MANAJEMEN
ffi"9"3
LAPORAN
PBNELITIAI{
LEMBAGA PEI\ELITTAN I}AN PUBLIKASI TLMIAFT'
.'UNIVERS
ITAS
TARUMANAGARA
PEMBAJAKAN SOFTWARE KOMPUTER
DI
KALANGAN
MAHASISWA/I
FE
UNTATT
(APLIKASI DARI THEORY
OF
PLANNED BEHAVIOR)
Irlama Ketua Peneliti :
Arifin
Djakasaputra, S.Kom; S.8., M.Si. Nama Anggota Peneliti : P.C.Happy Dermawan, S.H.,M.M.
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSTTAS
TARUMANAGARA
JAI(ARTA
RINGKASAN
Seiring
dengan
kian
banyaknya
masyarakat
Indonesia
yang
mulai
mengenal
dan memanfaatkan teknologi komputer guna keperluan kerja, tugas sekolah, hiburan, pendidikandan lain-lain
maka penjualan komputer
di
Indonesiameningkat
dengan pesat. Apalagi konvergensiteknologi
informasi dengan telekomunikasi semakin memudahkan orang untukmelakukan berbagai aktivitasnya di dunia mayamelalui internet.
Kemajuan teknologi di masa sekarang seperti dua sisi mata uang logam. Disatu sisi kemajuan
tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan
keativitas
penggunanya,,.-.i*u
disisi lainnya malah menimbulkan pengaruh yang negatif. Contoh yang nyata adalah kemudahan untuk
melakukan pembajakan terhadap
software komputer.
Biasanyahal
ini
berkaitan
dengankoneksi internet
yang
cepat,
terjangkaunya
harga alat-alat
penyimpanan
data
yang berkapasitas besar dan tumbuhnya berbagai forum ataumilis di
internet yang sebagian besarisinya
digunakan
untuk mendidik
masyarakat-untuk
melakukan'pembajakan
software. (Bhattacharjee et al; 2003).Penelitian
ini
menguji
penerapanteori Ajzen
tentangperilaku yang
direncanakan padaperilaku
konsumen
mahasiswa/i terhadap pembajakansoftware
komputer.
penyelidikandifokuskan
pada pengaruh sikap,norna
subyektif
dan
kontrol
perilaku
yang
dirasakan terhadapniat
mahasiswa/i untuk membajak software komputer dimana pada gilirannya akanmembentuk
perilaku
mahasiswa/i
tsb
untuk
melakukan pembajakan terhadap
software komputer. Secara umum, karena keterbatasan anggaranyang
dimiliki
dan
harga
softwarekomputer
yang dirasakanrelatif
masihterlalu
mahal
bagi
konsumen"terutama
konsumen mahasiswa,maka
muncullah niat
dan perilaku
konsumen mahasiswatersebut
untukmelakukan
pembajakan software komputer yang biasa mereka gunakanuntuk
membantu menyelesaikan tugas-tugasperkuliahan mereka.Temuan
penelitian
menunjukkan
bahwasikap
konsumen
mahasiswaterhadap
perilaku, nonna subyektif,
dan
kontrol
perilakuyang
dirasakan
memiliki
dampak
yang signifikan
terhadapniat
dan perilaku
untukmelakukan pembajakan software
komputer
yang sering mereka
gunakan.
Untuk
itu
sepatutnyadilakukan tindakan
pencegahan terhadapperilaku
pembajakan tersebut lewat beberapasolusi alternatif
yangdiharapkan
akan dapat
mengurangi kegiatan pembajakanBAB
I
PtrI.{DAHULUAN
Latar
BelakangPenelitian
Saat
ini
teknologi berkembang dengan sangat pesatdan
dapat dirasakandari
waktu ke waktu. Teknologi memudahkan manusia dalam rnelakukan aktivitasnya. Komunikasi darisatu tempat ke tempat lain pun meqiadi lebih mudah dengan adanya perkembangan teknologi.
Informasi yang didapat oleh mahasiswa pun akan lebih mudah dan sangat beragam. Bahkan
teknologi dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan dasar rnanusia saat
ini.{anpa
adanya teknologi, manusia tidak akan berkembang sampai sejauhini.
Salah satu contoh perkembangan
teknologi
saatini
adalah softw-are kgrnputer yangdapat menunjang
kecanggihankomputer.
Beberapapeneliti telah
melakukan
penelitian dengancara
mengembangkanatau
menciptakansoftware-software
bwu. Disinilah
letakpermasalahan terjadi. Banyak pengguna komputer melakukan pembajakan terhadap
software-software tesebut. Pembajakan
ini
tidak
hanya dilakukanoleh
individu-individu
saja, tetapijuga
dilakukan
oleh
perusahaan-perusahaanyang dikatakan
cukup
besar.Ditahun
2010,tingkat
pembajakansoftware
di
Indonesia sebesar87%
yangberarti 87yo
program
yang diinstal pada komputerdi
Indonesia adalah produk tanpa lisensi legal.Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata membajakmemiliki
salah satuarti
: mengambil hasil ciptaan orang lain tanpa sepengetahuan dan seizinnya. Sedangkan pembajakadalah orang yang melakukan pembajakan.
Arti
dari pembajakan sendiri adalah proses, cara atau perbuatan membajak.Lalu
software atau perangkat/pirantilunak
memiliki arti
bagiandari komputer yang berfungsi sebagai penunjang alat utama komputer yang berupa program.
Dalam kaitan
pemberantasanpembajakan sofh,vare
ini,
pemerintah
Indonesiamenerbitkan
Undang-undangNo.
19 tahun 2002
yang mengatur
Hak
Atas
Kekayaan Intelektual(HAKI).
SebenarnyaUU
ini
tidak hanya mengatur soal hak penggunaan software, tetapijuga
karya intelektuallain
seperti karyatulis,
musik,lukis
danfilm.
Namun, sebagian besarorang
mengasosiasikanUU
ini
dengan pengaturanpenggunam software,
karena soffiuaredan
informasi digital
lainnya" seperti
film
yang disimpan dalam
format
digital
Mengutip data
dari
biro
riset
IDC
2012,
Business
Softwarb
Alliance
(BSA)
menyatakan bahwa persentase pembajakan software
di
Indonesia mencapai
B6%dengannilai
kerugianUSD
1,467miliar. Artinya
setiap 100 komputerdi
Indonesia, maka86
komputer diantaranya menggunakansoftware
tidak
resmi
alias ilegal.
Disebutk an, 65yo penggunakomputer
pribadi
mengaku memperoleh
software seringkali
atau
balrkan
selalumendapatkannya
dengan
cara
ilegal. Dan
parahnyasoftware-software bajakan
tersebut beredar secara bebasdipusat
perbelanjaan(mal),
pedagangdi
pinggir jalan,
toko-toko komputer, dandi
internet, seolah-olah pembqiakan software di tanah air legal adanya.Urutan lengkap
dari
l0
negara pembajak software terbesardi
dunia menurut dataIDC
adalahl.
Georgia dengan tingkat pembajakan software sebesar 95%2.
Zimbabwe dengan tingkat pembajakan software sebesat 92ys3.
Bangladesh. dan Moldova dengan tingkat pembajakan softwaresebesargl%
4.
Armenia dan Yaman dengan tingkat pembajakan software sebesar 90%5.
sri
Lanka dengan tingkat pembajakan software sebesar ggoz6.
Azerbaijan dan Libya dengan tingkat pembajakan software sebesar gg%o7.
Belarusia dan Venezuela dengan tingkat pembajakan software sebesar 87olo8.
Indonesia dengan tingkat pembajakan software sebesar g6olo9'
Irak, U&raina dan Vietnam dengan tingkat pembajakan software sebesar g5olo10. Algeria dan Pakistan dengan tingkat pem.bajakan software sebesar g4%o
Tingginya
tingkat
pembajakan softwarebelum tentu tinggi
secaranilai
kerugiannya. Umumnya penghitungan
nilai
kerugian akibat pembajakan didasarkan padapengeluaran untuk pembelian software legal dengan penetrasip ersonal computeryang terjual
dibagi dengan penjualan software
ilegal.
Berikut 5 negara dengan tingkat.pembajakan tertinggi menurut versi BSA:1. venezuela: Tingkat pernbajakan gg%, Kerugian
usD
66gjuta
2. Indonesia:860/o, KerugianUSD
1,467miliar
3. China: 77o/o,Kerugian
USD
B,g}2miliar
4. Thailand:72a/o, Kerugian USD 852
juta
5. Argentina:69%o,Kerugian USD 657juta
Ini
artinya
8
dari
10
softwareyang
dipasangdi
komputer
penggunakomputer di
Indonesia adalah software ilegal. Indonesiadi
antara negaradi Asia
Tenggara termasuk yangpaling
cepat penetrasi
penjualanpersonal
computer, rulmun
paling tinggi
juga
tingkatpembajakannya,
akibat dari
pembajakan tersebutpotensi kerugian
miliar
atau sekitarRp
12,8triliun.
Kerugianini
dialami tidak hanya oleh pembuat software, tetapi juga negara melalui pajak.Timbulnya kegiatan pelanggaran
hak
cipta program komputer dipengaruhi
oleh berbagai faktor. secara umum faktor-faktor tersebut meriputi:1. Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat akan arti dan fungsi hak cipta;
2. Sikap atau keinginan untuk memperoleh keuntungan dagang dengan cara mudah;
3.
Belum
cukup terciptanya
kesamaan pengertian,sikap,
dan
tindakan
para
aparat penegak hukum dalam halini
khususnyakepolisian
dalarn menghadapi pelanggaran hakcipta.
r
4. Produk bajakan dipersepsi konsumen mempunyai kemiripan dengan
produk
yang asli. 5. Harga produk bajakan lebih murah dibanding dengan produk yang asli.6.Produkbajakanlebih.mudahdiperolehdibandingdenganprodukyangasli.
7. Kurangnya sosialisasi mengenai software alternatif yang bisa digunakan secara gratis.
Istilah
pembajakansoftware
umumnyahanya
diartikan
sebagai
tindakanmembeli
dan menggunakan software bajakan atau palsu. Walau demikian, tidak membelisoftware bajakan
pun tidak
menjamin
bahwa software tersebutoriginal
dan
resmi. Seperti pada tindakanmislicensing
dan misversioningyang juga melanggar aturan, namunsering
tidak
disadari pengguna.Merujuk .data
Business SoftwareAlliance (BSA),
sepanjang
tahun 2010,
baikdi
negara berkembang ataupun negara maju,banyak
penggunakomputer yang
tidak
sadarbahwa
softwareyang
mereka gunakan adalah tidak resmidan
bisa dikategorikan
sebagai software ilegal. Menurut Microsoft,software yang
resmiadalah
software
yang
diterbitkan secararesmi oleh
pengembangnya,memiliki
lisensiyang
sesuai danjuga
didukung oleh
pengembangnya.Istilah
ini
sering rancu
dan disalahartikanoleh
penggunanya, terutamasering
terjadi apabila pengguna komputer membeli sebuah produk dalamjumlah
banyak atauyangdisebut sebagai VolumeLicensing(Vl).
Pengguna umumnyatidak
merasa melakukan kesalahan ketika iamenginstal produk tersebut pada
komputer kosong
ataukomputer
yang memiliki
sistem operasi yang berbeda denganproduk
software tersebut.Inilah
yang
biasa disebutdengan
mislicensing. Sedang
misversioning
adalah
sebuahkekeliruan
dimana penggunamengupgrade komputer yang
sudahdilengkapi
sistemoperasi tertentu
I
I
2.1
BAB
II
RERANGKA PEMIKIRAN DAN
PERUMUSAN
HIPOTESIS
RERANGKA PEMIKIRAN
Salah satu upaya
yang bisa
dilakukan
untuk
memberantas pembajakan software komputer adalah dengan memahamifaktor-faktor
apa sajayang
memengaruhi konsumenuntuk
menggunakan software bajakan.
Tan
(2002) menggunakanteori
yang dikemukakan
oleh Fishbein
dan
Aizen(1975)
mengenainiat
untuk
menjelaskanperilaku
menggunakan software (perangkatlunak)
bajakan.Teori
yang dikemukakanoleh
Fishbein danAjzen ini
adalah theory of reasoned action. Dalam theory of reasoned action, perilaku
iitentukan
olehniat
untuk melakukan perilaku tersebut, yang pada gilirannyaniat
tersebutdipengaruhi oleh
sikap dan
norna
subjektif.
objek
sikap
dalam
teori
ini
adalahperilaku
sehingga sikapdidefinisikan
sebagailokasi
padadimensi evaluatif
atauafektif bipolar
terhadap perilaku.sikap mewakili
perasaanumum
mahasiswa mengenai favorableness atau unfavorablenessterhadap suatu
perilaku. satu
faktorlain
yang mempengaruhiniat
dalam theory of reasoned action adalah norrna subjektif, Norma subjektif
adalah persepsi mahasiswa mengenai tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen,rggg).
Theory
of
reasonedaction
telah mendapatkan banyak tantangan pada asumsi bahwateori
ini
memberikan gambaran yang cukrip mengenai penyebabperilaku.
Menurut asumsi tersebut, variabel lain memengaruhi perilaku melalui variabel-variabel
di
dalam teori tersebut(Eagly
&
chaiken,
1993). Peneliti yang
menantangklaim
Fishbein dan
Ajzen
telah menunjukkan bahwaniat
ditentukan oleh beberapa variabellain
yanglebih
banyak daripada sekedar sikap dan norrna subjektif.salah
satu penambahan yang diusulkan adalah persepsi mengenaikewajiban moral, yang
mewakili
kepercayaanpribadi
(personal beliefs) mahasiswa mengenai benar atau salah(e'g',
Schwartz&
Tessler seperti dikemukakan dalam Eagly&
Chaiken,lgg3).Variabel ini
mencerminkan aturanmoral
yang terinternalisasi, bukan persepsi mengenai pendapat oranglain mengenai apa yang harus dilakukan mahasiswa. Fishbein dan
Ajzen (lg7s)menyatakan
bahwa kepercayaan
pribadi tidak
memperbaikiprediksi
niat.
Tetapi,
beberapa penelitian menemukan
bahwa
prediksi niat menjadi lebih baik
jika
kewajiban
moral pribadi
ikut
diperhitungkan bersama sikap terhadap perilaku dan norma subjektif (e.g., parker, Manstead,
&
stradling,
1995;conner
&
McMillan,
lggg).
Eagly danchaiken
(1993)juga
menyatakanbahwa perilaku di masa lalu atau kebiasaan (habit)
Menanggapi berbagai
kritik
terhadap
theory
of
reasoned
aciion,
Ajzen
(19gg) mengusulkanteori lain. Ajzen
berpendapat bahwa theoryof
reasonedaction
hanya berlakubagi
perilaku
di
mana orangmemiliki kontrol
terhadapperilaku.
Untuk
perilaku
di
mana orangtidak
memiliki
kontrol
penuh, ada variabellain
yanglebih
menentukan dilaksanakanatau tidaknya suatu perilaku. Ajzen memperbaharui theory of reasoned
actionmenjadi
theory of planned behavior, dengan menambahkan satu determinanlain
yaitu perceived behavioralcontrol
(persepsi mengenaikontrol
terhadapperilaku).
Secara keseluruhan sikap terhadaptingkah
laku,
norma
subjektif
danperceived behavioral
control
membentukniat
untuk berperilaku.Jika
orangdiberi
kontrol
sesungguhnya terhadapperilaku,
mereka diharapkan untuk melakukan niat merekajika
ada kesempatan.Madd€o,
Ellen,
danAjzen
(rgg2)
membandingkan 'theory of planned behaviorpada sepuluh perilaku. Perilaku
kontrolnya.
Hasil dari
penelitian
mereka adalah bahwa control meningkatkan prediksi niat dan perilaku.Menurut Ajzen (1995)
danB e hav i or, niat (inte nt iorfi ditentukan
theory
of
reasoned action denganyang
dipilih
berbeda-beda der ajat penyertaanperceived
behavioralAjzen
&
Madden
(1986)
dalannTheory
Of
Planned oleh 3 (tiga) faktor, yairukuat niat
seseorang untuk tersebut, akan diramalkan Pertama, adalahfaktor
sikap
sebagai anteseden pertamadari niat
(intention)
menjurus ke perilaku (behavior), dan mengacu pada derajat dimana seseoranglebih
suka atau
tidak
sukapada evaluasi dari perilaku yang dipertanyakan. Contoh :
"Bagi
saya, melakukan halA
dapat merupakan suatu kebijaksanaan atau suatu kebodohan".Kedu4
adalahfaktor
nonna subyektif
sebagai anteseden keduadari
ni.at,yakni
nilai
yang dikehendaki dari orang-orang yang dihormati, merupakan suatu pengaruh tekanan sosial yang dipersepsioleh
mahasiswadalam
hal
menyetujui
atautidak
menyetujui perilaku
tertentu. contoh : "orang-orang yang saya hormatiberfikir
saya harus melakukan hal A,,Ketiga, adalah
faktor kontrol perilaku
yang dirasakan/diterima sebagai antesedendari
niat,
yakni
menunjukkan mudah atausulitnya
mahasiswadalam melakukan tindakan.
Contoh
:"Bila
saya mau, saya dapat dengan mudah mengerjakan hal A,,.BAB
III
METODE
PEI{ELITIAI\
3.1
OBYEK
PENELITIAN
Obyek penelitian
ini
adalah
mahasiswayang
menggunakan
software
bajakan. MenurutHinduja
(2003), universitas adalah lingkungan tempat terjadinya pemupukan dasarterhadap pembajakan,
ingin
bebasdari
aturan-aturan akademis, rasaingin
tahu yang besardan banyak
memiliki
pertanyaanatas
segala sesuatuyang baru
baginya. Sampel
yang digunakan dalampenelitian.ini.adalah
mahasiswa yang menggunakansoftwareiajakan
difakultas ekonomi
jurusan Akuntansi
dan
ManajemenUniversitas
Tarumanagara. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 200 responden.VARIABEL-VARIAB EL
PENELITIAI\
Dalam penelitian
ini
terdapat 2 variabel utama, yakni :a.Variabel Terikat (Dependen
Variabel) yaitu niat
berperilaku
mahasiswa untuk menggunakan software bajakan.b.
variabel-variabel
Bebas (Independenvariabel)
yang meriputi :1. Sikap, atas niat berperilaku mahasiswa untuk menggunakan software bajakan. 2. No-rma
Subjektif
atas niat berperilaku mahasiswa untuk menggunakan softwarebajakan.
3.
Kontrol
Perilaku, atas niat berperilaku mahasiswa untuk menggunakansoftware bajakan.3.3 DEF'INISI OPERASIONALVARIABEL
Operasional
variabel
adalah pemberian
arti
kepada
sebuahvariabel
dengan spesifikasi aktivitas-aktivitas yang diperlukan. Dengan menetapkan angka terhadap setiap aktivitas darivariabel sesuai dengan aturan tertentu, maka pengukuran terhadap
variabel
tersebut dapatmenggunakan
teknik
diferensial semantik dengan 2 pasangan kata yang bersifat bipolar untuksetiap variabel, dengan 7 skala untuk setiap pasangan kata sifat tersebut.
3.3.1
Variabel Terikat
:Niat untuk
melakukanPerilaku
atau biasadisebut
sebagaiIntensi
adalah kecenderunganseseorang untuk
memilih
melakukan atautidak
terhadap suatu kegiatan atau pekerjaan.Niat
ini
ditentukanoleh
sejauh mana orang tsb mempunyai sikap yangpositif
terhadap perilaku tertentu, dan sejauh manakalau
ia
memilih untuk
melakukanperilaku
tertentuitu
maka ia akan mendapat dukungan dari orang-orang lain yang penting bagi dirinya.Perilaku merupakan tindakan yang tampak atau pernyataan secara lisan
yang dikerjakannya.
*
mengenai perilaku
N-iat
dan perilaku
menggunakansoftware bajakan,
indikasi
ini
dapat
ditunjukkan
oleh konsumen, yakni, apakah ada niat dan perilaku untuk menggunakan software bajakan ?.Contoh :
Amat Sangat
Tidak
SetujuAmat
Sangat Setuju3.3.2
Variabel
Bebas :a. Sikap atas software-software bajakan yang
terdiri
dari keyakinan perilaku dan evaluasi konsekuensi perilaku.b.Norma Subjektif atas software-software bajakan, karena pengaruh tekanan sosial
yang dipersepsi oleh konsumen.
c.
Kontrol
Perilaku atas software-software bajakan, keyakinan konsumen dan seberapamudah untuk menggunakan software bajakan.
3.4
TIPE
PENELITIAN
Tipe penelitian
ini
adalahpenelitian
deskriptif analitik untuk meneliti
niat
berperilakumahasiswa
dalam
menggunakansoftware bajakan.
Pengumpulandata primer
dilakukan hanya satu kali pengambilan saja.4,7
BAB
IV
ANALISA
DAN
PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Data
penelitian dikumpulkan
dengancara
menyebarkan kuesioner sebanyak 200 kuesioner. Kuesioner tersebut kemudian diproses setelah melewati proses perbaikan data danpersiapan
untuk
pengolahan data. Penyebaran dan pengisian kuesioner dilakukan ditempat kelas-kelas dimana kedua penulis mengampu mata kuliah. Denganbimbingan kedua
penulismaka semua kuesioner sebanyak 200 kuesioner dapat
diisi
dengan benar.4.1.1
Karakteristik
RespondenResponden yang berpartisipasi dalam
p.rr"iiti*
ini
berjumlah 200 responden, denganjumlah
responden terbanyak adalah wanitaberjumlah
128 responden danpria
sebanyak 72responden. Frekuensi umur responden terbanyak'dalam mengcopy software bajakan diantara
19 tahun sampai
22tahwt
berjumiah
110 responden sedangkan yang berumurdibawah
18 tahun berjumlah 75 responden dan diatas 23 tahun sebanyak 15 responden. Dari hasil analisis karakteristik responden dalampenelitian
ini
dapat disimpulkan bahwajumlah
wanita
lebihbanyak
yang
mengcopy software
bajakan dibandingkanpria dan umur
responden yang banyak mengcopysoftware
bajakanberkisar
antara 19tahun
sampai22
tahun. Deskripsi karaakteristik responden dapatdilihat
pada tabel 4.1 di bawahini.
Tabel
4.1Karakteristik
RespondenFrekuensi
Persentase(%)
Ukuran
Sampel JenisKelamin
Pria
Wanita
Usia
<
18tahun
19
-
22tahun
200
72
r28
75 110
100,0
36,0
64r0
37 rs
< 23
tahun
15 715Sumber
: Data
Primer
diolah
(2012)4,1.2
Karakteristik Variabel
Statistik deskriptif dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian
ini
dapat dilihat padatabel4.2Tabel
4,2 Karakteristik Variabel
Variabel
Rata Rata DeviasiStandar
aMinirnum
Maksimum
Kisaran
Attitude
Subjective
hlorm
Perceived
Behavior
Control
Intention
to Copy
4.5612
4.6179
4.8
lg7
4.7959 1.3529 1.5649 1.4635 1.6052 1.00 1.00 1.00 1.00 7.00 7.00 7.00 7.00 6.00 6.00 6.00 6.00 Sumber
: Data
Primer
diotrah (2012).Tabel4.2
menunjukkan bahwavariabol
attitude
memiliki
rata-rata4.56|2dengan
nilai minimum
I
dan maksimum 7, sedangkanvariabel
subjective norm, perceived behavior.control,
danintentiontocopy memiliki
rata-ratayang
berkisar
antara4,617gdan4.8I97
dengan
nilai minimum
I
dan maksimum 7. Deviasi standardihitung untuk
membandingkannilai-nilai
himpunan datarelatif
terhadapnilai-nilai
urnum, semakinkecil nilai
standar deviasimaka makin dekat
nilai-nilai
pada sebuahvariabel,
sebaliknya semakin besarnilai
deviasi standaratau
simpanganbaku maka
makinjauh
nilai-nilai
pada sebuah variabel (Supranto J,2000)'
Variabel
Intention toCopy
memiliki
standardeviasi
yang palingtinggi yaitu
I.6052
maka vriabel Intention tocopy
dinyatakan paling beragam dan bervariasi.4.2
Uji
Kualitas
Data
4.2.1
Hasil
Uji
Validitas
Uji
Validitas dilakukan untuk menguji akurasi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner Pengujian dilakukan dengan menggunakan pendekatan validitas konstruk(ConstructValidity)
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Penelitian
ini
menunjukkan bahwa faktor usia danjenis
kelamin berpengaruh terhadapsikap
seseorang dalam melakukan pembajakan softwarekomputer.
Usia
19 tahun sampai dengan 23 tahun adalah dimana pada usia tersebut banyak mahasiswa yang sering melakukanproses copy dan menggunakan software bajakan. Disamping
itu
faktorjenis
kelamin (gender) juga memengaruhi proses pembajakan software komputer dimana persentasewanita
ternyatalebih besar dibanding dengan pria dalam hal membajak software komputer.
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian
ini
adalah sebagii berikut :1.
Hasil
penelitian
menunjukkan
attitude (sikap)
seseorangdalam
mengcopy
ataumenggunakan software bajakan mempunyai pengaruh yang
signifikan
terhadap niatuntuk
membajaksoftware komputer.
Hal
ini
sejalan denganhasil
penelitian
yangdilakukan
olehwong,
Kong
danNgai
(1990),Lin,
Hsu,Kuo
dan
Sun(1999)
danWang,
Chen,
Yang
dan
Fan
(2009), yang
menyatakan.attitude
mempunyai pengaruh kuat terhadap niat untuk membajak software komputer.2.
Subjective Norms Q'{ormaSubjektif)
dalam penelitianini juga
mempunyai pengaruh yangsignifikan
terhadapniat untuk
mengcopy atau menggunakan software bajakan.Hal ini juga
sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh Wong, Kong
dan Ngai (1990),Lin,
Hsu,Kuo
dan
sun(19i9)
dan wang, chen,
yang
dan
Fan
(2009),Gopal dan
Sanders(2000)
danHinduja
(2003) yang menyatakan subjective narmsmempunyai pengaruh terhadap
niat
untuk melakukan pembajakan terhadap softwarekomputer.
3.
Perceived
Behavior
Control
dalam penelitian
inipun memiliki
pengaruh
yangsignifikan
terhadap
niat
untuk
mengcopy
atau
menggunakansoftware
bajakan, dimanahal
ini
konsisten dengan penelitian yangdilakukan
oleh
Wong,
Kong
danNgai
(1990),
Lin,
Hsu,
Kuo
dan
sun
(1999),
wang,
Rahim,
Rahmandan
Seyal (2000), Gopal dan Sanders (2000), Hinduja (2003) dan Chen,Yang
dan
Fan
(2009),5,2
Keterbatasan
Adapun keterbatasan dalam penelitian
ini
yaitu
: subjek penelitian yangrelatif
sempit yaitu para mahasiswadi
lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara saja. Juga pertanyaan kuesioneryang
masihterlalu
sedikit
sehinggaterjadi
kemungkinan ada aspek penelitian yang luput dari minimnya pertanyaan kuesioner.5.3
SaranSaran yang
diberikan untuk penelitian
lanjutan adalah subjek penelitianyang
lebihluas
lagi
yang
meliputi
seluruh fakultas yang
adadi
Universitas
Tarumanagara danjuga
penambahan item-item pertanyaan pada kuesioner sehingga cliharapkan tujuan
fenelitian
ini
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen
I :
1985,'From
Intentions To Behavior:A
TheoryOf
PlannedBehavior',
Spinger, Heidelberg,pp. l1-39
Ajzen
I
:
1991, The TheoryOf
PlannedBehavior',
Organizational Behavior and Human Decision Process50(1),
179-211.
Ajzenl.:
1985,
'From Intentions to Behavior:
A
Theory of
Plann"A
g.lrulior',
in I.
J.K.
J.B.
(eds.),Action-
Control:
FromCognition
to Behavior (Spinger,Heidelberg),
pp.11-39.
Ajzen,
I.:
1991, 'The
Theory
of
Planned Behavior'
,
OrganizationalBehavior
and Human Decision Processes50(1),
l7g-2l1.
Ajzen,l.:2002a,'Perceived
Behavioral Control, Setf
Ef/icacy, Locus
of
Control, and
the Theory of Planned
Behavior',
Journalof Applied
Social Psychology32(4),665483.
Ajzen,
I.:
2002b,
'Residual Effects
of
Past
on
Later
Behavior: Habituation
and
reasoned
Action
Perspective.$', Personalityand
Social PsychologyReview
6e),
107-122.
Ajzen,
I.
and
T.
Madden:
1986,
'Perceived Goal-Directed
Behavior:
Attitudes,
Dimensions, and Perceived
BehavioralControl
',
Joumalof
Experimental_social psy-chology22,453474.
Anderson, R.
and
D.
Johnson,
et
al.: 1993,
,using
the New
ACM
Code
of
Ethics
in
Decision Moking
'
,
communications
of theACM
36(2),99-107.
Bamberg,
s.,
I.
Ajzen
and
p.
Schmidt:
2003,
,choice
of
Travel Mode
in
theTheory
of
Planned
Behavior:
The
Roles
of
PastBehavior,
Habit,
and
ReasonedAction',
Basic
andApplied
Social
psychology 25(3),
l75-197.
Banerjee,
D.
andT.
P. Cronan, etal.:
1998,
'Modeling
IT
Ethics:
A
Studyin Situational
Ethics ' ,MIS
Quarterly
22(I),31-60.
I I I I I I
Bhattacharjee,
S.
and
R.
Gopal,
et
al.: 2006,
,Consumer
Search
and
Retailer
Strategies
in
the
Presence
of
Online Music
Sharing',
Journal
of
ManagementInformation
Systems 23(l),
129-141.
Bhattacharjee,
s.
and
R. Gopal, et
al.:
2003,
softwere
Piracy
2.0'
,
communication of
the'Digital
Music
and Online Sharing:
ACM 46(7), 107-t
I 1._Impagts ^?f-
Variable
Technology Journalof
ManagementInformati;;
Technology Ethical
Journal
of
Organiza-Bhattachariee.
S.
and
R.
Gopal,
et.al..: 2g0g,
.,.What
Happe-nedto
payola?
An
Empiricat Anatysis
oiiini
-rtii|r-sniii'"r;,"iLcision-S"pi,;;i
Strierris
-qi<Ij,-
rcq]
Bodur,
H.
and
D.
Brinberg,
et-al.:2000, 'Belief
Affect,
and
Attitude:
Alternative
Models
of
theDeterminaits
ofAnttude'
,Ioumar.if c,jitrutir";
p;y"hol";t
s111,git
-Bono,
Communications
S.,A.
Rubin,
A.
Stubblefield
andM.
Green:
2006, ,security
Through
Legality,,
of
the
ACM
49(6),4t-43.
Bolnmer,
Decision14,9nd
C.
Gratto:
1987,'A
Behavioral
Model
of
Ethical-and
Unethical
Making',
Journalof
BusinessEthics
5141,-iSi_ZeO.chans,
M.;r?2,1:.
'!::dj::,*F
Y:',!i*t
Behauior:
a
c.ompayisgn
of the
rheory
of
Reasoned
Action and
the
Tileor
rcory
of
Planned Behavior
'.,
J6uinal of
"BusinessEtLi;t
t7,
lg25-1934.
chellapp&,_
R:
and
s.
shivendu:
2003,
,Economic
Standardsfof
Upvie Piracy
in
a
Glo'bat Context t,
Systems
20(2),
137-149.
Cheng, study
H'
andR'SjF:,
etal.:
lgg7,
'To
Purchaseor
to^Pirate Sofnuare:An
Empirical
' , Journal
of
Management Information sysiemt
q,"qg-ao.
Conner,
M.
and
C. Armitage:
1998,_ 'Extending
the
Theory
of planned
Behavior;
A
Review
and AvenuesfoiFurther'Research,,j8utnir
"f
adpri6iil.i"r
prv"ilGi
28(15),1429-t464.
.""#tl'
G.:
2006,
'Hacking
andInnovation
',
Communications
of
the
ACM
49(6),33-Cronan,
T.
P.
and_D._
E.
Douglas:
2006,
,Information
Behavior:
Toward
a
Contpreheisive Ethicai
nrioi,to,
Model,
,
tional
and End UserCompufing
lg(l), i-xi.
cronan,
T.P.,
c.B.
Foltz
andT.
w.
J.ones: 200^62,piyacy, Komputer
crime,
and
IS
Misuse
at the university
' ,communications
;itil"
ictvt
4b(el,C3:9ii.
-Cross,
T.:
2006,
'Academic
Freedom and
the Hacker
Dubinsky,
A.
and
B.
Loken:
lg8g,
,Analyzing
Ethical
Decision
Marketing
',
Journal
of
Business Research 19, g3_107.Feuilherade, P.: (2004)
online
piracy
,Devastates'Music,
BBC News.
2004.Fishbein,
M.
andI- Ajzen:
1975,Attitude,
Intention,
andBehavior:
An
Introduction
toTheory
and Research(Reading,
MA).
Loch,
K'
and
S.
Conger:
1996,
'Evaluating
Ethical
Decision Julaking
and
Komputer
Use,,
Communications
of
theACM 3g(7),74_g3.
Eining,
M.
and
A.
christensen:
lggl,
rA
The
Development
and Test
of
a Model'
, (eds.Ethical Issuesin
Information
Systems.O'Leary-Kelly,
S.
and
R.
Vokura:
199g,validity
',
Journalof
operations ManagernentOlson,
J. and
M.
Zanna:
lgg3,
Psychology
44,I
17-154.
Psycho-social Model
of
software
piracy:
in
R. Dejorie, G. Fowler
and
D.
paradice (Boyd and Fraser,Boston,
MA).
of
Planned
Psychology
Madden,
T.
and
P. Ellen, et
al.:
rggz,
,A
comparison
of
the
Theory
Behavior and
the
Theory
of
ReasonedAction
',
personality and
SocialBulletin
18,3-9.
Nunnaly,
J.:
1978,Psychometric Theory (Mcgraw
Hill,
Ny).
'The Empiricsl
.4ssessment
of
construct
16,
397105.
'Attitudes
andAttitude
Change',
Annual Review
of
Peace,
A.
G.,
D.
F.
Galletta and
J.y.L.
Thong:
2003,
,Software
piracy
in
theWorkplace:
A
Model and
Empirical Test',
Journalof
ManagementInformation
Sys-tems20(1),153-177,
Pedhauzr,
E.
and
L.
schmelkin:
1991, Measurement, Design, and Analysis: An
Integrated Approach (Hillsdale, NJ).
Petty, R.
andD.
Wegener:
1997,'Attitudes
andAttitude
Change,,Annual
Reviewof
Psychology 48, 609-647 .
Randall,
D.
and
A.
Gibson:
lggt,
,Ethical
Decision
Making
in
the
Medical
Profession:
An Application
of
the
Theoryof
PlannedBehavior,,
Journal
of
BusinessReiss,
M.
and
K.
Mitra:
1998,
'The Effects Of
Individual
Dffirence
Factors On
TheAcceptability
Of
Ethical
And
Unethical
Workplace
Behaviors',
Journal
of
Business
Ethics
17(14),
1 58 1-1 593.Report
MPAA,
2003: Thoughts on the
Digital
Future
of
Movies,
the
Threat Of
Piracy, the
Hope
of
Redemption. Encino,
CA, Motion
Picture Association
of
America.
Rest, J.: 1986, Moral Development: Advances in Research and
Theory
(Praeger,New York).
Schwab,
D.:
1999,
ResearchMethods
for
Organizational
Studies (Lawrence
Erlbaum
Associates, Publishers, Mahwah,
NJ).
t
Schwartz, S. and
R. Tessler:
1972,
'A
Testaf
a Modelfor
Reducing Measured Attitude-BehaviorDiscrepancies',
Joumal of Personality and Social Psychology42(2),225-236.
Shepherd,
G.
and
D.
O'Keefe:
1984,
'separability
of
Attitudtnal
and
Normative
Influences
on
Behavioral Intentions
in
the
Ftshbein-AjzenModel',
The Journal
of