i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TRIMESTER III DI RB CITRA
PRASASTI SUKOHARJO
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Peni Wijayanti
NIM B12092
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TRIMESTER III DI RB CITRA
PRASASTI SUKOHARJO
Diajukan Oleh :
Peni Wijayanti NIM B12092
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal...
Pembimbing
Hutari Puji Astuti,S.SiT.,M.Kes NIK. 200580012
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TRIMESTER III DI RB CITRA
PRASASTI SUKOHARJO
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :Peni Wijayanti NIM B12092
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal...
PENGUJI I PENGUJI II
Deny Eka Widyastuti,S.ST.,M.Kes Hutari Puji Astuti,S.SiT.,M.Kes
NIK 201188075 NIK. 200580012
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Sri Kustari, Amd.Keb selaku pimpinan RB Citra Prasasti Sukoharjo yang
telah memberikan ijin penulis dalam mengambil data.
5. Seluruh dosen dan staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu kelancaran pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015
Peni Wijayanti B12092
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TRIMESTER III DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO
xii + 48 halaman + 20 lampiran + 6 tabel + 3 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359 per 100.000
kelahiran hidup. Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. Berdasarkan studi pendahuluan di RB Citra Prasasti Sukoharjo setelah penulis melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III didapatkan 6 ibu hamil primigravida belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester III, dan 4 ibu hamil primigravida mengetahui sebagian tanda bahaya kehamilan trimester III.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori baik, cukup, kurang, faktor penghambat dan pendorong.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Diskriptif kantitatif. Lokasi penelitian
diambil di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada tanggal 24 April 2015-8 Mei 2015. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu hamil primigravida, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel sampling jenuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan analisa univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo, ibu hamil primigravida dengan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,67%), pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,33%), pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden (63,33%) yang dipengaruhi oleh usia, mayoritas usia 20-35 tahun sebanyak 25 responden (83,33%) dan pendidikan, mayoritas SMP sebanyak 13 responden (43,33%)
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil primigravida, tanda bahaya kehamilan
trimester III.
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Hidup itu berawal dari mimpi, mimpi bisa jadi nyata asalkan ada usaha, doa
dan keyakinan.
2. Hilangkan rasa ketakutanmu dengan menumbuhkan rasa keyakinan. Selama
kamu tidak bisa mengalahkan ketakutan, maka kamu akan takut dalam menghadapi masa depan.
3. Hidup adalah perjuangan, maka perjuangkanlah hidupmu, tidak ada
perjuangan yang sia-sia. Semua akan indah pada waktunya.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Ayah dan ibu tercinta yang memberikan kasih sayang, semangat dan motivasi dalam meraih mimpi.
2. Kakak dan motivator yang selalu memberikan dukungan, semangat dalam setiap langkah untuk meraih mimpi masa depan dan tidak pernah lelah untuk mengajarkan akan kebaikan.
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes, terimakasih atas bimbingannya selama ini.
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Peni Wijayanti
Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 1 Maret 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kaping, Kecik, Tanon, Sragen
Riwayat Pendidikan
1. SD N 3 Kecik, Sragen LULUS TAHUN 2006
2. SMP N 2 Sidoharjo, Sragen LULUS TAHUN 2009
3. SMA N 2 Sragen LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan Tahun 2012
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
CURICULUM VITAE ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan ... 8
b. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 8
c. Tingkat Pengetahuan ... 12
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 14
e. Cara Mengukur Pengetahuan ... 15
2. Kehamilan a. Definisi Kehamilan ... 16
ix
c. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III ... 18
B. Kerangka Teori ... 23
C. Kerangka Konsep Penelitian ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 26
D. Variabel Penelitian ... 27
E. Definisi Operasional ... 27
F. Instrumen Penelitian ... 28
G. Teknik Pengumpulan Data ... 32
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 33
I. Etika Penelitian ... 35
J. Jadwal Penelitian ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 38
B. Hasil Penelitian ... 38 C. Pembahasan ... 42 D. Keterbatasan ... 44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 46 B. Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 29
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ... 39
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 40
Tabel 4.3 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS ... 41
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Trimester III ... 41
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 24 Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 11. Pedoman Skoring Kuesioner Uji Validitas Lampiran 12. Kuesioner Penelitian
Lampiran 13. Pedoman Skoring Kuesioner Penelitian Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 18. Perhitungan Manual Hasil Penelitian Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15 % menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung di mana-mana sama, yaitu perdarahan (25% biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%) (Prawirohardjo, 2012).
Derajat kesehatan suatu negara ditentukan oleh beberapa indikator, salah satu indikator tersebut adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Analisa tren angka kematian maternal menunjukkan penurunan dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 sampai dengan SDKI 2007. Rasio kematian maternal pada tahun 1997 adalah 390 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Analisa yang tidak dipublikasikan menunjukkan penurunan kecil menjadi 334 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada periode 1993-1997. Rasio kematian maternal menurun menjadi 307 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002-2003 dan 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2007. Namun, angka ini meningkat pada SDKI 2012 menjadi 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013).
2
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33% (Dinkes Jateng, 2012).
Perdarahan dalam obstetrik masih memegang peran penting sebagai penyebab utama kematian maternal, 30% kematian maternal disebabkan oleh perdarahan di luar keguguran. Perdarahan obstetrik yang sampai menyebabkan kematian maternal terdiri atas solusio plasenta (19%) dan koagulopati (14%), robekan jalan lahir termasuk ruptur uteri (16%), plasenta previa (7%) dan plasenta akreta atau inkreta (6%), atonia uteri (15%). Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5%-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2012).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2012).
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu. Tanda–tanda bahaya selama periode antenatal seperti, perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat dan menetap, perubahan visual secara tiba–tiba (pandangan kabur, rabun senja), nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan, bayi kurang bergerak seperti biasa, ketuban pecah sebelum waktunya. Pengetahuan dan persiapan yang harus dilakukan ibu hamil yaitu mengenali tanda–tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapi komplikasi (Nugroho dkk, 2014).
Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada bulan Oktober 2014, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan Juli sampai September 2014 didapat sejumlah 248 ibu hamil. Jumlah ibu hamil primigravida 92 orang dan ibu hamil multigravida 156 orang. Berdasarkan wawancara secara tidak terstruktur kepada 10 orang ibu hamil primigravida. Terdapat 6 orang ibu hamil primigravida yang belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester III karena belum bisa menyebutkan dan menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan timester III, dan 4 orang ibu hamil primigravida mengetahui sebagian tentang tanda bahaya kehamilan trimester III karena bisa menyebutkan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III tanpa menjelaskannya secara lengkap. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
Berdasarkan latar belakang di atas, pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III pada ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester III dapat mencegah
4
terjadinya resiko kehamilan. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada kategori baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada kategori cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada kategori kurang.
d. Mengetahui faktor penghambat dan pendorong tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
2. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang tanda bahaya kehamilan trimester III
b. Peneliti mampu menerapkan secara langsung ilmu yang diperoleh selama pendidikan dan melaksanakan penelitian secara langsung mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III.
3. Bagi Institusi a. Rumah Bersalin
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan Antenatal Care pada ibu hamil dengan memberi penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Sehingga mencegah resiko kehamilan dan dapat mengurangi AKI.
6
b. Pendidikan
Menambah kepustakaan ilmu kebidanan dan sumber bacaan khususnya tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya.
E. Keaslian Penelitian
Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan, antara lain
1. Leni Susilawati (2012), yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta”. Jenis penelitian ini bersifat diskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random sampling dengan sampling jenuh. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5 responden (16,67%) memiliki pengetahuan baik, 20 responden (66,66%) memiliki pengetahuan cukup dan 5 responden (16,67%) memiliki pengetahuan kurang.
Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah jenis dan rancangan penelitian, teknik pengambilan sampel, dan jumlah responden. Jenis dan rancangan penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Menggunakan teknik sampling jenuh, dengan jumlah responden 30 orang.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah lokasi dan waktu penelitian. Lokasi penelitian ini dilakukan di RB
Citra Prasasti Sukoharjo dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April 2015 – 8 Mei 2015.
2. Mutik Mahmudah (2010), yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di BPM Tri Tejo Bendosari, Sukoharjo”. Metode yang digunakan adalah diskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 50 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 10 responden (20%) memiliki pengetahuan baik, 30 responden (60%) memiliki pengetahuan cukup dan 10 responden (20%) memiliki pengetahuan kurang.
Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah jenis dan rancangan penelitian. Jenis dan rancangan penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah teknik pengambilan sampel, jumlah responden, lokasi dan waktu penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dengan jumlah responden 30 orang. Lokasi penelitian ini dilakukan di RB Citra Prasasti Sukoharjo dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April 2015 – 8 Mei 2015.
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga ( Notoatmodjo, 2011). b. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), Cara memperoleh pengetahuan, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :
1) Cara memperoleh kebenaran nonilmiah
Cara tradisional yang dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukan metode ilmiah. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi : a) Cara coba salah (trial and error)
Cara ini dipakai apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba–coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang
lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba lagi kemungkinan ketiga dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba salah (coba–coba). Pengalaman yang diperoleh orang sebelum adanya kebudayaan, melalui penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan berpikir dan kebudayaan manusia kearah yang lebih sempurna.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, para pemuka agama, pemegang pemerintah dan sebagainya. Pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan
10
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. e) Cara akal sehat (Common Sense)
Akal sehat atau common sense kadang–kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut–pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran diperoleh melalui intuitif
sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara– cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.
h) Melalui jalan pikiran
Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pertanyaan– pertanyaan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pertanyaan–pertanyaan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman–pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.
12
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384–322 SM) mengembangkan cara berpikir deduksi ini ke dalam suatu cara yang disebut “silogisme”. Silogisme ini merupakan suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology).
c. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berinteraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain–lain) yang berjenjang sebagai berikut :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2) Memahami (Comprehansion)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum–hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen–komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
14
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian–bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian– penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ada.
d. Faktor–faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor–faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Erfendi (2009), adalah :
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
2) Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
3) Informasi
Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV, dapat menambah pengetahuan agar lebih luas.
4) Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal.
5) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk, dengan demikinan seseorang akan bertambah pengetahuannya. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
e. Cara mengukur pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan kategori di bawah ini :
16
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD.
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD £ x £ Mean + 1 SD.
3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD
2. Kehamilan
a. Definisi kehamilan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2012).
Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya atau dalam arti lain belum pernah hamil sebelumnya. Masa kehamilan primigravida dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2012).
b. Tanda-tanda kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan (Nugroho dkk, 2014). 1) Tanda-tanda dugaan adanya kehamilan menurut Manuaba (2010),
adalah sebagai berikut :
a) Amenorea (terlambat datang haid) b) Mual dan muntah (emesis)
c) Nyidam
d) Sinkope atau pingsan e) Payudara tegang f) Sering miksi
g) Konstipasi atau obstipasi h) Pigmentasi kulit
2) Tanda tidak pasti kehamilan menurut Manuaba (2010), adalah sebagai berikut :
a) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda hegar, tanda chadwicks, tanda piscaseck, kontraksi braxton hicks, dan teraba ballottement.
c) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagaian kemungkinan positif palsu.
18
3) Tanda pasti kehamilan menurut Manuaba (2010), ditentukan melalui :
a) Gerakan janin dalam rahim.
b) Terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian–bagian kecil janin.
c) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop laenac, alat kardiotokografi, alat doppler. Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi.
c. Tanda bahaya kehamilan trimester III
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda–tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Nugroho dkk, 2014).
1) Macam–macam tanda bahaya kehamilan trimester III, menurut Marmi (2011) meliputi :
a) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Ibu akan menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Kondisi sakit kepala yang hebat dalam kehamilan dapat menjadi gejala dari preklamsia.
b) Penglihatan kabur
Perubahan visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak. Perubahan visual misalnya pandangan kabur atau berbayang dan ibu akan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda preklamsia.
c) Bengkak pada muka dan tangan
Masalah serius jika muncul pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre eklamsia.
d) Nyeri abdomen yang hebat
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester 3. Apabila nyeri abdomen itu berhubungan dengan proses persalinan normal adalah normal. Tetapi nyeri abdomen yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat sangat berkemungkinan menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Nyeri hebat tersebut bisa berarti epindisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantung empedu, uterus yang iritabel, ISK atau infeksi lain.
20
e) Gerakan janin tidak terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester 3. Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan kelima atau keenam, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam, merupakan salah satu tanda dan gejala kondisi berkurangnya gerakan janin yang perlu mendapatkan perhatian oleh bidan maupun ibu hamil itu sendiri.
f) Perdarahan pervaginam
Perdarahan dari vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spooting disekitar waktu pertama terlambat haid. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks
yang rapuh (erosi). Perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio plasenta dan ruptur uteri.
(1) Solusio plasenta (ablatio placenta)
Merupakan suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas sebelum janin keluar, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
(2) Plasenta previa
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada sekmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
g) Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut kejadian ketuban pecah dini. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insiden ketuban pecah dini 10% mendekati dari semua persalinan dan 4% pada kehamilan kurang 34 minggu.
Penyebab : sekvik inkompeten, ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan
22
dari selaput ketuban, infeksi. Penatalaksanaan : pertahankan kehamilan sampai matur, pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada umur kehamilan 24-32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melalui induksi, pada umur kehamilan aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Marmi (2011), Manuaba (2010) Tingkat pengetahuan 1. Tahu (know) 2. Memahami (comprehention) 3. Aplikasi 4. Analisis (Analysis) 5. Sintesis (Synthesis) 6. Evaluasi (Evaluation) Pengetahuan
Faktor – faktor yang
mempengaruhi pengetahuan : 1. Tingkat pendidikan 2. Lingkungan 3. Informasi 4. Pengalaman
5. Sosial budaya dan ekonomi
6. Usia
kehamilan Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III 1. Definisi 2. Tanda–tanda kehamilan a. Tanda dugaan hamil b. Tanda tidak pasti hamil c. Tanda pasti hamil
Macam – macam tanda
bahaya kehamilan TM III :
1. Sakit kepala yang hebat 2. Masalah penglihatan 3. Bengkak pada muka
dan kaki
4. Nyeri abdomen yang hebat
5. Gerakan janin berkurang
6. Perdarahan pervaginam 7. Ketuban pecah dini
24
C. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Faktor – faktor yang mempengaruhi
pengetahuan : 1. Lingkungan 2. Informasi 3. Pengalaman
4. Sosial budaya dan ekonomi Baik Cukup Kurang = Diteliti = Tidak diteliti Faktor–faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Usia 2. Pendidikan
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Diskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendiskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka–angka. Pendekatan waktu yang digunakan secara cross sectional yaitu data yang menunjukkan titik waktu tertentu atau pengumpulannya dilakukan dalam waktu yang bersamaan (Riwidikdo, 2012).
Pada penelitian ini mendiskripsikan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di RB Citra Prasasti Sukoharjo.
26
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Studi pendahuluan dilakukan pada bulan Oktober 2014 dan penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April 2015 – 8 Mei 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo. Jumlah populasi ibu hamil primigravida bulan Maret 2015 adalah 30 orang. 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2013). Pada penelitian ini karena populasinya kurang dari 100, maka populasi dijadikan sampel semua. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Setiadi, 2013).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional, sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013). Skala ukur ordinal dapat dikatagorikan sebagai berikut :
28
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Hasil Alat Ukur Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III Segala sesuatu yang diketahui ibu yang baru pertama kali hamil tentang definisi dan macam-macam tanda bahaya kehamilan trimester III: Sakit kepala yang hebat, masalah penglihatan, bengkak pada muka dan kaki, nyeri abdomen yang hebat, gerakan janin berkurang, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini
Ordinal a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD £ x £ mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo,2013) kuesioner Sumber : Marmi, 2011 F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat–alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Alat atau instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Bentuk pernyataan yang demikian mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden dan mudah mengolah (Notoatmodjo, 2010).
Instrumen ini ada 35 pernyataan, dimana permasalahan tersebut mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III. Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan : ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah (Hidayat, 2009). Sistem penilaian pernyataan dengan kriteria positif (favorable) yaitu bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah nilainya 0 dan kriteria negatif unfavorable bila menjawab salah nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda cetang (Ö) pada jawaban yang dianggap benar.
Tabel 3.1 kisi-kisi kuesioner
Variabel Sub variabel Pernyataan Jumlah
soal Favorable Unfavorable Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III Definisi tanda bahaya kehamilan dan macam-macamnya 1, 26, 33 2 4 Tanda bahaya kehamilan :
a. Sakit kepala yang hebat 7 4, 21, 24 b. Masalah penglihatan 12, 22 2 c. Bengkak pada muka dan kaki
17*, 25*, 35 9, 13, 32 6 d. Nyeri abdomen yang hebat 1 1 5, 30 3 e. Gerakan janin berkurang 15, 18, 20, 34* 10 6 f. Perdarahan pervaginam 3, 8*, 23, 29 6, 14* 6 g. Ketuban pecah dini 16, 19, 28, 31 4 Jumlah 20 15 35
30
Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di RB Kartini Sukoharjo pada tanggal 4 Maret 2015–5 April 2015 dengan jumlah responden 30 ibu hamil primigravida.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai p-value < 0,05, maka pada nilai koefisien korelasinya terdapat tanda bintang dua (**) (Riwidikdo, 2013).
Menurut Riwidikdo (2013), rumus product moment adalah :
ݎ௫௬ൌ ܰ σ ܻܺ െ ሺσ ܺሻሺσ ܻሻ
ඥሼܰ σ ܺଶെ ሺσ ܺሻଶሽሼܰ σ ܻଶെ ሺσ ܻሻଶሽ Keterangan :
r : Korelasi antara masing–masing butir pernyataan N : Jumlah responden
x : Skor pernyataan y : Skor total pernyataan
Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan 30 pernyataan yang valid, dan 5 pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 8, 14, 17, 25, dan 34. Pernyataan yang tidak valid itu tidak digunakan dalam penelitian ini, karena pernyataan yang tidak valid tidak mampu mengukur suatu pernyataan dan pernyataan yang tidak valid sudah ada yang mewakili pada indikator tersebut.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha (a) minimal 0,7 (Riwidikdo,2013).
Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :
ݎ ൌ ሺ݇ െ ͳሻ൨ ቈͳ െ݇ σ ߪߪ ଶ ௧ଶ Keterangan :
r : Reliabilitas Instrument
k : Banyak butir pernyataan atau banyaknya soal σ ߪଶ : Jumlah varian butir
st2
: Varians total
Berdasarkan hasil uji reliabilitas nilai alpha > 0,7 yaitu 0,929 sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
32
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil primigravida yang menjadi pasien di RB Citra Prasasti Sukoharjo, kemudian menjelaskan tentang cara mengisinya. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Menurut Riwidikdo (2012), cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek atau objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari pengisian kuesioner pernyataan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. 2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara komersial maupun non komersial. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data jumlah ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo pada bulan Maret 2015.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data adalah :
a. Editing (memeriksa data)
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahalu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner.
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Memasukkan data (data entry) atau processing
Data, yakni jawaban–jawaban dari masing–masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau “software” komputer dengan program SPSS for windows. d. Pembersihan data (cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan– kemungkinan adanya kesalahan–kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
34
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya, untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata–rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 katagori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
a. Baik, bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai Mean – 1 SD £ x £ Mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden (x) < Mean – 1 SD Menurut Hidayat (2009), rumus mean yaitu : Rumus : X = σ௫
Keterangan :
X : Rata-rata (mean)
∑ x : Jumlah seluruh jawaban responden n : Jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai data terhadap rata-ratanya.
Rumus : SD = ඨσ௫ మି൫σೣ൯మ ିଵ Keterangan : SD : Simpangan baku x : Nilai responden n : Jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2013), rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil primigravida menurut tingkat pengetahuannya yaitu :
Ψ ൌൈ ͳͲͲΨ
I. Etika Penelitian
1. Prinsip – prinsip petunjuk etika penelitian
Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Menurut Hidayat (2009), prinsip penelitian pada manusia yang harus dipahami antara lain :
a. Prinsip manfaat
Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
36
Manusia memiliki hak dan makhluk yang mulia yang harus dihormati, karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian. c. Prinsip keadilan
Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak.
2. Masalah etika penelitian
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian (Hidayat, 2009). Menurut Hidayat (2009), masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Informed consent
Bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
b. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama.
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah– masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan adalah uraian langkah–langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini terlampir.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RB Citra Prasasti Sukoharjo yang merupakan salah satu rumah bersalin yang berada di daerah Sukoharjo. Lokasinya berada di daerah Jatimalang RT 3/1 Joho Mojolaban Sukoharjo.
RB Citra Prasasti Sukoharjo ini memiliki 1 pemimpin, 1 orang dokter Sp.OG, 4 orang bidan. Jenis pelayanan yang diberikan yaitu kesehatan ibu dan anak, meliputi pemeriksaan USG, ANC, pelayanaan KB, imunisasi, pemeriksaan bayi dan balita sakit, pijat bayi, pertolongan persalinan. Untuk menunjang pelayanan kebidanan RB Citra Prasasti memiliki 1 kamar bersalin (2 bed), 1 kamar periksa, 1 kamar USG, 3 kamar nifas (6 bed).
B. Hasil Penelitian
Penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dilaksanakan di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada tanggal 24 April 2015 – 8 Mei 2015 dengan jumlah responden 30 orang. 1. Karakteristik Responden
Setelah dilakukan pengumpulan data dibedakan karakteristik responden meliputi :
a. Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1 < 20 tahun 5 16,67
2 20 – 35 tahun 25 83,33
3 > 35 tahun 0 0
Total 30 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang berusia < 20 tahun sebanyak 5 orang (16,67%), responden dengan usia 20–35 tahun sebanyak 25 orang (83,33%), tidak ada responden yang berusia >35 tahun (0%). Mayoritas usia responden adalah 20–35 tahun sebanyak 25 orang (83,33%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil sebagai berikut :
40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 SD 2 6,67
2 SMP 13 43,33
3 SMA 11 36,67
4 Perguruan Tinggi 4 13,33
Total 30 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 2 orang (6,67%), responden dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 13 orang (43,33%), reponden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 11 orang (36,67%) dan responden dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang (13,33%). Mayoritas responden mempunyai tingkat pendidikan SMP sebanyak 13 orang (43,33%).
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo menggunakan program SPSS versi 17. Sebelum dihitung tingkat pengetahuan tersebut maka dicari terlebih dahulu mean dan standar deviasi. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS
Variabel Mean Standar deviasi
Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III
22,23 2,94
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa nilai mean sebesar 22,23 dan nilai standar deviasi sebesar 2,94 . Hasil tersebut kemudian digunakan untuk perhitungan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Trimester III
No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)
1 Baik 5 16,67
2 Cukup 19 63,33
3 Kurang 6 20
Total 30 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,67%), pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,33%), pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%). Mayoritas tingkat pengetahuan ibu hamil
42
primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (63,33%).
Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dapat dilihat pada grafik histogram sebagai berikut :
Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti
Sumber : data primer, April 2015
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo sebanyak 5 ibu hamil primigravida (16,67%) berpengetahuan baik, 19 ibu hamil primigravida (63,33%) berpengetahuan cukup, 6 ibu hamil primigravida (20%) berpengetahuan kurang. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
BAIK CUKUP KURANG
KURANG CUKUP BAIK
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Erfendi (2009) antara lain tingkat pendidikan, lingkungan, informasi, pengalaman, usia, sosial budaya dan ekonomi.
Menurut Erfendi (2009), pendidikan mempengaruhi proses belajar. Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan rendah, akan menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan informasi tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Mayoritas tingkat pendidikan ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo yaitu SMP sebanyak 13 orang (43,33%).
Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan menurut Erfendi (2009) yaitu usia. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya tentang tanda bahaya kehamilan trimester III semakin membaik. Mayoritas usia ibu hamil primigravida yang berkunjung di RB Citra Prasasti Sukoharjo yaitu antara usia 20-35 tahun sebanyak 25 orang (83,33%).
44
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, mayoritas ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo, tingkat pengetahuannya tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dalam kategori cukup sebanyak 19 orang (63,33%). Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan usia. Faktor penghambat dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan ibu hamil primigravida, sedangkan faktor pendorongnya adalah usia ibu hamil primigravida. Mayoritas pendidikan ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo adalah SMP dan usianya antara 20-35 tahun, usia antara 20-35 tahun adalah usia yang mudah untuk menerima informasi tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester III ibu dapat mencegah resiko yang akan terjadi.
D. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan kelemahan atau keterbatasan :
1. Kendala Penelitian
a. Dalam pelaksanaan penelitian ini, responden banyak yang bertanya kepada peneliti, hal ini disebabkan karena banyak ibu kurang mengetahui maksud dari kuesioner tentang tanda bahaya kehamilan trimester III, sehingga peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu.
b. Kendala yang lain dalam penelitian ini yaitu ibu hamil primigravida yang malas untuk membaca dan menulis, sehingga peneliti harus membacakan dan menuliskan jawaban responden pada kuesioner.
2. Kelemahan atau Keterbatasan a. Variabel penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal sehingga hasil penelitian hanya terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah, sehingga tidak dapat menguraikan jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori baik sebanyak 5 responden ibu hamil primigravida (16,67%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori cukup sebanyak 19 responden ibu hamil primigravida (63,33%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori kurang sebanyak 6 responden ibu hamil primigravida (20%).
4. Faktor penghambat tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo adalah pendidikan, sedangkan faktor pendorong tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida adalah usia. Mayoritas tingkat pendidikan ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo adalah SMP sebanyak 13 responden (43,33%) dan usianya antara 20-35 tahun sebanyak 25 responden (83,33%).
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Ibu Hamil Primigravida
Bagi ibu hamil primigravida harus mengenali tanda bahaya kehamilan trimester III dan mengikuti penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III, atau dengan sering membaca buku tentang tanda bahaya kehamilan. Sehingga akan menambah pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dan dapat mengantisipasi segala resiko yang dapat terjadi.
2. Bagi Institusi a. RB
Bagi RB diharapkan lebih meningkatkan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III, sehingga jika terjadi tanda bahaya kehamilan ibu bisa pergi ke tenaga kesehatan dan dapat menurunkan angka kematian ibu hamil.
b. Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan menyediakan sumber bacaan terbaru terutama tentang tanda bahaya kehamilan yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
48
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dan dapat mengembangkan variabel penelitian menjadi lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Astuti, H. P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta: Rohima Press
BKKBN. 2013. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta: BKKBN
Dinkes Jateng. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2012,www.dinkes jatengprov.go.id/dokumen/2013/ SDK/ Mibangkes/ profil 2012/ BAB-I-IV-2012-fix pdf. Diakses tanggal 01 Oktober 2014
Erfendi. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, diakses http://forbetterhealth.wordpress.com. 24 September 2012
Hani U. J. Kusbandiyah. Marjati. R. Yulifah. 2011. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. A. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Leni, S. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta. KTI: Tidak Dipublikasikan
Machfoedz, I. 2008. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yagyakarta: Fitramaya
Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mutik, M. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di BPM Tri Tejo Bendosari, Sukoharjo. KTI: Tidak Dipublikasikan
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta ________ . 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Nugroho T. Nurrezki. D. Warnaliza. wilis. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika
Prawirohardjo, S. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiawan dan Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika
Siswanto, V. A. 2012. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Wawan dan Dewi. 2010. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika