• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - VENTI DIAN BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - VENTI DIAN BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media cetak selalu identik dengan tulisan dan gambar-gambar yang dicetak pada lembaran kertas berukuran besar dan dapat dilipat-lipat. Sebagai media cetak surat kabar memiliki nilai lebih dalam penyajian berita. Sebagai contoh, surat kabar memiliki nilai ekonomia karena harga relatif terjangkau. Surat kabar juga lebih fleksibel dalam pemakaiannya dibanding dengan media informasi yang lain.

Penulisan pada berita atau rubik menggunakan bahasa tulis yang lengkap unsur-unsurnya. Unsur kalimat tersebut meliputi subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K). Ini berbeda dengan bahasa percakapan. Bahasa percakapan cenderung menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak lengkap unsur-unsurnya. Kalimat yang digunakan dalam surat kabar harus lengkap dan tepat. Unsur-unsur pada kalimatnya juga harus jelas agar pesan yang disampaikan sesuai dengan keinginan penulis kepada pembacanya.

(2)

2

di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru melambangkan kesenyapan.

Berdasarkan sifat hubungan aktor-aksi, kalimat dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu (1) kalimat aktif, (2) kalimat pasif, (3) kalimat medial, dan (4) kalimat resiprokal. Dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 332) dijelaskan bahwa kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan di dalam predikat verbalnya. Kalimat pasif adalah kalimat yang objeknya dikenai pekerjaan. Kalimat medial menurut Cook (dalam Tarigan, 2009: 29) adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku maupun sebagai penderita. Sementara kalimat resiprokal menurut Cook (dalam Tarigan, 2009: 31) adalah kalimat yang subjek dan objeknya melakukan suatu perbuatan yang berbalas-balasan.

Dalam hal ini kalimat aktif dan kalimat pasif mempunyai perbedaan yaitu kalimat aktif subjeknya aktif akan melakukan sesuatu dan diawali me- atau ber-, sedangkan kalimat pasif subjeknya dikenai pekerjaan dan diawali ter- atau di-. Contoh pada kalimat Mereka menolong saya termasuk kalimat aktif, karena subjek kalimat tersebut akan melakukan sesuatu dengan diawali prefiks me- yaitu menolong. Berbeda dengan kalimat pasif karena subjeknya yang dikenai pekerjaan contohnya

Saya ditolong mereka subjek pada kalimat tersebut dikenai pekerjaan dengan ditandai

(3)

3

diubah menjadi kalimat aktif. Tetapi, tidak semua jenis kalimat pasif tersebut berasal dari kalimat pasifnya sendiri.

Berawal dari peneliti membaca surat kabar harian Kompas yaitu pada rubrik “Opini”. Rubrik “Opini” merupakan salah satu kolom khusus surat kabar yang

disediakan redaksi surat kabar harian Kompas sengaja diperuntukkan bagi umum yakni penulis dari luar redaksi surat kabar harian Kompas. Penulis rubrik “Opini” diberikan kebebasan dalam menganalisa problematika teraktual yang sedang dihadapi masyarakat. Konsekuensi logisnya, muatan isi tulisan “Opini” (artikel) lebih bersifat

subyektif. Kendati begitu tetap mengedepankan unsur obyektivitas dan dalih yang logis. Sejumlah surat kabar menamakan Rubrik “Opini” mereka dengan sebutan

Rubrik Gagasan, Wacana, Forum dan sebutan lainnya.

Pada saat peneliti membaca surat kabar harian Kompas tanggal 1 Februari 2017, peneliti menemukan kalimat aktif yang berupa kata memasuki. Kata memasuki ditemukan pada kalimat sebagai berikut:

(1) Fase pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaran Pemilihan Umum di DPR telah memasuki tahapan pembahasan daftar inventarisasi masalah.

Pada kalimat (1) tersebut merupakan kalimat aktif intransitif dengan struktur kalimat S-P-K. Peran Subjek (S) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Fase pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaran Pemilihan Umum di DPR ,

yang mengisi fungtor Predikat (P) kalimat telah memasuki ditandai oleh prefiks me-, sedangkan Keterangan (K) diisi oleh kalimat tahapan pembahasan daftar

inventarisasi masalah. Keterangan pada contoh kalimat (1) ini memiliki makna yaitu

(4)

4

Pada wacana selanjutnya pada judul yang sama dalam surat kabar harian

Kompas peneliti menemukan kata menyelesaikan, kata menyelesaikan peneliti

temukan pada kalimat sebagai berikut:

(2) Hal itu terjadi setelah pada Kamis (19/1), Rapat Pansus RUU Pemilu menyelesaikan agenda penyerahan daftar inventarisasi masalah fraksi-fraksi kepada pemerintah untuk selanjutnya secara intensif mulai dibahas 9 Februari 2017.

Pada kutipan kalimat (2) di atas, menunjukkan adanya kalimat aktif transitif dengan struktur kalimat K-S-P-O-Pel. Peran Keterangan (K) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Hal itu terjadi setelah pada Kamis (19/1), peran Subjek (S) diisi oleh kalimat

Rapat Pansus RUU Pemilu, fungtor Predikat (P) diisi oleh kalimat menyelesaikan

ditandai oleh prefiks me-, sedangkan peran Objek (O) pada kalimat (2) yakni agenda penyerahan daftar inventarisasi masalah fraksi-fraksi kepada pemerintah untuk

selanjutnya secara intensif mulai dibahas 9 Februari 2017. Keterangan (K) pada

kutipan kalimat (2) memiliki makna keterangan waktu.

Pada hari berikutnya saat peneliti membaca kembali rubrik “Opini” pada surat

kabar harian Kompas tanggal 2 Februari 2017, peneliti menemukan kalimat sebagai berikut:

(3) Keseriusan Pemerintah mengangkat harkat badan usaha milik daerah migas dalam kegiatan usaha hulu migas patut dihargai.

Pada kalimat (3) di atas, merupakan kalimat aktif transitif dengan struktur kalimat S-P-O-K. Peran subjek (S) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Keseriusan

Pemerintah, fungtor Predikat (P) yang ditandai oleh prefiks me- diisi oleh kalimat

mengangkat, peran Objek (O) diisi oleh kalimat harkat badan usaha milik daerah

migas, sedangkan Keterangan (K) pada kalimat dalam kegiatan usaha hulu migas

(5)

5

Pada wacana selanjutnya pada judul yang sama dalam surat kabar harian

Kompas peneliti menemukan kembali kalimat yang berbeda dari kalimat yang

ditemukan sebelumnya. Kalimat yang ditemukan oleh peneliti sebagai berikut:

(4) Ketentuan baru ini terlihat lebih fokus dan tegas ingin memastikan bahwa misi mengsung pemerataan kesejahteraan ini seluruhnya harus sampai kepada yang berhak, yakni BUMD migas yang didirikan daerah penghasil, dan dengan tegas sekalipun menutup keterlibatan swasta dalam kepemilikan saham.

Pada kalimat (4) terdapat bentuk kalimat pasif tipe III yaitu kalimat pasif yang ditandai oleh predikat verba pasif yang berawalan ter-. Struktur kalimat pasif tersebut yaitu S-P-O. Peran Subjek (S) diisi oleh kalimat Ketentuan baru ini, pengisi fungtor Predikat (P) yaitu terlihat, sedangkan peran Objek (O) diisi oleh kalimat lebih fokus dan tegas ingin memastikan bahwa misi mengsung pemerataan kesejahteraan ini

seluruhnya harus sampai kepada yang berhak, yakni BUMD migas yang didirikan

daerah penghasil, dan dengan tegas sekalipun menutup keterlibatan swasta dalam

kepemilikan saham.

(6)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apa saja jenis kalimat aktif dan pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar

Kompas edisi Februari 2017?

2. Apa saja struktur kalimat aktif dan pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar

Kompas edisi Februari 2017?

3. Bagaimanakah proses perubahan kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan jenis kalimat aktif dan pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar harian Kompas edisi Februari 2017.

2. Mendeskripsikan struktur kalimat aktif dan pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar harian Kompas edisi Februari 2017.

3. Mendeskripsikan proses mengubah kalimat aktif menjadi pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

(7)

7

pembinaan dan pengembangan bahasa sesuai dengan penyesuaian struktur serta fungsi bahasa terutama yang berhubungan dengan upaya pembinaan, pengajaran, dan penelitian.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman terhadap pemakaian kalimat aktif dan pasif dalam surat kabar. Hal ini diperlukan agar rubrik di surat kabar tidak semata-mata memberikan informasi kepada pembacanya namun sekaligus memberikan ilmu yang bermanfaat.

E. Sistematika Penulisan

Tujuan dari sistematika penulisan skripsi adalah membuat tata urutan penulisan berdasarkan langkah-langkah kerja dan landasan teoritis sehingga tersusun skripsi yang sistematis, dan penganalisisan atau pengidentifikasian masalah mudah dimengerti. Penulisan penelitian terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut. Bab pertama, berisi pendahuluan. Menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah menguraikan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Masalah-masalah dalam penelitian ini akan dibahasa dalam rumusan masalah, selanjutnya diuraikan tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab kedua, berisi landasan teori. Bab ini terdidri dari penelitian relevan dan

(8)

8

dalam penelitian ini. Landasan teori mendeskripsikan mengenai teori-teori yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data, landasan teori yang digunakan terdiri dari pengertian kalimat,jenis kalimat, kalimat aktif pasif, dan surat kabar.

Bab ketiga berisi metode penelitian. Metode penelitian diuraikan secara rinci,

lengkap, dan jelas agar penulis dapat memahami proses penelitian yang dilakukan. Metode penelitian tersebut mencakup beberapa hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, serta metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan tahap penyajian data. Pada tahap penyediaan data menguraikan mengenai metode dan teknik yang ditempuh dalam proses pengumpulan data, tahap penganalisisan data menguraikan mengenai metode yang digunakan dalam proses menganalisis data, dan pada tahap penyajian data membahas mengenai metode yang digunakan untuk menyajikan data yang ditampilkan wujud laporan tulis.

Bab keempat berisi hasil penelitian dan pembahasa. Tujuan pembahasan ini

untuk menjawab masalah penelitian. Pada bab ini diuraikan secara lengkap mengenai data yang diperoleh dan dijelaskan secara jelas. Dalam pembahasan peneliti melakukan analisis dengan menggunakan metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu dengan menggunakan metode agih. Hasil penelitian ini menyajikan analisis kalimat aktif dan pasif pada Rubrik “Opini” Surat Kabar Harian Kompas Edisi Februari 2017.

(9)

9

Referensi

Dokumen terkait

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Subyek penelitian ini adalah 100 mahasiswa laki-laki Dayak Kalimantan Barat yang menuntut ilmu di Yogyakarta, yang terdiri dari 50 orang yang bertato dan 50 orang yang tidak

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa dari 12 saham perusahaan yang dijadikan sampel, terdapat 2 saham yang masuk dalam kandidat portofolio optimal dengan model

terlambat dikirimkan ke pemasok Petugas tidak mengecek stok obat Jenis obat terlalu banyak Banyaknya konsumen yang membeli obat Perencanaan berdasarkan pola konsumsi Terdapat

Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner yang berisi 10 pertanyaan tentang metode kangguru pada bayi berat lahir rendah diperoleh nilai r hitung sebesar

FAKTJ'-TAS PtrTERNAI'{N UNIVERSITAS

Perbedaan pengaturan hak kesehatan buruh yang diselenggarakan oleh Jamsostek dan BPJS Kesehatan adalah dari segi asas dan prinsip penyelenggaraan; sifat kepesertaan; subjek