Oleh:
Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air
Bappenas
Pembahasan Renstra Badan Litbang “Lingkungan Hidup dan Kehutanan” 2015-2019
Bogor, 24 November 2014
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN
DAN POSISI IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN DI ERA
PEMERINTAHAN BARU
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PROSES PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019
Slide - 2 Rancangan Teknokratis RPJMN 2015-2019 Rancangan RPJMN 2015-2019 Rancangan Akhir RPJMN 2015-2019 Visi – Misi Presiden terpilih Musrenbang RPJMN dan Sidang Kabinet ArahanRPJPN 2005-2025
Isu Strategis Jangka Menengah 2015-2019 (background studies) Evaluasi RPJMN 2010-2014 Aspirasi Masyarakat
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Slide - 3
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005-2025:
DASAR IDEOLOGI
PANCASILA 1 JUNI 1945
DAN
TRISAKTI
TRISAKTI
• Kedaulatan Dalam Politik, diwujudkan dalam pembangunan
demokrasi politik yang berdasarkan hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Kedaulatan rakyat menjadi karakter,
nilai, dan semangat yang dibangun melalui gotong royong dan
persatuan bangsa
• Berdikari Dalam Ekonomi, diwujudkan dalam pembangunan
demokrasi ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang
kedaulatan di dalam pengelolaan keuangan negara dan pelaku
utama dalam pembentukan produksi dan distribusi nasional.
Negara memiliki karakter kebijakan dan kewibawaan pemimpin
yang kuat dan berdaulat dalam mengambil keputusan-keputusan
ekonomi rakyat melalui penggunaan sumber daya ekonomi nasional
dan anggaran negara untuk memenuhi hak dasar warga negara
• Kepribadian Dalam Kebudayaan, diwujudkan melalui
pembangunan karakter dan kegotong-royongan yang berdasar pada
realitas kebhinnekaan dan kemaritiman sebagai kekuatan potensi
bangsa dalam mewujudkan implementasi demokrasi politik dan
demokrasi ekonomi Indonesia masa depan.
V I S I RPJMN 2015 – 2019
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT,
MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN DAN
BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG
M I S I
1.
Mewujudkan
keamanan nasional
yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan
2.
Mewujudkan
masyarakat maju, berkeseimbangan dan
demokratis
berlandaskan Negara hukum
3.
Mewujudkan
politik luar negeri bebas aktif
dan memperkuat jati
diri sebagai
negara maritim
4.
Mewujudkan
kualitas hidup manusia Indonesia
yang tinggi, maju,
dan sejahtera
5.
Mewujudkan
bangsa yang berdaya saing
6.
Mewujudkan Indonesia menjadi
negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
7.
Mewujudkan
masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan
9 AGENDA PRIORITAS
1.
Kami akan menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2.
Kami akan membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata
kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
3.
Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan
4.
Kami akan menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5.
Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6.
Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
7.
Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik
8.
Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa
9.
Kami akan memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi
sosial Indonesia
DRAFT
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019 BIDANG SDA DAN LH
1. Pemanfaaatan untuk menyediakan kebutuhan kehidupan saat ini dan pelestarian
yang menjaga kelangsungan kehidupan masa mendatang.
2. Memenuhi kebutuhan dasar pangan dan energi dan memanfaatkan daya saing
komparatif SDA dan LH, dan tetap menjaga ketahanan air dan kelestarian SDA dan LH. Pemberantasan Tindakan Penebangan Liar, Perikanan Liar, dan
Penambangan Liar
Peningkatan Hasil Hutan Kayu
Ketahanan Air
PEMBERANTASAN TINDAKAN PENEBANGAN LIAR
Arah Kebijakan:
• Peningkatan instrumen penegakan hukum,
melalui: (i) Penyusunan Satu Peta Tematik Hutan; (ii) Percepatan penyelesaian tata batas dan
pengukuhan kawasan hutan; (iii) Peningkatan
kuantitas dan kualitas SDM pengawas dan penegak hukum.
• Peningkatan efektivitas penegakan hukum
melalui: (i) Penyederhanaan prosedur penegakan hukum kasus penebangan liar; (ii) Meningkatkan proses yustisi; (iii) Peningkatan koordinasi dalam pengawasan dan penegakan hukum; (iv)
Pembentukan Lembaga Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
• Peningkatan efektivitas dan kualitas pengelolaan hutan: (i) Penyelesaian Pembangunan KPH untuk seluruh kawasan hutan; (ii) Peningkatan
keterlibatan masyarakat dalam pengamanan hutan.
Peningkataan Hasil Hutan dan Kayu
Sasaran:
1. Peningkatan kualitas tata kelola:
a. Mengurangi open access dengan mengembangkan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) menjadi 347 unit; b. Meningkatnya penerapan prinsip
pengelolaan hutan produksi lestari untuk KPHP dan hutan produksi di bawah Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Alam (IUPHHK-HA).
2. Peningkatan produksi kayu:
a. Meningkatnya produksi kayu bulat dari hutan alam menjadi 29 juta m3;
b. Meningkatnya produksi kayu bulat dari hutan tanaman menjadi 160 juta m3; c. Meningkatnya produksi kayu hutan rakyat menjadi 100 juta m3;
d. Meningkatnya nilai ekspor produk kayu rata-rata menjadi USD32,5 miliar
SASARAN KETAHANAN AIR
1. Menyelesaikan status DAS Lintas Negara
2. Mengurangi luasan lahan kritis, melalui rehabilitasi di dalam KPH seluas 5,5
juta hektar.
3. Pemulihan kesehatan 4 DAS prioritas nasional (DAS Ciliwung, DAS Citarum, DAS
Kapuas dan DAS Siak), dan 30 26 DAS prioritas sampai dengan tahun 2019
4. Meningkatkan perlindungan mata air di 4 DAS prioritas nasional dan 30 26 DAS
prioritas sampai dengan tahun 2019.
5. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemulihan kesehatan DAS
melalui pengembangan HTR, HKm, HD, pengembangan ekowisata skala kecil,
serta hasil hutan bukan kayu.
6. Internalisasi 108 RPDAST yang sudah disusun ke dalam RTRW.
7. Pembangunan embung dan dam pengendali skala kecil dan menengah di
daerah hulu 30 DAS Prioritas.
SASARAN PENINGKATAN KONSERVASI
DAN TATA KELOLA HUTAN
Peningkatan Konservasi dan Tata Kelola Hutan
Sasaran:
1. Konservasi Hutan
a. Meningkatnya populasi 25 species satwa terancam punah sebesar 10 persen sesuai baseline data tahun 2013
b. Optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi seluas 20,63 juta ha
c. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dengan cepat dan baik d. Peningkatan kualitas data dan informasi keanekaragaman hayati.
2. Tata Kelola Hutan
a. Penyelesaian pengukuhan/penetapan kawasan hutan 100 persen
b. Penyelesaian tata batas kawasan dan tata batas fungsi sepanjang 40.000 km
c. Operasionalisasi 579 KPH yang terdiri dari 347 KPHP, 182 KPHL dan 50 KPHK bukan TN
d. Peningkatan kemitraan dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan melalui pola HTR/HKm/HD dan HR (dari 500 ribu ha pada tahun 2014 menjadi 40 juta ha pada tahun 2019).
BUKU II
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN SDA DAN LH
2015-2019
Slide - 15
Dukungan SDA dan LH terhadap Perekonomian berbasis SDA
Peningkatan Kualitas LH
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN SDA DAN LH
No. Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
1. Pertumbuhan PDB pertanian (%, termasuk perikanan dan kehutanan)
3,5 3,6 3,7 3,8 4,0
2. Pertumbuhan PDB Migas dan Pertambangan (%)
0,9 1,1 1,3 1,5 1,8
3. Ekspor hasil perikanan (US$ miliar) 5,86 6,82 7,62 8,53 9,54 4. Ekspor hasil kehutanan (US$ miliar) 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 5. IKLH (skor) 64,0-64,5 64,5-65,0 65,0-65,5 65,5-66,5 66,5-68,5 6. Konservasi Kawasan Perairan(juta
ha)
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN SDA LH
Slide - 17
(1) Pengamanan Produksi Untuk Kemandirian dan Diversifikasi Konsumsi Pangan; (2) Pengembangan Agribisnis, Pertanian Berkelanjutan dan Kesejahteraan Petani; (3) Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Perikanan serta Kesejahteraan Nelayan
dan Pembudidaya Ikan;
(4) Peningkatan Tata Kelola Laut, Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Serta Pengembangan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan;
(5) Peningkatan Produksi Hasil Hutan dan Pengembangan Jasa Lingkungan; (6) PeningkatanKonservasi dan Tata Kelola Hutan serta Pengelolaan DAS;
(7) penguatan Pasokan, Bauran dan Efisiensi Konsumsi Energi;
(8) Peningkatan Nilai Tambah Industri Mineral dan Pertambangan Berkelanjutan; (9) Peningkatan Kualitas LH, SCP dan Pelestarian dan Pemanfaatan Keekonomian
KEHATI sesuai dengan arahan dalam Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan/IBSAP 2003-2020;
(10) Pelaksanaan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim serta Peningkatan Kualitas Info Iklim dan Kebencanaan.
Peningkatan Produksi Hasil Hutan dan
Pengembangan Jasa Lingkungan
Slide - 18
1) Pengembangan KPH Produksi dan Produk Kayu
Kontribusi terhadap PDB yg terus menurun, akibat:
- Pemanfaatan kawasan hutan produksi belum optimal
- Belum optimalnya pemanfaatan potensi hutan produksi yg sudah dibebani hak - Kurang berkembangnya industri primer hasil hutan
- Kinerja eksport belum optimal
- Penerapan prinsip pengelolaan hutan berkelanjutan belum dilaksanakan sepenuhnya
Peningkatan Konservasi dan Tata Kelola Hutan
Serta Pengelolaan DAS
Slide - 19
1) Peningkatan Kinerja Tata Kelola Kehutanan
-
Tata kelola hutan yang baik masih belum berjalan- Kualitas sumber daya hutan juga semakin menurun
- Deforestasi dan degradasi hutan akibat konversi kawasan hutan untuk kegiatan non kehutanan, perambahan liar, kebakaran hutan, penebangan liar dan perdagangan hasil hutan tanpa izin
2) Peningkatan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati
- Keberadaan kawasan konservasi belum berperan secara utuh dalam melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya
- Tingginya tekanan dan perambahan kawasan konservasi
- Pelaksanaan kemitraan antara pengelola kawasan hutan konservasi dengan masyarakat masih sangat terbatas
- Rendahnya peran pemerintah dalam penangkaran spesies terancam punah
3) Peningkatan Pengelolaan DAS
SASARAN BIDANG
Slide - 20
Peningkatan Produksi Hasil Hutan dan Pengembangan Jasa Lingkungan
Pengembangan KPH Produksi dan Produk Kayu
Sasaran:
1. Mengembangkan 347 unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP); 2. Meningkatnya produksi kayu bulat dari hutan alam menjadi 29juta m3;
3. Meningkatnya produksi kayu bulat dari hutan tanaman menjadi 160 juta m3; 4. Meningkatnya nilai ekspor produk kayu menjadi USD32,5 miliar.
Pengembangan KPH Lindung dan Hasil Hutan Bukan Kayu
Sasaran:
1. Mengembangkan 182 unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) 2. Meningkatnya HKm, HD dan HR
3. Meningkatnya produksi hasil hutan bukan kayu 4. Meningkatnya ekowisata dan jasa lingkungan hutan
SASARAN BIDANG
Slide - 21
10.2.6. Peningkatan Konservasi dan Tata Kelola Hutan Serta
Pengelolaan DAS
Peningkatan Kinerja Tata Kelola Kehutanan
Sasaran:
1. Penyelesaian pengukuhan/penetapan kawasan hutan 100 persen;
2. Penyelesaian tata batas kawasan dan tata batas fungsi sepanjang 40.000 km;
3. Operasionalisasi 579 KPH yang terdiri dari 347 KPHP, 182 KPHL dan 50 KPHK
Bukan TN;
4. Peningkatan kinerja pengelolaan KPH;
5. Tertanganinya pencegahan dan penangulangan kebakaran hutan;
6. Menurunnya jumlah hotspots kebakaran hutan
SASARAN BIDANG
Slide - 22
Peningkatan Konservasi dan Tata Kelola Hutan Serta Pengelolaan DAS
Peningkatan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati
Sasaran:
1. Meningkatkan kualitas fungsi dan kelestarian hutan konservasi dan kehati di dalamnya. 2. Terbentuknya dan beroperasinya KPHK Non Taman Nasional sebanyak 50 unit.
3. Penyelesaian seluruh tata batas kawasan konservasi khususnya di 50 Taman Nasional. 4. Evaluasi seluruh Rencana Pengelolaan 50 Taman Nasional
5. Terselenggaranya kegiatan penangkaran sekurangnya di seluruh 50 TN untuk 25 jenis spesies langka 6. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai keekonomian KEHATI.
7. Menyempurnakan panduan mengenai langkah-langkah untuk pengelolaan dan pemanfaatan KEHATI secara berkelanjutan.
8. Meningkatnya kapasitas SDM dalam pemanfaatan keekonomian KEHATI dan jasa lingkungan secara berkelanjutan.
9. Termanfaatkannya produk hasil keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan secara optimal, adil, dan lestari bagi kesejahteraan masyarakat.
10. Terwujudnya peluang untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi pada kegiatan konservasi, 11. Meningkatnya jumlah kerja sama jasa lingkungan untuk meningkatkan nilai transaksi dan
penerimaan negara dari pemanfaatan jasa lingkungan kawasan hutan
SASARAN BIDANG
Slide - 23
Peningkatan Konservasi dan Tata Kelola Hutan Serta Pengelolaan DAS
Peningkatan Pengelolaan DAS
Sasaran:
1. Menyelesaikan status DAS lintas negara
2. Mengurangi luasan lahan kritis, melalui rehabilitasi di dalam KPH seluas 5,5 juta hektar.
3. Memulihkan kesehatan 4 DAS prioritas nasional (DAS Ciliwung, DAS Citarum, DAS Kapuas dan DAS Siak), dan 26 DAS prioritas sampai dengan tahun 2019.
4. Meningkatkan perlindungan mata air di 4 DAS prioritas nasional dan 26 DAS prioritas melalui konservasi sumber daya air.
5. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemulihan kesehatan DAS melalui pengembangan HTR, HKm, HD maupun pengembangan ekowisata skala kecil.
6. Internalisasi 108 RPDAST yang sudah disusun ke dalam RTRW.
7. Pembangunan embung, dam pengendali, dan dam penahan skala kecil dan menengah di daerah hulu 30 DAS Prioritas
8. Pembinaan dan pengelolaan Hutan Lindung
9. Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan 30 DAS prioritas 10. Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
Slide - 24
10.3.5. Peningkatan Produksi Hasil Hutan dan Pengembangan Jasa
Lingkungan
Pengembangan KPH Produksi dan Produk Kayu
Arah Kebijakan:
Peningkatan produksi dan produktivitas sumber daya hutan, penerapan prinsip
pengelolaan hutan lestari, penerapan prinsip tata kelola hutan yang baik (good forest governance), pemberian jaminan legalitas hasil hutan kayu dan produk kayu, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat sebagai mitra usaha.
Strategi:
1) Meningkatkan tata kelola kehutanan (good forest governance): pemisahan peran administrator (regulator) dengan pengelola (operator)
2) Deregulasi dan de-bottlenecking peraturan perundang-undangan yang birokratis dan tidak pro investasi
3) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya hutan sejak industri hulu hingga industri hilir dengan mengembangkan forest based cluster industry
4) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas industri hulu dan hilir untuk meningkatkan nilai tambah.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
Slide - 25
10.3.5. Peningkatan Produksi Hasil Hutan dan Pengembangan Jasa
Lingkungan
Pengembangan KPH Lindung dan Hasil Hutan Bukan Kayu
Arah Kebijakan:
Peningkatan akses masyarakat terhadap sumber daya hutan lindung dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan lindung melalui
pengembangan HKm, HD dan HR. Strategi:
1) Pengembangan dan perluasan HKm dan HD
2) Penegakan hukum dengan pemberlakuan sanksi bagi yang melanggar oleh pihak-pihak yang berwenang
3) Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan hutan
4) Reboisasi dan penghijauan berkelanjutan yang dilakukan dengan jenis tanaman sesuai keinginan masyarakat dalam pemilihan jenisnya
5) Pengembangan agro-forestry, dan
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
Slide - 26
10.3.6. Peningkatan Konservasi dan Tata Kelola Hutan serta
Pengelolaan DAS
Pengembangan Kinerja Tata Kelola Kehutanan
Arah Kebijakan:
Mempercepat kepastian status hukum kawasan hutan melalui inventarisasi sumber daya hutan, penyelesaian tata batas kawasan dan tata batas fungsi kawasan hutan dengan melibatkan semua stakeholders, percepatan penyelesaian pemetaan dan penetapan kawasan hutan, meningkatkan keterbukaan data dan informasi sumber daya hutan, dan mempermudah perizinan dalam melakukan investasi di sektor kehutanan.
Strategi:
1)Melakukan percepatan pengukuhan kawasan hutan yang melibatkan berbagai pihak. 2)Membentuk dan mewujudkan unit manajemen di seluruh areal kawasan hutan.
3)Meningkatkan kapasitas pengelola KPH.
4)Meningkatkan sarana dan prasarana KPH dalam rangka perlindungan hutan. 5)Meningkatkan penelitian dan pengembangan kehutanan untuk mendukung peningkatan hasil hutan kayu.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
Slide - 27
Peningkatan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati
Arah Kebijakan:
Memberikan kewenangan dan keleluasan bagi pengelola kawasan HK di tingkat tapak untuk melindungi kawasan, meningkatkan kualitas habitat, mengawetkan spesies serta sumber daya genetik dan mendorong terselenggaranya pemanfaatan jasa lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dan di dalam kawasan.
Strategi:
1)Menyelesaikan seluruh tata batas dan proses pengukuhan kawasan HK (KPHK) 2)Meningkatkan efektivitas pola Resort Based Management (RBM)
3)Mengembangkan berbagai pola kemitraan, khususnya pada wilayah konflik
4)Meningkatkan sarana dan prasarana KPHK untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan 5)Meningkatkan kegiatan litbang di slrh KPHK-TN dan KPHK lainnya
6)Mengembangkan skema pendanaan kawasan konservasi berikut mekanisme pengawasannya
7)Mengoptimalkan kerjasama dengan pihak ke tiga dalam pengelolaan penangkaran tanaman dan satwa liar dan penyelamatan 25 satwa dan tumbuhan langka
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
Slide - 28
Peningkatan Pengelolaan DAS
Arah Kebijakan:
1.Percepatan implementasi pemulihan DAS Prioritas Nasional;
2.Mendorong peningkatan keterlibatan masyarakat dalam Pengelolaan DAS; dan 3.Internalisasi dokumen RPDAST yang telah disusun kedalam rencana tata ruang wilayah.
Strategi:
1)Percepatan Implementasi Pemulihan DAS Prioritas Nasional melalui penyelesaian status DAS Lintas Negara, rehabilitasi dan restorasi hutan dan lahan berbasis DAS, pengadaan peralatan dan perlengkapan Stasiun Pengamat Arus Sungai (SPAS), dan peningkatan kapasitas pengelola DAS
2)Mendorong peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan DAS
3)Internalisasi dokumen RPDAST yang telah disusun kedalam Rencana Tata Ruang Wilayah melalui peningkatan pemahaman dan kualitas koordinasi pemangku
kepentingan dalam penyusunan dan implementasi rencana tata ruang wilayah
(provinsi/kabupaten/kota) agar berbasis kepada ekosistem DAS dan RPDAST yang telah disusun.
Elemen utama dalam RPJMN 2015-2019
Sumber Daya Alam
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Sumber Daya Manusia
Ekonomi yang
kompetitif
Suatu unit organisasi (state/firms) dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika:
• organisasi tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing;
• melakukan sesuatu lebih baik dari organisasi lain;
• mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh organisasi lain.
KEMB
ALI
KE KHIT
TAH
KEHUT
ANAN
BUDGET
RE-FOCUS
KPH
POLA BUDGET BARU
2015 <
INTISARI STRATEGI
KPH
Kemudahan Perizinan Rehabilitasi + restorasi KemitraanH Km, HTR, HD + pemberday aan Forest Based Cluster Industry Supply Chain Penegakan hukum + pengamana n hutanRAKYAT
Kemitraan Strategis
KPH
LINGKUNGAN
HIDUP
REFORMA
AGRARIA
KEDAULATAN
PANGAN
ISU STRATEGIS RPJMN DAN KEHUTANAN
GOOD FOREST
GOVERNANCE
http://www.express-ca.eu/public/content-elements/ssi-ecosystem