• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan. kemitraan dengan menjaga hubungan investor yang harmonis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan. kemitraan dengan menjaga hubungan investor yang harmonis."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan Syariah lahir di Indonesia pada sekitar tahun 1991 dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.7 tahun 1992. Sejak adanya revisi Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan terdapat beberapa perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan perbankan syariah. Dari Undang-Undang tersebut menerangkan bahwa sistem perbankan syariah dikembangkan dengan beberapa tujuan yakni memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak menerima konsep bunga, memenuhi kebutuhan akan produk dan jasa perbankan yang memiliki beberapa keunggulan komparatif berupa peniadaan pembebanan bunga, membuka peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha berdasarkan prinsip kemitraan dengan menjaga hubungan investor yang harmonis.

Sistem Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam operasionalnya, dan karena iturumusan yang paling lazim untuk mendefinisikan Bank Syariah adalah bankyang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam dengan mengacukepada Al Qur’an dan Hadist sebagai landasan dasar hukum dan operasional.1

(2)

2

Pada undang-undang Perbankan yang lama, yaitu Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan tidak dimungkinkan untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah karena tidak ada pengaturannya. Keberadaan bank syariah secara formal dimulai sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 Tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negarra Nomor 3472) Walaupun Istilah yang dipakai adalah bank yang berdasarkan pada prinsip bagi hasil, yaitu dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia Pada Tanggal 1 Mei 1992.2

Bank syariah memiliki kemajuan hingga saat ini, terbukti bahwa bank syariah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, kantor-kantor bank syariah dari bank swasta Nasional devisa hingga bank milik pemerintah banyak tersebar luas diseluruh wilayah Indonesia.

Produk-produk bank syariah yangg menggunakan sistem tanpa bunga membuat masyarakat berminat untuk menggunakan lembaga keuangan tersebut. Segala lalu lintas keuangan bank syariah memang benar tanpa menerapkan sistem bunga, melainkan sistem bagi hasil dimana tujuan dari sistem bagi hasil ini dapat menguntungkan kedaua belah pihak, baik dari pihak bank maupun nasabahnya.

Dari sudut pandang analisis konsumen, strategi pemasaran (marketing strategy) adalah desain implementasi, dan kontrol rencana untuk mempengaruhi pertukaran demi mencapai tujuan organisasi. Dalam pasar

(3)

3

konsumsi, startegi pemasaran biasanya didesain untuk meningkatkan kemungkinan konsumen atas rasa memiliki perasaan dan pikiran yang condong terhadap produk,jasa dan merek tertentu, dan mereka akan mencoba dan membeli secara ulang. Strategi pemasaran melibatkan pengembangan dan penyajian motivasi pemasaran secara langsung pada target terpilih untuk mempengaruhi hal mereka lakukan. Oleh karena itu, strategi pemasaran harus dikembangkan, diimplementasikan, dan diubah berdasarkan penelitian dan analisis konsumen.3

Bagi masyarakat Indonesia rumah merupakan cerminan dari pribadi manusianya, baik itu secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya. Permasalahan perumahan dan pemukiman merupakan sebuah isu utama yang selalu menjadi primadona dari dulu hingga sekarang . dan permasalahan ini akan terus meningkat dan berlanjut seiring dengan pertumbuhan penduduk , dinamika kependudukan , dan tuntutan-tuntutan sosial ekonomi yang makin berkembang . karena itu, usaha untuk mendapatkan rumah saat initidak hanya dilakukan secara tunai, tetapi juga dengan kegiatan pembiayaan.

Baru-baru ini perbankan syariah tidak kalah dengan perbankan konvensional dimana bank syariah mengeluarkan produk Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah Syariah (selanjutnya disebut dan ditulis KPRS). KPR adalah produk pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah dengan menggunakan sistem hukum islam. Perbankan syariah memberikan layanan produk KPRS

3 J. Paul peter dan Jerry C. Olson, Perilaku konsumen dan strategi pemasaran, (Jakarta: salemba

(4)

4

guna melayani tingginya minat nasabah terhadap produk ini. Produk KPRS yang ada diperbankan syariah pada dasarnya berbeda dengan perbankan konvensional. Di perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil, sedangkan pada di perbankan konvensional dikenal dengan konsep bunga.

Bank syariah yang saat ini sedang naik akan penggunaan produk Pembiayaan KPR nya adalah Bank BTN Syariah. KPR BTN iB syariah merupakan salah satu produk unggulan pembiayaan segmen konsumer. KPR iB BTN Syariah diklaimnya memiliki keunggulan dibandingkan bank konvensional. karena KPR iB BTN Syariah jelas tidak ada perubahan dalam pergerakan bunga maupun angsuran atau sifatnya fixed karena transaksinya dengan jual beli. Kelebihan lain yang ditawarkan adalah kalau nasabah melakukan transaksi akad jual beli rumah dengan BTN Syariah maka bisa dipastikan dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap karena sebelum terjadi jual beli rumah, dokumen terkait harus sudah dikuasai pihaknya. Berbeda halnya dengan bank konvensional yang masih menunggu proses mengurus penyelesaian dokumen KPR. kelebihan lain yang ditawarkan KPR iB BTN Syariah adalah Adanya transaksi halal dan akadnya yang halal karena pihaknya sudah membeli rumah tersebut. Dalam Menyambut Hari Ulang Tahun Unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) ke 14 yang jatuh pada 14 Febuari 2019 BTN meluncurkan produk baru yaitu pembiayaan properti BTN iB. Pembiayaan properti BTN iB dengan sebutan KPR Hits yang diracik khusus bagi para milenial yang ingin melakukan resolusi “hijrah”.

(5)

5

KPR Hits yang merupakan jenis KPR non subsidi memiliki keistimewaan dibandingkan produk pembiayaan perumahan milik BTN Syariah sebelumnya, yaitu menggunakan akad Musyarakah Mutanaqisah. Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) merupakan fitur baru produk KPR dari BTN Syariah yang selama ini menggunakan akad Murabahah (jual beli) dan Istishna’ (jual beli pesanan). Akad tersebut disesuaikan dengn pangsa pasar yang kami bidik, yaitu para milenial yang menginginkan tenor cicilan yang panjang, yaitu hingga 30 tahun namun dengan uang muka yang terjangkau dan ujroh atau uang sea yang ringan. Sebenarnya akad Musyarakah Mutanaqisah merupakan gabungan dari dua akad yaitu akad Musyarakah dan Ba’i yang artinya bahwa pembelian rumah atau apartemen yang menjadi agunan KPR merupakan aset bersama anatara Bank dengan Nasabah dengan porsi kepemilikan yang telah disepakati pada saat awal akad.

Bank dan Nasabah sepakat bahwa agunan KPR tersebut disewakan kepada Nasabah sehingga Nasabah memiliki kewajiban membayar angsuran sewa setiap bulannya. Pembayaran angsuran sewa yang dilakukan Nasabah secara otomatis menambah porsi kepemilikan Nasabah dan mengurangi porsi kepemilikan Bank sehingga pada saat pembiayaan lunas, porsi kepemilikan rumah atau apartemen akan beralih sepenuhnya ke Nasabah.

Selain akad yang digunakan, BTN Syariah juga menawarkan sejumlah keringanan yang lain bagi nasabah KPR Hits, di antaranya uang muka ringan mulai 1%, angsuran yang terjangkau dengan dua pilihan skema. Pertama,

(6)

6

dengan ujroh atau uang sewa (fee) sebesar 7,75% fixed selama 3 tahun pertama.

Kedua, dengan ujroh sebesar 8,25% fixed selama 5 tahun pertama selanjutnya berjenjang selama jangka waktu KPR sampai dengan 30 tahun. KPR Hits juga memberikan peluang pelunasan KPR tanpa biaya penalty.

Untuk bisa mengajukan KPR Hits, nasabah berusia minimal 21 tahun, memiliki pekerjaan tetap dengan masa kerja minimal 1 tahun dan yang penting agunan yang digunakan adalah rumah atau apartemen atau ruko ready stock atau sudah tersedia, bukan yang belum dibangun atau berbentuk kavling tanah. Adapun unit ready stock yang dimaksud, menurut Iman, berbentuk properti baru maupun seken, dengan syarat memiliki dokumen legalitas properti yaitu SHM/SHGB dan IMB serta berada di lokasi yang marketable. Selain pembelian properti baru, KPR Hits juga dapat digunakan untuk take over dan top up.

KPR Hits tidak hanya terbatas bagi nasabah muslim namun terbuka juga bagi nasabah non muslim yang membutuhkan pembiayaan rumah yang terjangkau sesuai kemampuan mereka. Peluncuran produk KPR Hits merupakan salah satu strategi BTN Syariah untuk mengejar target pertumbuhan pembiayaan tahun 2019. Khusus KPR Hits menargetkan bisa meraup pembiayaan sebesar Rp 1,35 triliun atau setara dengan kurang lebih 2.700 unit. Sementara itu target pembiayaan tahun 2019 diproyeksi bisa menembus Rp 25 triliun atau tumbuh di atas angka 14% dibandingkan tahun 2018 yang telah mencapai sekitar Rp 22 triliun. Menginjak usianya ke 14,

(7)

7

BTN Syariah telah merealisasikan pembiayaan sekitar Rp 26 triliun dan telah membukukan aset senilai Rp 28,5 triliun.4

Strategi pemasaran menjadi target untuk tingkat keberhasilan sebuah penjualan ataupun seberapa banyaknya minat nasabah terhadap produk yang ditawarkan. KPR Hits merupakan produk pembiayaan yang masih baru pada Bank BTN Syariah.

Promosi menjadi acuan bagi setiap individu dalam melakukan segala aktifitasnya guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginannya. Hal ini menjadi sorotan oleh berbagai pihak terutama yang bergerak dalam bisnis besar salah satunya seperti sektor industri perbankan syariah. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia telah dimulai sejak disahkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yaitu bank memiliki peluang yang besar dalam mengembangkan industri perbankan syariah.

Hal ini juga ditunjukkan oleh antusias masyarakat dalam menggunakan produk perbankan syariah yang dari tahun ke tahun terus meningkat seperti peningkatan jumlah deposito, produk pinjaman atau produk-produk lain yang digunakan baik oleh masyarakat muslim maupun masyarakat non muslim.5

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Kota Cirebon.

4

http://amp.kontan.co.id/news/btn-syariah-luncurkan-kpr-hits-demi-pasar-milenial-ini-keistimewaannya( diakses pada tanggal 8 mei 2019)

(8)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Strategi pemasaran produk pembiayaan KPR HitsBank BTN Syariah Kota Cirebon yang belum tersosialisasikan

2. Kriteria Nasabah dalam Pengajuan Pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Kota Cirebon yang belum diketahui calon nasabah 3. Menghadapi Persaingan dalam Program Anggunan Rumah dengan

Bank lain.

C. FokusMasalah

Fokus Masalah ini guna untuk menfokuskan peneliti agar tidak melebar dari pembahasan. Dalam penelitian ini difokuskan pada Strategi Pemasarandan Produk Pembiayaan KPR Hits.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan pada pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Kota Cirebon?

2. Bagaiamana Persyaratan dalam pengajuan pembiayaan KPR HitsBank BTN Syariah Kota Cirebon?

(9)

9

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan pembahasan diatas disusun tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam memasarkan produk Pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Kota Cirebon .

2. Untuk mengetahui prosedur yang digunakan dalam pengajuan Pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Kota Cirebon.

3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam pembiayaan KPR Hits dan mengetahui bagaimana solusinya.

F. Kegunaan Penelitian A. Kegunaan Teoritis

secara teoritis hasil penelitian ini akan menambah bahan rujukan dan referensi pada kajian mengenai strategi pemasaran pada produk bank syariah.

Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika suatu teori yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan atau merevisi teori yang bersangkutan.

Demikianlah teori terus melalui penelitian, dan dengan demikian ilmu pengetahuan terus berkembang tanpa batas. Itulah sebabnya penelitian ditempatkan sebagai darma kedua setelah tridarma perguruan

(10)

10

tinggi sebagai lembaga yang mengelola ilmu pengetahuan. Manfaat teroritis ini intinya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara konsep maupun secara teori sebagai hasil dari kegiatan penelitian

A. Kegunaan Praktis 1. Peneliti

Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat gelar Sarjana Strata Satu (S1) dan Hasil Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan sebagai penambah wawasan dan penguat teori yang sudah ada mengenai strategi pemasaran yang harus dilakukan dalam penawaran produk bank syariah.

2. Kampus IAI Bunga Bangsa Cirebon

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambahan referensi tentang perbankan syariah.

3. Masyarakat Umum dan pihak yang lainnya

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan untuk mengembangkan ilmu tentang produkKPR Bank Syariah, dimana masyarakat umum lebih cenderung mengetahui KPR Konvensional. Dan mengetahui tentang penggunaan produk KPR yang tiap tahunnya semakin berkembang dan banyak diminati.

G. Sistematika Penulisan

Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Skripsi IAI Bunga Bangsa Cirebon Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa bagian utama diantanya:

(11)

11

Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi latar belakang timbulnya permasalahan yang akan diteliti, identifikasi masalah, pembatassan masalah, rumusan masalah memeuat pertanyaan-pertanyaan yang penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan penelitilian yang merupakan pengantar awal pembahasan bab selanjutnya.

Bab II Landasan Teori, Pada bab ini berisikan deskripsi teoretik yang dipakai untuk melandasi pelaksanaan penelitian dari beberapa referensi yang terkait dengan penelitian ini, hasil penelitian yang relevan terdahulu yang terkait dengan penelitian, dan kerangka pemikiran.

Bab III Metode Penelitian, pada bab ini berisikan desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan pemeriksaan keabsahan data.

Bab IV Pembahasan, pada bab ini berisikan deskripsi data dan hasil penelitian, pembahasan mengenai strategi pemasaran KPR Hits yang diterapkan pada Bank BTN Syariah, dan keterbatasan penelitian.

Bab V kesimpulan, pada bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang berhubungan serupa dengan penelitain ini di masa yang akan datang.

(12)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoretik 1. Strategi Pemasaran

a. Konsep Pemasaran Syariah

Konsep dasar spritualisasi marketing yakni tata olah cipta,rasa,hati,dan karsa (implementasi) yang dibimbing oleh integritas keimanan, ketakwaan,dan ketaatan pada syariat Allah SWT. jika iman,takwa,dan taat syariat ini semu,maka aktivitas marketing yang dilakukan itu tidak ada sangkut pautnya dengan syariat islam. 6 dalam

AL-Quran dan Hadits juga terdapat ajaran yang mengatur kehidupan bisnis (pemasaran) seorang muslim diantaranya :

⧫❑⧫◆

❑➔→⬧⬧◆❑→⧫

⧫❑⬧

⧫⧫⧫⬧◆

❑➔⬧→⧫

☺◆

“Hai orang-orang yang beriman, jangan lah kamu slaing memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka dan sama suka diantara kamu

(13)

13

dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang Kepadamu (Qs. An-Nisa : 29).”7

Untuk mewujudkan transaksi pemasaran harus merupakan konsep yang integrasi (terpadu) dalam mempertajam pasar sasaran. Konsep integrasi pemasaran menempatkan kepentingan pelanggan dan berkelanjutan perusaahn dilihat dari kepekaan terhdap perubahan lingkungan mikro dan makro seperti kebijakan dan peraturan pemerintah serta kekuatan makro ekonomi seperti sosial budaya, demografi, hukum politik, teknologi. Dlaam buku Marketing Bank Syariah Karangan Ali Hasan integrasi konsep pemasaran yang dimaksud yakni : 8

a. Konsep Produksi

Memusatkan pada perhatian usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi. Konumen menyukai produk yang tersedia dibanyak tempat dan terjangkau oleh kemampuan finansialnya.

b. Konsep Produk

Dikembangkan atas dasar keinginan konsumen , realitas pasar menunjukkann bahwa konsumen menyukai produk yamng berkualitas dan prestice yang paling baik.

c. Konsep penjualan

7 Al-Quran Terjemahan, Qs.An-Nisa Ayat 29, 2015, Departemen Agama RI. Bandung: CV Darus

Sunnah.

(14)

14

Mengacu pada konsep good selling service, yaitu kemampuan melayani pelanggan dengan baik dan purnajual, seller semacam ini membuka kesempatan menjual dimasa depan. Dalam praktik bisnis, konsumen hanya akan membeli produk dari perusahaan yang menyediakan waktu dan tenaga untuk melayani dengan baik.

d. Konsep Kemasyarakatan

Konsep ini meyakini bahwa tugas perusahaan adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta mempertahankan kesejahteraan perusahaan.

e. Konsep pemasaran hubungan

Merupakan praktik untuk membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan mitra bisnis seperti pelanggan, pemasok, penyalur, untuk hubungan yang paling utama untuk pengembangan jaringan pemasaran.

Dalam perkembangan ekonomi syariah yang memegang teguh akan nilai-nilai islam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW di mana dalam berbisnis menggunakan Spiritualisasi Marketing pemasaran dirancang berdasarkan tiga kombinasi penting. 9

1) Pemasaran pada tingkat kecerdasan intelektual fokusnya adlaah strategi, program (product, price, place, promotion-marketing mix), Differensiasi dan selling.

(15)

15

2) Pemasaran pada tingkat kecerdasan emosional / feeling / rasa, ditandai dengan hadirnya konsep customer relationship, emotional branding dan experimental marketing yang intinya dengan memasukan Value Emosional untuk memanjakan pelanggan dengan serta yang menciptakan pengalaman-pengalaman baru dalam mengkonsumsi produk.

3) Pemasaran pada level kecerdasan spiritual yang dibimbing pada nilai-nilai akidah yaitu Kejujuran, Amanah (kredibel dan tanggung jawab), Fathanah ( cerdas dan bijaksana), Tabligh (komunikatif) dan sebagian disebut Soul Marketing. Di mana semua aktivitas pemasaran didasarkan pada Al-Quran dan Hadits sehingga memungkinkan pemasaran itu dapat menjadi ibadah dalam mencari keuntungan dan akan mampu menghasilkan manfaat bagi orang banyak serta menjadikan Allah sebagai Backing aktivitas ekonomi yang dilakukan.10

b. Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan

10 J. Paul peter dan Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran , ( Jakarta:

(16)

16

prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut.11

Strategi merupakan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi terjal dan berliku-liku, namun ada pula langkah yang relatif mudah. Disamping itu, banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan terarah.12

Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi binsis berskala besar, mengerakkan semua sumber daya perusahaan. Pelaksanaan strategi bauran terdiri dari :

1. Strategi produk 2. Strategi harga

3. Strategi lokasi dan distribusi 4. Strategi promosin

c. Unsur-unsur Strategi

11https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi , diakses pada tanggal 10 oktober 2018, waktu 09.27 WIB 12 Kasmir,kewirausahaan,(jakarta, Rajawali Pers, 2009), h. 171

(17)

17

Terdapat lima unsur atau himpunan dalam strategi yang dikembangkan dengan baik.

1. Ruang Lingkup, ruang lingkup suatu organisasi mengacu pada keluasan dari sasaran strateginya, jumlah dan tipe industri, lini produk dan segmen pasar bersaing atau direncanakan.

2. Tujuan dan sasaran, strategi seharusnya merinci tingkat perincian yang diinginkan pada satu atau lebih dimensi kinerja, seperti pertumbuhan volume, kontribusi laba, atau pengambilan investasi selama periode waktu tertentu untuk setiap perusahaan dan produk pasar dan organisasi secara keseluruhan.

3. Pengalokasian sumber daya, setiap organisasi memiliki sumber daya keungan dan sumber daya manusia yang terbatas. Merumuskan strategi juga melibatkan keputusan bagaimana sumber daya itu dicapai dan dialokasikan, antara unit bisnis, produk pasar, departemen fungsional, dan kegiatan-kegiatan didalam setiap perusahaan atau produk pasar.

4. Identifikasi keunggulan kompetitif yang layak, satu bagian yang penting dari strategi apapun adalah spesifikasi dari bagaimana organisasi akan bersaing dalam setiap unit bisnis dan produk-produk pasar didalam domainnya

(18)

18

5. Sinergi, sinergi muncul bila unit bisnis, produk-produk, pengalokasian sumber daya, dan kompetensi perusahaan saling melengkapi dan saling menguatkan satu sama lain 13

d. Pemasaran

Pemasaran juga diartikan sebagai salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya utnuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.14

Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai. Artinya, nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai tersebut seperti dalam hal meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu15 :

a. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.

13 Boyd Walker and Larrenche, Manajemen Pemasaran dengan efektif dan profitable, (Jakarta:

Erlangga, 2000) h.29

14 http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/penegertian-definisi-pemasaran.html

diakses pada 04 juni 2019.

(19)

19

b. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingan dengan produk pesaing.

c. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.

d. Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan.

e. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan.

f. Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank. g. Berusaha mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha

mencari nasabah baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah.

Ayat al-Quran yang menjelaskan tentang pemasaran yang baik untuk dilakukan adalah



→◆➔◼⬧

⬧⬧◆◆⧫

❑◆→❑❑➔

◆◆☺☺◼❑➔

⧫▪⧫⧫◆

⧫❑◼⧫⬧

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu

(20)

20

sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (Q.S Al Isra ayat 7).16

e. Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran (marketing strategy) adalah desain, implementasi, dan kontrol rencana untuk memengaruhi pertukaran demi mencapai tujuan organisasi. Dalam pasar konsumsi, strategi pemasaran biasanya didesain untuk meningkatkan kemungkinan konsumen atas rasa memiliki perasaan dan pikiran yang condong terhadap produk, jasa, dan merk tertentu, dan mereka akan mencoba dan membeli secara berulang. Strategi pemasaran melibatkan pengembangan dan penyajian motivasi pemasaran secara langsung pada target terpilih untuk memengaruhi hal yang mereka pikirkan, cara mereka merasa, dan hal yang mereka lakukan.17

Startegi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena merupakan suatu cara untuk mancapai tujuan dari

16 Al-Quran Terjemahan, Qs. Al-Isra ayat 7, 2015, Departemen Agama RI. Bandung: CV Darus

Sunnah.

17J. Paul peter dan Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), 12

(21)

21

perusahaan. Pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya untuk mencari solusi atas masalah pokok yakni, pertama bisnis apa yang dimasuki perusahaan saat ini dan bisnis apa yang dimasuki untuk masa yang akan datang. Kedua, bagaimana bisnis tersebut mampu dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif berdasarkan perspektif produk, harga, promosi dan distribusi (bauran pemasaran).18

Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi bisnis berskala besar, menggerakkan semua sumber daya perusahaan yang dapat menguntungkan secara aktual dalam bisnis.

Pemasaran adalah ujung tombak suatu perusahaan yang sangat mendukung keberlanjutannya untuk mencapai suatu tujuan. Sukses atau tidaknya sebuah perusahaan juga sangat tergantung dari segi pemasarannya. Jika pemasaran itu mampu manarik konsumen maka perusahaan tersebut mendapat profit (laba), dan begitu juga sebaliknya apabila suatu perusahaan akan mengalami kerugian jika pemasarannya tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Pemasaran adalah proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Sebagai akibat dari pengaruh faktor tersebut, masing-masing individu

18 Irfandi Mardi Putra, ’’Strategi Pembiayaan Kepemilikan Rumah Bank Syariah Studi Kasus PT.

BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa’’, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, No. 12, Vol. 3 (2014), 5.

(22)

22

maupun kelompok memperoleh kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Strategi Pemasaran didasarkan atas 5 (lima) konsep strategi sebagai berikut :19

a. Segmentation

Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen menjadi satuan pasar yangbersifat homogen.

b. Targeting

Merupakan sebuah sasaran siapa yang dituju, dalam menentukan target pasar terdapat faktor yang harus diperhatikan seperti potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, adanya produk pengganti, serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.

c. Market Positioning

Prinsip strategi pemasaran ini yakni memilih pola spesifik pasar perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus dapat memilih segmen pasar yang mampu menghasilkan penjualan dan laba paling besar.

d. Market Entry Strategy 19 ibid

(23)

23

Market Entry Strategy adalah strategi perusahaan untuk memasuki segmen pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan. Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan cara seperti membeli perusahaan lain, pengembangan internal, maupun kerjasama dengan perusahaan lain.

e. Marketing Mix Strategy

Marketing Mix Starategy adalah sekumpulan variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Variabel yang dapat dipengaruhi pelanggan adalah yang disebut 7P ( Product, Price, Place, Promotion, Participant, Process Dan People Physical Evidence ) f. Timing Strategy

Penentuan waktu yang tepat dalam memasarkan barang merupakan hal yang perlu diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik dalam menetapkan objektif dan menyusun strategi pemasaran, namun bukan berarti perusahaan dapat segera memulai kegiatan pemasaran. Perusahaan harus lebih dahulu melakukan persiapan baik yang dibidang produksi maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahaan juga harus menentukan saat yang tepat untuk melempar barang dan jasa ke pasar.

Strategi pemasaran merupakan dasar tindakan yang mengarah pada suatu kegiatan atau usaha pemasaran perusahaan, agar dapat

(24)

24

mencapai tujuan yang diharapkan meski dalam kondisi persaingan dan lingkungan pemasaran yang berubah-ubah. Karena persaingan yang akan datang merupakan persaingan untuk menciptakan dan mendominasi peluang-peluang yang timbul. Menciptakan masa yang akan datang merupakan lebih dari sekedar menangkap peluang yang telah ditetapkan sebelumnya, mengembangkan perusahaan untuk menciptakan peluang di masa yang akan datang dan mengexploitasinya.20

Strategi pemasaran merupakan bagian dari strategi bisnis yang dapat memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi bisnis. Menurut Ali Hasan dalam bukunya Marketing Bank Syariah, terdapat beberapa strategi perbankan syariah diantaranya :

1) Market Driven Strategy merupakan penyusuna rencana strategi pemasaran yang mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan pasar. Langkah-langkah ini dapat dimulai dengan mengenali pasar dengan baik, menentukan konsumen mana yang menjadi sasaran, mengidentifikasi keinginan konsumen agar dapat menentukan kombinasi bauran pemasaran yang efektif, menganalisa berbagai faktor lingkungan, menformulasi keunggulan bersaing.

2) Strategi Keunggulan Bersaing, merupakan strategi yang harus mampu untuk menciptakan keunggulan yang tidak usang dan sulit

(25)

25

di tiru oleh pesaing yang didukung oleh beberapa formulasi seperti kemampuan menciptakan kompetensi khusus, kemampuan menciptakan persaingan yang tidak sempurna, kemampuan melakukan penyesuaian dengan lingkungan external, kemampuan menciptakan laba di atas rata-rata laba industri, kemampuan menciptakan keseimbangan pesaing dan pelanggan serta memiliki kreativitas dan fleksibilitas.

3) Strategi Meningkatkan Kualitas Layanan, strategi ini dapat dilakukan dengan menetapkan standart layanan yang diharapkan oleh konsumen berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa konsumen yang diadakan secara berkala, sehingga mampu melampaui harapan pelanggan.

Strategi merupakan pendekatan (Approach) secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan ide atau gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Strategi yang baik terletak pada koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan ide atau gagasan secara rasional, efisien dan efektif. Untuk menentukan strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pemasar agar tepat dalam pencapaian tujuan, diperlukan mengetahui sasaran yang dituju, yaitu dengan mengetahui dan mengukur kemampuan dan kelemahan Bank Syariah untuk mendapatkan peluang dan meminimalisir ancaman.

(26)

26

f. Tujuan Pemasaran

Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Badan usaha dalam menetapkan tujuan hendak dicapai dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam prakteknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat sementara dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang. Demikian pula dalam hal menjalanka kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk :

a. Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

b. Memaksimumkan kepuasaan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya (getuk tular).

(27)

27

c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.21

g. Perbedaaan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional

Terdapat beberapa hal yang menjadi pembeda antara pemasaran syariah dan pemasaran konvensional yaitu :22

a. Konsep dan Filosofi Dasar

Perbedaan mendasar antara pemasaran syariah dan pemasaran konvensional adalah dari filosofi yang melandasinya. Pemasaran konvensional merupakan pemasaran yang bebas nilai dan tidak mendasarkan ketuhanan dalam setiap aktivitas pemasarannya. Sehingga dalam pemasaran konvensional dapat seorang pemasar memberikan janji-janji kosong hanya sebagai pemikat konsumen untuk membeli produk yang hanya mementingkan pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam pemasaran syariah, seorang pemasar harus merasakan bahwasanya dalam setiap aktivitas pemasarannya ia harus selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia pun akan sangat

21 Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Cet. IV (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 56 22 Ibid

(28)

28

berhati-hati dalam memasarkan produk yang dijualnya dan tidak akan memberikan sesuatu yang menyesatkan bagi nasabahnya.

b. Etika Pemasar

Seorang pemasar syariah sangat memegang teguh etika dalam melakukan pemasaran kepada calon konsumennya. Ia tidak akan memberikan janji bohong, atau terlalu melebih-lebihkan produk yang ditawarkannya dan menceritakan dengan jujur produk yang ditawarkannya. Dibandingkan dengan pemasar konvensional, ia cenderung menggunakan segala macam cara demi mendapatkan konsumen bahkan dengan cara yang tidak dibenarkan syariat yang sewaktu-waktu menimbulkan kekecewaan dari konsumen terhadap kualitas produknya.

c. Pendekatan Terhadap Konsumen

Konsumen dalam pemasaran syariah diletakkan sebagai mitra sejajar, di mana baik perusahaan sebagai penjual produk maupun konsumen sebagai pembeli produk berada di posisi yang sama. Nilai kekeluargaan sangat terasa pada pemasaran syariah karena konsep mitra sejajar ini menyebabkan seorang pemasar syariah sudah menganggap konsumen sebagai saudaranya sendiri. Dalam pemasaran konvensional, konsumen diletakkan sebagai objek untuk mencapai target penjualan semata. Konsumen dapat dirugikan karena antara janji dan realitas seringkali berbeda. Perusahaan setelah mendapatkan target penjualan, tidak akan

(29)

29

mempedulikan lagi konsumen yang telah membeli produknya tanpa memikirkan kekecewaan atas janji produk yang ditawarkan.

d. Cara Pandang Terhadap Pesaing

Dalam perbankan syariah tidak menganggap pesaing sebagai pihak yang harus dikalahkan atau bahkan dimatikan. Konsep persaingan dalam pemasaran syariah menempatkan pesaing sebagai pemacu dirinya untuk menjadi lebih baik tanpa harus menjatuhkan pesaingnya. Konsep persaingan dalam pemasaran konvensional mengaggap pesaing sebagai pihak lawan yang harus dikalahkan bahkan jika bisa dimatikan agar eksistensi perusahaan dapat semakin maju. Konsep ini mengakibatkan perusahaan tersebut minim akan inovasi karena tidak ada motivasi dari pesaing.

e. Budaya Kerja dalam Institusi Bank Syariah

Perbankan syariah harus mempunyai budaya kerja yang berbeda dari perbankan konvensional, sehingga mampu menjadi suatu keunggulan yang dapat sebagai nilai tambah di pandangan masyarakat. Budaya kerja harus ditanamkan pada setiap sumber daya insani yang bekerja di perbankan syariah haruslah berbudaya kerja yang meneladani sifat Rasulullah SAW.

2. KPR Syariah

(30)

30

Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) termasuk pembiayaan yang bersifat konsumtif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk pembiayaan yang bersifat kebutuhan konsumtif, seperti pembiayaan untuk pembelian rumah KPR Hits, kendaraan bermotor, pembiayaan pendidikan dan apapun yang bersifat konsumtif23

KPR atau Kredit Pemilikan Rumah Syariah adalah fasilitas kredit atau pembiayaan yang diberikan lembaga keuangan syariah dalam hal ini bank syariah bagi seluruh lapisan msyarakat untuk membantu memiliki rumah beserta tanah dengan fasilitas cicilan tetap dengan margin keuntungan yang telah disepakati bersama antar bank dan nasabah, yang mewajibkan nasabah untuk mengembalikan dana tersebut sesuai jangka waktu yang telah ditentukan bersama. Harga jualnya biasanya sudah ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan pembeli.

Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Dengan adanya kepastian jumlah angsuran bulanan yag harus dibayar sampai masa angsuran selesai, nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naik atau turunnya angsuran ketika suku bunga bergejolak. Pembiayaan rumah ini dapat digunakan untuk membeli rumah baru maupun bekas, membangun atau merenovasi rumah.

23 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis (Bandung:

(31)

31

Sebelum pembiayaan direalisasikan, terlebih dahulu harus dibuat akad atau perjanjian yang mengatur hak dan kewajiban antara bank dengan nasabah penerima fasilitas pembiayaan. Dalam praktik, akad atau perjanjian pembiayaan memiliki berbagai macam istilah, antara lain perjanjian pembiayaan, persetujuan membuka pembiayaan, dan sebagainya.

Disamping mengatur hak dan kewajiban bank serta nasabah, perjanjian atau persetujuan antara bank dan nasabah peerima fasilitas pembiayaan (debitur) juga berfungsi sebagai perikatan pokok dari perjanjian pengikatan jaminan (accessoir).

KPR Syariah Biasa disebut Kepemilikan Pembiayaan Rumah (KPR) yang dapat berupa pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang guna membiayai pembelian rumah tinggal, baik baru ataupun bekas dengan prinsip/ akad (murabahah) atau dengan akad lainnya.24

b. Akad KPR Syariah

Akad atau perjanjian yang digunakan umumnya akad murabahah, yaitu akad jual beli antara bank dan nasabah. Dalam hal ini bank membeli barang yang dibutuhkan (contoh: rumah) dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan/ margin yang sudah disepakati bersama. Adapun akad lainnya adalah Istishna, Musyarakah Mutanaqishah dan Ijarah Muntahiyyah Bit Tamlik (IMBT).

24https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Download/425 ( diakses pada tanggal 24 juni

(32)

32

c. Fitur KPR Syariah

1.

Besar angsuran tetap sampai jatuh tempo pembiayaan.

2.

Proses permohonan yang mudah serta cepat.

3.

Fleksibel untuk membeli rumah baru maupun bekas.

4.

Plafon pembiayaan yang besar.

5.

Jangka waktu pembiayaan yang panjang.

6.

Fasilitas auto debit dari tabungan induk

d.

Syarat KPR Syariah

1. Warga Negara Indonesia dan cakap di mata hukum.

2. Usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan.

3. Tidak melebihi maksimum pembiayaan.

4. Besar cicilan tidak melebihi 40% penghasilan bulanan bersih. 5. Khusus untuk kepemilikan unit pertama, KPR syariah

diperbolehkan atas unit yang belum selesai dibangun atau inden, namun kondisi tersebut tidak diperkenankan untuk kepemilikan unit selanjutnya.

6. Pencairan pembiayaan bisa diberikan sesuai progres pembangunan atau kesepakatan para pihak.

7. Untuk pembiayaan unit yang belum selesai dibangun atau inden, mesti melalui perjanjian kerja sama antara pengembang dengan bank syariah.

(33)

33

e. Cara Pengajuan KPR Syariah

1. Pilih Properti yang Akan Dibeli Bila Anda ingin membeli properti dari pengembang, carilah informasi bank yang telah bekerjasama dengan pengembang agar prosesnya lebih mudah dan cepat.

2. Persiapkan Persyaratan Pengajuan KPR Syarat umum pengajuan: masa kerja minimum, usia minimum dan maksimum pada saat pengajuan dan beberapa syarat lainnya.

3. Cari Informasi Biaya KPR dan Biaya Jual Beli Properti Untuk membeli properti dengan KPR tidak hanya memperhitungkan Down Payment (DP) atau uang muka, tetapi juga ada komponen biaya lainnya seperti biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi, biaya notaris, biaya pengikatan agunan, biaya pajak dan balik nama terkait jual beli properti yang Anda lakukan. Untuk pembelian dari perorangan, beberapa bank juga mengenakan biaya penilaian agunan.

f. Keunggulan KPR Syariah

Alasan yang paling utama dan paling sering dikemukakan adalah bahwa dalam KPR konvensional terdapat riba, yaitu bunga yang dihasilkan dari uang. Sehingga konsep yang ditawarkan dalam KPR Syariah adalah “bantu beli”.

Konsep ini sangat berbeda dengan KPR konvensional, yaitu bank syariah membantu nasabahnya dalam membeli properti pada

(34)

34

harga beli dan harga jual yang sudah jelas dan diketahui oleh nasabah dan bank tersebut. Berikut adalah keunggulan KPR Syariah :

a. Tidak Ada Penalti Untuk Pelunasan Lebih Dulu

Bank syariah tidak akan membebani nasabah dengan biaya yang sifatnya tambahan. Sedangkan di kebanyakan bank konvensional, nasabah hanya bisa melunasi lebih awal setelah masa promosi berlaku dengan biaya penalti berkisar antara 0.5 % sampai dengan 2 % dari jumlah pokok yang tersisa. Hal ini akan sangat menarik bagi nasabah yang merasa mampu (atau memiliki kontan dalam jumlah besar) untuk menyelesaikan KPR nasabah sebelum masa pinjaman berakhir.

b. Cicilan Tetap Sampai Dengan Akhir Masa Pinjaman

Ini adalah keunggulan utama dari KPR Syariah. Cicilan per bulan nasabah akan tetap besarnya selama masa pinjaman. Sedangkan di semua bank-bank konvensional, cicilan nasabah akan berubah setelah masa promosi selesai. Yaitu ketika bunga yang dibebankan kepada nasabah, berubah dari fixed interest menjadi floating interest.

Hal ini, akan sangat menguntungkan bagi mereka yang sangat peduli dengan cash flow rumah tangganya. Cara ini biasa dilakukan dari bank konvensional yang bank gunakan sebelumnya. Di satu sisi, ini adalah captive market bagi bank syariah. Di sisi nasabah, hal ini akan menciptakan kepastian cash flow yang harus keluar dari

(35)

35

“dompet” rumah tangganya mengenai berapa besar dana cicilan yang harus dikeluarkan. Perilaku perpindahan KPR oleh nasabah ini sangat bisa dimaklumi. Sebabnya adalah cicilan nasabah telah berubah dari fixed interest menjadi floating interest.

Banyak nasabah KPR konvensional (non syariah) yang mengeluh ketika masa promosi (fixed interest) sudah lewat sehingga harus mengukuti floating interest. Karna bunga floating tersebut, cicilan bulanan mereka menjadi naik. Di Indonesia, besarnya bunga floating adalah 12 % - 14 %. Kenaikan cicilan ini bisa sangat signifikan sehingga malah mengganggu cash flow rumah tangga nasabah. Take over KPR dianggap sebagai salah satu cara untuk menurunkan nilai cicilan tersebut.

3. Perumahan

a. Pengertian Perumahan Perumahan

Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. 25

b. Fungsi Perumahan

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. (UU No. 4 Tahun 1992

(36)

36

Tentang Perumahan dan Permukiman). Pemakaian atau penggunaan perumahan adalah sah apabila ada persetujuan pemilik dengan mengutamakan fungsi perumahan bagi kesejahteraan masyarakat. (Pasal 7 Ayat (1) UU No. 1 Tahun 1964 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 6 Tahun 1962 Tentang Pokok-Pokok Perumahan).

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Telah menjadi ketentuan akademik, bahwa tidak ada satupun bentuk karya seseorang yang terputus dari usaha intelektual yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya, yang ada yakni sebagai bentuk kesinambungan pemikiran dan dilakukan perubahan yang signifikan. Penulisan ini juga merupakan karya yang merujuk pada karya yang lahir sebelumnya :

1. Skripsi yang ditulis oleh Sarah Hilfiya yaitu “ Strategi Pemasaran KPR BNI Syariah Dalam Menghadapi Persaingan Antar Bank (Studi Kasus di BNI KCP Panglima Polim)”dalam skripsi ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara mengimplementasikan bauran pemasaran meliputi produk, harga, tempat, dan promosi. Dan dalam strategi unggul pihak Bank BNI mempromosikan produk unggul dari mereka dan menawarkan pembiayaan produk KPR dengan bebas administrasi yang meliputi pajak penjual, pajak pembeli, biaya notaris, IMB, dan biaya balik

(37)

37

nama). Dan promosi pada Bank BNI menggunakan media elektronik, media cetak dan promosi penjualan ( personal selling).

2. Skripsi yang ditulis oleh Janatun yaitu “ Strategi Bauran Pemasaran Produk Pembiayaan KPR BTN iB di Bank BTN Syariah Cabang Yogyakarta “dalam skripsinya segmentasai BTN Syariah dibedakan menjadi perwilayah, besar kecilnya pembiayaan berdasarkan kebutuhan dan kapasitas dari calon debitur KPR BTN iB dalam mengajukan pembiayaan.untuk segmentasinya KPR BTN iB mengarah kepada pasar konsumen yang profesinya berpenghasilan diatas empat juta, tetapi segmentasi pasar menyesuaikan berdasarkan pasar yang ada. Dan tidak menargetkan kepada nasabah muslim saja tetapi memperbolehkan calon nasabah non muslim untuk mengajukan pembiayaan asalkan mengikuti persyaratan dan ketentuan dari pihak Bank BTN Syariah.

C. Kerangka Pemikiran

Meningkatnya kebutuhan sandang pangan papan maka hal yang paling utama dibutuhkan oleh manusia adalah tempat tinggal atau pangan denga memicu banyaknya pihak-pihak bank yang membuka produk pembiayaan baru mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang merupakan kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa rumah, hal tersebut memicu munculnya berbagai bentuk KPR yaitu subsidi dan non subsidi. Dengan meningkatnya

(38)

38

peminat maka BTN Syariah menjawab kebutuhan pasar tertutama kaum Millenial yang menginginkan tenor anggunan dengan waktu yang lama. Pada tahun 2019 BTN Syaruntuk Penulisah meluncurkan Produk pembiayaan baru yaitu KPR Hits (Hijrah to Syariah) yang tenornya selama 30 tahun.Dalam Hal ini peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi pemasaran produk Pembiayaan KPR Hits BTN Syariah Cirebon dan bagaimana prosedur dalam pengajuan pembiayaan KPR Hits apa saja yang menjadi kriteria dan persyaratannya sehingga nantinya nasabah atau calon nasabah bisa mengajukan pembiaayan tersebut ,dengan adanya produk pembiayaan KPR Hits apakah ada kendala strategi pemasaran dan lainnya yang dihadapi oleh pihak Bank BTN Syariah Kota Cirebon.

(39)

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau ccara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). 26 Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian adalah penelitian yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan memotret situasi sosial secara menyeluruh, luas dan mendalam yang hasilnya dideskripsikan dengan perhitungan kualitatif dari hasil data lapangan.27

Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data unyuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.

28penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat

26 F. Wiratama Sujaarweni, Metodologi Penelitian , ( Yogyakarta: Pustakabarupress,2011), h. 19 27 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2014) cet.19,

h.209

(40)

40

fakta dan karakteristik bidang tertentu. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,dll. secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.29 Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu atau lebih yang sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel yang lain. Variabel tersebut dapat menggambarkan secara akurat dan sistematik mengenai populasi atau bidang tertentu.30 Dalam penelitian ini meneliti tentang strategi pemasaran produk pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Cirebon.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Adapun penelitian ini akan dilakukan di Bank BTN Syariah Kantor Cabang Cirebon, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No.91 Pekiringan, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. 45131.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2019 – 21 Juni 2019.

C. Data dan Sumber data

29Moleong 2007

(41)

41

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang atau perilaku yang diamati.31Sumber

data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Data primer, merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya.32 Data primer penelitian adalah data yang diperoleh langsung dari pihak Manajemen Pemasaran ataupun staff Bank BTN Syariah Cirebon.

2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari literatur – literatur kepustakaan, jurnal, atau data – data yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini penulis mengambil dari literatur – literatur berupa jurnal, skripsi, internet dan buku – buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan dan pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Observasi

Adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan mencatat secara sistematik gejala – gejala yang diselidiki.33

31Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 3. 32Ibid., h. 26.

(42)

42

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mengetahui bagaimanaStrategi Pemasaran Pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah.

2. Wawancara

Adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.34 Dalam penelitian ini penulis mengadakan wawancara dengan Pihak yang melakukan strategi pemasaran pada Bank BTN Syariah Cirebon.

Pada Penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan narasumber :

1. 2 Staff ( Relation Marketing dan Financing Service) Bank BTN Syariah Kota Cirebon

2. 2 Nasabah ( Non Nasabah Pembiayaan KPR Hits) Bank BTN Syariah Kota Cirebon

3. 1 Nasabah ( Nasabah Pembiayaan KPR Hits) Bank BTN Syariah Kota Cirebon.

3. Dokumentasi

(43)

43

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya – karya dari monumental seseorang. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan sumber dari brosur Bank BTN Syariah ataupun gambaran konsep strategi pemasarannya.

E. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu data – data yang diperoleh, dikumpulkan, dianalisa dan diinterpretasikan sebagaimana hasil dari analisa kualitatif.

Pengolahan data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisir data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintetis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Pengolahan data dari penelitian ini terdiri dari :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menajamkan analisis, menggolongkan atau

(44)

44

pengkategorian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan diverivikasi. Data yang direduksi antara lain seluruh data mengenai permasalahan penelitian.

Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data merupakan sebagian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data yang baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal. Dalam melakukan penyajian data tidak semata-mata mendeskripsikan secara naratif, akan tetapi di sertai proses analisis yang terus menerus sampai proses penarrikan kesimpulan. Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verivikasi data lain.

(45)

45 3. Menarik Kesimpulan atau verifikasi

Tahapan ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah suatu usaha untuk mencari atau memahami makna/arti, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi.

Dalam pengolahan data peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif adalah menggambarkan dan menjabarkan secara jelas mengenai data yang telah didapatkan . data yang diperoleh dari kegiaan pengumpulan data dideskripsikan berdasarkan hasil wawancara dan observasi dirangkum, memilih hal-hal yang pokok serta memfokuskan pada hal-hal yang penting. Kemudian datra disajikan, sehingga memudahkan untuk merencanakan kerja selanjutnya dan ditarik kesimpulan.

Penelitian ini bertujuan untuk menerangkan tentang strategi pemasaran produk pembiayaan KPR dan selanjutnya data akan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata tertulis. 35

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong,2007:320).

35Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif ,Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),

(46)

46

William wiersma (1986) mengatakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari sumber dengan berbagai waktu.Dengan demikian terdapat triangulasi Sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

1) Triangulasi Sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan sumber data.

2) Triangulasi Teknik

Untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya mengecek data bisa melalui wawancara, observasi, dokumentasi.Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

3) Triangulasi Waktu

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang

(47)

47

berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya 36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data

Bab ini membahas mengenai hasil analisis data yang dilakukan di Bank BTN Syariah Kantor Cabang Cirebon, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No.91 Pekiringan, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. 45131. Dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Kota Cirebon ”. Rumusan Masalah dalam peneliatian ini diantaranya adalah :

1. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan pada pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Kota Cirebon?

2. Bagaiamana prosedur dalam pengajuan pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah Kota Cirebon?

3. Hal-hal apa saja yang menjadi kendala dan bagaimana solusinya ?

Penulis menjawab rumusan masalah di atas dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Dari teknik

36BAB III METODE PENELITIAN (prints.ums.ac.id) di akses pada tanggal 31 Oktober 2018 pukul 00:07

(48)

48

pengumpulan data tersebut, penulis memperoleh data penelitian berupa hasil wawancara mengenai Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan KPR Hits Bank BTN Syariah

2.

Sejarah dan Profil Perusahaan

Berawal dari adanya perubahan peraturan perundangundangan perbankan oleh pemerintah dari UU Perbankan No. 7 Tahun 1992 menjadi Perbankan No. 10 Tahun1998, dunia perbankan nasional menjadi marak dengan adanya bank syariah.Persaingan dalam pasar perbankan pun kian ketat. Belum lagi dengan dikeluarkannya PBI No. 4/1/PBI/2002 tentang perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum berdasarkan prinsip syariah oleh bank umum konvensional, jumlah bank syariah pun bertambah dengan banyaknya UUS (Unit Usaha Syariah).

Maka manajemen PT. Bank Tabungan Negara (Persero), melalui rapat komite pengarah tim implementasi restrukturasi Bank BTN tanggal 12 Desember 2013, manajemen bank BTN menyusun rencana kerja dan perubahan anggaran dasar untuk membuka UUS agar dapat bersaing di pasar perbankan syariah. Untuk mengantisipasi adanya kecenderungan tersebut, maka PT Bank Tabungan Negara (Persero) pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Januari 2004 dan perubahan Anggaran Dasar dengan akta No. 29 tanggal 27 Oktober 2004 oleh Emi Sulistyowati, SH Notaris di Jakarta yang ditandai dengan terbentuknya

(49)

49

divisi syariah berdasarkan Ketetapan Direksi No14/DIR/DSYA/2004. Pembentukan Unit Usaha Syariah ini juga untuk memperkokoh tekad ajaran Bank BTN untuk menjadikan kerja sebagai bagian dari ibadah yang tidak terpisah dengan ibadah-ibadah lainnya.Selanjutnya Bank BTN Unit Usaha Syariah disebut “BTN Syariah” dengan motto “Maju dan Sejahtera Bersama”.

Dalam pelaksanaan kegiatannya, Unit Usaha Syariah didampingi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertindak sebagai pengawas, penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, Pimpinan Devisi Syariah, dan Pimpinan Kantor Cabang Syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan prinsip syariah.

Pada bulan November 2004 dibentuklah struktur organisasi kantor cabang syariah PT. BTN Dimana setiap kantor cabang syariah dipimpin oleh satu orang kepala cabang yang bertanggung jawab kepada kepala devisi syariah. Yang pada saat bersamaan Dirut Bank BTN meminta rekomendasi 37 penunjukan DPS dan pada tanggal 3 Desember 2004, Dirut Bank BTN menerima surat rekomendasi DSN/MUI tentang penunjukkan DPS bagi BTN Syariah.

Pada tanggal 18 Maret 2005 resmi ditunjuk oleh DSN/MUI sebagai DPS bagi BTN Syariah, yaitu Drs. H. Ahmad Nazri Adlani, Drs. H Mohammad Hidayat, MBA, MBL, dan Dr. H. Endy M. Astiwara, MA, AAIJ, FIIS, CPLHI, ACS. Pada tanggal 15 Desember 2004, Bank BTN menerima surat persetujuan dari BI, Surat No. 6/1350/DPbs perihal

(50)

50

persetujuan BI mengenai prinsip KCS (Kantor Cabang Syariah) Bank BTN.

Maka tanggal inilah yang diperingati secara resmi sebagai hari lahirnya BTN Syariah.Yang secara sinergi melalui persetujuan dari BI dan Direksi PT. BTN maka dibukalah KCS Jakarta pada tanggal 14 Februari 2005. Diikuti pada tanggal 25 Februari 2005 dengan dibukanya KCS Bandung kemudian pada tanggal 17 Maret 2005 dibuka KCS Surabaya yang secara berturut-turut tanggal 4 dan tanggal 11 April 2005 KCS Yogyakarta dan KCS Makassar dan pada bulan Desember 2005 dibukanya KCS Malang dan Solo.

Pada tahun 2007, Bank BTN telah mengoperasikan 12 (dua belas)

Kantor Cabang Syariah dan 40 Kantor Layanan Syariah (Office Chanelling) pada kantor-kantor cabang dan cabang pembantu Konvensional kantor cabang Syariah tersebar dilokasi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makasar, Malang, Solo, Medan, Batam, Tanggerang, Bogor, dan Bekasi. Seluruh kantor cabang syariah ini dapat beroperasi secara ontime-realtime berkat dukungan teknologi informasi yang cukup memadai.

Pembukaan Strategic Bussiness Unit (SBU) ini guna melayani tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan syariah dan memperlihatkan keunggulan prinsip Perbankan Syariah, Adanya Fatwa MUI tentang bunga bank, serta melaksanakan hasil RUPS tahub 2004.

(51)

51

Tujuan berdirinya BTN Syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan syariah, Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank, Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha, serta memeberikan keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap nasabah dan pegawai.

Sedangkan untuk perkembangan jaringan UUS Bank BTN syariah sampai saaat ini yaitu memiliki jaringan terbesar di seluruh Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

Kantor Cabang Syariah : 22 Unit Kantor Cabang Pembantu Syariah : 21 Unit Kantor Kas Syariah : 7 Unit Kantor Layanan Syariah : 240 Unit

Visi, Misi dan Tujuan PT. Bank Tabungan Negara Syariah

Dalam islam menjelaskan bahwa visi suatu perusahaan adalah menjadikan perusahaan yang multiguna dengan berpendoman kepada nilai-nilai yang universal. Maka visi perusahaan bukanlah semata-mata urusan dunia aja, namun juga merupakan bagian dari ibadah kepada-Nya.

Sedangkan misi adalah upaya perusahaan untuk menjalankan dan mewujudkan visi. Misi perusahaan adalah alasan kenapa perusahaan tersebut ada. Begitu juga pada Bank Tabungan Negara Syariah yang mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan visi Bank BTN yang

(52)

52

merupakan Strategic Business Unit dengan peran untuk meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. BTN Syariah juga sebagai pelengkap dari bisnis perbankan di mana secara konvensional tidak dapat terlayani.

a. Visi

Visi Bank BTN Syariah, "Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama."

b. Misi

Berikut adalah Misi yang diemban oleh Bank BTN Syariah: a. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.

b. Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan Syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan. c. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan

prinsip Syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.

d. Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah.

(53)

53

Tujuan Perusahaan

Tujuan dari di dirikannya Bank BTN Kantor Cabang Syariah Cirebon adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan layanan perbankan sesuai prinsip Syariah dan memberi manfaat yang setara.

Alamat Kantor BTN Syariah Cirebon

Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No.91 Pekiringan, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. 45131.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah labasebelum bunga dan pajak.Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemenperusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba)

Analisis komponen utama (AKU) terhadap rataan spektrum inframerah yang dihasilkan dari kombinasi segitiga kisi 6 ekstrak SDSBL menghasilkan jumlah proporsi kumulatif KU 1 dan KU

Alat Analisis : Regresi Linier Berganda Variabel Dependen : Keputusan Pembelian Variabel Independen : Produk, Harga, Promosi, Tempat, Partisipan, Proses, Bukti Fisik Variabel

• Tekanan darah atrium selalu positif sehingga darah selalu mengalir ke jantung. Adapun faktor yang.

Pada Gambar 5 menunjukkan bahwa tahanan kapal model dalam kondisi datar juga memiliki tren naik ketika dihubungkan dengan kecepatan kapal.Pada kondisi datar, nilai tahanan

Informasi yang lebih rinci untuk masing-masing fungsi tersedia pada bab lain dalam panduan ini, atau di layar HP Image Zone Help [Bantuan HP Image Zone] yang menyertai perangkat

Pengusaha-pengusaha tambang di Australia bergerak melalui komunitas pertambangan yang ada di Australia melalui saluran-saluran seperti misalnya demonstrasi, media massa serta

Pengembangan mobile learning bertujuan terjadi proses belajar sepanjang waktu (long life learning), peserta didik dapat lebih aktif dalam proses