• Tidak ada hasil yang ditemukan

) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ") Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMPLEKSITAS OPERASI DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2013-2015)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

RAMADHAN YOGA PERDANA B 200130176

PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

2 i

(3)

3 ii

(4)

4 iii

(5)

1

PENGARUH PROVITABILITAS, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMPLEKSITAS OPERASI DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian adalah profitabilitas, solvabilitas, struktur kepemilikan, kompleksitas operasi dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen, sedangkan audit report lag sebagai variabel dependen.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 153 perusahaan. Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag, sedangkan solvabilitas, struktur kepemilikan, kompleksitas operasi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

Kata Kunci: audit report lag, profitabilitas, solvabilitas, struktur kepemilikan, kompleksitas operasi,ukuran perusahaan.

Abstract

The purpose of this research is to analyze the factors that affect audit report lag to the manufacuring companies listed on the Indonesian Stock Exchange the period 2013-2015. The examined factors of this research are profitability, solvability, ownership structure, complexity of operations and company size as the independent variables, while audit report lag as the dependent variables.

Sampling employed in this study is the purposive sampling with the total sample of 153 companies. The data analysis uses logistic regressions. The result of the study shows that profitability positive effect on audit report lag, while solvability, ownership structure, complexity of operations and company size does not effect on audit report lag.

Keywords: audit report lag, profitability, solvability, ownership structure, complexity of operations, company size.

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan yang telah

(6)

2

go public. Perusahaan yang go public, semakin tinggi pula permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber informasi bagi para investor (Togasima dan Jogi, 2014).

Tujuan dari laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2016:5) yaitu untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas. Karakteristik kualitatif informasi keuangan dibagi menjadi dua yaitu karakteritik kualitatif fundamental dan karakteristik kualitatif peningkat. Karakteristik fundamental meliputi relevansi dan representasi, sedangkan karakteristik peningkat meliputi keterbandingan, katerverifikasian, ketepatwaktuan, dan keterpahaman.

Salah satu ukuran ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan adalah audit report lag, yaitu jangka waktu antara tanggal tahun buku perusahaan yang berakhir sampai dengan tanggal laporan audit. Apabila audit report lag melebihi batas waktu yang telah ditentukan oleh BAPEPAM, maka akan berdampak pada keterlambatan publikasi laporan keuangan. Keterlambatan ini bisa mencerminkan bahwa terdapat masalah dalam laporan keuangan perusahaan (Ariyani dan Budiartha, 2014).

Audit report lag sangat penting digunakan dalam menyelesaikan audit laporan keuangan, agar auditor menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Disisi lain, audit membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam perusahaan serta membutuhkan suatu ketelitian dalam menemukan bukti-bukti audit.

Beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada audit report lag telah dilakukan. Namun, hasil penelitian tersebut masih menunjukkan ketidakkonsistenan. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dan mengingat pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, penulis termotivasi untuk menguji kembali beberapa faktor dalam penelitian terdahulu yang memperngaruhi audit report lag untuk melihat pengaruh dan jenis hubungannya.

(7)

3

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Artaningrum et al, (2017) tentang pengaruh profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan pergantian manajemen pada audit report lag perusahaan perbankan. Adapun variabel yang diuji kembali oleh peneliti yaitu profitabilitas, solvabilitas dan ukuran perusahaan. Sedangkan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu mengganti variabel likuiditas dan pergantian manajemen dengan variabel struktur kepemilikan dan kompleksitas operasi, serta data yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 sedangkan pada penelitian ini data yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

2. METODE PENELITIAN

2.1Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013 sampai 2015. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan. Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut: (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. (2) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan secara berturut-turut tahun 2013-2015. (3) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dalam Rupiah. (4) Menampilkan data dan informasi lengkap yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag tahun 2013-2015.

2.2Definisi Oprasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok utama yaitu variabel dependen yaitu audit report lag dan variabel independen yaitu opini audit, solvabilitas, laba rugi dan kompleksitas operasi perusahaan. Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

(8)

4 2.3Audit Report Lag

Audit report lag merupakan jangka waktu antara tanggal tahun buku perusahaan yang berakhir sampai dengan tanggal laporan audit. Perusahaan mengalami audit report lag jika rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan lebih dari rata-rata waktu audit, sedangkan perusahaan dikatakan tidak mengalami audit report lag jika rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan kurang atau sama dari rata-rata waktu audit. Waktu audit dari tanggal 31 Desember sampai tanggal laporan auditan. Variabel dummy digunakan dalam pengukuran ini. Apabila laporan audit melebihi bulan april maka diberi kode 1 sedangkan jika tidak melebihi bulan april maka diberi kode 0.

2.4Provitabilitas

Profitabilitas merupakan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik bagi perusahaan. Perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik (Lianto dan Kusuma, 2010). Menurut Prabowo dan Marsono (2013) pengukuran variabel ini menggunakan metode analisis rasio profitabilitas karena masyarakat, pada umumnya, berpandangan bahwa pengukuran tingkat keberhasilan operasional dan efektivitas perusahaan didasarkan pada tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan ROA yang dirumuskan sebagai berikut:

ROA = Laba bersih sebelum pajak x 100% Total Aktiva

2.5Solvabilitas

Menurut penelitian Sumartini dan Widhiyani (2014) solvabilitas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, diproksikan melalui rasio debt to total aset yang diukur berdasarkan total kewajiban yang meliputi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, dibagi total aktiva akhir tahun tutup buku perusahaan.

Debt to total aset = Total Hutang x 100% Total Aktiva

(9)

5 2.6Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan dijelaskan dalam Juanita dan Satwiko (2012) dibagi menjadi dua yaitu kepemilikan oleh pihak dalam negeri dan kepemilikan oleh pihak luar negeri. Variabel ini diberlakukan sebagai variabel dummy. Apabila perusahaan struktur kepemilikan luar negeri akan menggunakan kode 1 sedangkan jika struktur kepemilikan dalam negeri maka akan menggunakan kode 0.

2.7Kompleksitas Operasi

Kompleksitas organisasi atau operasi merupakan akibat dari pembentukan departemen dan pembagian pekerjaan yang memiliki fokus terhadap jumlah unit yang berbeda. Kompleksitas operasi dalam penelitian ini ditentukan dengan ada tidaknya anak perusahaan. Pengukurannya menggunakan variabel dummy, dimana kategori 1 untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan.

2.8Ukuran Perusahaan

Menurut penelitian Juanita dan Satwiko (2012) ukuran perusahaan adalah jumlah kekayaan uang dimiliki suatu perusahaan selama periode pengamatan. Diukur dengan melihat total aset perusahaan selama periode pengamatan per tahun. Dalam penelitian ini variabel ukuran perusahaan diukur dengan mentranformasikan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan ke dalam bentuk logaritma.

Size = Ln (Total Aktiva) 2.9Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik, karena pada penelitian ini variabel dependen atau variabel terikatnya dihitung menggunakan variabel dummy yang merupakan salah satu syarat utama dalam menggunakan regresi logistik. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(10)

6 Keterangan:

= Variabel Dummy audit report lag (kategori 1 untuk

perusahaan yang mengalami audit report lag dan 0 untuk perusahaan yang tidak mengalami audit report lag)

α = Konstanta

β1- β5 = Koefisien regresi dari tiap variabel independen

Prof = Profitabilitas

Sol = Solvabilitas

SK = Struktur Kepemilikan

Komp = Kompleksitas Operasi Size = Ukuran Perusahaan

ε = Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Hasil Penelitian

3.1.1. Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa nilai audit report lag adalah antara rata-rata perusahaan yang mengalami audit report lag sebesar 4% dan perusahaan yang tidak mengalami audit report lag sebesar 96%. Variabel profitabilitas merupakan variabel yang diukur berdasarkan nilai ROA (return on asset). Rasio profitabilitas berkisar antara -0,18 sampai dengan 0,88 dengan rata-rata sebesar 0,1109 dan standar deviasi sebesar 0,14659. Tingkat solvabilitas yang merupakan pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban perusahaan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Variabel solvabilitas memiliki rata-rata hitung sebesar 0,4558 dengan kisaran antara 0,01 hingga 3,03 dan standar deviasi sebesar 0, 36945. Variabel struktur kepemilikan diukur dengan menggunakan dummy. Struktur kepemilikan ditentukan dengan ada tidaknya kepemilikan luar negeri perusahaan, dimana

(11)

7

untuk struktur kepemilikan luar negeri akan menggunakan kode 1 sedangkan jika struktur kepemilikan dalam negeri maka akan menggunakan kode 0. Frekuensi untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan luar negeri sebanyak 110 perusahaan dan frekuensi perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan luar negeri sebanyak 43 perusahaan. Sehingga presentase rata-rata perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013, 2014, 2015 yang memiliki anak perusahaan sebesar 72. Variabel kompleksitas operasi diukur dengan menggunakan dummy. Kompleksitas operasi ditentukan dengan ada tidaknya anak perusahaan dalam perusahaan, dimana untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan berkategori 1 sedangkan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan. Frekuensi untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan sebanyak 108 perusahaan dan frekuensi perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan sebanyak 45 perusahaaan. Sehingga presentase rata-rata perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013, 2014, 2015 yang memiliki anak perusahaan sebesar 71. Ukuran perusahaan merupakan variabel yang diukur log total asset (total aktiva) perusahaan. Ukuran perusahaan mempunyai nilai minimum sebesar 11.48 dan nilai maksimum sebesar 18.98 dengan nilai rata-rata sebesar 14.3178 dan nilai standar deviasi sebesar 1.56851.

3.1.2 Uji Fit Model

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai -2loglikelihood (-2LL) pada awal (Block Number 0) dengan nilai -2loglikelihood (-2LL) pada akhir (Block Number 1), jika ada pengurangan nilai -2LL antara awal dengan nilai -2LL pada akhir menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Perbandingan nilai 2LL block pertama dengan nilai 2LL block kedua. Nilai -2LL dari block pertama sebesar 67,091 lebih besar dari pada nilai --2LL pada block kedua sebesar 64,983, dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model kedua setelah memasukan variabel independen lebih baik dari pada model sebelum memasukan variabel independen, hal ini artinya model penelitian dikatakan fit dengan data.

(12)

8

3.13 Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)

Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Dapat dilihat bahwa nilai Nagelkerke’s R square sebesar 0,384, hal ini berarti bahwa 38,4% variabel audit report lag dapat dijelaskan oleh variasi variabel profitabilitas, solvabilitas, struktur kepemilikan, kompleksitas operasi dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya 61,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian.

3.1.4 Uji Hosmer dan Lemeshow

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness of FitTest lebih besar dari 0,05, maka berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Nilai signifikan sebesar 0,708 nilai ini lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya, sehingga model dapat dilanjutkan untuk uji hipotesis.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Provitabilitas terhadap audit report lag

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan hasil bahwa nilai beta -20,209 dengan tingkat signifikan sebesar 0,027 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H1 diterima artinya ukuran Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ariyani dan Budhiarta (2014) serta Indriyani dan Supriyati (2012). Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tiono dan Jogi (2013), Juanita dan Satwiko (2012)yang menyatakan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah atau dengan kata lain mengalami kerugian cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan karena kerugian merupakan kabar

(13)

9

buruk yang akan berdampak negatif pada perusahaan seperti penurunan permintaan akan saham yang diterbitkan sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat agar segera dapat memberitahukan kabar baik kepada publik dan mendapatkan respon yang positif dari publik.

3.2.2 Pengaruh Solvabilitas terhadap audit report lag

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan hasil bahwa nilai beta 1,672 dengan tingkat signifikan sebesar 0,434 yang lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H2 ditolak artinya ukuran solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Almilia dan Setiady (2006). Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Artaningrum et al (2017) yang menyatakan bahwa Solvabilitas berpengaruh terhadap audit report lag.

Secara teoritis, Solvabilitas yang buruk merupakan bad news bagi perusahaan sehingga perusahaan cenderung berusaha untuk “memoles“ telebih dahulu sebelum laporan keuangan disajikan. Perusahaan dengan rasio solvabilitas yang tinggi akan cenderung memiliki rentang

3.2.3 Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap audit report lag

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan hasil bahwa nilai beta -0,613 dengan tingkat signifikan sebesar 0,521 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H3 ditolak, artinya struktur kepemilkan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Artaningrum et al (2017) yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap auditor report lag. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian Togisma dan Jogi (2013) yang menyatakan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap auditor report lag.

Menurut teori, Perusahaan yang kepemilikannya di pegang pihak luar negeri akan cenderung lebih bertanggung jawab terhadap laporan keuangannya. Perusahaan akan berusaha mempertahankan reputasinya agar pihak luar tetap mau menanamkan dananya. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika struktur kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

(14)

10

Karena baik itu perusahaan dalam negeri maupun luar negeri sama-sama tidak ingin kehilangan investor mereka. Jadi perusahaan dengan struktur kepemilikan apapun pasti menjaga nama baik dan reputasi perusahaan tersebut.

3.2.4 Pengaruh Kompleksitas Operasi terhadap audit report lag

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukan hasil bahwa nilai beta 22,157 dengan tingkat signifikan sebesar 0,996 yang lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H4 ditolak, artinya kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap report lag. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Togisma dan Jogi (2013), Megayanti dan Budhiarta (2014), dan Sumartini dan Widhiyani (2014) yang menyatakan bahwa kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap report lag.

Ketergantungan yang semakin kompleks terjadi apabila organisasi dengan berbagai jenis atau jumlah pekerjaan dan unit dan menimbulkan masalah manajerial dan organisasi yang lebih rumit. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat kompleksitas suatu perusahaan tinggi, auditor yang mengaudit juga sudah bepengalaman dan professional. Sehingga tidak mempengaruhi audit report lag.

3.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadaap audit report lag

Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukan hasil bahwa nilai beta -0,079 dengan tingkat signifikan sebesar 0,853 yang lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H5 ditolak, artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan Budhiarta (2014), Putri dan Januarti (2014), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag.

Suatu perusahaan dapat dikatakan besar atau kecil dapat dilihat dari beberapa sudut pandang seperti total nilai aset, total penjualan, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini disebabkan besar kecilnya ukuran perusahaan tidak akan mempengaruhi auditor dalam melaksanakan tugasnya. Auditor yang mengaudit perusahaan go public pasti sudah professional dan memiliki banyak pengalaman dibidangnya sehingga dapat menyelesaikan

(15)

11

tugasnya tepat waktu. Sehingga besar kecilnya perusahaan tidak mempengaruhi audit report lag.

4 PENUTUP

4.1Simpulan

Berdasarkan pengujian dengan analisis regresi logistik yang telah dilakukan terhadap faktor-faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap audit report lag yaitu provitabilitas, solvabilitas, struktur kepemilikan, kompleksitas operasi dan ukuran perusahaan dengan kesimpulan bahwa provitabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag. Sedangkan solvabilitas, struktur kepemilikan, kompleksitas operasi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

4.2Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang ada adalah sebagai berikut:

a. Sampel yang digunakan hanya sebatas perusahaan manufaktur, sehingga eksternal validitas sampel masih rendah.

b. Periode penelitian hanya tiga tahun yaitu tahun 2013 sampai 2015, sehingga belum memberikan gambaran hasil yang dapat digeneralisasikan.

c. Penulis hanya menganalisa lima faktor yang mempengaruhi audit report lag (profitabilitas, solvabilitas, struktur kepemilikan, kompleksitas operasi dan ukuran perusahaan), sehingga masih banyak faktor lain yang belum diteliti. 4.3Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

a. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan semua sektor perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga dapat menghasilkan eksternal validitas sampel penelitian yang maksimal dan mengetahui sektor perusahaan apa yang sering melakukan auditor report lag.

(16)

12

b. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun pengamatan yang lebih panjang sehingga semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan.

c. Menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi audit report lag misalnya: likuiditas, opini audit, reputasi kantor akuntan publik dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Setiady, Lucas. 2006. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ.

Angruningrum, Silvia dan Wirakusuma, Made Gede. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP, dan Komite Audit Pada Audit Delay. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas UdayanaVol. 5, No. 2, Hal: 251-270.

Ariyani, Ni Nyoman Trisna Dewi dan Budiartha, I Ketut. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kompleksitas Operasi Perusahaan Dan Reputasi KAP Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.8, No.2, Hal: 217-230.

Artaningrum, Rai Gina; I Ketut Budiartha dan Made Gede Wirakusuma. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Dan Pergantian Manajemen Pada Audit Report Lag Perusahaan Perbankan. ISSN: 2337-3067 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.6, No.3, Hal: 1079-1108.

Ashton, R.H., Elliot.(1987). An Empirical Ananlysis of Audit Delay. Journal of Accounting Research, 25(2), 275-292.

Dyer, J. C. IV and A. J. Mc. Hugh. 1975. The Time lines of The Australian Annual Report. Journal of Accounting Research, 13 (2), pp. 204-219.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2016. Standar Akuntansi Keungan (SAK). Jakarta: Salemba Empat.

(17)

13

Indriyani, Rosmawati Endang dan Supriyati. 2012.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Perusahaan Manufaktur Di Indonesia Dan Malaysia. The Indonesian Accounting Review Vol. 2, No. 2, Hal: 185-202.

Iskandar, Meylisa Januar dan Trisnawati, Estralita. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No. 3, Hal: 175-186. Jensen, M. C. dan Meckling, W. H. 1976. Theory of Firm: Managerial Behaviour,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics.3. Pp. 305-360.

Juanita, Greta dan Satwiko, Rutji. 2012. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Kepemilikan, Laba Rugi, Profitabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Vol. 14, No. 1, Hal: 1-40. Lianto, Novice dan Kusuma, Budi Hartono. 2010. Faktor-Faktor yang

Berpengaruh terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(2), pp: 97-106.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta:Salemba Empat.

Megayanti, Putu dan Budiartha, I Ketut. 2016. Pengaruh Pergantian Auditor, Ukuran Perusahaan, Laba Rugi, dan Jenis Perusahaan Pada Audit Report Lag. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.14, No.2, Hal: 1481-1509.

Prabowo, Pebi Putra Tri dan Marsono. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay. Journal of Accounting Undip. Vol. 2, No. 1, Hal: 1.

Putri, Alvyra Nesia Indah dan Januarti, Indira. 2014. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2012. ISSN: 2337-3806 Diponegoro Journal of Accounting Vol. 3, No. 2, Hal: 1-10.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 10, No. 1, Hal: 1-10.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan (Research and Development/R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumartini, Ni Komang Ari dan Widhiyani, Ni Luh Sari. 2014. Pengaruh Opini Audit, Solvabilitas, Ukuran KAP dan Laba Rugi pada Audit Report Lag. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 9, No. 1, Hal: 392-409.

(18)

14

Tiono, Ivena dan Jogi, Yulius C. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra Vol. 8, No. 2, Hal: 65-82.

Togasima, Christian Noverta dan Jogi, Yulius Christiawan. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012. Business Accounting Review Vol.2, No.2, Hal: 151-159.

Referensi

Dokumen terkait

Sintasan selama masa pemeliharaan ikan rainbow kurumoi (Melanotaenia parva) yang di- beri pakan A (pelet), B (maggot), dan C (maggot silase ikan) menunjukkan hasil yang sama

Untuk mendapatkan tanaman tomat dengan hasil produksi tanaman tinggi dan perbaikan karakter atau sifat buah yang keras dapat dilakukan dengan cara menyilangkan galur murni

Roda gigi helik dari baja tuang dengan sudut helik 30 o memindahkan daya 45 HP pada 1500 rpm.. Roda

Kesesuaian antara materi yang disampaikan y g p dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik akan memengaruhi motivasi mereka. Kegiatan pembelajaran juga hendaknya dirancang agar

Saksi Iswadi Ahmad pada pokonya memberikan keterangan bahwa sepengetahuan saksi, awal kejadian tersebut terjadi ketika saksi hendak ke pantai untuk buang air,

oryzae saat fase persemaian memperlihatkan periode inkubasi tercepat dan keparahan penyakit tertinggi, yaitu 4.25 hari setelah inokulasi dan 90%, sedangkan keparahan penyakit

Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada teks di atasterdapat pada baris ke- 3yaitu pada kata ‘ibelah turun’ (dibelah turun) merupakan konotasi yang artinya ditakdirkan

Dalam menyusun sampel dengan menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data