• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan Lapangan Hasil Observasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Catatan Lapangan Hasil Observasi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

61

Lampiran A1

Catatan Lapangan Hasil Observasi

Judul : Upaya Peningkatan Realisasi Kredit KPR dalam Meningkatkan Rasio Rentabilitas

Tema : ROA (Return On Asset ) Tanggal Pengamatan : 30 Mei 2016

Kegiatan Observasi : PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Cawang Soetoyo

Pedoman Wawancara Fokus Sub Fokus Dimensi Kode Subjek Pertanyaan Dan Jawaban Rasio Rentabilitas ROA P1= Peneliti/ Penanya P2= Penjawab

P1 = Bagaimana cara meningkatkan ROA dalam realisasi kredit KPR BTN?

P2 = Dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimiliki guna mengukur tingkat investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan sehingga nilai yang diperoleh

(2)

62

stabil setiap periodenya.

P1= Peneliti/ Penanya

P2= Penjawab

P1 = Apakah ROA pada bank BTN sudah memenuhi standar BI?

P2 = Sejauh ini ROA pada bank BTN mengalami peningkatan setiap tahunnya, terutama sejak adanya kegiatan promosi “Sejuta Rumah” yaitu ≥ 1.25 %

(3)

63

Catatan Lapangan Hasil Observasi

Judul : Upaya Peningkatan Realisasi Kredit KPR dalam Meningkatkan Rasio Rentabilitas

Tema : ROE (Return On Equity)

Tanggal Pengamatan : 30 Mei 2016

Kegiatan Observasi : PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Cawang Soetoyo

Pedoman Wawancara Fokus Sub Fokus Dimensi Kode Subjek Pertanyaan Dan Jawaban Rasio Rentabilitas ROE P1 = Peneliti/Pe nanya P2 = Penjawab

P1 = Apakah ROE berpengaruh dalam meningkatkan realisasi kredit KPR BTN?

P2 = Ya, Semakin meningkat ROE maka terjadi kenaikan laba bersih pada perusahaan.

(4)

64 Peneliti/Pe

nanya P2 = Penjawab

meningkatkan ROE setiap periodenya?

P2 = Dengan melalui pemberian kredit, dan investasi. P1 = Peneliti/Pe nanya P2 = Penjawab

P1 = Apa pengaruh ROE yang tinggi terhadap realisasi kredit?

P2 = Semakin tinggi nilai ROE maka semakin baik perusahaan dalam pemberian kredit.

(5)

65

Catatan Lapangan Hasil Observasi

Judul : Upaya Peningkatan Realisasi Kredit KPR dalam Meningkatkan Rasio Rentabilitas

Tema : NIM (Net Interest Margin)

Tanggal Pengamatan : 30 Mei 2016

Kegiatan Observasi : PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Cawang Soetoyo

Pedoman Wawancara Fokus Sub Fokus Dimensi Kode Subjek Pertanyaan dan Jawaban Rasio Rentabilitas NIM P1= Peneliti/Pe nanya P2= Penjawab

P1 = Bagaimana cara NIM dalam mengcover kerugian-kerugian (kredit) pada bank BTN?

P2= Dengan cara CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Piutang)

(6)

66 Peneliti/Pe

nanya P2= Penjawab

memenuhi standar BI?

P2 = Sudah memenuhi standar BI yaitu dari periode tahun 2013 sampai dengan 2015.

(7)

67

Catatan Lapangan Hasil Observasi

Judul : Upaya Peningkatan Realisasi Kredit KPR dalam Meningkatkan Rasio Rentabilitas

Tema : BOPO (Biaya Operasional)

Tanggal Pengamatan : 30 Mei 2016

Kegiatan Observasi : PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Cawang Soetoyo

Pedoman Wawancara Fokus Sub Fokus Dimensi Kode Subjek Pertanyaan dan Jawaban Rasio Rentabilitas BOPO P1 = Peneliti/Pen anya P2 = Penjawab

P1 = Apa pengaruh BOPO jika realisasi kredit meningkat pada bank BTN?

P2 = Pengaruh terhadap BOPO tergantung dari cara peningkatan realisasinya

(8)

68 Peneliti/Pen

anya P2 = Penjawab

semakin tidak baik perusahaan?

P2 = Karena semakin banyak biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat mengalami kerugian.

P1 = Peneliti/Pen

anya

P2 = Penjawab

P1 = Apakah BOPO pada bank BTN sudah sesuai standar BI?

(9)

69

Catatan Lapangan Hasil Observasi

Judul : Upaya Peningkatan Realisasi Kredit KPR dalam Meningkatkan Rasio Rentabilitas

Tema : KPR (Kredit Perumahan Rakyat) Tanggal Pengamatan : 30 Mei 2016

Kegiatan Observasi : PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Cawang Soetoyo

Pedoman Wawancara Fokus Sub Fokus Dimensi Kode Subjek Pertanyaan dan Jawaban Laporan Keuangan KPR P1 = Peneliti/Pe nanya P2= Penjawab

P1 = Strategi apa yang dilakukan bank BTN dalam meningkatkan realisasi kredit KPR?

P2 = Dengan cara meningkatkan laba setiap periodenya.

(10)

70 Peneliti/Pe

nanya P2 = Penjawab

meningkatkan realisasi kredit? (Berhasil atau Tidak)

P2 = Berhasil, strategi yang digunakan pada bank BTN dalam meningkatkan realisasi kredit KPR terus meningkat dikarenakan kegiatan promosi pada IPEX yang banyak memberikan penawaran khusus yang dapat menarik para calon debitur

P1 = Peneliti/Pe

nanya

P2 = Penjawab

P1 = Apa saja permasalahan yang dihadapi bank BTN untuk mencapai target KPR?

P2 = Persaingan antar bank, Besarnya biaya-biaya (provisi, administrasi,asuransi).

(11)

71

Catatan Laporan Observasi

Transkip

dan

Tanggapan

Uraian

Pada tanggal 30/05/2016, penulis melakukan riset mengenai cara realisasi kredit dan rasio rentabilitas pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Cawang Soetoyo. Perlu diketahui bahwa rasio rentabilitas ini digunakan untuk mengukur tingkat efisensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank, dan terdapat beberapa jenis yang termasuk ke dalam rasio rentabilitas diantaranya ROA, ROE, NIM, dan BOPO yang akan dibahas penulis dengan responden yaitu Bpk. Pani Aprilian Paisal (Accounting) dan Ibu Sabina Pristiwati (Loan Analyst) dari KC. BTN Cawang Soetoyo.

Transkip Observasi (ROA)

ROA (return on asset) yang merupakan rasio dengan kemampuan perusahaannya dalam memanfaatkan aktiva, bank BTN sebagai bank perumahan dalam meningkatkan ROA pada realisasi kreditnya menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya guna mengukur tingkat investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan sehingga nilai yang diperoleh stabil setiap periodenya. ROA yang sudah meningkat tiap tahunnya dapat dikatakan sangat baik karena perolehan nilai ROA yang sudah memenuhi standar BI (Bank Indonesia) yaitu ≥ 1.25 %.

(12)

72

Tanggapan ROA yang positif atau meningkat menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi maka bank BTN sudah mampu memberikan laba bagi perusahaannya.

Transkip Observasi (ROE)

ROE dalam meningkatkan realisasi kredit KPR dimana semakin meningkatnya ROE maka semakin baik perusahaan dalam memperoleh kenaikan laba bersih, dan semakin baik pula perusahaan dalam pemberian kredit yang dikarenakan perolehan nilai ROE yang tinggi pada bank BTN. Dan dalam mempertahankannya, maka bank BTN melakukan banyak cara diantaranya melalui pemberian kredit yang efisien atau dapat dikatakan minim dengan para calon debitur misalnya saja seperti pengurangan pada biaya-biaya yang dikenakan pada saat pengajuan kredit.

Tanggapan Bank BTN sudah sangat baik dalam meningkatkan ROE disetiap perideonya, dan bank BTN juga selalu menjaga agar nilai pada rasio tetap stabil.

Transkip Observasi (NIM)

NIM yang dapat menunjukan kemampuan aktiva poduktif (earning assets) dalam menghasilkan pendapatan bunga yang dimana NIM harus cukup besar untuk mengcover kerugian-kerugian pinjaman, kerugian-kerugian sekuritas dan pajak untuk dijadikan profit dan meningkatkan pendapatan. Biasanya untuk hal ini bank BTN menggunakan sistem CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) di setiap realisasi kreditnya, setelah itu barulah dicadangin setelah nilai

(13)

73 realisasi ada

Tanggapan Semakin tinggi nilai NIM maka semakin rendah CKPN pada perusahaan.

Transkip Observasi (BOPO)

Dan bagaimana dengan BOPO yang semakin tinggi nilainya justru semakin buruk perusahaan. Itu semua dikarenakan BOPO yang merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi maupun kemampuan bank dalam melakukan kegiatan oprasionalnya, maka semakin kecil rasio biaya (beban) operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya operasional dengan pendapatan operasional. Dari keseluruhannya, bank BTN sudah dapat dikatakan stabil. Karena hasil rasio yang dihasilkan Bank BTN dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, maka dapat diartikan bank BTN sudah sangat memenuhi standar ketentuan BI

(Bank Indonesia).

Tanggapan Nilai yang stabil pada BOPO dapat diperoleh dengan baik pada manajemen bank BTN.

Transkip Observasi (KPR)

Untuk segi KPR (kredit pemilikan rumah), bank BTN melakukan banyak strategi yang didukung oleh pemerintah kota dalam merealisasikan pembangunan rumah secara baik. Seperti dalam kegiatan event IPEX (Indonesia Property Expo), dimana bank BTN mengeluarkan program sejuta rumah yang setiap tahunnya dilakukan

(14)

74

selama 2 kali pada bulan Februari dan Agustus. Promosi yang dilakukan semata-mata untuk menarik para calon debitur agar realisasi kredit dapat terus meningkat. Dimulai dari biaya provisi, administrasi, asuransi yang minim juga terdapat suku bunga yang rendah. Keunggulan lainnya adalah adanya layanan One Day Approval dimana konsumen bisa mendapatkan persetujuan KPR hanya dalam satu hari saja.

Tanggapan Banyaknya persaingan pada perusahaan terutama dalam bidang perumahan, membuat bank BTN terus gencar dalam menarik perhatian para konsumen. Strategi yang dilakukan oleh bank BTN mendapatkan respon baik pada pemerintah kota sehingga bank BTN dapat dibilang menjadi bank perumahan. Semoga kedepannya KPR dalam bank BTN dapat terus meningkat.

Tanda Tangan dan Cap Perusahaan

Pani Aprilian Paisal Accounting & Control

(15)

75

(16)

76

(17)
(18)

78

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Rasio profitabilitas yang penting bagi bank adalah Return On Asset (ROA). Rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi ROA adalah CAR, NIM, dan FDR. Teknik sampling yang

Penilaian dengan faktor earning menggunakan rasio Return on Asset (ROA) menunjukkan bank yang sehat dengan nilai ROA yang paling baik adalah Bank Rakyat Indonesia dengan ROA

Selanjutnya, informasi mengenai Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) dan Rasio Pengembalian Aktiva (Return On Asset (ROA)) yang merupakan informasi

Penilaian dengan faktor earning menggunakan rasio Return on Asset (ROA) menunjukkan bank yang sehat dengan nilai ROA yang paling baik adalah Bank Rakyat Indonesia dengan ROA

Return on asset (ROA) pada Bank milik BUMN digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan penggunaan keseluruhan aktiva yang

Return On Asset (ROA) merupakan penilaian profitabilitas atas total asset, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. Rasio ini

Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian aktiva atau yang biasa kita kenal sebagai Return On Asset (ROA) adalah

Return On Asset (ROA) yang positif menyatakan bahwa dari seluruh total aktiva yang digunakan untuk beroperasi, bank mampu memberikan laba bagi bank sedangkan jika Return