• Tidak ada hasil yang ditemukan

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K RIZKI SETIAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K RIZKI SETIAWAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Kurangnya kuliah lapangan dalam proses belajar diprogram studi teknik arsitektur saat ini mengakibatkan kita hanya mengetahui dan memahami tentang teori perancangan saja tanpa mengetahui dan memahami bagaimana aplikasi teori yang kita dapatkan dibangku perkuliahan terhadap kenyataan yang terjadi dilapangan, bagaimana suatu desain itu apakah dapat diaplikasikan atau tidak di lapangan. Oleh karena itu kerja praktik 1 yang mewajibkan mahasiswa prodi arsitektur untuk dapat mengamati bagaimana proses pengaplikasian suatu gambar desain dengan proses pembangunan dilapangan, dan juga bagaimana pengaplikasian teori-teori perancangan dengan kenyataan dilapangan.

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kerja praktik 1 ini juga mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih dengan apa yang didapat diperkuliahan, bagaimana suatu kenyataan bahwa teori itu tidak selalu dapat diaplikasikan dilapangan.

Pemilihan proyek ini pun dikarenakan penggunaan struktur dengan material baru yaitu dengan menggunakan Styrofoam pada dinding dan plat lantai berikut atap yang keseluruhannya dak beton, yang dimana penggunaan struktur ini pun masih sangat sekali jarang ditemukan pada proyek pembangunan gedung apapun di Bandung ini yang dikarenakan metoda ini masih baru didalam dunia proyek fisik diindonesia khususnya daerah Bandung.

1.2Tujuan

Kerja praktik I ini dimaksudkan agar mahasiswa arsitektur mengetahui dan memahami bagaimana aplikasi teori yang kita dapatkan dibangku perkuliahan terhadap kenyataan yang terjadi dilapangan, bagaimana suatu desain itu apakah dapat diaplikasikan atau tidak dilapangan.

Adapun penjabaran tujuan Kerja Praktik 1 ini sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaiamana desain yang tertera dalam gambar terhadap proses pembangunan dilapangan.

2. Melatih diri menjadi pengawas lapangan.

(2)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009 4. Bagaimana cara kerja tiap-tiap tukang dengan keahlianya.

1.3Lingkup Pembahasan

1.3.1 Lingkup proyek :

• Pembangunan rumah tinggal dengan menggunakan struktur berbahan

styrofoam.

• Lokasi proyek di perumahan Setra Duta Blok A2, No 6. 1.3.2 lingkup materi pengamatan :

• Materi yang diamati :

- plat lantai dengan menggunakan material Styrofoam diapit wiremesh

dan dicor setempat. 1.3.2 lingkup waktu pengerjaan :

• Lingkup pengamatan praktikan dimulai pertengahan bulan januari hingga bulan april tahun 2009

1.4Sistematika Pembahasan

Secara garis besar laporan ini berisi tentang pembahasan permasalahan pelaksanaan proyek, diuraikan menurut urutan sebagai berikut

BAB I : Pendahuluan

Berisi latar belakang serta maksud dan tujuan dari Kerja Praktek 1, lingkup pembahasan, dan sistematika. Pembahasan laporan secara garis besar.

BAB II : Tinjauan Proyek

Menjelaskan tentang deskripsi proyek yang diamati, informasi proyek, kontraktor yang digunakan, dan struktur hirarki kontraktor.

BAB III : Pengamatan Lapangan

Berisi tentang bagan pekerjaan proyek, posisi lingkup pengamatan penulis dalam keseluruhan proyek, pengamatan yang dilakukan praktikan.

BAB IV : Analisa

(3)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

BAB V : Saran & Kesimpulan

Berisi kesimpulan dari hasil kerja praktek 1, saran-saran mengenai proses pembangunan.

Lampiran

Berisi gambar-gambar proyek, foto-foto, detail dari objek yang diamati, lembar asistensi dilapangan, surat selesai KP 1 dan lembar asistensi laporan dengan koordinator mata kuliah kerja praktik.

BAB 2

TINJAUAN PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek

Seiring dengan berkembangnya teknologi bahan dan konstruksi bangunan PT. JASAPERKASA ADIGRAHA selaku kontraktor dan pengembang berusaha untuk mengikuti perkembangan guna untuk menambah loyalitas perusahaan dan juga kepercayaan owner didalam proyek pembangunan.

Didalam pembangunan proyek percontohan rumah tinggal yang berbahan Styrofoam yang diapit dengan menggunakan wiremesh untuk dinding dan plat lantai PT. Jasaperkasa Adigraha bekerja sama dengan pabrikan penyedia bahan Styrofoam yaitu

PT. Beton Elemindo Putra.

Didalam penggunaan bahan konstruksi bangunan yang terbuat dari Styrofoam yang dijepit oleh tulangan wiremesh kontraktor mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi kelebihan dari bahan konstruksi bangunan yang biasanya, diantara lain :

• Cepat didalam pemasangan

• Tahan api

• Ringan

• Akustik ruangan

(4)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

• Tahan terhadap gempa

• Hemat energi

• Permukaannya lebih rata

• Mudah didalam finishing

• Desain bangunan dapat fleksibel

• Hemat waktu

2.2 Deskripsi Proyek

Nama Proyek : Rumah tinggal

Alamat Proyek : Jl. Setra duta kencana 1 blok A2/6, KOMPLEK Setra duta, Bandung.

Pemilik Proyek : Bapak Ir. Jhon

Konsultan Perencana : PT. Jasaperkasa Adigraha

Kontraktor Pelaksana : PT. Jasaperkasa Adigraha

Jl. Budisari 35 Bandung. Jumlah lantai : 2 lantai

Jenis struktur : Styrofoam Dijepit Wiremesh Pondasi : Setempat Dan Menerus Struktur atap : Dak Beton

Sumber Dana : Pribadi Perusahaan Tranportasi vertical : Tangga

Pada pembangunan proyek ini terjadi beberapa perubahan desain yang berakibat para pekerja dilapangan harus membongkar dinding atau lantai yang diakibatkan oleh keinginan owner dan keluarganya selalu berubah-ubah.

(5)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

(6)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

2.5 Pihak- Pihak yang Terlibat dalam Proyek 2.4.1. Pemberi Tugas dan wewenangnya.

A. Pemberi Tugas adalah : Nama : Bpk. Jhon

Alamat : Bandung. Status : Swasta

B. Wewenang Pemberi tugas :

Pemberi tugas selama pelaksanaan pembangunan mempunyai tugas antara lain:

(7)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

• Pemberi tugas berhak menghentikan sebagian atau seluruh pekerjaan setelah memberikan peringatan tertulis selama 3 (tiga) kali berturut- turut dengan jangka waktu masing-masing 7 (tujuh) hari, apabila pemborong tidak sanggup / tidak mampu memperbaiki pekerjaan yang kurang sempurna, maupun dalam pengadaan bahan dan peralatan sesuai isi dokumen kontrak.

• Pemberi tugas akan memberikan informasi, bantuan, kerjasama atau fasilitas yang diperlukan pemborong dalam waktu yang sesingkat- singkatnya untuk menghindari keterlambatan kemajuan pekerjaan, sepanjang batas wewenang dan kewajiban pemberi Tugas.

Pemberi tugas akan mengeluarkan semua instruksi kepada pemborong melalui Direksi Lapangan termasuk persyaratan resmi dan administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pembangunan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Dokumen Kontrak.

2.4.2. Konsultan Perencana

Dalam hal ini Konsultan perencana ditunjuk langsung oleh pemberi tugas untuk melaksanakan perencanaan proyek pembangunan gedung kampus baru unikom ini, adapun tugas dari konsultan perencana yaitu sesuai dengan isi dari dokumen kontrak yang sudah disepakati oleh kedua pihak, Fungsi dari konsultan disini ialah memberikan hasil desain yang sudah tertuang dalam bentuk gambar parancangan dengan menyesuaikan keinginan dari pemberi tugas, dalam hal ini perencana divisi arsitektur diserahkan kepada ti arsitektur unikom.

2.4.3. Kontraktor pelaksana

Kontraktor (Pelaksana) dalam hal ini dapat berbentuk badan hukum dan perorangan (pemborong, adalah pihak yang telah ditunjuk oleh pemberi tugas (owner), atau pihak yang memenangkan proyek ini dalam proses tender, secara umum peranan kontraktor adalah mengatur secara efisien pelaksanaan fisik bangunan (projek) sesuai dengan dokumen kontrak. Kontraktor berperan sebagai :

• Menyiapkan time schedule/ jadwal pekerjaan beserta target dan besaran biaya yang dikeluarkan

(8)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

• Menyediakan/memobilisasikan sumberdaya

• Pelaksanaan pembangunan projek dari awal sampai akhir sesuai dengan gambar rencana dan dokumen kontrak yang telah ditetapkan

• Membuat laporan kemajuan pekerjaan projek `

BAB 3

PENGAMATAN LAPANGAN 3.1 Uraian Pekerjaan Praktikan

Dalam proses menjalani KP 1 yang dilakukan dari bulan Januari - April 2009 praktikan diberi tugas sebagai asisten pengawas, fokus pengamatan pada plat lantai. Adapun uraian pekerjaan yang dilakukan praktikan selama menjalani KP 1 sebagai berikut :

3.1.1 Minggu Pertama

Minggu pertama dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses pemasangan bekisting untuk pengecoran plat lantai dilantai 2, bekisting terbuat dari kayu kaso dan papan yang dibawahnya dipasang besi stager untuk penahan. Paling awal dipasang bekisting untuk balok sesuai dengan dimensi balok sesuai degan perhitungan dan gamba kerja.

Setelah bekisting terpasang panel Styrofoam untuk lantai diletakan diatas bekisting sesuai dengan gambar desain denah lantai 2.

(9)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

Pemasangan panel Styrofoam untuk plat lantai dilakukan dengan sangat teliti dan setelah selesai dilakuakan pemasangan besi tulangan untuk balok anak, sebenarnya jika bentang antar ruang tidak terlalu lebar tidak memerlukan balok anak, untuk panel

Styrofoam, namun karena bentangnya antar ruang yang relatif lebar jadi dikasus ini menambahkan balok anak untuk mencegah terjadinya lendutan pada plat lantai.

(10)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

Minggu kedua dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses pengecoran bagian plat lantai.pengecoran plat menggunakan adukan jayamix.

(11)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

Pengecoran plat lantai dilantai 2 dilakukan dengan metoda manual, mobilisasi adukan menggunakan ember semen, dengan bantuan katrol dari bawah lalu para tukang estafet ketitik pengecoran, salah seorang tukang bertugas memadatkan coran dengan menggunakan alat getar, pengecoran dilakukan pertama-tama bagian balok-balok utama sampai pada balok-balok anak, pengecoran balok dilakukan secara berurutan dimulai dari titik terjauh dari katrol. Adukan beton menggunakan K-350 dengan spesifikasi 1 semen : 1.5 kerikil : 2 pasir.

Setelah pengecoran seluruh balok selesai dilakukan, selanjutnya dilakukan pengecoran seluruh bagian plat lantai, dengan menggunakan adukan K-350 dengan spesifikasi 1 semen : 1.5 kerikil : 2 pasir. Yang dilakukan sama dengan pengecoran balok yaitu dari titik terjauh dari katrol.

(12)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

Setelah pengecoran selesai, dilakukan pekerjaan pemlesteran, pengerjaan ini melibatkan banyak tukang supaya pekerjaan dapat dengan cepat selesai, selanjutnya dilakukan pekerjaan pengacian, pekerjaan ini

Setelah semua pengerjaan pangacian tahaap awal selesai, plat lantai didiamkan selama 1 minggu untuk proses pengeringan dan pemadatan, dan bekisting baru dibuka setelah coran berumur 6 minggu atau satu bulan setengah.

(13)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

3.1.3 Minggu Ketiga

minggu ketiga dalam menjalani kerja praktik 1 dilapangan praktikan mengamati proses pembuatan tangga mulai dari pemasangan bekisting untuk tangga, proses penulangan, hingga pada proses perapian.

Pada proses pembuatan tangga awal mula diawali dengan pembuatan bekisting sesuai dengan gambar denah yang ada dilapangan, bekisting terbuat dari kaso 5/7 yang selanjutnya ditutup dengan multipleks tebal 1 cm. proses selanjutnya praktiikan

(14)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

mengamati pemasangan tulangan untuk tangga yang dimana penulangan dilakukan dengan menggunakan besi 18 mm dengan jarak 15cm untuk bagian yang lurus dan untuk bagian anak tangga yang miring penulangan dilakukan dari titik pusat dari sudut kemiringan dengan jarak kurang lebih 5o dari titik pusat. Sangat di sesali oleh praktikan

pada saat proses pengecoran, praktikan berhalangan hadir ketempat dikarenakan ada keperluan.

3.1.4 Minggu Ke Empat-Minggu Ke Enam

Minggu keempat hingga minggu keenam dalam menjalani kerja praktik 1 dilapangan praktikan mengamati proses pemasangan dinding pada lantai 2, namun pada penulisan laporan kali ini praktikan tidak membahas soal dinding dikarenakan pembahasan dinding dilakukan oleh rekan praktikan yang juga mengambil kerja praktik lapangan ditempat yang sama.

3.1.5 Minggu Ke Tujuh

Minggu ketujuh dalam menjalani kerja praktik 1 dilapangan praktikan mengamati proses pemasangan plat untuk dak beton lantai 2.

Dalam pekerjaan dak beton lantai 2 ini pertama-tama dilakukan pesangan stage dari besi yang kemudian dipasang bekisting untuk balok maupun untuk plat lantai, bekiting ini terbuat dari kaso 5/7, dan untuk bagian plat lantai bekisting menggunakan papan multipleks ketebalanm 1 cm

(15)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

Selanjutnya setelah bekisting untuk balok dan untuk plat dak beton terpasang, panel-panel untul plat lantai diletakan diatas bekisting mengikuti arah panjang dari sipanel-panel.

Setelah pemasangan semua panel lantai selesai dikerjakan, pekerjaan dilanjutkan kepada pekerjaan pengecoran, metoda pengecoran plat dak beton ini agak sedikit berbeda dengan metoda pengecoran dilantai 1, metoda pengecoran dplat dak beton ini, pertama-tama tukang dan awak yang lain mengecor bagian bawah plat dulu, selanjutnya setelah bagian bawah dari dak beton terisi dan sudah dipadatkan menggunakan alat vibrator kemudian para tukang mengecor seluruh bagian plat dak beton termasuk balok-balok anaknya. Setelah pengecoran selesai coran didiamkan selama 1 minggu lebih untuk selanjutnya dilaksanakan pekerjaan pemasangan dinding parapet.

(16)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

3.1.6 Minggu Ke Delapan

Minggu kedelapan dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses pemasangan dinding paraapet pada dak beton lantai 2. Langkah awal dalam pengerjaan dinding parapet ini para tukang memasang panel dinding untuk parapet yang ketinggiannya sudah disesuaikan dengan tinggi parapet yang ada dalam desain. Kemudian panel tersebut dipasang pada besi oversteck yang ada pada plat dak beton, lalu kemudian panel dinding parapet diikat kepada besi overstock dengan menggunakan kawat. Setelah terpasang lalu dilakukan pemlesteran dengan cara disemprot menggunakan alat spraying yang dibantu oleh kompresor. Adukan untuk parapet yaitu pasangan 1 semen : 2 pasir pasang : 3 pasir biasa.

3.1.7 Minggu Ke Sembilan

Minggu kesembilan dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses pemasangan dak beton mezzanine pada lantai atap dimana ruang yang ditutupinya berfungsi sebagai void, yang dimana selain berfungsi sebagai ruang menerus juga dapat berfungsi sebagai sumber pencahayaan dsb.

Tahap awal pada pembuatan dak beton mezzanine seperti biasanya yaitu dengan membuat stege dari besi lalu dipasang bekisting dengan menggunakan kaso 5/7 dan juga papan multipleks dengan ketebalan 1 cm. setelah seluruh bekisting terpasang dilanjutkan kepada pemasangan panel-panel Styrofoam untuk plat lantai dan ditambahkan balok-balok dengan menggunakan besi 13 mm.

(17)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

Setelah panel-panel Styrofoam terpasang beserta tulangan tambahan untuk balok anak, kemudian keesokan harinya dilakukan pengecoran, pengecoran dimulai dari jam 6 pagi dikarenakan mengejar waktu yang ditakutkan akan datang hujan pada sore hari, seperti yang dilakukan pada saat pengecoran plat lantai di lantai 2, pengecoran dimulai dari

(18)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

tititk terjauh dari katrol yaitu alat bantu ember semen untuk sampai dilantai atap/dak beton, pengecoran pertama kali dimulai untuk bagian bawah terlebih dahulu, metodenya sama dengan pengecoran lantai dak beton untuk atap. Setelah seluruh bagian bawah tertutupi oleh adukan dengan mutu K-350 dengan spesifikasi (1 semen:1.5 kerikil:2 pasir ). kemudian dilakukan dilakukan pengecoran untuk semua permukaan, pengecoran ini selesai dalam 1 hari.

3.1.8 Minggu Ke Sepuluh

Minggu kesepuluh dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses perapian-perapian baik perapian untuk bagian dinding maupun perapian untuk plat lantai. Penambahan-penambahan elemen seperti penambahan lisplang untuk void dan lain sebagainya juga dilakukan. Pekerjaan ini berlangsung setiap hari.

(19)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

BAB 4 ANALISA

Penggunaan Platform yang berbahan Styrofoam yang dijepit dengan tulangan wiremesh

bukanlah material biasa yang digunakan untuk material dinding ataupun plat lantai dalam membangun sebuah bangunan atau gedung apalagi untuk pembangunan yang berfungsi sebagai rumah tinggal.

Namun dengan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada penggunaan material ini bukan tidak mungkin dikemudian hari material ini dapat menjadi solusi dalam dunia kontruksi bangunan, yang tak luput dari factor estetika, kekuatan dan factor fungsionalnya.

Dalam halnya di dalam pembangunan proyek ini masih banyak trial and error yang diakibatkan baru pertama kalinya kontraktor pelaksana membangun sebuah proyek dengan material dinding dan plat lantai dari Flatform Styrofoam yang dijepit dengan tulangan wiremesh. Namun dikarenakan owner merupakan pemilik dari kontraktor dan konsultan pelaksana dari proyek ini dan juga sekaligus pemilik saham di perusahaan beton elemindo putra salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan bahan material dinding, plat lantai, dsb. Hal tersebut tidak menjadi kendala yang teramat besar terbukti banyak terjadi pembongkaran dinding atau bagian tertentu yang sudah terpasang dan diganti dengan panel yang baru dengan desain yang baru juga.

Dalam pelaksanaannya proyek ini berlangsung sukar dikarenakan owner selalu merubah desain yang sudah terbangun, dalam hal ini pihak kontraktor pelaksana tidak dapat berbuat apa-apa dikarenakan owner tersebut merupakan pemilik dari kontraktor dan konsultan perencana.

Pihak penyedia material Styrofoam pun tidak dapat berbuat banyak dikarenakan owner merupakan pemilik saham di perusahaannya. Namun dengan begitu pihak beton Elemindo Putra pun merasa ada keuntungan dengan terbangunnya sebuah rumah tinggal dengan berbahan Flatform Styrofoam yang dijepit dengan tulangan wiremesh ini dikarenakan ini dapat dijadikan fortpolio bagi perusaan mereka yang baru beberapa tahun berdiri.

(20)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

Di dalam perancangannya proyek ini pun kurang memperhatikan faktor iklim terbukti dengan penutup atap yang keseluruhannya ditutupi oleh dak beton, padahal di negara tropis seperti Negara kita ini atap yang disarankan yaitu atap yang mempunyai kemiringan, dan pada umumnya kemiringan dari atap ini kurang lebih 300, yang dimana

dari aspek fungsionalnya juga diperuntukan supaya air hujan dapat dengan mudah turun ke bawah, dan juga pada saat panas matahari dapat terperangkap di dalam para dan pada saat malam hari panas tersebut memuai menghangatkan ruangan dalam.

Dalam hal lain seharusnya proyek ini mempunyai time schedule yang baik, namun pada kenyataanya proyek ini berjalan sesuai dengan perintah si owner yang mengakibatkan para inspektor lapangan dan juga para tukang tidak mengetahi pekerjaan apa yang akan mereka kerjakaan jika pekerjaan yang sedang dipegang sudah selesai, atau kapan pekerjaan proyek ini dapat selesai seluruhnya.

Dalam hal penggunaan material untuk lantai, untuk plafond, dan lain sebagainya para tukang pun belum mengetahui mau menggunkan material apa, jadi untuk saat ini para tukang hanya melakukan perapihan-perapihan pada bagian tertentu sampai pada saat material lainnya datang kelokasi proyek.

(21)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

BAB 5

SARAN DAN KESIMPULAN

5.1kesimpulan

kuliah lapangan berupa Kerja Praktik bagi praktikan sangat bermanfaat karena praktikan dapat langsung melihat wujud nyata dari apa yang selama ini praktikan pelajari dibangku perkuliahan, dan praktikan juga dapat langsung membandingkannya dengan kenyataan di lapangan. Selama kerja praktik di proyek pembanguan rumah tinggal berbahan Styrofoam

ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

• Pemihan tenaga kerja untuk inspector maupun untuk eksekutor lapangan yang mempunyai keahlian dapat mempengaruhi dari kualitas kerja dan hasil pekerjaan didalam suatu proyek.

• Penggunaan material baru dalam proyek pembangunan terkadang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan dikarenakan kita belum menguasai sepenuhnya metoda pembangunan dengan material tersebut, mengakibatkan banyak terjadi trial and error.

(22)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

1.04.05.009

• Tidak adanya human safety bagi pekerja. Ditakutkan terjadi sesuatu pada saat pelaksanaan proyek.

5.2 Saran

Selama menjalani kerja praktik dilapangan praktikan merasa ada beberapa hal yang kurang khususnya dalam hal pelaksanaan proyek, dalam hal ini praktikan dapat memberikan sedikit saran sebagai berikut :

• Dalam suatu proyek sebaiknya terdapat kerangka kerja yang jelas, baik dalaam struktur organisasi, maupun dari time schedule pelaksanaan proyek, walaupun dalam kasus ini owner merupakan pemilik dari konsultan maupun kontraktor pelaksana.

• Dalam suatu proyek harus terdapat koordinasi yang baik antara pihak konsultan perencana, kontraktor pelaksana, pengawas lapangan dan para eksekutor lapangan, supaya proyek ini dapat terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan owner.

• Sebaiknya para pekerja menggunakan perlengkapan kerja seperti helm pengaman, baju kerja, sepatu boot, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan keselamaatan kerja pegawai.

(23)

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K

RIZKI SETIAWAN

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa pembelajaran yang bisa diambil dari penelitian Asuransi Indeks Iklim menurut Boer (2014) adalah: 1) mitra lokal dan penyuluh pertanian harus terlibat dalam desain

Penelitian ini diharapkan dapat membantu memaksimalkan kerja bakteri anaerob pada proses penanganan limbah cair kopi dengan menggunakan alat pengontrol suhu

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Tujuan penelitian selanjutnya untuk mendeteksi krisis keuangan yang terjadi di Indonesia pada data ramalan nilai ekspor periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015..

Perusahaan dengan likuiditas tinggi akan memiliki risiko yang relatif kecil sehingga kreditur merasa yakin dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan dan investor akan

Pada bentang lahan (lansekap) yang ada, sistem agroforestri terdiri dari berbagai jenis pohon dengan umur yang lebih beragam sehingga time averaged-C stock

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui sejauh manakah komponen fisik (Kelincahan dan Koordinasi mata dan kaki) berperan terhadap

Semakin besar current ratio yang dimiliki menunjukan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting