IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini akan dipaparkan hasil implementasi program penghitungan basic reproduction rate penyakit demam berdarah dengue berdasarkan rancangan yang terdapat pada bab sebelumnya dan juga evaluasi terhadap program tersebut.
4.1. Implementasi
Implementasi program yang akan dijelaskan meliputi spesifikasi kebutuhan sistem dan penggunaan program.
4.1.1. Kebutuhan Sistem
Dalam mengimplementasikan program ini digunakan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Processor: Intel Pentium 4 2,4 Ghz
2. Memory: 512 MB
3. Sistem operasi: Microsoft Windows XP Profesional SP 3 4. Bahasa pemrograman: Java dengan JDK 1.6.0_21
5. IDE: Eclipse 3.6
4.1.2. Penggunaan Program
Program perhitungan ini memiliki beberapa layar dengan fungsi masing-masing. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil implementasi rancangan layar yang terdapat pada bab sebelumnya beserta contoh penggunaannya.
Saat pertama kali dijalankan program akan menampilkan layar pembuka kepada pengguna seperti telihat pada gambar 4.1. Layar ini berisi judul program dan di bawahnya terdapat tombol “Lanjut”. Jika pengguna menekan tombol ini maka program akan menutup layar pembuka ini dan akan menampilkan layar perhitungan. Layar pembuka dapat diakses kembali dari layar-layar lainnya melalui baris menu.
Setelah pengguna menekan tombol “Lanjut” yang terdapat pada layar pembuka, pengguna akan melihat layar perhitungan seperti pada gambar 4.2. Ini adalah layar utama program ini di mana pengguna dapat melakukan perhitungan basic reproduction rate. Layar ini memiliki baris menu yang terdiri dari menu “Menu” yang berisi submenu “Layar Pembuka”, “Perhitungan R0”, “Data Penderita DBD” & “Keluar” dan menu
“Info” yang terdiri dari submenu “Tentang”. Pengguna dapat menekan submenu “Layar Pembuka” untuk kembali ke layar pembuka. Pengguna dapat menekan submenu “Data Penderita DBD” untuk membuka layar data dan melihat data penderita DBD. Pengguna dapat menekan submenu “Keluar” untuk menutup program. Pengguna dapat menekan
submenu “Tentang” untuk mengetahui informasi mengenai program ini.
Di bawah baris menu terdapat label-label dan kotak-kotak isian tempat pengguna memasukkan nilai-nilai parameter untuk menghitung basic reproduction rate. Label “LH” untuk angka harapan hidup manusia, label “aH” untuk rata-rata usia penderita saat
terkena demam berdarah dengue, label “LV” untuk angka harapan hidup nyamuk, dan
label “aV” untuk rata-rata usia nyamuk saat terinfeksi virus dengue.
Di sebelah kanan kotak isian “aH” terdapat tombol “Data” yang berfungsi untuk
membuka layar data agar pengguna bisa memasukkan angka rata-rata yang terdapat di layar data ke dalam kotak isian “aH”.
Di bawah label “aV” dan kotak isiannya terdapat garis pemisah yang memisahkan
bagian input dan bagian hasil. Garis ini digunakan agar pengguna dapat dengan mudah membedakan antara input dan hasil. Di bawah garis pemisah terdapat label “R0” dan
kotak untuk menampilkan hasil perhitungan basic reproduction rate. Meskipun terlihat Gambar 4.2 Tampilan layar perhitungan
seperti kotak isian tapi pengguna tidak bisa mengetikkan apa-apa di kotak ini. Kotak ini hanya akan menampilkan hasil perhitungan setelah pengguna menekan tombol “Hitung” yang ada di bagian bawah layar.
Di bagian bawah layar di bawah label R0 dan kotak hasil terdapat dua buah tombol
yaitu tombol “Hitung” dan tombol “Hapus”. Tombol “Hitung” berfungsi untuk menampilkan hasil perhitungan basic reproduction rate.
Jika pengguna menekan tombol “Data” maka layar perhitungan akan tertutup dan layar data akan terbuka (gambar 4.3). Di layar ini pengguna dapat melihat tabel yang berisi data penderita DBD di DKI Jakarta selama tahun 2010 dan rata-rata usia penderita DBD.
Pengguna dapat mengganti data pada tabel dengan memilih usia penderita yang ingin diganti datanya di combo box usia di sebelah kiri atas layar di bawa baris menu dan memasukakn jumlah penderita untuk usia yang bersangkutan di kotak isian di
sebelah kanannya lalu tekan tombol “Edit” untuk memasukkan data. Setelah pengguna menekan tombol edit maka data di tabel berubah dan angka rata-ratanya pun berubah seperti terlihat di gambar 4.4.
Jika jumlah penderita diisi bukan angka atau diisi angka negatif maka layar kesalahan akan ditampilkan sesuai dengan jenis kesalahannya (gambar 4.5 dan 4.6). Angka rata-rata yang terdapat di layar data dapat dimasukkan ke kotak “aH” di layar
perhitungan dengan menekan tombol “Input aH”. Setelah pengguna menekan tombol ini
maka layar data akan tertutup dan layar perhitungan akan terbuka dengan kotak “aH”
telah terisi dengan angka rata-rata yang ada di layar data tadi.
Di layar perhitungan jika pengguna menekan tombol “Hitung”, program akan memeriksa apakah semua input telah dimasukkan dengan benar. Jika ada input yang kosong, input yang bukan angka, input berupa angka negatif, aH lebih kecil dari LH atau
aV lebih kecil dari LV maka program akan menampilkan layar kesalahan dengan pesan
yang sesuai kepada pengguna.
Jika ada kotak input yang kosong, misalnya seperti pada gambar 4.7, atau ada input yang bukan angka, misalnya seperti pada gambar 4.8, maka program akan menampilkan layar kesalahan seperti pada gambar 4.9.
Gambar 4.5 Layar kesalahan jika jumlah pasien diisi bukan angka
Gambar 4.7 Layar perhitungan dengan salah satu input kosong
Kotak kesalahan seperti pada gambar 4.10 akan muncul jika kotak “LH” diisi
dengan angka nol (gambar 4.11) atau angka negatif (gambar 4.12).
Gambar 4.9 Layar kesalahan untuk input yang kosong atau tidak diisi angka
Gambar 4.11 LH diisi angka nol
Jika kotak “aH” diisi dengan angka nol (gambar 4.13) atau angka negatif (gambar
4.14) atau angka yang lebih besar dari “LH” (gambar 4.15), maka program akan
menampilkan layar kesalahan seperti pada gambar 4.16. Gambar 4.12 LH diisi angka negatif
Gambar 4.14 aH diisi angka negatif
Kotak kesalahan seperti pada gambar 4.17 akan muncul jika kotak “LV” diisi
dengan angka nol atau angka negatif.
Jika kotak “aV” diisi dengan angka nol atau angka negatif atau angka yang lebih
besar dari “LV” maka program akan menampilkan layar kesalahan seperti pada gambar
4.18.
Layar-layar kesalahan ini berfungsi untuk menginformasikan kepada pengguna bahwa ada input yang salah dan input harus diisi dengan benar. Penguna tidak dapat mengakses layar perhitungan selama layar kesalahan ini muncul. Setelah pengguna
Gambar 4.16 Layar kesalahan jika aH nol, negatif, atau lebih besar dari LH
Gambar 4.17 Layar kesalahan jika LV lebih kecil atau sama dengan nol
menekan tombol “OK” yang terdapat pada layar kesalahan, layar kesalahan akan hilang dan pengguna dapat mengakses layar perhitungan kembali dan memasukkan input dengan benar.
Jika semua input telah dimasukkan dengan benar maka setelah pengguna menekan tombol “Hitung” program akan menampilkan hasil perhitungan basic reproduction rate seperti terlihat pada gambar 4.19.
Tombol “Hapus” yang terdapat di sebelah kanan tombol “Hitung” berfungsi untuk menghapus isi semua kotak isian dan kotak hasil. Tombol ini memudahkan pengguna untuk memasukkan input-input baru tanpa harus menghapus input-input lama satu per satu. Jika pengguna menekan tombol ini maka akan muncul layar konfirmasi seperti pada gambar 4.20 yang memastikan apakah pengguna benar-benar ingin menghapus semua kotak isian dan mengulang perhitungan. Di bawah tengah layar ini ada pertanyaan “Apakah Anda ingin menghapus semua kotak isian dan mengulang
perhitungan?” dan di bawahnya terdapat dua buah tombol yaitu “Yes” dan “No”. Jika pengguna menekan tombol “Yes” maka semua kotak isian di layar perhitungan akan terhapus. Jika pengguna menekan tombol “No” maka layar konfirmasi akan tertutup dan pengguna kembali dihadapkan pada layar perhitungan.
Submenu “Tentang” pada baris menu berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai program ini. Jika pengguna menekan submenu ini maka akan muncul layar yang berisi informasi tentang program dan pembuat program (gambar 4.21). Selama layar ini muncul pengguna tidak bisa mengakses layar perhitungan dan pengguna harus menekan tombol “OK” yang terdapat pada layar untuk menutup layar ini dan kembali bisa mengakses layar perhitungan.
Gambar 4.21 Tampilan layar tentang Gambar 4.20 Tampilan layar konfirmasi
4.2. Evaluasi
Untuk mengevaluasi program yang telah dibuat penulis membandingkan hasil yang diperoleh program dengan hasil perhitungan manual. Penulis menghitung perkiraan basic reproduction rate penyakit demam berdarah dengue di DKI Jakarta selama tahun 2010 untuk dibandingkan dengan hasil perhitungan yang didapat dengan program.
4.2.1. Pemaparan Data
Data kasus demam berdarah dengue di DKI Jakarta selama tahun 2010 diambil dari website Survailans Epidemiologi Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta (http://www.surveilans-dinkesdki.net/rekap_harian.php). Data yang didapat bisa dilihat di tabel 1. (Untuk data lengkapnya lihat lampiran 1.)
Tabel 1 Jumlah pasien DBD di DKI Jakarta selama tahun 2010 Sumber: http://www.surveilans-dinkesdki.net/rekap_harian.php
Rentang Usia Jumlah Pasien
< 1 tahun 602 1 – 4 tahun 3039 5 – 9 tahun 4300 10 – 14 tahun 3883 15 – 19 tahun 3567 20 – 44 tahun 11121 45 – 54 tahun 1231 55 – 59 tahun 440 60 – 69 tahun 426 ≥ 70 tahun 204 Total 28813
Berdasarkan data tersebut didapat bahwa rata-rata usia penderita saat terkena demam berdarah dengue adalah 21,84 tahun. Data mengenai angka harapan hidup penduduk Jakarta diambil dari website Biro Pusat Statistik mengenai Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 – 2025 di http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/922/938/
yaitu 74,7 tahun. Untuk angka harapan hidup nyamuk dan rata-rata usia nyamuk saat terinfeksi virus dengue penulis mengikuti asumsi Supriatna (2009) yaitu sebesar 14 hari untuk angka harapan hidup dan 2 hari untuk rata-rata usia saat terinfeksi virus.
4.2.2. Pengolahan Data
Dengan data-data itu hasil perhitungan manual dengan rumus yang terdapat pada bab 2 menghasilkan basic reproduction rate sebagai berikut
LH = 74,7 tahun aH = 21,84 tahun LV = 14 hari aV = 2 hari R0=
(
1+LH ̄ aH)(
1+ LV ̄ aV)
R0=(
1+ 74,7 21,84)(
1+ 14 2)
R0=(1+3,42033)(1+7) R0=4.42033×8 R0=35,36264Dengan memasukkan data-data itu ke dalam program didapat hasil basic reproduction rate yang sama dengan perhitungan manual (gambar 4.22) yaitu 35,36264. Artinya satu orang penderita demam berdarah dengue rata-rata dapat menularkan penyakitnya ke 35 orang sehat lainnya. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa program dapat menghitung basic reproduction rate menggunakan age-structured epidemic model dengan baik.
4.2.3. Keunggulan dan Kelemahan
Program ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulannya adalah program ini menghitung basic reproduction rate menggunakan angka harapan hidup manusia dan usia rata-rata penderita saat terkena demam berdarah dengue yang datanya lebih mudah didapat dibanding data yang diperlukan pada metode lain. Metode-metode lain menggunakan banyak parameter yang nilainya biasanya hanya asumsi sehingga meskipun rumusannya lebih mendekati kenyataan tapi nilai parameter yang sesungguhnya sulit didapat.
Kelemahan program ini adalah meskipun data usia penderita demam berdarah dengue telah didapat, usia rata-rata penderita saat terkena demam berdarah dengue masih harus dihitung terlebih dahulu secara manual sebelum dimasukkan sebagai input ke dalam program.