• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IIIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA IIIII"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

II.

TINJAUAN PUSTAKA

IIIII

2.1. Roadmap Penelitian

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terhadap situs Facebook dalam kaitannya dengan perpustakaan antara lain:

- Harris dan Susan Lessick (2001) menginvestigasi berbagai aplikasi, gadget dan profil yang telah dibuat dan didistribusikan oleh perpustakaan melalui komunitas Facebook, iGoogle dan MySpace.

- Chamigo dan Paula Bennet-Ellis (2007), di Houston Cole Library, Amerika Serikat. Pada penelitian ini dilakukan survey terhadap 126 pustakawan perguruan tinggi mengenai pandangan mereka terhadap situs Facebook. Hasil penelitian manyatakan bahwa para pustakawan sangat tanggap terhadap membanjirnya fenomena Facebook. Sebagian yang bersikap antusias mengajukan berbagai usulan penggunaan Facebook untuk mempromosikan layanan perpustakaan. Sebaliknya ada juga yang melaporkan adanya dampak negatif penggunaan Facebook bagi perpustakaan. Sebagian besar responden nampaknya menganggap Facebook berada di luar ranah profesionalisme perpustakaan.

- Secker (2007) dari London School of Economics and Political Science, melakukan studi kasus yang bertujuan mengadakan investigasi manfaat

Facebook sebagai perangkat jejaring bagi perpustakaan dan mengeksplorasi

aplikasi Facebook yang berhubungan dengan kegiatan perpustakaan.

- Bedrick dan Dean F. Sitting (2008) dari Oregon Health and Science University, melakukan evaluasi terhadap aplikasi Medline Publication yang dikembangkan pada platform Facebook. Aplikasi Medline Publication menggunakan fasilitas

Facebook Applications untuk membangun aplikasi yang bertujuan memfasilitasi kegiatan komunikasi dan kolaborasi antar praktisi medis.

- Scale (2008) dari University of the West Indies, Jamaika, melakukan penelitian untuk mengevaluasi performansi Facebook sebagai social serch engine. Scale menguji kemungkinan kehadiran Facebook sebagai online search masa depan dan implikasinya bagi perpustakaan.

(2)

- Bietila (2009) di perpustakaan George Washington University. Bietila mengadakan pengujian terhadap pengalaman para mahasiswa dalam menggunakan Facebook. Ia menemukan bahwa kebanyakan mahasiswa menggunakan Facebook untuk tujuan sosialisasi. Kehadiran pihak lain yang bukan kelompoknya (terutama figur otoritatif) cenderung dipandang sebagai pengganggu.

- Graham (2009) melakukan penelitian mengenai peluang penggunaan Facebook sebagai sarana untuk mendekati pengguna.

- Xia (2009) melakukan penelitian di Kelly Business School, Indiana University, USA. Penelitian ini berusaha menemukan apakah Facebook Group kondusif bagi kegiatan marketing perpustakaan. Ditemukan bahwa siswa yang mengunjungi Facebook Group sangat sedikit. Hal ini disebabkan Facebook

Group yang topiknya terlalu sempit serta kurangnya pemeliharaan. Disarankan

untuk memberi tema group yang lebih umum dan pemeliharaan yang lebih aktif serta kreatif.

- Jacobson (2010) melakukan pengujian terhadap penggunaan Facebook oleh staf perpustakaan. Penelitian tersebut mengidentifikasi kesenjangan yang terjadi antara harapan atau tujuan penggunaan Facebook yang hendak dicapai dan kenyataan/praktek penggunaannya. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa upaya pustakawan dalam memanfaatkan Facebook tidak sepenuhnya dapat mencapai tujuan untuk mempromosikan layanan perpustakaan.

2.2. Fungsi Layanan Perpustakaan (front-end, back-end, organization)

Perpustakaan sebagai pusat pengolah dan penyebaran informasi mempunyai fungsi layanan antara lain (Seminar 2008):

- Fungsi Layanan Belakang (back-end fuction)

Adalah fungsi organisasi yang tidak terkait langsung dengan pengguna akhir mencakup: soft-function, yaitu, pengembangan/pengadaan koleksi, katalogisasi, klasifikasi, alih media dan hard-fuction yaitu pengadaan dan pengembangan fasilitas berupa perangkat keras dan peralatan yang menunjang kegiatan operasional perpustakaan.

(3)

- Fungsi Layanan Depan (front-end function)

Adalah fungsi organisasi perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pengguna dimana pengelola perpustakaan bertanggungjawab untuk melayani kebutuhan pengguna mencakup: sirkulasi, pencarian koleksi, reservasi, sosialisasi, konsultasi, edukasi, survey kepuasan pengguna, akomodasi dan kompilasi kritik, informasi, kerjasama/kolaborasi.

- Fungsi Organisasi (organization function)

Adalah fungsi pengelolaan tatalaksana organisasi kegiatan perpustakaan baik layanan depan maupun layanan belakang.

2.3. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan bagian dari fungsi layanan depan yang melayani pengguna dalam hal peminjaman dan pengembalian buku sebagai salah satu kegiatan utama (Sulistyo-Basuki 1993). Data transaksi peminjaman koleksi umumnya meliputi siapa peminjam, tanggal kembali, judul koleksi, jenis koleksi, keterlamabatan pengembalian dan jumlah pengunjung perpustakaan.

2.4. Layanan Katalog Online

Layanan katalog online merupakan bagian dari fungsi layanan depan yang menyediakan sarana bagi pengguna untuk melakukan pencarian koleksi pada database perpustakaan melalui sarana komputer. Katalog online dapat diakses dari dalam lokasi perpustakaan maupun di luar perpustakaan melalui jaringan komputer yang tersedia (Rowley & Farrow 2000).

2.5. Layanan Reservasi

Layanan reservasi merupakan bagian dari fungsi layanan depan yang memungkinkan pengguna perpustakaan melakukan pemesanan koleksi yang diinginkan yang pada saat dicari koleksi tersebut sedang dalam status dipinjam oleh orang lain (Sulistyo-Basuki 1993).

(4)

2.6. Internet

Internet merupakan jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari teks, gambar, audio, video, dan lainnya. Internet itu sendiri berasal dari kata

Interconnection Networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer

dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon dan satelit (Jogiyanto 2005).

2.7. Facebook (www.Facebook.com)

Facebook adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan

pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang Mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 (Priyatna 2008).

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-elektronik apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti jaringan komunitas berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga Juni 2011, Facebook telah memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs jejaring sosial lain dengan 698.288.340 jumlah anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia (http://social-networking-websites-review.toptenreviews.com/) atau 10,4% dari jumlah penduduk dunia yang saat ini mencapai 6,7 miliar jiwa (http://www.unfpa.com). Facebook merupakan situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya. Meski Facebook telah lahir beberapa tahun sebelumnya namun penggunaan jejaring sosial di internet ini baru meningkat pesat di Indonesia pada tahun 2008 meninggalkan situs jejaring yang populer sebelumnya yaitu Friendster.com. Peningkatan pesat pengguna Facebook di Indonesia salah satunya dipicu mudahnya penggunaan akses Facebook menggunakan telepon selular. (Satvika 2009). Tabel 1 menunjukkan peringkat jumlah anggota Facebook di dunia pada Mei 2011, dimana

(5)

Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dengan jumlah lebih dari 38.164.520 anggota.

Tabel 1 Peringkat Jumlah Anggota Facebook pada Mei 2011

No Negara Pengguna Facebook %

1 Amerika Serikat 150.196.680 48,41% 2 Indonesia 38.164.520 15,71% 3 Inggris 29.760.540 47,73% 4 Turki 29.041.200 37,33% 5 India 27.706.920 2,36% 6 Meksiko 26.092.160 23,20% 7 Filipina 24.793.040 24,82% 8 Perancis 22.578.600 34,86% 9 Brazil 20.031.740 9,96% 10 Italia 19.643.760 33,82% Sumber: (http://social-networking-websites-review.toptenreviews.com/) 2.8. Fitur Facebook

Beberapa fitur yang tersedia di dalam Facebook (Holzner 2009) antara lain: - Profile

Profile adalah halaman web anggota dari Facebook yang dapat dilihat oleh

temannya. Profile berisi gambaran umum dari pengguna seperti nama, tanggal lahir, dan berbagai informasi pribadi lain. Pengguna dapat mengatur informasi mana yang dapat dilihat orang lain dan mana yang tidak dapat dilihat orang lain.

- Wall

Menu wall ada di setiap halaman profil. Menu ini memungkinkan pengguna atau teman menuliskan pesan dan dapat saling memberikan balasan berupa komentar di tempat yang telah disediakan berupa text box.

(6)

- Friends

Fasilitas untuk mengkoleksi teman-teman yang telah terhubung. Pengguna dapat mengorganisasikan daftar teman ini. Jumlah teman dibatasi sampai 5000 teman.

- Photos dan video

Aplikasi yang terdapat di dalam profile. Memungkinkan pengguna mengunggah foto sebanyak mungkin serta mengorganisasikannya sendiri. Setiap foto dapat ditandai untuk dapat terhubung dengan orang lain yang diinginkan dengan fasilitas tag. Demikian pula halnya dengan video dapat diorganisasi oleh pengguna sesuai keinginan sendiri dan dapat ditandai agar dapat terhubung dengan orang lain menggunakan fasilitas tag.

- Group

Aplikasi dalam Facebook untuk membuat suatu kelompok pertemanan sesuai dengan minat yang sama. Biasanya Group digunakan untuk berdiskusi, pengumuman, dan sebagainya. Sebuah Group terdiri atas: anggota yang bergabung, berita terbaru, panel diskusi, wall, foto kiriman, dan video yang semuanya dapat diberi komentar. Keanggotaan dapat diatur oleh administrator dalam tiga kategori: 1. Terbuka, siapa saja dapat mendaftarkan diri, 2. Terbatas, siapa saja dapat minta didaftarkan dan jadi anggota atas ijin dari administrator, 3. Sangat terbatas, hanya teman yang diundang saja.

- Page

Aplikasi yang mirip dengan group. Sebutan lainnya adalah fan page atau

public profile. Merupakan aplikasi yang berfungsi seperti sebuah web site.

Siapa saja dapat bergabung menjadi fans dengan jumlah anggota yang tidak terbatas. Biasanya digunakan oleh pelaku bisnis sebagai sarana promosi produknya.

(7)

2.9. Facebook Applications

Adalah aplikasi tambahan yang dapat ditambahkan ke dalam profile, group atau page. Ada sejumlah aplikasi yang dikembangkan oleh Facebook, ada pula yang dikembangkan oleh pihak lain (Wagner 2008). Bahkan dimungkinkan untuk pengguna dapat membuat aplikasi buatan sendiri yang dapat berjalan pada platform

Facebook dengan menggunakan fasilitas Facebook Application Developer.

2.10. Platform Facebook

Pada tahun 2007, Facebook meluncurkan platform sendiri (Facebook

Platform) untuk pengembangan aplikasi yang terdiri dari:

- Facebook Markup Language (FBML) adalah sebuah bahasa markup yang

berbasis HTML. FBML Adalah bahasa pemrograman web yang memungkinkan untuk membangun aplikasi pada platform Facebook yang sepenuhnya terintegrasi dengan kegiatan pengguna Facebook. (Wagner 2008). - Application Programming Interface (API) untuk membuat Representational

State Transfer (REST) ke Facebook, yaitu sekumpulan perangkat lunak yang

berfungsi sebagai perantara untuk pembuatan aplikasi pada platform Facebook. - Facebook Query Language (FQL) adalah sebuah bahasa query SQL untuk

berinteraksi dengan Facebook yang memungkinkan untuk membuat query terhadap tabel-tabel data yang ada di dalam Facebook. Ada sembilan tabel yang diijinkan oleh Facebook untuk diakses dengan query yaitu tabel user,

friend, group, group_member, event, event_member, photo, album dan photo_tag.

- Facebook JavaScript adalah sebuah bahasa scripting yang diimplementasikan

oleh Facebook bagi mereka yang ingin menggunakan Javascript bagi pengembangan aplikasinya.

Pada model aplikasi web standar setiap aplikasi web yang dibuat ditempatkan pada sebuah web server bersama-sama dengan semua data yang berhubungan, kemudian pengguna aplikasi tersebut akan mengakses aplikasi tersebut dengan web

browser melalui internet sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1. Sedangkan

(8)

tersimpan pada web server melalui Facebook.com yang akan menghubungkan dengan platform Facebook (Gambar 2). Untuk mencegah akses terhadap aplikasi yang berlebihan, Facebook menempatkan sebuah cache di antara Facebook web

server dan web server di mana aplikasi ditempatkan (Gambar 3).

2.11. Enterprise Reengineering

Rekayasa ulang perusahaan (enterpterprise engineering) menurut Hammer dan Champy (1995) adalah “pemikiran ulang secara fundamental dan radikal atas proses-proses bisnis untuk mendapatkan perbaikan dramatis dalam hal ukuran-ukuran kinerja yang penting dan kontemporer, seperti biaya, kualitas pelayanan dan kecepatan”. Rekayasa ulang merupakan suatu terobosan kompetitif untuk menjawab tantangan dan pencapaian visi perusahaan atau institusi.

2.12. Customer Relationship Management

Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis

menyeluruh dari suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan (Kalakota & Robinson 2001). CRM merupakan usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan (supaya tidak lari ke pesaing) dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, email, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan

staf sales dan marketing. CRM mengintegrasikan penjualan, pemasaran, dan strategi

pelayanan untuk membangun koordinasi dan kolaborasi berbasis pengetahuan dengan pelanggan untuk kepentingan jangka panjang.

Terdapat tiga tahapan CRM:

1. Mendapatkan pelanggan baru (acquire). Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.

2. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhance). Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan

(9)

cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan

perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost). 3. Mempertahankan pelanggan (retain). Tahap ini merupakan usaha

mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.

4.

Gambar 1. Model Aplikasi Web Standar (Hayder 2008)

5.

Gambar 2. Model Aplikasi Web dari Facebook (Hayder 2008)

(10)

2.13. Modal Sosial

Modal sosial menurut Mangkuprawira (2009) adalah konsep sosiologi yang menggambarkan adanya hubungan di dalam dan antar jejaring sosial dalam masyarakat. Seperti halnya modal fisik atau modal manusia yang dapat meningkatkan produktifitas individu dan kelompok, maka modal sosial pun demikian. Menurut James Coleman sebagaimana yang dikutip oleh Mangkuprawira (2009), “modal sosial memfasilitasi kegiatan individu dan kelompok yang dikembangkan oleh jaringan hubungan, timbal balik, kepercayaan dan norma sosial. Modal sosial, menurut pandangannya, merupakan sumber daya yang netral yang memfasilitasi setiap kegiatan dimana masyarakat bisa menjadi lebih baik dan bergantung pada pemanfaatan modal sosial oleh setiap individu”.

Modal sosial positif adalah nilai-nilai masyarakat yang positif berupa jejaring sosial, kepercayaan, timbal balik dan kebersamaan yang diduga berpengaruh kuat terhadap keberhasilan pengembangan masyarakat. Sedangkan modal sosial negatif adalah nilai-nilai masyarakat yang negatif seperti primordialisme, nepotisme, mafia peradilan, makelar kasus yang berpengaruh negatif merugikan masyarakat.

2.14. System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC (System Development Lyfe Cycle) adalah tahapan-tahapan suatu pekerjaan yang dilakukan dalam membangun suatu sistem informasi. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar. Semua langkah dalam siklus harus didokumentasikan untuk mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem. System Development

Life Cycle (Gambar 4) adalah proses standar yang digunakan untuk membangun

suatu sistem informasi meliputi langkah-langkah berikut ini (O’Brien 2008):

- Investigasi: tahap mengidentifikasi masalah dan menemukan peluang untuk mengatasi masalah.

- Analisis: Menganalisa kebutuhan informasi dan mengembangkan persyaratan fungsional sistem.

- Desain: Pengembangan spesifikasi hardware, software, brainware, netware,

(11)

- Implementasi: Mengadakan atau mengembangkan menguji sistem yang baru dan penerapan sistem baru.

- Pemeliharaan: Proses peninjauan setelah tahap implementasi ya

pengawasan, evaluasi dan modifikasi.

Gambar 4. Bagan S

2.15. Black-box

Metode black-box

perangkat lunak. Pengembang perangkat lunak dapat membuat himpunan kondisi input yang akan menguji seluruh syarat fungsional suatu program dengan mendemonstrasikan setiap fungsi secara menyeluruh. Dengan mengoperasikan semua fungsi maka kesalahan dapat ditemukan, apaka

dan output yang dihasilkan benar (Gambar 5) terpelihara. Uji coba

fundamental suatu sistem daripada struktur logika internalnya. Implementasi: Mengadakan atau mengembangkan hardware menguji sistem yang baru dan penerapan sistem baru.

Pemeliharaan: Proses peninjauan setelah tahap implementasi ya pengawasan, evaluasi dan modifikasi.

Gambar 4. Bagan System Development Life Cycle (O’Brien 2008)

adalah metode uji coba yang berfokus pada aspek fungsional Pengembang perangkat lunak dapat membuat himpunan kondisi input yang akan menguji seluruh syarat fungsional suatu program dengan mendemonstrasikan setiap fungsi secara menyeluruh. Dengan mengoperasikan semua fungsi maka kesalahan dapat ditemukan, apakah input diterima dengan benar

dan output yang dihasilkan benar (Gambar 5), apakah integritas informasi eksternal

lihara. Uji coba black-box lebih dititikberatkan untuk memeriksa aspek

fundamental suatu sistem daripada struktur logika internalnya. Beberapa kategori

hardware atau software,

Pemeliharaan: Proses peninjauan setelah tahap implementasi yang mencakup

Brien 2008)

adalah metode uji coba yang berfokus pada aspek fungsional Pengembang perangkat lunak dapat membuat himpunan kondisi input yang akan menguji seluruh syarat fungsional suatu program dengan mendemonstrasikan setiap fungsi secara menyeluruh. Dengan mengoperasikan h input diterima dengan benar apakah integritas informasi eksternal lebih dititikberatkan untuk memeriksa aspek Beberapa kategori

(12)

kesalahan antara lain: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan antarmuka, kesalahan pada struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, dan kesalahan inisialisasi dan terminasi (Pressman 2001).

Gambar 5. Metode Pengujian Black-box (Pressman 2001).

output input

Gambar

Gambar 4. Bagan S

Referensi

Dokumen terkait

Uji kualitas hasil dapat dinyatakan dengan penyimpangan yang menunjukkan perbedaaan nilai kadar dari hasil analisis dengan nilai dalam sertifikat diperoleh angka penyimpangan

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa status hara sedang memiliki luas wilayah yang lebih besar dibandingkan kriteria status hara tinggi.. Peta status hara

Batasan batasan yang dipergunakan untuk menghasilkan mesin pengering ini adalah : (a) mesin bekerja dengan mempergunakan energi listrik (b) mesin pengering mampu

Dari beberapa informasi yang ditemukan peneliti saat melakukan penelitian pada Kantor Samsat Kota sorong, telah dilakukan beberapa upaya dalam menangani

Tak seperti di masa sebelumnya, di mana berbagai kelompok Tionghoa bisa terlibat aktif di dalam politik untuk membicarakan nasib dan kedudukannya di tengah

JLN BUNGA RAYA KECIL,, KG DATO SULAIMAN MENTERI,, 81100, JOHOR

Jika sel hidup yang ditemukan di bumi juga dijumpai di planet lain yang tidak memiliki oksigen, kemungkinan bagian manakah dari organel sel yang TIDAK terdapat dalam sel

bilangan ganjil : bilangan yang berakhir dengan angka 1, 3, 5, 7, atau 9 bilangan genap : bilangan yang berakhir dengan angka 0, 2, 4, 6, atau 8 jajargenjang : bangun datar