• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN VOIP DENGAN MENGGUNAKAN SERVER BRIKER DAN SOFTPHONE PADA KOMPUTER DAN SMARTPHONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMBANGUN VOIP DENGAN MENGGUNAKAN SERVER BRIKER DAN SOFTPHONE PADA KOMPUTER DAN SMARTPHONE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN VOIP DENGAN

MENGGUNAKAN SERVER BRIKER DAN

SOFTPHONE PADA KOMPUTER DAN

SMARTPHONE

Ridho Ardimal; Muhammad Ridwan; Dimas Nugraha; Dahlan

Martadiredja

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

ABSTRACT

Computer networks and the Internet is becoming one of the most important needs in various life activities. As time went on computer technologies continue to evolve. VoIP is defined as a system that uses the internet to transmit voice packets of data from one place to another using IP protocol intermediaries. So the difference VoIP with traditional telephone is infrastructure problems, if VoIP uses the internet whereas traditional phone using a telephone infrastructure that has been built earlier. The purpose of this study is to make VoIP as one of the facilities of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. Design method used is the method of observation is a method to collect data by observing directly to the site to see the existing network system in the workspace Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, which both use the interview method is to do the interview process to the admin and technicians who served in the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, the third is for reference literature related to the theory of the problems identified in this research, both from the syllabus, books that related, journals and the internet, and the fourth analyzes the results of interviews and observation that the writers did to admin and technicians who work in the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries.

Keywords: internet,VoIP,traditional telephone.

ABSTRAK

Jaringan komputer dan internet saat ini menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam berbagai aktifitas kehidupan. Seiring berjalannya waktu teknologi-teknologi komputer terus berkembang. VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP. Sehingga perbedaan VoIP dengan telepon tradisional adalah masalah infrastrukturnya, jika VoIP menggunakan internet sedangkan telepon tradisional menggunakan infrastruktur telepon yang sudah dibangun lebih awal. Tujuan dari penelitian ini ialah menjadikan VoIP sebagai salah satu fasilitas pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Metode perancangan yang dipakai ialah metode observasi yaitu suatu metode pengambilan data dengan mengamati secara langsung ke lokasi untuk melihat sistem jaringan yang ada di ruangan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang kedua menggunakan metode wawancara yaitu melakukan proses wawancara kepada pihak admin dan teknisi yang bertugas di Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang ketiga studi literatur yaitu mencari referensi teori berkaitan dengan permasalahan yang ditemukan dalam penelitian tugas akhir ini, baik dari silabus, buku – buku yang terkait, jurnal dan internet, dan yang keempat menganalisa hasil wawancara dan obsevasi yang para penulis lakukan terhadap admin dan teknisi yang bekerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

(2)

Kata Kunci: internet,VoIP ,traditional telephone.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di dunia ini, komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu manusia menciptakan bermacam-macam alat untuk berkomunikasi, dan alat-alat komunikasi juga mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya jaman.

Seiring dengan tumbuhnya teknologi yang sangat cepat, manusia membutuhkan sesuatu yang lebih cepat dan lebih hemat. Maka terciptalah alat komunikasi yang bernama telepon, dan kemudian setelah itu terciptalah internet. Namun apabila kita menggunakan telepon untuk jarak yang cukup jauh, biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Inilah yang menjadi alasan bagi kami untuk membuat sebuah sistem agar komunikasi antar pegawai menjadi lebih mudah dan pengeluaran biaya dapat dikurangi.

Di kementrian atau institusi pemerintah yang memiliki gedung yang besar dan bertingkat tinggi pastilah membutuhkan alat komunikasi yang efektif dan efisien yang dapat menghubungkan komunikasi antar pegawai di setiap gedung dan lantai. Para pegawai yang ingin berkomunikasi satu sama lain tidak perlu menemui langsung karena itu akan memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Berkomunikasi melalui telepon bisa menjadi salah satu solusinya, akan tetapi penggunaan telepon memerlukan biaya setiap penggunaannya dan terus bertambah apabila intensitas penggunaan juga bertambah. Karena komunikasi melalui telepon membutuhkan biaya yang tidak sedikit, Maka mereka beralih dengan menggunakan internet sebagai media untuk berkomunikasi. Tapi internet hanya berupa teks dan gambar sedangkan telepon berupa suara, itulah yang menjadi batasannya. Sekarang telah dikembangkan suatu teknologi untuk menggabungkan

internet dan telepon yaitu VoIP (Voice over Internet Protocol) atau IP Phone. VoIP ini mampu menekan atau

mengurangi biaya pengeluaran, karena hanya menggunakan jaringan internet. Sehingga apabila kementrian atau institusi tersebut ingin berkomunikasi dengan kantor cabang dapat dilakukan dengan lebih mudah dan hemat.

Untuk memudahkan sekaligus meningkatkan kinerja para pekerjanya, maka Departemen Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana akan mengimplementasikan salah satu teknologi informasi yang terus berkembang dewasa ini yaitu teknologi VoIP. VoIP (Voice Over Internet Protocol) merupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara dalam jarak yang cukup jauh melalui media internet atau dalam satu sistem jaringan. Data suara berupa kode analog diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket–paket data secara real time. Bentuk komunikasi bukan cuma suara saja, bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Teknologi VoIP menjadi dasar dari Next Generation Network (NGN) maupun jaringan selular 4G yang di gunakan oleh operator telekomunikasi masa datang.

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Merancang VoIP sebagai salah satu fasilitas pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Studi Pustaka

Local Area Network (LAN)

LAN adalah sekelompok komputer yang lebih dari satu yang saling terhubung satu sama lain untuk saling berkomunikasi dalam suatu area yang sama (Lokal) membentuk jaringan kerja seperti berbagai pakai data, berbagai program, peripheral dan sebagainya. (Todd Lammle, 2008)

(3)

Metropolitan Area Network (MAN)

MAN pada dasarnya merupakan versi yang lebih besar dari LAN. MAN bisa berupa gabungan dari LAN – LAN yang terpisah yang dihubungkan dengan jalur transmisi yang dinamakan backbone. Biasanya merupakan jaringan komputer yang menghubungkan antar perusahaan dalam satu wilayah kota.( Todd Lammle, 2008)

Wide Area Network (WAN)

WAN (Wide Area Network) adalah sebuah pengaturan yang digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN bersama melalui sebuah network DCE (Data Comunication Equipment), biasanya, sebuah WAN adalah sebuah koneksi leasedline atau dialup yang melalui sebuah network PSTN. Contoh-contoh protokol WAN termasuk, framerelay, PPP, ISDN, HDLC (Todd Lammle, CCNA Study Guide hal 709).

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan LAN (Local Area Network) satu dengan yang lain yang berdekatan maupun berjauhan dan menggunakan protocol yang sama maupun dengan perantara kabel-kabel milik perusahaan sendiri, jaringan WAN umumnya dihubungkan lewat jaringan milik perusahaan telekomunikasi sebagai media perantara.

VoIP

VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP. Sehingga perbedaan VoIP dengan telepon tradisional adalah masalah infrastrukturnya, jika VoIP menggunakan internet sedangkan telepon tradisional menggunakan infrastruktur telepon yang sudah dibangun lebih awal. Dalam hal ini, tipe media transmisi sangatlah penting untuk menentukan awal terbentuknya suatu komunikasi, karena mempengaruhi jumlah maksimum bit (binary bit) yang dapat di transmisikan (bps). Bebagai media transmisi yang digunakan (Winarno Sugeng, 2008)

Proxy

Karena VoIP akan dijalankan di internet maka perlu dibentuk jembatan penghubung, jembatan tersebut biasa disebut proxy, seperti halnya proxy-proxy server pada umunya, tetapi ini khusus untuk kebutuhan VoIP. Untuk mengoperasikan proxy dibutuhkan softswitch. Untuk versi softswitch open source yang teruji baik kinerjanya adalah Asterisk. (Winarno Sugeng, 2008).

Session Initation Protocol(SIP)

SIP disiapkan sebagai protokol dalam Suite IP untuk membentuk dan melakukan pengendalian atas sesi multimedia over IP (Sitepu, 2008: 7). SIP merupakan protokol client-server yang diangkut di atas TCP. Bentuknya teks, seperti HTTP. SIP client menggunakan port 5060 untuk berhubungan dengan SIP server dan SIP endpoint lainnya. SIP hanya digunakan untuk persinyalan. Transportasi data media tetap menggunakan RTP, seperti pada H.323. Sebagai bagian dari negosiasi, SIP juga menggunakan protokol yang disebut SDP (Session Description Protocol). Berdasarkan RFC 2327: ”Session Description Protocol (SDP) is intended for

describing multimedia sessions for the purposes of session announcement, session invitation, and other forms of multimedia session initiation”. Tugas SDP adalah memberikan deskripsi tentang sebuah sesi multimedia,

meliputi antara lain informasi port berapa yang digunakan, serta jenis codec apa yang digunakan.

SIP menggunakan struktur protokol yang sederhana, sehingga operasinya cepat dan fleksibel. SIP

invitations digunakan untuk membuat suatu sesi komunikasi. SIP juga mendukung mobilitas user dengan

cara meneruskan request ke lokasi user saat itu. SIP juga dapat digunakan untuk membuat panggilan

(4)

CODEC

Pengkodean suara merupakan pengalihan kode analog menjadi kode digital agar suara dapat dikirim dalam jaringan komputer (Purbo, 2007: 6). Pengkodean dikenal dengan istilah codec, yang merupakan singkatan dari compressor decompressor.Berbagai jenis codec dikembangkan untuk memapatkan / mengkompresi suara agar bisa menggunakan bandwidth secara hemat tanpa mengorbankan kualitas suara (suara yang keluar masih dapat didengar dengan baik).

Berikut ini adalah beberapa standar codec suara yang banyak digunakan di jaringan beserta bandwidth yang dibutuhkan (Purbo, 2007: 7)

• GIPS 13,3 Kbps & lebih tinggi 18 • GSM 13 Kbps (full rate), 20 ms frame size

• iLBC 15 Kbps, 20 ms frame size: 13,3 Kbps, 30 ms frame size • ITU G.711 64 Kbps, sample-based (juga dikenal sebagai alaw/ulaw) • ITU G.722 48/56/64 Kbps

• ITU G.723.1 5,3/6,3 Kbps, 30ms framesize • ITU G.726 16/24/32/40 Kbps

• ITU G.728 16 Kbps

• ITU G.729 8 Kbps, 10 ms frame size • Speex 2,15 to 44,2 Kbps

• LPC10 2,5 Kbps • DoD CELP 4,8 Kbps

Yang sering digunakan adalah codec G.729 dan GSM, sedangkan pada LAN biasanya digunakan codec G.711 yang memang bagus kualitasnya. Pengguna open source lebih banyak menggunakan codec GSM yang tidak memiliki hak cipta (copyright). Sementara itu, banyak peralatan VoIP menggunakan codec G.729 dikarenakan lebih baik dan optimal. Tetapi, sayangnya codec ini masuk dalam versi proprietary, jadi harus memiliki hak cipta. Tapi sangat banyak user yang menggunakan codec ini karena tuntutan kebutuhan dan tidak mempermasalahkan harus membeli dengan sesuai budgetnya.

METODE PENELTIAN

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini diantaranya: Metode Observasi yaitu suatu

metode pengambilan data dengan mengamati secara langsung ke lokasi untuk melihat sistem jaringan yang ada di ruangan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dengan adanya observasi secara langsung ini para penulis memiliki gambaran tentang situasi yang ada didalam kementrian tersebut yang mencakup letak peralatan jaringan,situasi kantor,dan lokasi ruangan kerja kantor. Kemudian Metode Wawancara yaitu melakukan proses wawancara kepada pihak admin dan teknisi yang bertugas di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dari hasil wawancara tersebut penulis mendapatkan banyak hal yang bermanfaat yang tentunya sangat membantu dalam proses penganalisaan. Setelah itu Studi Literatur yaitu mencari referensi teori berkaitan dengan permasalahan yang ditemukan dalam penelitian tugas akhir ini, baik dari silabus, buku – buku yang terkait, jurnal dan internet dan Menganalisa hasil wawancara dan obsevasi yang para penulis lakukan terhadap admin dan teknisi yang bekerja di sana

(5)

HASIL DAN BAHASAN

Analisis Permasalahan

Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, dilakukan wawancara terhadap kepala staff, staff, dan teknisi PUSDATIN pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar permasalahan yang ada pada Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya pada masalah jaringan. Selain permasalahan, dilakukan juga pertanyaan tentang hal atau proyek yang ingin dilakukan kedepannya untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berbagai masalah yang diungkapkan oleh staff IT, diantaranya network managament, security, dan masih banyak lainnya. Diantara wawancara tersebut, ada satu permasalahan yang paling menonjol, yaitu permasalahan tentang tingginya tingkat penggunaan telepon yang mengakibatkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya dari segi biaya sangatlah besar. Kementerian Kelautan dan Perikanan merupakan sebuah lembaga kepemerintahan di Indonesia. terdapat sebuah kantor pusat di DKI Jakarta dan beberapa kantor cabang di seluruh provinsi dan kabupaten di Indonesia. Untuk tetap bisa menjalin komunikasi dan bertukar informasi ke seluruh Indonesia, telepon menjadi salah satu solusi yang dipilih oleh Kementerian ini. Telepon yang digunakan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan ini masih menggunakan telepon tradisional. Seperti yang kita ketahui bahwa telepon tradisional ini memerlukan biaya sesuai dengan jenis panggilan yang kita lakukan(lokal, SLJJ, dan SLI). Semakin lama kita melakukan panggilan maka semakin juga biaya yang dikeluarkan. Khusus untuk biaya panggilan telepon yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan baik pusat maupun cabang yang ada di seluruh Indonesia mencapai ratusan juta rupiah. hal ini menjelaskan bahwa tingkat kebutuhan Kementerian Kelautan dan Perikanan sangatlah tinggi.

Usulan Solusi Permasalahan

Dari analisis kebutuhan tersebut, akan didapatkan beberapa solusi yang nantinya dapat diimplementasikan dan digunakan untuk membantu mengurangi masalah dari tingginya tingkat kebutuhan tersebut, yaitu: (1) Dengan menggunakan sarana media komunikasi umum yang gratis. contohnya: Yahoo Massanger, Skype, VoIP rakyat dll. (2) Melakukan pengadaan smartphone untuk setiap direktorat Kementerian Kelautan dan Perikanan. (3) dan yang terakhir yaitu dengan membangun VoIP pribadi untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Perancangan VoIP

Berdasarkan ketiga alternatif masalah tersebut, usulan pemecahan masalah yang paling tepat merupakan alternatif pemecahan masalah ketiga. Sekarang telah dikembangkan suatu teknologi untuk menggabungkan internet dan telepon yaitu VoIP (Voice over Internet Protocol) atau IP Phone. VoIP ini mampu menekan atau mengurangi biaya pengeluaran, karena hanya menggunakan jaringan internet. Sehingga apabila kementerian atau institusi tersebut ingin berkomunikasi dengan kantor cabang dapat dilakukan dengan lebih mudah dan hemat.

Pertama membuat server VoIP Briker. Sebuah server dengan spesifikasi yang bagus di-install sistem operasi Briker. Briker adalah aplikasi berbasis Open Source Software (OSS) ini dibangun untuk mengakomodir teknologi IP PBX dan merubah sebuah PC biasa menjadi mesin IP PBX. Briker juga merupakan distribusi Linux yang didalamnya terdapat aplikasi server yang memungkinkan pengguna mengimplementasikan layanan VoIP. Pada server Briker ini dikonfigurasi alamat IP dan mendaftarkan

extention-extention yang telah dirancang untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan pusat dan cabang.

Setelah selesai dengan sisi server, selanjutnya kita melakukan install softphone(user agent) terhadap sisi pengguna(client). Softphone yang digunakan adalah X-lite dan 3CX. X-Lite adalah aplikasi softphone yang dibutuhkan dalam penggunaan VoIP pada notebook, komputer atau PC tablet dan 3CX adalah sebuah

software IP PBX yang dapat menggantikan perangkat fisik PBX / PABX. salah satu bentuk aplikasi untuk

penggunaan VoIP pada smartphone / telepon (GSM/CDMA). Softphone yang sudah di-install pada client dikonfigurasi alamat IP server dan memasukkan extention yang sama yang sesuai dengan extention yang telah didaftarkan pada server.

(6)

Kemudian melakukan percobaan VoIP yang telah dibangun baik secara lokal(LAN) dan WAN.

softphone yang telah tersambung ke server mencoba melakukan panggilan ke extention lain yang juga telah

tersambung ke server Briker. Setelah komunikasi tersambung dan dapat berbicara satu sama lain, VoIP juga dapat melakukan konferensi baik secara suara maupun suara dan gambar.

Percobaan Sistem yang Diusulkan

Dalam Percobaan VoIP yang dibangun, perlu adanya perangkat – perangkat yang digunakan dalam pengembangan aplikasi tersebut (hardware) dan perangkat – perangkat yang digunakan dalam pengoperasian aplikasi kios informasi tersebut (software). Spesifikasi perangkat keras yang disarankan untuk digunakan agar VoIP dapat berkerja dengan baik, adalah sebagai berikut: Processor Intel Xeon Quad Core E5-2407,

memory 4GB DDR3 RDIMM, networking 2 x Gigabit Ethernet, inetgreted, free space hard disk 2x 500GB, optical drive DVDRW Supermulti, monitor LCD 14”, mouse, keyboard, dan interface 8 x USB 2.0 ( 2 front, 6 rear ) dan 2 x LAN (Gigabit Ethernet), smartphone, komputer/laptop, Headphone, dan Microphone .

Adapun beberapa piranti lunak yang digunakan untuk membangun VoIP, antara lain: sistem Operasi IP PBX Briker, X-lite, dan 3CX. Selain itu juga web browser Google Chrome 9/Mozilla Firefox 4/ Internet Explorer 9/ Opera 11.5/ Safari 5.1 untuk admin digunakan untuk konfigurasi server.

Evaluasi

Pada bagian evaluasi ini membahas perkiraan perbandingan pengeluaran biaya yang akan ditanggung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal berkomunikasi yang tentunya apabila menggunakan teknologi VoIP. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk implementasi VoIP dengan membeli beberapa perangkat yang dibutuhkan :

Tabel 4.4 Nama Serta Jumlah / Jangka Waktu dan Harga Perangkat yang Dibutuhkan Nama Perangkat Jumlah / Jangka Waktu Harga

PC Server 1 Buah Rp.20.000.000

IP Public 1 Tahun Rp.700.000

Total Rp.20.700.000

Jika perkiraan pengeluaran biaya komunikasi dalam jangka waktu 1 tahun sebelum menggunakan teknologi VoIP adalah sebesar Rp.336.346.824 . Maka setelah dipakainya teknologi VoIP pada tahun pertama Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya memerlukan pengeluaran biaya sebesar Rp.20.700.000 untuk mengeluarkan biaya komunikasi, karena sudah membeli 1 buah PC server dan IP Public untuk menyambungkannya dengan kantor cabang dengan menggunakan fasilitas internet yang sudah ada.

Untuk tahun-tahun selanjutnya bahkan lebih bisa berhemat lagi karena tidak perlu membeli PC

server lagi, tetapi hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar RP.700.000 untuk mendapatkan IP Public.

Dari keterangan perkiraan biaya yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan teknologi VoIP sangat membantu dalam menghemat dan memperkecil pengeluaran biaya komunikasi karena hanya memerlukan beberapa perangkat yang hanya dibeli pada awal waktu saja dan dapat menggunakan fasilitas internet yang sudah ada. Tentunya sangat jauh perbandingan pengeluaran uang sesudah dan sebelum memakai teknologi VoIP.

(7)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan VoIP yang telah dibangun, dan evaluasi terhadap biaya yang dikeluarkan, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: (1) Penekanan yang paling utama dari VoIP adalah biaya. Biaya yang dikeluarkan lebih rendah untuk komunikasi jarak jauh. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah. (2) Memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, jika suatu perusahaan sudah mempunyai fasilitas jaringan, sangat memungkinkan jaringan yang sudah ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. (3) Memberikan adanya variasi penggunaan peralatan komunikasi yang sudah ada, seperti PC, SmartPhone. (4) Memungkinkan untuk digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya voice gateway, maka bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor sehingga komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa. Saran

Selain itu juga, beberapa saran yang diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan kualitas VoIP nantinya, yaitu: (1) Diharapkan teknologi VoIP ini tidak hanya berkembang pada lingkungan perusahaan dan akademis, tetapi dapat juga berkembang pada masyarakat luas, pada umumnya dikarenakan sudah menjamurnya teknologi internet pada saat ini. (2) Sebagian besar pengguna VoIP mengalami hambatan pada jaringan internet, maka diharapkan pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur jaringan internet di Indonesia. (3) Agar bisa menangani banyaknya jumlah user sebaiknya server VoIP yang digunakan memiliki

minimum requirement yang sudah di tentukan.

REFERENSI

Dede Sopandi. (2010). Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.

Onno W, Purbo. (2007). VoIP Dahsyat Implementing Affordable dan Reliable Telephony Service. Jakarta: Republika.

Todd Lammle. ( 2011). CCNA Cisco Certified Network Associate Study Guide, 7th Edition. Indiana: SYBEX.

Winarno, S. (2009). Membangun Telepon Berbasis VoIP Pada Jaringan Rt / Rw Net. Bandung: Informatika. Internet :

Ahmad Yani. (2007). Membangun VoIP. (04-11-2013)

http://books.google.co.id/books?id=CkGvheoYXaMC&pg=PR4&dq=Ahmad+Yani+membangun+voip &hl=en&sa=X&ei=8uVwUbfBDIKRrQeU8ICADw&ved=0CCwQ6AEwAA#v=onepage&q=Ahmad% 20Yani%20membangun%20voip&f=false

Wahana Komputer. (2010). Cara mudah membangun jaringan komputer dan internet.(04-16-2013)

http://books.google.co.id/books?id=GjsDTZzvN4QC&pg=PA52&dq=bandwidth+adalah&hl=en&sa=X &ei=qBo3Ub2VMsPNrQeNXg&ved=0CEwQ6AEwBw#v=onepage&q=bandwidth%20adalah&f=false

RIWAYAT PENULIS

RIDHO ARDIMAL lahir di Pekanbaru pada tanggal 30 April 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di

Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer, jurusan Teknik Informatika, dengan peminatan

Applied Networking(CISCO) pada tahun 2013.

MUHAMMAD RIDWAN lahir di Dumai pada tanggal 05 Januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1

di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer, jurusan Teknik Informatika, dengan peminatan

(8)

DIMAS NUGRAHA lahir di Samarinda pada tanggal 02 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di

Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer, jurusan Teknik Informatika, dengan peminatan

Gambar

Tabel 4.4  Nama Serta Jumlah / Jangka Waktu dan Harga Perangkat yang Dibutuhkan  Nama Perangkat  Jumlah / Jangka Waktu  Harga

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh dari masing-masing parameter jumlah sirip, ketebalan sirip, jarak antar sirip, luas permukaan sirip, dan koefisien konveksi dianalisis dengan meninjau suhu bagian atas

Pertanyaan di bagian II menyediakan skala 1 sampai 7, makna dari angka tersebut adalah 1 sebagai kutub ekstrim negatif (Sangat Tidak Setuju) dan 7 sebagai kutub positif (Sangat

In this paper, we proposed a method which using the Sentinel-1 data to extract the deformation information of the Qinghai-Tibet Highway, and using the high resolution remote

(1) Penerimaan Negara dalam Tahun Anggaran 1976/1977 adalah sebesar Rp 3.191.668.312.832,12 (tiga trilyun seratus sembilan puluh satu milyar enam ratus enam puluh delapan juta

Komunitas pijar ingin menempa Indonesia dengan cara dari manusia- manusia yang berbeda lalu kita satukan dan dijadikan pusaka bangsa... Di komunitas Pijar, menempa itu dimulai

Jenis Tumbuhan Yang Dimanfaatkan Sebagai Bahan Tambahan Pangan. Secara Tradisional Oleh Masyarakat di Kecamatan

Abstrak: Ushul fiqh dan qawaid al-fiqhiyyah merupakan dua disiplin ilmu yang sangat urgen bagi para ahli hukumIslam dalam pengembangan produk perbankan syri’ah,

Dengan teknologi pengolahan, limbah padat hasil perikanan berupa ikan rucah, sisa olahan dari pabrik, kesalahan dalam penanganan, ikan hasil tangkapan yang tidak bernilai