• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERBANDINGAN TENTANG EFEKTIFITAS METODE MENGAJAR WETONAN DAN SOROGAN DALAM PENELAAHAN PELAJARAN FIQIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PERBANDINGAN TENTANG EFEKTIFITAS METODE MENGAJAR WETONAN DAN SOROGAN DALAM PENELAAHAN PELAJARAN FIQIH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERBANDINGAN TENTANG EFEKTIFITAS METODE MENGAJAR WETONAN DAN SOROGAN DALAM PENELAAHAN PELAJARAN FIQIH

DI PONDOK PESANTREN ASY

KEC. SEKAMPUNG UDIK, KAB. LAMPUNG TIMUR

Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas Guna Memperoleh Gelar

PROGRAM PENDIDIKAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU

STUDI PERBANDINGAN TENTANG EFEKTIFITAS METODE MENGAJAR WETONAN DAN SOROGAN DALAM PENELAAHAN PELAJARAN FIQIH

DI PONDOK PESANTREN ASY-SYAFIIYAH PUGUNG RAHARJO KEC. SEKAMPUNG UDIK, KAB. LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2016-2017

SKRIPSI

Melengkapi Tugas - Tugas Dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd

OLEH

A.

NURUDIN

NPM : 152 10130 .P FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM PENDIDIKAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU METRO LAMPUNG T.P. 2016 - 2017

STUDI PERBANDINGAN TENTANG EFEKTIFITAS METODE MENGAJAR WETONAN DAN SOROGAN DALAM PENELAAHAN PELAJARAN FIQIH

SYAFIIYAH PUGUNG RAHARJO KEC. SEKAMPUNG UDIK, KAB. LAMPUNG TIMUR

Syarat - Syarat (S.Pd)

PROGRAM PENDIDIKAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(2)

STUDI PERBANDINGAN TENTANG EFEKTIFITAS METODE MENGAJAR WETONAN DAN SOROGAN DALAM PENELAAHAN PELAJARAN FIQIH

DI PONDOK PESANTREN ASY-SYAFIIYAH PUGUNG RAHARJO KEC. SEKAMPUNG UDIK, KAB. LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2016-2017

SKRIPSI

Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah OLEH

A.

NURUDIN

NPM : 152 10130 .P

PROGRAM PENDIDIKAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENYETUJUI

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU. METRO LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

NOTA DINAS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Penegasan Judul ... 1

B. Alasan Memilih Judul ... 10

C. Latar Belakang Masalah ... 10

D. Permasalahan ... 13

E. Rumusan Masalah ... 13

F. Hipotesis ... 14

G. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 14

H. Metode Penelitian Yang Di Pakai ... 15

BAB II. LANDASAN TEORI ... 25

A. Metode Mengajar Wetonan ... 25

1. Pengertian Metode Mengajar Wetonan ... 25

(4)

3. Kelebihan Dan Kekurangannya ... 27

B. Metode Mengajar Sorogan ... 30

1. Pengertian Metode Mengajar Sorogan ... 30

2. Bentuk Pelaksanaannya ... 31

3. Kelebihan Dan Kekurangannya ... 32

C. Proses Belajar Mengajar/Penelaahan Pelajaran Fiqh Di Pondok -Pesantren ... 33

1. Kegiatan Penelaahan Pelajaran Fiqh Di Pondok Pesantren ... 33

2. Pola Pelaksanaannya ... 35

BAB III LAPORAN PENELITIAN ... 38

A. Deskriptif Tentang Wilayah Penelitian ... 38

1. Sejarah Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah ... 38

2. Keadaan Kyai/Ustadz dan Santri ... 40

3. Lokal Belajar ... 44

B. Kegiatan Belajar Mengajar... 46

C. Pelaksanaan Metode Mengajar Wetonan ... 47

D. Pelaksanaan Metode Mengajar Sorogan ... 48

BAB IV ANALISA DATA ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. SIMPULAN ... 60

B. SARAN ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(5)

xiii

STUDI PERBANDINGAN TENTANG EFEKTIFITAS METODE MENGAJAR WETONAN DAN SOROGAN DALAM PENELAAHAN PELAJARAN FIQIH

DI PONDOK PESANTREN ASY-SYAFIIYAH PUGUNG RAHARJO KEC. SEKAMPUNG UDIK, KAB. LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2016-2017

ABSTRAK

OLEH :

A.

NURUDIN

Skripsi ini di bawah bimbingan : 1. Bapak Drs. Mispani Ramli M.Pd.I. 2. Bapak Drs. H. Ahmad Zarnuji M.Pd.I.

Metode mengajar wetonan dan sorogan merupakan metode mengajar khas Pondok Pesantren, yang sejak berdirinya Pondok Pesantren sudah di pakai atau di gunakan. di samping metode mengajar yang lainnya.

Metode mengajar wetonan adalah metode kuliyah dengan kelompok besar, yaitu antara 5 sampai 500 orang santri yang di lakukan dengan pembacaan kitab oleh seorang Kyai atau Ustadz pada waktu tertentu (biasanya sebelum dan sesudah sholat fardlu), kemudian di ikuti oleh santri dengan membawa kitab yang sama, duduk di sekeliling Kyai atau Ustadz, yang menerangkan pelajaran dan santri membuat catatan pada kitabnya masing-masing.

Adapun metode mengajar sorogan adalah metode individual atau dalam kelompok kecil, dengan membawa kitab yang akan di pelajarinya. Kemudian Kya/Ustadz membacakan atau menyuruh santri untuk membaca kitabnya, apabila terjadi kesalahan maka Kyai/Ustadz langsung membenarkan dan santri membuat catatan pengesahan pada kitabnya sebagai tanda bahwa ilmu itu telah di berikan oleh Kyai/Ustadz.

Penelitian ini mempermasalahkan “Adakah perbedaan keefektifan antara metode mengajar wetonan dan sorogan dalam penelaahan pelajaran fiqh di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah” kemudian di rumuskan masalahnya, “Metode manakah yang lebih efektif antara metode mengajar wetonan dan sorogan dalam penelaahan pelajaran fiqh di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah ?”

(6)

Adapun tujuan yang ingin di capai adalah : untuk mendapatkan metode mengajar yang lebih efektif dari metode mengajar wetonan dan sorogan dalam penelaahan pelajaran fiqh di Pondok Psantren Asy-Syafiiyah dan berdasarkan pada Latar Belakang masalah penulis mengajukan Hipotesis “Metode mengajar sorogan lebih efektif di bandingkan dengan metode mengajar wetonan dalam Penelaahan Pelajaran fiqh di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis, penulis mengadakan pendekatan terhadap pengalaman 30 orang santri dari jumlah sampel total 60 orang, jumlah individu yang terlibat dalam aktivitas pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah. Dengan 5 orang ustadz dan 2 orang tenaga administrasi.

Nilai efektivitas metode mengajar wetonan dan sorogan di jaring dengan metode pengumpulan data tes hasil belajar yang berbentuk bebas terbatas (supply type item), yang mengharuskan responden untuk menjawab/mengisikan jawaban-jawaban yang di perlukan saja juga metode pengumpulan data yang lain seperti observasi, interviu dan dokumenter.

Data yang di peroleh di analisa dengan uji prosentase dengan rumus :

% =

× 100

Selanjutnya hasilnya di tafsirkan tentang kelebihan keefektifannya, dengan rumus:

% d = %1 - %2.

Dan hasilnya di interprestasikan dengan tehnik nilai tabel “Tes t” dengan langkah-langkah :

1. Mencari Standar Deviasi (SD) dengan rumus :

SD =

2. Mencari “Standar Eror Of Mean (SEM)”, dengan rumus : SEM =

3. Menentukan “Standar Eror Perbedaan Mean”, dengan rumus : SEM1-M2 = 1² + 2²

4. Menghitung “Harga kritik

t

o”, dengan rumus :

t

o =

5. Menginterprestasikan “

t

o” dengan tabel “

t

t” yang di peroleh dari df = (N1 + N2-2) pada taraf signifikan 5 % dan 1% dengan ketentuan :

a. Jika

t

o sama dengan atau lebih besar

t

t, maka “Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan di tolak, berarti perbedaan itu adalah perbedaan signifikan”.

(7)

b. Jika

t

o lebih kecil dari

t

t, maka “Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan di setujui, berarti perbedaan itu hanyalah kebetulan saja (by chance)”.

5 % = 27,90 > 2,00 1 % = 27,90 > 2,90

Yang berarti perbedaan tersebut adalah perbedaan yang kebetulan saja (by chance), sehingga penelitian ini hasilnya di simpulkan bahwa :

1. Ada perbedaan keefektifan antara metode mengajar wetonan dan sorogan dalam penelaahan pelajaran fiqh di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah “metode mengajar sorogan lebih efektif di bandingkan dengan metode mengajar wetonan, yaitu 14 % lebih efektif”, yang berarti “Hipotesis penelitian ini yang menyatakan metode sorogan lebih efektif di bandingkan metode wetonan dalam penelaahan pelajaran fiqh di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah dapat di terima”.

Perbedaan tersebut di karenakan proses penelaahan dengan metode sorogan berlangsung secara individual yang memungkinkan Kyai/Ustadz dapat mengetahui batas kemampuan belajar santri dan sampai batas mana santri dapat memahami pelajaran, sehingga setiap santri dapat memahami pelajaran, sehingga setiap santri dapat belajar / memahami pelajaran secara penuh.

Dengan di terimanya hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada Bapak Kyai Ahmad Mujahid S.Pd. sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah Pugungraharjo, agar lebih mengutamakan metode mengajar sorogan untuk di gunakan dalam penelaahan pelajaran fiqh di samping metode mengajar wetonan.

2. Kepada para pendidik / para Ustadz Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah Pugungraharjo, untuk lebih giat melaksanakan penelaahan pelajaran fiqh dengan metode sorogan guna mencapai hasil belajar yang lebih baik dan optimal.

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul

Penelitian ini berjudul “Studi Perbandingan Tentang Efektifitas Metode Mengajar Wetonan Dan Sorogan Dalam Penelaahan Pelajaran Fiqh Di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah Pugungraharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Dalam hal ini penulis perlu menjelaskan pengertian dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi di atas, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami arah dan maksud judul tersebut dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Studi Perbandingan

Studi Perbandingan (Study Comparative) yaitu : Penelitian yang menyelidiki kemungkinan adanya sebab akibat yang di dasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab, melalui pengumpulan data tertentu.1

Dan menurut Aswari Sujud sebagaimana yang di kutip oleh Suharsimi Arikunto menerangkan bahwa : di dalam penelitian komparatif ini akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan.2

1 Zainal Aqib, Karya Tulis Ilmiah (Bandung :Yrama Widya, 2008), Cet. V hal. 49 2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hal. 210

(9)

25 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Mengajar Wetonan

1. Pengertian Metode Mengajar Wetonan

Menurut Abdul Rahman istilah wetonan berasal dari kata weton yang berarti wektu (Jawa) yaitu waktu. Maka istilah metode wetonan adalah Kyai membaca kitab dalam waktu tertentu dan santri menyimak tentang bacaan Kyai tersebut.1

Dalam pengertian yang sama Bahri Ghazali dengan mengutip pendapat A. Mukti Ali mengatakan bahwa metode mengajar wetonan adalah Kyai membaca suatu kitab dalam waktu tertentu dan santri dengan membawa kitab yang sama

mendengarkan dan menyimak bacaan Kyai.2

Dengan penjelasan-penjelasan di atas dapat di ambil pengertian bahwa yang di maksud dengan metode mengajar wetonan adalah :

Suatu jenis metode mengajar di Pondok Pesantren dalam rangka pembelajaran ilmu-ilmu pengetahuan agama islam, yang bersumber dari kitab-kitab klasik atau kitab kuning (dalam istilah pesantren salaf) yang mana kitab tersebut di tulis dengan bahasa arab tanpa harakat (kitab gundul) yang di laksanakan pada waktu-waktu tertentu yaitu waktu-waktu antara sebelum dan sesudah sholat fardlu. Seperti sehabis sholat fardlu dluhur atau sehabis sholat ashar.

1Abdul Rahman Saleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan (Jakarta : PT. Gemawindu Panca

Perkasa, 2000) hal. 119)

(10)

38 BAB III

LAPORAN PENELITIAN A. Deskritif Tentang Wilayah Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah di Desa Pugungraharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur.

Wilayah penelitian ini terletak ± 56 kilo meter dari Ibu Kota Kabupaten Kearah timur tenggara, dengan batas-batas Desa sebagai berikut :

- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Bauh Gunung Sari.

- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Gunung Pasir Jaya.. - Sebelah utara berbatasan dengan Desa Bojong.

- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gunung Sugih Besar.

Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah telah resmi berdiri dengan bentuk Pondok Pesantren Salafiyah yang di dirikan oleh K.H. MUHIBUT THOBARI yang juga sebagai pemilik pondok tersebut.

Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah adalah salah satu lembaga pendidikan islam yang ada di Desa Pugungraharjo. Di samping Lembaga Pendidikan yang lainnya, sebab di Desa Pugungraharjo ini terdapat berbagai jenis lembaga pendidikan, baik islam ataupun non islam.

1. Sejarah Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah

Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah ini berdiri pada tahun 1986, yang pada mulanya hanya berupa pengajian anak-anak saja yang di laksanakan di rumah

(11)

38

K.H. MUHIBUT THOBARI, kemudian di kembangkan pada penelaahan kitab - kitab

(12)

50 BAB IV ANALISA DATA

Setelah penulis mendapatkan data, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data, guna membuktikan kebenaran Hipotesis yang di ajukan pada bab terdahulu.

Untuk menganalisa data, penulis menggunakan analisa uji prosentase dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari nilai rata-rata dari seluruh jumlah nilai keefektifan metode mengajar wetonan dan sorogan (nilai rata-rata “n”).

2. Menghitung prosentase nilai rata-rata “n” dengan rumus :

% × 100

Dimana : n = nilai yang di peroleh

N= Jumlah seluruh nilai

3. Memasukan nilai prosentase ke dalam tabel bivariasi prosentase, untuk membandingkan tingkat kefektifannya.

Di hitung berapa persen kelebihan keefektifannya dengan rumus : % d = % 1 - % 2

Dimana tafsiran dari % d adalah berapa banyak kasus dalam satu katagori variabel melebihi kasus dari variabel lain.

(13)

60 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari uraian bab ke bab dan berdasarkan pada bab IV tentang analisa data, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Ada perbedaan keefektifan antara metode mengajar wetonan dan sorogan

dalam penelaahan pelajaran fiqh di Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah “metode mengajar sorogan lebih efektif di bandingkan dengan metode mengajar wetonan”, yang berarti “Hipotesis dalam penelitian ini dapat di terima”.

2. Penelaahan pelajaran fiqh dengan metode sorogan 14 % lebih efektif di

bandingkan dengan metode wetonan, dan kelebihan tersebut adalah kelebihan yang signifikan di interprestasikan dengan “Tabel nilai tes t”, sebagaimana terlihat :

- Pada taraf signifikan df 60 sebesar 5 % = 27,90 > 2,00

- Pada taraf signifikan df 60 sebesar 1 % = 27,90 > 2,65

3. Perbedaan tersebut di atas di karenakan proses penelaahan dengan metode

sorogan berlangsung secara individual yang memungkinkan Kyai dapat mengetahui batas kemampuan belajar santri dan sampai batas mana santri dapat memahami pelajaran, sehingga setiap santri dapat belajar / memahami pelajaran secara maksimal.

(14)
(15)

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid Hakim :

Assulam / Ushul Fiqh, Jakarta, Bulan Bintang 1976. Abdurrahman Shaleh :

Pendidikan Agama dan Keagamaan, Jakarta, Gema Windu Panca Perkasa 2000.

Afandi Muchtar :

Membedah diskursus Pendidikan Islam, Ciputat, Kalimah 2001. Anas Sudijono :

Pengantar Stastik Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo 2015. Deding Siswanto :

Ushul Fiqh, Bandung, Armico 1989. Husaini Usman :

Pengantar Stastika, Jakarta, Bumi Aksara 2006. IAIM. NU. Metro Lampung :

Pedoman Penulisan Skripsi, IAIM NU Metro, Lampung 2015. Kafrawi :

Kapeta Selekta Pondok Pesantren, Jakarta, Paryu Berkah M. Bahri Ghozali :

Pesantren Berwawasan Lingkungan, Jakarta, CV. Prasasti 2003. Muhammad Ali, Muhammad Asrori :

Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara 2014. Mardalis :

Metode Penelitian, Jakarta, Bumi Aksara 2003. Nouhi Nasution :

Evaluasi Pengajaran, Jakarta, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1997.

Oemar Hamalik :

(16)

63 Purwadarminta :

Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka 1996. Ramayulis :

Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Kalam Mulia 2012. Sugiono :

Statistik Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta 2010. Sutrisno Hadi :

Metodologi Research, Yogyakarta, Andi 2002. S. Nasution :

Metode Research, Jakarta, Bumi Aksara 2014. Sudjana :

Metode Statistika, Bandung, Tarsita 2005. Suparlan Suryo Pratondo :

Kapeta Selekta Pondok Pesantren, Jakarta, PT. Paryu Berkah 1976. Sukidal HR :

Perencanaan Pengajaran, Bandar Lampung, Gunung Pesagi 1999. Suharsimi :

Prosedur Penelitian, Jakarta, Renika Cipta 2010. Wojo Wasito dan Tito Wasito:

Kamus Lengkap Inggris – Indonesia, Bandung, Hasta 1999.

Zainal Aqib :

Karya Tulis Ilmiah, Bandung, yRama Widya 2008. Zakiyah Darajat :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Shift Share Klasik dan Esteban Marquilas menemukan bahwa Sektor unggulan di wilayah Kabupaten Grobogan yaitu

Salah satu etnis dari kelompok ras Melayu yang sampai saat ini masih kokoh dengan semangat dan identitas kemelayuan, adalah orang Melayu Banjar yang hidup di pulau

Jika tidak ada halangan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) segera mempublis kajian soal dugaan adanya kartel di industri minyak sawit mentah atau

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan melalui hasil yang telah diperoleh, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6

Langkah keempat adalah mengidentifikasi atau melakukan pendataan alternatif pemecahan masalah terhadap kendala yang dihadapi dalam pengembangan program pendidikan

suatu model regresi terjadi korelasi antara variabel bebas yang satu dengan. yang lainnya

Modifikasi aspal polimer telah dikembangkan selama beberapa dekade terakhir, umumnya dengan sedikit penambahan bahan polimer (biasanya sekitar 2-6%) sudah dapat

y PRAKTIK MEDIK TANPA SOP MEDIK y KAMI MENJUAL JASA ALAT MEDIS y TENAGA KAMI TIDAK KOMPETEN..