• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra pada umumnya menarik perhatian karena dapat. kehidupan. Karya sastra merupakan sarana yang paling menarik untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra pada umumnya menarik perhatian karena dapat. kehidupan. Karya sastra merupakan sarana yang paling menarik untuk"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya sastra pada umumnya menarik perhatian karena dapat memberikan kesadaran kita tentang kebenaran hidup ini serta dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang kemanusiaan, dunia dan kehidupan. Karya sastra merupakan sarana yang paling menarik untuk mengungkapkan perasaan manusia.Karya sastra merupakan wadah penyampaian gagasan, ide dan pikiran pengarang terhadap suatu hal. Sebuah hasil karya sastra adalah pengembangan diri dari ekspresi dan kreativitas pengarang. Sumarjdo dan Saini (1997:7) mengatakan bahwa karya sastra yang bermutu merupakan ekspresi pengarangnya. Dengan sendirinya hanya orang yang jiwanya berisi saja yang mampu mengeluarkan sesuatu dalam dirinya.

Fiksi merupakan salah satu bentuk dari karya sastra. Fiksi sering disebut cerita rekaan. Cerita rekaan adalah hasil olahan pengarang berdasarkan pandangan dan tataran pengolahan tentang peristiwa, baik yang pernah terjadi ataupun pengolahan tentang persitiwa-peristiwa yang berlangsung dalam khayalan saja. Semi ( dalam Murniati, 1997:1) mengatakan bahwa apa yang diceritakan dalam fiksi mungkin tidak pernah terjadi atau tidak akan pernah terjadi. Kalau sebuah fiksi sudah sama dengan kehidupan tanpa olahan

(2)

2

pengarang, mungkin saja karya tersebut tidak dibaca orang karena kering tanpa bumbu. Sebaliknya pun bisa terjadi, bila sebuah karya fiksi terlalu asing bagi kehidupan, ia menjadi abstrak dan sukar dinikmati.

Novel adalah karya sastra fiksi prosa yang ditulis secara naratif. Novel bersifat naratif artinya lebih bersifat ‘bercerita’ daripada ‘memperagakan’. R.J.Ress (dalam Aziez) menyatakan bahwa novel adalah sebuah cerita fiksi dalam bentuk prosa yang cukup panjang, yang tokoh dan perilakunya merupakan cerminan kehidupan nyata dan digambarkan dalam suatsalahu plot yang cukup kompleks.Hardaniwati dkk (2003:444) mengemukakan bahwa novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Menurut Somarjdo dan Saini (1997: 29)novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran yang luas disini dapat berarti cerita dengan alur yang kompleks, yang karakternya banyak, tema yang kompleks, susunan cerita yang beragam, dan latar cerita yang beragam pula.

Sebuah karya novel tidak terlepas dari pengalaman kehidupan tentang manusia. Oleh karena itu, novel juga tidak terlepas dari aksi tindak-tanduk prilaku dari seorang tokoh. Hudson (dalam Sujiman, 1991:152) mengatakan bahwa tokoh lebih penting dalam sebuah cerita, bahkan lebih penting dari pada pengalaman karena tanpa tindak-tanduk dari prilaku tokoh maka karya akan berubah menjadi sebuah karya yang statis dan tidak hidup, serta tidak akan mungkin ada suatu

(3)

3

karya fiksi tanpa adanya tokoh yang bergerak yang pada akhirnya membentuk alur cerita.

Menurut Somardjo dan Saini (1997:64) bahwa mutu sebuah novel banyak ditentukan oleh kepandaian si penulis menghidupkan watak tokoh-tokohnya, kalau karakter tokoh lemah, maka menjadi lemahlah seluruh cerita. Seorang pengarang mempunyai kebebasan untuk menampilkan tokoh-tokoh cerita sesuai dengan seleranya, siapapun orangnya apapun status sosialnya, dan bagaimana karakteristik serta permasalahan tersendiri dalam sebuah cerita. Tokoh cerita harus digambarkan seindah mungkin. Apa yang diucapkan, diperbuat, dipikirkan karya dan apa yang dirasakan harus betul-betul menunjang penggambaran watak yang khas milik tokoh tersebut. Maka dengan demikian, novel akan menjadi menarik karena adanya tokoh-tokoh yang diciptakan pengarang. Karakter tokoh merupakan ciri-ciri khusus yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.

Karakter adalah lakuan suatu tokoh yang semestinya terjadi sebagaimana telah disediakan di dalam cerita. Karakter dalam pandangan novelis mengambil ruang yang terhormat guna menghidupkan dan menyampaikan cerita, sehingga sebuah novel memperoleh tempat yang sama di hati pembacanya.

Suatu satu bentuk novel paling tidak harus mempunyai satu karakter yang cukup memikat. Setidaknya satu pelaku yang sanggup memukau pembaca sehingga ada kesan pembaca seakan-akan sedang berhadapan dengan seseorang,

(4)

4 kepada siapa ia menaruh simpati.

Sastra di Cina sebelum abad ke-14 mengutamakan penciptaan karya syair, esei dan cerita pendek.Pada abad ke-14, Tiongkok mulai memasuki masa puncak penciptaan novel. Pada masa itu di Tiongkok berturut-turut muncul banyak novel. Di antara novel-novel itu ada empat novel paling terkenal, yaitu Novel红楼梦 (hónglóumèng), 水浒传(shuǐhǔ zhuàn),三国演义(sānguó yǎnyì ), dan 西游记

(xīyóu jì). Selama seratus tahun lebih ini, keempat novel klasik itu selalu menjadi

karya sastra yang paling populer di kalangan para pembaca dari berbagai lapisan Tiongkok.

Dalam penelitiaan ini, peneliti akan menganalisis karakter tokoh Jia Baoyu pada novel 红楼梦 (hónglóumèng) karya Cao Xueqin cetakan ke 43 pada Oktober 2014 dalam bahasa Mandarin yang diterbitkan oleh 人民文学出版社出版(Rénmín wénxué chūbǎn shè chūbǎn cì) melalui aspek fisiologi, aspek sosiologi, dan sapek psikologi.

Novel 红楼梦 (hónglóumèng) karya Cao Xueqin dikenal di Negara Cina dengan novel klasik. Novel红楼梦 (hónglóumèng) sudah banyak diceritakan ulang dengan berbagai jilid dan versi yang berbeda, misalnya untuk anak-anak dicetak dengan versi komik dan untuk orang dewasa dicetak versi dewsa yang menceritakan secara detail serta terdapat syair-syair. Novel ini juga sudah banyak diterjemahkan kedalam bahasa asing. Misalnya, bahasa Indonesia, bahasa Inggris,

(5)

5

dll. Dalam bahasa Inggris novel 红楼梦 (hónglóumèng) dikenal dengan novel Dream of the Mansions dan dalam bahasa Indonesia novel 红楼梦 (hónglóumèng) dikenal dengan novel Impian Di Bilik Merah.

红楼梦 (hónglóumèng) merupakan karya orisinal dengan曹雪芹

(Cáoxuěqín) (tahun 1715-1763) sebagai pengarangnya, pada masa pemerintahan

Dinasti Qing. 红楼梦(hónglóumèng) terdiri dari 120 bab, tapi曹雪芹 (Cáoxuěqín) meninggal sebelum novel ini diselesaikan dan hanya menyelesaikan 80 bab, kemudian 40 bab terakhir diselesaikan oleh高额(Gao E) yang dipercayai sebagai murid曹雪芹 (Cáoxuěqín). 高额(Gao E) menyelesaikan novel ini dengan akhir cerita sedih. Meskipun akhir cerita 红楼梦 (hónglóumèng) sampai sekarang masih diperdebatkan sastrawan di Cina, tapi Setelah melihat semua akhir cerita karya曹雪芹 (Cáoxuěqín) berakhir sedih, sehingga disimpulkan akhir cerita红楼梦 (hónglóumèng) berakhir dengan sedih dan pemerintah beserta masyarakat Cina telah mengakui dan menyepakati novel红楼梦 (hónglóumèng) berakhir sedih.

Di dalam novel ini menggambarkan kehidupan sosial Tiongkok pada masa itu. Jumlah tokoh yang sangat banyak beserta penggambaran karakternya yang beragam menunjukkan kehebatan penulis dalam mengamati lingkungan dan struktur sosial pada zamannya secara detail dan teliti. Konon, kisah红楼梦 (hónglóumèng) ini merefleksikan kejayaan dan kehancuran keluarga si penulis sendiri. Meskipun novel ini dikenal sebagai roman keluarga, tetapi novel ini

(6)

6

mampu memaparkan kehidupan hampir setiap golongan masyarakat secara nyata. Novel karya Cao Xuegin .ini mencerita_kan tentang keadaan sebuah keluarga bangsawan elit Jia yang meliputi berbagai segi, tenutama dalam hal sosial, religi dan moral. Keluarga Jia dalam novel. Hong Lou Meng adalah gambaran tentang keluarga-keluarga Cina tardisional yang ada dalam masyarakatnya, yaitu keluarga yang menganut sisstern Patriarkhat dan mernakai konfusius sabagai dasar moral dalam kehidupan sehari-hari.

Novel ini pertama-tama populer di antara para pembaca dengan bentuk naskah tulisan.Novel ini baru diterbitkan secara resmi pada waktu kemudian hari karena isinya dianggap banyak menyangkut politik dan pemerintahan zaman Dinasti Qing, dinasti terakhir. Tokoh utama dari novel ini adalah pewaris laki-laki riang dari keluarga Jia yaitu Jia Baoyu.Ia lahir dengan sepotong permata di mulutnya, yang dipermukaan permata tersebut terdapat tulisan dan Baoyu dipercayai sebagai penjelmaan dari batu giok. Jiǎ bǎoyù 贾宝玉 memiliki arti batu giok yang berharga. 贾Jiǎ adalah nama keluarga atau marga,宝bǎo berarti pusaka atau mestika, 玉yù berarti batu giok. Nama tersebut diberikan karena Jia Baoyu lahir dengan batu giok di mulutnya, dan dipermukaan batu giok tersebut terdapat tulisan.

Kelahiran Baoyu selalu diperbincangkan masyarakat sampai terdengar ke dalam istana. Sehingga pada hari ulang tahun pertama Baoyu, Jia Zheng ayah dari Baoyu ingin mengetahui watak anaknya kelak, sehingga menaruh segala macam

(7)

7

barang didepan anaknya. Ternyata, Baoyu tidak tertarik pada semua barang tersebut kecuali bedak dan pemerah pipi. Melihat hal itu Jia Zheng gusar sebab ia menduga bahwa anak itu kelak akan suka rewel dan bersikap tidak senonoh. Karenanya, mulai saat itu ia tidak begitu memperhatikannya lagi. Tapi, neneknya amat mengasihinya, seolah ia hendak mencurahkan segenap perhatiannya hanya untuk neneknya itu seorang.

Baoyu merupakan anak yang sangat pintar, nakal, dan baik hati. Kepintarannya sudah terlihat ketika dia berumur kurang dari 10 tahun, bahkan tidak bisa menemukan bandingannya diantara 100 anak, tapi nakalnya bukan main. Bayou sering mengganggu perempuan-perempuan dan sangat senang bergaul dengan perempuan. Baoyu tidak memperhatikan ucapannya dan memperlakukan semua orang sama tanpa melihat strata sosialnya.

Baoyu sangat mencintai sepupunya yang bernama Lin Daiyu ,tapiBaoyu telah dijodohkan untuk menikah dengan sepupunya yang lain, Xue Baochai. Persaingan romantis dan persahabatan di antara tiga karakter dengan latar belakang kekayaan keluarga membentuk cerita utama dalam novel ini.

Secara lebih terperinci alas an peneliti memilih novel Hongloumeng karya Cao Xueqin

1. Novel Hongloumeng merupakan salah satu dari empat novel karya sastra terbaik dalam sejarah sastra Tiongkok. Novel tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing dan juga diceritakan melalui film.

(8)

8

2. Peneliti sangat tertarik dengan karakter tokoh Jia Baoyu pada novel Hongloumeng. Ada sifat dan karakter Jia Baoyu yang sebenarnya baik, namun dipandang sebaliknya oleh keluarga dan masyarakat, sebab sejak awal karakter yang tergambar dari tokoh Jia Baoyu adalah nakal, keras kepala, egois, bertindak sesuai keinginan. Hal ini membuat peneliti ingin memaparkan dan menjelaskan sifat baik dan buruk apa saja yang dimiliki Jia Baoyu.

3. Novel ini banyak memberikan petuah-petuah tentang kehidupan yang sangat baik dan bagus bila dijadikan sebagai panutan untuk kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah

1. Apa saja sifat-sifat baik tokoh Jia Baoyu? 2. Apa saja sifat-sifat buruk Jia Baoyu?\

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan adalah suatu yang ingin dicapai peneliti. Suatu penelitian pasti memiliki alasan dan tujuan mengapa suatu penelitian itu dilakukan. Oleh karena

(9)

9

itu suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas. Mengingat harus memiliki arah dan sasaran yang tepat. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Mendiskripsikan sifat-sifat baik tokoh Jia Baoyu. 2. Mendiskropsikan sifat-sifat buruk tokoh Jia Baoyu.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, agar peneliti tetap terfokus dan tidak melebar melewati fokus pemasalahan perlu adanya pembatasan masalah. Sebuah penelitian perlu dibatasi ruang lingkupnya agar wilayah kajian tidak terlalu luas dengan berakibat penelitiannya tidak fokus. Penelitian ini berfokus pada karakter baik dan buruk tokoh Jia Baoyu pada novel Hong Lou Meng karya Cao Xueqin.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca, dan penulis baik bersifat teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai pemantapan dan pengokohan mengenai metode dan teknik untuk menganalisis karakter tokoh dalam novel.

2. Manfaat Praktis

(10)

10

a. Untuk memperkaya pemahaman tentang karakter-karakter tokoh dalam novel.

b. Media peningkatan apresiasi terhadap karya sastra terutama karya sastra novel.

c. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi mahasiswa pada kegiatan apresiasi fiksi.

d. Sebagai bahan bagi peneliti lain yang tertarik pada hal yang sama yaitu karakter tokoh.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan pemikiran Sudjiman (1990:55) yang menyatakan bahwa novel adalah prosa yang panjang, menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian

Menurut Sudjiman (1990:55) Novel adalah prosa rekaan yang panjang, menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. Berdasarkan

Sebuah prosa fiksi dapat saja memiliki lebih dari satu alur cerita yang dikisahkan, atau terdapat lebih dari seorang tokoh yang dikisahkan perjalanan hidup, permasalahan, dan

Jassin (dalam Suroto, 1989:29), novel ialah suatu karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang (tokoh

Pada Bab III berisi analisis dengan menggunakan teori Struktural pada novel Jemini , yaitu tema dan fakta-fakta cerita yang meliputi: karakter, alur, dan latar.. Pada Bab

1) Novel adalah karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dan menonjolkan sifat dan watak

Pada penelitian ini, karya sastra digunkan sebagai cerminan kehidupan masyarakat dengan berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh para tokoh utama dalam novel OUT karya Natsuo

Konflik dalam novel atau jenis prosa rekaan lainnya dihadirkan sebagai kejadian yang tidak menyenangkan yang dialami oleh seorang tokoh cerita, yang jika tokoh itu