Bandung, 2 Maret 2019 417
PERANCANGAN PROGRAM ANTARMUKA BAGI TELEPON PINTAR UNTUK DECISION
SUPPORT SYSTEM (DSS) TENTANG PRODUKSI PADI
INTERFACE DESIGN PROGRAM FOR SMART TELEPHONE FOR DECISION SUPPORT
SYSTEMS (DSS) ABOUT PADDY PRODUCTION
Mimin Muhaemin1, Muhammad Saukat1, dan Ramdan Septiawan2
1 Staff Pengajar Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor, Sumedang,
45363, Indonesia
2Mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor, Sumedang,
45363, Indonesia
Korespondensi: ramdan.einstein@gmail.com
ABSTRAK
Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan produksi tanaman padi seringkali memerlukan pengetahuan luas dan analisis yang mendalam. Untuk mempermudah proses dalam mengambil keputusan digunakan alat bantu sistem yang dikenal dengan istilah Decision Support System (DSS). Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Padjadjaran berencana untuk membuat DSS untuk penanaman padi dengan fasilitas internet dan server yang disediakan oleh Universitas Padjadjaran sehingga dapat diakses dari lapangan dengan mudah. Untuk mempermudah komunikasi dengan petani maka direncanakan menggunakan teknologi telepon pintar. Berdasarkan hal tersebut diperlukan aplikasi antarmuka yang menyambungkan telepon pintar dengan server. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rekayasa menggunakan integrated development environment (IDE) basic4android. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah telah berhasil dibuat aplikasi android yang mampu membantu petani sebagai sebuah sistem pendukung keputusan tentang produksi padi. Aplikasi yang dibuat telah diujicoba dengan metode blackbox yaitu menguji tiap fungsi aplikasi apakah berjalan dengan semestinya atau tidak, setelah diujicoba aplikasi yang dbiuat mampu melakukan semua fungsinya dengan baik.
Kata kunci: padi, basic4android, android, server ABSTRACT
Taking decisions related to paddy production often requires extensive knowledge and in-depth analysis. To simplify the process of making decisions used a system tool known as the Decision Support System (DSS). The Agricultural Engineering Study Program, Padjadjaran University plans to make a DSS for paddy planting with internet and server facilities provided by Padjadjaran University so that it can be accessed from the field easily. To facilitate communication with farmers, it is planned to use smartphone technology. Based on this, an interface application is needed that connects the smartphone to the server. The method used in this study is an engineering method using basic4android integrated development environment (IDE). The results obtained from this study were successfully made an android
Bandung, 2 Maret 2019 418 application that was able to help farmers as a decision support system about paddy production. The application that was made has been tested with the blackbox method which is testing each application function whether it is running properly or not, after being tested the application is able to perform all its functions properly.
Keywords : paddy, basic4android, android, server PENDAHULUAN
Padi merupakan komoditas pertanian yang penting bagi Indonesia. Sebagian besar penduduk Indonesia menjadikan nasi sebagai bahan makanan pokok. Hal ini menyebabkan permintaan beras semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sejumlah 258,2 juta jiwa (BPS, 2015). Jumlah penduduk yang sangat besar maka pemerintah memiliki konsekuensi untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dalam produksi padi.
Gabah yang dihasilkan di Indonesia mayoritas berasal dari petani yang tidak memiliki lahan yang luas. Rata-rata petani di Indonesia hanya memiliki lahan seluas 0,3-0,7 hektare (Sumarno dan Kartasasmita, 2010). Pendidikan petani di Indonesia masih rendah, 75% tingkat pendidikan petani Indonesia tidak tamat dan tamat SD, 24% lulus SMP dan SMA, serta hanya 1% lulus perguruan tinggi (Wadrianto, 2010). Rendahnya pendidikan formal petani menyebabkan pengetahuan petani yang terbatas mengenai pertanian. Pada umumnya pengetahuan petani didapat dari pengalaman dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Jumlah penyuluh pertanian di Indonesia masih sangat sedikit, berdasarkan data Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, tercatat dari 72.000 desa yang berpotensi di bidang pertanian, baru tersedia 44.000 tenaga penyuluh pertanian lapangan sehingga masih
kekurangan sebesar 28.000 tenaga penyuluh pertanian lapangan (Muhammad, 2017). Interaksi antara PPL dengan petani masih relatif sedikit karena penyuluh pertanian lapangan memiliki kewajiban untuk mengurus hal-hal yang lebih bersifat administratif.
Teknologi bercocok tanam padi telah berkembang sangat pesat seiring dengan banyaknya hasil penelitian yang telah dilakukan oleh banyak perguruan tinggi dan banyak lembaga riset. Hasil penelitian tersebut tidak disosialisasikan sehingga informasi mengenai hasil penelitian tersebut tidak sampai kepada petani. Hal ini disebabkan petani dan penyuluh pertanian lapangan memiliki keterbatasan dalam mengakses terhadap pengetahuan ini.
Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut meningkatkan kebutuhan manusia terhadap teknologi, salah satu produk teknologi yang sangat dibutuhkan manusia dewasa ini adalah telepon pintar. Kemajuan teknologi ini turut ditemukan juga cara fabrikasi telepon pintar sehingga produk teknologi yang dihasilkan semakin murah. Hal ini mendorong peningkatan jumlah pengguna teknologi telepon pintar, pernyataan tersebut didukung oleh data yang dikeluarkan US Cencus Bureau tahun 2014 bahwa jumlah penggunan telepon seluler di Indonesia sebesar 281 juta jiwa lebih besar dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh BPS sebesar 258,2 juta jiwa (BPS, 2015). Jumlah tersebut akan terus bertambah secara
Bandung, 2 Maret 2019 419 signifikan karena bermunculan telepon pintar
dengan harga yang murah dan terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah sehingga banyak petani dan penyuluh pertanian lapangan memiliki telepon pintar dengan fitur yang canggih. Fitur yang dihadirkan oleh telepon pintar semakin lama semakin beragam, salah satu fitur yang didukung oleh telepon pintar adalah Global Positioning System (GPS). Fitur GPS, Pengguna dapat menentukan posisi koordinat dirinya maupun posisi objek lain yang ingin diketahui.
METODE Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai Desember 2018 bertempat di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian, dan Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak terdiri dari Basic4android dan Microsoft SQL Server. Perangkat keras terdiri dari Laptop dan Komputer server.
Metode Penelitian.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rekayasa perangkat lunak dimana prosesnya disebut dengan rekayasa sistem yang menerapkan System Development Life Cycle (SDLC) WaterFall. Metode tersebut disebut dengan waterfall karena menyerupai air terjun. Metode ini merupakan sebuah pengembangan sistem dilakukan berdasarkan urutan analisis, desain, pengkodean (coding), pengujian dan supporting.
Gambar 1. Metode Waterfall Tahapan Penelitian.
Prosedur penelitian yang akan dilakukan terdiri dari beberapa tahap, dimulai dari identifikasi masalah, studi literatur, Perancangan kriteria program, perancangan program dan pengujian.
Identifikasi masalah dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi sehingga dapat dijadikan topik penelitian untuk dicari solusi masalah tersebut. Dalam tahaan ini ditantukan pula tujuan penelitian yang dimaksudkan untuk menjaawab permasalahan yang telah teridentifikasi.
Selanjutnya masuk ke tahap studi literatur, studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi dari sumber literatur yang terpercaya dan penelitian-penelitian lain yang terkait. Hal tersebut bermanfaat untuk memperkuat konsep dalam menciptakan solusi untuk masalah yang telah teridentifikasi.
Setelah tahap studi literatur selesai, dilanjut ke tahap perancangan kriteria program dilakukan untuk mencari kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan sehingga program sesuai dengan kebutuhan pengguna dan nanti bisa menjalankan fungsi yang sesuai sebagaimana mestinya.
Setelah kriteria program tersusun, masuk ke tahap perancangan program. Tahap ini dilakukan untuk menerjemahkan kriteria-kriteria program yang telah diperoleh menjadi baris-baris kode sehingga dapat di-compile menjadi file yang bisa dieksekusi oleh
Bandung, 2 Maret 2019 420 sistem operasi android. Dalam tahap ini,
menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) WaterFall.
Tahap yang terakhir adalah tahap pengujian. Tahap ini dilakukan untuk menguji apakah program antarmuka yang telah dibuat sesuai dengan kriteria perancangan dan berfungsi sesuai dengan dikehendaki. Jika masih belum sesuai maka kembali pada tahap perancangan program dan jika sudah selesai maka penelitian telah selesai dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Kode Program
Kode program ini merupakan penyusun utama yang akan di-compile untuk membentuk program antarmuka yang bisa dijalankan di telepon pintar yang menjalankan sistem operasi Android. Program antarmuka DSS ini dimulai dari melakukan login, pengisian data-data, dan pengambilan citra daun tanaman padi. Adapun pseudocode dari program yang dirancang sebagai berikut:
1. Tahap awal dari program ini adalah melakukan koneksi ke server.
Mulai
Input alamat server Input nama database
Input username sql server Input password sql server Kirim data ke server
Dicocokan dengan data yang ada Jika berhasil izinkan masuk ke server
Jika gagal kembali ke input Selesai
2. Tahap selanjutnya pengiriman data ke server.
Mulai
Input jenis padi Input tanggal tanam
Input kabupaten/kota
Mengambil koordinat GPS dibalik sistem
Mengambil kapan citra tanaman diambil dibalik sistem
Kirim data ke server” Selesai
3. Tahap Selanjutnya server memberikan feedback atau umpan balik berupa push notfication
Mulai
Baca data baru yang tersimpan //data akan diolah oleh server Kirim push notification ke id pengirim
Selesai
4. Tahap kiri foto ke server Mulai
Ambil foto secara langsung atau dari galeri
Foto tampil di Imageview Foto dikirm ke server
Foto disimpan di folder
permintaan
Hasil Program Antarmuka DSS Padi
Program antarmuka yang dibuat dalam bentuk file yang memiliki ekstensi *.apk sehingga hanya bisa dijalankan oleh telepon pintar yang memiliki sistem operasi android. Minimum versi sistem operasi android yang digunakan agar bisa menginstall program tersebut adalah sistem operasi android versi jelly bean.
Antarmuka sebuah aplikasi dirancang agar mempermudah pengguna untuk menggunakan aplikasi, hal tersebut merupakan faktor yang penting sehingga aplikasi yang telah dirancang bisa bermanfaat untu pengguna. Berikut ini adalah hasil perancangan antarmuka DSS padi bagi telepon pintar
Bandung, 2 Maret 2019 421 a. Antarmuka Beranda
Beranda yang ditunjukkan pada Gambar 14 merupakan aktivitas aplikasi yang menampilkan data pengguna yaitu nama pengguna dan dan nomor telepon pengguna. Selain itu, dalam beranda ditampilkan juga data dasar terakhir yang dimasukkan oleh pengguna yaitu koordinat bujur, koordinat lintang dan varietas padi.
Gambar 2. Tampilan Beranda b. Antarmuka Menu Isian Data
Menu isian data yang disajikan pada Gambar 15 berisikan form data yang harus dikirimkan oleh pengguna sebagai data dasar yang akan diolah oleh server. Data yang harus pengguna isi adalah jenis padi, tanggal tanam, koordinat lintang, koordinat bujur, Kabupaten, Kecamatan dan Desa, khusus untuk koordinat lintang dan koordinat bujur akan diisikan secara otomatis seiring pembacaan GPS.
Gambar 3. Tampilan Menu Isian Data c. Antarmuka Menu Kirim Foto
Menu kirim foto yang disajikan pada Gambar 16 berisikan panel untuk mengambil foto secara langsung atau diambil dari galeri telepon pintar pengguna untuk dikirimkan ke server dan disimpan di server. Setelah itu, foto tersebut akan dilakukan proses pengolahan citra sehingga menghasilkan rekomendasi pemupukan yang kemudian dikirim ke pengguna.
Bandung, 2 Maret 2019 422 d. Antarmuka Menu Login
Menu login yang disajikan pada Gambar 17 merupakan aktivitas aplikasi yang berfungsi melakukan verifikasi akun pengguna dengan meminta pengguna untuk memasukkan username dan password lalu akan dicocokkan dengan data username dan password yang tersimpan di server. Apabila username dan password yang dimasukkan masih belum sesuai maka akan muncul pesan yang memberitahukan bahwa username dan password salah. Apabila username dan password sudah tepat maka akan masuk ke menu beranda.
Gambar 5. Menu Login
Proses login hanya dilakukan sekali sehingga ketika pengguna ingin masuk lagi ke aplikasi maka tidak perlu melakukan login lagi sampai pengguna melakukan logout. Untuk pengguna yang belum memiliki akun, harus melakukan registrasi dengan mengetuk tulisan “Belum Punya Akun?” agar masuk ke
menu registrasi dan melakukan pengisian data untuk registrasi.
Pengujian Blackbox
Untuk menguji fungsi-fungsi dari suatu aplikasi yang telah dirancang, dilakukan pengujian black box sehingga akan diketahui apakah fungsi berjalan dengan sesuai atau tidak (Tabel 1).
Tabel 1. Pengujian black box dari aplikasi yang telah dirancang:
No. Pengujian Hasil yang diharapan Hasil Penguj ian 1 Login dengan username dan password yang salah Menampilka n keterangan login gagal dengan keterangan username dan password salah. Sesuai 2 Login dengan username dan password yang benar Login berhasil dan masuk ke beranda Sesuai 3 Input data di menu isian data Data berhasil dikirimkan dan disimpan di server Sesuai 4 Koordinat bujur dan lintang muncul otomatis di kolom Koordinat bujur dan lintang muncul secara otomatis Sesuai 5 Mengambil foto secara langsung Foto berhasil diambil dan ditampilkan Sesuai
Bandung, 2 Maret 2019 423 No. Pengujian Hasil yang
diharapan Hasil Penguj ian di imageview 6 Upload foto ke server Foto berhasil terkirim ke server Sesuai 7 Mengambil foto dari galeri dan mengirimk annya ke server Foto berhasil terkirim ke server Sesuai 8 Logout dari sistem Keluar dari sistem dengan tidak menyimpan username dan password sehingga harus melakukan proses login lagi Sesuai 9 Keluar dari sistem Keluar dari sistem dengan menyimpan data akun pengguna Sesuai
Berdasarkan hasil pengujian blacbox maka tingkat kesesuaian hasil pengujian dari 9 kali pengujian yang dilakukan adalah sebesar 100%, dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semua komponen dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Telah berhasil dibuat program antarmuka bagi telepon pintar untuk decision support system tentang produksi padi yang dapat berfungsi dengan baik dan telah diuji melalu pengujian blackbox.
2. Tingkat kesesuaian hasil pengujian dari 9 kali pengujian yang dilakukan adalah sebesar 100%, dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semua komponen dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
3.
Aplikasi yang dibuat memiliki keunggulan yaitu lebih cepat karena diproses oleh sistem dan terhindar dari human error. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan, yaitu:1. Sebaiknya menggunakan alat pengembang native agar performa aplikasi lebih baik. 2. Antarmuka sebaiknya diperbaiki agar lebih
menarik.
3. Perlu ditambahkan fitur lain agar bisa lebih membantu pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, M., dan Arifin, F. (2016). Decision Support System ( DSS ) Pemupukan Padi Lahan Rawa. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 366–374. Andi. (2009). Global Positioning System.
Yogyakarta: ANDI.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2015). Jumlah Penduduk Indonesia 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Jogiyanto, H. . (2005). Analisa dan Desain
Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Lantzos, T., Koykoyris, G., and Salampasis, M. (2013). FarmManager: An Android
Bandung, 2 Maret 2019 424 Application for the Management of
Small Farms. Procedia Technology,
8(Haicta), 587–592.
https://doi.org/10.1016/j.protcy.2013.1 1.084
Muhammad, T. (2017). Indonesia Kekurangan 28.000 Penyuluh Pertanian. Retrieved April 27, 2018, from https://ekonomi.kompas.com/read/201
7/08/09/190000126/indonesia-kekurangan-28.000-penyuluh-pertanian Naik, P. P., Mishra, G. K., Danielsson, B., and
Bhand, S. (2015). Android integrated urea biosensor for public health awareness. Sensing and Bio-Sensing
Research, 3, 12–17.
https://doi.org/10.1016/j.sbsr.2014.11. 001
Sayaka, B. (2015). Rice Seed System and Characteristics of Rice Seed Producers in East Java, 185–202.
Shah, J., Desai, T., and Shah, P. (2015). Smartglass: Visual Commerce Application (Android). Procedia Computer Science, 45(C), 236–243. https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.03 .127
Sinicki, A. (2016). An introduction to Basic4Android. Retrieved April 3, 2018, from
https://www.androidauthority.com/an-introduction-to-basic4android-678630/ Turban, D. (2005). Decision Support System
and Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Yogyakarta: ANDI.
Wadrianto, G. (2010). Sudahkah Petani Merdeka? Retrieved April 27, 2018, from
https://ekonomi.kompas.com/read/201 0/08/18/08402238/Sudahkah.Petani.M erdeka
Yaacab, N. D., Ismail, H., and Ting, S. S. (2016). Potential Use of Paddy Straw as Filler in Poly Lactic Acid/Paddy Straw Powder Biocomposite: Thermal and Thermal Properties. Procedia Chemistry,
19, 757–762.
https://doi.org/10.1016/j.proche.2016.0 3.081.