1
DAFTAR ISI
Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah TENTANG Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda
DAFTAR ISI i
A . Latar Belakang I.1
B. Maksud dan Tujuan Penentuan IKU I.2
C. Dasar Hukum I.2
A . Definisi Indikator Kinerja Utama II.1 B . Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama II.1
A . Visi III.1
B. Misi III.1
C. Tugas Pokok Dan Fungsi III.2
D. Tujuan dan Sasaran III.3
E. Indikator Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda III.4
BAB I : PENDAHULUAN I.1
BAB II : PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
BAB III : GAMBARAN UMUM III.1
I.1 Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 4 Tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah antara lain menetapkan pengaturan mengenai Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Untuk pelaksanaannya telah pula dikeluarkan Keputusan Walikota Samarinda Nomor 50 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja pemerintah, maka diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam Indikator Kinerja. Untuk menjamin tercapainya pelaksanaan tugas dan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda sesuai dengan yang telah dirumuskan pada Rencana Strategi (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kota Samarinda Tahun 2019, maka pimpinan instansi pemerintah diwajibkan menetapkan Indikator Kinerja Utama.
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan yang dilaksanakan melalui pelaksanaan program dan kegiatan diharapkan semaksimal mungkin dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut lembaga pemerintah harus mampu menerakan sistem yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan sejak dari perencanaan hingga proses evaluasi. Prinsip Good Governance atau kepemerintahan yang baik merupakan sebuah komitmen yang mutlak dalam penyelenggaraan kepemerintahan dengan bercirikan profesionalisme, transparan, efektif, efisien akuntabel, demokratis dengan tetap menjungjung supremasi hukum. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja pemerintah, maka diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam Indikator Kinerja. Agar sasaran kegiatan dan program berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu pengukuran Indikator Kinerja strategis yang menjadi prioritas di setiap Instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman sasaran sehingga
I.2 diharapkan tujuan visi dan misi organisasi dapat tercapai sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam RPJMD, RENSTRA maupun RENJA, yang telah ditetapkan. Melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator Kerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pemilihan dan penetapan Indikator Kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan di lingkungan lembaga/Instansi pemerintah yang bersangkutan, maka Pimpinan Instansi Pemerintah diwajibkan menetapkan Indikator Kinerja Utama.
B. MAKSUD DAN TUJUAN PENENTUAN IKU
Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian, dan Pengembangan Kabupaten Badung disusun dengan maksud dan tujuan :
1. Untuk memproleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan menejeman kinerja secara baik.
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja
C. DASAR HUKUM
Peraturan perundang-undangan yang melatar belakangi Penetapan Indikator Kinerja Utama Daerah Bappeda Kota Samarinda adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
I.3 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
8. Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; 10. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Samarinda Tahun 2005-2025;
11. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
12. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Samarinda Tahun 2016-2021; 13. Peraturan Walikota Samarinda Nomor 50 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda;
14. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
I.4 15. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan.
II.1 A. DEFINISI INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional. Setiap lembaga atau Instansi pemerintah wajib merumuskan Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA Organisasi Perangkat Daerah. Indikator Kinerja Utama pada Unit Organisasi setingkat Eselon II/SKPD/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah Indikator keluaran (Out Put) untuk mendukung pencapaian sasaran strategis.
B. SYARAT KRITERIA INDIKATOR KINERJA UTAMA
Penetapan Indikator Utama harus memenuhi karakteristik dan kriteria Indikator Kinerja yang memadai untuk pengukuran kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu :
1. Spesifik;
Indikator Kinerja harus spesifik mengacu pada apa yang akan diukur, sehingga mempunyai persepsi yang sama.
2. Measurable;
Indikator Kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
3. Achievable;
Indikator Kinerja yang ditetapkan harus dapat dikumpulkan datanya oleh organisasi.
4. Relevant;
Indikator Kinerja harus merupakan alat ukur yang menggambarkan sedekat mungkin ( keberhasilan/kegagalan) yang akan diukur.
II.2 Indikator kinerja yang ditetapkan menggambarkan suatu kinerja yang dapat dicapai untuk kurun waktu tertentu. Sedapat mungkin Indikator Kinerja juga fleksibel apabila dikemudian hari terjadi perubahan.
Dalam penetapkan dan pemilihan Indikator Kinerja Utama hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Adanya keselarasan dan mengacu pada Dokumen RPJMD, RENSTRA dan Kebijakan Umum.
2. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi SKPD.
3. Kebutuhan informasi kinerja untuk menyelenggarakan Akuntabilitas Kinerja. 4. Kebutuhan statistik pemerintah.
III.1 A. VISI
Rencana Strategi yang disusun merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dengan memperhatikan dan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan sebuah visi antara lain : (1) visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi, (2) visi harus disebarkan dikalangan anggota organisasi (stakeholder), dan (3) visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang penting. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai instansi dari Pemerintah Kota Samarinda yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam perencanaan pembangunan. Untuk Visi yang diamanatkan dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Samarinda Tahun 2016-2021 adalah :
” TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKUALITAS YANG SINERGIS DAN APLIKATIF”
B. MISI
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut dengan mengandalkan potensi sumber daya, kemampuan yang dimiliki dan tanggung jawab dari seluruh aparatur BAPPEDA Kota Samarinda agar seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peranan instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas kepemerintahannya. Misi Pemerintah Kota Samarinda adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah.
2. Mewujudkan koordinasi antar pemangku kepentingan perencanaan pembangunan Kota Samarinda.
III.2 3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional di bidang
perencanaan.
4. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang berbasis IT. C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Badan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah bidang perencanaan. Badan merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang dipimpin Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Adapun fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda adalah sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan;
2. Pelaksanaan tugas dan dukungan teknis bidang perencanaan;
3. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
4. Pembinaan dan pendampingan penyusunan Rencana Kerja (Renja)Tahunan dan Rencana Strategis (Renstra) OPD;
5. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kota;
6. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah bidang perencanaan;
7. Pemantauan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang perencanaan;
8. Pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintahan;
9. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Walikota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
III.3 D. TUJUAN DAN SASARAN
Adapun tujuan Perubahan Renstra BAPPEDA Kota Samarinda Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
“Meningkatkan mutu dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dan sinergis”
Untuk mengukur sejauh mana capaian misi dan tujuan jangka menengah BAPPEDA Kota Samarinda maka ditetapkan sasaran-sasaran jangka menengah dengan indikator yang terukur. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur spesifik, mudah dicapai dan rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun. Sasaran dapat dirumuskan untuk mencapai atau menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh BAPPEDA Kota Samarinda dan disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis OPD maupun daerah. Sasaran BAPPEDA Kota Samarinda berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 2016-2021 adalah sebagai berikut :
“Tercapainya kualitas Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pengendalian Perencanaan Pembangunan Daerah” dapat dicapai dengan sasaran :
a. Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah , dengan indikator sebagai berikut :
Nilai Evaluasi AKIP Perencanaan Kinerja IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat/OPD)
b. Meningkatnya Meningkatnya Kualitas Pengendalian Pembangunan Daerah , dengan indikator sebagai berikut :
Nilai Evaluasi AKIP Pengukuran Kinerja Capaian Rata Rata Indikator sasaran RPJMD E. INDIKATOR KINERJA BAPPEDA KOTA SAMARINDA
Setiap lembaga atau Instansi pemerintah wajib merumuskan Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA Organisasi Perangkat Daerah. Indikator Kinerja Utama BAPPEDA Kota Samarinda akan disajikan tabel di bawah ini :
IV.1 Setiap Perangkat Daerah harus dapat menetapkan rumusan kinerja yang ingin dicapainya. Kinerja yang telah direncanakan tersebut harus bersifat terukur pencapaiannya. Untuk itu setiap Perangkat Daerah juga harus menetapkan indikator kinerja tertentu untuk mengukur pencapaian kinerjanya. Yang jauh lebih penting, indikator kinerja merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap Perangkat Daerah. Jadi informasi kinerja ini mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam proses perencanaan dan penganggaran. Rumusan indikator kinerja beserta targetnya selanjutnya juga harus dinyatakan di dalam dokumen perencanaan termasuk Renja-PD dan RKA-PD.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan RB Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2007, tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), bahwa setiap unit kerja wajib melaksanakan penetapan IKU dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai parameter terhadap pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan Renstra masing-masing unit kerja. Indikator Kinerja Utama Bappeda Kota Samarinda merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu tujuan dan sasaran strategis yang telah tersusun dalam RPJMD dan Renstra Bappeda Kota Samarinda.
Indikator Kinerja Utama juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan seluruh staf BAPPEDA Kota Samarinda sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik di masa akan datang.