• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER PENELITIAN

PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

No. Responden :

Petunjuk pengisian : Isilah titik-titik pada tempat yang tersedia, dan pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X).

I. Data umum responden

1. Nama :………..

2. Umur :………..

3. Alamat :………..

4. Lama bekerja/praktek :………..

5. Pendidikan :……….. 6. Pelatihan IMD : pernah/tidak pernah

II. Pengetahuan bidan praktek swasta

1. Apa yang dimaksud dengan inisiasi menyusu dini?

a. Bayi dibiarkan menyusu sendiri segera setelah lahir, b. Kemampuan bayi untuk menyusu sendiri

c. Bayi dibersihkan dan ditimbang baru disusui 2. Kapan inisiasi menyusu dini (IMD) dilakukan?

a. Begitu bayi lahir, langsung diletakkan di dada atau perut ibu b. Setelah lahir

(2)

3. Bagaimana tata laksana inisiasi menyusu dini yang benar?

a. Begitu lahir, potong tali pusat, kemudian lakukan IMD

b. Begitu lahir, keringkan bayi kecuali tangannya, potong dan ikat tali pusat, bayi ditengkurapkan di perut ibu dan dibiarkan merangkak sendiri untuk mencari puting susu ibu

c. Bayi diletakkan di dada ibu dan langsung menyodorkan puting susu ke mulut bayi.

4. Apa manfaat IMD yang anda ketahui? a. Membantu ibu menyusui bayinya

b. Bayi mendapatkan kolostrum dan mencegah hypothermi c. Bayi mendapatkan kolostrum, menurunkan resiko kematian akibat

hypothermi, membuat ibu dan bayi merasa lebih tenang. 5. Bagaimana tata laksana IMD pada operasi caesar?

a. Tidak usah melaksanakan inisiasi menyusu dini karena ibu masih lemah. b. Bayi ditengkurapkan di dada/perut ibu dan kemudian dibiarkan untuk

mencari sendiri puting susu ibunya. c. Sama dengan partus normal, tetapi jika jika keadaan ibu tidak

memungkinkan, bayi diberikan pada ibu pada kondisi yang tercepat.. 6. Apa saja keuntungan pelaksanaan kegiatan IMD bagi ibu, yang anda ketahui?

a. Dapat mencegah perdarahan pada ibu

b. Membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan ibu, merangsang hormon yang dapat membuat ibu tenang

(3)

c. Merangsang hormon progesteron yang berguna untuk mengeluarkan plasenta dan memperbanyak ASI

7. Apa yang dimaksud dengan kolostrum?

a. Cairan kental yang berwarna kekuningan yang keluar pertama kali sampai dengan hari ke-3, yang berguna untuk imunisasi pertama pada bayi.

b. Colostrum merupakan makanan terbaik bagi bayi yang dikeluarkan pada hari pertama sampai ketiga setelah kelahiran.

c. Cairan kotor yang pertama kali keluar dan harus dibuang 8. Menurut anda apa hubungan IMD dengan ASI eksklusif?

a. Bayi yang melakukan IMD, dapat dengan mudah menyusu kemudian, sehingga mencegah kegagalan menyusui, hal ini dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif b. IMD dapat meningkatkan keberhasilan menyusu

c. Tidak berhubungan sama sekali 9. Apa yang anda ketahui tentang ASI eksklusif?

a. Pemberian ASI pada bayi yang berusia 0-6 bulan pertama,

b. Pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. c. Pemberian ASI pada bayi yang berusia 0-6 bulan pertama, dan dapat diberi

susu formula jika ASI tidak mencukupi agar tidak kurang gizi. 10. Apa manfaat ASI bagi bayi?

a. Manfaatnya tidak jauh beda dengan susu formula b. Memenuhi kebutuhan gizi anak

(4)

III. Sikap bidan praktek swasta

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Inisiasi menyusu dini merupakan program pemerintah yang harus dilaksanakan.

2 Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan IMD di Indonesia

3 Setelah lahir, bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, diberi cap dan dimandikan kemudian baru dilakukan IMD 4 Colostrum harus diberikan kepada bayi. 5 Operasi caesar adalah salah satu

penghambat dalam pelaksanaan IMD

6 Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya, oleh sebab itu IMD dapat ditunda kemudian

7 IMD dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif

8 Suami dan keluarga tidak perlu mendampingi ibu saat melaksanakan IMD 9 Bayi tidak perlu dibimbing menemukan

puting susu ibu

10 Jika hari-hari pertama setelah bersalin produksi ASI hanya sedikit, bayi dapat diberi susu formula atau cairan lain.

IV. Tindakan bidan praktek swasta

No Pertanyaan Ya Tidak Alasan

1 Apakah anda memberikan penyuluhan tentang IMD kepada ibu hamil pada saat pemeriksaan kehamilan?

2 Apakah anda memberikan penjelasan tentang kolostrum dan manfaatnya kepada ibu hamil/bersalin?

3 Apakah sebelumnya anda memberi informasi kepada ibu hamil/keluarga bahwa anda akan melakukan IMD pada bayi segera setelah lahir?

(5)

4 Apakah anda melaksanakan tindakan IMD pada bayi segera setelah lahir? (Jika jawaban tidak, lanjutkan ke nomor-8)

5 Apakah anda selalu melaksanakan IMD pada setiap bayi?

6 Apakah anda menyodorkan puting susu ibu ke mulut bayi saat pelaksanaan IMD?

7 Apakah anda melibatkan suami pasien atau keluarga lain dalam pelaksanaan IMD?

8 Apakah anda memberikan susu formula atau cairan lain selain ASI kepada bayi baru lahir?

(6)

MASTER DATA

Perilaku Bidan Praktek Swasta Dalam Melaksanakan Program Inisiasi Menyusu Dini Di Kota Medan Tahun 2010

No. Umur Didik Lm Prktk (Thn) Pelatihan IMD P'tahuan Sikap T'dakan

1 30 D-III (Bidan) 10 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

2 52 D-III (Bidan) 28 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

3 40 D-III (Bidan) 13 Tidak Pernah Baik Baik Baik

4 57 D-III (Bidan) 30 Tidak Pernah Sedang Sedang Redah

5 26 D-III (Bidan) 1 Pernah Baik Sedang Redah

6 32 D-III (Bidan) 5 Tidak Pernah Baik Baik Redah

7 38 D-III (Bidan) 5 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

8 52 D-III (Bidan) 29 Pernah Baik Baik Baik

9 36 D-III (Bidan) 17 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

10 39 D-III (Bidan) 7 Pernah Baik Baik Sedang

11 40 D-III (Bidan) 6 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

12 38 D-III (Bidan) 6 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

13 47 D-III (Bidan) 20 Pernah Baik Baik Sedang

14 24 D-III (Bidan) 1 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

15 36 D-III (Bidan) 3 Tidak Pernah Baik Baik Baik

16 29 D-III (Bidan) 2 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

17 57 D-III (Bidan) 30 Tidak Pernah Baik Baik Sedang

18 41 D-III (Bidan) 17 Pernah Baik Baik Baik

19 40 D-III (Bidan) 20 Tidak Pernah Baik Baik Sedang

20 34 D-III (Bidan) 7 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

21 35 D-III (Bidan) 4 Tidak Pernah Baik Baik Sedang

22 33 D-III (Bidan) 8 Tidak Pernah Baik Baik Sedang

23 40 D-I (Bidan) 20 Tidak Pernah Baik Baik Redah

24 42 D-I (Bidan) 19 Pernah Baik Sedang Sedang

25 54 D-III (Bidan) 34 Tidak Pernah Baik Baik Sedang

26 29 D-III (Bidan) 6 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

27 47 D-III (Bidan) 17 Tidak Pernah Baik Baik Redah

28 38 D-III (Bidan) 11 Pernah Baik Baik Redah

29 41 D-III (Bidan) 17 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

30 31 D-I (Bidan) 5 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

31 29 D-I (Bidan) 4 Pernah Baik Baik Baik

32 46 D-III (Bidan) 16 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

33 55 D-III (Bidan) 35 Tidak Pernah Baik Baik Redah

34 33 D-III (Bidan) 4 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

35 30 D-I (Bidan) 5 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

36 47 D-III (Bidan) 23 Tidak Pernah Baik Baik Redah

37 49 D-III (Bidan) 24 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang 38 45 D-III (Bidan) 20 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

39 28 D-III (Bidan) 3 Tidak Pernah Baik Baik Baik

40 27 D-III (Bidan) 1 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

41 51 D-III (Bidan) 27 Pernah Baik Baik Sedang

(7)

43 27 D-III (Bidan) 2 Tidak Pernah Sedang Sedang Redah

44 40 D-III (Bidan) 14 Pernah Baik Baik Baik

45 45 D-I (Bidan) 20 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

46 26 D-I (Bidan) 1 Tidak Pernah Baik Baik Redah

47 21 D-III (Bidan) 1 Pernah Baik Baik Sedang

48 29 D-III (Bidan) 6 Tidak Pernah Baik Baik Sedang

49 28 D-III (Bidan) 1 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

50 57 D-III (Bidan) 23 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

51 50 D-III (Bidan) 25 Pernah Sedang Sedang Sedang

52 37 D-III (Bidan) 6 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

53 45 D-I (Bidan) 20 Tidak Pernah Baik Baik Redah

54 38 D-I (Bidan) 11 Tidak Pernah Baik Baik Redah

55 36 D-III (Bidan) 6 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

56 35 D-III (Bidan) 5 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

57 36 D-III (Bidan) 7 Tidak Pernah Baik Baik Redah

58 32 D-III (Bidan) 10 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

59 42 D-III (Bidan) 20 Pernah Baik Sedang Redah

60 35 D-III (Bidan) 11 Tidak Pernah Baik Baik Redah

61 31 D-III (Bidan) 7 Pernah Baik Sedang Sedang

62 26 D-III (Bidan) 2 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

63 44 D-III (Bidan) 19 Tidak Pernah Baik Baik Sedang

64 39 D-III (Bidan) 14 Pernah Baik Baik Baik

65 51 D-III (Bidan) 24 Tidak Pernah Baik Baik Sedang

66 50 D-III (Bidan) 25 Pernah Baik Sedang Sedang

67 29 D-III (Bidan) 3 Tidak Pernah Baik Sedang Sedang

68 31 D-III (Bidan) 6 Tidak Pernah Baik Sedang Redah

(8)

Frequency Table (Pengetahuan)

Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

1 1.4 1.4 1.4 68 98.6 98.6 100.0 69 100.0 100.0 Kemampuan bayi menyusu sendiri Bayi menyusui sendiri setelah lahir Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Waktu pelaksanaan IMD

9 13.0 13.0 13.0

60 87.0 87.0 100.0

69 100.0 100.0

Setelah lahir

Segera setelah bayi lahir kemudian langsung IMD Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tata laksana IMD

35 50.7 50.7 50.7

34 49.3 49.3 100.0

69 100.0 100.0

Begitu lahir, potong tali pusat, IMD Begitu lahir, keringkan bayi kecuali

tangganya, potong da Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Manfaat IMD 8 11.6 11.6 11.6 61 88.4 88.4 100.0 69 100.0 100.0 Bayi mendapatkan kolustrum Bayi mendapatkan kolustrum, mencegah hypotermi Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(9)

Tata laksana IMD pada operasi caesar

1 1.4 1.4 1.4

21 30.4 30.4 31.9

47 68.1 68.1 100.0

69 100.0 100.0

Tidak usah IMD karena ibu masih lemah Bayi ditengkurapkan di dada ibu dan dibiarkan mencari sen

Sama dengan partus normal, tetapi jika keadaan ibu tidak Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Keuntungan IMD bagi ibu bayi

3 4.3 4.3 4.3 13 18.8 18.8 23.2 53 76.8 76.8 100.0 69 100.0 100.0 Dapat mencegah perdarahan Merangsang hormon progesteron yang berguna untuk mengelua Membantu pengeluaran plasenta, mengurangi perdarahan dan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Definisi Kolustrum 1 1.4 1.4 1.4 68 98.6 98.6 100.0 69 100.0 100.0

ASI yang pertama kali keluar

Cairan kental berwarna kekuningan yang keluar pertama kal Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(10)

Hubungan IMD dengan ASI

1 1.4 1.4 1.4

1 1.4 1.4 2.9

67 97.1 97.1 100.0

69 100.0 100.0

Tidak berhubungan sama sekali

IMD dapat meningkatkan keberhasilan menyusu Bayi yang IMD dapat dengan mudah menyusu kemudian

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tentang ASI eksklusif

35 50.7 50.7 50.7

34 49.3 49.3 100.0

69 100.0 100.0

Pemberian ASI pada bayi yang berusia 0-6 bulan pertama, d Pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain sampai usia 6 b Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Manfaat ASI

69 100.0 100.0 100.0

Meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan meningkatkan kecer Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Pengetahuan 6 8.7 8.7 8.7 63 91.3 91.3 100.0 69 100.0 100.0 Sedang Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(11)

Frequency Table (Sikap)

Inisiasi menyusui dini merupakan program pemerintah yang harus dilaksanakan 48 69.6 69.6 69.6 21 30.4 30.4 100.0 69 100.0 100.0 Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan IMD di Indonesia 3 4.3 4.3 4.3 50 72.5 72.5 76.8 16 23.2 23.2 100.0 69 100.0 100.0 Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Setelah lahir, bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, diberi cap dan dimandikan kemudian dilakukan IMD

1 1.4 1.4 1.4 13 18.8 18.8 20.3 9 13.0 13.0 33.3 40 58.0 58.0 91.3 6 8.7 8.7 100.0 69 100.0 100.0 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kolustrum harus diberikan kepada bayi

42 60.9 60.9 60.9 27 39.1 39.1 100.0 69 100.0 100.0 Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(12)

Operasi caesar adalah salah satu penghambat dalam pelaksanaan IMD 3 4.3 4.3 4.3 17 24.6 24.6 29.0 12 17.4 17.4 46.4 33 47.8 47.8 94.2 4 5.8 5.8 100.0 69 100.0 100.0 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya, oleh sebab itu IMD dapat ditunda kemudian

1 1.4 1.4 1.4 10 14.5 14.5 15.9 5 7.2 7.2 23.2 51 73.9 73.9 97.1 2 2.9 2.9 100.0 69 100.0 100.0 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

IMD dapat meningkatkan keberhasilan ASI ekslusif

39 56.5 56.5 56.5 30 43.5 43.5 100.0 69 100.0 100.0 Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Suami dan keluarga tidak perlu mendampingi ibu saat melaksanakan IMD

1 1.4 1.4 1.4 22 31.9 31.9 33.3 5 7.2 7.2 40.6 39 56.5 56.5 97.1 2 2.9 2.9 100.0 69 100.0 100.0 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(13)

Bayi tidak perlu dibimbing menemukan puting susu ibu 7 10.1 10.1 10.1 4 5.8 5.8 15.9 55 79.7 79.7 95.7 3 4.3 4.3 100.0 69 100.0 100.0 Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Jika hari-hari pertama setelah bersalin produksi ASI hanya sedikit, bayi dapat diberi susu formula atau cairan lain

1 1.4 1.4 1.4 28 40.6 40.6 42.0 6 8.7 8.7 50.7 34 49.3 49.3 100.0 69 100.0 100.0 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sikap 38 55.1 55.1 55.1 31 44.9 44.9 100.0 69 100.0 100.0 Sedang Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Frequency Table (Tindakan)

Memberi penyuluhan ttg IMD

26 37.7 37.7 37.7 43 62.3 62.3 100.0 69 100.0 100.0 Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(14)

Memberi penjelasan ttg kolostrum 5 7.2 7.2 7.2 64 92.8 92.8 100.0 69 100.0 100.0 Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Memberi informasi kpd kluarga bhw akan melakukan IMD

33 47.8 47.8 47.8 36 52.2 52.2 100.0 69 100.0 100.0 Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernah melaksanakan IMD

31 44.9 44.9 44.9 38 55.1 55.1 100.0 69 100.0 100.0 Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Selalu melaksanakan IMD

63 91.3 91.3 91.3 6 8.7 8.7 100.0 69 100.0 100.0 Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Menyodorkan puting susu ke mulut bayi saat IMD

39 56.5 56.5 56.5 30 43.5 43.5 100.0 69 100.0 100.0 Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Melibatkan suami atau kluarga pasien dlm IMD

34 49.3 49.3 49.3 35 50.7 50.7 100.0 69 100.0 100.0 Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(15)

Memberi susu formula selain ASI 60 87.0 87.0 87.0 9 13.0 13.0 100.0 69 100.0 100.0 Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Tindakan 31 44.9 44.9 44.9 30 43.5 43.5 88.4 8 11.6 11.6 100.0 69 100.0 100.0 Redah Sedang Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Crosstabs

Pengetahuan * Sikap

Crosstab Count 5 1 6 33 30 63 38 31 69 Sedang Baik Pengetahuan Total Sedang Baik Sikap Total

(16)

Chi-Square Tests 2.121b 1 .145 1.055 1 .304 2.343 1 .126 .213 .153 2.090 1 .148 69 Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2. 70. b.

Pengetahuan * Tindakan

Crosstab Count 4 2 0 6 27 28 8 63 31 30 8 69 Sedang Baik Pengetahuan Total

Redah Sedang Baik

Tindakan Total Chi-Square Tests 1.609a 2 .447 2.233 2 .327 1.585 1 .208 69 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. (2-sided)

3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .70.

a.

Sikap * Tindakan Crosstabulation Count 19 17 2 38 12 13 6 31 31 30 8 69 Sedang Baik Sikap Total

Redah Sedang Baik

Tindakan

(17)

Chi-Square Tests 3.439a 2 .179 3.511 2 .173 2.387 1 .122 69 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. (2-sided)

2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.59.

a.

Pelatihan IMD * Pelaksanaan IMD Crosstabulation Count 28 22 2 52 3 8 6 17 31 30 8 69 Tidak Pernah Pernah Pelatihan IMD Total

Rendah Sedang Baik

Pelaksanaan IMD

Total

Pendidikan * Pelaksanaan IMD Crosstabulation Count 7 2 1 10 24 28 7 59 31 30 8 69 DI (Bidan) DIII (Bidan) Pendidikan Total

Rendah Sedang Baik

Pelaksanaan IMD

Total

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa perlakuan variasi penambahan asam sitrat pada sirup yang dihasilkan yang terbaik adalah sirup jeruk nipis dengan penambahan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa Solusi dalam menghadapi kendala adalah membuat hal yang menarik dengan cara mengajak

Namun demikian kualitas audit memperkuat pengaruh positif tingkat pengungkapan laporan keuangan terhadap manajemen laba dengan proksi arus kas operasional dan

Meta konsep educability memungkinkan masyarakat (warga belajar) “fully able to take advantage of any available educational opportunities”, lebih giat mencari

SSL mengimplementasikan kriptografi kunci public dengan menggunakan algoritma RSA dan sertifikat digital untuk mengotentikasi server di dalam transaksi san untuk melindungi

Pada kamus Inggris pencarian dapat dilakukan dengan relatif mudah, sedangkan pada kamus Mandarin pencarian kata dari Mandarin ke bahasa lain lebih kompleks1. Pencarian arti

mainan yang bisa dibuat dari pelepah pisang, Kak. “Ada juga

Pangeran Purbaya, Raden Kuning, Raden Krincing, Tumenggung Mertoyuda, Tumenggung Singaranu, prajurit telik sandi beserta ratusan prajurit Keraton Mataram dengan gagah berani