PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
PADA PT PADMA ARDYA AKTUARIA JAKARTA
Sugiarti, Tuti Hartati, dan Hafniza Amir
Mahasiswi Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negeri Jakarta Email: sugiarti.sugiarti89@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini berjudul Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Padma Radya Aktuaria Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian survey dengan rumusan hipotesis asosiatif yang dilakukan pada 36 orang karyawan pada perusahaan tersebut. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran likert. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi produk momen, uji t, dan regresi linear sederhana dengan perhitungan menggunakan program SPSS 21. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 25,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata kunci : Pelatihan Kerja, Kinerja Karyawan, Asosiatif, Regresi, dan Significant. Abstract
This research entitle the effect of job training on the performance of employees at PT Padma Radya Aktuaria Jakarta. This research aim to describe the effect of job training on the employees performance at the company. This research uses survey research with associative hypothesis formulation conducted on 36 employees of the company. Data collection techniques in this research using a questionnaire and using likert scale. Data analyzed techniques using product moment correlation analysis, t test and simple linear regression with calculations using SPSS 21. The result of the show the effect of job training on the performance of employees is about 25,7% and rest is 74,3% influence by other variables.
Keywords: Job Training, Employees Performance, Associative, Regression, and Significant.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan, karena unsur ini merupakan bagian yang menggerakkan sistem disebuah perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Sumber daya manusia memiliki andil besar dalam menentukan maju atau mundurnya suatu perusahaan. Dalam suatu perusahaan untuk bisa mencapai kesuksesan maka diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten
pada bidangnya dan memiliki kinerja yang bagus untuk mendukung pencapain tujuan perusahaan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh manajemen sumber daya manusia untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan berkompeten pada bidangnya serta dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan adalah aspek pelatihan kerja dan kinerja karyawan.
Menurut Kaswan (2011:2), “Pelatihan kerja adalah proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan,” selanjutnya menurut Simamora dalam
Hartatik (2014:89), “Tujuan dilakukannya pelatihan kerja adalah untuk memperbaiki kinerja karyawan yang tidak memuaskan karena kekurangan keterampilan.”
Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan suatu proses peningkatkan pengetahuan dan keahlian untuk memperbaiki kinerja karyawan dengan memperbaiki keahlian yang kurang baik agar menjadi lebih baik.
Kita sering mendengar sebuah perusahaan atau lembaga mengadakan pelatihan kerja bagi karyawannya. Hal ini menandakan bahwa pelatihan kerja sangat penting bagi tenaga kerja agar dapat lebih menguasai pekerjaan yang di embannya dan sebagai upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja dalam menghadapi tugas perkerjaan yang dianggap belum dikuasainya serta sebagai upaya meningkatkan kinerja karyawan. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terburuk dalam kemampuan dan tanggung jawab bekerja, sehingga tenaga kerja dapat menyelesaikan tugas dengan lebih efektif dan efisien serta mampu meningkatkan kinerjanya.
Menurut Prawirosentono dalam Sinambela (2012:5) menyatakan, “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.”
Kinerja yang baik dapat diperoleh dari beberapa hal yang dapat menunjang dalam suatu pekerjaan yang diembannya. Dengan adanya pelatihan kerja bagi karyawan akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan. Manajemen dapat melihat apakah dengan dilakukannya pelatihan kerja dapat memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang
bagaimana pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Padma Radya Aktuaria Jakarta. Oleh sebab itu, peneliti mengangkat judul “Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Padma Radya Aktuaria Jakarta”
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. Apakah karyawan sudah memiliki kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya?
b. Apakah karyawan mampu
menyelesaikan pekerjaannya dengan benar dan tepat waktu?
c. Apakah kinerja karyawan sudah optimal?
d. Apakah pelatihan kerja sudah dilakukan dengan baik?
e. Apakah pelatihan kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan?
Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan keterbatasan waktu, dana, teori-teori dan agar penelitian dapat dilakukan secara mendalam tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan dapat diteliti untuk itu, penulis memberi batasan masalah pada upaya mengungkap informasi mengenai pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah yaitu Apakah pelatihan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Padma Radya Aktuaria Jakarta?
Landasan Teori Pelatihan
Menurut Kaswan (2011:2), “Pelatihan adalah proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan.” Menurut Rivai dalam Aruan pada jurnal yang
berjudul “Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT Sucofindo (Persero) Surabaya” indikator pelatihan meliputi materi yang dibutuhkan, metode yang digunakan, kemampuan instruktur pelatihan, sarana atau prinsip-prinsip pembelajaran, peserta pelatihan.
Tujuan Pelatihan
Tujuan-tujuan pelatihan menurut Simamora dalam Hartatik (2014:89) adalah sebagai berikut:
a. Memperbaiki kinerja karyawan yang tidak memuaskan karena kekurangan keterampilan.
b. Memutakhiran keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan
teknologi.
c. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten
dalam pekerjaan.
d. Membantu memecahkan masalah operasional.
e. Mempersiapkan karyawan untuk promosi.
f. Mengorientasikan karyawan baru terhadap organisasi.
g. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi.
Manfaat Pelatihan
Menurut Simamora dalam Hartatik (2014:91) terdapat beberapa manfaat yang didapat dari program pelatihan, yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas.
b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima. c. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerja
sama yang lebih menguntungkan.
d. Memenuhi kebutuhan pertencanaan sumber daya manusia.
e. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
f. Membantu karyawan dalam
meningkatkan dan mengembangkan pribadi mereka.
Kinerja
Menurut Bangun (2012:231) menyatakan, “Kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaaan (job requirement).” Menurut Bangun (2012:233), indikator kinerja meliputi quantity (jumlah pekerjaan), quality (kualitas pekerjaan), precision time (ketepatan waktu), attendance (kehadiran), team work (kemampuan kerja sama).
Jurnal Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Reza Septian tahun 2013, Universitas Widyatama menyatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh yang kuat tingkat
signifikan 0,0000 (≥α = 0.05), yang
berarti variabel pelatihan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja.
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Padma Radya Aktuaria Jakarta.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Padma Radya Aktuaria Jakarta. Deskripsi Konseptual
Gambar 1. Hubungan Variabel X dan Y Dari gambar di atas terlihat bahwa penelitian ini menguji dua variabel yaitu variabel pelatihan sebagai variabel X dan variabel kinerja sebagai variabel Y. Variabel X merupakan varibel independen (variabel bebas) yang mempengaruhi
varibel Y yaitu variabel dependen (variabel terikat). Dari rancangan deskripsi konseptual tersebut, dapat ditentukan deskripsi konseptual penelitian ini bahwa berdasarkan teori dari Veitzhal Rivai mengenai indikator pelatihan yaitu materi yang dibutuhkan, metode yang digunakan, kemampuan instruktur pelatihan, sarana atau prinsip-prinsip pembelajaran dan peserta pelatihan dapat mempengaruhi kinerja karyawan melalui beberapa indikator kinerja menurut Wilson Bangun yaitu jumlah pekerjaan, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran, dan kemampuan kerja sama
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian survey dengan rumusan hipotesis asosiatif yang dilakukan pada 36 orang karyawan pada perusahaan tersebut. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran likert dengan nilai 1-5 mulai dari kategori sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif. Adapun teknik pengolahan data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
a. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk atau data yang terkumpul itu tidak logis dan meragukan .
b. Coding
Coding adalah Pemberian/pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah syarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka/huruf-huruf yang memberikan petunjuk, atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis.
c. Tabulation
Tabulation adalah proses membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode, sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.
d. Scoring
Scoring adalah suatu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang berupa angka-angka kuantitatif yang diperlukan dalam bentuk kuantitatif.
Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi produk momen, uji t, dan regresi linear sederhana dengan bantuan program SPSS 21 dengan sebelumnya melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terdapat beberapa hasil dari penelitian ini, yaitu:Tabel 1: Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Pertanyaan r Hitung r Tabel (5%) Hasil 1 0.854 0.707 Valid 2 0.988 0.707 Valid 3 0.854 0.707 Valid 4 0.988 0.707 Valid 5 0.988 0.707 Valid 6 0.988 0.707 Valid 7 0.844 0.707 Valid 8 0.988 0.707 Valid 9 0.854 0.707 Valid 10 0.988 0.707 Valid 11 0.801 0.707 Valid 12 0.801 0.707 Valid 13 0.988 0.707 Valid 14 0.844 0.707 Valid 15 0.954 0.707 Valid Setelah dilakukan uji coba kuesioner diketahui bahwa butir-butir pernyataan pada variabel pelatihan dalam kuesioner tersebut merupakan pernyataan yang valid, karena nilai r hitung seluruh pernyataan lebih besar dari nilai r tabel yang ditentukan sebesar 0.707. seluruh
pernyataan yang telah valid tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian selanjutnya.
Tabel 2: Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pernyataan r Hitung r Tabel (5%) Hasil 1 0.747 0.707 Valid 2 0,947 0.707 Valid 3 0.956 0.707 Valid 4 0.747 0.707 Valid 5 0.956 0.707 Valid 6 0.698 0.707 Tidak Valid 7 0.901 0.707 Valid 8 0.956 0.707 Valid 9 0.747 0.707 Valid 10 0.747 0.707 Valid 11 0.747 0.707 Valid 12 0.947 0.707 Valid 13 0.688 0.707 Tidak Valid 14 0.947 0.707 Valid 15 0.956 0.707 Valid Setelah dilakukan uji coba kuesioner diketahui bahwa dari 15 pernyataan terdapat 2 pernyataan yang tidak valid, karena nilai r tabel lebih kecil dari nilai r tabel yang telah ditentukan sebesar 0,707. Maka pernyataan tersebut dihilangkan dan tidak digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Tabel 3: Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja yang Telah Valid Pernyataan r Hitung r Tabel (5%) Hasil 1 0.747 0.707 Valid 2 0,947 0.707 Valid 3 0.956 0.707 Valid 4 5 0.747 0.707 Valid 0.956 0.707 Valid 6 0.901 0.707 Valid 7 0.956 0.707 Valid 8 0.747 0.707 Valid 9 0.747 0.707 Valid 10 0.747 0.707 Valid 11 0.947 0.707 Valid 12 0.947 0.707 Valid 13 0.956 0.707 Valid Tabel 4: Hasil Uji Reliabilitas Variabel
pelatihan dan Variabel Kinerja No Variabel Cronbach Alpha Status 1 Pelatihan 0,778 Realibel 2 Kinerja 0,779 Realibel
Gambar 2. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Variabel Pelatihan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, pada grafik di atas dapat terlihat bahwa responden memberikan nilai tertinggi pada pernyataan nomor satu dengan nilai sebesar 120 dengan keputusan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi pada variabel pelatihan yaitu indikator materi yang dibutuhkan dengan pernyataan “materi pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan untuk menunjang pekerjaan saya.”
Gambar 3. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Variabel Kinerja
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, pada di atas dapat dilihat bahwa responden memberikan nilai tertinggi pada pernyataan nomor satu dengan nilai sebesar 119 dengan keputusan sangat setuju, hal ini menunjukan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi pada variabel kinerja yaitu indikator jumlah pekerjaan dengan pernyataan “saya mampu menyelesaikan beban kerja sesuai standar pekerjaan yang ditentukan”. Nilai tertinggi juga terdapat pada pernyataan nomor empat dengan nilai 119 dengan keputusan sangat setuju, hal ini menunjukan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi pada varibel kinerja yaitu kualitas pekerjaan dengan pernyataan “saya bersedia melakukan pekerjaan sesuai standar pekerjaan yang ditentukan.”
Tabel 5: Deskripsi Statistik Pelatihan Statistik Deskriptif Frekuensi
N 26 Mean 66,115385 Median 66,5 Modus 67 Standar Devisiasi 3,9832341 Max 73 Min 56
Tabel 6: Deskripsi Statistik Kinerja Statistik Deskriptif Frekuensi
N 26 Mean 53 Median 54 Modus 58 Standar Devisiasi 6,006662967 Max 62 Min 41
Tabel 7: Hasil Uji Korelasi Sederhana
Dari tabel di atas terlihat perhitungan analisis korelasi yang menunjukan hasil dari jawaban responden sebagai sumber penelitian. Dari hasil analisis korelasi sederhana didapat nilai korelasi antara pelatihan dengan kinerja karyawan sebesar 0,507, Hal ini menunjukan bahwa terjadi hubungan dengan tingkat sedang antara pelatihan terhadap kinerja karyawan.
Tabel 8: Hasil Uji T
Model t Sig.
1 (Constant)
,142 ,888 Pelatihan 2,878 ,008
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil uji t dengan nilai t hitung sebesar 2,878, dimana nilai tersebut lebih besar dari t tabel yang ditentukan sesuai dengan taraf tingkat kesalahan 5% sebesar 1,711. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelatihan terhadap variabel kinerja karyawan.
Tabel 9: Uji Regresi Linear Sederhana Model R R Square
1 ,507a ,257
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi R sebesar 0,507 dan nilai R square sebesar 0,257. Nilai R square tersebut menunjukan besarnya pengaruh variabel X (pelatihan kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan), dimana besarnya pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan sebesar 25,7%, sedangkan sisanya 74,3% dipengaruhi oleh variabel lain.
Tabel 10:
Model F Sig. Regression 8,284 ,008b 1 Residual
Total
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai F sebesar 8,284 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja dengan nilai signifikan yaitu 0,008 < 0,05. Tabel 11: Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) 2,495 17,578 Pelatihan ,764 ,265 Dari tabel di atas menunjukan nilai konstanta (a) didapat sebesar 2,495 dan nilai coefficients beta (b) yang didapat sebesar 0,764 dan. Adapun persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + bx
= 2,495 + 0,764X
Nilai konstanta ini menunjukan bahwa jika tidak ada kenaikan pelatihan, maka kinerja akan mencapai 2,495, sedangkan nilai coefficients beta menunjukan bahwa setiap ada penambahan 1 nilai atau angka untuk pelatihan kerja, maka akan ada kenaikan kinerja sebesar 0,764. Coefficients beta tersebut bersifat positif yang artinya terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan terhadap kinerja.
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dinyatakan bahwa pelatihan kerja memiliki hubungan
dengan tingkat sedang dan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Dilihat dari beberapa hasil analisis yaitu analisis koefisien korelasi sebesar 0,507, dilihat dari hasil analisis uji t di peroleh nilai t hitung (2,878) > t tabel (1,711) dengan nilai signifikasi sebesar 0,008 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak dan hasil uji regresi linear sederhana yang menunjukan nilai koefisien beta positif. Besarnya pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan yaitu 25,7% dan sisanya sebesar 74,3% dipengaruhi oleh variabel lain.
Saran
Setelah dilakukan penelitian dan sudah diketahui hasilnya peneliti memberikan beberapa saran yaitu manajemen pada PT Padma Radya Aktuaria Jakarta agar terus meningkatkan penyelenggaraan pelatihan kerja bagi karyawan agar karyawan memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan yang dapat menunjang pekerjaannya sehingga kinerja karyawan akan semakin meningkat.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih mendalam, mungkin dengan menambah variabel lain yang dapat dijadikan sebagai variabel penelitian diluar variabel pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Aswaja Presindo. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aruan, Danil Arfan. 2013. “Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Sucofindo (Persero) Surabaya”. Dalam Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 1 No. 2. Maret 2013.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga.
Hartatik, Puji Indah. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jogjakarta: Laksana.
Kaswan. 2011. Pelatihan dan Pengembangan untuk Meningkatkan Kinerja SDM. Bandung: Alfabeta. Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian
untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta : PPM.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Safitri, Erma. 2013. “Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”. Dalam Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 1 No. 4. Juli 2013.
Septian, Reza. 2013. “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan pada Clinic Erha Bandung”. Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama.
Sinambela, Litjen Poltak. 2012. Kinerja Pegawai Teori, Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2015. Penelitian Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service.
Website:
http://www.padmaradyaaktuaria.co m/profi le.php. Profil Perusahaan. Diakses tanggal 7 juli 2016. Pukul 20.15
Website:
http://www.padmaradyaaktuaria.co
m/history.php. Visi dan Misi
Perusahaan. Diakses tanggal 7 juli 2016. Pukul 20.15