millan Press, 1977, 160.

26

Afifi Muhammad Al Hadi, Qiroatu fi Tarbiyatu Ma’ashirotu,Kairo: „Alimul Kutub, 1973, 33.

27

Depag RI, KTSP PAI Pada Sekolah Dasar, Jakarta: Depag RI, 2006, 3. 28

Sholeh Abdul Azis, Tarbiyatul Haditsah,Mesir: Darul Ma‟arif, 1976

29

(35)

manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.30

B. Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pokok Bahasan Puasa Wajib

Adapun pokok bahasan Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas III MIN yang menjadi fokus pada penelitian tindakan kelas ini adalah mengenal puasa wajib, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut :

1. Pengertian Puasa

Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa serta mengendalikan diri dari hawa nafsu mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.31 Puasa itu ada beberapa macam yaitu sebagai berikut :

a. Puasa wajib, adalah puasa yang diwajibkan bagi setiap muslim, yaitu puasa Ramadhan, puasa qada, puasa nadzar, dan puasa kafarat

(denda).32 Perintah untuk melaksanakan kewajiban puasa Ramadhan terdapat dalam firman Allah surat Al-Baqarah : 18333

 sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.34

b. Puasa sunah, seperti puasa Arafah (9 Dzulhijjah), puasa Asyura (10

Muharam), puasa Senin dan Kamis, serta puasa 6 hari di bulan Syawal.35 c. Puasa makruh, yaitu puasa yang dilakukan terus-menerus sepanjang masa

kecuali pada bulan Haram. Selain itu, makruh puasa pada setiap hari Sabtu saja atau tiap Jum`at saja.36

d. Puasa haram, yaitu puasa pada Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal), Idul Adha

(10 Dzulhijah), dan hari-hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijah).37

Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 1992, 181. 31

Abid Taufiqi al Hasyimi, Thuruqu Tadrisu ad-Din, Beirut: Muasasah ar-Risalah, 1981, 78 32

Muhammad Nawawi, Kasyifatu Saja, Semarang: Pustaka Alawiyah, Tth, 114. 33

Abdus Sami, Al-Qur`an dengan Tajwid dan Blok Warna Disertai Terjemahan, Jakarta: Lautan Lestari, 2009, Cet. 2, 25.

34

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: PT Grafindo, 25. 35

Miftah faridl, Puasa Ibadah Kaya Makna, Jakarta: Gema Insani, 2007, 13. 36

Ahmad bin Khusain, Fathul Qorib, Tth, 25. 37

(36)

membatalkan puasa. Ketentuan-ketentuan puasa tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Syarat-syarat Puasa

Ibadah puasa memiliki beberapa syarat agar puasa dapat diterima oleh Allah Swt. Syarat tersebut adalah syarat wajib dan syarat sah. Syarat wajib puasa ada 3, yaitu: berakal sehat (orang gila tidak wajib berpuasa), baligh

(cukup umur), kuat melaksanakan puasa. Sedangkan syarat sah puasa ada 4, yaitu: beragama Islam (orang yang tidak Islam tidak sah puasanya),

mumayyiz (dapat membedakan yang benar dan yang salah), suci dari haid (darah kotor) dan nifas (darah orang melahirkan), pada waktu yang dibolehkan berpuasa.38

b. Rukun Puasa

Rukun puasa ada dua, yaitu: Pertama, Niat. Niat puasa hendaknya dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar. Untuk puasa Ramadhan boleh sekali niat di malam pertama bulan Ramadhan untuk satu bulan.39 Niat boleh dilakukan dalam hati dan boleh diucapkan dengan lisan.40

Kedua, Menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.41

c. Sunah-sunah Puasa

Sunah-sunah puasa adalah sebagai berikut:

1) Menyegarkan berbuka jika sudah waktunya berbuka (matahari telah terbenam).

2) Berbuka dengan yang manis-manis, misalnya kurma dan anggur serta minum air putih.

3) Berdo`a pada waktu atau setelah selesai berbuka puasa. 4) Makan sahur

5) Mengakhiri makan sahur

6) Memberi makan kepada orang yang berbuka puasa 7) Memperbanyak bersedekah jariyah

8) Memperbanyak membaca Al-Qur`an dan memahami artinya Memperbanyak ibadah-ibadah sunah yang lain.42

d. Hal-hal yang Membatalkan Puasa

Hal-hal yang membatalkan puasa adalah sebagai berikut: 1) Makan dan minum dengan sengaja

2) Muntah dengan sengaja

3) Berubah akal, seperti gila, mabuk, dan pingsan 4) Berhubungan suami istri

5) Murtad (keluar dari agama Islam)

6) Keluar darah haid atau nifas bagi wanita. e. Orang yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa

38

Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo, 1994, Cet. 27, 227-229.

39

Muhammad Nawawi, Sulam Taufiq, Semarang: Pustaka Alawiyah, Tth, 43. 40

Ahmad bin Khusain, Fathul Qorib, Tth, 25. 41

Ahmad bin Khusain, Fathul Qorib, Tth, 26. 42

(37)

Orang yang karena hal-hal tertentu diperbolehkan tidak berpuasa. Orang-orang tersebut adalah sebagai berikut:43

1) Orang yang sakit parah harus mengqadha, yaitu mengganti sejumlah hari yang ditinggalkan (hari pada saat tidak berpuasa).

2) Orang yang dalam perjalanan jauh atau musafir wajib mengqadha atau mengganti puasa pada hari yang lain.

3) Orang lanjut usia berkewajiban membayar fidyah, yaitu bersedekah tiga perempat liter beras kepada fakir miskin selama ia tidak berpuasa pada bulan Ramadhan.

4) Orang yang sedang hamil dan menyusui, berkewajiban membayar fidyah

(denda).

f. Hikmah Berpuasa pada Bulan Ramadhan

Hikmah puasa menjadi kebaikan bagi umat Islam yang menjalankannya, yaitu sebagai berikut:

1) Tanda terima kasih kepada Allah 2) Mendidik taat kepada peraturan

3) Mendidik belas kasih kepada fakir miskin 4) Menjaga kesehatan

5) Mendidik hidup tertib dan disiplin 6) Melatih kesabaran.44

C. Aktivitas Belajar

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Menurut Hornby aktivitas berasal dari bahasa Inggris activity yang berarti kegiatan.45 Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman.46 Dalam kegiatan belajar mengajar, setiap siswa memiliki prinsip aktif yaitu keinginan berbuat dan bekerja sendiri.47 Keinginan berbuat dan bekerja inilah yang ditanamkan aktivitas belajar.48 Jadi, aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa baik berupa kegiatan fisik maupun mental untuk mencapai tujuan pembelajaran berupa perubahan tingkah laku dan pengetahuan maupun kecakapan sehingga tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar.49

2. Macam-Macam Aktivitas Belajar

43

M. Ali Hasan, Tuntunan Puasa dan Zakat, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, Cet. 2, 34-36.

44

Ahmad bin Khusain, Tuntunan Puasa dan Zakat, 2001, 27. 45

Hornby, AS, Oxford Advanced Learner`s Dictionary of Current English,New York: Oxford Univercity Press, 2000, 10.

46

Abdullah Ulwan, Tarbiyatul Aulad fil Islam, Beirut: Darus Salam, Tth, 250. 47

Jeanne Ellis Ormrod, Educational Psychology: Developing Learners, Boston: Pearson, 2011, 442.

48

Baharudin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar Ruz media, 2008, 116.

49

(38)

Hamalik mengutip dari pendapat Paul D. Dierich membagi aktivitas atau kegiatan belajar ke dalam 8 kelompok50, yaitu sebagai berikut:

a. Visual activities (kegiatan-kegiatan visual) meliputi: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b. Oral activities (kegiatan-kegiatan lisan) meliputi: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan intrupsi.

c. Listening activities (kegiatan-kegiatan mendengarkan), meliputi: mendengarkan penyajian materi, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan instruksi permainan dan mendengarkan radio.

d. Writing activities (kegiatan-kegiatan menulis), meliputi: menulis cerita, laporan, karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

e. Drawing activities (kegiatan-kegiatan menggambar), meliputi: menggambar, membuat grafik, diagram, peta dan pola.

f. Motor activites (kegiatan-kegiatan metrik), meliputi: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

g. Mental activities (kegiatan-kegiatan mental), meliputi: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, manganalisis, melihat dukungan, dan membuat keputusan.

h. Emotional activities (kegiatan-kegiatan emosional), meliputi: menaruh minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.51

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu:

”Faktor stimuli belajar, metode belajar, dan faktor individual”.52 a. Faktor stimuli belajar

Faktor stimuli belajar adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar.53

Adapun beberapa hal yang berhubungan dengan faktor stimuli belajar, antara lain:

1) Panjangnya bahan pelajaran

Bahan pelajaran yang terlalu panjang atau terlalu banyak dapat menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar. Selain itu, siswa juga mudah lelah dan jenuh dalam belajar.54

50

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2006, 172-173. 51

Fiona Shelton and Simon Brown Hill, Effective Behavior Management in the Primary Classroom, New York: Mc Graw Hill, 2008, 64.

52

Jeanne, Educational Psychology: Developing Learners, 2011, 43. 53

Baharuddin, Psikologi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, cet.3, 36. 54

(39)

2) Kesulitan bahan pelajaran

Semakin sulit bahan pelajaran membuat siswa lambat mempelajarinya dan siswa memerlukan aktivitas belajar yang lebih intensif. Jadi, tiap-tiap bahan pelajaran memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan mempengaruhi kecepatan belajar siswa.55

3) Berartinya bahan pelajaran

“Bahan yang berarti memungkinkan individu untuk belajar,

karena individu untuk mengenalnya”.56

Pengalaman yang diperoleh dari belajar pada waktu sebelumnya sangat diperlukan dalam belajar. Pengalaman itu dapat berupa penguasaan bahasa, pengetahuan dan prinsip-prinsip.

4) Suasana lingkungan eksternal

Suasana lingkungan eksternal menyangkut banyak hal, antara lain: cuaca, kondisi tempat, penerangan dan sebagainya. Faktor-faktor ini mempengaruhi sikap dan reaksi individu dalam aktivitas belajarnya, sebab individu yang belajar juga berinteraksi dengan lingkungan.57 Lingkungan eksternal yang kondusif akan melahirkan aktivitas belajar siswa yang tinggi sebaliknya lingkungan eksternal yang tidak kondusif mengakibatkan aktivitas belajar siswa kurang.

b. Faktor metode belajar

Aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Adapun faktor yang mempengaruhi metode belajar ini, meliputi:

1) Kegiatan berlatih atau praktek

Kegiatan berlatih atau praktek dilakukan untuk meningkatkan daya ingat dan memantapkan reaksi terhadap belajar. Kegiatan berlatih perlu diselingi dengan istirahat supaya tidak menimbulkan

kebosanan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soemanto “Latihan

yang dilakukan secara maraton dapat melelahkan dan membosankan, sedangkan latihan yang terdistribusi menjadikan terpeliharanya

stamina dan kegairahan dalam belajar”.58

2) Pengenalan hasil belajar

Ahmadi dan Supriyanto mengatakan “Mengetahui hal-hal yang sudah dicapai, seseorang akan lebih berusaha meningkatkan hasil

selanjutnya.”59

Siswa sering mengabaikan hasil belajarnya atau prestasi belajarnya. Padahal hal ini penting sebagai tolak ukur

55

Jeanne, Educational Psychology: Developing Learners, 2011, 53. 56

Bahri Dj, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002, 25. 57

Bahri Dj, Syaiful, Psikologi Belajar, 2002, 43. 58

Sumadi, Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grafindo Persada, 2004, 110. 59

Gambar

Pola pengaturan tempat duduk model Gambar 2.1 Cluser
Tabel 4.27
Tabel 4.28
Tabel 4.29
+4

Referensi

Dokumen terkait

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan

(1) Dalam hal penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi belum dapat menyediakan akses di daerah tertentu, maka penyelenggara

berasal dari batalion yang pernah dipimpin Letnan Kolonel Untung di Kodam Diponegoro. Sulit dibayangkan seorang Batak atau Minahasa menjadi

Oleh karena angka kesakitan jiwa semakin tahun semakin meningkat seperti kelainan pada anak yang makan makanan yang tidak lazim seperti makan pasir, makan paku dll, serta

Berdasarkan kajian literatur mengenai sistem pendanaan KPS (Tabel 1), beberapa faktor kunci keberhasilan skema KPS pada pembangunan infrastruktur mencakupi kerjasama dan

Human error atau kesalahan manusia kerap sering terjadi pada penyusunan data-data, pencatatan transaksi, pembuatan laporan dan pekerjaan yang masih mengandalkan teknologi manual.

perbedaan pengalaman interaksi. Pada kegiatan pembelajaran membaca permulaan maupun membaca pemahaman, guru harus mampu menyetarakan kemampuan siswa untuk meningkatkan

R & D adalah perusahaan yang memproduksi produk celana panjang dan jaket, dalam menentukan harga pokok produksi atau total biaya produksi perusahaan menjumlahkan seluruh