BAB III
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA
3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang
3.1.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya, berdasarkan Perpres 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 dan Renstra Ditjen Cipta Karya 2015- 2019. Dalam Perpres 2 Tahun 2015, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disebut RPJM Daerah, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun sesuai periode masing-masing pemerintah daerah. Dalam Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019, sasaran pembangunan kawasan permukiman yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen;
2. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia;
3. Optimalisasi penyediaan layanan air minum
4. Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional; 5. Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman yang
mendukung;
6. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar;
7. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan.
1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0% melalui penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 63,58 hektar dan peningkatan keswadayaan masyarakat di 35 Kelurahan. 2. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung
termasuk keserasiannya terhadap lingkungan
3. Tercapainya akses air minum yang aman menjadi 100% melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.
4. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 % pada tingkat kebutuhan dasar melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.
3.1.2 Arahan Penataan Ruang
Kebijakan penataan ruang wilayah Kota adalah arahan pengembangan wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kota guna mencapai tujuan penataan ruang Wilayah Kota dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun.
Sedangkan Strategi penataan ruang wilayah Kota adalah penjabaran kebijakan penataan ruang ke dalam langkah-langkah pencapaian tindakan yang lebih nyata yang menjadi dasar dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah Kota. Kebijakan dan strategi Penataan Ruang wilayah Kota Pagar Alam, meliputi kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang wilayah.
Kebijakan pembangunan yang diterapkan oleh pemerintah Kota Pagar Alam untuk mencapai tujuan adalah ;
Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang;
2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, sumber daya air, serta prasarana dan sarana perkotaan yang terpadu dan merata di seluruh kawasan.
Kebijakan Pengembangan Kawasan Budidaya;
1. Perlindungan lahan pertanian terhadap alih fungsi lahan untuk perkotaan;
2. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar sesuai fungsi dan tidak melampaui daya dukung dan daya tamping lingkungan ; 3. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar
kegiatan budidaya;
4. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup; 5. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup;
6. Perwujudan pusat kota sebagai pusat pelayanan jasa; 7. Pengembangan objek wisata.
Tabel 3.1.
Penetapan Daerah Kota Pagar Alam
Penetapan Daerah Kota Pagar Alam sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN)
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Palembang
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Pagar Alam
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) -
Kawasan Strategis Nasional (KSN) -
Tabel 3.2.
Rencana Pola Ruang Kota Pagar Alam Tahun 2012 – 2032
No. Pola Ruang Luasan
1 2 3
A. KAWASAN LINDUNG
1 Hutan Lindung 28.740 Ha
2 Kawasan Lindung di luar hutan Lindung 10.290 Ha
Jumlah 39.030 Ha
B. KAWASAN BUDAYA
1 Tanaman Sayuran 1.700 Ha
2 Perkebunan rakyat 7.250 Ha
3 Sawah 8.495 Ha
4 Perumahan 2.877 Ha
5 Lingkungan Industri Kecil 8 Ha
6 Kawasan Industri 170 Ha
7 PTPN VII 1.575 Ha
8 Perdagangan Jasa 100 Ha
9 Bandara 500 Ha
10 Perikanan dan Peternakan 253 Ha
11 Kawasan Pemerintahan 100 Ha
12 Kawasan Wisata 300 Ha
13 Pemakaman 100 Ha
14 Fasilitas Pendidikan 388 Ha
15 Fasilitas Ibadah 73 Ha
16 Fasilitas Kesehatan 55 Ha
17 Ruang Terbuka Hijau 343 Ha
18 Ruang Terbuka Non Hijau 49 Ha
Jumlah 24.336 Ha
TOTAL 63.366 Ha
Sumber : RTRW Kota Pagar Alam 2012-2032
Gambar 3.1
Peta Pola Ruang Kota Pagar Alam
Sumber : RTRW Kota Pagar Alam 2012-2032
3.1.3 Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Gambar 3.2.
Peta Wilayah Pengembangan Strategis Kementerian PUPR Tahun 2015-2019
Sumber: Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019
Tabel 3.3 Daftar 35 WPS
Kelompok WPS WPS
WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu
Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-
Palembang-Tanjung Api-Api;
Metro Medan-Tebing Tinggi-Dumai- Pekanbaru;
Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang; Malang-Surabaya Bangkalan; Yogyakarta-Solo-Semarang; Balikpapan-Samarinda-Maloy; Manado-Bitung-Amurang; Makassar-Pare Pare- Mamuju
WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman
WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu
Kemaritiman
Batam-Bintan-Karimun;
Jambi-Palembang-Bangka Belitung
Kelompok WPS WPS
WPS Konektivitas Keseimbangan
Pertumbuhan Terpadu
Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi; Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang
Sibolga-Padang-Bengkulu; Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang; Banjarmasin-
Batulicin-Palangkaraya;
Ketapang-Pontianak-Singkawang- Sambas;
Gorontalo- Bolaang Mongondow; Palu-Banggai;
Sorong-Manokwari; Manokwari-Bintuni
WPS Konektivitas dan Pusat Pertumbuhan Wisata
Denpasar-Padang Bay
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang
Berkembang dan Hinterland
Sabang-Banda Aceh-Langsa
WPS Pusat
Pertumbuhan Baru, Hinterland dan Perbatasan
Jayapura-Merauke
WPS Pusat Pertumbuhan Wisata dan Hinterland
Pulau Lombok
WPS Pertumbuhan Baru dan Perbatasan
Kupang-Atambua
WPS Pertumbuhan Baru Tanjung Lesung - Sukabumi -
Pangandaran - Cilacap;
Mamuju-Mammasa-Toraja-Kendari
WPS Pertumbuhan Terpadu Baru dan Wisata
Labuan Bajo-Ende
WPS Pertumbuhan Wisata dan Hinterland
Pulau Sumbawa
WPS Perbatasan Temajuk-Sebatik
WPS Aksesibilitan Baru Nabire-Enarotali-(Ilaga-Timika)-Wamena
WPS Pulau Kecil Terluar Pulau Pulau Kecil Terluar (tersebar)
Sumber: Renstra Kementerian PU-PR 2015-201
Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 berdasarkan kepada :
1. Norma Pembangunan 2. Dimensi Pembangunan
a. Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat.
Pembangunan mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama pembangunan, tidak hanya di birokrasi tetapi juga pada seluruh komponen masyarakat.
b. Dimensi pembangunan sektor unggulan.
Hal ini meliputi kedaulatan pangan, ketahanan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman dan kelautan, pariwisata dan industri. c. Dimensi pemerataan dan kewilayahan
3. Kondisi sosial, politik, hukum, dan keamanan yang stabil. 4. Quickwins.
Pengembangan wilayah dibagi menurut wilayah Pulau/Kepulauan yang dikelompokkan ke dalam beberapa tipe wilayah pengembangan yang diistilahkan “Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)” yang di dalamnya melingkupi kawasan perkotaan, kawasan industri, dan kawasan maritim berdasarkan pada tema atau potensi per pulau. Kabupaten Musi Rawas terletak di Pulau Sumatera.
Tema besar pengembangan wilayah Pulau Sumatera adalah : Pintu Gerbang Perdagangan Internasional; Industri Berbasis Komoditas Kelapa Sawit, Karet, Timah, Bauksit, & Kaolin; Lumbung Energi Nasional, Termasuk Pengembangan Energi Terbarukan Biomassa; Hilirisasi Komoditas Batu Bara; dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Berbasis Maritim (Kelautan).
dan Pulau lainnya. Poin Keempat, diterpadukan dengan program pengembangan Tol Laut (pelabuhan hub dan pelabuhan feeder) yang di antaranya di Pulau Sumatera (Malahayati, Belawan, Kuala Tanjung, Teluk Bayur, Panjang, Batu Ampar, Jambi: Talang Duku, dan Palembang: Boom Baru); Pulau Jawa (Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Tanjung Emas); Pulau
Kalimantan (Sampit, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Kariangau, dan Pontianak); Pulau Bali dan Nusatenggara (Kupang); Pulau Sulawesi (Makasar, Pantoloan, Kendar dan Bitung); Kepulauan Maluku (Ternate: A. Yani dan Ambon); dan Pulau Papua (Sorong dan Jayapura).
Dilihat dari peta di atas, Palembang termasuk dalam Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang. Indikasi program di 35 WPS menyebutkan Palembang termasuk daerah WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu dan WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman, pengembangan Kota Pagar Alam tidak diarahkan pada pengembangan kemaritiman dikarenakan secara geografis Kota Pagar Alam tidak terletak di kawasan pesisir, namun arahan fungsi pengembangan wilayah Kota Pagar Alam diarahkan pada tiga substansi yaitu agro, kawasan lindung dan pengelolaan sumber daya alam secara arif.
Strategi pembangunan yang diterapkan oleh pemerintah Kota Pagar
Alam dalam melaksanakan kebijakan yang terkait dengan permukiman dan infrastruktur diantaranya adalah ;
1. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi darat, dan udara, serta keterpaduan intra dan antar moda;
2. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya air, mempercepat konservasi sumber air, serta meningkatkan pengendalian daya rusak air;
3.1.4 Arahan Rencana Pembangunan Daerah
Arahan pembangunan daerah sesuai dengan RPJMD Provinsi, RPJMD Kota Pagar Alam, dan Renstra SKPD terkait untuk pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPJMD Kota Pagar Alam Tahun 2013-2018 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2013-2018 memuat visi, misi, tujuan dan sasaran serta prioritas program.
Dengan mempertimbangkan kemajuan yang telah dicapai pada periode 2008-2013; memperhatikan hasil analisis isu strategis; mengacu visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota yang terpilih untuk masa bakti Tahun 2013-2018; mengikuti prioritas pembangunan RPJPD Kota Pagar Alam Tahun 2005-2025; memperhatikan prioritas pembangunan nasional; merujuk pada tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; serta memperhatikan tujuan pembangunan millenium, maka Visi Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 adalah
“Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, erakhlaq Mulia, Dan Didukung Oleh Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh
Dalam Lingkungan Yang Alami”.
Berdasarkan visi pembangunan yang telah ditetapkan, misi pembangunan Kota Pagar Alam Tahun 2013-2018 sebagai berikut:
1. Mengembangkan kualitas SDM melalui kesehatan yang adil merata, pendidikan yang terjangkau dan bermutu, menuju akhlaq mulia yang dilandasi iman dan taqwa.
2. Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Dalam Pelayanan Publik menuju masyarakat , Aman, Damai dan Demokratis. 3. Memperkuat ekonomi kerakyatan dengan basis sumber daya alam,
agrobisnis, dan kelestarian lingkungan hidup.
5. Mengembangkan infrastruktur dalam rangka layanan dasar dan daya saing daerah.
Misi Pertama: Terjaminnya kesehatan SDM yang adil, beradab dan merata diseluruh wilayah Kota Pagar Alam
Tabel 3.4
Hubungan Visi, Misi Tujuan dan sasaran pada Misi Mengembangkan kualitas SDM melalui kesehatan yang adil merata, pendidikan yang terjangkau dan
bermutu, menuju akhlaq mulia yang dilandasi iman dan taqwa.
No Misi Tujuan Sasaran
pendidikan yang
terjangkau dan
bermutu, menuju
akhlaq mulia
yang dilandasi
iman dan taqwa.
1. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
1) Meningkatnya cakupan
ketersediaan obat dan makanan
2) Meningkatnya cakupan
layanan kesehatan masyarakat
2.Meningkatkan layanan
Rumah Sakit , Puskesmas
dan jajarannya sebagai
BLU
1) Meningkatnya Persentase
Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya
2) Meningkatnya Prosentase
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit yang memenuhi standar kesehatan
3. Meningkatkan kualitas rumah memenuhi syarat kesehatan
1) Meningkatnya Persentase
Pengembangan Lingkungan Seh
4. Meningkatkan ketersediaan fasilitas olah raga dan rekreasi
1) Meningkatnya Persentase
ketersediaan fasilitas olah raga dan rekreasi
5. Meningkatkan layanan Keluarga Berencana
1) Meningkatnya cakupan layanan Keluarga Berencana 6. Meningkatkan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
1) Meningkatnya cakupan layanan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak .7. Meningkatkan pemerataan
dan kualitas pendidikan masyarakat
1) Meningkanya
2) Meningkanya Pengelolaan Pendidikan menengah sesuai ketentuan
3) Meningkatnya
pengelolaan Pendidikan Non formal sesuai dengan ketentuan
4) Meningkatnya Persentase
pengelolaan Mutu Pendidik dan tanaga kependidikan
8.Meningkatkan pengelolaan
arsip daerah
1) Meningkatnya Cakupan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kearsipan
9.Meningkatkan pengelolaan
perpustakaan
1) Meningkatnya Cakupan
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Misi Kedua: Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Dalam Kerangka Pelayanan Publik.
Tabel 3.5
Hubungan Visi, Misi Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Dalam Pelayanan Publik menuju masyarakat , Aman, Damai dan
Demokratis
No Misi Tujuan Sasaran
1 2 3 4
1 Memperkuat Tata
Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih
Dalam Pelayanan
Publik menuju
masyarakat , Aman,
Damai dan
Demokratis
1. Meningkatkan kinerja
pemerintahan daerah
menuju good governance
1) Meningkatnya Prosentase
peningkatan sarana dan prasarana aparatur
2) Meningkatnya Cakupan
pengelolaan keuangan
dan aset daerah 2. Meningkatkan ketersdiaan
dokumen Perencanaan Tata Ruang
1) Meningkatnya Persentase Perencanaan Tata Ruang
3. Meningkatkan ketersediaan data/informasi
1). Meningkatnya Cakupan ketersediaan
Data/Informasi
4. Meningkatkan ketersdiaan
dokumen perencanaan pembanguan
1) Meningkatnya
keterdesdiaan dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah
5. Meningkatkan kinerja
pemerintah daerah
1) Meningkatnya Prosentase
2) Meningkatnya Prosentase keterseiaan dokumen hasil Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3) Meningkatnya Persentase
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
4) Meningkatnya Cakupan
pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
6.Meningkatkan layanan sosial
1) Meningkatnya Pelayanan
dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
7.Meningkatkan Penataan Administrasi Kependudukan
1). Meningkatnya cakupan Penataan Administrasi Kependudukan 8.Meningkatkan layanan
Ketenagakerjaan
1) Meningkatnya layanan
ketenagakerjaan 9.Meningkatkan
pemberdayaan masyarakat kelurahan
1) Meningkatnya Cakupan
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
10.Meningkatkan kinerja
penegakan Peraturan
Perundang-undangan Daerah
1) Meningkatnya cakupan
penegakan Peraturan
Perundang-undangan Daerah
11.Meningkatkan keamanan
dan ketetiban Kota Pagar Alam
1) Meningkatnya Cakupan
Keamanan dan
kenyamanan Lingkungan
12. Meningkatkan akuntablitas pengelolaan keuangan dan asset daerah
1) Meningkatnya Persentase
Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
13.Meningkatkan pelaksanaan
azas demokratisasi dalam kehidupan politik
1 ) Meningkatnya Cakupan layanan pelaksanaan azas demokratisasi dalam kehidupan politik
14.Meningkatkan
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1) Meningkatnya Persentase
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
15.Meningkatkan kualitas
Lembaga Perwakilan
Rakyat
1)Meningkatnya Cakupan
Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Tabel 3.6
Hubungan Visi, Misi Memperkuat ekonomi kerakyatan dengan basis sumber daya alam, agrobisnis, dan kelestarian lingkungan hidup.
No Misi Tujuan Sasaran
1 2 3 4
1 Memperkuat
ekonomi kerakyatan
dengan basis
sumber daya alam,
agrobisnis, dan
kelestarian lingkungan hidup
1.Meningkatkan
pertumbuhan penanaman modal di Kota Pagar Alam
1) Meningkatnya Investasi
daerah
2.Meningkatkan
pengelolaaan pertanian
1) Meningkatnya Produktivitas
pertanian 3.Meningkatkan pengelolaan
perkebunan
1) Meningkatnya cakupan Produksi Hasil Perkebunan
4.Meningkatkan pengelolaan peternakan
1)Meningkatnya Prosentase Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
5.Meningkatkan pengelolaan perikanan
1)Meningkatnya cakupan pengolahan dan
pemasaran Produksi perikanan
6.Meningkatkan penyuluhan,
pertanian,perikanan dan
kehutanan
1) Meningkatnya Prosentase petani mendapatbimbingan dan penyuluhan pertanian 7.Meningkatkan pengelolaan
dan pelestarian hutan
1) Meningkatnya Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan
8.Meningkakan pengelolaan lingkungan hidup
1)Terlaksananya
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
9.Meningkakan pengelolaan persampahan
1)Terlaksananya
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 10.Meningkatkan
pengelolaan industri
1) Meningkatnya Cakupan Pengembangan Industri
11.Meningkatkan
pengelolaan perdagangan
1) Meningkatnya pengelolaan Perdagangan
12.Meningkatkan
pengelolaan Koperasi dan UKM
1) Meningkatnya Persentase Pengembangan
Kewirausahaan Dan
Keunggulan Kompetitif UKM
Tabel 3.7
Hubungan Visi, Misi Mengembangkan Kepariwisataan Kota Pagar Alam Berbasis Wisata Alam, Wisata Budaya, Beserta Atraksinya Yang Bercirikan
Nilai Dan Kearifan Lokal.
No Misi Tujuan Sasaran
1 2 3 4
1 Mengembangkan
kepariwisataan Kota Pagar Alam berbasis wisata alam, wisata
budaya, beserta
atraksinya yang
bercirikan nilai dan kearifan lokal
1.Mewujudkan pengembangan
kepariwisataan Kota Pagar Alam berbasis wisata alam,
wisata budaya, beserta
atraksinya yang bercirikan nilai dan kearifan lokal
1) Meningkatnya Persentase
Pengelolaan Kekayaan
Budaya
2) Meningkatnya Persentase
Pengembangan Nilai
Budaya
2.Meningkatkan pengelolaan pariwisata
1) Meningkatnya Persentase layanan Pariwisata
Misi Kelima: Mengembangkan infrastruktur dalam rangka layanan dasar dan daya saing daerah
Tabel 3.8
Hubungan Visi, Misi Mengembangkan infrastruktur dalam rangka layanan dasar dan daya saing daerah.
No Misi Tujuan Sasaran
1 2 3 4
1 Mengembangkan
infrastruktur dalam rangka layanan dasar dan daya saing daerah
1. Menyiapkan Infrastruktur
daerah yang memadai
1) Menyiapkan Infrastruktur
daerah yang memadai
2) Meningkatnya Prosentase
pengembangan dan pengelolaan Rumah
2. Meningkatkan
ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan
1) Meningkatnya layanan
Perhubungan
3. Meningkatkan
ketersediaan sarana dan prasarana komuniasi dan informatika
1) Meningkatnya Pelayanan
Tabel 3.9.
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kota Pagar Alam Dengan Prioritas Provinsi Sumatera Selatan
No Program Prioritas Kota Pagar Alam Program Prioritas Provinsi Sumatera
Selatan
1 2 3
1 Prioritas Pembangunan Nomor Satu;
Pendidikan unggul berstandar, didukung
oleh Infrastruktur pendidikan yang memadai, guru yang berkualitas, pengelolaan perpustakaan dan arsip
Program Prioritas Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Budaya
2 Prioritas Pembangunan Nomor Dua;
Kesehatan merata, bermutu dan berstandar yang didukung oleh Pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga sejahtera
Program Prioritas Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Budaya
3 Prioritas Pembangunan Nomor Tiga;
Pemenuhan infrastruktur dasar yang didukung oleh sarana prasarana perhubungan, komunikasi dan Informatika
Prioritas Pengembangan Wilayah.
4 Prioritas Pembangunan Nomor Empat;
Peningkatan Kemandirian pangan melalui produktivitas pertanian dalam arti luas
Program Prioritas Pembangunan Pertanian
5 Prioritas Pembangunan Nomor Lima;
Peningkatan daya saing ekonomi melalui produktivitas non
pertanian,Penanaman Modal, Koperasi UKM, perdagangan dan industri
Program Prioritas Investasi dan Pengembangan Usaha
6 Prioritas Pembangunan Nomor
Enam; Pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan desa didukung oleh Penanganan masalah sosial, kependudukan; tenaga kerja dan pelestarian lingkungan hidup
Program Prioritas Ketujuh Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Bencana
7 Prioritas Pembangunan Nomor Tujuh
Akuntabilitas kinerja kepemerintahan didukung oleh tertib kepegawaian daerah, dan Pengelolaan Keuangan yang baik
Program Prioritas Pertama; Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
8 Prioritas Pembangunan Nomor
Delapan; Penanganan masalah sosial, kependudukan, tenaga kerja dan mendorong kehidupan
beragama Darussalam
Program Prioritas Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Budaya
9 Prioritas Pembangunan Nomor Sembilan
Penanggulangan Kemiskinan
Program Prioritas Ketiga Penanggulangan Kemiskinan
10 Prioritas Pembangunan Nomor Sepuluh
Program Pembangunan Daerah yang ditopang oleh Perencanaan, Agenda Riserch Daerah; Keamanan, ketertiban dan kehidupan demokratis
Program Prioritas Ke Delapan Pengembangan Wilayah.
Tabel 3.10
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan RPJMD Kota Pagar Alam
Tujuan SASARAN INDIKATOR
SASARAN KODE PADA TAHUN
AWAL PERENCANA
AN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
UNIT KERJA SKPD PENANGGU
NG JAWAB
LOKASI
TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 KONDISI KINERJA PADA
AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
2013 2014 2015 2016 2017 Administrasi Perkantoran
90% 90% 1.562.079.226 90% 2.528.617.922 90% 2.528.617.922 90% 2.592.130.922 90% 2.602.130.922 90% 2.528.617.922 Sekretariat Pagar Alam
Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah paket
jasa komunikasi 12 12 169.800.000 12 205.800.000 12 205.800.000 12 225.800.000 12 235.800.000 12 245.800.000 Sekretariat Pagar Alam
Jumlah paket jasa Sumber Daya Air dan Perizinan Kendaraan
1.01.10 Alat Tulis Kantor
Ketersediaan Alat Tulis Kantor yang dibeli
Cetakan dan Penggandaan
Jumlah Lembar
Penggandaan 2500 2500 Rumah Tangga
Jumlah Item Peralatan rumah tangga yang dibeli Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Jumlah Bahan Bacaan/ Surat Kabar yang di beli
300 Exp Surat Kabar Harian, 20 Buku Majalah dan
30
48.500.000 Sekretariat Pagar Alam
1.03.1.03.
1.01.18
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Rapat-rapat Konsultasi keluar daerah yang dilaksanakan
34 Kali Eselon II, 36 Kali Eselon III, 42 Kali Eselon IV, 40 Kali Staf, 22 KaliSopir
34 Kali Eselon III,
42 Kali Eselon III,
42 Kali Eselon III,
42 Kali Eselon III,
42 Kali Eselon III,
42 Kali
941.910.000 Sekretariat Pagar Alam
Khusus dan Hari-hari Tertentu
Jumlah Ketersediaan Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor
Jumlah Unit Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor
15 15 69.000.000 15 360.000.000 15 360.000.000 15 360.000.000 15 360.000.000 15 360.000.000 Sekretariat Pagar Alam
Meningkatny a ketersediaa
Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
90% 90% 1.709.684.799 90% 2.009.627.000 90% 2.009.627.000 90% 2.009.627.000 90% 1.982.977.000 90% 1.632.977.000 Sekretariat Pagar Alam
Jumlah Paket Pembangunan
1.03.1.03. 1.02.53
Operasional Kegiatan Pnpm
Jumlah Paket Operasional
650.000.000 Sekretariat Pagar Alam
Jumlah Paket Operasional
58.680.000 Sekretariat Pagar Alam
Peralatan dan Pengadaan
Jumlah Paket Operasional Kegiatan Bidang Peralatan dan Pengadaan
174.297.000 Sekretariat Pagar Alam
Bidang Bina Marga
Jumlah Paket Pengadaan Kendaraan Operasional Bidang Bina Marga
0 0 0 1 350.000.000 1 350.000.000 0 0 1 350.000.000 0 0 Pagar Alam
Peningkatan pemahaman thd Peraturan
Perundang-Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Pendidikan dan Pelatihan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
90% 90% 8.768.709.400 90% 10.695.000.000 90% 10.695.000.000 90% 10.695.000.000 90% 10.195.000.000 90% 12.000.000.000 Pagar Alam
1.03.1.03. 01.24.06
Kegiatan Pembangunan Jaringan Air Bersih / Air Minum
Jumlah Paket Pembangunan Jaringan Air Bersih / Air Jaringan Irigasi
Jumlah Paket Peningkatan Jaringan Irigasi
38 38 6.773.573.400 29 7.155.000.000 29 7.155.000.000 25 7.500.000.000 25 7.500.000.000 30 8.500.000.000 Pagar Alam
90% 90% 46.935.000.000 90% 107.550.000.00
0 90% 107.550.000.000 90% 110.000.000.000 90% 110.000.000.000 90%
150.000.000.00
Jumlah Paket Kegiatan
Jumlah Paket Kegiatan
Jumlah Paket Kegiatan Pembuatan Siring Pasangan
0 0 0 15 3.039.000.000 15 3.039.000.000 13 3.039.000.000 18 3.539.000.000 15 3.539.000.000 Pagar Alam
Jumlah Paket Kegiatan an Kinerja Pengelolaan Air Limbah
Persentase
Jumlah Paket Penyediaan Bahan-bahan PAM
Meningkatny
Jumlah Paket Kegiatan
Jumlah Paket Kegiatan
Sekretariat
Pagar Alam
Meningkatny a Penerangan Jalan Umum
90% 90% 1.837.971.466 90% 2.560.000.000 90% 2.560.000.000 90% 2.560.000.000 90% 2.760.000.000 90% 2.760.000.000 Sekretariat Pagar Alam
Jalan, Taman dan Hutan Kota
Jumlah Paket Kegiatan Penerangan Jalan Umum
2 2 1.837.971.466 23 2.560.000.000 23 2.560.000.000 20 2.560.000.000 25 2.760.000.000 25 2.760.000.000 Sekretariat Pagar Alam
1.09
8.000.000.000 Sekretariat Pagar Alam
Jumlah Paket Kegiatan
3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
3.2.1 Rencana Kawasan Permukiman (RKP)
Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman Kota Pagar Alam berdasarkan RTRW Kota Pagar Alam, dijabarkan sebagai berikut :
1. Kawasan Permukiman Perkotaan
Menunjukkan areal kawasan permukiman perkotaan, kawasan ini menempati areal dengan bentuk wilayah datar-berombak (0-8%), jenis tanah Latosol dan andosol dan pola penggunaan lahan eksisting permukiman dan pekarangan. Kawasan ini menyebar secara spot-spot, terutama di pusat-pusat ibukota kecamatan dan desa/kelurahan di seluruh kecamatan di Kota Pagar Alam.
Arahan pemanfaatan ruang ditujukan untuk mengoptimalkan dan mengendalikan peruntukan lahan dengan tetap mempertahankan keberadaan fungsi resapan melalui ruang terbuka hijau (RTH). Untuk itu perlu pengaturan aktivitas pembangunan melalui penerapan Koefisien Dasar Bangunan (KDB). Guna mengoptimalkan fungsi layanan bagi penduduk kota serta pelayanan ekonomi bagi wilayah belakangnya, maka perlu penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang memadai, serta dukungan prasarana jalan dan terminal antar kota baik berupa terminal penumpang maupun terminal barang yang menunjang pembangunan agropolitan.
2. Kawasan Permukiman Perdesaan
fasilitas sosial dan fasilitas umum perdesaan yang mendukung kegiatan pertanian /agropolitan.
Tabel 3.11
Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Kota Pagar Alam
No Isu Strategis
1 2
3 4
Banyaknya kawasan permukiman kumuh.
Masih kurangnya jumlah perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat golongan bawah terutama untuk sektor informal.
Belum mencukupinya sarana dan prasarana permukiman
Masih belum terkoordinasinya penanganan pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman
Sumber : SPPIP Kota Pagar Alam
3.2.2 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air minum. Penyelenggara pengembangan SPAM adalah badan usaha milik negara (BUMN)/badan usaha milik daerah (BUMD), koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum. Penyelenggaraan SPAM dapat melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SPAM berupa pemeliharaan, perlindungan sumber air baku, penertiban sambungan liar, dan sosialisasi dalam penyelenggaraan SPAM.
1. Peningkatan Akses Aman Air Minum 2. Pengembangan Pendanaan
3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
4. Pengembangan dan Penerapan Peraturan Perundang-undangan 5. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Minum
6. Peningkatan Peran dan Kemitraan Badan Usaha dan Masyarakat
7. Penyelenggaraan Pengembangan SPAM yang Sesuai dengan Kaidah Teknis dan Penerapan Inovasi Teknologi
Peningkatan cakupan akses air minum dengan jaringan perpipaan khususnya pada masyarakat perdesaan yang belum terjangkau oleh SPAM melalui melalui penyediaan pelayanan sarana dan prasarana air minum. Rencana pengembangan SPAM adalah dengan :
1. Pembuatan Rencana Induk SPAM (RISPAM) pada tahun 2014.
2. Penerbitan Perwako tentang RISPAM (sedang proses penyusunan Perwako).
3. Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa distribusi.
4. Penambahan kapasitas dan sistem sambungan rumah air minum serta perlindungan sumber air baku dari pencemaran lingkungan.
Selain itu juga diperlukan adanya rencana penurunan kebocoran air minum berkaitan dengan rencana pengembangan SPAM. Pembuatan Masterplan akan membantu pembentukan zonasi skala prioritas penanggulangan kebocoran berdasarkan tingginya tingkat kebocoran yang terjadi.
3.2.3 Strategi Sanitasi Kota (SSK)
1. Pembangunan Air Limbah
Sumber: MPS Kota Pagar Alam
Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik Air Limbah Permukiman
1. Berkurangnya Praktek buang Air Besar Sembarangan(BABs) dari 33%
menjadi 0% (pada tahun 2018)
2. Meningkatkan Kesadaran Mayarakat Sebesar 33% atau 123.459 jiwa
untuk tidak BABs pada akhir tahun 2018
3. Meningkatnya akses prasarana dan sarana air limbah sistem on site di
perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat dari 89,8% menjadi 95% di tahun 2017
4. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana jamban keluarga
dengan tengki septik yang tidak aman dari 10,2% menjadi septik aman 0% atau meningkat 10,2% (7.632 KK) pada akhir 2018
5. Tersedianya regulasi air limbah permukiman domestic pada tahun 2018
6 Terpisahnya antara regulator dan operator dalam pengelolaan IPLT pada
tahun 2018
7. Meningkatkan dan mengembangnya sumber pendanaan prasarana
dan sarana air limbah permukiman setiap tahunnya
Sumber: MPS Kota Pagar Alam
Strategi Pembangunan Air Limbah dilaksanakan dengan Penetapan sistem dan zona Sanitasi dilakukan untuk mengidentifikasi sistem sanitasi yang paling sesuai untuk suatu wilayah dan membantu perumusan program dan kegiatan yang paling sesuai dengan kondisi wilayah berdasarkan sistem yang diusulkan.
Sasaran Prioritas Pembangunan Air Limbah
1 Sosialisasi rencana pembangunan MCK umum kepada masyarakat
oleh Dinas Terkait
2 Pembebasan Lahan/Tanah
3 Perencanaan detail (DED) MCK Umum
4 Biaya Operasional dan Pemeliharaan MCK Umum
5
Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah domestic (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK ++)
6 Sosialisasi rencana pembangunan MCK++ kepada masyarakat oleh Dinas
Terkait
7 Perencanaan detail (DED) MCK ++
8 Pembebasan Lahan/Tanah
9 Studi AMDAL Pembangunan IPLT
10 Sosialisasi dan Kampanye rencana Pembangunan IPLT
11 Pembebasan Lahan/Tanah
Air Limbah yang dimaksud disini adalah air limbah permukiman
(Municipal Wastewater) yang terdiri atas air limbah domestik (rumah
tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap kualitas lingkungan sehingga perlu dilakukan pengolahan.
Pengolahan air limbah permukiman di Indonesia ditangani melalui dua sistem yaitu sistem setempat (onsite) ataupun melalui sistem terpusat
(offsite). Sanitasi system setempat (onsite) adalah sistem dimana fasilitas
pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi individual sedangkan sanitasi sistem terpusat
(offsite) adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan
dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
2. Pembangunan Persampahan
Sampah dapat didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah yang dikelola dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan UU 18 tahun 2008 yaitu : o Sampah rumah tangga yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga (tidak termasuk tinja);
o Sampah sejenis sampah rumah tangga berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dll;
khusus di TPA secara aman sesuai peraturan perundangan.
Pengelolaan sampah dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian timbulan sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah dengan mempertimbangkan factor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi, konservasi, estetika, dan faktor lingkungan lainnya.
Sasaran pembangunan Persampahan terkait sanitasi sampai dengan periode Tahun 2018 di Kota Pagar Alam disusun berdasarkan tingkat prioritas dan hasil kesepakatan pokja sanitasi Kota Pagar Alam yaitu sebagai berikut:
Sasaran Prioritas Pembangunan Persampahan
1 Meningkatkan kapasitas TPA Tiang Pumpung Kepungut yang baru di tahun
2018
2 Mendorong pengolahan sampah dengan 3R di desa hingga kecamatan di tahun 2018
3 Meningkatnya kualitas layanan pengelolaan persampahan sesuai dengan
UU persampahan dan SPM pada akhir tahun 2018
4 Berdasarkan UU No. 18 tahun 2008, rencana pengelolaan persampahan di
TPA menggunakan metode Sanitary
5 Meningkatnya peran serta swasta dalam pengembangan sistem pengelolaan persampahan
6 Pembangunan TPS
7 Transfer Depo Pembebasan Lahan
8 Penyusunan DED Transfer Depo
9 Penyusunan DED Landasan Kontainer
10 Penyusunan DED TPA Kota Pagar Alam 11 Pembangunan TPA di Kota Pagar Alam
12 Pembangunan dan pengelolaan TPS di Kota Pagar Alam Sumber: MPS Kota Pagar Alam
Tujuan dan Sasaran Persampahan Domestik
Sampah Permukiman
1. Meningkatnya cakupan pelayanan pengangkutan sampah dari 7,5 %
menjadi 30% pada wilayah perkotaan dan 2,5% menjadi 20% pada derah pedesaan pada akhir tahun 2017
2. Pengurangan timbunan sampah dari sumbernya sebanyak 1,8% menjadi
25% pada akhir tahun 2018
3. Meningkatnya kualitas layanan pengelolaan persampahan sesuai dengan
UU persampahan dan SPM pada akhir tahun 2018
TPA menggunakan metode Sanitary
5. Meningkatnya peran serta swasta dalam pengembangan sistem
pengelolaan persampahan
6. Mendorong pengolahan sampah dengan 3R di desa hingga kecamatan
di tahun 2018
7. Bertambahnya truk sampah dari 5 truk di tahun 2012 hingga menjadi 30
truk sampai dengan tahun 2018
Sumber: MPS Kota Pagar Alam
Strategi Pembangunan Persampahan Melakukan pembangunan TPA, Penerapan konsep 3R untuk upaya pengurangan sampah, pengadaan sarana prasarana persampahan, melakukan penyuluhan penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan persampahan dan diadakannya bimtek pengomposan untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan dapat digunakan sebagai pupuk oleh petani.
3.2.4 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Kawasan Perkotaan Kota Pagar Alam ibukota Kota Pagar Alam, sesuai dengan konsep RTRW, dan koridor penataan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan kawasan Perkotaan Kota Pagar Alam, karena itu maka perencanaan dan pembangunan infrastruktur kawasan, juga harus terintegrasi secara sistem. Untuk itu, maka lingkup indikasi program terbagi atas indikasi program pembangunan yang bersifat menyeluruh untuk seluruh kawasan, terutama yang berkaitan dengan pembangunan fisik infrastruktur dan atau public utilities pada seluruh kawasan mencakup :
1. Penataan sisi luar daerah milik jalan (damija) lengkap dengan pembuatan jalur pedestrian 2 jalur lebar 2 meter, dan pembuatan/pembenahan saluran drainase yang menerus sesuai dengan standar kelas jalan serta penandaan batas lahan milik pemerintah Koya dan milik pribadi.
2. Pemasangan pju (penerangan jalan umum) dan penerangan untuk pedestrian setiap jarak 50 meter.
4. Penataan sempadan irigasi.
5. Pembuatan halte kendaraan umum dan jalur perlambatan, disesuaikan dengan rencana pengaturan lalu lintas route angkutan umum.
6. Penataan street furniture, setiap 50 meter.
7. Penataan tata informasi sesuai dengan rencana tiap meter sepanjang pedestrian.
8. Pembangunan jalan baru (atau pelebaran jalan lintas eksisting), serta membangun beberapa gerbang bukaan dan landmark di persimpangan jalan.
9. Penataan kawasan perdagangan dan jasa. 10. Penataan kawasan perkantoran.
11. Penataan kawasan perumahan.
12. Penataan ruang-ruang terbuka dan sempadan sungai.
13. Penataan dan pembangunan saluran drainase primer pada jalan utama kota.
Sedangkan bentuk indikasi program untuk masing-masing kawasan adalah kegiatan pembangunan dan pengembangan sesuai dengan arahan masing-masing segmen blok penataan pada tiap-tiap bagian wilayah perkotaan.
Untuk merealisasikan program-program pembangunan/ pengembangan fisik ini, beberapa program non fisik perlu dilakukan sebagai berikut:
b. Program sosialisasi RTRW dan persiapan partisipasi masyarakat. Untuk merealisasikan semua program sesuai arahan RTRW, selain perlu dilakukan sosialisasi RTRW kepada seluruh stakeholder yang terkait dengan pengembangan kawasan ini, juga perlu dipersiapkan sistem partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan kawasan ini.
c. Penyusunan Masterplan/Development Plan/ Site Plan kawasan lengkap dengan studi kelayakan teknis dan finansialnya.
Rencana umum dan panduan rancangan merupakan ketentuan-ketentuan rancangan tata bangunan dan lingkungan yang bersifat umum dalam mewujudkan lingkungan/ kawasan perencanaan yang layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan. Komponen rancangan meliputi: struktur peruntukan lahan, intensitas pemanfaatan lahan, tata bangunan, sistem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang terbuka dan tata hijau, tata kualitas lingkungan, sistem prasarana dan utilitas bangunan. Panduan rancangan bersifat mengaktualisasikan tujuan penataan lingkungan/ kawasan yang layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan secara lebih terstruktur dan mudah dilaksanakan (design
guidelines).
Rencana investasi pembangunan yang akan dilakukan di kawasan ini (sesuai indikasi program) dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
A. Pemerintah kabupaten menganggarkan dana pembangunan melalui APBD, terutama untuk penyediaan sarana dan prasarana lingkungan yang berfungsi sebagai public utilities di sepanjang kawasan ini.
para pengembang di sekitar jalan yag ada membuat jalan lokal/ frontage di lokasi masing-masing petak lahan.
C. Mengajak dan memfasilitasi masyarakat penghuni pemilik lahan di sepanjang kawasan ini untuk bersama-sama menata dan membangun kawasan sesuai arahan RTRW dengan kompensasi fiscal selama kurun waktu tertentu.
D. Mengajak pihak pemilik lahan, swasta dan atau masyarakat atas sepengetahuan pemerintah untuk bersama-sama menata jalur pedestrian, sempadan sungai atau halaman kapling sebagai ruang terbuka hijau dan tanaman hias.
3.2.5 Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Tabel 3.12
Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
No Rencana Produk (ada/tidak) Status Pembangunan Arahan
Indikasi Program Kegiatan
Lokasi
1 RKP Ada Ada Ada Ada
2 RISPAM Ada Ada Ada Ada
3 SSK Ada Ada Ada Ada