• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PERUBAHAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCL ( STUDENT CENTERED LEARNING ) DAN PENDIDIKAN KARAKTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP PERUBAHAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCL ( STUDENT CENTERED LEARNING ) DAN PENDIDIKAN KARAKTER"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PERUBAHAN PEMBELAJARAN

DENGAN PENDEKATAN SCL

( STUDENT CENTERED LEARNING )

DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Lintang Yuniar Banowosari

(2)

Ketika aku masih muda serta bebas berfikir dengan khayalanku, Aku bermimpi untuk mengubah dunia

Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah,

maka cita-cita itupun kupersempit

dan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku. Namun tampaknya itupun tiada hasilnya.

Ketika usia senja mulai kujelang,

Lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan,

Kuputuskan untuk mengubah murid-muridku dan keluargaku, orang-orang yang paling dekat denganku,

namun alangkah terkejutnya aku, merekapun tak kunjung berubah!!!

(3)

Kini, sementara berbaring di tempat tidur menjelang

kematianku, baru kusadari:

“Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku

sendiri,

maka lewat memberi contoh sebagai panutan,

mungkin murid-murid dan keluargaku bisa kuubah,

Berkat inspirasi dan dorongan mereka,

kemudian aku menjadi mampu memperbaiki negeriku

dan siapa tahu, bahkan aku juga bisa mengubah dunia”.

An Anglican Bishop (1100 A.D), as writen in the crypts of Westminter Abby (Quoted & published by House of Ideas, 1997)

(4)

KONDISI GLOBAL :

PERSAINGAN, PERSYARATAN KERJA, PERUBAHAN ORIENTASI. PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN KURIKULUM PERUBAHAN PERILAKU PEMBELAJARAN PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN,BELAJAR DAN MENGAJAR PENINGKATAN MUTU LULUSAN Tim KBK DIKTI

(5)

PENGETAHUAN DIPANDANG SEBAGAI SESUATU YANG SUDAH JADI , YANG TINGGAL DIPINDAHKAN ( DITRANSFER )

DARI GURU KE SISWA.

PENGETAHUAN ADALAH HASIL KONSTRUKSI

( BENTUKAN ) ATAU HASIL TRANSFORMASI

SESEORANG YANG BELAJAR.

BELAJAR ADALAH MENERIMA

PENGETAHUAN ( PASIF - RESEPTIF )

BELAJAR ADALAH MENCARI DAN MENGKONSTRUKSI

(MEMBENTUK)

PENGETAHUAN AKTIF DAN SPESIFIK CARANYA

(6)

Menyampaikan

pengetahuan

(bisa Klasikal)

Menjalankan sebuah

instruksi yang telah

dirancang

Berpartisipasi dengan

siswa dalam

membentuk

pengetahuan

Menjalankan berbagai

strategi yang

membantu siswa untuk

dapat belajar.

(7)

Teacher Centered Learning

SISWA PASIF

RESEPTIF

Belajar =

menerima

pengetahuan

?

SERING

DINAMAKAN

PENGAJARAN

(8)

BELAJAR ADALAH BERUBAH

(

DARI GEMUK KE KURUS

)

DAN ADA NILAI TAMBAH

BLACK BOX

(9)

AKTIF

SPESIFIK

Mencari dan

mengkonstruksi

pengetahuan

lewat berbagai

strategi

MENJADI GREY BOX

SERING

DINAMAKAN

PEMBELAJARAN

(10)

PERENCANAAN PELAKSANAAN

GBPP SAP

METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN REKONSTRUKSI MA T A PE L A J A R A N PENGEMBANGAN KU R IK UL UM

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN

PROSES BELAJAR Bahan ajar Guru Siswa Sarana dan Media HASIL BELAJAR

(11)

PERENCANAAN PELAKSANAAN

RENC. PEMB.

METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL PE NG EM BA NG A N PE MBE LA J A R A N PENGEMBANGAN KURIKUL UM

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN

Action Research PROSES DAN HASIL BELAJAR sumber belajar guru siswa

(PLAN) (DO) (ACT)

(12)

PESERTA DIDIK PENDIDIK SUMBER BELAJAR INTERAKSI

(13)

SISWA

GURU

SUMBER

BELAJAR

SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR MULTI DEMENSI MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY DAN DISCOVERY INTERAKSI UTUH MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF KOGNITIF PSIKOMOTOR AFEKTIF

(14)

BUKAN LAGI BAGAIMANA GURU

MENGAJAR DENGAN BAIK

(

TEACHER CENTER ),

TAPI…….

BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR

DENGAN BAIK DAN

BERKELANJUTAN

( STUDENT CENTERED LEARNING )

TRANSFER OF KNOWLEDGE

METHOD OF INQUIRY AND

(15)

PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR

( alternatif I, yang lazim )

TIDAK LULUS HASIL BELAJAR SISWA BELAJAR

PENILAIAN

TES / UJIAN LULUS

(16)

Alternatif 2

PEMBELAJARAN

KOMPETEN

?

(17)

SISWA MATERI AJAR/ BAHAN KAJIAN SARANA/ ALAT

Efisiensi

Efektivitas

Tingkat kesukaran –

Tingkat kemampuan

KOMPETENSI

(18)

Reading Hearing words Looking at picture Looking at an exhibition Participating in a discussion Watching video Watching a demonstration Seeing it done on location

Giving a talk

Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience

Doing the Real Thing

90%

70% 50% 30% 20% 10% P ASS IVE ACTIVE TINGKAT MEMORISASI

Verbal

reciving

Visual

reciving

Partici-pating

Doing

TINGKAT KETERLIBATAN MODEL PEMBELAJARAN

(19)

TUGAS GURU DALAM PENDEKATAN SCL

1. MEMFASILITASI :

Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian,dan waktu. 2. MEMOTIVASI :

Dengan memberi perhatian pada siswa.

Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan siswa dan dengan situasi yang kontektual.

Memberi semangat dan kepercayaan pada siswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Memberi kepuasan pada siswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan. 3. MEMBERI TUTORIAL :

Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu siswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 4. MEMBERI UMPAN BALIK :

Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran / hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya

(20)

PEMBELAJARAN KBK DENGAN PENDEKATAN SCL : 1. MENGUTAMAKAN TERCAPAINYA KOMPETENSI SISWA

(kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif secara utuh).

2. MEMBERI PENGALAMAN BELAJAR SISWA. ( bukan hanya memberi soal ujian/ tes,sedangkan proses belajarnya tidak bisa diketahui)

3. JADI SISWA HARUS DAPAT MENUNJUKAN HASIL BELAJARNYA/ KINERJANYA. (

mendengarkan kuliah dan mencatat, walaupun penting, tapi bukan kinerja siswa yang utama)

4. PEMBERIAN TUGAS MENJADI POKOK DALAM PEMBELAJARAN. 5. SISWA MEMPRESENTASIKAN PENYELESAIAN TUGASNYA,

DIBAHAS BERSAMA,DIKOREKSI, DAN DIPERBAIKI, MERUPAKAN PROSES YANG PENTING DALAM PEMBELAJARAN SCL.

6. PENILAIAN PROSES SAMA PENTINGNYA DENGAN PENILAIAN HASIL (ujian tulis lebih banyak mengarah pada penilaian hasil belajar).

(21)

New Ways of Learning

TRADITIONAL TEACHING

(Teaching Center Learnning)

NEW LEARNING

(Student Center Learning)

1 Transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Siswa aktif mengembangkan pengetahuan & ketrampilan yang dipelajari.

2 Siswa menerima pengetahuan secara pasif.

Mhs secara aktif terlibat dalam mengelola pengetahuan.

3 Lebih menekankan pada penguasaan materi.

Tidak terfokus hanya pada penguasaan materi, tetapi juga mengembangkan sikap belajar (life-long learning).

4 Single mediaMultimedia

5 Fungsi guru pemberi informasi utama & evaluator.

Fungsi guru sebagai motivator, fasilitator & evaluator.

(22)

New Ways of Learning

TRADITIONAL TEACHING

(Teaching Center Learnning)

NEW LEARNING

(Student Center Learning)

6 Proses pembelajaran &

penilaian dilakukan terpisah.

Proses pembelajaran & penilaian dilakukan berkesinambungan & terintegrasi.

7 Menekankan pada jawaban yang benar saja.

Penekanan pada proses

pengembangan pengetahuan. Kesalahan dapat digunakan sebagai sumber belajar.

8 Sesuai dengan pengembangan ilmu dalam satu disiplin saja.

Sesuai dengan pengembangan ilmu dengan pendekatan interdisipliner.

9 Iklim belajar individual dan kompetitif.

Iklim yang dikembangkan bersifat kolaboratif, suportif & kooperatif.

1 0

Hanya siswa yang dianggap melakukan proses

pembelajaran.

Guru & siswa belajar bersama dalam mengembangkan

(23)

New Ways of Learning

TRADITIONAL TEACHING

(Teaching Center Learnning)

NEW LEARNING

(Student Center Learning)

11 Pembelajaran di kelas

merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran.

Siswa melakukan pembelajaran dengan berbagai model

pembelajaran SCL.

12 Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran.

Penekanan pada pencapaian kompetensi siswa.

13 Penekanan pada bagaimana cara guru melakukan

pengajaran.

Penekanan pada bagaimana cara mhs melakukan pembelajaran.

14 Cenderung penekanan pada penguasaan hard-skill siswa.

Penekanan pada penguasaan

(24)

Lagu dari Guru (lagu D Masiv “Cinta Ini Membunuhku”)

Muridku...

Kau membuat ku berantakan// Kau membuat ku tak karuan

Kau membuat ku tak berdaya

Kau tak dengarkanku, acuhkan diriku

Bagaimana caranya untuk//Meruntuhkan ketakjujuranmu

Kusadari, ku tak sempurna

dan ku tak mampu bentuk karaktermu

Kau hancurkan aku dengan tawuranmu

Tak sadarkah kau telah sakiti gurumu

Tak lelah diri ini meyakinkanmu

Perbaiki karaktermu.... Hu u u u u

(25)

Pendidikan Karakter

• Karakter pribadi merupakan hasil

olah hati, olah pikir, olah

raga,

serta

olah rasa/karsa.

• Aspek-aspek

karakter

juga

dapat

diturunkan

dari

4

karakteristik manusia:

believer, thinker, doer, networker

.

• Karakter juga dapat dikaitkan dg konsep psikologi:

SQ, IQ,

AQ, dan EQ

.

• Karakter juga dapat dirujukan ke sifat utama: sidiq, amanah,

tabligh, fathonah.

• Karakter pribadi-pribadi (individu-individu) akan membentuk

karakter

masyarakat,

dan

karaktter

masyarakat

akan

membentuk karakter bangsa.

(26)

INTRA-PERSONAL INTER-PERSONAL LOGIKA RASA OLAH PIKIR FATHONAH THINKER IQ OLAH HATI SIDDIQ BELIEVER SQ OLAH RAGA AMANAH DOER AQ

OLAH RASA & KARSA

TABLIGH

NETWORKER

(27)

OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA/ KARSA OLAH RAGA

jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil,

bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela

berkorban, dan berjiwa patriotik

peduli, ramah, santun,

rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong,

nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan

bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja

keras, dan beretos kerja tangguh, bersih dan

sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan,

bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan

gigih cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir

terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif 27

NILAI-NILAI

LUHUR

Perilaku Berkarakter

(28)

Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan

Pendidikan Karakter

Membangun generasi

yang

JUJUR, CERDAS,

TANGGUH,

dan

(29)

Pembangunan Karakter Bangsa

melalui Bidang Pendidikan

(30)

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKAN

(31)

SD SMP PT SMA Pendidikan KARAKTER “…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya

budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu

tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki

Hajar Dewantoro)

Pendidikan Komprehensif:

Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif

Pendidikan AKADEMIK

(32)
(33)

Implementasi Pengembangan Budaya Sekolah

dalam KTSP Untuk Jenjang Pendidikan Dasar

dan Menengah

Komponen KTSP

1. Visi

2. Misi

3. Tujuan Sekolah

4. Struktur Kurikulum

5. Kalender Akademik

Rincian Kegiatan

• Kegiatan Ekstra Kurikuler

• Kegiatan Bimbingan Konseling

• Kegiatan Terprogram

• Kegiatan Rutin

• Kegiatan Spontan

• Keteladan

• Integrasi dalam mata pelajaran

• Muatan Lokal

(34)

Implementasi Pendidikan Karakter

di Pendidikan Tinggi

Komponen Kegiatan

Akademik

1.Visi

2.Misi

3.Tujuan

4.Kurikulum dan

Pembelajaran

5.Kalender Akademik

Rincian Kegiatan

• Penguatan kelompok mata kuliah Pembinaan Kepribadian (MPK) dan mata kuliah Berkehidupan

Bermasyarakat (MBB)

• Pengintegrasian PK ke dalam semua mata kuliah

• Kegiatan pengembangan bakat minat • Pengembangan budaya kampus

• Bimbingan dan konseling mahasiswa • Pengembangan kecakapan hidup (soft

skills)

• Model rintisan pendidikan karakter di PT

(35)

Langkah Implementasi dalam Pembelajaran

Nilai-nilai/karakter dicantumkan dalam SAP dan GBRP

Pengembangan nilai-nilai tersebut dilakukan dengan:

Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD)

Menentukan apakah kandungan nilai karakter sudah

tercakup di dalam SK dan KD.

Memetakan keterkaitan antara SK/KD/Kompetensi

dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang

akan dikembangkan.

Menetapkan nilai-nilai/ karakter (prioritas).

Mencantumkan nilai-nilai yang sudah ditetapkan dalam

SAP

(36)

– Mengembangkan proses pembelajaran

yang

memungkinkan

peserta

didik

memiliki

kesempatan

melakukan

internalisasi nilai dan menunjukkannya

dalam perilaku yang sesuai

– Memberikan bantuan kepada peserta didik

yang

mengalami

kesulitan

untuk

internalisasi

nilai

mau

pun

untuk

menunjukkannya dalam perilaku.

(37)

Evaluasi

Belum Terlihat, apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (Tahap Anomi)

Mulai Terlihat , apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (Tahap Heteronomi)

Mulai Berkembang, apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai

tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas (Tahap Socionomi)

Membudaya, apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang

dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada

pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas sudah tumbuh kematangan moral (Tahap Autonomi)

(38)

RENUNGAN

Jadilah Tuntunan…….

dan Jangan Menjadi Tontonan

Terkadang siswa bukan ahli dalam MENDENGAR (sesuatu

yang dipetuahkan gurunya), tapi mereka sangat ahli

(39)

www.themegallery.com

Kau adalah guruku

Di hatiku kau begitu indah

Kau bantu daku kembangkan ilmu O banggaku

Di setiap langkahku

Kau selalu jadi teladanku

Kau contohkan sikap dan juga prilaku O banggaku

Janganlah kau tinggalkan diriku Ku tak mampu hadapi ini semua Kau adalah tladanku

Kau adalah panutanku, kau contoh karakterku, lengkapi diriku, o guruku kau begitu ... SEMPURNA

(40)

Asesmen

Berperi laku JUJUR sehingga menjadi teladan

Berperi laku dan berpenampilan CERDAS sehingga

menjadi teladan

Menempatkan diri secara proporsional dan

bertanggung jawab/TANGGUH

(41)

Karakter Pendidik

• Menunjukkan diri sebagai pendidik yang dapat diteladani

• Menunjukkan komitmen terhadap tugas sebagai pendidik

• Menjaga kode etik profesi pendidik

• Bekerja keras

• Melaksanakan tugas secara bertanggung jawab

• Mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik

• Bertindak atas dasar kemanfaatan peserta didik

• Bertindak atas dasar kemanfaatan satuan pendidikan formal dan

nonformal

• Bertindak atas dasar kemanfaatan masyarakat

• Mengemukakan pendapat yang berpengaruh positif terhadap

peserta didik

• Menunjukkan tindakan yang berpengaruh positif terhadap peserta

didik

• Berperilaku yang dihormati oleh peserta didik

(42)
(43)

Daftar Pustaka

• TIM KBK Dikti

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dibuktikan dengan penilaian konsumen terhadap variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix) 7P yang masih rendah tas beberapa atribut, seperti faktor

Temperatur austenisasi dan waktu tahan untuk menghasilkan sifat mekanik dan struktur yang optimal pada baja tahan karat martensitik 13Cr3Mo3Ni pada 1100 °C dengan waktu

Gambar Semua Konstruksi dengan skala 1:25 dan Detail Sambungan 1:10.4. MERENCANAKAN DIMENSI

Untuk itu, pemilihan Youtube sebagai sumber belajar alternatif selama perkuliahan daring dilakukan, diharapkan dapat memaksimalkan penguasaan bahasa inggris dasar

Kaginan teorètis saking panalitèn inggih punika kangge biyantu nyugihakên pangangge teori-teori sastra kalihan terapanipun, mliginipun teori structural kalihan

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

Menurut hemat penulis yang menjadi cela hukum dalam penguasaan tanah yang masih dalam keadaan bersengketa adalah bagaimana seseorang dapat menempati atau menguasai

Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi pengaruh interaksi antara takaran pupuk kandang sapi dan varietas kedelai terhadap semua parameter yang diamati.Takaran