• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPKP Bahasa 3a Buku Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BPKP Bahasa 3a Buku Siswa"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 19 TAHUN 2002

TENTANG HAK CIPTA

PASAL 72

KETENTUTAN PIDANA

SANKSI PELANGGARAN

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)

2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan,

(3)

iii

Takut akan Tuhan

(4)

iv

Buku Paket Kontekstual Papua

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional

Hak Cipta © 2016 pada Yayasan Kristen Wamena & Stichting HOP

Judul

:

Buku Paket Kontekstual Papua

Lembar Kerja Siswa Bahasa Indonesia

Kelas 3 Semester 1

Edisi I

Tim Penyusun

:

Tim Buku Paket Kontekstual Papua

Koordinator : Martijn van Driel

Penyusun Utama Buku Ini : Sintike Bahabol, S.Pd, Sabrina Bayage

Angota Tim Penyusun : Netha Valentin Boseren, S.Pd, Emi Sarang’nga, S.Pd, T. Puji Suryanti, M.pd,

Penggambar : Nency Imelda Nahuway, S.Pd, Marlinde Verton Editor : Rina Samba, S.Th, Ravita Devi, S.TP

Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Yayasan Kristen Wamena dan/atau Stichting HOP

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Penerbit : Yayasan Kristen Wamena (YKW) ISBN buku ini : 978-602-7772-32-8

(5)

v

Kata Pengantar

Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.

BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti dicantumkan di Kurikulum Nasional. Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab “Isi dan Tujuan”, di garis besar materi dan di setiap RPP.

BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Selain itu banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak menjadi faktor penghambat.

BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Buku Paket BPKP berfungsi sebagai jembatan antara situasi hidup sehari-hari anak di rumah ke buku cetak nasional. Kalau anak-anak dipersiapkan dengan BPKP dari kelas 1-3, maka mereka siap menghadapi buku cetakan nasional. BPKP adalah story based yang berarti cerita-cerita adalah pusat dalam memahami tujuan pelajaran baru. BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1.Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP.

2.Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan dukungan kepada Tim.

3.Stichting HOP (Belanda) yang mendanai penyusunan buku kelas 3.

Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Akhirnya, diharapkan kondisi pendidikan akan berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.

Wamena, 2016

(6)

vi

PRAKATA

GUBERNUR PAPUA

Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke

hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan

rahmat-Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang konten

maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar belakang

sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta didik di

kelas 1, 2 dan 3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua. Penyelarasan dan

pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah dilakukan secara cermat dan

tepat dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan (Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar) yang dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta

didik pada kelas awal Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar

Nasional Pendidikan.

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah

langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis

pendidikan, terutama dalam rangka “Tuntas Baca, Tulis dan Hitung (CALISTUNG)”

kelas awal pada jenjang Sekolah Dasar yang menjadi salah satu indikator mutu

pendidikan di Provinsi Papua. Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Provinsi Papua; maka Tuntas Baca, Tulis dan Hitung telah ditetapkan sebagai

salah satu indidkator kunci keberhasilan penyelenggaraan pembangunan

pendidikan di Provinsi Papua pada tahun 2018. Peneribitan BPKP ini sudah sangat

sejalan dan mendukung kebijakan Gubernur Papau dalam rangka pengembangan

Sekolah Model pada satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP melalui

Gerakan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Masyarakat

Papua

(GERBANG

MAS

HASRAT

PAPUA).

(7)

rata-vii

rata lama sekolah. Dengan demikian pencepatan tuntas CALISTUNG akan

memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap percepatan peningkatan

capaian IPM di Provinsi Papua yang saat in

menjadi juru kunci dalam posisi IPM di

Indonesia. BPKP adalah jembatan transisi yang

sangat adapatif dan dapat diandalkan sebagai

materi pembelajaran utama dalam rangka

mempersiapkan kemampuan dasar akademik

(basic academic capacity)

peserta didik di

kelas awal pada jenjang Pendidikan SD menuju

pemanfaatan

buku-buku

nasional

yang

cenderung lebih sulit dipahami oleh para

peserata didik pada kelas 1,2 dan 3 SD di

Provinsi Papua.

Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan

3 SD yang telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta sangat praktis dan akan

membantu para guru SD dalam menyusun perencanaan pelajaran yang interaktif,

inovatif dan kontekstual. Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan

bahwa setiap peserta didik SD wajib memiliki buku Bahasa Indonesia dan

Matematika. Selaku Gubernur Papua saya menyarankan agar Kabupaten/Kota

menyediakan BPKP untuk mendukung kegiatan belajar para peserta didik kelas 1,

2 dan 3 SD dengan tujuan mutu pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan

terpencil dapat ditingkatkan.

Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi kelas

1, 2 dan 3 SD di Provinsi Papua.

Tuhan memberkati.

(8)

viii

Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua

Nomor : 421/33

Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di

Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses

pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi

Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku

kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten

Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Kristen Wamena, USAID-Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS,

UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah

Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil

mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan

pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini

memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2013, Pasal 30

ayat 3, “bahwa

kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan

disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.

Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di

kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan

benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli

Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat

membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku

tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan,

benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak-anak.

Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan

oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran

dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara

kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan

bahasa daerah/ibu masing-masing.

(9)

ix

Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket

Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar

Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu

Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan

pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun

bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat

belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh

gurunya.

Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang

sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat

membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif

dan kontekstual.

(10)

x

Cara Penggunaan Buku

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di pulau Papua. Tata bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Buku ini berfungsi menjadi jembatan antara situasi hidup anak-anak di Papua ke buku belajar nasional yang dicetak untuk anak-anak yang besar di kota-kota metropolitan di Indonesia. Pada tingkat kelas 1 bahasa sangat sederhana, tetapi dalam buku kelas 3 ini, BPKP sudah menggunakan bahasa Indonesia yang mendekati Ejaan Yang Disempurnakan. Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 sampai 3 memenuhi tuntutan dan tujuan nasional pendidikan.

Buku siswa ini dapat digunakan dengan baik, kalau digunakan bersamaan dengan buku panduan guru. Guru akan sulit mengajar dari buku siswa saja, karena penjelasan tentang materi diberikan secara lengkap dalam buku panduan guru. Di buku siswa hanya berisi sekitar setengah dari semua bahan yang perlu diajarkan. Buku panduan memuat penjelasan, kunci jawaban, permainan, lagu, dan ide mengajar yang lainnya. Buku panduan bisa diakses melalui www.bukupaketkontekstualpapua.com dan contoh bisa dilihat di halaman X dan XI.

Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru sederhana dan juga mudah dimengerti oleh orang yang biasanya menggunakan bahasa daerah. Bahasa memang sederhana bahkan hampir tidak baku, tetapi langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun gunakan bahasa yang sederhana, namun buku ini memiliki cara penjelasan yang sangat berkualitas dan unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.

Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 95 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik.

(11)

xi atas dengan tes yang tersedia dalam buku tes. Jika siswa belum mencapai tingkat prestasi tersebut, sebaiknya siswa mengulang materi daripada naik kelas.

Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, akan membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Anak-anak yang belum belajar atau menguasai bahan Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 dan 2 mungkin perlu penjelasan tambahan untuk konsep-konsep yang akan diulangi di kelas 3. Selain itu di kelas 1 dan 2 anak-anak dipersiapkan untuk bisa baca paling kurang 50 kata per menit. Kalau anak-anak di kelas Bapak/Ibu belum bisa baca secepat itu, mereka belum bisa menerima bahan kelas 3, karena mereka akan mengalami kesulitan dengan bahan bacaan. Siswa seperti itu akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.

Para guru disarankan untuk melibatkan orang tua dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum siswa pulang. Hal ini dilakukan karena tidak semua orangtua dapat menolong anaknya di rumah.

Siswa-siswi SD perlu melihat hal-hal yang ada di lingkungan mereka dalam buku kerja karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua memenuhinya dengan:

- Penggunaan bahasa yang sederhana

- Gambar-gambar sesuai lingkungan di Papua

- Menggunakan tema dari sejarah, budaya, cerita rakyat, dan lain-lain - Pengulangan hal dasar dengan cara yang menyenangkan

- Membangun nilai-nilai positif

(12)

xii

Contoh Isi Buku Panduan

Buku Siswa dilengkapi dengan Buku Panduan seperti berikut:

-Semua pelajaran sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

-RPP dalam tingkat bahasa yang sangat sederhana, dapat menolong guru untuk fokus ke praktik mengajar dan menghemat waktu administrasi kelas.

-Sesuai dengan konteks lingkungan hidup, cerita dan budaya Papua. -Menggunakan langkah-langkah mengajar yang sederhana dan kreatif.

BPKP memenuhi tujuan Nasional Pendidikan

Informasi proses pembelajaran

Setiap pelajaran dibagi dalam empat bagian

Warna merah: hal yang guru harus ucapkan

Latar belakang hitam: Guru perlu tulis di papan

Warna biru: langkah-langkah proses pembelajaran

Latar belakang abu-abu: Penanganan kelas atau masukan organisasi buat

(13)

xiii Lembar kerja siswa dalam ukuran kecil, sekaligus kunci jawaban

BPKP menggunakan cara belajar PAKEM (Pelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan) Download buku Panduan dari alamat website:

(14)

xiv

Isi dan Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional.

Di bawah ini garis besar TOPIK-TOPIK Kelas 2B dan 3A dan 3B termasuk

kompetensi tambahan yang ada di BPKP.

Kompetensi-kompetensi telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai kompetensi dan tujuan akhir Pendidikan Nasional. Guru dapat melihat KD nasional dan hubungannya dengan BPKP di buku panduan guru. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang detil dan spesifik seperti yang dicantumkan dalam tabel di bawah ini. Dapat terlihat bahwa Buku Paket Kontekstual Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang dalam dan spesifik.

Kompetensi yang telah diajarkan pada kelas 2, semester 2 Bulan 6 Buat akhir cerita.

Bedakan hal penting/kurang penting. Membuat kesimpulan cerita.

Membaca pesan pendek. Sebut langkah-langkah prosedur melakukan sesuatu.

Mengerti sebab-akibat. Belajar sinonim.

Belajar kata ganti orang. Huruf kapital pada nama orang. Mengeja kata dengan ny/ng.

Bulan 7: Menebak/menjelaskan perasaan tokoh cerita.

Sebut urutan kejadian.

Belajar mind mapping (kelompok kata) Memohon dengan sopan.

Belajar antonim.

Kenalkan istilah: kata, kalimat, paragraf, tanda baca, judul. Mengerti kalimat pasif.

Huruf kapital pada nama tempat. Mengeja kata dengan -h / tanpa -h.

Bulan 8: Mendengar puisi.

Mengaitkan pengalaman sendiri dengan cerita + refleksi.

Menilai teks, apakah suka, dan beri alasan.

Pilih arti kata/kalimat yang tepat.

Huruf kapital pada nama hari dan bulan.

Awalan mem- dan men- Belajar kata ulang.

Mengerti kata akhiran -an. Belajar kata penghubung. Bulan 9: Cara diskusi.

Bisa tukar informasi.

Memberi pendapat tentang peristiwa. Tulis penjelasan di samping gambar. Melatih wawancara.

Menulis hasil wawancara. Huruf kapital di hari raya. Awalan -ter.

Kata tunjuk (ini, itu, di sana, begini). Kata kerja dengan awalan meng-. Bulan 10: Bisa baca cepat (>40 kata per menit)

Mengerti bacaan berita di radio.

Mengerti instruksi menggunakan alat transportasi.

Kompetensi yang termuat dalam buku ini, kelas 3, semester 1

Setelah bulan 1 hanya pokok baru disebut. Hal lama tetap diulang berlahan-lahan. Bulan 1

(tema: lingkungan)

Membaca cerita-cerita dengan pengertian penuh.

Melatih hal terkait cerita (kosakata, cerita ulang isi cerita, perasaan tokoh, urutan kejadian, sebab-akibat,

memberikan pendapat, menjalankan diskusi, membedakan hal penting dari yang tidak penting.)

Bisa mengelompokkan kata.

Menggunakan: dari mana, di mana, ke mana.Menggunakan kata tanya. Tahu istilah kata,kalimat, paragraf, dan tanda baca.

Mengerti kata dengan di-.

(15)

xv Bulan 2

(tema: tumbuhan)

Tentukan ide utama per paragraf. Menggunakan huruf kapital.

Bisa mengeja kata dengan au/ai. Belajar introduksi, isi, penutup. Bulan 3

(tema: hewan)

Menulis paragraf.

Mengilustrasikan cerita yang didengarkan.

Tentukan judul untuk cerita. Mendeskripsikan hewan.

Anak tahu pembuka, isi dan penutup dalam teks bacaan.

Memberikan saran.Bisa mengeja kata dengan ng/ny.

Mengerti kata ganti milik dengan tambahan -ku dan -mu.

Bisa memasukan kata sifat ke dalam kalimat.

Bulan 4

(tema: pengalaman berkesan)

Menceritakan pengalaman pribadi. Mendeskripsikan sifat tokoh cerita. Mendeskripsikan ciri-ciri fisik. Menjelaskan karakter tokoh cerita. Menulis paragraf.

Belajar wawancara dan lapor hasilnya. Memperkenalkan bentuk surat. Menggunakan kalimat sapaan. Mengajar kata kerja dengan awalan meny-.

Bulan 5

(tema: budaya, cerita rakyat)

Menyebut hal-hal yang tidak tertulis dalam cerita berdasarkan konteks. Main drama.

Mendiskusikan pesan moral.

Membaca cerita dengan intonasi yang baik.

Mengerti fungsi tanda kutip, “....”

Kompetensi yang termuat dalam buku berikut, kelas 3, semester 2 Bulan 6

(tema: sejarah)

Mencari tahu tujuan tulisan. Bisa prediksi akhir cerita. Bisa tarik simpulan.

Menulis kalimat langsung, tanpa tanda kutip.

Mengerti kata kerja dengan -kan. Bisa mengeja kata yang pakai -h.

Menggunakan kata ganti orang (kami, kita, mereka, aku, dong, dsb).

Mengerti kata intensitas (selalu, kadang, jarang, dsb).

Memakai kata penghubung (dan, atau, tetapi, dsb).

Bulan 7

(tema: budaya, seni)

Bisa bedakan fakta dan opini. Mengerti teks prosedur.

Bisa bedakan saran dan pendapat.

Mengerti kata urutan (pertama, kedua, terakhir)

Mengerti kata kerja dengan menye-, meng- dan -kan.

Bulan 8

(Tema: kesehatan)

Menentukan masalah-solusi. Bisa persingkat/perpanjang kalimat. Bisa mengerti jurnal.

Mengerti -kan, -lah dan kah. Mengerti ajakan ayo, mari, yuk. Mengerti kata dengan awalan pe-. Bulan 9

(tema: bekerja untuk hidup )

Tulis akhir cerita yang mengejutkan. Bisa berdialog teleponan.

Membedakan kata kerja dalam bentuk: sudah terjadi, sedang, akan. Mengerti kata: ingin, harap, minta, mohon, mau.

Tahu beberapa sinonim-antonim. Mengerti kata ulang tidak murni (buah-buahan)

Mengerti kata kerja dengan di- dan ter-.

Mengerti kata dengan akhiran –i. Bulan 10

(tema: nilai moral)

Mengerti idiom/peri bahasa Mengerti arti puisi.

(16)

1 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

Tanam Pohon

(1)

Erik dan teman-teman tinggal di kota Waisai,

Raja

Ampat

. Di sana, ada tete bernama Obet. Pada hari Rabu

sore, Erik dan teman-teman bertemu tete Obet di jalan.

Erik tanya, “Tete dari mana?” Tete jawab, “

Saya dari kali,

tete mandi di kali karena udara panas sekali.” Tete

bercerita

tentang kota Waisai waktu dulu, sebelum banyak

orang

membangun

rumah-rumah. Dulu ada banyak

pohon besar. Ada juga anggrek

warna-warni

, burung,

kupu-kupu dan hewan lain. Tetapi sekarang orang-orang

tebang semua pohon yang sedikit besar. Mereka tebang

pohon untuk membangun rumah dan kayu bakar. Burung

terbang

menjauh

,

tanaman

anggrek

tidak ada lagi dan

kupu-kupu pergi jauh. Kalau orang-orang tebang pohon,

mereka tidak tanam kembali. Di kota, sampah ada di

mana-mana. Kaleng,

plastik

, kertas. Kalau orang-orang

tebang pohon sembarang, akan ada banyak akibat,

contohnya banjir, longsor dan

lingkungan

kita akan panas.

Semua itu merusak alam. Karena itu tidak boleh tebang

pohon sembarang.

(2)

Orang di kota selalu merasa panas, karena mereka

sudah tebang pohon. Dulu masih ada pohon besar,

sekarang tinggal yang kecil saja. Dan juga tidak ada

pohon yang baru. Kenapa orang tidak tanam lagi?

Apakah mereka tidak tahu bahwa

suhu

akan naik kalau

tidak ada pohon?

(3)

Erik dan teman-teman ikut merasa sedih. Mereka

mulai berpikir. Bagaimana kalau mereka mulai

acara

Hari

Tanam Pohon

? Hari Kamis mereka ke sekolah dan kumpul

di lapangan. Karena tidak ada pohon, lapangan sekolah

juga panas. Mereka minta tolong kepada pak guru,

“Apakah

Pak Guru mau bantu atur acara

Hari Tanam

Pohon

?” Pak guru

ragu-ragu

.

Dia tanya, “Kenapa mau

buat acara tanam pohon, anak-

anak?”

Raja Ampat : pulau-pulau

dekat kota

tanaman : pohon,

rumput, buah, sayur dan bunga

anggrek : nama satu

(17)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 2

Lalu Erik dan teman-temannya cerita tentang tete.

Sekarang kota panas dan tidak ada binatang lagi.

(4)

Pak guru senang dengan ide Erik dan

teman-teman. Dia tahu ada

program

pemerintah

untuk tanam

banyak pohon. Hari berikut, pak guru pergi ke kantor

dinas. Dia tanya ke pegawai dinas.

Pegawai

dinas sangat

senang dengan

ide

itu. Mereka berjanji minggu depan

akan antar 1000

bibit

pohon ke sekolah. Pak guru kembali

dari kantor dinas ke sekolah.

(5)

Pada waktu pak guru cerita ke murid-murid

tentang jawaban dari dinas, anak-anak semua

bersorak-sorak

. Anak-anak diskusi tentang rencana

Hari

Tanam Pohon

. Tanam tanaman itu

gampang

. Mereka

akan buat itu minggu depan. Mulai besok mereka mau

bersih-bersih halaman sekolah dan siapkan tanah untuk

tanam pohon. Ada tanah untuk tanam bunga dan

pohon-pohon besar. Mereka juga mau bawa

biji

dari

rumah. Mereka mau bawa: biji

jambu

, pepaya,

avokad,

pohon kasuari, kelapa, dan pohon

cemara

. Mereka

mau bawa dari rumah mulai besok. Untuk pohon-pohon

besar yang akan diantar oleh dinas, mereka siapkan

tanah di

pinggir-pinggir

jalan, di belakang sekolah dan

di depan sekolah. Untuk biji yang mereka bawa, mereka

siapkan kebun di bagian belakang dan di samping

sekolah.

(6)

Kalau pohon itu sudah lebih besar, halaman

sekolah tidak akan panas. Erik dan teman-teman

berharap, orang-orang bisa ikut tanam pohon dan jaga

lingkungan, supaya kota Waisai kembali

sejuk

dan

bersorak-sorak : senang

gampang : tidak susah

pinggir-pinggir : di samping

sejuk : tida

k

panas

(18)

3 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

B. Tulis kalimat tanya yang benar.

Kata yang tebal adalah kata pertama.

Contoh:

dia -

di mana

-

buang sampah?

Di mana dia buang sampah?

1.

dia

buang sampah? -

mengapa

2.

daun - warna pisang? -

apa

3.

yang buang -

siapa

- sampah?

4.

lingkungan? -

bagaimana

- cara menjaga

5.

orang - senang buang sampah -

Mengapa

- di jalan

6.

apa -

sampah

- yang bisa kita bakar?

7.

sampah

- apa - bakar? - bisa - tidak - kita - yang

8.

tempat - untuk buang -

di mana

- sampah?

9.

tanam pohon - cara -

bagaimana

10.

mengapa

- senang tanam pohon? - kamu

A. Tulis ulang kalimat yang benar.

Kata yang tebal adalah kata pertama.

Contoh:

di tempat sampah - buang plastik -

erik

Erik buang plastik di tempat sampah.

1. tanam - pohon cemara -

meri

- di halaman rumah.

2. punya - banyak tanaman anggrek -

andi

3. lia - pohon avokad - tanam - di halaman rumah -

hari rabu

4. pohon -

erik

,

lia dan andi

- ikut tanam - di halaman sekolah

5.

salo

- biji - dari rumah - bawa

6.

lia

dan andi - di tempat yang sejuk - duduk

PELAJARAN 2

Huruf kapital ada di:

awal

kalimat

nama

bulan

nama

orang

nama

hari raya

nama

hari

(19)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 4

A. Ada sebab. Tulis akibat.

1.

Sebab: Orang tebang pohon sembarang.

Apa akibat yang mereka dapat?

2.

Sebab: Erik dan teman-teman minta tolong ke pak guru.

Apa akibat yang mereka dapat?

3.

Sebab: Pak guru pergi ke Dinas Kehutanan.

Apa akibat yang dia dapat?

4.

Sebab: Buang sampah sembarang.

Apa akibat yang kita dapat?

5.

Sebab: Tidak tebang pohon sembarang.

Apa akibat yang kita dapat?

6.

Sebab: Kita buang sampah di tempat sampah.

Apa akibat yang kita dapat?

B. Tanya teman dan tulis

jawaban dari teman.

Kalian bisa tanya

bergantian.

1.

Siapa yang cerita tentang kota Waisai?

2.

Di mana Erik dan teman-teman tinggal?

3.

Mengapa orang tebang pohon sembarang?

4.

Apa

yang akan kamu buat kalau ada orang

tebang pohon sembarang?

5.

Mengapa orang buang sampah sembarang?

6.

Apa

yang akan kamu buat kalau ada orang

buang sampah sembarang?

7. Menurut kamu sampah itu apa saja?

(20)

5 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

A.

Tulis pendapat kalian tentang gambar.

PELAJARAN 4a

Apakah kamu setuju? Mengapa?

Apakah kamu setuju? Mengapa?

Apakah kamu setuju? Mengapa?

Apakah kamu setuju? Mengapa?

1

2

3

4

Peribahasa:

(21)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 6

B. Tulis ulang kalimat tanya yang benar.

Contoh:

darimana asal Meri

Dari mana asal Meri?

1.

kemana kakak pergi

2.

dimana erik tinggal

3.

darimana oni datang

4.

kemana mereka pergi

5.

dimana dia tinggal

6.

darimana mereka datang

C. Diskusi dengan teman tentang gambar dan tulis hasil diskusi!

1.

Hewan apa saja yang ada di gambar?

2.

Orang ini sedang buat apa?

3.

Apakah kamu setuju dengan tindakan orang ini? Mengapa?

4.

Apa yang akan kamu buat kalau ada orang panah hewan? Mengapa?

PELAJARAN 4b

Ingat, pakai huruf

kapital dan titik.

Ingat, kata seperti

(22)

7 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

B. Jawab pertanyaan di bawah ini.

1. Ada berapa paragraf di berita koran?

2. Ada berapa kalimat di paragraf terakhir?

3. Ada tanda baca apa saja di cerita?

PELAJARAN 5a

Beli Koran

Pulang sekolah Sintia merasa lapar.

“Mama, saya lapar sekali. Saya t

idak

minum dan makan di sekolah,

kata Sintia. Mama kaget karena tadi pagi dia

sudah kasih uang ke Sintia untuk beli air dan makanan ringan. Sintia cerita dengan

sangat senang, “Waktu saya ke sekolah, saya bertemu dengan kakak yang jual

koran. Saya lihat ada tulisan tentang sekolah kami. Jadi saya langsung beli. Mari

mama, saya baca untuk mama!

Mama ikut senang dengar berita ini. Dia tahu Sintia cinta alam. Sintia sudah

tanam pohon di halaman rumah. Sintia juga tidak buang sampah sembarang.

Hijau Kotaku, Adiwiyata Sekolahku

Jayapura

Walikota Jayapura memberi tahu tentang Program Adiwiyata.

Walikota berkata

, “Program itu kita sudah mulai dari tahun 2011. Dari waktu itu

semua sekolah ikut program Adiwiyata. Semua sekolah punya tugas untuk jaga

lingkungan.”

Menurut Walikota, ada satu Sekolah Dasar yang dapat juara Adiwiyata

Mandiri. Mereka mendapat penghargaan dari kementerian pemerintah pusat.

Sekolah itu adalah SD Negeri 3 Abepura.

Walikota bilang, “Saya harapkan

kita bukan saja kejar penghargaan. Saya

berharap semua sekolah akan jaga lingkungan. Mari kita mengajar anak-anak kita

untuk mencintai dan menjaga alam!

Sumber: www.suluhpapua.com, 18 Maret 2014 (disesuaikan)

A. Baca cerita di bawah ini.

Peribahasa

Semangatnya berapi-api.

(23)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 8

C. Di gambar ada

sebab

. Tulis

akibat

.

PELAJARAN 5b

1.

Bagaimana

keadaan halaman sekolah

kalian? Apakah ada sampah plastik,

kaleng, botol minuman dan kertas

bekas?

2.

Apa

yang akan kalian buat dengan

sampah yang ada? Mengapa?

1. Apa

akibat

kalau orang tebang

pohon sembarang?

2.

Apa

akibat

kalau orang buang

sampah sembarang?

3. Apa

akibat

kalau semua orang

tanam pohon?

4. Apa

akibat

kalau semua orang

buang sampah di tempat

sampah?

(24)

9 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

bau : bau yang

dicium lewat hidung

tersebar : ada di mana-mana

pinang : nama pohon, buahnya orang biasa makan

terpikir : tiba-tiba berpikir tentang sesuatu

Sampah

Apakah lebih baik sampah dibakar atau dikubur? Kubur sampah lebih baik. Racun yang ada akan lebih sulit tersebar. Kalau tetap mau dibakar harus dibakar dengan api yang besar supaya asap sedikit. Kalau manusia hirup asap dari sampah itu tidak sehat.

Sampah yang kita kubur jaraknya harus agak jauh dari kebun atau mata air. Oli, baterai, dan cat ad alah bahan-bahan yang paling berbahaya untuk mata air dan sumur.

Olan Jatuh

(1 )

Erik pergi ke kampung bersama bapak. Mereka

berkunjung ke rumah nenek Erik. Mereka lihat halaman

rumah nenek kotor dan bau. Tempat sampah nenek

terjatuh, jadi sampah tersebar di mana-mana. Erik

panggil-panggil nenek tapi nenek tidak keluar. Pintu rumah nenek

tertutup tapi tidak terkunci. Kata bapak, “Mungkin nenek ke

pasar.” Bapak ajak Erik masuk dan langsung ambil sapu lidi

dan sekop.

(2)

Bapak sapu halaman. Sampah yang sudah

disapu bapak, dikumpulkan oleh Erik dengan sekop.

Sampah itu lalu dituang ke dalam lubang dan dibakar.

Halaman rumah nenek sekarang sudah bersih. Bapak

dan Erik cuci tangan dan kaki, lalu tunggu nenek di

dalam. Mereka cerita-cerita sampai Erik tertidur.

(3)

Nenek datang bawa pisang dan sayuran. Nenek

kaget waktu lihat halamannya bersih. Bapak kasih bangun

Erik lalu mereka salam ke nenek. Nenek senang lihat bapak

dan Erik datang.

“Siapa yang bersihkan halaman?” tanya

nenek.

“Kami,” jawab Erik

.

“Terima kasih, kalian sudah

bantu nenek bersihkan halaman,” kata nenek. Nenek

siapkan minuman dan pisang untuk mereka. Mereka

bertiga makan buah pisang sambil cerita-cerita. Saat itu

hujan mulai turun. Nenek cerita bahwa tadi di jalan juga

banyak sampah. Ada sampah plastik, bekas bungkus

makanan dan tempat minuman, kaleng-kaleng dan

ampas pinang. Bapak terpikir untuk pergi ke rumah kepala

kampung untuk bicara tentang sampah.

(4)

Setelah hujan berhenti, bapak ajak Erik ke rumah

kepala kampung. Nenek benar, mereka lihat sampah di

mana-mana. Jauh di depan mereka, anak-anak sedang

main kejar-kejaran. Anak-anak itu lari ke arah mereka. Satu

anak lari lebih cepat dari teman-temannya. Tiba-tiba anak

itu terjatuh. Bapak langsung mendekat. Ternyata anak itu

adalah Olan, anak kepala kampung. Kaki Olan sakit. Bapak

(25)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 10

bantu dia berdiri. Celana Olan kotor kena ampas pinang di

jalan, sepertinya Olan terpeleset ampas pinang. Olan

berterima kasih pada bapak karena sudah dibantu. Bapak

dan Erik antar Olan pulang ke rumah.

(5)

Bapak kepala kampung kaget lihat Olan dituntun

bapak.

“Kenapa kakimu?” tanya bapak kepala kampung.

Bapak menjelaskan apa yang terjadi dengan Olan. Bapak

juga cerita tentang sampah-sampah yang dia lihat di jalan

tadi. Bapak ajak kepala kampung untuk diskusi agar

masalah sampah bisa diatasi. “Saya bisa ajak masyarakat

untuk bersihkan jalan-jalan dan tidak buang sampah

sembarang,” kata kepala kampung. “Bagus bapak kepala

kampung, karena kalau keadaan begini terus orang-orang

sakit tambah banyak. Ada yang kena kudis, sakit

menceret, batuk, demam berdarah dan malaria.

jelas

kata bapak.

Erik ikut bicara, “Bapak kepala kampung,

lalat-lalat sering cari makan di sampah-sampah lalu dia terbang

membawa penyakit dari sampah ke luka-luka dan

makanan yang kita makan.”

(6)

“Betul sekali,” kata kepala kampung. Lanjut bapak,

“Sampah-sampah kaleng saat hujan akan terisi air. Air itu

jadi tempat nyamuk-nyamuk berkembang biak. Nyamuk

juga berkembang biak di got-got yang tidak dibersihkan.

Orang-orang bisa kena malaria dan demam berdarah dari

gigitan nyamuk.

(7)

Bapak usul supaya masyarakat bersihkan halaman

dan jalan depan rumah mereka. Orang-orang juga bisa

bersihkan lingkungan sekitar bersama-sama setiap 2

minggu sekali. Bapak kepala kampung menjawab, “Setuju,

setiap orang harus jaga kebersihan dengan buang sampah

di tempat sampah.” Bapak berkata, “Saya yakin kalau

masyarakat melakukan ini, maka jumlah orang sakit

berkurang.” “Anak

-anak yang terpeleset sampah pinang

juga bisa berkurang, kan?”

sambung Olan.

“Betul, betul!”

semua tertawa.

terpeleset : tidak sengaja jatuh karena licin

dituntun : bantu jalan

kudis : penyakit kulit yang gatal dan menular

menceret : buang air besar yang cair atau tidak padat bakteri dan virus dalam tubuh manusia dan hewan

berkembang biak : jadi banyak

(26)

11 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

C. Gambar satu hewan

yang ada di sekitar

kalian.

PELAJARAN 7

A. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.

Contoh:

Sayur dimakan Seki.

Seki makan sayur.

1. Halaman disapu bapak.

2. Plastik dibuang Oni di tempat sampah.

3. Plastik dan kertas bekas dibakar Erik.

4. Pintu dibuka nenek.

5. Buah dibawa nenek.

6. Ampas pinang diinjak Olan.

7. Bibit pisang ditanam Lukas.

B. Susun ulang kalimat yang benar. Ingat pakai tanda baca dan huruf kapital.

1. halaman - kasih bersih -

rini

2. pohon -

lia

- tanam

3. bunga

-

andi

- tanam

4. siram -

meri

-

tanaman

5. bakar - sampah

-

erik

6. bersih -

halaman

- rumah nenek

(27)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 12

B. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.

1. Kaleng-kaleng dikumpul Ronal.

2. Sampah jangan dibuang lewat jendela mobil.

3. Ampas pinang jangan dibuang sembarang.

4. Bunga anggrek jangan dicabut.

5. Hutan jangan dibakar.

6. Rumput dipotong bapak Lia.

7. Sayur ditanam mama Meri.

C.

Tulis tiga kalimat pasif. Pakai kata yang ada di bawah gambar.

PELAJARAN 8

A. Baca cerita pelajaran 6 dan tulis hal

penting dari cerita ‘Olan Jatuh’ dalam

buku kalian.

Ingat. Pakai tanda baca dan

huruf kapital.

sampah

pohon

(28)

13 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

B. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.

1.

Sampah kaleng dikubur Erik di tanah.

2.

Halaman rumah disapu Meri.

3.

Kertas bekas dibakar Lia.

4.

Piring dicuci Ronal.

5.

Bunga ditanam Andi.

A.

A. Tulis ulang kalimat yang benar. Ingat tanda baca.

1.

hari jumat masyarakat tanam pohon di pinggir jalan

2.

orang - orang angkat sampah dari got

3.

ada banyak pohon di kampung kevin

4.

bulan desember masyarakat kasih bersih halaman

5.

pada hari raya natal erik bertemu nenek

Contoh:

banyak nyamuk berkembang biak di air

Banyak nyamuk berkembang biak di air.

PELAJARAN 9a

Contoh:

Plastik dibuang Lia di tempat sampah.

(29)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 14

D.

Tulis tentang lingkungan.

1. Tulis keadaan jalan saat kalian pulang.

a.

Apakah ada sampah plastik, kaleng, dan kertas?

b.

Apakah ada bunga?

c.

Apakah ada pohon?

d.

Apakah ada ampas pinang?

2. Tulis keadaan halaman rumah kalian.

a.

Apakah ada sampah plastik, kaleng, dan kertas?

b.

Apakah ada bunga?

c.

Apakah ada ampas pinang?

d.

Apakah ada pohon?

3. Apa yang akan kalian lakukan, kalau di halaman rumah banyak sampah?

4. Apa yang akan kalian lakukan, kalau di halaman rumah tidak ada bunga dan

pohon?

5. Apa yang akan kalian lakukan supaya lingkungan tetap bersih?

C.

Pilih dan tulis apa saja yang bisa merusak lingkungan.

PELAJARAN 9b

kubur botol bekas

tanam bunga

(30)

15 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

Bom Ikan dan Karang-Karang

(1)

Di banyak tempat di daerah pesisir ada

karang-karang. Karang ada dalam banyak macam dan warna.

Karang-karang yang ada di Indonesia sangat berguna.

Guna karang yang utama adalah lindungi masyarakat

yang hidup di pesisir. Banyak ombak kena karang-karang

dulu, karena itu daratan tetap utuh. Selain itu

karang-karang ini tempat di mana banyak ikan taruh telur

mereka. Pada saat telur itu menetas, ikan-ikan kecil akan

hidup di karang-karang dulu. Itu supaya ikan kecil tidak

dimakan ikan yang lebih besar.

(2)

Di tempat yang ada karang-karang masih utuh,

turis akan datang dengan sangat senang. Masyarakat

setempat bisa buat tempat duduk dan rumah untuk

disewakan ke mereka.

(3)

Universitas Negeri Papua temukan 1200 macam

ikan di karang-karang di Papua Barat. Selain itu, ada lebih

dari 600 macam karang di sana. Pulau-pulau di Raja

Ampat adalah tempat paling terkenal dan kaya alam

laut di dunia.

(4)

Daerah yang begitu kaya dan begitu

unik perlu

dilindungi. Kita tidak mau ikan-ikan dan karang-karang

pesisir : pinggir pantai

karang : batu kapur di

(31)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 16

habis karena disalahgunakan. Kita ingin masyarakat di

Raja Ampat bisa tetap hidup dari laut. Untuk itu kita harus

jaga supaya ikan dan karang tetap utuh.

(5)

Hal yang paling mengancam adalah ‘bom ikan’.

Masih ada beberapa orang yang buang bom ke laut.

Cara begini membuat semua ikan yang kena bom itu

akan mati dan karang rusak. Sebagian dari ikan itu

mereka ambil. Pemerintah sudah tetapkan denda yang

besar untuk orang-orang yang pakai bom. Orang-orang

di kampung juga bisa terlibat menjaga alam. Itu sangat

baik, karena ini alam mereka. Lebih baik sama-sama

memperbaiki daripada hanya tergantung kepada polisi

yang jaga.

(6)

Kalau bom ikan meledak, karang hancur. Karang

menjadi potongan kecil dan mati di dasar laut. Perlu

waktu puluhan tahun untuk kembali normal. Satu bom

ikan, bisa kasih hancur karang sama luas dengan satu

ruang kelas. Dalam satu hari, nelayan ini pakai puluhan

bom ikan.

(7)

Kalau ikan kena bom, sebagian ada yang

pingsan dan sebagian lagi terpecah menjadi

potongan-potongan. Sebagian ikan tersebut mengambang ke

permukaan laut, yang lainnya tenggelam ke dasar laut

dan jadi busuk.

tetapkan : buat peraturan

denda : utang yang harus dibayar

terlibat : ikut

memperbaiki : buat yang rusak jadi baik

tergantung : harap

meledak : pecah dan kasih keluar bunyi yang keras

hancur : rusak

potongan : sudah terbelah

dasar : paling bawah

normal : baik

ruang : tempat

pingsan : tidak sadar

mengambang : naik ke atas air

permukaan : bagian atas air

Akibat orang tangkap ikan pakai bom

Ada wilayah dasar laut yang dulu menjadi tempat yang dikunjungi wisatawan. Turis datang untuk menyelam dan snorkeling. Sekarang tempat itu jarang dikunjungi lagi. Terumbu karang rusak dan tidak ada ikan-ikan yang indah lagi karena orang tangkap ikan pakai bom. Nelayan tidak bisa tangkap ikan lagi.

Masyarakat yang lain tidak mendapat penghasilan, karena para turis tidak lagi datang ke tempat itu.

(32)

17 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

B. Tulis kelompok kata tentang ikan.

Pilih kata dari kotak di atas.

A. Baca kata-kata berikut.

PELAJARAN 12

C. Tulis pendapat kalian tentang gambar orang yang

sedang tangkap ikan pakai bom.

ikan

air

tanah

bersisik

bulu

telur

cacing

laut

hutan

kali

kolam

mata

pohon

ekor

rumput

(33)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 18

A.

Tulis kelompok kata dari kata

kepala

di bawah ini.

Buat macam pohon dari ranting ke daun.

B. Baca kata-kata di bawah ini. Tulis kelompok kata di tabel tentang yang ada di

laut

dan di

darat

.

PELAJARAN 13

kucing

bintang laut

lalat

semut

sayur

ikan

kambing

ombak

pohon

udang

anjing

karang

kepiting

ayam

nyamuk

manusia

kupu-kupu

buah

rambut

kepala

Contoh tabel:

(34)

19 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

B. Tulis akibat dalam buku kalian.

Kalau kurang tahu baca cerita “

Bom Ikan

”.

1. Sebab: Orang tangkap ikan pakai bom.

Apa akibat tangkap ikan pakai bom?

2. Sebab: Ikan kena bom.

Apa akibat ikan yang kena bom?

3. Sebab: Karang kena bom.

Apa akibat karang yang kena bom?

4. Sebab: Orang tangkap ikan tidak pakai bom.

Apa akibat kalau orang tidak tangkap ikan pakai bom?

5. Sebab: Kita jaga karang dan ikan di laut.

Apa akibat kalau kita jaga karang dan ikan di laut?

A. Susun dan tulis ulang kalimat yang benar.

Contoh:

karena tidak sarapan - hari jumat - pingsan - erik

Hari Jumat Erik pingsan karena tidak sarapan.

1. banyak karang - yang rusak - di biak

2. tangkap ikan - lukas - pakai bom

3. ada karang - yang utuh - di sorong

4. pakai bom - tangkap ikan - tidak baik

5. erik dan bapak - di laut - tangkap ikan - hari sabtu

6.

idul fitri - yang tangkap ikan - tidak ada

PELAJARAN 14

Huruf kapital selalu ada di:

1. awal kalimat

2. nama orang

3. nama tempat

4. nama hari

5. nama bulan

(35)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 20

Hutan Hujan

(1)

Papua adalah daerah di Indonesia dengan

hutan

hujan

paling banyak. Hutan itu adalah hutan hujan yang

masih utuh. Hutan jadi rumah bagi tumbuhan dan hewan.

Ada banyak jenis hewan di hutan. Suku-suku yang tinggal di

hutan sangat mengenal keadaan di hutan. Mereka tahu

jalan, tahu hewan dan tumbuhan yang bisa dimakan, yang

tidak bisa dimakan dan tumbuhan yang bisa jadi obat.

Banyak makanan dan obat yang kita beli berasal dari

tumbuhan di hutan.

(2)

Hutan hujan sangat penting bagi cuaca di seluruh

bumi

. Orang tua bilang dulu cuaca berbeda dengan

sekarang. Itu karena di seluruh dunia banyak orang tebang

pohon. Akibat pohon hilang, bumi menjadi lebih panas dan

cuaca berubah.

(3)

Hutan juga melindungi kita dari banjir, karena air

hujan di

serap

pohon dan tanah. Kalau pohon sudah hilang,

air hujan langsung turun bawa tanah ke daerah rendah.

Peristiwa ini kita sebut

erosi

. Tanah yang terbawa hujan

adalah tanah yang subur, sayangnya tanah yang subur ini

tipis sekali. Setelah erosi tinggal saja tanah yang tidak subur.

Konstruksi jalan di hutan hujan bahaya

(4)

Pembangunan jalan ke arah hutan hujan

membuka banyak daerah untuk perusahaan yang ingin

tebang pohon-pohon. Di

Brazil

, jalan raya Trans-Amazon

membuat hutan di banyak wilayah rusak. Mereka buka

kampung-kampung dengan cara tebang pohon- pohon

dan berburu binatang yang sudah hampir

punah.

hutan hujan : hutan yang

Kenapa pohon tumbuh besar dan tinggi? Pohon selalu tumbuh ke arah sinar matahari. Pohon masak makanan di daun dengan sinar matahari. Makanan itu dia kirim ke cabang dan akar-akar. Akar juga bawa cairan ke daun-daun. Dengan begitu pohon tumbuh besar.

Pohon tumbuh besar dalam waktu lama. Pada saat tukang sensor tebang pohon, semua lapisan terlihat. Tiap lapisan punya bentuk lingkaran. Rata-rata pohon pakai satu tahun untuk buat satu lingkaran. Jadi kamu bisa hitung umur pohon dari jumlah lapisan.

(36)

21 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

(5)

Suku-suku yang tinggal di hutan sering jual hutan

mereka. Mereka dapat uang dengan jual hutan. Tetapi

mereka dapat uang sedikit sekali. Perusahaan besar yang

beli hutan itu dapat uang sangat banyak dengan cara

menjual kayu. Perusahaan itu dapat uang sekitar duapuluh

kali lipat untuk kayu dari harga yang mereka bayar ke suku

pedalaman

.

(6)

Kalau hutan sudah habis, suku pedalaman tidak bisa

hidup di situ lagi. Dan akhirnya mereka semakin kecil dan

terpaksa pindah ke kota. Dengan menjual hutan, mereka

menjual masa depan mereka. Selain itu, binatang yang

dulu ada di hutan punah. Karena itulah banyak binatang

dan tumbuhan yang ada di Papua mulai hilang. Padahal

tumbuhan dan binatang itu tidak ada di tempat lain di

dunia

. (Contohnya binatang khas Papua seperti

cenderawasih, kakaktua, kelelawar, elang, kuskus dan

kura-kura mulut babi.)

(7)

Banyak perusahaan juga coba beli hutan untuk

jadikan kebun pohon

sawit

. Buah sawit diproses jadi

minyak. Minyak itu berguna, tetapi pohon asli tidak pernah

bisa tumbuh lagi di tempat bekas kebun sawit. Isi tanah

sudah berubah. Perusahaan sawit pakai racun untuk kasih

mati serangga. Racun itu tidak baik untuk kesehatan

manusia dan juga merusak air minum. Menurut

kesepakatan dunia, pemerintah harus minta izin kepada

suku-suku yang punya hutan itu untuk tebang

pohon-pohon.

(8)

Hutan hujan adalah

sumber

pengetahuan

, tempat

hidup tumbuhan dan hewan. Kita perlu jaga hutan dengan

baik. Hutan juga bisa menjadi tujuan turis datang, dengan

demikian masyarakat bisa hasilkan uang tanpa tebang

pohon. Dengan cara seperti ini, hutan masih akan terus

ada. Kalau kita tebang hutan hujan sekarang, anak-anak

nanti akan hidup dalam

kemiskinan

dan hanya tahu

burung cenderawasih dari foto-foto.

punah : habis benar

pengetahuan : ilmu atau pelajaran

(37)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 22

A. Baca kosakata baru yang ada di cerita.

B. Ada sebab. Tulis akibat.

1.

Sebab:

Orang tebang pohon sembarang.

Apa

akibat

yang mereka dapat?

2.

Sebab:

Pohon hilang dan turun hujan deras.

Apa

akibat

yang mereka dapat?

3.

Sebab:

Suku-suku jual hutan ke perusahaan.

Apa

akibat

yang mereka dapat?

4.

Sebab:

Hutan habis dan pohon-pohon sudah hilang.

Apa

akibat

akibat yang mereka dapat?

PELAJARAN 15c

(38)

23 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

Baterai

(1)

Erik suka kumpul

baterai sejak

kelas 1. Dia kumpul

baterai di ember. Sekarang ember itu sudah hampir

penuh. Erik sudah minta semua orang di lingkungan dia

untuk simpan baterai untuk dia. Baterai yang dia dapat

ada dari radio dan

senter

. Erik tidak kumpul baterai mobil

atau motor. Kadang-kadang Erik hitung baterai yang

sudah dia kumpul. Sekarang sudah ada 257 baterai.

Tangan Erik selalu kotor setelah dia hitung baterai karena

banyak baterai sudah bocor. Erik tidak takut tangan kotor.

Dia tidak

khawatir

. Dia merasa baik-baik saja.

(2)

Bapak Erik akan pasang

semen

di rumah. Erik

punya

rencana

mau kasih baterai ke tukang yang akan

campur

semen. Nanti

lantai

mereka akan punya warna

yang gelap sekali. Erik pikir itu akan tampak bagus.

(3)

Waktu Erik kelas tiga, ada tamu dari Jakarta ke

rumah. Itu teman lama bapak, teman

kuliah

bapak.

Namanya Pak Martin. Pak Martin tanya

hobi

Erik. Erik cerita

dia suka kumpul baterai-baterai. Pak Martin sangat

tertarik

.

Dia tanya, “

Sejak kapan suka kumpul b

aterai?”

Jawab Erik,

“Sejak kelas

1.

Pak Martin kaget, “Wow!

Sudah lama

sekali! Untuk apa kumpul baterai-

baterai?” Dengan santai

Erik jawab dia mau kasih ke tukang. Tukang akan campur

isi baterai dengan semen, supaya lantai lebih hitam. Pak

Martin langsung teriak, “Jangan!” Dia kaget sekali! Dia

tanya, “Apa

kah Erik tahu bahwa isi baterai itu beracun?

Apa Erik tahu apa yang ada di dalam baterai?” Erik tidak

tahu dia harus jawab apa. Dia kaget. Dia hampir tidak

percaya bahwa isi baterai

beracun

.

(4)

Pak Martin minta Erik untuk ambil ember dengan

baterai-baterai itu. Waktu Erik kasih ember itu, Pak Martin

lihat

kulit

tangan Erik

terkupas

. Dia tanya kenapa itu

terkupas. Erik tidak tahu. Pak Martin lihat ke ember, ada

baterai-baterai yang bocor. Dia yakin kalau kulit Erik

beracun : tidak baik untuk

tubuh kulit : bagian luar terkupas : kupas

(39)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 24

terkupas, karena selalu kena racun baterai,

Apakah kamu

sering pegang baterai-

baterai ini?”

tanya pak Martin.

“Ya

!

Saya pegang waktu saya hitung baterai-baterai itu,

jawab

Erik.

“Pasti kulit tanganmu terkupas karena kena isi baterai

yang bocor,” j

awab pak Martin.

“Kalau kamu campur isi

baterai di semen, nanti kulit kaki juga bisa terkupas. Udara

di rumah juga jadi tidak sehat. Yang lebih

parah

, kamu bisa

kena penyakit

kanker

,

” la

njut Pak Martin.

(5)

Pak Martin jelaskan bahwa baterai tidak bisa

dibuang

sembarang. Kalau baterai bocor dan dibuang

sembarang, air minum, tanah dan udara juga ikut beracun.

Lebih baik kita kumpul baterai dan

serahkan

ke orang yang

bisa

amankan

baterai-baterai itu.

(6)

Bapak cerita, kalau ada acara besar orang-orang

campur isi baterai dengan

minyak

. Mereka gosok itu di

badan supaya badan lebih hitam. Pak Martin hampir tidak

bisa percaya. Itu

bahaya

sekali! Dia bilang dia akan tulis

surat ke pemerintah

kabupaten

untuk mulai program

kumpul baterai. Erik sebenarnya senang akan rencana itu,

tapi dia juga sedih karena apa yang dia kumpul dalam tiga

tahun ternyata bahaya.

parah : berat

kanker : penyakit yang tumbuh di dalam daging

dibuang : lepaskan/ lempar serahkan : beri sesuatu

yang kita punya amankan : menjadikan

tidak bahaya minyak : air yang berlemak bahaya : bisa buat

celaka/sakit kabupaten: daerah yang dipimpin oleh

bupati

PELAJARAN 16b

Peribahasa:

Erik rasa seperti burung patah sayap.

(40)

25 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1

Contoh:

Bapak bawa hasil …. i

kan dari kali.

Bapak bawa tangkapan ikan dari kali.

1. Di tembok rumah Ronal banyak ....

2. Halaman rumah Rini banyak .

...

bunga.

3.

....

jatuh karena ditiup angin.

4. Di perpustakaan banyak

....

tentang alam.

B. Ganti nama orang dengan akhiran

nya yang punya arti milik atau kepunyaan.

Contoh:

A. Lengkapi kalimat. Pilih kata dari dalam kotak dan ubah kata itu menjadi kata

benda, dengan tambah akhiran -an.

PELAJARAN 17

jemur

tanam

tangkap

baca

tendang

coret

Jagung ini milik Ronal.

Jagung itu miliknya.

Ubi ini milik Salo.

……….

Pisang ini milik Meri.

……….

Nanas ini milik Lia.

……….

Kelapa ini milik Erik.

……….

(41)

Bahasa Indonesia kelas 3 semester 1 26

B. Ganti nama orang dengan kata ganti milik

nya.

Contoh:

PELAJARAN 18

A. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.

Contoh: Baterai diambil Erik.

Erik ambil baterai.

1. Baterai dikumpul Erik.

2. Baterai diisi Erik dalam ember.

3. Semen dicampur tukang.

4. Baterai dikubur Erik.

5. Rumah dibangun tukang pakai semen.

6. Senter dibeli kakak.

Baju ini milik Emi.

Baju itu miliknya.

Sepeda ini milik Oni.

……….

Mobil ini milik bapak Lia.

……….

Senter ini milik Ronal.

……….

Motor ini milik Linus.

……….

Tas ini milik Lia.

……….

Pensil ini milik Salo.

……….

Buku-buku ini milik Rini.

……….

Radio ini milik Neta.

(42)

27 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1

A. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktiif.

1. Buah pepaya dipetik Meri.

2. Sayur wortel ditanam Lia.

3. Ubi ditanam mama Ronal.

4. Daun kering dikubur dalam tanah.

5. Hutan dijaga bapak Oni.

6. Pohon bakau ditanam Erik.

B. Ganti nama orang dengan kata ganti milik

akhiran –nya.

1. Sekop ini milik nenek Erik.

2. Sapu lidi ini milik nenek Erik.

3. Senter ini milik Meri.

4. Baterai ini milik Andi.

5. Solar ini milik bapak Lia.

D. Pilih kata dari kotak. Ubah kata dengan tambah akhiran -an.

Contoh:

Seli beli

…..

di pasar.

Seli beli gorengan di pasar.

1. Bapak bersihkan

……

di kebun.

2. Meri bawa

……

ke kali untuk mencuci.

3. Oni bawa

……

makanan ke sekolah.

4. Ronal hapus

……

di papan

5. Meri baca

……

di buku.

Contoh: Pohon ditanam Erik dan bapak

Erik dan bapak tanam pohon.

C. Tulis ulang kalimat pakai huruf kapital dan tanda titik.

1. bapak lia baca berita tentang banjir di jayapura

2. setiap bulan juni masyarakat tanam pohon baru

3. di biak banyak pohon bakau

4. setiap hari sabtu kita bersihkan halaman sekolah

5. hutan hujan masih banyak di papua

PELAJARAN 19a

tanam

makan

goreng

tulis

catat

(43)

Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1 28

Pohon Bakau

Pohon bakau biasanya tumbuh di daerah dengan banyak hujan. Pohon-pohon

bakau tumbuh di pinggir laut dan kali. Air di laut dan kali kadang pasang, kadang

surut, jadi naik dan turun. Air laut dan air kali membawa banyak makanan untuk

pohon-pohon bakau. Air laut saat pasang masuk ke kali sehingga air kali juga ikut

bergaram.

Satu per lima dari semua pohon bakau di dunia ada di Indonesia. Pohon-pohon

bakau itu sangat banyak jenisnya. Provinsi Papua punya pohon bakau paling banyak

dari semua provinsi di Indonesia, khususnya di bagian Selatan.

Pohon bakau sangat menolong orang-orang di pesisir. Pertama, pohon-pohon

bakau melindungi rumah-rumah dari ombak laut, tsunami dan banjir. Ombak dari laut

akan kena pohon-pohon bakau dulu sebelum kena daratan.

Kedua, akar pohon bakau akan menambah tanah di pinggir laut atau kali.

Tanah dan pasir di laut dan kali terbawa air yang mengalir. Jika ada pohon-pohon

bakau maka tanah dan pasir itu akan tertahan oleh akar-akar. Akar-akar pohon bakau

yang bentuknya seperti jari-jari panjang membuat tanah naik dan tambah luas. Namun

jika tidak ada pohon-pohon bakau, tanah dan pasir akan terus terbawa. Daratan akan

berkurang, jadi laut dan kali akan makin besar.

Ketiga, pohon bakau sangat menolong dalam proses tangkap ikan dan udang.

Udang hanya bisa hidup di tempat yang terlindung dari ombak-ombak. Mereka tidak

bisa hidup di pantai. Akar-akar pohon bakau menjadi tempat udang-udang

berkembang biak. Udang-udang besar biasa diambil untuk dimakan atau dijual ke

pasar dan perusahaan-perusahaan.

Di beberapa tempat pohon bakau mulai habis, karena orang terus tebang. Ini

bahaya kalau orang-orang setempat tidak tanam pohon bakau yang baru.

Peribahasa:

Biar lambat asal selamat.

Artinya: Segala sesuatu harus dikerjakan

dengan hati-hati agar selamat.

Gambar

Gambar ikan pari manta
gambar tumbuh

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya, laporan tugas akhir dengan judul “ SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

Pertama-tama, marilah bersama-sama kita memanjatkan syukur Alhamdulillaah atas segala nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan

Mengawali pidato ini, saya mengajak hadirin sekalian, untuk sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat

Pertama-tama perkenankan kami mengajak kita semua, seraya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Esa atas segala karunia, nikmat, dan

Pertama-tama saya memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan karunia-Nya, akhirnya saya bisa menyelesaikan sebuah karya ilmiah dengan judul

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas berkat dan kasih karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan kesempatan dan

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang senantiasa memberikan berkah, rakhmat, dan karunia-Nya kepada kita bersama

Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan