Catatan 31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Kas dan setara kas 2b,2m,3 18,110,345,048 11,953,092,401 Portofolio efek - bersih
Pihak yang hubungan istimewa -Tersedia untuk dijual, termasuk keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi sebesar Rp (23.795.814.800) 2c,2f,4,25 11,809,500,000 11,809,500,000 Pihak ketiga
-Diperdagangkan, termasuk keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
sebesar Rp (816.324.915) 2c,4 1,593,595,400 1,795,028,288 Piutang Reverse Repo 2d,6 900,000,000 357,325,728,244 Wesel Tagih 5 12,502,674,000 10,502,674,000 Deposito pada Lembaga Kliring
dan Penjaminan 7a 279,209,340 268,147,440 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 7b 3,601,909,500 13,956,539,000 Piutang Nasabah - pihak ketiga 8 22,552,785,065 27,767,094,222 Piutang lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
hubungan istimewa - -Pihak ketiga - -Biaya dan pajak dibayar dimuka 431,333,530 284,808,283 Penyertaan saham 9 135,000,000 135,000,000 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2,843,947,449 3,305,015,034 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi
Penyusutan sejumlah Rp. 3,552,099,501,-pada tahun 2009 dan Rp.
2,996,395,210,-pada tahun 2008 2h,10 1,173,239,284 1,722,550,703 Beban ditangguhkan-hak atas tanah 2i,11 - 53,157,658 Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha 12 - 5,700,000,000 Aktiva lain-lain 13 599,326,465 521,123,888
76,532,865,081
447,099,459,161 JUMLAH AKTIVA
Catatan 31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
KEWAJIBAN
Hutang Reverse Repo - 345,055,333,334 Hutang Nasabah - pihak ketiga 14 4,453,797,438 23,695,835,119 Hutang lain-lain 521,205,390 669,174,946 Hutang pajak 15,24 133,380,907 267,734,971 Biaya masih harus dibayar 16 241,515,049 506,247,808 Uang Muka Diterima 17 - 4,750,000,000 Penyisihan imbalan kerja karyawan 2f,18 1,813,769,000 1,629,264,000
7,163,667,784
376,573,590,178 EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh
720.000.000 saham 20 72,000,000,000 72,000,000,000 Tambahan modal disetor - bersih 2k,21 14,208,453,750 14,208,453,750 Kenaikan (penurunan) bersih nilai wajar
portfolio efek yang tersedia untuk
dijual 2c,2f,4,25 (24,612,139,715) (23,795,814,800) Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 900,000,000 900,000,000 Belum ditentukan penggunaannya 6,872,883,262 7,213,230,033
69,369,197,297 70,525,868,983 76,532,865,081 447,099,459,161 -Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan 31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
PENDAPATAN USAHA
Komisi dan jasa perantara perdagangan efek 2l 896,043,437 2,205,572,320
Laba portofolio terealisasi 2c 147,388,119 611,290,960
Denda atas keterlambatan pembayaran 535,506,526 734,221,397
Jasa Penjaminan dan penjualan efek 1,500,000
-Penasehat keuangan dan investasi 366,109,090
-Jumlah Penghasilan Usaha 1,946,547,172 3,551,084,677
BEBAN USAHA 2l 2,299,573,312 3,071,847,249
Jumlah Beban Usaha 2,299,573,312 3,071,847,249
LABA (RUGI) USAHA (353,026,140) 479,237,428
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2l
Penghasilan bunga 23 226,997,372 151,022,254 Beban bunga - (61,533,023) Provisi dan administrasi bank (8,948,460) (20,662,402) Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2m (15,767,570) (9,502,573) Lain-lain bersih (25,058,591) 235,622,472 Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 177,222,751 294,946,728 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (175,803,389) 774,184,156
Kenaikan Bersih Nilai (Penurunan) Bersin Nilai Wajar
Modal Saham Portfolio Efek
Ditempatkan dan Tambahan Modal yang Tersedia Telah Ditentukan Belum ditentukan
Disetor Penuh Disetor - Bersih untuk Dijual Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas
Rp Rp Rp
Saldo 31 Maret 2008 72,000,000,000 14,208,453,750 (23,795,814,800) 900,000,000 7,213,230,033 70,525,868,983 Penurunan nilai portfolio efek yang
tersedia untuk dijual - - (889,720,345) - - (889,720,345) Laba bersih April s/d Dec 2008 - - - - (164,543,382) (164,543,382) Saldo 31 Desember 2008 72,000,000,000 14,208,453,750 (24,685,535,145) 900,000,000 7,048,686,651 69,471,605,256 Penurunan nilai portfolio efek yang
tersedia untuk diperdangkan - - - - - -Penurunan nilai portfolio efek yang
tersedia untuk dijual - - 73,395,430 - - 73,395,430 Laba bersih periode 31 Maret 2009 - - - - (175,803,389) (175,803,389) Saldo 31 Maret 2009 72,000,000,000 14,208,453,750 (24,612,139,715) 900,000,000 6,872,883,262 69,369,197,297
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pembayaran kas bersih dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek, jasa penasehat keuangan
dan investasi serta jasa pengelola investasi 3,604,934,158 (6,542,926,951) Penghasilan bunga 151,022,254 151,022,254
Pembayaran beban usaha (2,329,579,635) (3,294,334,403) ‐ Penerimaan (pembayaran) kas bersih dari transaksi
perdagangan efek (1,855,667,921) 8,554,973,855 Pembayaran beban bunga - (61,533,023) Penerimaan kegiatan usaha lainnya (126,971,361) (581,195,397)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi (556,262,505) (1,773,993,665)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil pinjaman bank - 11,070,445,623
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan - 11,070,445,623
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aktiva tetap - 230,360,390
Perolehan aktiva tetap - (859,976,211)
Penambahan deposito pada lembaga kliring dan
penjaminan (11,061,900) (3,629,158)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (11,061,900) (633,244,979)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (567,324,405) 8,663,206,979
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 18,677,669,453 3,284,885,422
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 18,110,345,048 11,948,092,401
Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari :
Kas 5,000,000 5,000,000
Bank 3,520,618,382 4,543,092,401
Deposito 14,584,726,666 7,400,000,000
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Asia Kapitalindo Securities Tbk (“Perusahaan”) yang dahulu bernama PT Asia Kapitalindo didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 43 tanggal 12 Februari 1990 dan Akta Notaris No. 59 tanggal 21 Maret 1990 yang keduanya dibuat oleh dan dihadapan Ny. Maria Kristiana Soeharyo, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan ini telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor
C2–2049.HT.01.01.TH.1990, tanggal 10 April 1990 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44 Tambahan No. 1978 tanggal 1 Juni 1990.
Anggaran Dasar Perusahaan tersebut diatas telah mengalami beberapa kali perubahan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 37 tanggal 23 September 1992, yang dibuat oleh dan dihadapan Ny. Maria Kristiana Soeharyo, SH., Notaris di Jakarta tentang perubahan maksud dan tujuan Perusahaan. Perubahan Akta ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2–12396.HT.01.04.TH.1993, tanggal 19 November 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 24 tanggal 25 Maret 1994 Tambahan No. 1703/1994. 2. Akta Risalah Rapat No. 429 Tanggal 24 Oktober 1994 yang dibuat oleh dan dihadapan
Antoni Halim, SH., sebagai pengganti dari Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta menyatakan perubahan Nama manjadi PT Asia Kapitalindo Securities. Akta ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2–5.872.HT.01.04.TH.1995, tanggal 9 Mei 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 8 September 1995 Tambahan No. 7463/1995.
3. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 74 tanggal 7 Desember 1995 yang dibuat dan dihadapan Ny. Esther Mercia Sulaiman, SH., mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula Rp. 8.000.000.0000,- menjadi Rp. 15.000.000.000,-, perubahan ini telah mendapat keputusan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2–4170.HT.01.04.TH.1996, tanggal 6 Maret 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1999 Tambahan No. 6384/1999.
4. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 70 tanggal 26 Februari 1997 yang dibuat oleh dan dihadapan Ny. Kaj Nurhana Mahmud, SH., Kandidat Notaris pengganti dari Ny. Esther Mercia Sulaiman, SH., Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor
C2–9341.HT.01.04.TH.1997, tanggal 11 September 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tambahan No. 6385 tanggal 1 Oktober 1999, tentang perubahan pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 mengenai peningkatan modal dasar yang semula Rp. 15.000.000.000,- menjadi Rp. 60.000.000.000,-.
5. Berdasarkan Akta Rapat tanggal 17 September 1997, No. 30 yang dibuat oleh dan dihadapan Ny. Esther Mercia Sulaiman, SH., Notaris di Jakarta tentang perubahan ketentuan pasal 4 mengenai modal dasar Perusahaan yang semula berjumlah Rp. 60.000.000.000,- terbagi atas 60.000 saham menjadi Rp. 100.000.000.000,- terbagi atas 100.000 saham dan perubahan dari modal dasar yang ditempatkan dan disetor yang semula Rp. 20.000.000.000,- menjadi Rp. 50.000.000.000,-
Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2–284.HT.01.04.TH.1998, tanggal 20 Januari 1998 dan telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1999 Tambahan No. 6386/1999.
6. Berdasarkan Akta Berita Acara Nomor 117 tanggal 14 Agustus 2000, yang dibuat oleh dan dihadapan Tse Min Suhardi pengganti dari Rahmat Santoso, SH., Notaris di Jakarta, tentang :
a) Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan Terbuka dengan merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan.
b) Diantaranya meliputi peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi
Rp. 220.000.000.000,- yang terbagi atas 2.200.000.000 saham yang masing-masing bernilai nominal 100. Dari modal tersebut telah diambil oleh PT Asia Sukses Mandiri Sejati sebanyak 416.250.000 atau senilai Rp. 41.625.000.000,- dan PT Bina Utama Nugraha sebanyak 138.750.000 atau senilai Rp. 13.875.000.0000,- dari jumlah tersebut diatas sebesar Rp. 50.000.000.000 dibayar dengan uang tunai dan sebesar Rp. 5.500.000.000,- diambil dari kapitalisasi laba ditahan.
c) Saham yang akan ditawarkan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal adalah 245.000.000 dengan nilai nominal sebesar Rp. 100,-.
Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum Dan Perundang– undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C–20201.HT.01.04-TH.2000, tanggal 11 September 2000 dan telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 49 tambahan No. 3912 tanggal 19 Juni 2001.
7. Berdasarkan Akta Berita Acara Nomor 280 tanggal 30 November 2000, yang dibuat oleh dan dihadapan Tse Min Suhardi pengganti dari Rahmat Santoso, SH., Notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal disetor yang semula Rp. 55.500.000.000,- menjadi Rp. 72.000.000.000,-. 8. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 21 tanggal 27 Mei 2004, yang dibuat oleh dan dihadapan Leolyn Jayayanti, SH., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan Komisaris dan Direksi, perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 2004, No C-UM.0201.7688.
9. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 07, tanggal 16 November 2006, yang dibuat oleh dan dihadapan Leolin Jayayanti, SH., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan Komisaris dan Direksi. Susunan Komisaris dan Direksi ini akan berlaku untuk masa jabatan 3 tahun. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari BAPEPAM Dan LK dengan surat tanggal 13 November 2006 No. S-2725 / BI / 2006. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam Sismibakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 18 Desember 2006, No. W7-HT.01.10-5229.
10. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 06, tanggal 22 Juli 2008, yang dibuat oleh dan dihadapan, Leolin Jayayanti,SH,Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-73641.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 14 Oktober 2008.
b. Bidang dan Lokasi Usaha
Perusahaan berdomisili di Menara Imperium Lantai 12X Metropolitan Kuningan Superblok, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1A, Jakarta 12980.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama menjalani usaha sebagai Perusahaan Efek antara lain seperti perantara perdagangan efek, penjaminan emisi efek dan manajer/penasehat investasi.
Perusahaan meperoleh izin usaha untuk melakukan aktivitas sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi dari Departemen Keuangan dalam Surat Keputusan Nomor 708/KMK.013/1990 dan 709/KMK.013/1990 yang keduanya tertanggal 14 Juni 1990, Selanjutnya Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) masing-masing dalam Surat Keputusan Nomor 272/PM/1992 tanggal 23 Juni 1992, Nomor KEP-271/PM/1992 tanggal 23 Juni 1992 dan No. KEP-05/PM-MI/1993 tanggal 6 Desember 1993.
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Berdasarkan Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam surat keputusan No. S-1527/PM/2001 tanggal 22 Juni 2001 Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat berjumlah 165.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. Saham tersebut ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp. 200,- per saham. Berdasarkan pengumuman dari BEJ Nomor PENG 127/BEJ-EEM/07-2001 yang efektif tanggal 12 Juli 2001 seluruh saham Perusahaan sebanyak 720.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta.
d. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 08 , tanggal 15 Pebruari 08 dan Akta Nomor 07, tanggal 16 November 2006, yang keduanya dibuat oleh dan dihadapan Leolyn Jayayanti, SH., Notaris di Jakarta menyatakan bahwa Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Per tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Eddie Wibowo Eddie Wibowo
Komisaris Independen : Sean Carrara Tanuwidjaja Sean Carrara Tanuwidjaja
Komisaris : Jaegopal Hutapea Jaegopal Hutapea
Dewan Direksi
Direktur Utama : Wim Alfatih
Direktur : Adeleya D.Laiman Adeleya D.Laiman
Direktur : Ferdian Christian
Jumlah biaya gaji dan kompensasi lain yang diterima oleh Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, masing-masing adalah sebesar Rp. 306.954.603,- dan Rp. 375.101.604,- (tidak diaudit).
Perusahaan memiliki karyawan tetap per tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebanyak 54 dan 47 karyawan (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktek yang belaku umum di Indonesia, Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Laporan keuangan disusun berdasarkan asas akrual dengan menggunakan konsep biaya historis kecuali untuk beberapa akun yang disajikan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diuraikan dibawah ini.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pembayaran dari kas dan setara kas yang diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas investasi disajikan dengan menggunakan metode langsung sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporankeuangan adalah Rupiah
.
Perusahaan menyusun laporan keuangan dengan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 42 tentang “Akuntansi Perusahaan Efek”, serta prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b. Setara Kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
c. Portofolio Efek
Portofolio Efek dinyatakan sesuai dengan PSAK No. 42 tentang “Akuntansi Perusahaan Efek”. adalah sebagai berikut :
a) Efek hutang dan saham untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Efek yang termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk menghasilkan keuntungan (kerugian) dari perbedaan harga.
b) Efek hutang dan saham yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkaan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar efek hutang dan saham yang tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi. c) Apabila efek yang diperdagangkan di bursa tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak
dapat diandalkan, maka efek tersebut dinilai berdasarkan nilai wajar yang ditentukan oleh manajemen.
d) Biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
d. Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) /surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga jual kembali surat-surat berharga yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali
diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum direalisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali. Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga beli yang telah disepakati oleh Perusahaan dan nasabahnya, dikurangi beban bunga dibayar dimuka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (sesuai dengan PSAK No. 7) adalah sebagai berikut:
(i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau
dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor
(termasuk holding companies dan fellow subsidiaries).
(ii) Perusahaan asosiasi (associated company)
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan pelapor).
(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
(v) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam dan atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota Dewan Komisaris, Direksi atau mencakup perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perusahaan, baik dengan persyaratan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang normal sebagaimana dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan perusahaan telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
g. Penyertaan saham
Penyertaan saham dengan kepemilikan dibawah 20% dicatat sebesar harga perolehan. Untuk penyertaan saham dengan prosentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih Perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan dan dikurangi dengan penerimaan deviden kas oleh Perusahaan dari Perusahaan asosiasi.
h. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :
Tahun
Kendaraan 4
Peralatan Kantor 4 - 8
Inventaris dan perlengkapan kantor 4 - 8
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dicatat sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan, disajikan dalam akun ”Aktiva yang Tidak Digunakan dalam Usaha”.
Berdasarkan PSAK No. 48 tentang ”Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan disyaratkan untuk
menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (Recoverable Amount) atas nilai
aktiva, apabila terdapat situasi atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi jumlah yang dapat diperolah kembali dari aktiva tersebut lebih rendah dari nilai tercatatnya. Kerugian yang terjadi karena penurunan nilai aktiva tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
i. Beban Ditangguhkan – Hak Atas Tanah
Beban ditangguhkan – hak atas tanah merupakan akumulasi biaya-biaya yang timbul untuk pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa hak atas tanah tersebut.
j. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan
Sesuai dengan PSAK No. 24 mengenai ”Imbalan Kerja” menggantikan PSAK No. 24 Revisi PSAK ini mengenai pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas imbalan kerja. Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaria independen. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan
pasti (The Present Value of Defined Obligation). Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial
tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program tersebut. Beban jasa masa lalu diamortisasi berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan.
k. Tambahan Modal Disetor – Bersih
Tambahan modal disetor – bersih merupakan selisih antara jumlah tunai yang diterima dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, sebagaimana yang tercantum dalam anggaran dasar Perusahaan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi Sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut (biaya emisi).
l. Pengakuan Penghasilan dan Beban
Penghasilan dari jasa penasehat keuangan dan investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
Laba (rugi) dari perdagangan efek meliputi laba (rugi) yang timbul dari penjualan efek yang diakui pada saat tanggal transaksi dan laba (rugi) akibat kenaikan (penurunan) harga pasar portofolio efek yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan pada akhir tahun. Laba (rugi) yang timbul dari perdagangan efek diakui pada saat tanggal transaksi.
Jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjamin emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Penghasilan komisi perantara perdagangan efek diakui pada saat tanggal transaksi. Penghasilan deviden dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
Pendapatan dan jasa pengelolaan investasi diakui pada saat jasa tersebut diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pengelolaan investasi (kontrak investasi kolektif).
Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat penghasilan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
Beban yang terjadi sehubungan dengan kegiatan penasehat keuangan dan investasi dibebankan pada saat terjadinya.
Pendapatan dan beban lainnya diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang
bersangkutan (Accrual Basis).
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah terakhir yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, untuk USD 1 adalah masing-masing sebesar Rp.11.575,- dan Rp. 9.217 ,- Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
n. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tesebut.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Pada tanggal neraca, nilai tercatat pajak tangguhan ditinjau kembali dan akan dikurangi apabila laba fiskal masa mendatang tidak akan mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aktiva pajak tangguhan.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
o. Segmen Usaha
Perusahaan menerapkan revisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan Segmen”. Berdasarkan revisi PSAK ini, Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan segmen perdagangan
efek, penjamin emisi dan manajer investasi, dan pendapatan tetap (Fixed Income).
p. Laba atau Rugi Per Saham Dasar
Laba atau rugi per saham dihitung dengan membagi laba/rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang bersangkutan. Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor per tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, masing-masing berjumlah 720.000.000 saham.
q. Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Disebabkan karena tidak adanya kepastian di dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini merupakan saldo kas dan setara kas per 31 Maret 2009 dan 2008, dengan rincian sebagai berikut : 31 Maret 2009 31 Maret 2008 Rp Rp Kas 5.000.000 5.000.000 Bank Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.115.249.820 2.195.544.074
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 70.542.380 3.673.887
PT Bank Lippo Tbk 238.834.615 61.195.430
Deutsche Bank A.G, Jakarta PT. Bank Central Asia
- 844.430.047
172.057.786
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 52.645.851 162.599.208 PT Bank BNI 46 PT Bank Mega PT Bank Century 2.055.959 2.021.458 1.438.789 2.000.000 - -
Jumlah Bank (Rupiah) 3.327.218.919 4.247.868.623 US Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.902.246 155.122.294
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 55.904.717 81.734.240
Deutsche Bank PT Bank MEGA - 133.592.500 63.367.244
-Jumlah Bank (US Dollar) 193.399.463 300.223.778 Jumlah Kas Dan Bank 3.525.618.382 4.548.092.401 Setara Kas
Deposito berjangka dan on call - Rupiah
Deutsche Bank A. G., Jakarta 1.584.726.666 7.400.000.000
Deposito berjangka dan on call - Rupiah
Bank MEGA., Jakarta 13.000.000.000
Jumlah Kas dan Setara Kas 18.110.345.048 11.953.092.401
Suku bunga deposito berjangka dan on call berkisar antara 12% sampai dengan 7.75% per tahun pada tahun 2009 dan antara 2% sampai dengan 6.25% per tahun pada tahun 2008.
4. PORTOFOLIO EFEK
Akun ini merupakan Portofolio efek Perusahaan terdiri dari efek saham dan efek hutang yang digolongkan sebagai berikut:
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Pihak hubungan istimewa
Efek tersedia untuk dijual :
Efek saham
PT Myoh Technology Tbk – Setelah
Ditambah keuntungan (kerugian) yang belum
Direalisasi sebesar (Rp. 23.795.814.800,-) pada
31 Maret 2009 dan Rp. 8.226.406.194,-
pada 31 Maret 2008 11.809.500.000 11.809.500.000
Jumlah dengan pihak hubungan istimewa 11.809.500.000 11.809.500.000 Pihak ketiga
PT Bumi Resources - 511.500.000
PT Indofood Sukses Makmur 325.710.000 511.500.000
PT Medco Energi International - 282.625.000
PT Bank Mandiri 21.750.000 189.000.000
PT Telekomunikasi 830.500.000 144.750.000
PT Aneka Tambang 395.125.000 125.625.000
PT Tempo Scan Pacifik - 30.000.000
PT Kawasan Industri Jababeka 10.400 28.288
Jumlah dengan pihak ketiga 1.593.595.400 1.795.028.288
Jumlah Portfolio efek 13.403.095.400 13.604.528.288
Kepemilikan portofolio efek Saham PT Myoh Technology, Tbk per tanggal 31 Maret 2009 dan 2008
masing-masing sebesar 236.190.000 saham atau sebesar 14,05% dari saham yang beredar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat selisih harga perolehan dengan
harga pasar adalah sebesar (Rp. 23.795.814.800,-) untuk tanggal 31 Maret 2009 dan sebesar
Rp. 8.226.406.194,- untuk tanggal 31 Maret 2008.
5. WESEL TAGIH
Perusahaan memiliki wesel tagih dengan perincian sebagi berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008 Rp
PT. Polysindo Eka Perkasa 10.502.674.000 10.502.674.000
Stark Power Inc 2.000.000.000
-Jumlah 12.502.674.000 10.502.674.000
6. SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO) DAN SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak untuk melakukan perjanjian jual beli dengan kewajiban membeli kembali (Repo atas saham). Per tanggal 31 Maret 2009 posisi piutang REPO adalah sebesar :
Piutang Repo 31 Maret 2009 dan 2008
Pihak Efek Harga Jual Kembali
31 Maret 2009
Harga Jual Kembali 31 Maret 2008
PT.Yulita Busindo BUMI 900.000.000 1.000.000.000
PT.Permata Investindo SIIP - 23.960.541.667
PT.Bakrie Capital BUMI - 325.063.311.577
PT.Toba Sejahtera BUMI - 7.301.875.000
Jumlah 900.000.000 357.325.728.244
Hutang Repo 31 Maret 2009 dan 2008
Pihak Efek Harga Beli Kembali
31 Maret 2009
Harga Beli Kembali 31 Maret 2008
PT. Millenium Danatama Ind. BUMI - 296.685.555.556
PT.Sucorinvest Sentral Gani BUMI
ELTY BUMI UNSP - - - - 17.655.26.389 6.228.750.000 11.943.309.028 1.556.552.083
PT. Gani Asset Manajement BNBR - 8.824.062.500
PT. Andalan Artha Advisindo SIIP - 2.161.777.777
Jumlah - 345.055.333.334
7. AKUN – AKUN YANG BERHUBUNGAN DENGAN LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN a. Deposito pada Lembaga Kliring dan Penjaminan
Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan merupakan deposito Perusahaan yang ditujukan sebagai dana jaminan kliring, dan diagunkan pada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Deposito ini memperoleh tingkat bunga sebesar 7,5% pada tanggal 31 Maret 2009 dan 7,5% pada tanggal 31 Maret 2008. Saldo deposito jaminan kliring ini per tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, masing-masing sebesar Rp. 279.209.340,- dan Rp. 268.147.440,-
b. Piutang (Hutang) Lembaga Kliring dan Penjaminan
Akun ini merupakan tagihan atau kewajiban kepada PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan penyelesaian transaksi perdagangan efek di bursa saham dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 16.213.671.000 54.848.606.981
Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (12.611.761.500) (40.877.174.500)
Jumlah Bersih 3.601.909.500 13.956.539.000
Sampai dengan tanggal neraca hutang-piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan ini telah diselesaikan.
8. PIUTANG NASABAH – PIHAK KETIGA
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari perdagangan efek adalah sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% dari jumlah piutang nasabah
16.986.564.926 19.888.137.344
Saldo masing-masing kurang dari 5% dari jumlah piutang nasabah
5.979.264.485 8.292.001.224
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu (413.044.346) (413.044.346)
Jumlah – Bersih 22.552.785.065 27.767.094.222
9. PENYERTAAN SAHAM
Akun ini merupakan penyertaan dalam bentuk saham sebagai anggota bursa sejumlah 1 saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20% pada masing-masing Perusahaan di bawah ini :
31 Maret 2009 31 Maret 2008 Rp
PT Bursa Efek Indonesia 135.000.000 135.000.000
Jumlah 135.000.000 135.000.000
10. AKTIVA TETAP
Mutasi aktiva tetap pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
31 Maret 2009 Saldo Awal
31 Maret 2008
Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
31 Maret 2009 Rp Rp Rp Rp Harga Perolehan : Kendaraan 2.366.963.501 39.413.000 - 2.406.376.501 Peralatan kantor 1.977.678.398 - 116.356.513 1.861.321.885 Inventaris dan perlengkapan kantor 197.389.400 70.149.500 - 267.538.900 Renovasi kantor 170.816.500 19.285.000 - 190.101.500 Jumlah 4.712.847.799 128.847.500 116.356.513 4.725.338.786
Akumulasi Penyusutan:
Kendaraan 1.647.930.900 268.490.820 - 1.916.421.720
Peralatan kantor dan
Inventaris kantor 1.153.095.697 218.226.645 - 1.371.322.342 perlengkapan kantor 183.172.385 24.189.970 - 207.362.355 Renovasi kantor 6.098.114 50.894.970 - 56.993.084 Jumlah 2.996.395.210 567.900.519 3.552.099.501 Nilai Buku 1.722.550.703 1.173.239.284 31 Maret 2008 Saldo Awal 31 Maret 2006
Penambahan Pengurangan Saldo Akhir31 Maret 2007 Rp Rp Rp Rp Harga Perolehan Kendaraan 2.225.401.501 141.562.000 - 2.366.963.501 Peralatan kantor 1.435.577.659 542.100.739 - 1.977.678.398 Inventaris dan perlengkapan kantor 186.889.400 10.500.000 - 197.389.400 Renovasi kantor - 170.816.500 - 170.816.500 Jumlah 3.847.868.560 864.979.239 - 4.712.847.799 Akumulasi Penyusutan: Kendaraan 1.850.797.258 202.866.358 - 1.647.930.900 Peralatan kantor 1.219.080.250 - 65.984.553 1.153.095.697 Inventaris dan perlengkapan kantor 182.380.598 - 791.787 183.172.385 Renovasi kantor - 6.098.114 Jumlah 3.252.258.106 208.964.472 66.776.340 2.996.395.210 Nilai Buku 595.610.454 1.722.550.703
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha adalah sebesar Rp.122.619.204,- dan Rp. 38.589.998,- masing-masing pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.
Perusahaan mengasuransikan kendaraan bermotor tertentu terhadap resiko kerugian akibat kecelakaan dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan yang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul atas aktiva tetap yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 2 Februari 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT. Ufinance Indonesia (lembaga pembiayaan) untuk pengadaan satu unit kendaraan dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp. 424.325.000.,. Pada 31 Maret 2008 sisa pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut :
Angsuran April s/d December 2009 110.505.614
Angsuran tahun 2010 173.675.000
284.180.614
Dikurangi bunga (34.244.386)
Total Kewajiban yang belum jatuh tempo 249.936.228
11. BEBAN DITANGGUHKAN – HAK ATAS TANAH
Pada tanggal 22 November 2005, Perusahaan telah melakukan pembayaran Bea Pengalihan Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sehubungan dengan pemindahan hak milik menjadi atas nama PT Asia Kapitalindo Securities Tbk. Biaya BPHTB tersebut adalah sebesar Rp. 813.465.600,- dan dibukukan dalam akun beban ditangguhkan - hak atas tanah.
Nilai buku biaya ditangguhkan per tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, adalah sebagai barikut:
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Harga Perolehan - 813.465.600
Amortisasi - (760.307.942)
Nilai Buku - 53.157.658
12. AKTIVA YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM USAHA
Aktiva tidak digunakan dalam usaha merupakan aktiva-aktiva yang dimiliki secara sah oleh Perusahaan namun sampai dengan tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, aktiva tersebut belum digunakan dalam usaha.
Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha terdiri dari:
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Tanah Bintaro - 5.700.000.000
Apartemen di SCBD - -
Jumlah - 5.700.000.000
Tanah Bintaro dimiliki oleh Perusahaan sebagai akibat pelunasan piutang nasabah sebesar Rp. 5.700.000.000,-. Pada tanggal 2 April 2008 tanah tersebut telah dijual pada pihak ketiga dengan nilai penjualan sebesar Rp. 6.145.100.000,-. Sampai dengan saat ini 31 Maret 2008 atas transaksi tersebut akta jual beli masih dalam proses.
13. AKTIVA LAIN - LAIN
Per tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, rincian dari aktiva lain-lain disajikan sebagai berikut:
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Piutang Karyawan 527.826.465 449.623.888
Uang Jaminan telepon 71.500.000 71.500.000
Jumlah 599.326.465 521.123.888
14. HUTANG NASABAH
Akun ini terdiri dari hutang yang timbul dari perdagangan efek sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% dari jumlah hutang nasabah
3.601.945.258 22.984.241.632
Saldo masing-masing kurang 5% dari jumlah hutang nasabah
851.852.180 711.593.487
Jumlah 4.453.797.438 23.695.835.119
15. HUTANG PAJAK
Rincian hutang pajak pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Pajak penghasilan (Pph)
Pasal 21 34.686.681 53.587.366
Pasal 23 482.415 840.746
Pajak transaksi penjualan saham 90.238.599 168.626.588
Pajak Pertambahan Nilai 7.973.212 44.680.271
Jumlah 133.380.907 267.734.971
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Rincian Biaya Masih harus Dibayar pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, sebagai berikut:
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Levy 18.033.179 193.083.797
17. UANG MUKA DITERIMA
Uang muka diterima merupakan uang muka yang diterima atas rencana penjualan tanah Bintaro, sampai dengan tanggal tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 yaitu sebesar nihil dan Rp. 4.750.000.000,-
18. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
Saldo dan mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan per tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Saldo awal tahun 1.629.264.000 1.445.359.000
Penambahan (pengurangan) tahun berjalan 184.505.000 186.030.000
Pembayaran selama tahun berjalan - (2.125.000)
Jumlah Kewajiban Imbalan Kerja 1.813.769.000 1.629.264.000
19. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham dan pemilikan saham perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase
Kepemilkan Modal Disetor
PT Asia Sukses Mandiri Sejati 416.250.000 57,81 % 41.625.000.000
PT Bina Utama Nugraha 138.750.000 19,27 % 13.875.000.000
UOB Nominees PTE LTD 138.744.000 19,27% 13.874.400.000
Masyarakat (masing-masing dengan
kepemilikan kurang dari 5,00 % 26.256.000 3,65 % 2.625.600.000
Jumlah 720.000.000 100 % 72.000.000.000
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, tidak ada komisaris dan direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut:
Nilai Rp
Agio Saham 16.500.000.000
Biaya emisi saham (2.291.546.250)
21. JASA PENASEHAT KEUANGAN DAN INVESTASI
Akun ini merupakan imbalan yang diperoleh Perusahaan atas jasa manajemen yang diberikan kepada nasabah yang akan melakukan penawaran umum, restrukturisasi hutang dan keuangan.
22. PENGHASILAN BUNGA
Akun ini merupakan penghasilan bunga yang terdiri atas sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Deposito berjangka dan on call 214.856.699 137.957.907
Jasa Giro 12.140.673 13.064.347
Jumlah 226.997.372 151.022.254
23. BEBAN USAHA
Akun ini merupakan beban usaha yang terdiri atas sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Gaji dan tunjangan 1.401.756.107 1.990.294.980
Instalasi dan perangkat lunak Sewa kantor
Penyusutan aktiva tetap Perjalanan dan transportasi Telepon dan teleks
Transaksi efek
Honorarium dan tenaga ahli Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis dan cetakan Representasi dan jamuan Iklan dan promosi
Biaya Amortisasi Lain-lain 181.255.271 151.200.000 122.619.204 87.311.905 47.961.868 41.726.273 4.990.000 35.569.416 15.620.100 59.584.449 26.309.400 - 123.669.319 163.657.248 151.200.000 38.589.998 122.930.056 56.667.347 50.881.932 135.933.246 62.469.270 55.131.013 40.999.017 67.522.583 82.419.942 53.150.617 Jumlah 2.299.573.312 3.071.847.249
24. PAJAK PENGHASILAN
Beban Pajak Tahun Berjalan
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
31 Maret 2009 31 Maret 2008
Rp Rp
Laba/Rugi sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba/rugi (175.803.389) 774.184.156
Beda temporer :
Penyusutan aktiva tetap 69.838.263 16.204.244
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan -
-Lain-lain -
-Beda Tetap :
Laba/Rugi bersih atas perdagangan efek
Beban bunga -
-Representasi dan jamuan 59.584.449 40.999.017
Beban operasional dan lainnya dari pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final atau
pendapatan bukan obyek pajak penghasilan - 14.283.252
Perjalanan dan transportasi
Beban pajak - 82.419.942
Penghasilan yang pajaknya bersifat final :
Bunga deposito dan jasa giro (226.997.372) (151.022.254)
Lain-lain - (56.317.105)
Laba fiskal tahun berjalan (273.378.049) 756.979.139
Rugi fiskal tahun 2006 (2.249.046.942) (2.249.046.942)
Rugi fiskal tahun 2005 (4.207.577.263) (4.207.577.263)
Jumlah Akumulasi rugi fiskal (6.730.002.254) (5.699.645.066)
25. TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
a. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Asia Inti Utama (AIU), untuk penyewaan ruangan kantor yang terletak di Menara Imperium Lantai 12X. Pembayaran atas sewa tersebut dilakukan dengan angsuran 6 bulanan. Jumlah beban sewa yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp. 151.200.000,- pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.
b. Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang pelunasannya dilakukan
melalui pemotongan gaji bulanan. Saldo transaksi ini masing-masing berjumlah
Rp.527.826.646,- dan Rp. 449.623.888,- pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, dan disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Lain-lain.
c. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki efek saham tersedia untuk dijual masing-masing sebesar 239.190.000 saham atau senilai Rp. 11.809.500.000,- dan sebesar 239.190.000 saham atau senilai Rp. 11.809.500.000,- saham ditempatkan dan disetor pada PT Myoh Tecnology.
Sifat hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
No. Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewa Transaksi
1. PT Myoh Technology Tbk Mempunyai manajemen
yang sama dengan Perusahaan
Portofolio efek-efek tersedia untuk dijual
2. PT Asia Inti Utama Mempunyai manajemen
yang sama dengan perusahaan
Penyewa ruangan
25. REKLASIFIKASI AKUN
Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2008 telah direklasifikasi agar sesuai penyajiannya dengan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009.