RENJA 2016
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Rencana Kerja (RENJA) SKPD adalah dokumen perencanaan
SKPD untuk periode satu tahun yang memuat kebijakan, program
dan kegiatan serta Kebutuhan Anggaran Indikatif kegiatan.
Penyusunan RENJA merupakan salah satu rangkaian tahapan
perencanaan pembangunan setelah tersusunnya RPJMD, RENSTRA
SKPD dan Rancangan Awal RKPD. Dalam penyusunan RENJA SKPD
dilakukan pengkajian Program dan Kegiatan yang tertuang dalam
Rancangan Awal RKPD dengan mempertimbangkan hasil evaluasi
kinerja SKPD pada tahun sebelumnya, pencapaian target RENSTRA
SKPD, usulan dari masyarakat / para pemangku kepentingan, serta
analisis kebutuhan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.
Dokumen RENJA Tahun 2016 ini disusun untuk menjadi
pedoman penyusunan Rencana Kerja & Anggaran (RKA) Dinas
Pertanian, Perikanan dan Peternakan yang kemudian akan
dituangkan dalam Rancangan APBD (RAPBD) Kota Blitar Tahun
2016.
1.2.
Landasan Hukum
Penyusunan
RENJA
Dinas
Pertanian,
Perikanan
dan
Peternakan Kota Blitar didasarkan pada ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
1.
Undang-undang
No.
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional ;
2.
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah ;
3.
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2003 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah ;
4.
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 ;
5.
Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
RENJA 2016
6.
Peraturan Daerah Kota Blitar No. 4 Tahun 2013 tentang Tata
Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar ;
7.
Peraturan Walikota Blitar No. 34 Tahun 2014 tentang Struktur
Organisasi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota
Blitar;
8.
Dokumen Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun 2011-2015.
9.
Peraturan Walikota Blitar No. 28 Tahun 2015 tentang RKPD
Kota Blitar Tahun 2016.
1.3.
Maksud & Tujuan
Maksud penyusunan RENJA SKPD Tahun 2016 ini adalah :
1.
Mengkaji Rancangan Awal RKPD Kota Blitar berdasarkan
evaluasi kinerja SKPD tahun sebelumnya, evaluasi pencapaian
target
RENSTRA
SKPD,
usulan
masyarakat/pemangku
kepentingan serta kebutuhan penyelenggaraan tugas dan
fungsi SKPD.
2.
Merumuskan Daftar Program, Kegiatan dan Kebutuhan
Anggaran Indikatif yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan Kota Blitar pada Tahun Anggaran
2016.
Tujuan penyusunan RENJA SKPD Tahun 2016 ini adalah :
1.
Menetapkan Daftar Program dan Kegiatan Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan Kota Blitar sebagai pedoman
penyusunan RKA-SKPD Tahun Anggaran 2014.
1.4.
Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan
Berisi uraian singkat tentang latar belakang, landasan
hukum, maksud & tujuan serta sistematika penulisan
RENJA Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota
Blitar Tahun 2016.
RENJA 2016
Berisi uraian singkat tentang evaluasi pelaksanaan RENJA
Tahun 2015, capaian target RENSTRA s/d tahun 2015,
analisis
kinerja
pelayanan
SKPD,
isu-isu
penting
penyelenggaraan tugas & fungsi SKPD, review terhadap
Rancangan Awal RKPD serta penelaahan usulan masyarakat
/ pemangku kepentingan.
BAB III. Tujuan, Sasaran, Program & Kegiatan
Berisi
uraian
singkat
tentang
penelaahan
terhadap
kebijakan Nasional dalam pembangunan pertanian, tujuan
& sasaran pembangunan Dinas Pertanian, Perikanan dan
Peternakan Kota Blitar serta daftar Porgram, Kegiatan &
Kebutuhan Anggaran Indikatif Tahun Anggaran 2016.
BAB IV. Penutup
RENJA 2016
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
2.1.
Evaluasi Capaian RENSTRA SKPD dan Pelaksanaan RENJA
Tahun 2015
Pada Tahun 2015 pelaksanaan RENSTRA Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan Kota Blitar telah memasuki periode tahun
terakhir. Perkiraan tingkat capaian target indikator program dalam
RENSTRA SKPD sampai dengan Tahun Anggaran 2015 secara singkat
sebagai berikut :
1.
Tingkat Capaian Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
sebesar 100%
2.
Tingkat Capaian Program Peningkatan Ketahanan Pangan
sebesar 105%
3.
Tingkat Capaian Program Peningkatan Sarana Prasarana
Aparatur sebesar 100%
4.
Tingkat Capaian Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan sebesar 100%
5.
Tingkat Capaian Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
sebesar 88%
6.
Tingkat Capaian Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian sebesar 93%
7.
Tingkat Capaian Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Hasil Pertanian sebesar 80%
8.
Tingkat Capaian Program Peningkatan Produksi Pertanian
sebesar 100%
9.
Tingkat Capaian Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian
Lapangan sebesar 50%
10.
Tingkat Capaian Program Pencegahan & Penanggulangan
Penyakit Menular Ternak sebesar 0%
11.
Tingkat
Capaian
Program
Peningkatan
Produksi
Hasil
Peternakan sebesar 100%
12.
Tingkat Capaian Program Pengembangan Budidaya Perikanan
RENJA 2016
13.
Tingkat Capaian Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan sebesar 128%
14.
Tingkat Capaian Program Pengembangan Jaringan Irigasi
Pertanian sebesar 100%
Gambaran lengkap evaluasi capaian RENSTRA SKPD & RENJA
SKPD Tahun 2015
dapat dilihat pada Lampiran 1 dokumen RENJA ini.
Realisasi program yang tidak memenuhi target adalah :
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
3.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Hasil Pertanian
4.
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Lapangan
5.
Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular
Ternak
6.
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Faktor - faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target
tersebut adalah :
-
Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun
2011-2013
dalam
proses
perencanaannya
kurang
memperhatikan dokumen RENSTRA SKPD, sehingga banyak
kegiatan yang outputnya tidak memberi kontribusi terhadap
pencapaian target indikator yang telah ditetapkan dalam
RENSTRA.
-
Khusus program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit
Menular Ternak, capaian selama tahun 2011-2013 sebesar
100%, tetapi pada tahun 2014 turun drastis menjadi 0%. Hal
itu terjadi karena kekurangtepatan pemilihan indikator
program, yaitu Angka Kejadian Penyakit Hewan (Incident Rate),
sehingga berbagai keberhasilan pelaksanaan kegiatan dalam
program tersebut tidak berpengaruh pada capaian indikator
program. Pada bulan Desember 2014, terdapat kejadian
diduga antraks pada daging sapi berasal dari wilayah
Kabupaten Blitar yang masuk ke RPH Kota Blitar. Kejadian
tersebut telah ditindaklanjuti dengan penanganan cepat sesuai
RENJA 2016
pedoman pencegahan penyakit menular hewan strategis. Dan
pada akhir bulan Desember hasil uji laboratorium menyatakan
bahwa lokasi RPH Kota Blitar telah dinyatakan negatif
antraks, sehingga seluruh fasilitas RPH sudah dapat
dioperasikan secara normal kembali dan produk daging yang
dihasilkan
RPH
Kota
Blitar
dinyatakan
aman
untuk
dikonsumsi.
-
Pelaksanaan program dan kegiatan kurang didukung dengan
kesepahaman, koordinasi serta komitmen yang kuat oleh
aparatur Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan.
Realisasi program yang melebihi target adalah :
1.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Faktor - faktor yang menyebabkan capaian melebihi target
tersebut adalah :
-
Target indikator program yang tercantum dalam RENSTRA
SKPD terlalu rendah dari potensi sebenarnya atau sudah tidak
relevan dengan perkembangan kondisi terbaru.
-
Belum pernah dilakukan penyesuaian target indikator kinerja
baik dengan review RENSTRA SKPD maupun penyesuaian
dalam RENJA SKPD.
Dalam
dokumen
RENJA
SKPD
Tahun
2015
terdapat
nomenklatur program dan kegiatan baru yang tidak tercantum dalam
RENSTRA SKPD, yaitu :
1.
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
-
Kegiatan Fasilitasi Keperansertaan pada Event Daerah &
Hari Besar Nasional
2.
Kegiatan Penyediaan Jasa Perkantoran
3.
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku (DBHCHT)
-
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau
4.
Program
Pembinaan
Lingkungan
Sosial
(Pertanian)
RENJA 2016
-
Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di lingkungan
industri hasil tembakau dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan pengangguran melalui bantuan sarana
produksi
-
Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau
5.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar
Kecamatan/Pedesaan Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
(DAK Pertanian).
6.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur (UPTD RPH)
-
Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
7.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
(UPTD RPH).
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan
Kegiatan Fasilitasi Keperansertaan pada Event Daerah dan Hari
Besar Nasional dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan
instansi untuk berpartisipasi dalam event Daerah dan peringatan
Hari Besar Nasional. Kegiatan Penyediaan Jasa Perkantoran
dilaksanakan untuk memenuhi pembayaran tagihan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) Dinas Pertanian.
Khusus Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
(DBHCHT), pada Tahun 2014 dilakukan penyesuian nomenklatur
Program dan Kegiatan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor : 84/PMK.07/2008 tentang Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau dan Sanksi Atas Penyalahgunaan Alokasi DBHCHT. Pada
tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini memakai nomenklatur
Kegiatan Peningkatan Kualitas Tembakau, pada tahun 2014
disesuaikan menjadi :
1.
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau
(DBHCHT)
-
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau.
2.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Pertanian
(DBHCHT)
-
Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Bidang
Pertanian.
RENJA 2016
-
Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan
Industri Hasil Tembakau Bidang Pertanian.
Kemudian seiring dengan perubahan kelembagaan Dinas
Pertanian Perikanan dan Peternakan Kota Blitar berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 4 Tahun 2013 dan Peraturan
Walikota Blitar Nomor 34 Tahun 2014, maka pada RKA-SKPD Tahun
2015 nomenklatur tersebut diubah lagi disesuaikan dengan tugas
pokok fungsi masing-masing bidang dalam struktur organisasi SKPD
yang baru menjadi :
1.
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau
(DBHCHT)
-
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau.
2.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Pertanian
(DBHCHT)
-
Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Bidang
Pertanian.
-
Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan
Industri Hasil Tembakau dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan pengangguran melalui bantuan sarana
produksi Bidang Pertanian.
3.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Perikanan
(DBHCHT)
-
Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Bidang
Perikanan.
-
Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan
Industri Hasil Tembakau dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan pengangguran melalui bantuan sarana
produksi Bidang Perikanan.
4.
Program
Pembinaan
Lingkungan
Sosial
Bidang
Peternakan (DBHCHT)
-
Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Bidang
Peternakan.
RENJA 2016
-
Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan
Industri Hasil Tembakau dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan pengangguran melalui bantuan sarana
produksi Bidang Peternakan.
5.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Ketahanan
Pangan (DBHCHT)
-
Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Bidang
Ketahanan Pangan.
-
Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan
Industri Hasil Tembakau dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan pengangguran melalui bantuan sarana
produksi Bidang Ketahanan Pangan.
2.2.
Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar menangani satu urusan
wajib, yaitu Urusan Ketahanan Pangan, serta dua urusan pilihan
yaitu Urusan Pertanian dan Urusan Perikanan. Dalam kaitan
dengan hal tersebut Dinas Pertanian berkewajiban memenuhi target
capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Kinerja
Kunci (IKK) yang telah ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Gambaran kinerja Dinas Pertanian Kota Blitar dalam pencapaian
target pelayanan SKPD tahun 2011-2015 dapat dilihat pada
Lampiran 2 dokumen RENJA ini.
Profil capaian Standar Pelayanan Minimal Urusan Ketahanan
Pangan Kota Blitar Tahun 2014 sesuai indikator berdasarkan
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
65/PERMENTAN/OT.140/12/2010 dapat diuraikan berikut ini :
Ketersediaan pangan di Kota Blitar selama Tahun 2014
mengalami
peningkatan
dibanding
Tahun
2013.
Rata-rata
penyediaan bahan pangan total selama Tahun 2014 sebesar 112.504
ton, meningkat dari 88.589 ton pada Tahun 2013. Jika dihitung
berdasarkan jumlah penduduk Kota Blitar, berarti penyediaan
pangan untuk dikonsumsi masyarakat meningkat dari 0,58
ton/th/jiwa pada Tahun 2013 menjadi 0,78 ton/th/jiwa pada Tahun
2014. Sedangkan dari segi nilai gizi, ketersediaan energi dan protein
RENJA 2016
meningkat drastis dari 133% pada Tahun 2013 menjadi 265% pada
Tahun 2014. Angka ini bahkan telah melampaui target Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Nasional yaitu sebesar 90% pada Tahun
2015. Hal ini menunjukkan bahwa di Kota Blitar tersedia pangan
yang cukup berlebih untuk dikonsumsi baik dari segi jumlah
maupun nilai gizinya.
Ditinjau dari aspek cadangan pangan, penguatan cadangan
pangan Daerah belum berjalan optimal. Capaian indikator
penguatan cadangan pangan masih minus, artinya jumlah produksi
dalam wilayah Kota Blitar dikurangi dengan penjualan beras ke luar
wilayah dan ditambah pembelian beras dari luar wilayah belum
mampu mencukupi kebutuhan konsumsi penduduk Kota Blitar
sendiri, atau dengan kata lain Kota Blitar belum mampu
berswasembada beras. Sementara itu, stok beras sebagai cadangan
pangan yang tersimpan di DOLOG masih dianggap nol, karena
datanya belum dapat diakses, sehingga posisi cadangan pangan
tingkat Kota Blitar masih minus. Ke depan, diharapkan fungsi
Dewan Ketahanan Pangan dapat dioptimalkan, sehingga koordinasi
lintas sektor terutama dengan DOLOG sebagai salah satu anggotanya
dapat berjalan lebih baik.
Tingkat keterjangkauan pangan diukur dari kelancaran akses
distribusi serta stabilitas harga dan pasokan. Pengawasan distribusi
pangan di Kota Blitar dilakukan dengan penyediaan data hasil survey
harga dan pasokan bahan pangan strategis yang dilaksanakan setiap
minggu selama setahun. Hasil survey menunjukkan bahwa selama
Tahun 2014 harga bahan pangan di Kota Blitar tergolong STABIL,
diukur dengan indikator Koefisien Variasi Antar Waktu (KVAW) yang
disajikan pada Tabel 2 berikut ini. Jika nilai KVAW tidak melebihi
Ambang Maksimal berarti fluktuasi harga masih bisa ditoleransi dan
dianggap STABIL.
Tabel 2.
Nilai Koefisien Variasi Antar Waktu (KVAW)
Bahan Pangan Strategis Tahun 2014
No.
Bahan Pangan
Nilai
KVAW (%)
Ambang
Maksimal
KVAW (%)
1
Beras
4,6
5
2
Minyak goreng
2,7
5
RENJA 2016
3
Gula
0,8
5
4
Jagung pipilan
5,0
10
5
Kedelai
0,2
10
6
Bawang merah
3,4
25
7
Cabai
19,00
25
Kualitas konsumsi pangan masyarakat Kota Blitar meningkat
dibandingkan Tahun 2013. Hal itu ditunjukkan dengan capaian skor
Pola Pangan Harapan (PPH) konsumsi dari 77,8 pada Tahun 2013
menjadi 78,34 pada Tahun 2014 (bila dibandingkan dengan %AKG
Energi sebesar 2.200kkal/kapita/hari), atau sebesar 82,2 pada
Tahun 2013 menjadi 85,3 pada Tahun 2014 (bila dibandingkan
denagan %AKG sebesar 2.000kkal/kapita/hari).
Angka
Konsumsi
Energi
juga
meningkat
dari
1.729
kkal/kapita/hari pada Tahun 2013 menjadi 1.771 kkal/kapita/hari
pada Tahun 2014. Angka ini telah memenuhi 88,55% dari Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang disarankan yaitu 2.000 kkal/kapita/hari.
Menurut klasifikasi Departemen Kesehatan RI Tahun 1996,
prosentase tersebut termasuk dalam level DEVISIT RINGAN
(80-89%AKG), artinya perlu sedikit peningkatan kualitas konsumsi
pangan masyarakat untuk mencapai level NORMAL (90-119%AKG).
Dari aspek pembinaan dan pengawasan keamanan pangan
untuk dikonsumsi, telah dilakukan uji laboratorium terhadap 20
sampel pangan segar yang diperdagangkan di Kota Blitar. Hasil uji
menunjukkan 100% dari seluruh sampel dinyatakan AMAN untuk
dikonsumsi, karena tidak mengandung cemaran pestisida yang
berbahaya.
Kinerja pelayanan SKPD berdasarkan capaian target Indikator
Kinerja Kunci (IKK) dalam rangka Evaluasi Kinerja Pelayanan
Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Pertanggungjawaban
Pemerintah
Daerah
(LPPD)
tahun
2011-2014
menunjukkan
peningkatan pada capaian indikator ketersediaan pangan utama,
yaitu dari 0,58 ton/th/jiwa pada tahun 2013 menjadi 0,78
ton/th/jiwa pada tahun 2014. Meskipun demikian capaian tersebut
masih belum memenuhi target yaitu 0,95 ton/th/jiwa. Pada tahun
2015 dan 2016 kondisi ini ditindaklanjuti dengan pelaksanaan
program peningkatan ketahanan pangan yang lebih fokus dan efektif.
RENJA 2016
Capaian IKK yang dibawah target juga terjadi pada indikator
konsumsi ikan masyarakat, yaitu dari target sebesar 100% baru
tercapai 76,22% pada tahun 2014. Data ini menunjukkan perlunya
peningkatan konsumsi ikan masyarakat, salah satunya dengan
sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi ikan sebagai sumber
protein tinggi. Pada tahun 2015 dan 2016 kondisi ini akan
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
pengembangan perikanan dengan sasaran pelatihan pengolahan
produk hasil perikanan, pemberian bantuan sarana pengolahan hasil
ikan, pelaksanaan lomba masak ikan serta pelaksanaan Sosialisasi
Gerakan Gemar Makan Ikan. Diharapkan pelaksanaan kegiatan
tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengolah dan
mengkonsumsi produk ikan.
2.3.
Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas & Fungsi SKPD
Pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Daerah Kota
Blitar pada tahun 2016 didasarkan pada PERDA Kota Blitar No.4
Tahun 2013 dan PERWALI Kota Blitar No. 34 Tahun 2014 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah. Dalam
struktur organisasi baru ini setiap bidang dibedakan berdasarkan
sub sektor yang ditangani, yaitu Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang menangani sub sektor tanaman pangan dan
hortikultura, Bidang Perikanan menangani sub sektor perikanan,
Bidang Peternakan menangani sub sektor peternakan dan Bidang
Ketahananan Pangan menangani urusan ketahanan pangan dan
penyuluhan. Bentuk organisasi ini memungkinkan adanya
penanganan yang lebih fokus terhadap masing-masing sub sektor
serta mempermudah jalur koordinasi dan konsultasi dengan instansi
vertikal sehingga diharapkan pencapaian tujuan organisasi dapat
lebih efektif.
Pada awal tahun 2015, Presiden RI mencanangkan Program
Swasembada
Pangan
untuk
mewujudkan
Kemandirian
dan
Kedaulatan Pangan pada tahun 2018 dan memerintahkan adanya
Sinergisitas antara TNI dan Pemerintah dalam perwujudan
swasembada pangan. Kebijakan itu kemudian ditindaklanjuti oleh
seluruh jajaran TNI dan Pemerintah dari tingkat Pusat sampai
RENJA 2016
Daerah, bahkan tingkat Kelurahan, dengan berbagai koordinasi
melibatkan anggota TNI dalam semua kegiatan pengelolaan pertanian
tanaman pangan, baik dari segi penyediaan infrastruktur, sarana
produksi maupun teknis budidaya. Program tersebut menjadi
tantangan dan semangat baru bagi jajaran Dinas Pertanian
Perikanan dan Peternakan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya.
Perwujudan swasembada pangan hanya dapat tercapai dengan
cara peningkatan produksi tanaman pangan. Dalam kondisi wilayah
yang tidak memungkinkan adanya perluasan lahan sawah baru,
maka peningkatan produksi tanaman pangan hanya dapat dilakukan
dengan peningkatan indeks pertanaman (IP) menjadi IP 300, yaitu
pertanaman dengan pola padi-padi-padi. Peningkatan IP harus
didukung
dengan
penyediaan
infrastruktur
jaringan
irigasi,
penyediaan sumur bor dan pompa air serta alat dan mesin pertanian
yang memadai. Hal inilah yang menjadi tantangan besar dan
sasaran prioritas dalam pelaksanaan pembangunan pertanian di Kota
Blitar tahun 2015 dan 2016.
Sejalan dengan kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Timur
untuk meningkatkan daya saing produk lokal dalam rangka
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Walikota Blitar
juga mencanangkan Tahun 2015 sebagai tahun Penerapan Ekonomi
Kreatif di Kota Blitar. Hal ini memberi tantangan baru bagi Dinas
Pertanian, Perikanan dan Peternakan untuk menggali ide-ide kreatif
dan mencari terobosan-terobosan teknologi dalam produksi pertanian
sejak proses budidaya, pengolahan hasil, pengemasan hingga
pemasaran produknya. Berbagai kegiatan akan digulirkan untuk
mendorong petani binaan Dinas bergerak lebih cepat dan kreatif
untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.
2.4.
Review terhadap Rancangan Awal RKPD
Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
merupakan dokumen perencanaan daerah dengan periode 1 tahun,
yang memuat daftar Program dan Kegiatan seluruh SKPD dengan
prediksi PAGU Anggaran Indikatif yang bersumber dari APBD
maupun APBN. RKPD disusun untuk menjabarkan RPJMD, menjadi
RENJA 2016
pedoman penyusunan RENJA SKPD serta menjadi acuan proses
Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA). Karena tahun 2015
termasuk masa peralihan dari RPJMD 2011-2015 dan RPJMD
2016-2020, maka RKPD Tahun 2016 masih harus berpedoman pada
RPJMD 2011-2015 dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan
Nasional dan Provinsi yang relevan. Rancangan awal RKPD Kota
Blitar tahun 2016 telah disusun pada Bulan Februari 2015. Sebelum
ditetapkan menjadi dokumen RKPD, perlu dilakukan review terhadap
rancangan awal tersebut untuk mengakomodir kebutuhan SKPD
yang belum tercantum dalam rancangan RKPD.
Dalam Rancangan Awal RKPD terdapat 5 nomenklatur program
yang tidak dicantumkan dalam RENJA Dinas Pertanian Perikanan
dan Peternakan, yaitu :
1.
Porgram Peningkatan Pemasaran Hasil Peternakan
2.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
3.
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
4.
Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
5.
Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau
dan Air Tawar
Kelima program tersebut tidak digunakan dalam RENJA SKPD 2016,
karena tidak tercantum dalam RPJMD Kota Blitar Tahun 2011-2015.
Nomenklatur program yang dibiayai Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau (DBHCHT) juga mengalami penyesuaian berpedoman
pada RPJMD 2011-2015 dari Program Pembinaan Lingkungan Sosial
menjadi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Review terhadap Rancangan Awal RKPD Kota Blitar Tahun
2016 disajikan secara lengkap pada Lampiran 3 Dokumen RENJA
ini.
2.5.
Penelaahan Usulan Program & Kegiatan Masyarakat
Perencanaan pembangunan yang baik tidak boleh bersifat top
down saja, melainkan harus merupakan paduan yang selaras antara
top down dan bottom up. Sejalan dengan amanat RPJMD Kota Blitar
RENJA 2016
untuk melaksanakan pembangunan yang bersifat partisipatif, maka
aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui berbagai media harus
dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan perencanaan
program dan kegiatan SKPD.
Pada Tahun 2015 ini terdapat beberapa usulan masyarakat
untuk kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2016 yang disampaikan
melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG)
RKPD, Pokok-Pokok Pikiran DPRD Hasil Reses, Pertemuan
Penyusunan
Programma
Penyuluhan
dan
melalui
Proposal
Permohonan Bantuan.
Menindaklanjuti berbagai usulan kegiatan tersebut, maka
SKPD akan melakukan verifikasi terhadap kelompok pembuat usulan
dan meninjau lokasi kegiatan yang diusulkan. Hasil verifikasi
tersebut kemudian menjadi dasar memberikan rekomendasi untuk
penentuan dapat atau tidaknya usulan tersebut dimasukkan ke
dalam program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perikanan dan
Peternakan Tahun 2016, sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Rincian usulan masyarakat dan tindaklanjut hasil verifikasi dapat
dilihat pada Lampiran 4 dokumen RENJA ini.
RENJA 2016
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM & KEGIATAN
3.1.
Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Penyusunan perencanaan SKPD di Kabupaten/Kota harus
mengacu pada kebijakan Nasional maupun Propinsi, agar tidak
menyimpang dari koridor pembangunan yang telah ditetapkan di
tingkat Nasional maupun Propinsi. Berikut adalah hasil identifikasi
kebijakan
Nasional
dan
Propinsi
yang
berkaitan
dengan
pembangunan pertanian :
No.
Kebijakan Nasional /
Propinsi
Sumber
Keterangan
A.
Nasional
1
Kebijakan peningkatan
ketahanan pangan (padi,
jagung, kedelai, tebu, sapi,
cabai dan bawang merah)
yang berdampak bagi
perekonomian.
Kebijakan
Pembangunan
Pertanian
Tahun
2015-2019
Biro
Perencanaan
Kementrian
Pertanian RI
2
Kebijakan pengembangan
komoditas ekspor dan
substitusi
impor serta komoditas
penyedia bahan baku
bio
‐
energi.
3
Kebijakan peningkatan
daya saing produk
pertanian melalui
standarisasi produk dan
proses, peningkatan rantai
pasok, mutu
dan keamanan pangan.
4
Kebijakan pengembangan
infrastruktur (lahan, air,
sarana dan prasarana) dan
agro
‐
industri di perdesaan,
sebagai dasar / landasan
pengembangan
bio
‐
industri berkelanjutan.
5
Kebijakan re
‐
orientasi
memproduksi dari satu
jenis produk menjadi multi
produk (produk utama,
bioenergi, produk
sampingan, produk dari
limbah, zero waste dan
lainnya).
RENJA 2016
6
Kebijakan pengembangan
klaster/kawasan, yaitu
pada kawasan tertentu
yang mengungkit
pencapaian target
nasional.
7
Kebijakan sistem
perbenihan/pembibitan,
perlindungan petani,
kelembagaan petani,
inovasi dan diseminasi
teknologi, penyuluhan,
dan kebijakan sistem
perkarantinaan pertanian.
8
Kebijakan mendukung
program tematik: MP3EI,
MP3KI, PUG,
KSS, ketenagakerjaan,
percepatan daerah
tertinggal, kawasan
khusus dan wilayah
perbatasan.
9
Adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim serta
penanganan pasca
bencana alam
10
Kebijakan subsidi: (1)
subsidi pupuk tetap
diperlukan dengan
cara mengurangi pupuk
tunggal, menaikan subsidi
pupuk
majemuk, (2) pupuk
organik tetap
dikembangkan bukan
dengan dukungan subsidi,
tetapi dialihkan menjadi
kegiatan
pengembangan pupuk
organik, (3) subsidi benih
ditiadakan dan
dialihkan menjadi kegiatan
penguatan penangkar
benih/bibit.
11
Kebijakan kredit: (1) kredit
ketahanan pangan akan
terus
dilanjutkan untuk
mendorong dn
meningkatkan produksi
dan
produktivitas pangan guna
mendukung ketahanan
pangan, (2)untuk lebih
RENJA 2016
menjamin teralokasinya
kredit untuk pangan,
maka plafon kredit
dialokasikan menurut
subsektor, (3) untuk
memecahkan kelangkaan
tenaga kerja & menjamin
pengelolaan
pangan skala luas, maka
Kredit Mekanisasi
pertaniaan sangat
diperlukan, (4) kegiatan
sertifikasi tanah
diperlukan sehingga layak
kredit
B.
Propinsi
1
Kebijakan peningkatan
daya saing produk
pertanian untuk
menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA)
2015.
Biro
Perencanaan
BAPPEDA
Propinsi Jawa
Timur
2
Kebijakan peningkatan
produksi tanaman pangan
untuk mewujudkan Jawa
Timur sebagai lumbung
pangan Nasional dalam
rangka swasembada
pangan
3.2.
Tujuan & Sasaran SKPD Tahun 2016
Berdasarkan RENSTRA SKPD Tahun 2011-2015 serta hasil
analisis terhadap perkembagan kondisi dan kebutuhan organisasi,
maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian, Perikanan
dan Peternakan Kota Blitar Tahun 2016 sebagai berikut :
No.
Tujuan
Sasaran
1
Meningkatkan pelayanan
administrasi perkantoran
SKPD
Terwujudnya pelayanan
administrasi perkantoran yang
optimal.
2
Meningkatkan sarana dan
prasarana aparatur
Terwujudnya penyediaan sarana
prasarana aparatur yang
memadai.
3
Meningkatkan kapasitas
sumber daya aparatur
Terwujudnya kapasitas sumber
daya aparatur yang memadai.
RENJA 2016
4
Meningkatkan
pengembangan sistem
perencanaan dan
pelaporan kinerja dan
keuangan SKPD
Terwujudnya perencanaan
program dan kegiatan yang
berkualitas
Terwujudnya monitoring,
evaluasi dan pelaporan realisasi
kinerja dan keuangan yang
berkualitas dan tersaji tepat
waktu
5
Meningkatkan kondisi
ketahanan pangan Kota
Blitar
Teranganinya daerah rawan
pangan sesuai prosedur yang
berlaku
Meningkatnya pola konsumsi
pangan masyarakat
Tersedianya data kondisi
ketahanan pangan yang akurat
dan tersaji tepat waktu
Optimalnya peran Dewan
Ketahanan Pangan sebagai
penentu kebijakan ketahanan
pangan
Berjalannya sistem informasi
Ketahanan Pangan
Meningkatnya pemanfaatan
pekarangan warga utk
ketahanan pangan keluarga
Meningkatnya pemantuan mutu
dan keamanan pangan
Meningkatnya minat
penggunaan sumber pangan
alternatif non beras
6
Meningkatkan
kesejahteraan petani Kota
Blitar
Meningkatnya pendapatan
masyarakat dari usaha
pertanian, perikanan dan
peternakan
Meningkatnya kualitas SDM
petani dan kelembagaan petani
7
Meningkatkan pemasaran
produk pertanian
Meningkatnya aktivitas promosi
dan pemasaran produk
agribisnis
8
Meningkatkan penerapan
teknologi pertanian tepat
Optimalnya fungsi Kebun
Produksi Hortikultura sebagai
RENJA 2016
guna
pusat kaji terap teknik
pertanian
Berkembangnya penerapan
teknologi pertanian di
lingkungan masyarakat Kota
Blitar
9
Meningkatkan produksi
pertanian
Terpenuhinya kebutuhan air
irigasi untuk peningkatan
indeks pertanaman (IP)
Terwujudnya distribusi pupuk
bersubsidi yang lancar sesuai
kebutuhan petani
Tersedianya alat dan mesin
pertanian yang memadai sesuai
kebutuhan
10
Meningkatkan
keberdayaan penyuluh
pertanian
Optimalnya peran penyuluh
pertanian
11
Meningkatkan dan
mempertahankan status
kesehatan hewan
Terkendalinya penyakit hewan
menular
12
Meningkatkan jaminan
keamanan produk pangan
asal hewan
Terwujudnya perlindungan
masyarakat konsumen dengan
jaminan pangan asal hewan yg
ASUH
13
Meningkatkan produksi
dan mutu produk
peternakan
Meningkatnya kemampuan utk
menghasilkan produk yg
berdaya saing
14
Mengembangkan budidaya
perikanan
Meningkatnya pembinaan
kelompok pembudidaya ikan
(pokdakan)
Meningkatnya ketersediaan
sarana dan prasarana perikanan
15
Meningkatkan konsumsi
dan pemasaran ikan
Meningkatnya pembinaan
pengolahan dan pemasaran
produk hasil perikanan
Meningkatnya promosi dan
pemasaran produk hasil
perikanan
RENJA 2016
16
Menyediakan pusat kaji
terap perikanan
Optimalnya fungsi UPTD
BBI&PIAIH
17
Meningkatkan jaminan
keamanan produk pangan
asal hewan
Optimalnya pelayanan UPTD
RPH
3.3.
Program & Kegiatan SKPD Tahun 2016
Berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi kinerja SKPD
tahun 2011-2015, analisis kinerja pelayanan SKPD, isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD, review terhadap
Rancangan Awal RKPD serta hasil telaah terhadap usulan
masyarakat, maka ditetapkan Rencana Kerja Program dan Kegiatan
Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun 2016
sebagai berikut :
A.
Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan ( 13 Program dan
61 Kegiatan)
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.2.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
1.3.
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
1.4.
Penyediaan Alat Tulis Kantor
1.5.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
1.6.
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
1.7.
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
1.8.
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
1.9.
Penyediaan Makanan dan Minuman
1.10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah
1.11. Penyediaan Jasa Perkantoran
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
RENJA 2016
2.3.
Pengadaan Meubelair
2.4.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
2.5.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
2.6.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor
2.7.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
2.8.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
3.1.
Fasilitasi Keperansertaan Pada Event Daerah dan Hari
Besar Nasional
3.2.
Penyebarluasan informasi program/kegiatan
4.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4.1.
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
4.2.
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
4.3.
Penyusunan Perencanaan Kegiatan dan Anggaran
5.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
5.1.
Penanganan Daerah Rawan Pangan
5.2.
Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai
Pangan
5.3.
Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan
5.4.
Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan
5.5.
Pengembangan Sistem Informasi Pasar
5.6.
Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
5.7.
Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
6.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
6.1.
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku
Agribisnis
6.2.
Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
6.3.
Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan
/ atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil
Tembakau di Bidang Pertanian
RENJA 2016
6.4.
Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan
/ atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil
Tembakau di Bidang Peternakan
6.5.
Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan
/ atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil
Tembakau di Bidang Perikanan
6.6.
Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja
Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan
/ atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil
Tembakau di Bidang Ketahanan Pangan
6.7.
Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri
Hasil Tembakau dalam rangka Pengentasan Kemiskinan
dan Pengangguran di Bidang Pertanian
6.8.
Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri
Hasil Tembakau dalam rangka Pengentasan Kemiskinan
dan Pengangguran di Bidang Peternakan
6.9.
Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri
Hasil Tembakau dalam rangka Pengentasan Kemiskinan
dan Pengangguran di Bidang Perikanan
6.10. Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri
Hasil Tembakau dalam rangka Pengentasan Kemiskinan
dan Pengangguran di Bidang Ketahanan Pangan
7.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian
7.1.
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar
Kecamatan/Perdesaan Produksi Hasil
Pertanian/Perkebunan (DAK)
7.2.
Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
Unggulan Daerah
8.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
8.1.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
8.2.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
8.3.
Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
RENJA 2016
9.
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
9.1.
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian dan Perkebunan
9.2.
Penyusunan Kebijakan Pencegahan Alih Fungsi Lahan
Pertanian
9.3.
Pembangunan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani
(JITUT)
9.4.
Rehabilitasi Sedang/Berat Jaringan Irigasi Tingkat
Usaha Tani (JITUT)
9.5.
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani
(JITUT)
9.6.
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian dan Perkebunan
(DAK)
10.
Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan
10.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
10.2. Demonstrasi Plot / Kaji Terap Teknologi Pertanian
10.3. Penyusunan Programa Penyuluhan
11.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak
11.1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Menular Ternak
12.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
12.1 Pengembangan Agribisnis Peternakan
12.2. Pengembangan Agribisnis Peternakan (DAK)
13.
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
13.1. Pendampingan pada Kelompok Pembudidaya Ikan
13.2. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
13.3. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan (DAK)
B.
UPTD BBI & PIAIH (3 Program dan 12 Kegiatan)
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
RENJA 2016
1.3. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
1.4. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
1.5. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
1.6. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
1.7. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
2.2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
2.3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor
2.4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
3.
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
3.1. Pengembangan Bibit Ikan Unggul
C.
UPTD RPH (3 Program dan 16 Kegiatan)
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
1.2.
Penyediaan Jasa Kebersihan
1.3.
Penyediaan Alat Tulis Kantor
1.4.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
1.5.
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
1.6.
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
1.7.
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
1.8.
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
1.9.
Penyediaan Makanan dan Minuman
1.10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah
1.11. Penyediaan Jasa Perkantoran
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
RENJA 2016
2.2.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
2.3.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor
2.4.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
3
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak
3.1.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Daftar Program dan Kegiatan beserta indikator dan kebutuhan
anggaran indikatif Dinas Pertanian Tahun 2016 dapat dilihat pada
Lampiran 5 dokumen RENJA ini.
RENJA 2016
BAB IV
PENUTUP
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar pada Tahun
2016 telah disusun dalam dokumen RENJA SKPD ini berdasarkan
acuan dokumen-dokumen perencanaan di tingkat vertikal sekaligus
mempertimbangkan berbagai hasil analisis terhadap perkembangan
terbaru kondisi masyarakat maupun kebutuhan organisasi SKPD.
Pada tahun 2016 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Kota Blitar telah menetapkan Program dan Kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian sebanyak 13 program dan 61
kegiatan, UPTD BBI & PIAIH sebanyak 3 program dan 12 kegiatan
serta UPTD RPH sebanyak 3 program dan 16 kegiatan.
Perencanaan memang bukan segala-galanya, tetapi tanpa
proses perencanaan yang baik maka pelaksanaan program dan
kegiatan tidak akan berjalan baik. Dengan disusunnya dokumen
RENJA SKPD ini diharapkan perencanaan program dan kegiatan di
Dinas Pertanian dapat lebih matang, sehingga mempermudah proses
pelaksanaan dan pertanggungjawaban serta mampu memberi
kontribusi terhadap capaian target pembangunan Kota Blitar.
Blitar, 15 Juni 2015
KEPALA DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN
PETERNAKAN
KOTA BLITAR
Ir. DJATMIKO BUDI SANTOSA
Pembina Utama Muda
NIP 19610302 198903 1 005
SKPD
: DINAS PERTANIAN DAERAH KOTA BLITAR
Target Realisasi Tingkat realisasi (%) Realisasi capaian Tingkat capaian (%) 2 3 4 5 6 7 8=7/6x100 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)x100 12
2 01 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Prosentase pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran
100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100
2 01 01 01 01 Penyediaan jasa surat menyurat Jumlah jasa surat menyurat yang tersedia 100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100
2 01 01 01 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Frekuensi pembayaran rekening telepon, air dan listrik
60 bln 36 bln 12 bln 12 bln 100,00 12 bln 60 bln 100
2 01 01 01 09 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Frekuensi pembayaran jasa perbaikan peralatan kerja
60 bln 36 bln 12 bln 12 bln 100,00 12 bln 60 bln 100
2 01 01 01 10 Penyediaan alat tulis kantor Prosentase pemenuhan ATK 100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100
2 01 01 01 11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Prosentase barang cetakan & penggandaan 100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100 2 01 01 01 12 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
Prosentase pemenuhan komponen instalasi listrik
100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100
2 01 01 01 13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan kantor
100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100
2 01 01 01 14 Penyediaan peralatan rumah tangga Prosentase pemenuhan peralatan rumah tangga 100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100 2 01 01 01 15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Jumlah bahan bacaan dan perundang-undangan 5475 eks 3.285 eks 1095 eks 1095 eks 100,00 1095 eks 5475 eks 100 2 01 01 01 17 Penyediaan makanan dan minuman Prosentase penyediaan makanan dan minuman
rapat
100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100
2 01 01 01 18 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah Prosentase perjalanan dinas eselon II,IIII,IV dan staf
100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100
2 01 01 01 19 Penyediaan jasa perkantoran Prosentase tagihan PBB aset Dinas yang terbayar 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100
REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD & PENCAPAIAN RENSTRA S/D TAHUN 2015
Catatan penting Target dan realisasi kinerja program dan
keluaran kegiatan SKPD Tahun 2014
Target program/kegi atan RENJA SKPD Tahun berjalan (Tahun 2015)
Perkiraan relisasi capaian target program/kegiatan Renstra SKPD s/d Tahun 2015 pd th 2013-2015 ditambahkan keg. Penyediaan Jasa Perkantoran & Keg. Fasilitasi keikutsertaan event daerah 1
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcomes)/Kegiatan (outputs) Target kinerja capaian program (Renstra SKPD) Tahun 2015 Realisasi target kinerja hasil program dan keluaran kegiatan s/d tahun 2013 Kode
1 21 01 01 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Skor PPH Konsumsi Kota Blitar 86 82,2 78 85,3 109,36 90,4 90,4 105
1 21 01 01 05
Jumlah dokumen informasi ketahanan pangan yg tersusun
10 dok 6 dok 2 dok 1 dok 50,00 3 dok 10 dok 100
Jumlah pertemuan Dewan Ketahanan Pangan (DKP)
4 kali 0 kali 1 kali 1 kali 100,00 1 kali 3 kali 75
1 21 01 01 30
5 kali 0 kali - - 3 kali 3 kali 60
Juml. Pelaksanaan penyuluhan Gemar Makan Daging, Telur & Susu
5 kali 0 kali - - 1 kali 1 kali 20
1 21 01 01 09 Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan 50 paket 5 paket 15 paket 28 paket 186,67 9 paket 42 paket 84
2 01 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Prosentase pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
100% 60% 20% 20% 100,00 20% 100% 100
2 01 01 02 24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Jangka waktu pemeliharaan rutin kendaraan dinas
5 th 3 th 1 th 1 th 100,00 1 th 5 th 100
2 01 01 02 26 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Frekuensi pengecatan gedung kantor 5 kali 3 kali 1 kali 1 kali 100,00 1 kali 5 kali 100 2 01 01 02 30 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Jangka waktu pemeliharaan rutin peralatan/perlengkapan
5 th 3 th 1 th 1 th 100,00 1 th 5 th 100
2 01 01 02 45 Rehabilitasi Sedang/Berat Taman, Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir
Terlaksananya pemavingan halaman & pembangunan tempat parkir kantor
Paving RPH, Paving & Parkir BBI Paving RPH, Parkir BBI dan kantor BPP - - - Paving RPH, Paving & Parkir BBI 100 Laporan berkala kondisi ketahanan pangan
Penyuluhan sumber pangan alternatif
Juml. Pelaksanaan penyuluhan Gemar Makan Ikan
Jumlah pengadaan paket bantuan optimalisasi lahan pekarangan
2 01 01 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
% Ketersediaan dokumen perencanaan & laporan tahunan
100% 60% 20% 10% 50,00 100% 100
2 01 01 06 01 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah dokumen capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
4 jenis dok 0 4 jenis dok 4 jenis dok 100,00 4 jenis dok 4 jenis dok 100 2 01 01 06 05 Penyusunan perencanaan program dan kegiatan Jumlah dokumen perencanaan program &
kegiatan
5 jenis dok 5 jenis dok 5 jenis dok 5 jenis dok 100,00 5 jenis dok 5 jenis dok 100
2 01 01 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani % kontribusi PDRB sektor pertanian 8% 6,42% 7% 6,95% 99,29 7% 7% 88
2 01 01 15 03 Peningkatan kemampuan lembaga petani 8 org 7 org 4 org 10 org 250,00 10 org 10 org 125
130 klp 0 100 klp 174 klp 174,00 110 klp 174 klp 134
2 klp 2 klp - - - - 2 klp 100
Jumlah anggota HIPPA/GHIPPA yg telah mengikuti SLTGA
40 org 0 org - - - 40 org 40 org 100
2 01 01 15 02 Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis % Pemenuhan kebutuhan operasional pendampingan Program Peningkatan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100
Jumlah HIPPA/GHIPPA yg mampu bereorganisasi Jumlah petani Kota Blitar yg mengikuti forum petani Nasional
Jumlah kelompok tani yang dilegalisasi sbg binaan Dinas Pertanian
2 01 01 16 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian % Produk unggulan pertanian yang terpromosikan
75% 65% 60% 60% 100,00 70% 70% 93
2 01 01 16 05
4.040 HOK 0 0 0,00 - 4.040 HOK 20
% ketersediaan sarana penunjang kebutuhan operasional Kebun Hortikultura
75% 45% 15% 15% 100,00 15% 75% 100
2 01 01 16 07 Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Jumlah fasilitasi penyelenggaraan event promosi produk unggulan pertanian di Kota Blitar
12 event 10 event 2 event 2 event 100,00 2 event 14 event 117
16 event 12 event 3 event 3 event 100,00 3 event 18 event 113
2 buku 1 buku - - - - 1 buku 50
4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 100,00 4 jenis 4 jenis 100 2 01 01 16 03 Pembangunan Sarana Prasarana Pasar Kecamatan/Pedesaan
Produksi Hasil Pertanian (DAK PERTANIAN)
Jumlah lokasi pengembangan sarana prasarana pemasaran hasil produksi pertanian
- 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi 100,00 3 lokasi - 100
Pemeliharaan rutin/berkala sarana prasarana pasar
kecamatan/pedesaan produksi hasil pertanian/perkebunan Juml. Pengadaan jasa kerja pemeliharaan Kebun Bibit, BBI & PIAIH
808 HOK
Jumlah partisipasi mengikuti event promosi produk unggulan pertanian di luar Kota Blitar
Jumlah buku katalog produk unggulan pertanian yg tersusun
2 01 01 17 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
Jumlah petani yang bertambah aksesnya terhadap teknologi pertanian
500 org 100 org 100 org 150 org 150,00 150 org 400 org 80
2 01 01 17 04
5 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 100 3 lokasi 5 lokasi 100
5 kali 3 kali 10 kali 10 kali 100 10 kali 23 kali 460
3 kali 3 kali 1 kali 1 kali 100 1 kali 5 kali 167
10 kali 6 kali 7 kali 7 kali 100 1 kali 14 kali 140
Jumlah fasilitasi pertemuan rutin GAPOKTAN - - 3 kali 3 kali 100 3 kali 6 kali Jumlah Gubug Sarasehan Petani yang terbangun - 1 unit 1 unit 1 unit 100,00 1 unit 3 unit
2 01 01 18 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Produktivitas padi (ton/ha) 8.31 7,92 8 7,95 99,38 8.31 8.31 100
2 01 01 18 02 Penyediaan sarana produksi pertanian dan perkebunan Jumlah bantuan sarana produksi pertanian untuk kelompok tani
15 paket - 20 paket 20 paket 100,00 18 paket 38 paket 253 2 01 01 18 06 Monitoring, evaluasi & pelaporan Juml. Pendampingan penyusunan RDKK petani 95 kali 57 kali 19 kali 19 kali 100,00 19 kali 95 kali 100
12 kali 3 kali 3 kali 3 kali 100,00 3 kali 9kali 75
Sejak tahun 2014 demplot budidaya, pelatihan, FFD, SLPHT dan SLPTT dilaksanakan melalui program pembinaan lingkungan sosial (DBHCHT) Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian
perkebunan tepat guna
Juml. Pelaksanaan pelatihan petani Juml.pelaks.Farm Field Day (FFD) Juml. Pelaksanaan SLPHT / SLPTT
Juml.pertemuan monitoring distribusi pupuk bersubsidi Tk. Kecamatan
2 01 01 18 07 Peningkatan Kualitas Tembakau (DBHCHT) % produk tembakau yang diterima pabrik dengan grade tinggi
80% - 65% 50% 76,92 - 80% 100
2 01 01 19 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
% tingkat kinerja penyuluhan 50% 10% 25% 15% 60,00 25% 25% 50
2 01 01 19 01 Jumlah dokumen Programma penyuluhan yang
tersusun
125 dok 50 dok 25 dok 25 dok 100,00 25 dok 125 dok 100
125 dok 50 dok 25 dok 25 dok 100,00 25 dok 125 dok 100
4 kali/bln 4 kali/bln 4 kali/bln 4 kali/bln 100,00 4 kali/bln 4 kali/bln 100
2 01 01 20 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Angka kejadian penyakit ternak (brucellosis, rabies, PMK, avian influenza)
0 0 0 1 0,00 0 1 0
2 01 01 20 02
3 kali 1 kali 0 0 2 kali 3 kali 100
21 kel 21 kel 21 kel 21 kel 100,00 21 kel 21 kel 100
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
ternak Jumlah sertifikasi HALAL dari MUI utk produk
RPH Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
Jangkauan lokasi pemeriksaan hewan qurban Jumlah dokumen monografi yang tersusun Frekuensi pembinaan penyuluh kepada kelompok tani binaan
250 sampel 150 sampel 50 sampel 50 sampel 100,00 50 sampel 250 sampel 100
5 paket 3 paket 1 paket 1 paket 100,00 1 paket 5 paket 100
2 kali 1 kali 1 kali 1 kali 100,00 1 kali 3 kali 150
2 kali 0 kali 1 kali 1 kali 100,00 1 kali 2 kali 100
Jumlah fasilitasi pertemuan Forum PDHI - - 1 kali 1 kali 100,00 1 kali
-2 01 01 21 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan % Rata-rata Peningkatan produksi hasil ternak sapi & kambing
14,4% 2,9% 2,9% 2,9% 100,00 2,9% 14,4% 100
2 01 01 21 08
4 paket 0 1 paket 1 paket 100,00 1 paket 2 paket 50
2 paket 1 paket 1 paket 1 paket 100,00 1 paket 3 paket 150
Juml.pelaks.pelatihan pembuatan pakan ternak 4 kali 0 2 kali 2 kali 100,00 2 kali 4 kali 100 dilaksanakan melalui Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT) Jumlah lokasi yang terjangkau pelayanan terpadu
kesehatan ternak
- - 6 kel 6 kel 100,00 7 kel 7 kel
2 05 01 20 Program Pengembangan Budidaya Perikanan Produksi ikan konsumsi (ton) 178 168 176 176 100,00 177 177 99
2 05 01 20 02
28 kali 0 23 kali 23 kali 100,00 23 kali 46 kali 164
Jumlah pertemuan pembinaan pengusaha poultry
Juml.pertemuan penguatan kelembagaan pokdakan
Pengembangan agribisnis peternakan
Juml.pengadaan alat & bahan penunjang dem unit pakan
Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
Juml.pengadaan alat & bahan penunjang dem unit kambing
Jumlah pengujian keamanan bahan pangan asal hewan
Juml. penyediaan bahan obat-obatan hewan Jumlah pertemuan pembinaan jagal
2 05 01 20 04 Pembinaan dan pengembangan perikanan (DAK Perikanan) Jumlah fasilitasi penyediaan sarpras penunjang budidaya perikanan
248 unit 71 unit 30 unit 30 unit 100,00 10 unit 111 unit 45
2 05 01 20 03 Pembinaan dan pengembangan perikanan (DAU) Jumlah event promosi perikanan yang diselenggarakan/diikuti
- - - 4 event
-2 01 01 22 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan % Capaian PAD retribusi pemotongan hewan RPH dibandingkan target
100% 128% 100% 100.48% 100.48 100% 128% 128
2 01 01 22 05
10 item 24 item 8 item 8 item 100,00 8 item 40 item 400
840 HOK 504 HOK 168 HOK 168 HOK 100,00 168 HOK 840 HOK 100
840 HOK 504 HOK 168 HOK 168 HOK 100,00 168 HOK 840 HOK 100
1 03 01 24 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
% ketersediaan JITUT 0,75 0,72 0,68 0,75 100,00 0,75 0,75 100 39.985 m 38.379 m 3797.3 m 1.828 m 100,00 600m 40.807 102 --1. 2. 4. --
Panjang JITUT yg dibangun Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar hasil
produksi peternakan
Juml.pengadaan jasa kerja petugas teknis pengelola limbah
Catatan Penting :
Pada RENJA Tahun 2015 terdapat penambahan nama Program & Kegiatan yang belum tercantum dalam RENSTRA SKPD, yaitu :
Prog. Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Keg. Fasilitasi Keperansertaan pada Event Daerah & Hari Besar Nasional Keg. Penyediaan Jasa Perkantoran
Sejak Tahun Anggaran 2013 UPTD BBI & PIAIH dan UPTD RPH telah diberi kewenangan penatausahaan kegiatan & keuangan di masing-masing UPTD, sehingga nomenklatur program & kegiatan mengalami beberapa penyesuaian
Prog. Pembinaan Lingkungan Sosial (Pertanian)
Keg. Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui bantuan sarana produksi bidang Pertanian
Keg. Pembinaan kemampuan dan ketrampilan masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau Bidang Pertanian.
Prog. Pelayanan Administrasi Perkatoran
pd tahun 2013-2015 program ini dilaksanakan oleh UPTD RPH melalui anggaran UPTD Juml.pengadaan jasa kerja petugas teknis juru
sembelih pembantu
Juml.pengadaan sarana penunjang operasional RPH