• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN BEBAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MEMORA RADIO GORONTALO. Satrio Putra Gusasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN BEBAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MEMORA RADIO GORONTALO. Satrio Putra Gusasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN BEBAS

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MEMORA

RADIO GORONTALO

Satrio Putra Gusasi

Satrio Putra Gusasi, NIM 931 409 063. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Bebas Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Memora Radio Gorontalo. Program Studi S-1 Manajemen. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 2013. Pembimbing I Dr. H. Rosman Ilato, M.Pd. dan Pembimbing II Robiyati Podungge, S.Pd., MAP

Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan bebas terhadap kinerja karyawan pada PT. Memora Radio Gorontalo?. Adapun yang menjadi tujuan dalam penenlitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan bebas terhadap kinerja karyawan PT. Memora Radio Gorontalo.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Mewakili variable Independen dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan sedangkan variable dependen adalah kenerja karyawan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 karyawan PT. Memora Radio Gorontalo. Pengumpulan data menggunakan metode angket dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisa Regresi linier Sederhana.

Hasil pengujian persamaan regresi Y = 1.249 + 0.700 X yang menunjukkan bahwa variabel gaya kepemmimpinan bebas (X) mempengaruhi variabel kinerja karyawan (Y) di Memora Radio Gorontalo.

Hasil pengujian keberartian persamaan regresi yakni nilai thitung =

3.934 sedangkan nilai t tabel pada α = 0.05 yakni sebesar 1.645. jadi 3.934 > 1.645 atau dengan kata lain thitung > ttabel. Jadi gaya

kepemimpinan bebas berpengaruh terhadap kinerja karyawan Memora Radio Gorontalo.

Bagi pimpinan PT Memora Radio Gorontalo agar dapat meningkatkan kinerja karyawan dan juga harus mengevaluasi kerja secara kontinyu untuk menilai kinerja karyawan.

(2)

Pendahuluan

Pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap instansi baik swasta maupun pemerintahan, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability) dan keterampilan (skill) para pegawai/karyawan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Dengan kegiatan pengembangan ini, maka diharapkan dapat memperbaiki dan mengatasi kekurangan dalam pelaksanakan pekerjaan dengan lebih baik dan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang digunakan oleh instansi.

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi (Terry dalam Thoha, 2004). Sejalan dengan teori tersebut maka kepemimpinan merupakan subyek yang telah lama menarik perhatian banyak orang.

Sukses dalam satu perusahaan sering dikaitkan dengan gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin yakni mampu mengenal kebutuhan individu, membantu mengembangkan prestasi karyawan, membuat penyelarasan dan pengawalan atas prosedur dan inovasi. Gaya kepemimpinan ini merujuk kepada bagaimana seseorang pemimpin memerankan dimensi perilaku hubungan, dimensi perilaku tugas dan dilengkapi dimensi tingkat kesiapan. Kelemahan pemimpin dapat dilihat dari persepsi karyawan yang bersifat negatif terhadap

(3)

pemimpin mereka. Sebab menurut Kartini (2003) bahwa kepemimpinan yang lemah dan tidak berkesan ini sering dihubungkan dengan minimnya kreativitas di kalangan karyawan. Sementara minimnya kreativitas sangat mempengaruhi kinerja karyawan.

Menurut Kartini (2003) diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang meliputi fungsi perencanaan, fungsi memandang ke depan, fungsi pengembangan loyalitas, fungsi pengawasan, fungsi mengambil keputusan dan fungsi memberi motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya.

Sejalan dengan hal tersebut, Mangkunegara (2001) menjelaskan bahwa indikator kinerja yang dinilai meliputi kualitas, kuantitas, kehandalan. Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan, sedangkan kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang karyawan bekerja dalam satu bulan. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap karyawan itu masing-masing. Ditinjau dari kehandalan kerja adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

(4)

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Mewakili variable Independen dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan sedangkan variable dependen adalah kenerja karyawan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 karyawan PT. Memora Radio Gorontalo. Desain penelitian ini pada dasarnya menggambarkan prosedur-prosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian untuk dapat mancapai kesimpulan-kesimpulan yang sevalid mungkin mengenai pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian tersebut. Pengumpulan data menggunakan metode angket dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisa Regresi linier Sederhana.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

• Sejarah Singkat Memora Radio Gorontalo

PT. Media Monitor Radio didirikan pada tanggal 16 April 2001 di Jl. Kasuari No. 14 Kota Gorontalo dengan akta No. 1 dibuat notaris Benny Sutanto, SH di Manado. Modal dasar perseroan adalah Rp. 100.000.000,- yang terbagi atas 1000 saham dan masing-masing saham bernilai nominal Rp. 100.000,-

Radio ini pertama kali mengudara dengan positioning 103.00 FM dengan nama M-Radio. Berdasarkan keputusan Teknik Loka

(5)

Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Manado, pada tahun 2005 positioning radio ini berubah menjadi 104.20 FM dan pada tanggal 1 Januari 2008 M-Radio merubah namanya menjadi Memora.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dan diujikan pada 15 orang responden di luar sampel penelitian. Hasil selengkapnya pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini

• Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Bebas (X)

Tabel 4.4

Keputusan Validitas Instrumen Variabel Gaya Kepemimpinan Bebas (X)

Item Nomor

Pertanyaan

rhitung rkritis Kesimpulan

Gaya Kepemimpinan Bebas Pertanyaan 1 0.396 0.3 Valid Pertanyaan 2 0.357 Valid Pertanyaan 3 0.379 Valid Pertanyaan 4 0.398 Valid Pertanyaan 5 0.382 Valid Pertanyaan 6 0.370 Valid Pertanyaan 7 0.314 Valid Pertanyaan 8 0.497 Valid Pertanyaan 9 0.365 Valid Pertanyaan 10 0.365 Valid Pertanyaan 11 0.387 Valid Pertanyaan 12 0.394 Valid Pertanyaan 13 0.363 Valid Pertanyaan 14 0.365 Valid Pertanyaan 15 0.315 Valid Pertanyaan 16 0.383 Valid

Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach’s

(6)

Semua pertanyaan telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai rkritis yang ditentukan yakni 0.3. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur kedua variabel tesebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik.

Sedangkan untuk pengujian reliabilitas menghasilkan koefisine reliabilitas sebesar 0.792 untuk variabel gaya kepemimpinan bebas (X). Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai patokan yakni sebesar 0.6. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja tersebut dinyatakan memiliki reliablitas yang tinggi. Dengan kata lain instument yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya (semua responden telah menginterpretasikan pertanyaan instrumen dengan benar

(7)

• Hasil uji validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Tabel 4.5

Keputusan Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Item Nomor

Pertanyaan

rhitung rkritis Kesimpulan

Kinerja Karyawan (Y) Pertanyaan 1 0.467 0.3 Valid Pertanyaan 2 0.427 Valid Pertanyaan 3 0.438 Valid Pertanyaan 4 0.575 Valid Pertanyaan 5 0.327 Valid Pertanyaan 6 0.321 Valid Pertanyaan 7 0.499 Valid Pertanyaan 8 0.360 Valid Pertanyaan 9 0.419 Valid Pertanyaan 10 0.617 Valid Pertanyaan 11 0.544 Valid Pertanyaan 12 0.594 Valid

Koefisien Reliabilitas Alpha

Cronbach’s 0.808

0.6 Reliabel

Hasil pengujian validitas untuk item-item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel kinerja karyawan (Y) menunjukkan semua item atau pertanyaan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai rkritis yang ditentukan yakni 0.3. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur kedua variabel tesebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik.

Sedangkan untuk pengujian reliabilitas menghasilkan koefisine reliabilitas sebesar 0.808 untuk variabel kinerja karyawan (Y). Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai patokan yakni sebesar

(8)

0.6. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kompensasi tersebut dinyatakan memiliki reliablitas yang tinggi. Dengan kata lain instument yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya (semua responden telah menginterpretasikan pertanyaan instrumen dengan benar.

• Pengujian Asumsi Normalitas

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa data variabel kinerja karyawan berdistribusi normal. Asumsi ini juga diperkuat dengan hasil plot data yang memperlihatkan data menyebar di sekitar garis lurus sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

(9)

• Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilaksanakan pengujian-pengujian sebagai berikut: persamaan regresi, uji keberartian atau signifikansi persamaan regresi, dan uji koefisiensi determinasi.

• Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ŷ = α + b X. Dalam penelitian ini menggunakan teknik perhitungan komputerisasi dengan program SPSS. Dari hasil analisa regresi linear sederhana diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.8 Koefisien Regresi

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.249 .580 2 Kepemimpinan .700 .178 .597 a Dependent Variable: Kinerja

Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Ŷ = 1.249 + 0.700 X dengan nilai konstanta (a) = 1. 249 dan koefisien regresi (b) = 0.700, hal ini berarti bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu satuan pada variabel X, maka diikuti oleh perubahan rata-rata variabel y sebesar 0.700 dengan anggap variabel bebas dapat dikatakan bahwa jika tidak ada variabel gaya kepemimpinan bebas (X) maka nilai variabel kinerja karyawan sebesar 1.249. Sedangkan nilai koefisien regresi 0.700 yang menyatakan bahwa setiap

(10)

peningkatan satu satuan variabel gaya kepemimpinan bebas (X) akan meningkatkan variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0.700 dengan anggapan variabel bebas lain besarnya konstan.

• Pengujian Keberartian Persamaan Regresi

Setelah dilakukan analisa koefisien korelasi selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t itung dengan t tabel pada α = 0.05, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dan derajat kebebasan (n-k-1) dimana k adalah jumlah varibel independent dan n sebagai jumlah sampel yang diteliti dengan kriteria sebagai berikut.

H0 = Gaya kepemimpinan bebas tidak berpengaruh terhadap

kinerja karyawan

H1 = Gaya kepemimpinan bebas berpengaruh terhadap kinerja

karyawan

Jika t hitung ≤ t tabel : H0 diterima atau H1 ditolak

Jika t hitung ≥ t tabel : H0 ditolak atau H1 diterima

Dari hasil analisa uji t yang dapat dilihat pada tabel koefisien regresi diperoleh nilai thitung = 3.934 sedangkan nilai ttabel pada α = 0.05yakni

sebesar 1.645 jadi 3.934 > 1.645 atau dengan kata lain nilai thitung >

ttabel. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa ”gaya kepmimpinan

bebas berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Memora Radio Gorontalo” dapat diterima pada taraf signifikan

(11)

Analisis Koefisien Determinasi (r2)

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara variabel gaya kepemimpinan bebas (X) dengan kinerja pegawai (Y). Dari hasil analisa SPSS versi 17 diperoleh nilai koefisien korelasi (r) dan nilai koefisien determinan (r2).

Tabel 4.9 Koefisien Korelasi

Model r r Square Adjusted r Square Std. Error of the Estimate 1 .597(a) .356 .313 .315

a Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Bebas

Kekuatan hubungan variabel gaya kepemimpinan bebas dengan peningkatan kinerja ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi (r) sedangkan besarnya pengaruh variabel gaya kepemimpinan bebas terhadap kinerja pegawai ditunjukan oleh nilai determinasi ganda (r2) atau r square. Hasil analisis korelasi yang disajikan pada tabel 4.9 menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.597. Hal ini berarti bahwa keeratan hubungan antara variabel kepemimpinan dengan variabel kinerja pegawai cukup kuat dan positif.

Dari data pada tabel di atas diperoleh nilai r square (r2) = 0.356, ini dapat ditafsirkan bahwa peranan gaya kepemimpinan bebas terhadap kinerja pegawai sebesar (R) 35.6% variasi yang terjadi pada kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel (X) gaya kepemimpinan bebas. sedangkan sisanya sebesar 64.4% merupakan kontribusi atau pengaruh variabel lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini. Dengan hasil ini

(12)

menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan bebas berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Memora Radio Gorontalo.

Pembahasan

Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. Pendapat ini menunjukan bahwa pemimpin merupakan figur yang dipandang dapat menentukan arah serta sehingga dapat mengatur maju mundurnya suatu instansi dalam mencapai tujuan. Gaya kepemimpinan bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan yang membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Adapun indikator gaya kepemimpinan bebas dalam peningkatan kinerja karyawan adalah tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap anggota-anggota kelompok, keleluasaan dan tanggung jawab bersimpang siur, tidak merata pada posisi para anggotanya dalam melaksanakan tugasnya, kebijaksanaan (policity) suatu institusi berada ditangan anggota.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai koefisien regresi linear sederhana Ŷ = 1.249 + 0.700 X. Hal ini menunjukan bahwa variabel gaya kepemimpinan bebas (X) mempegaruhi variabel kinerja karyawan (Y) di Memora Radio Gorontalo. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pimpinan Memora Radio Gorontalo dapat mengarahkan karyawannya untuk bekerja sesuai rencana. Pimpinan memora radio Gorontalo juga tidak memberikan kontrol dan koreksi

(13)

terhadap karyawan, tidak terlalalu banyak mengintervensi karyawan, memberikan keleluasaan kepada karyawannya untuk bekerja dan memberikan kewenangan kepada karyawan untuk lebih kreatif ternyata dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawannya.

Ibu Iterlina Ali selaku Station Manger (SM) menerapkan gaya kepemimpinan bebas yang aktif dalam kegiatan penyiaran radio, memberikan kesempatan kepada karyawan untuk kreatif dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya serta memiliki sifat keterbukaan dengan karyawannya. Hal ini mampu mempengaruhi kinerja keryawan karena mereka merasa nyaman dan senang saat melakukan pekerjaan. Pendapat di atas sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Hadari (2006) bahwa salah satu gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan bebas. Gaya kepemimpinan bebas memiliki ciri-ciri seperti tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap anggota-anggota kelompok, keleluasaan dan tanggung jawab bersimpang siur, tidak merata pada posisi para anggotanya dalam melaksanakan tugasnya, dan kebijaksanaan (policity) suatu institusi berada ditangan anggota.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa gaya kepemimpinan bebas berpengaruh positif dan cukup kuat terhadap kinerja karyawan Memora Radio Gorontalo yang ditunjukan oleh nilai

(14)

korelasi (r) = 0.597. Sedangkan tingkat kontribusi peranan variabel gaya kepemimpinan bebas terhadap kinerja aparat ditunjukan oleh nilai r square (r2) sebesar 35.6% dan lebihnya terdapat 64.4% variabel lain yang mempengaruhi kinerja karyawan PT. Memora Radio Gorontalo yang tidak termasuk dalam penelitian ini seperti karakteristik pribadi, pendapatan dan gaji pegawai, keluarga dan kondisi instansi itu sendiri serta motivasi kerja. Pendapat ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suciati Napu (2006) bahwa kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh motivasi pegawai untuk melakukan pekerjaan. Motivasi pegawai mencakup pemenuhan kebutuhan pokok sampai kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dikemukakan simpulan penelitian sebagai berikut. Hipotesis penelitian yang berbunyi pengaruh gaya kepemimpinan bebas berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Memora Radio Gorontalo diterima, karena didukung dengan : 1) Hasil pengujian persamaan regresi Y = 1.249 + 0.700 X. 2)Hasil uji keberartian pada taraf 0.05. dan 3) hasil uji koefisien determinasi sebesar 0.356 yang berarti sebesar 35.6 % variabel kinerja karyawan turut ditentukan oleh variabel kepemimpinan bebas.

(15)

Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

a. Pimpinan Memora Radio Gorontalo dapat meningkatkan kinerja karyawan, memberikan petunjuk kepada karyawan sebelum melakukan pekerjaan dan mendelegasikan pekerjaan sesuai kemampuan karyawan.

b. Sebaiknya pimpinan dapat menerapkan gaya kepemipinan yang lain dan lebih dirasakan nyaman oleh karyawan seperti gaya kepemimpinan demokratis.

c. Pimpinan Memora Radio Gorontalo harus melakukan evaluasi kerja secara kontinyu untuk menilai kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu, 2000. Sumber Daya Manusia. Mangkunegara, Bandung

Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta Rineka Cipta

, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek,

, 2003, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta Rineka Cipta,

Hasibuan, 2008 Organisasi dan Motivasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta Handoko T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,

(16)

Ilyas, Irma. 2012. Skripsi Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Pegawai Humas Kantor Walikota Tidore Maluku Utara :

Universitas Negeri Gorontalo

Kartini, Kartono, 2003. Pemimpin dan kepemimpinan, PT Raja Grafindo persada Jakarta

Manullang M., 2006, Manajemen Personalia, Yogyakarta: Gajah Mada University Presss

Mangkunegara, Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya

Manusia. PT.Refika Aditama. Bandung

Masrun. 2002. Metodologi Penelitian Ekonomi, Rineka Cipta. Jakarta Nawawi., Hadari, 2006. Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta

,Gadja Mada University Press

Gafur, Sudarmajid Abdul. 2012. Skripsi Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai di Sekertariat KPU Kota Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo

Sutrisno, Edi. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan

Kedua. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Thoha M. 2004 Kepemimpinan dan Managemen, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Gambar

Tabel 4.8 Koefisien Regresi

Referensi

Dokumen terkait

keadaan keseimbangan tidak terganggu, sehingga proses itu bersifat reversibel. Perubahan entropi sistem dapat dihitung dengan persamaan:.

Sedangkan harga emas, inflasi, GDP, BI Rate , kurs Dollar, dan kurs Euro tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham sektor perdagangan, jasa, dan investasi

Dalam pengoperasian kapal juga banyak terdapat kendala-kendala yang sering dihadapi, karena masih ada pemilik kapal yang selalu memperhatikan atau memperhitungkan

Kehadiran bakteri patogen oportunistik pada produk akuakultur seperti ikan, kepiting, dan udang sangat berbahaya karena produk tersebut dapat terlibat secara aktif dan pasif

Dari ketiga penelitian yang telah dilakukan di atas, terdapat perbedaan dalam meenetapkan indikator untuk keterampilan menulis siswa kelas IV dengan penelitian yang peneliti

Hubungan antara limit satu sisi dan dua sisi juga berlaku untuk turunan, yakni sebuah fungsi memiliki turunan pada suatu titik jika dan hanya jika fungsi

Pada kemampuan penalaran, peserta didik masih sulit untuk benalar atau berpikir dengan baik dan sulit memahami konsep dasar dari apa yang dijelaskan oleh

Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Gallery walk pada pembelajaran tematik subtema Indahnya Peninggalan Sejarah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik