• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pembangunan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera lahir, bathin, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Pembangunan merupakansuatu proses yang dinamisdan multidimensional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi, mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial dan institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 2000: h.14).

Pelaksanaan pembangunan merupakan usaha kegiatan yang dilakukan secara sadar terencana, dan bertanggung jawab dalam mencapai tujuan kearah perubahan yang lebih baik, yakni kesejahteraan dan kemakmuran yang meratadan adil bagi rakyat. Tujuan pelaksanaan pembangunan ialah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin (Tjokroamidjojo (2001: h. 8). Dalam mensejahterakan masyarakat, permasalahan kemiskinan merupakan persolan yang perlu dipecahkan oleh pemerintah. Perkembangan pembangunan yang tidak seimbang antara kabupaten/ kota, desa dan kota menyebabkan terjadinya ketimpangan pendapatan sebagai akibat dari kurang tersedianya sumber daya alam, sumber daya manusia dan keuangan. Kondisi ini tercermin antara lain adanya perbedaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) antara kabupaten/kota. Disamping itu pertumbuhan ekonomi selama ini relatif cukup tinggi namun

(2)

distribusinya tidak merata berdampak pada kesenjangan antara kabupaten/kota dan kesenjangan antara kelompok pendapatan masyarakat.

Sampai saat ini, telah banyak langkah yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan baik yang bersifat nasional maupun daerah. Mulai dari kegiatan penciptaan lapangan pekerjaan baru, peningkatan program pendidikan dan keterampilan, sampai dengan pelaksanaan program-program seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT), pembentukan Tabungan Kesejahteraan Keluarga (Takesra), Koperasi Usaha Kesejahteraan Keluarga (Kukesra), sampai pada Proyek Jaring Pengamanan Sosial (JPS), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), Program Nasional Pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPM Mandiri), program bantuan langsung tunai hingga program bantuan alokasi dana desa (ADD) dan Bantuan Keuangan Pemakmue Gampong (BKPG).

Tujuan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan tersebut pada prinsipnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dari dua sisi yaitu: 1) dengan peningkatan pendapatan melalui peningkatan produktivitas, dimana masyarakat miskin memiliki kemampuan pengelolaan, memperoleh peluang dan perlindungan untuk memperoleh hasil karya yang lebih baik dalam berbagai kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan politik, 2) pengurangan kemiskinan melalui pengurangan beban kebutuhan dasar seperti akses pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang mempermudah danmendukung kegiatan sosial ekonomi (Adisasmita, 2005: h. 23).

Khusus bagi Provinsi Aceh dalam menyusun perencanaan daerah lebih mengarahkan pembangunan yang sesuai dengan karakteristik daerahnya,

(3)

khususnya kemampuan meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan kesempatan kerja. Kebijakan ini ditempuh untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ini akan menjadi proses yang merupakan suatu tantangan karena Provinsi Aceh masih terdapat Rumah Tangga Miskin (RTM).

Untuk mengentaskan persoalan rumah tangga miskin tersebut, pemerintah Aceh, turut serta dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. Program penanggulangan kemiskinan yang dimaksud dan telah dilaksanakan, salah satunya program bantuan keuangan peumakmu gampong (BKPG).

Sejalan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), Pemerintah Aceh, sejak tahun 2009 membuat program pemberdayaan masyarakat dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Aceh yang dinamakan Bantuaan Keuangan Peumakmue Gampong (BKPG). BKPG adalah bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Aceh dalam rangka percepatan pembangunan, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan penguatan pemerintahan gampong (Pergub No.10 Tahun 2012). Keuangan Gampong adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan gampong yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban gampong tersebut.

Tujuan dibentuknya program BKPG tidak lain adalah untuk percepatan pembangunan, penanggulangan kemiskinan dan penguatan pemerintahan gampong. Kita sangat bersyukur karena dalam RPJM 2012-2017 yang sedang dalam tahap finalisasi masih memasukkan program unggulan BKPG. Implementasi dari program BKPG dan PNPM Mandiri Perdesaan di Aceh terbukti

(4)

berhasil dan sudah menjadi model Bank Dunia yang sudah di implementasikan di berbagai negara.

Pembangunan Kabupaten Aceh Barat mencakup semua kegiatan pembangunan daerah dan sektoral yang dikelola oleh pemerintah bersama masyarakat. Titik utama pembangunan diletakan pada bidang ekonomi kerakyatan melalui peningkatan dan perluasan pertanian dalam arti luas sebagai pengerak utama pembangunan yang saling terkait secara terpadu dengan bidang-bidang pembangunan lainnya dalam suatu kebijakan pembangunan. Maka ditetapkan prioritas pembangunan jangka menengah daerah (RPJMG). Adapun program untuk mendukung pembangunan di Aceh Barat adalah Program PNPM Mandiri, Anggaran Dana Gampong dan Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong.

Pelaksanaan BKPG tahun 2013-2014 di Gampong Meunasah Rayeuk dikelola oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) kecamatan dengan membentuk Tim Pelaksana BKPG dan didampingi oleh fasilitator gampong, asisten fasilitator Kecamatan (Asisten FK). TP-BKPG yang keanggotaannya terdiri dari unsur perangkat gampong dan unsur masyarakat. Untuk mengelola kegiatan-kegiatan BKPG, fasilitator gampong juga dipilih dari dan oleh masyarakat. Keuchik adalah penanggung jawab kegiatan BKPG. Sedangkan TP BKPG mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan BKPG, menyusun laporan kegiatan BKPG, ADG dan keuangan lainnya serta menyampaikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan. Program BKPG di Gampong Meunasah Rayeuk mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2011. Adapun pengelolaan dana BKPG di bidang infrastruktur adalah pembangunan sarana fisik seperti pembuatan talud, gorong dan Sirtu merupakan yang dikelola langsung oleh BUMG.

(5)

Pelaksanaan BKPG di Meunasah Rayeuk telah memberikan manfaat yang sangat positif kepada masyarakat, karena pengelolaannya sesuai dengan apa yang di harapkan oleh masyarakat. Namun dalam proses pengelolaannya tentu masih ada program-program yang belum sepenuhnya mencapai target yang diharapkan oleh masyarakat sehingga program pembangunan sarana fisik tersebut harus berkesinambungan.Secara signifikan, penelitian akan membahas tentang pengelolaan program bantuan keuangan peumakmue gampong (BKPG), di bidang infrastruktur mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan terakhir pengevaluasian atau penilaian.

Keunikan penelitian ini adalah dilakukan di daerah dilanda konflik dan tsunami sehingga sangat relevan dilihat BKPG pasca kedua musibah tersebut. Keunikan lainnya bahwa penelitian ini memberikan sumbangsi bagi perbaikan kebijakan BKPG.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis perlu melakukan penelitian dengan judul “Analisis pengelolaan Bantuan Keuangan Peumakmu Gampong(BKPG) di Gampong Meunasah Rayeuk Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengelolaan Bantuan Keuangan Peumakmu Gampong pada bidang Infrastruktur di Gampong Meunasah Rayeuk Kecamatan Kaway XVI?

(6)

2. Bagaimana target kinerja BKPG di bidang infrastruktur di Gampong Meunasah Rayeuk Kecamatan Kaway XVI?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengelolaan Bantuan Keuangan Peumakmu Gampong pada bidang Infrastrukturdi Gampong Meunasah Rayeuk Kecamatan Kaway XVI.

2. Untuk mengetahui target kinerja BKPG di bidang infrastruktur di Gampong Meunasah Rayeuk Kecamatan Kaway XVI.

1.4 ManfaatPenelitian 1.4.1 ManfaatTeoritis

Diharapkan penelitian memberikan sumbangan pemikiran yang berupa teori-teori dalam kaitannya dengan pengelolaan Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong (BKPG) di Gampong Meunasah Rayeuk. Hal ini terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah sosial yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan zaman, serta menambah khasanah pengetahuan bagi mahasiswa.

1.4.2 ManfaatPraktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut program BKPG kemasyarakat, di masa yang akan datang.

(7)

2. Hasil penelitian tentang pengelolaan Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong (BKPG) di Gampong Meunasah Rayeuk merupakan kajian ilmiah dan diharapkan dapat menjadi wacana untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti berikutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini, maka sistematika skripsi ini ditulis dengan struktur berikut ini:

BAB I : Pendahuluan, yaitu terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan pustaka, yaitu memuat tentang teori-teori yang mendukung penelitian.

BAB III : Metode penelitian, yaitu berisi metode penelitian sumber data, instrumen penelitian, teknik analisis data dan pengujian kredibilitas data.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, memuat tentang uraian laporan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Yakni deskripsi dari interprestasi data-data yang diperoleh.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bermaksud mendikripsikan pelaksanaan PNPM-Mandiri dalam penanggulangan kemiskinan beserta manfaat bagi masyarakat miskin,mendiskripsikan partisipasi masyarakat dan

Secara nasional strategi percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, meningkatkan kemampuan dan pendapatan

PEMBANGUNAN DESA PENANGGULANGAN KEMISKINAN Meningkatkan KUALITAS HIDUP Manusia Meningkatkan KESEJAHTERAAN Masyarakat Desa PEMERINTAHAN DESA PEMBANGUNAN DESA Melalui

Dalam Pasal 1 angka 20 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta didefinisikan, bahwa Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta atau

Terdapat 2 agenda pokok dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Probolinggo; (a) Meningkatkan pendapatan melalui peningkatan produktivitas agar masyarakat miskin dapat

PEMBA- NGUNAN DESA Meningkatkan KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Desa Meningkatkan KUALITAS HIDUP Manusia Penanggulangan KEMISKINAN Mela lui : Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sesuai dengan salah satu bidang kegiatan yang terdapat

Kegunaan DBH- CHT tersebut diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat, sehingga dana yang diperoleh dari hasil cukai kemudian dikembalikan kepada masyarakat untuk