• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

INSPEKTORAT JENDERAL

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO

DI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN

PENDIDIKAN TINGGI

PROF. JAMAL WIWOHO, SH, M.HUM Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

RAPAT KOORDINASI NASIONAL FORUM SPI PTN IV Politeknik Negeri Batam, 25 – 28 April 2018

(2)

2

Agenda Pembahasan

01

02

Definisi Manajemen Risiko

Risiko dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi

(3)

3

Agenda Pembahasan

(4)

Risiko dalam Mengendalikan Organisasi

LION AIR mendarat di pantai Kuta

Tabrak Belakang Kereta Api

(5)

LATAR BELAKANG MANAJEMEN RISIKO (PP 60/2008)

1) Pasal 7a : Kepemimpinan yang kondusif sekurang-kurangnya ditunjukkan dengan mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan. 2) Pasal 11b : Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang

efektif sekurang-kurangnya antara lain memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.

3) Pasal 13 : Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko. Penilaian risiko terdiri dari:

a. Identifikasi risiko b. Analisis risiko

(6)

LATAR BELAKANG MANAJEMEN RISIKO (PP 60/2008)

4) Pasal 16 : Identifikasi risiko sekurang-kurangnya dilaksanakan dengan:

a. menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan secara komprehensif;

b. menggunakan mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko dari faktor eksternal dan faktor internal; dan

c. menilai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko.

5) Pasal 17 : (1) Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak dari risiko yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan Instansi Pemerintah. (2) Pimpinan Instansi Pemerintah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

menentukan tingkat risiko yang dapat diterima

6) Pasal 18 : Penyelenggaraan kegiatan pengendalian sekurang-kurangnya harus dikaitkan dengan proses penilaian risiko.

(7)

RISIKO

SUATU KETIDAKPASTIAN TERJADINYA SESUATU YANG TIDAK DIHARAPKAN SUATU PELUANG YANG HILANG (the risk of loss) (the risk of volatility) (the risk of lost opportunity) 7

(8)

RISIKO

Risiko selalu ada dan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi

Risiko merupakan peristiwa yang belum terjadi (masih berupa

potensi atau mungkin terjadi

Risiko bukan kepastian untuk terjadi (peluang/probability)

Risiko memiliki dampak negatif (akibat buruk), apabila

peristiwanya benar-benar terjadi

Risiko ditentukan oleh 2 faktor (dimensi), yaitu kemungkinan

terjadinya dan dampak negatif yang ditimbulkan

(9)

DEFINISI RISIKO (Menurut AS/NZS)

“Risk is the chance of something happening that will have an impact upon objective

• SDM • Finansial • Hukum • Manajemen • Operasi kegiatan • Masyarakat • Politik • Teknologi • Perstiwa alam • Stratejik • Operasional • Pelaporan • Ketaatan • Harta • Komunitas • Biaya • Lingkungan • Manusia • Kinerja • Reputasi • Pendapatan • Pelayanan 9

(10)

10

SUMBER RISIKO (Pasal 16 huruf b)

• Peraturan perundangan-undangan baru

• Perkembangan teknologi

• Bencana alam dan

• Gangguan keamanan

EKSTERNAL

• Keterbatasan dana operasional,

• Sumber daya manusia yang tidak kompeten

• Peralatan yang tidak memadai

• Kebijakan dan prosedur yang tidak jelas, dan

• Suasana kerja yang tidak kondusif

INTERNAL

(11)

Manajemen Risiko

MENGAPA

MANAJEMEN

RISIKO???

• Tuntuan masyarakat tentang peningkatan good governance • Perubahan lingkungan • Persyaratan regulator 11

(12)

Definisi Manajemen Risiko

The culture, processes, structures that are directed towards realizing potential

opportunities while managing adverse effects

A process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel,

applied in strategy-setting and across enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives (COSO)

(13)

MANAJEMEN RISIKO

 Manajemen risiko adalah sebuah proses, memiliki tahapan yang sistematis & dilakukan dilakukan dengan teknik tertentu.

 Implementasi manajemen risiko mencakup 3 pilar utama: budaya sadar risiko, proses manajemen risiko, dan struktur.

 Implementasi manajemen risiko mempertimbangkan manfaat dan biaya.

 Manajemen risiko harus terintegrasi dengan proses bisnis dan dijalankan secara terus menerus (on going process).

 Manajemen risiko merupakan supporting tool bagi para pemimpin untuk meningkatkan keberhasilan organisasi.

(14)

TUJUAN MENEJEMEN RISIKO

14

1. Mengidentifikasi dan menguraikan semua risiko-risiko potensial yang berasal baik dari faktor internal maupun faktor eksternal;

2. Memeringkat risiko-risiko yang memerlukan perhatian manajemen instansi dan yang memerlukan penanganan segera atau tidak

memerlukan tindakan lebih lanjut; dan

3. Memberikan suatu masukan atau rekomendasi untuk meyakinkan bahwa terdapat risiko-risiko yang menjadi prioritas paling tinggi untuk dikelola dengan efektif.

(15)

MANFAAT MANAJEMEN RISIKO

 Mengurangi kejutan (surprises);

 Meningkatnya kesempatan memanfaatkan peluang;

 Meningkatnya kualitas perencanaan dan meningkatkan pencapaian kinerja;

 Meningkatnya hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan;

 Meningkatnya kualitas pengambilan keputusan;

 Meningkatnya reputasi organisasi;

 Meningkatnya rasa aman bagi pimpinan dan seluruh pegawai; dan

 Meningkatnya akuntabilitas dan governance organisasi.

(16)

16

IDENTIFIKASI RISIKO

Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan cara retrospektif (retrospectively) dan prospektif (prospectively)

Risiko retrospektif

(retrospective risks)

Adalah risiko-risiko yang sebelumnya telah terjadi, seperti insiden atau kecelakaan

Identifikasi risiko retrospektif biasanya merupakan cara yang sangat umum dan

mudah untuk mengidentifikasi risiko

Risiko prospektif

(prospective risks)

Adalah risiko-risiko/sesuatu yang belum terjadi, tetapi mungkin terjadi beberapa

waktu yang akan datang

(17)

UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO

1.

Mengadakan pencegahan dan penanggulangan

terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang

menimbulkan kerugian

2.

Melakukan retensi artinya mentolerir terjadinya

kerugian , dengan membiarkanterjadinya kerugian

dan untuk mencegah terganggunya operasi

dengan menyediakan dana untuk

penanggulangannya.

(18)

3. Melakukan pengendalian terhadap risiko.

4. Mengalihkan/memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara

mengadakan kontrak pertangguhan (asuransi) dengan perusahaan

asuransi terhadap risiko tertentu.

(19)

 PEMIMPIN MENGARAHKAN SUMBER DAYA ORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI.

 PEMIMPIN HARUS MENGELOLA SETIAP FAKTOR PENGGAGAL TUJUAN

ORGANISASI, YAITU MASALAH DAN RISIKO.

 PENGELOLAAN FAKTOR PENGGAGAL TUJUAN ORGANISASI:

 MASALAH DAMAGE CONTROL DAN PROBLEM SOLVING

 POTENSI MASALAH (RISIKO) MANAJEMEN RISIKO

 PEMIMPIN MEMERLUKAN SUATU PERANGKAT YANG DAPAT MENGURANGI

FAKTOR PENGGAGAL TUJUAN ORGANISASI DAN MEMPERBESAR PELUANG PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI.

 PEMIMPIN MEMERLUKAN SUPPORTING TOOLS YAITU MANAJEMEN RISIKO.

PEMIMPIN DAN ORGANISASI DALAM MANAJEMEN RISIKO

19

(20)

PRINSIP PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

 Berorientasi pada perlindungan dan peningkatan nilai tambah;

 Terintegrasi dengan proses organisasi secara keseluruhan;

 Bagian dari pengambilan keputusan;

 Mempertimbangkan unsur ketidakpastian;

 Sistematis, terstruktur, dan tepat waktu;

 Didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia;

 Disesuaikan dengan keadaan organisasi;

 Memperhatikan faktor manusia dan budaya;

 Transparan dan inklusif;

 Dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan; dan

 Perbaikan terus menerus

(21)

LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN RESIKO

Mengidentifikasi dan Menaksir resiko

Memonitor Resiko Menetapkan Kebijakan

Melaksanakan Kebijakan dan Mengatur Resiko

Memperkenalkan dan Menguji Rencana jika terjadi hal yang tidak diinginkan

(22)

KUNCI KEBERHASILAN MANAJEMEN RISIKO

 DUKUNGAN PENUH MANAJEMEN DAN STAF

 KETERSEDIAAN INFORMASI DAN PROSES YANG MUDAH DIPAHAMI

 TANGGUNG JAWAB DARI PELAKSANA/PEMILIK KEGIATAN/PEMILIK RISIKO

 SUMBERDAYA YANG MEMADAI UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN

MANAJEMEN RISIKO

 KOMUNIKASI DAN PELATIHAN YANG BERKELANJUTAN

 SARANA UNTUK MENGUKUR HASIL YANG DICAPAI

 PENEGAKAN PERATURAN

 PEMANTAUAN YANG BERKESINAMBUNGAN

(23)

Agenda Pembahasan

02

Risiko dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi

(24)

Contoh Risiko

Dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi

Pimpinan berususan dng APH

Penerbitan Ijazah Palsu Pemberian Uang Suap

Tawuran Antar Mahasiswa

(25)

Implementasi Manajemen Risiko

Seluruh Pimpinan dan pegawai di lingkungan instansi

pemerintah harus menerapkan Manajemen Risiko dalam setiap pelaksanaan kegiatan

dalam rangka pencapaian sasaran

Pengembangan Budaya Sadar Risiko

Penyelenggaran Proses Manajemen Risiko

Peran aparat pengawasan internal dalam

meningkatkan efektivitas Manajemen Risiko 25

(26)

Tahapan Penilaian Risiko

PENETAPAN TUJUAN • Tujuan IP • Tujuan tingkat kegiatan IDENTIFIKASI RISIKO • Sumber risiko internal & eksternal ANALISIS RISIKO • Pengaruh/ dampak risiko thd pencapaian tujuan 26

(27)

Agenda Pembahasan

03

Kebijakan Manajemen Risiko Kemenristekdikti

(28)

PENGENDALIAN INTERN

(PP NOMOR 60 TAHUN 2008)

Menristekdikti wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan

berpedoman pada SPIP

SPIP memberikan keyakinan yang memadai bagi:

1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,

2. Keandalan laporan keuangan, 3. Pengamanan aset negara, dan

4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Dilakukan Pengawasan Intern Oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

Definisi Pengawasan Intern:

Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah

ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

(29)

Peran Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

29

TUGAS DAN FUNGSI KEMENRISTEK DAN DIKTI

Mencegah dan melindungi sesuatu Dari ketidaknyamanan dan kehancuran

Mencegah

Mengarahkan Menghentikan PENGAWALAN

(30)

Kebijakan Penilaian Risiko Inspektorat Jenderal

• Dilakukan secara bertahap, mulai dari eselon IV sampai Eselon I pada unit Utama dan PTN

• Melibatkan seluruh pemangku kepentingan

• Dimulai dari Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

• Para auditor diinstruksikan untuk dapat memberikan asistensi pada unit utama dan PTN di wilayah kerja masing-masing

Unit Kerja Yang Sudah Dilakukan Penilaian Risiko: 1. Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

2. Direktorat Jenderal Sumber Daya iptekdikti

3. Direktorat Jenderal Penguatan riset dan Pengembangan

(31)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SPI DALAM MANAJEMEN RISIKO

Satuan Pengawas Intern memberikan

pengawasan dan konsultasi

atas penerapan Manajemen Risiko

sebagai

auditor internal di

perguruan tinggi masing-masing.

Tugas dan tanggung jawab tersebut meliputi:

a. audit, reviu, pemantauan, dan evaluasi penerapan Manajemen

Risiko pada seluruh unit pemilik risiko.

b. melakukan penilaian atas tingkat kematangan penerapan

risiko di seluruh unit pemilik risiko.

(32)
(33)

TERIMA KASIH

I N S P E K T O R AT J E N D E R A L

Integritas, Profesional, Sejahtera

Referensi

Dokumen terkait

direfleksikan pada siklus I dengan memperhatikan kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga prestasi belajar siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan

Maka broker akan menggunakan mekanismenya untuk mencari pemilik blog yang mau membuat artikel tentang produk dari advertiser ini. Mekanisme tiap

 Bahwa setelah sampai Terdakwa dan Saksi Korban kemudian duduk di pasir di pinggir pantai, Terdakwa kemudian memeluk Saksi Korban dari belakang dan mengisap leher Saksi

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui masalah yang dihadapi Katumiri Coffee Shop The Travelhotel Cipaganti Bandung khususnya untuk mengetahui tingkat

(1) Pengelolaan risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) huruf c dilakukan untuk meminimalkan risiko terhadap patogen yang berpotensi menyebabkan dampak negatif

Bila pada terminal arrester tiba suatu tegangan impuls petir, maka sela dalam dan sela Iuar sama-sama terpercik, sehingga arus petir mengalir ke tanah. Arus petir menimbulkan busur

(1) Pengelolaan risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) huruf c dilakukan untuk meminimalkan risiko terhadap patogen yang berpotensi menyebabkan dampak negatif