• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekshibit E 1. U M U M. a. Pendirian dan Informasi Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ekshibit E 1. U M U M. a. Pendirian dan Informasi Umum"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank Capital Indonesia Tbk. (“Bank”) didirikan berdasarkan akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 139 tanggal 20 April 1989 dan akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989 dibuat dihadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4773.HT.01.01.TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 Juni 1990, Tambahan No. 1995. Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital Indonesia berdasarkan akta Notaris Sri Hasmiarti, S.H., No. 1 tanggal 1 September 2004. Perubahan nama tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24209 HT.01.04.TH.2004 tanggal

29 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 2004, Tambahan No. 12246.

Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank pada bulan Juli 2007, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Capital Indonesia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07975 HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No. 821. Dan perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.I. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 25 tanggal 6 Juni 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH. 2008 tanggal 18 September 2008 dan belum diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Bank telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Bank adalah sebuah bank devisa swasta nasional.

Kantor pusat Bank beralamat di Sona Topas Tower Lantai 12, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan. Bank memiliki satu (1) kantor pusat operasional, satu (1) kantor cabang, sembilan (9) kantor cabang pembantu, dan satu (1) kantor kas.

b. Penawaran Umum Saham Bank

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 62 tanggal 10 Oktober 2007 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-4776/BL/2007 tanggal 20 September 2007, jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (Rupiah penuh) per lembar saham.

(2)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)

c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008

31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007

Komisaris Utama Danny Nugroho 1) Danny Nugroho 1)

Komisaris Independen Hardisan Koman 4) Hardisan Koman 4)

Komisaris Independen Lioe Siana 4) Lioe Siana 4)

Direktur Utama dan Direktur Komersial Nico Mardiansyah 3) Nico Mardiansyah 3)

Direktur Kepatuhan Isbandiono5) Isbandiono5)

Direktur Wahyu Dwi Aji 2) Wahyu Dwi Aji 2)

Direktur Henky Setiono 6) -

1) Berdasarkan persetujuan BI No. 6/69/DGS/DPIP/Rahasia 2) Berdasarkan persetujuan BI No. 7/91/GBI/DPIP/Rahasia 3) Berdasarkan persetujuan BI No. 8/143/GBI/DPIP/Rahasia 4) Berdasarkan persetujuan BI No. 9/57/GBI/DPIP/Rahasia 5) Berdasarkan persetujuan BI No. 1/9/DpG/DPIP/Rahasia 6) Berdasarkan persetujuan BI No. 10/96/GBI/DPIP/Rahasia

Susunan Komite Audit Bank berdasarkan Surat Keputusan Bank Capital No. SK/031/DIR/VI/07 tanggal 26 Juni 2007 dan telah sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.5 adalah sebagai berikut:

Ketua : Hardisan Koman Anggota : Lioe Siana Anggota : Doklas Sitio

Anggota : Siau Ling als Lylis Chandra

Jumlah karyawan Bank adalah 207, 134, dan 72 orang, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 (tidak diaudit).

Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 masing-masing sebesar Rp 2.452.144, Rp 2.601.971, dan Rp 355.537.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan dibawah ini:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan”, yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan IAPI, praktik-praktik industri perbankan yang berlaku dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di Indonesia serta peraturan Bapepam No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar lain seperti yang dijelaskan pada kebijakan akuntansi yang bersangkutan.

(3)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (Lanjutan)

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung (indirect method). Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Seluruh angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali jika dinyatakan secara khusus, adalah dalam ribuan Rupiah.

b. Kuasi-Reorganisasi

Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method).

Aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK terkait.

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain yang tidak ada pembatasan dalam pencairannya. Kas meliputi kas kecil, kas besar dan bank notes. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Sedangkan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif.

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam valuta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.

(4)

Ekshibit E/4

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk fasilitas simpanan Bank Indonesia, call money, dan lain-lain.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan diterima di muka.

Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada bank lain.

e. Efek-efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasi pemerintah dan korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia.

Efek-efek diklasifikasikan, sesuai dengan tujuan manajemen pada saat perolehan, ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (”trading”) dan dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”).

Efek yang tujuan investasinya untuk diperdagangkan (”trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan nilai wajar per buku diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasi.

Efek yang tujuan investasinya untuk dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”) dinilai sebesar biaya perolehan ditambah amortisasi premi atau dikurangi amortisasi diskonto yang belum diamortisasi untuk efek-efek, kecuali Obligasi Pemerintah, jika ada, disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh tempo.

Nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.

Nilai wajar obligasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga penawaran pada saat penutupan pasar per tanggal neraca. Untuk obligasi yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar dihitung dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity.

Laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus (special indentification method), dan dikreditkan/dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

(5)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Efek-efek (Lanjutan)

Obligasi yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut:

1. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dipulihkan kembali.

2. Untuk obligasi yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut.

3. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas.

4. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan terpisah dalam ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur obligasi sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga.

Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan obligasi diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan berdasarkan selisih antara nilai jual dan nilai tercatat.

f. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. Beban bunga yang belum direalisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset di dalam neraca karena kepemilikan efek tersebut tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.

g. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing kredit yang diberikan.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat pinjaman pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok pinjaman yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis atas pengembalian kredit atau hubungan yang normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan penghapusan. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke penyisihan penghapusan kredit di neraca.

(6)

Ekshibit E/6

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

h. Penyisihan Penghapusan Aset

Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset non-produktif pada tiap akhir periode dan dengan memperhitungkan kondisi ekonomi secara umum. Dalam penentuan penyisihan penghapusan dan kualitas aset, Bank menerapkan PBI No. 7/2/PBI/2005, dan yang terakhir diperbaharui dengan PBI No. 9/6/PBI/2007.

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai resiko kredit.

Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit, dan fasilitas kredit yang belum ditarik (commited).

Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account.

Pengklasifikasian aset produktif antara lain didasarkan pada evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja debitur (kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur), dan kemampuan membayar.

Penyisihan penghapusan atas aset produktif dan aset non-produktif mengacu kepada PBI No. 7/2/PBI/2005, yang mengelompokkan aset ke dalam 5 (lima) kategori dengan persentase penyisihan penghapusan aset, sebagai berikut:

Tingkat penyisihan

Klasifikasi (%)

Lancar 1

Dalam perhatian khusus 5

Kurang lancar 15

Diragukan 50

Macet 100

Persentase penyisihan penghapusan aset di atas, diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan.

Penyisihan penghapusan aset untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di neraca pada akun "Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi“.

Aset produktif dengan klasifikasi macet dihapusbukukan terhadap penyisihan penghapusan aset pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.

(7)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali aset tetap yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Peningkatan nilai aset tetap sebagai hasil penilaian kembali dicatat di dalam akun “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap” dalam kelompok Ekuitas di neraca.

Pada tanggal 1 Januari 2008, sesuai dengan penerapan PSAK No. 16 (revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, Bank memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Dampak dari penerapan PSAK baru ini tidak material terhadap laporan keuangan periode komparatif.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Taksiran masa manfaat

Klasifikasi (Tahun)

Bangunan dan prasarana 20

Inventaris kantor 4 – 8

Peralatan kantor 4 – 8

Kendaraan 4 – 8

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Pada tanggal 30 Nopember 2006, Bank telah membukukan hasil penilaian kembali aset tetap sesuai yang dilakukan oleh penilai independen, PT Arga Nilai Mandiri, dengan menggunakan pendekatan nilai pasar untuk penggunaan yang ada, dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-19/WPJ.04/2007 tanggal 18 Januari 2007. Kenaikan nilai aset tetap akibat penilaian kembali untuk tujuan pelaporan pajak sebesar Rp 3.574.601 dan untuk tujuan pelaporan komersial sebesar Rp 3.841.498, yang diakui sebagai selisih penilaian kembali aset tetap.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Apabila nilai tercatat suatu aset pada tanggal neraca melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesar nilai tertinggi antara harga jual bersih tersebut dan nilai pakai.

j. Simpanan Nasabah

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.

Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjamin yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

(8)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

j. Simpanan Nasabah (Lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000 untuk per nasabah per bank (2007: sampai dengan Rp 100.000). Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 10% pada tanggal 31 Desember 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2008, 31Desember 2007 dan 31 Maret 2006, Bank adalah peserta dari program penjamin tersebut.

k. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money yang berdasarkan perjanjian jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain tersebut.

l. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontijensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai.

Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.

Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

m. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material serta berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis sesuai dengan jangka waktu kredit atau pinjaman yang bersangkutan. Jika kredit atau pinjaman dimaksud dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penempatan atau beban provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit atau pinjaman dilunasi.

Provisi dan komisi yang tidak material atau tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

n. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja

Mulai 1 Januari 2006, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (selanjutnya disebut PSAK No. 24 Revisi), yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia pada bulan Juni 2004. PSAK No. 24 Revisi mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. PSAK No. 24 Revisi ini menggantikan PSAK No. 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”, yang diterbitkan pada tahun 1994. Penerapan pertama kali PSAK No. 24 Revisi dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang berkaitan dengan periode-periode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal akun saldo laba dari periode komparatif paling dini yang disajikan.

(9)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank membukukan pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. Pencadangan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan yang disiapkan oleh aktuaris independen. Jumlah pencadangan sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama rata-rata perkiraan sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Sedangkan pencadangan untuk biaya jasa kini, dibebankan secara langsung pada kegiatan operasi tahun berjalan.

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan operasi tahun berjalan.

Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 (Rupiah penuh):

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 10.900,00 9.393,00 9.125,00

1 Dolar Singapura (SGD) 7.587,91 6.532,90 6.013,91

p. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak pada tahun yang bersangkutan.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui, dengan menggunakan metode kewajiban (liability method), atas semua perbedaan temporer yang timbul antara nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan dan nilai aset dan kewajiban atas dasar pajak pada setiap tanggal pelaporan.

Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal jika besar kemungkinan terdapat laba fiskal di masa yang akan datang untuk dikompensasikan dengan perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal tersebut.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diperkirakan akan digunakan pada saat aset tersebut akan dipulihkan atau kewajiban tersebut akan dilunasi berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang secara substantif telah diberlakukan pada tanggal neraca. Saldo aset dan kewajiban pajak tangguhan saling dikompensasikan dan nilai bersih yang timbul disajikan di neraca sebagai bagian dari aset atau kewajiban.

Penyesuaian kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

q. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

(10)

Ekshibit E/10

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

r. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah modal saham yang diperoleh kembali). Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan arus kas, aset lain atau kewajiban, perubahan tersebut harus dianggap seolah-olah telah terjadi pada awal periode penyajian.

s. Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, serta pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Sesuai dengan sifatnya, estimasi yang dibuat mengandung adanya ketidakpastian, sehingga jumlah sebenarnya yang dilaporkan di tahun yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.

t. Pelaporan Segmen

Sebuah segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

3. K A S 31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Rupiah 2.959.621 1.160.165 1.621.748

Mata uang asing 128.675 55.325 64.514

Jumlah 3.088.296 1.215.490 1.686.262

(11)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Rupiah 43.561.963 46.698.821 30.594.621

Mata uang asing 3.324.336 469.509 319.375

Jumlah 46.886.299 47.168.330 30.913.996

Giro pada Bank Indonesia sebagian besar adalah untuk memelihara rasio giro wajib minimum (GWM) Bank sesuai ketentuan Bank Indonesia. Saldo GWM sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar 5%, 7% dan

7% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 dan 1%, 3%, dan 3% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007.

GWM Bank adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Rupiah 5,37% 7,03% 7,04%

Mata uang asing 3,35% 37,00% 3,44%

5. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan mata uang

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Pihak ketiga Rupiah 6.921.417 5.560.587 1.143.744

Dolar Amerika Serikat 8.287.358 727.639 752.526

Dolar Singapura 34.708 29.882 20.119 Jumlah 15.243.483 6.318.108 1.916.389 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 152.434 ) ( 63.181 ) ( 19.164 ) Bersih 15.091.049 6.254.927 1.897.225

(12)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) b. Berdasarkan bank 31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Pihak ketiga Citibank NA 7.652.287 - -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 3.529.319 1.687.974 458.800

PT Bank Central Asia Tbk. 2.207.389 1.809.198 -

PT Bank Bumi Artha 1.113.425 - -

PT Bank Permata Tbk. 695.523 2.791.053 1.437.470

Calyon 34.708 29.883 20.119

Deutche Bank Trust Company America 10.832 - -

Jumlah 15.243.483 6.318.108 1.916.389 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 152.434 ) ( 63.181 ) ( 19.164 ) Bersih 15.091.049 6.254.927 1.897.225

Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 A w a l ( 63.181 ) ( 6.707 ) ( 6.707 )

Penambahan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 28) ( 89.253 ) ( 56.474 ) ( 12.457 )

A k h i r ( 152.434 ) ( 63.181 ) ( 19.164 )

Tingkat bunga rata-rata dalam USD adalah 0,45% pada 31 Desember 2008, 1,00% pada 31 Desember 2007 dan 0,32% pada 31 Maret 2007 serta dalam Rupiah adalah 0,97% pada 31 Desember 2008, 2,43% pada 31 Desember 2007 dan 0,67% pada 31 Maret 2007.

Pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007, kolektibilitas giro pada bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut di atas.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk giro pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain tersebut.

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan jenis dan mata uang

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Rupiah

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) – Bersih 137.858.363 101.291.562 105.288.304

Lain-lain - 98.075 -

Dikurangi:

Penyisihan penghapusan - ( 981 ) -

Bersih 137.858.363 101.388.656 105.288.304

Seluruh penempatan lain-lain merupakan penyaluran dan kepada bank perkreditan rakyat pada tanggal 31 Desember 2007.

(13)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)

b. Berdasarkan kolektibilitas 31 Desember 2008 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Jumlah Rupiah

Kurang dari 1 bulan 137.858.363 137.858.363

1 – 3 bulan - -

3 – 6 bulan - -

6 – 12 bulan - -

Lebih dari 12 bulan - -

Jumlah 137.858.363 137.858.363 31 Desember 2007 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Lain-lain Jumlah Rupiah

Kurang dari 1 bulan 101.291.562 - 101.291.562

1 – 3 bulan - - -

3 – 6 bulan - - -

6 – 12 bulan - 98.075 98.075

Lebih dari 12 bulan - - -

Jumlah 101.291.562 98.075 101.389.637 Dikurangi: Penyisihan penghapusan - ( 981 ) ( 981 ) Bersih 101.291.562 97.094 101.388.656 31 Maret 2007 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Jumlah Rupiah

Kurang dari 1 bulan 105.288.304 105.288.304

1 – 3 bulan - -

3 – 6 bulan - -

6 – 12 bulan - -

Lebih dari 12 bulan - -

Jumlah 105.288.304 105.288.304

Pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007, kolektibilitas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007.

(14)

Ekshibit E/14

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)

b. Berdasarkan kolektibilitas (Lanjutan)

Tingkat suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Rupiah

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) 9,54% 3,14% 4,19%

Lain-lain - 8,00% -

Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 A w a l ( 981 ) ( 703.000 ) ( 703.000 )

Pemulihan penyisihan selama periode berjalan

(Catatan 28) 981

702.019 703.000

A k h i r - ( 981 ) -

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan untuk penempatan pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain tersebut

7. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo:

Pihak Ketiga – Rupiah

Obligasi Pemerintah 381.999.000 - - Obligasi Korporasi 52.635.388 - - 434.634.388 - -

Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat

Obligasi Korporasi 63.765.000 - -

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 498.399.388 - -

(15)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang (Lanjutan)

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Diperdagangkan:

Pihak Ketiga – Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia

setelah dikurangi diskon yang belum diamortisasi sebesar Rp 54.427 pada tanggal 31 Desember 2008 (31 Desember

2007: Rp 31.137, 31 Maret 2007: Rp 727.282) 49.945.573 61.968.863 155.617.718 Obligasi Pemerintah 48.152.900 338.400.364 109.938.159 Obligasi Korporasi 139.172.385 16.016.000 - 237.270.858 416.385.227 265.555.877

Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat

Obligasi Korporasi 2.746.800 - - Jumlah diperdagangkan 240.017.658 416.385.227 265.555.877 Jumlah 738.417.046 416.385.227 265.555.877 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 2.583.196 ) ( 160.160 ) - Bersih 735.833.850 416.225.067 265.555.877

b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Rupiah

Kurang dari 1 tahun 64.950.046 61.968.863 155.617.718

1 – 5 tahun 280.969.030 16.016.000 19.492.525

5 – 10 tahun 105.318.125 41.320.000 11.300.000

Lebih dari 10 tahun 220.668.045 297.080.364 79.145.634

Jumlah Rupiah 671.905.246 416.385.227 265.555.877

Dolar Amerika Serikat

1 – 5 tahun 34.901.800 - -

5 – 10 tahun 31.610.000 - -

Jumlah Dolar Amerika Serikat 66.511.800 - -

Jumlah 738.417.046 416.385.227 265.555.877 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 2.583.196 ) ( 160.160) - Bersih 735.833.850 416.225.067 265.555.877

(16)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Efek Pemerintah 480.097.473 400.369.227 265.555.877 Efek Korporasi 258.319.573 16.016.000 - 738.417.046 416.385.227 265.555.877 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 2.583.196) ( 160.160 ) - Bersih 735.833.850 416.225.067 265.555.877

Tingkat bunga obligasi Pemerintah dengan tingkat bunga tetap sesuai dengan tingkat bunga yang tercantum dalam masing-masing sertifikat Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank. Obligasi ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal mulai dari 17 Desember 2009 sampai dengan 15 Februari 2028.

Tingkat bunga obligasi rata-rata adalah 10,64% pada tanggal 31 Desember 2008 (31 Desember 2007: 14,46%, 31 Maret 2007: 16,32%).

Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: Tingkat bunga

31 Desember 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

Zero Coupon 003 20 Nopember 2012 - 116.078.042

FR 28 15 Juli 2017 10,00% 31.590.000 FR 38 15 Agustus 2018 11,60% 22.958 FR 39 15 Agustus 2023 11,75% 11.550.000 FR 40 15 September 2025 11,00% 69.600.000 FR 43 15 Juli 2022 10,25% 40.900.000 FR 47 15 Pebruari 2028 10,00% 54.108.000 FR 48 15 September 2018 9,00% 8.150.000 ORI 4 12 Maret 2012 9,50% 50.000.000 381.999.000

Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: Tingkat bunga

31 Desember 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

FR 22 15 September 2011 12,00% 942.000 FR 40 15 September 2025 11,00% 7.612.500 FR 46 15 Juli 2023 9,50% 680.000 FR 47 15 Pebruari 2028 10,00% 24.248.400 FR 48 15 September 2018 9,00% 14.670.000 48.152.900

(17)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah (Lanjutan)

Tingkat bunga

31 Desember 2007 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

FR 28 15 Juli 2017 10,00% 31.590.000 FR 31 15 Nopember 2020 11,00% 22.000.000 FR 34 15 Juni 2021 12,80% 24.465.000 FR 36 15 September 2019 11,50% 11.375.000 FR 38 15 Agustus 2018 11,60% 22.958 FR 39 15 Agustus 2023 11,75% 11.550.000 FR 40 15 September 2025 11,00% 70.240.000 FR 42 15 Juli 2027 10,25% 10.400.000 FR 43 15 Juli 2022 10,25% 51.375.000 FR 47 15 Pebruari 2028 10,00% 54.270.000 FR 48 15 September 2018 9,00% 40.887.406 ORI 3 12 September 2011 9,40% 10.225.000 338.400.364 Tingkat bunga

31 Maret 2007 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

FR 13 15 September 2010 15,43% 11.750.000 FR 31 15 Nopember 2020 11,00% 20.950.000 FR 33 15 Maret 2013 12,50% 11.300.000 FR 35 15 Juni 2022 12,90% 47.500.000 FR 36 15 September 2019 11,50% 10.675.000 FR 38 15 Agustus 2018 11,60% 20.634 ORI 2 28 Maret 2010 9,28% 7.742.525 109.938.159

Perincian Obligasi Korporasi dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: Tingkat bunga

31 Desember 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007 21 Maret 2017 12,50% 15.884.000 Apexindo SY Ijarah I Tahun 2005 8 April 2009 12,25% 7.576.656 WOM Finance 2C Tahun 2005 (“WOM 2C”) 7 Juni 2009 13,90% 5.560.500

Bank DKI V Tahun 2008 4 Maret 2013 11,25% 4.942.500

Bank Lampung II Tahun 2007 (“Lampung II”) 9 Nopember 2012 11,85% 4.928.000

Bank Mayapada 2B Tahun 2007 29 Mei 2012 12,00% 3.002.400

Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 15 Januari 2018 11.50% 3.000.000

Bank Panin II B 19 Juni 2012 10,75% 2.971.500

Indosat IV SY IJ Tahun 2005 21 Juni 2011 12,00% 1.993.800

HIT SY IJ Tahun 2004 17 Desember 2009 14,00% 1.775.991

Bakti Sekurities I Tahun 2008 29 Mei 2011 14.00% 1.000.041

(18)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah (Lanjutan)

Perincian Obligasi Korporasi dengan tujuan untuk untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: Tingkat bunga

31 Desember 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 15 Januari 2018 11.50% 33.500.000 Bank Lampung II Tahun 2007 (“Lampung II”) 9 Nopember 2012 11,85% 30.060.800

Bank Mayapada 2B Tahun 2007 29 Mei 2012 12,00% 21.517.200

Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007 21 Maret 2017 12,50% 21.344.125

Bank DKI V Tahun 2008 4 Maret 2013 11,25% 17.793.000

Bumi Serpong Damai II Tahun 2006 20 Oktober 2011 15,00% 4.590.900 WOM Finance 2C Tahun 2005 (“WOM 2C”) 7 Juni 2009 13,90% 3.336.300 Adira IIA Dinamika Multi Finance Tahun 2006 (“Adira II A”) 8 Juni 2009 14,40% 3.333.660 Bank Tabungan Negara X Tahun 2004 (“BTN X”) 25 Mei 2009 12,20% 1.483.800 Tunas Financindo 4B Tahun 2007 (“Tufi 4B”) 27 Pebruari 2009 10,40% 992.000

Indosat IV Tahun 2005 21 Juni 2011 12,00% 921.200

Medco I Tahun 2004 12 Juli 2009 13,12% 299.400

139.172.385

31 Desember 2007 Jatuh tempo Nilai wajar

PT Bank Victoria International Tbk. 31 Maret 2012 16.016.000

Perincian Obligasi Korporasi dalam mata uang USD dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Tingkat bunga

31 Desember 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Euro Bond Berlian Laju Tanker 15 Mei 2014 7,50% 26.160.000

Euro Bond GITI TIRE 26 Januari 2012 12,25% 21.800.000

Euro Bond GT 2005 21 Juli 2010 10,25% 10.355.000

Euro Bond PGN Euro Fin 24 Pebruari 2014 7,50% 5.450.000

63.765.000

Perincian Obligasi Korporasi dalam mata uang USD dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: Tingkat bunga

31 Desember 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Euro Bond GITI TIRE 26 Januari 2012 12,25% 2.746.800

d. Penyisihan penghapusan

Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 A w a l ( 160.160 ) ( 90.840) ( 90.840 )

(Penambahan) pemulihan penyisihan selama periode berjalan

(Catatan 28) ( 2.423.036 ) ( 69.320) 90.840

(19)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

d. Penyisihan penghapusan (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007, kolektibilitas efek-efek digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo efek-efek yang digunakan sebagai agunan pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk efek-efek cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek tersebut.

e. Informasi lainnya

Selama tahun 2008, Obligasi yang pada awalnya dicatat dalam kelompok diperdagangkan dengan nilai nominal sebesar Rp 382.171.000, telah dipindahkan ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Perpindahan ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dilakukan untuk menyesuaikan pengelompokan obligasi dengan kebijakan manajemen resiko Bank. Manajemen berkeyakinan memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk memiliki obligasi tersebut hingga jatuh tempo.

Pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007, Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi dengan jumlah nilai nominal masing-masing sebesar Rp 471.600.000, Rp 124.000.000 dan Rp 90.000.000 dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 15).

f. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan efek-efek

Obligasi korporasi Bank diperingkat berdasarkan PT Moody’s Indonesia (dahulu PT Kasnic Credit Rating Indonesia) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah sebagai berikut :

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007

Bank Mayapada 2B Tahun 2007 A2.id - -

Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 A(idn) - -

Bank Lampung II Tahun 2007 IdBBB - -

Bank BTN X Tahun 2004 IdA+ - -

Bank DKI V Tahun 2008 idA- - -

Bank Panin II B AA-(idn) - -

Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007 A3.id A3.id -

Apexindo Sy Ijarah I Tahun 2005 IdA+ (sy) - -

Bakti Sekurities I Tahun 2008 Baa1.id - -

HIT SY IJ Tahun 2004 A1.id - -

Tunas Financindo 4B Tahun 2007 IdA- - -

Medco I Tahun 2004 IdAA- - -

Adira Dinamika Multi Finance IIA Tahun 2006 IdAA- - -

Bumi Serpong Damai II Tahun 2006 IdBBB - -

Indosat SY IJ Tahun 2005 IdAA+ - -

Indosat IV Tahun 2005 IdAA+ - -

WOM Finance 2C Tahun 2005 IdA- - -

EURO BOND GITI TIRE BBB - -

EURO BOND PGN EURO FIN 2003 BBB - -

EURO BOND BERLIAN LAJU TANKER BBB - -

(20)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Rupiah Akseptasi 625.929.521 518.369.778 339.495.000 Angsuran berjangka 14.205.299 20.790.866 13.115.766 Rekening koran 13.115.310 8.378.521 2.865.533

Kredit pemilikan rumah (KPR) 9.489.080 8.010.053 1.132.059

Kredit pemilikan mobil (KPM) 1.735.922 4.431.292 4.093.353

Pinjaman karyawan 39.249 30.050 -

Cerukan 2.000.646 - 36

Jumlah Rupiah 666.515.027 560.010.560 360.701.747

Dolar Amerika Serikat

Akseptasi 10.900.000 9.393.000 9.125.000 Jumlah 677.415.027 569.403.560 369.826.747 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 7.639.956 ) ( 2.633.642) ( 1.171.421 ) Bersih 669.775.071 566.769.918 368.655.326 b. Jaminan Kredit

Jaminan pemberian kredit pada umumnya berupa harta berwujud (tanah, bangunan, mesin, kendaraan, saham, giro, dan deposito berjangka) (Catatan 11 dan 13).

Manajemen berpendapat bahwa nilai agunan atas kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

c. Berdasarkan Sektor Ekonomi

Klasifikasi kredit menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah

Jasa-jasa dunia usaha 359.219.013 - - - - 359.219.013

Perindustrian 98.576.405 - 2.509.155 - - 101.085.560

Pertambangan 83.856.398 - - - - 83.856.398

Jasa sosial 19.914.955 - - - - 19.914.955

Perdagangan dan restoran 8.721.308 - - - 6.459.069 15.180.377

Transportasi 2.005.922 - - - - 2.005.922

Lain-lain 85.252.802 - - - - 85.252.802

Dolar Amerika Serikat

Perindustrian 10.900.000 - - - - 10.900.000

Jumlah 668.446.803 - 2.509.155 - 6.459.069 677.415.027

Dikurangi:

Penyisihan penghapusan ( 4.222.005 ) - ( 133.882 ) - ( 3.284.069 ) ( 7.639.956 ) Bersih 664.224.798 - 2.375.273 - 3.175.000 669.775.071

(21)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c. Berdasarkan Sektor Ekonomi (Lanjutan)

31 Desember 2007 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah

Jasa-jasa dunia usaha 304.646.901 - - - - 304.646.901

Perindustrian 66.998.962 - - - - 66.998.962

Perdagangan dan restoran 58.015.043 - - - - 58.015.043

Kehutanan 27.779.479 - - - - 27.779.479 Pertambangan 22.188.500 - - - - 22.188.500 Konstruksi 12.239.016 - - - - 12.239.016 Transportasi 3.511.690 - - - - 3.511.690 Jasa sosial 1.166.104 - - - - 1.166.104 Lain-lain 63.464.865 - - - - 63.464.865

Dolar Amerika Serikat -

Perindustrian 9.393.000 - - - 9.393.000 Jumlah 569.403.560 - - - - 569.403.560 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 2.633.642 ) - - - - ( 2.633.642 ) Bersih 566.769.918 - - - - 566.769.918 31 Maret 2007 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah

Jasa-jasa dunia usaha 36.734.981 - - - - 36.734.981 Perindustrian 34.598.924 - - - - 34.598.924

Pertambangan 22.799.209 - - - - 22.799.209

Perdagangan dan restoran 10.709.925 - - - - 10.709.925

Jasa sosial 6.497.091 - - - - 6.497.091

Transportasi 2.500.000 - - - - 2.500.000

Konstruksi 505.942 - - - - 505.942

Lain-lain 246.355.675 - - - - 246.355.675

Dolar Amerika Serikat

Perindustrian 9.125.000 - - - - 9.125.000 Jumlah 369.826.747 - - - - 369.826.747 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 1.171.421 ) - - - - ( 1.171.421 ) Bersih 368.655.326 - - - - 368.655.326

(22)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan tahun kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007

Berdasarkan tahun perjanjian

Rupiah

Kurang dari 1 tahun 41.968.382 24.150.000 342.428.332

1 - 2 tahun 603.332.124 508.811.236 1.601.280

2 - 5 tahun 8.370.416 26.613.684 16.217.466

Lebih dari 5 tahun 12.844.105 435.640 454.669

Dolar Amerika Serikat

Kurang dari 1 tahun 10.900.000 9.393.000 9.125.000

Jumlah 677.415.027 569.403.560 369.826.747 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 7.639.956 ) ( 2.633.642 ) ( 1.171.421 ) Bersih 669.775.071 566.769.918 368.655.326 31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

Rupiah

Kurang dari 1 tahun 647.055.462 532.993.955 319.212.758

1 - 2 tahun 6.558.944 5.588.096 30.485.770

2 - 5 tahun 12.737.580 20.992.869 10.548.550

Lebih dari 5 tahun 163.041 435.640 454.669

Dolar Amerika Serikat

Kurang dari 1 tahun 10.900.000 9.393.000 9.125.000

Jumlah 677.415.027 569.403.560 369.826.747 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 7.639.956 ) ( 2.633.642 ) ( 1.171.421 ) Bersih 669.775.071 566.769.918 368.655.326 e. Tingkat Bunga

Tingkat bunga rata-rata dalam Rupiah yang dibebankan kepada debitur oleh Bank adalah 22,01% pada 31 Desember 2008, 16,33% pada 31 Desember 2007 dan 15,23% pada 31 Maret 2007, serta dalam USD adalah 4,93% pada 31 Desember 2008, 5,26% pada 31 Desember 2007 dan 4,64% pada 31 Maret 2007.

f. Penyisihan Penghapusan

Perubahan penyisihan penghapusan untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Saldo awal ( 2.633.643 ) ( 861.238 ) ( 861.238 )

Penambahan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 28) ( 5.006.313 ) ( 1.772.405 ) ( 310.183 )

(23)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) g. Berdasarkan Kolektibilitas

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang “Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum” yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Junuari 2005. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana pada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Bank. Peraturan ini telah diganti dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.

Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 kepada Bank Indonesia, Bank tidak memiliki debitur yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

Kredit yang dihentikan pembebanan bunganya (non-performing loan/NPL) oleh Bank masing-masing sebesar Rp 8.968.224, Rp nil, dan Rp nil pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007. Dengan demikian, rasio NPL secara gross sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing adalah sebesar 1,32%, nil% dan nil%

pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007. Secara neto, rasio NPL pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 masing-masing adalah sebesar 0,82%, nil%, dan nil%.

Kredit Usaha Kecil (KUK) yang disalurkan Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing berjumlah Rp 2.123.983, Rp 3.095.265 dan 2.197.140 atau sebesar 0,31%, 0,54% dan 0,59% dari jumlah kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2008, 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007.

9. ASET TETAP

31 Desember 2008 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Nilai tercatat Pemilikan langsung

T a n a h 13.739.458 4.514.980 - 18.254.438

Bangunan dan prasarana 28.641.935 16.300.633 ( 2.216.231 ) 42.726.337

Inventaris kantor 6.439.490 7.675.239 - 14.114.729 Peralatan kantor 1.542.439 550.953 - 2.093.392 Kendaraan 2.159.553 2.148.115 - 4.307.668 Jumlah 52.522.875 31.189.920 ( 2.216.231) 81.496.564 Akumulasi depresiasi Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 1.631.370 2.688.884 ( 1.141.987 ) 3.178.267

Inventaris kantor 1.214.169 1.933.975 - 3.148.144

Peralatan kantor 258.195 398.613 - 656.808

Kendaraan 261.244 364.237 - 625.481

Jumlah 3.364.978 5.385.709 ( 1.141.987) 7.608.700

(24)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2008, 31 DESEMBER 2007 DAN 31 MARET 2007 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP (Lanjutan)

31 Desember 2007 Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo akhir

Nilai tercatat

Pemilikan langsung

T a n a h 9.070.750 4.159.208 509.500 - 13.739.458

Bangunan dan prasarana 17.457.827 11.693.608 ( 509.500 ) - 28.641.935

Inventaris kantor 3.858.644 2.593.075 - ( 12.229 ) 6.439.490 Peralatan kantor 839.003 732.598 - ( 29.162 ) 1.542.439 Kendaraan 1.662.000 1.207.553 - ( 710.000 ) 2.159.553 Jumlah 32.888.224 20.386.042 - ( 751.391 ) 52.522.875 Akumulasi depresiasi Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 111.923 1.519.447 - - 1.631.370

Inventaris kantor 78.447 1.138.535 - ( 2.813 ) 1.214.169

Peralatan kantor 16.925 247.952 - ( 6.682 ) 258.195

Kendaraan 17.647 258.389 - ( 14.792 ) 261.244

Jumlah 224.942 3.164.323 - ( 24.287 ) 3.364.978

Nilai buku 32.663.282 49.157.897

31 Maret 2007 Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo akhir

Nilai tercatat

Pemilikan langsung

T a n a h 9.070.750 4.159.208 - - 13.229.958

Bangunan dan prasarana 17.457.827 8.616.217 - - 26.074.044

Inventaris kantor 3.858.644 163.896 - - 4.022.540 Peralatan kantor 839.003 68.251 - - 907.254 Kendaraan 1.662.000 1.005.300 - ( 710.000) 1.957.300 Jumlah 32.888.224 14.012.872 - ( 710.000) 46.191.096 Akumulasi depresiasi Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 111.923 335.927 - - 447.850

Inventaris kantor 78.447 246.416 - - 324.863

Peralatan kantor 16.925 52.350 - - 69.275

Kendaraan 17.647 59.460 - ( 14.792) 62.315

Jumlah 224.942 694.153 - ( 14.792) 904.303

Nilai buku 32.663.282 45.286.793

Rincian kerugian atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 Desember 2007 31 Maret 2007 Harga jual - 675.000 675.000 Nilai buku ( - ) ( 695.208 ) ( 695.208 )

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah dengan melakukan monitoring terhadap data biaya produksi, biaya corporate social responsibility , dan

Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort(K) selaku Ketua Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan dosen pembimbing

Secara yuridis, penyelesaian sengketa melalui Peradilan Adat, sudah pernah dibakukan dalam peraturan daerah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, seperti Peraturan Daerah Nomor 7

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah satu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining (SFAE) Terhadap Pemahaman Konsep

Kebutuhan individu yang berbeda satu sama lain dan kebutuhan masyarakat pada umumnya berbeda maka dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya memberlakukan berbagai metode di

Secara simultan diketahui bahwa variabel suasana toko, kualitas pelayanan dan diversifikasi produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan

Dalam Keputusan Ka. BAPETEN No. 04­P/2003, perlu ditambahkan pasal­pasal yang  mengatur  tentang  persyaratan  pelatihan   dan  kursus  untuk  personil