LAPORAN KEMAJUAN
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
Tahun Kesatu dari Rencana Satu Tahun
IbM GERAKAN MASYARAKAT SADAR ASI (AIR SUSU IBU) DI KECAMATAN SUKARAME KABUPATEN TASIKMALAYA
OLEH :
Siti Novianti
NIDN 04-3105-8102
Sri Maywati
NIDN 04-0207-7701
UNIVERSITAS SILIWANGI
Juli 2017
i
RINGKASAN
Memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan pemberian ASI pada bayi hingga usia 2 tahun termasuk ke dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga. Tetapi berdasarkan data Puskesmas Sukarame, pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga baru 34,21%. Hasil pendataan juga menunjukkan bahwa cakupan ASI esksklusif baru 58,36% padahal target pemerintah adalah 90%.
Berdasarkan hasil temuan tersebut maka akan dilakukan Gerakan Masyarakat Sadar Air Susu Ibu (ASI) yang meliputi kegiatan penyuluhan tentang pemberian ASI dan pelatihan manajemen laktasi serta pembentukan kader masyarakat pendukung gerakan ibu menyusui. Penyuluhan dilakukan pada kedua mitra dengan jumlah total peserta sebanyak 62 ibu. Penilaian hasil penyuluhan dilakukan pre test dan post tes. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatkan skor pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan.
ii PRAKATA
Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan kemajuan pengabdian kepada masyarakat skema Iptek bagi Masyarakat (IbM) yang berjudul ”Gerakan Masyarakat Sadar Air Susu Ibu (ASI)”.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Drs. Edi Hernawan, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah mendorong penyelesaian pembuatan laporan penelitian
2. Ibu Ecin selaku ketua Posyandu Dahlia Kampung Muara Desa Sukarame Kec. Sukarame Tasikmalaya
3. Ibu Darmayanti selaku ketua Posyandu Edelweis Kampung Cantilan Desa Sukaame Kec. Sukarame Tasikmalaya
4. Sri Maywati, S.KM., M.Kes sebagai anggota pelaksana yang berkejasama dalam kegiatan pengabdian
5. Rekan-rekan dosen Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah banyak membantu 6. Staf kesekretariatan yang telah mendukung dan membantu administrasi
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu terselesaikannya laporan penelitian ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda.
Terakhir, kami berharap semoga laporan kemajuan penelitian ini bisa diterima dengan baik.
Tasikmalaya, 20 Juli 2017
iii DAFTAR ISI Hal Pengesahan i Ringkasan ii Prakata Daftar Isi iii iv Bab I Pendahuluan A.Analisis Situasi 1
B.Permasalahan dan Solusi yang Ditawarkan 2
Bab II Target dan Luaran
A.Target 2
B.Luaran 2
Bab III Metode Pelaksanaan
A.Metode Pendekatan 2
B.Tahapan Pemecahan Masalah 3
C.Tahapan Rencana Kegiatan 4
Bab IV Kelayakan Perguruan Tinggi
A.Kinerja LPPM 5
B.Kepakaran Pengusul 6
Bab V Hasil dan Luaran yang Dicapai 7
A.Hasil Kegiatan 7
B.Luaran yang Dicapai 8
Bab VI Rencana Tahapan Berikutnya 8
Bab VII Simpulan 8
Daftar Pustaka Lampiran
iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Permasalahan Mitra dan Solusi 2
Tabel 3.1 Tahapan Rencana Kegiatan 4
Tabel 4.1 Kinerja LPPM-PMP Unsil 5
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
Pemerintah sepakat bahwa gizi 1000 hari kehidupan merupakan salah satu upaya untuk meningkatan kesehatan bayi dan balita serta mengurangi angka kematian, yang terdiri dari gizi yang diberikan selama 9 bulan ibu hamil serta 2 tahun pertama pertumbuhan anak. Pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan juga merupakan salah satu indikator kekurangan gizi di Indonesia. Kecenderungan ibu di Indonesia lebih senang memberikan susu formula dibandingkan memberikan ASI eksklusif karena alasan kesibukan sebagai wanita karier maupun kurangnya pemahaman mengenai manfaat pemberian ASI. Data riskesdas menunjuukan bahwa 60% wanita di Indonesia yang memberikan ASI pada enam bulan pertama, dan jumlahnya semakin berkurang, hingga sekitar 40% saja yang masih menyusui anaknya hingga dua tahun.
Menyusui merupakan kegiatan alamiah. Secara teori, sebanyak 95% perempuan mampu menyusui anaknya secara normal. Hanya 5 % saja perempuan yang mengalami kesuliatan dalam menyusui dan mengalami gangguan pada payudaranya. Tetapi kurangnya pemahaman tentang proses fisiologis menyusui, manfaat pemberian ASI, keunggulan ASI dibandingkan susu formula menjadikan banyak dari para wanita yang kurang memiliki komitmen untuk memberikan ASI. Hal ini salah satunya bisa disebabkan karena kurangnya pendampingan dari petugas kesehatan maupun masih terbatasnya gerakan masyarakat peduli ASI.
Memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan pemberian ASI pada bayi hingga usia 2 tahun termasuk ke dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga. Tetapi berdasarkan data Puskesmas Sukarame, pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga baru 34,21%. Hasil pendataan juga menunjukkan bahwa cakupan ASI esksklusif baru 58,36% padahal target pemerintah adalah 90%.
2
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua kader kelurahan Setiawargi, menyatakan bahwa perilaku pemberian ASI eksklusif terutama di Posyandu Edelweiss dan Posyandu Dahlia masih terbatas meskipun sebagian besar ibu tidak bekerja. Berdasarkan hasil survey, masih adanya rasa kurang percaya diri apabila bayi hanya diberikan ASI tanpa tambahan susu formula. Masih ditemukan juga kesulitan pemberian ASI pada ibu baru melahirkan karena kurangnya informasi dan pendampingan. Hasil survey awal menunjukkan bahwa hampir semua ibu balita di wilayah kecamatan Sukarame belum pernah mendapatkan pengetahuan dan pelatihan khusus mengenai ASI.
Dengan pendekatan masyarakat khususnya ibu balita yang diberikan pelatihan dan pemahaman mengenai manajemen pemberian ASI, diharapkan hal tersebut bisa menjadi suatu gerakan masyarakat yang efektif dalam upaya mendorong kesadaran masyarakat di sekitarnya dalam dukungan pemberian ASI. Kegiatan ini dinamakan sebagai Gerakan Masyarkat Sadar ASI dimana sejumlah ibu balita diberikan pelatihan dan selanjutnya para ibu balita tersebut akan membagi pengetahuan yang telah diperoleh kepada ibu-ibu lainnya serta melakukan support grup dan pendampingan kepada ibu menyusui yang ada di wilayah kecamatan Sukarame.
B. Permasalahan Mitra dan Solusi yang Ditawarkan
Tabel 1.1 Permasalahan Mitra dan Solusi
No Permasalahan Akar Masalah Solusi yang disepakati
1. Masih rendahnya
cakupan ASI
eksklusif
Terbatasnya pengetahuan dan
keterampilan mengenai
manajemen ASI
Pendidikan kesehatan mengenai pentingnya ASI bagi ibu balitga Pelatihan manajemen laktasi
2. Masih rendahnya
perilaku menyusui di kalangan ibu balita
Belum terbentuknya kelompok masyarakat pendukung ibu menyusui
Membentuk kader masyarakat pendukung ibu menyusui
BAB II
TARGET DAN LUARAN A. Target
Target yang ditetapkan dalam Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Gerakan Masyarakat Sadar Air Susu Ibu (ASI)
3
1. Mitra mampu memahami pentingnya memberikan Air Susu Ibu (ASI) 2. Mitra mampu melakukan praktek menyusui dan memerah ASI yang baik 3. Mitra mampu menjadi kader masyarakat pendukung gerakan menyusui
B. Luaran
Jenis Luaran yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Terbentuknya pemahaman yang baik mengenai pentingnya ASI pada ibu balita di Posyandu Edelweis dan Posyandu Dahlia
2. Terbentuknya kelompok pendukung gerakan menyusui 3. Tersedianya media promosi
BAB III
METODE PELAKSANAAN A. Metode Pendekatan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan pada 90 ibu balita dari Posyandu Edelweis dan Posyandu Dahlia dengan menggunakan metode ceramah, pendampingan, instruksional, tanya jawab, diskusi dan praktik. Praktik yang dimaksud adalah antara lain praktik perawatan payudara, cara memerah ASI, cara memberikan ASI perah, cara menyimpan dan menghangatkan ASI perah.
B. Langkah Pemecahan Masalah
1. Mengadakan pertemuan dengan kelompok masyarakat untuk penilaian awal pemahaman mengenai manajemen pemberian ASI dan permasalahan yang ditemukan
2. Memberikan pemahaman (Pendidikan ) akan pentingnya pemberian ASI, anatomi dan fisiologi payudara, risiko pemberian formula, persiapan menyusui
3. Melatih keterampilan dalam perawatan payudara, teknik memerah, menyimpan dan memberi ASI, penyiapan MP-ASI
4
4. Melakukan pendampingan kepada ibu menyusui melalui kader masyarakat pendukung ibu menyusui
C. Tahapan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang disusun sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada ibu balita di Sukarame meliputi tiga (3) tahapan, yaitu :
1. TAHAP PERTAMA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesadaran kepada mitra
Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pentingnya memberikan Air Susu Ibu (ASI)
2. TAHAP KEDUA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat mitra mampu melakukan manajemen pemberian ASI yang baik
Kegiatan melalui pelatihan teknik menyusui, manajemen penyimpanan ASI
3. TAHAP KETIGA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk memastikan mitra mengadopsi konsep secara mandiri
Kegiatan yang dilakukan melalui pembentukan kader masyarakat (support grup) pendukung ibu menyusui
Tabel 3.1 Tahapan Rencana Kegiatan
Kegiatan Partisipasi Mitra Luaran
Group assesment
Menilai pemahaman awal
mitra mengenai
pentingnya memberikan Air Susu Ibu (ASI)
mitra diminta mengisi kuesioner pre test
Mendapatkan baseline
pengetahuan dan
keterampilam mitra dalam
manajemen pemberian
ASI
Workshop I
Ceramah mengenai
anatomi payudara, posisi dan perlekatan menyusui yang efektif
Mitra diminta mengulang kembali anatomi payudara, posisi dan mempraktekkan perlekatan menyusui yang efektif
Mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai perlekatan menyusui yang efektif
5
Praktik mengenai
manajemen laktasi
(memerah ASI,
menyimpan ASI dan
memberikan ASI perah)
kembali manfaat menyusui bagi ibu dan balita serta risiko pemberian formula
mengenai manfaat menyusui dan risiko pemberian formula
Evaluasi
Mitra diberikan
kuesioner yang berisi evaluasi hasil kegiatan
Action plan berkaitan dengan keterampilan baru
Mitra diminta mengisi kuesioner post test
Setiap mitra mempunyai rencana tugasnya sebagai
kader pendukung ibu
menyusui
Mitra diberikan kuesioner yang berisi evaluasi
terhadap pelaksanaan
program
Action plan untuk setiap mitra berkaitan dengan keterampilan baru yang mereka miliki
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1Kinerja LPPM Universitas Siliwangi dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan oleh Universitas Siliwangi melalui LPPM-PMP antara lain PPM yang dilakukan oleh unit kerja dan dosen dengan sumber dana internal Universitas Siliwangi, DIKTI, maupun PPM KKN tematik dengan sumber dana dari Provinsi Jawa Barat. Kinerja PPM yang dilakukan oleh LPPM UNSIL terjadi peningkatan dari tahun ke tahun dilihat dari penambahan jumlah PPM. Berikut disampaikan PPM Universitas Siliwangi dalam 1 (satu) tahun terakhir :
Tabel 4.1. Kinerja PPM Universitas Siliwangi
No Judul PPM Sumber dana
1. Revitalisasi posyandu dalam upaya meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
UNSIL
2. Pemberdayaan masyarakat desa melalui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM
UNSIL & prov. Jabar
3. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM
UNSIL & prov. Jabar
4. KKN kebangsaan (UNHAS)
5. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM
UNSIL & prov. Jabar
6. Ib-IKK Agribisnis Tanaman Hias Ib-IKK DIKTI
7. Pelatihan Kesenian Kampung Naga Ds. Neglasari Kecamatan Salawu Kab. Tasikmalaya
6
8. IbM Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya Sunda untuk Guru-guru MIPA SMP Kec. Karangnunggal Tasikmalaya
IbM DIKTI
9. IbM Untuk Pengrajin Kelom Geulis di Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya
IbM DIKTI
4.2Kepakaran Pengusul
Kualifikasi tim pengusul (ketua maupun anggota) dalam melaksanakan kegiatan IbP ini sangat baik, karena memiliki kemampuan yang tepat terkait dengan bidang IbP yang akan dilaksanakan. Ketua tim pengusul adalah dosen dengan keahlian di bidang Epidemiologi dan mengajar mata kuliah Epidemiologi Kesehatan Reproduksi Anggota tim pengusul adalah dosen yang memiliki keahlian di bidang promosi kesehatan dan mengajar mata kuliah Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan (Diklat Kes). Ketua dan anggota tim pernah ikut serta dalam tim Pengabdian Masyarakat FIK UNSIL, konselor gizi dan menjadi narasumber gizi di berbagai instansi pemerintah. Tim pengusul merupakan dosen pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi yang memiliki kemampuan menganalisis masalah kesehatan termasuk di pesantren. Dalam melaksanakan kegiatan IbM Gerakan Masyarakat Sadar Air Susu Ibu (ASI), tim pengusul membagi tugas antara ketua dan anggota berdasarkan kemampuan dan kualifikasi masing-masing.
Tabel 4.2 Uraian Tugas Tim IbM
No Kedudukan dalam Tim Bidang Keahlian
Uraian Tugas
1. Siti Novianti, SKM., M.KM (KetuaTim )
Epidemiologi Pelatihan manajemen laktasi
2. Sri Maywati, S.KM., M.Kes (Anggota Tim )
Promosi Kesehatan
Pelatihan peran kelompok masyarakat pendukung gerakan menyusui
7 BAB V
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI A. Hasil Kegiatan
1. Penyuluhan mengenai Pentingnya Memberikan Air Susu Ibu (ASI)
. Pemberian penyuluhan tentang pentingnya memberikan ASI pada mitra 1 dan mitra 2 yang dilaksanakan pada :
a. Posyandu Dahlia (Mitra 1)
Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Juli 2017 Waktu : Pukul 09.00 sd selesai
Tempat : Rumah ketua Posyandu Dahlia Peserta : 40 ibu
b. Posyandu Edelwais (Mitra 2)
Hari/Tanggal : Minggu, 16 Juli 2017 Waktu : Pukul 09.00 sd selesai
Tempat : Rumah salah satu ibu di desa Cantilan Peserta : 22 ibu
2. Pelatihan Praktek Manajemen Laktasi
Peserta yang berasal dari mitra 1 dan 2 juga diberikan pelatihan tentang manajemen laktasi yang meliputi bagaimana teknik perlekatan dalam menyusui yang benar, bagaimana posisi menyusui, cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI perah.
3. Pembentukan Kader Masyarakat Pendukung Gerakan Menyusui
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya ASI dan dilatih mengenai manajemen laktasi, otomatis peserta menjadi kader kesehatan pendukung gerakan ibu menyusui. Disampaikan bahwa tugas dari kader adalah mendukung ibu balita di wilayah kecamatan Sukarame dalam gerakan pemberian ASI, memberikan bantuan bagi ibu balita yang mengalami kesulitan dalam pemberian ASI di lingkungannya.
8 B. Luaran yang Dicapai
Untuk menilai bagaimana pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai pemberian Air Susu Ibu (ASI) dilakukan pre test dan post test. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan pengetahuan dimana rata-rata skor pre tesnya adalah 53 dan setelah penyuluhan, rata-rata post test santriwati meningkat menjadi 74. Hal ini menjadi indikator bahwa pemahaman ibu menjadi lebih baik setelah diberikan penyuluhan. Selain pemberian materi, juga diberikan leaflet mengenai pentingnya memberikan ASI untuk menguatkan pemahaman dan juga menyebarkan informasi tersebut pada ibu di lingkungannya.
BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Adapun tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Melakukan analisis dan pembahasan dari hasil temuan
2. Melakukan evaluasi mengenai hasil kegiatan yang telah dilakukan dan menentukan rencana tindak lanjut
BAB VII SIMPULAN
1. Telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada 62 ibu
2. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu mengenai pemberian Air Susu Ibu (ASI) setelah penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman penyelenggaraan pelatihan konseling menyusui dan pelatihan fasilitator konseling menyusui. Jakarta: Departemen Kesehatan, 2007.
Susenas. Distribusi pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayi 0-6 bulan (online). http://www.gizi.net/download/ASI-susenas2004-2007.pdf.
Baby Centre Medical Advisory Board. Expressing breastmilk (online). http://www.babycentre.co.uk/
baby/breastfeeding/pumpingexpressing/expressingbreastmilk/?printFriendly=yes.
Baby Centre Medical Advisory Board. Expressing and the working mum (online). http://www.babycentre.co.uk/baby/breastfeeding/pumpingexpressing/expresSingmilkat work/?printFriendly=yes.
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim PPM dan Pembagian Tugas
NO Nama/NIDN Instansi
Asal Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/mgg) Uraian Tugas 1. Siti Novianti, SKM., MKM 04-3105-8102 Universitas Siliwangi Kesehatan Masyarakat/Epide miologi 8 jam/mgg Pengumpulan data Survey lapangan Pemateri 2. Sri Maywati, S.KM, M.Kes 04-0207-7701 Universitas Siliwangi K3 8jam/mgg Pengumpulan data Survey lapangan Pemateri
Lampiran 3
BIODATA KETUA PENELITIAN
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Siti Novianti, SKM., MKM
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIK 411205238
5 NIDN 04-3105-8102
6 Tempat dan Tanggal Lahir Ciamis, 31 Mei 1981
7 Email sitinovianti@unsil.ac.id
8 Nomor Hp 081 214 96 2552
9 Alamat Kantor Jl. Siliwangi Nomor 24 Tasikmalaya 46115 11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi
2. Surveilans 3. Dasar Epidemiologi A. Riwayat Pendidikan S1 S2 Nama Perguruan Tinggi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Universitas Padjadjaran Bandung
Bidang Ilmu Kesehatan
Masyarakat/Epidemiologi Kesehatan Masyarakat/Epidemiologi Tahun Masuk-Lulus 2000-2004 2009-2013 Judul Skripsi/Disertasi
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Seksual Remaja di Pesantren Darussalam Ciamis
Faktor Perilaku Kesehatan yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Tasikmalaya Nama Pembimbing drg. Henry Setiawan, M.Sc
Nur Lina, SKM., M.Kes
Prof. Syarif Suwondo, drg.,SKM
B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun Judul Penelitian Ketua/ Anggota Tim Pendanaan Sumber Jml (juta Rp) 2008 Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Difteri di Kecamatan Taraju Kab. Tasikmalaya
Ketua UNSIL 2
2010 Perbedaan Karakteristik Wanita yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Follow Up Pemeriksaan Kanker Leher Rahim di Tasikmalaya
Anggota UNSIL 2,5
2011 Hubungan Pengetahuan dan Praktek Pencegahan Filariasis dengan Kejadian Filariasis di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kab. Tasikmalaya
Ketua Mandiri 3
2013 PHBS Tingkat Rumah Tangga di Kecamatan Ciawi Kab. Tasikmalaya
Ketua LPPM
UNSIL 4,5 2013 Dampak Industri Mebel Sektor Informal
Terhadap Kesehatan Balita
Anggota LPPM
UNSIL 4,5 2014 Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Partisipasi Pria dalam Kesehatan Reproduksi
Ketua LPPM 3
2014 Persepsi dan Dukungan Istri dengan Partisipasi KB Pria
Ketua Simlitab
mas Dikti
12
2015 Faktor Determinan Vasektomi Anggota Simlitab mas Dikti
12
2015 Korelasi Kecemasan Maternal dan BBLR
Ketua LPPM 7,5
2016 Analisis Kadar Asam Urat dan Risiko Menderita Hipertensi pada Dosen dan Tenaga Kependidikan
Anggota Simlitab mas Dikti
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp) 2012 Pembinaan dan sosialisasi cara kerja yang aman
dan sehat pekerja sektor informal mebel di Kel.Gobras Tasikmalaya
UNSIL 1,9
2013 Pelatihan Kader Jumantik pada Guru SMP di Kota Tasikmalaya
UNSIL 5
2014 Revitalisasi Posyandu dalam Upaya Meningkatkan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
UNSIL 12
2015 Awareness Asam Urat di Kecamatan Tamansari UNSIL 10
D.Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Karya Ilmiah Volume
1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Kec. Gununghalu Kab. Bandung Tahun 2006
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654 Vol 5 No.1 Maret 2009 2. Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan
Kejadian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah pada Pasien Rawat Jalan Usia 24-64 Tahun (Studi Kasus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Majalengka)
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654 Vol 5 No.2 November 2009 3. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Difteri di Kecamatan Taraju Kab. Tasikmalaya
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654 Vol 6 No.1 Maret 2010 4. Perbedaan Karakteristik Wanita yang Mengikuti dan
Tidak Mengikuti Follow Up Pemeriksaan Kanker Leher Rahim di Tasikmalaya
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654 Vol 6 No.2 September 2010 5. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian
Pnemonia pada Anak Umur 1-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Cilembang Kota Tasikmalaya
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654 Vol 7 No.1 Maret 2011
BIODATA PENELITI Biodata Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar )
Sri Maywati, SKM.,M.Kes
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan fungsional Lektor
4. NIP/NIK -
5. NIDN 04-0207-7701
6. Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 2 Juli 1977
7. e-mail Srimaywati@unsil.ac.id
8. Nomor Telepon /HP 081 323 851 978
9. Alamat Kantor Jl Siliwangi no 24 Tasikmalaya 10. Nomor telepon/Faks 0265-324445
11. Lulusan yang telah dihasilkan
S-1 = 40 orang
12. Mata Kuliah yang di ampu 1. Higiene Lingkungan Kerja 2. Diklat K3
3. Teknik Survei Kesehatan
B. Riwayat Pendidikan
S -1 S -2 S -3
Nama Perguruan tinggi
Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Magister Promosi Kesehatan (kajian promosi K3) Tahun Masuk-Lulus 1995 – 2000 2009 – 2011 Judul skripsi /tesis Hubungan lama pemaparan benzena terhadap kadar Hb darah pekerja SPBU di
Semarang
Hubungan Faktor Pemajanan Benzena Dan Faktor Individu Terhadap Kadar Fenol Urin Pekerja Bagian Pengeleman Pada Home Industri Sandal Di Kota Tasikmalaya
Nama
Pembimbing
dr. Ari Suwondo, MPH dr. Baju Widjasena, Merg
Dr. dr. Ari Suwondo, MPH dr. Daru Lestantyo, MSi
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml(juta Rp)
1. 2016 Analisis Asupan Zat Gizi Makronutrien Dan Mikronutrien Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Wanita (ketua)
Internal UNSIL
12,5
2. 2016 Model Matematis Hubungan Berbagai Faktor Terhadap Keluhan Otot Dan Sendi Pengrajin Bordir (anggota)
Internal UNSIL
16,5
3. 2015 Ketahanan Pangan Keluarga Miskin yang memiliki balita Gizi Kurang di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan
PDP- DIKTI 14
4. 2015 Peranan Edukasi Terhadap Praktek Angkat Angkut Yang Ergonomis Di Pt Asih Tunggal Tasikmalaya
Internal UNSIL
7,5
5. 2014 Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan (Food Security) Keluarga Yang Memiliki Balita Kekurangan Gizi Dengan Promosi Konsumsi Makanan Beragam Berbasis Sumber Daya Lokal Melalui Konseling Gizi
PDP-DIKTI 13,5
6. 2014 Peranan Persepsi Dan Motivasi Keselamatan Kerja Dalam Mewujudkan Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Studi Pada Pekerja Bagian Produksi Pt „X‟ Bandung, Indonesia)
Internal UNSIL
4,5
7. 2013 Dampak aktivitas home industri meubel terhadap kesehatan balita di sekitar industri meubel sektor informal kel. Kahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya
Internal UNSIL
3,5
8. 2011 Hubungan lama paparan getaran dengan kejadian CTS pada pekerja bagian penjahitan tikar mendong kel. Purbaratu Kec. Cibeureum kota Tasikmalaya
Mandiri 1.5
D. Pengabdian pada Masyarakat
No Tahun Judul Pengabdian pada Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml(juta Rp)
1. 2016 IbP Bina Santri Sehat UNSIL 12
2. 2015 Pelatihan pembuatan MP ASI dari bahan pangan lokal
UNSIL 10
3. 2014 Revitalisasi posyandu dalam upaya meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
UNSIL 12
4. 2013 Penyuluhan pengelolaan sampah Penyuluhan PHBS
Lokasi : kec. Bungursari Kota Tasikmalaya
FIK 1,2
5. 2012 Pendampingan dan sosialisasi cara kerja yang aman dan sehat pekerja
sektor informal meubel
6. 2011 Pembinaan pada pedagang kaki Lima di sekitar UNSIL mengenai BTM dan Higiene sanitasi
Makanan Jajanan
UNSIL 1,5
7. 2010 Pemateri pada penyuluhan “KADARZI”
Mandiri 0,5
E. Publikasi Karya Ilmiah
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/tahun 1. Hubungan lama paparan getaran
dengan kejadian CTS pada pekerja bagian penjahitan tikar mendong kel. Purbaratu Kec. Cibeureum kota Tasikmly Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654 Vol. 7 No. 1, Maret 2011
2. Kajian Faktor individu Terhadap kadar Fenol Urin Pekerja Bagian Pengeleman sandal Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang ISSN : 1858-1196 http://journal.unnes.ac.id vol 7 no 2 Januari 2012
3. Studi komparasi Dampak
Penggunaan AC (Air Conditioning) pada Bus Terhadap Tingkat
Kelelahan Pengemudi Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654 Vol. 8, no 1 Maret 2012
4. Kontribusi penggunaan alat
perlindungan diri terhadap kejadian infeksi nematoda usus
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654
Vol. 9, no 1 Maret 2013
5. Dampak aktivitas home industri meubel terhadap kesehatan balita di sekitar industri meubel sektor informal kel. Kahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya (Sri Maywati, siti Novianti)
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654
Vol. 10, no 1 Maret 2014
6. Dampak konseling gizi pada peningkatan ketahanan pangan keluarga balita gizi kurang
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654
Vol. 10, no 2 September 2014
7. Peranan Persepsi Keselamatan Kerja Dalam
Mewujudkan Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Studi Pada Pekerja Bagian Produksi Pt „X‟ Bandung, Indonesia)
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654
Vol. 11, no 1 Maret 2015
8. Peranan Edukasi Terhadap Praktek Angkat Angkut
Yang Ergonomis Di Pt Asih Tunggal Tasikmalaya
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia ISSN 1693-9654
Vol. 11, No 2 September 2015
F. Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation)
Tahun Judul Penerbit/ Jurnal
2010 Pengaruh Pemberian larutan elektrolit terhadap Produktifitas pekerja pembuat Katel di Ciamis (seminar nasional kesehatan UNSIL)
Prosiding Seminar Nasional FKM UNSIL Tasikmalaya ISBN : 978-602-96943-0-7 19 Mei 2010
2011 Hubungan Beberapa Faktor Pekerjaan Dengan Kadar Merkuri (Hg) Dalam Darah Pekerja Penambang Emas Di Dusun Karangpaningal Desa Karanglayung Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya (seminar nasional kesehatan UNSIL)
Prosiding Seminar Nasional “ Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG‟‟s di Indonesia” ISBN : 978-602-96943-1-4 12 April 2011
2011 Hubungan faktor pemajanan (masa kerja dan ventilasi) dengan kadar fenol urin pekerja bagian pengeleman pada industri sandal kota Tasikmalaya (seminar nasional kesehatan UNSOED)
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan (UNSOED) 23-24 sept 2011
ISBN : 978-602-98419-0-9 2012 Teknik Angkat Beban Dan Keluhan Nyeri Pinggang
(Low Back Pain) Pada Pekerja Bongkar Muat Gudang Bulog Sub Divisi Regional Ciamis/ Tasikmalaya (Seminar Nasional Ergonomi. Universitas Widyatama)
Prosiding Seminar Nasional Ergonomi. Universitas Widyatama Bandung “ 13-14 November 2012
2015 Ketahanan pangan (food security) dan status gizi balita keluarga miskin di kabupaten tasikmalaya (seminar internasioanl UNNES semarang)
Oral prentation dan prosiding „the 2nd International seminar on public health and education (ISPHE)‟ di UNNES, 23 april 2015
Draft jurnal
GERAKAN MASYARAKAT SADAR AIR SUSU IBU (ASI) Siti Novianti, Sri Maywati
Ringkasan
Memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan pemberian ASI pada bayi hingga usia 2 tahun termasuk ke dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga. Tetapi berdasarkan data Puskesmas Sukarame, pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga baru 34,21%. Hasil pendataan juga menunjukkan bahwa cakupan ASI esksklusif baru 58,36% padahal target pemerintah adalah 90%.
Berdasarkan hasil temuan tersebut maka akan dilakukan Gerakan Masyarakat Sadar Air Susu Ibu (ASI) yang meliputi kegiatan penyuluhan tentang pemberian ASI dan pelatihan manajemen laktasi serta pembentukan kader masyarakat pendukung gerakan ibu menyusui. Penyuluhan dilakukan pada kedua mitra dengan jumlah total peserta sebanyak 62 ibu. Penilaian hasil penyuluhan dilakukan pre test dan post tes. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatkan skor pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan.
Kata kunci : kader, pendukung, menyusui
PENDAHULUAN
Menyusui merupakan kegiatan alamiah. Secara teori, sebanyak 95% perempuan mampu menyusui anaknya secara normal. Hanya 5 % saja perempuan yang mengalami kesuliatan dalam menyusui dan mengalami gangguan pada payudaranya. Tetapi kurangnya pemahaman tentang proses fisiologis menyusui, manfaat pemberian ASI, keunggulan ASI dibandingkan susu formula menjadikan banyak dari para wanita yang kurang memiliki komitmen untuk memberikan ASI. Hal ini salah satunya bisa disebabkan karena kurangnya pendampingan dari petugas kesehatan maupun masih terbatasnya gerakan masyarakat peduli ASI.
Memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan pemberian ASI pada bayi hingga usia 2 tahun termasuk ke dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga. Tetapi berdasarkan data Puskesmas Sukarame, pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga baru 34,21%. Hasil
pendataan juga menunjukkan bahwa cakupan ASI esksklusif baru 58,36% padahal target pemerintah adalah 90%.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua kader kelurahan Setiawargi, menyatakan bahwa perilaku pemberian ASI eksklusif terutama di Posyandu Edelweiss dan Posyandu Dahlia masih terbatas meskipun sebagian besar ibu tidak bekerja. Berdasarkan hasil survey, masih adanya rasa kurang percaya diri apabila bayi hanya diberikan ASI tanpa tambahan susu formula. Masih ditemukan juga kesulitan pemberian ASI pada ibu baru melahirkan karena kurangnya informasi dan pendampingan. Hasil survey awal menunjukkan bahwa hampir semua ibu balita di wilayah kecamatan Sukarame belum pernah mendapatkan pengetahuan dan pelatihan khusus mengenai ASI.
Dengan pendekatan masyarakat khususnya ibu balita yang diberikan pelatihan dan pemahaman mengenai manajemen pemberian ASI, diharapkan hal tersebut bisa menjadi suatu gerakan masyarakat yang efektif dalam upaya mendorong kesadaran masyarakat di sekitarnya dalam dukungan pemberian ASI. Kegiatan ini dinamakan sebagai Gerakan Masyarkat Sadar ASI dimana sejumlah ibu balita diberikan pelatihan dan selanjutnya para ibu balita tersebut akan membagi pengetahuan yang telah diperoleh kepada ibu-ibu lainnya serta melakukan support grup dan pendampingan kepada ibu menyusui yang ada di wilayah kecamatan Sukarame.
METODE
Bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan mengenai pentingnya menyusui bagi ibu dan balita dan pelatihan manajemen laktasi yang meliputi teknik perlekatan yang benar dalam menyusui, cara memerah dan menimpan ASI serta cara memberikan ASI perah. Kegiatan dilakukan terhadap 62 ibu di Posyandu Dahlia dan Posyandu Edelwais sebagai mitra. Pengkuran pengetahuan dilakukan melalui pre test dan post test untuk menilai pengaruh penyuluhan terhadap pemahaman ibu mengenai manfaat ASI.
HASIL KEGIATAN
Peserta yang berasal dari mitra 1 dan 2 juga diberikan penyuluhan dan pelatihan tentang manajemen laktasi yang meliputi bagaimana teknik perlekatan dalam menyusui yang benar, bagaimana posisi menyusui, cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI perah. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya ASI dan dilatih mengenai manajemen laktasi, otomatis peserta menjadi kader kesehatan pendukung gerakan ibu menyusui. Disampaikan bahwa tugas dari kader adalah mendukung ibu balita di wilayah kecamatan Sukarame dalam gerakan pemberian ASI, memberikan bantuan bagi ibu balita yang mengalami kesulitan dalam pemberian ASI di lingkungannya.
Untuk menilai bagaimana pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai pemberian Air Susu Ibu (ASI) dilakukan pre test dan post test. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan pengetahuan dimana rata-rata skor pre tesnya adalah 53 dan setelah penyuluhan, rata-rata post test santriwati meningkat menjadi 74. Hal ini menjadi indikator bahwa pemahaman ibu menjadi lebih baik setelah diberikan penyuluhan. Selain pemberian materi, juga diberikan leaflet mengenai pentingnya memberikan ASI untuk menguatkan pemahaman dan juga menyebarkan informasi tersebut pada ibu di lingkungannya.
SIMPULAN
1. Telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada 62 ibu
2. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu mengenai pemberian Air Susu Ibu (ASI) setelah penyuluhan
PUSTAKA
Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman penyelenggaraan pelatihan konseling menyusui dan pelatihan fasilitator konseling menyusui. Jakarta: Departemen Kesehatan, 2007.
Susenas. Distribusi pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayi 0-6 bulan (online). http://www.gizi.net/download/ASI-susenas2004-2007.pdf.
Baby Centre Medical Advisory Board. Expressing breastmilk (online). http://www.babycentre.co.uk/
baby/breastfeeding/pumpingexpressing/expressingbreastmilk/?printFriendly= yes.
Baby Centre Medical Advisory Board. Expressing and the working mum (online). http://www.babycentre.co.uk/baby/breastfeeding/pumpingexpressing/expresS ingmilkatwork/?printFriendly=yes.