• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN

PKN

Yulianingsih, Etin Solihatin, Raharjo

Program Studi PPKN FIS Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT

This research has conducted in effort aimed for increasing student interest by using demonstration methods.

This research implemented during three month counted starting of March 2013 till May 2013 in class X TKR 1 at state vocational school 5 Jakarta. Research using action research method or action class research implemented in the two cycles. Each cycle consist of four phases, viz : Planning, Action, Observation, Reflection.

In studying which use demonstration methods will be seen of students spirit during the study process with discussion group be accompanied with visual aid tools have the shape of pictures, the students is very enthusiastic also begin to active for responding of discussion either from students or teacher. Students competes to show the accomplishment of each group, student activity group data showed there is an increasing seems in third cycles average reached 75 which these before only reached grades 50

Researcher concludes overall learning Pkn through demonstration methods can improving student interest at class X TKR 1 at state vocational school 5 Jakarta. Keywords: increasing student interest, method demonstration

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi pernannya di masa yang akan datang. Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai apabila pendidikan yang dilaksanakan

Suatu pendidikan dikatakan berkualitas proses apabila proses belajar mengajar (PBM) dapat berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Pendidikan disebut berkualitas produk apabila peserta

didik menunjukkan tingkat

penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar sesuai dengan sasaran dan tujuan pendidikan. Hal ini dilihat pada hasil belajar yang

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN

PKN

Yulianingsih, Etin Solihatin, Raharjo

Program Studi PPKN FIS Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT

This research has conducted in effort aimed for increasing student interest by using demonstration methods.

This research implemented during three month counted starting of March 2013 till May 2013 in class X TKR 1 at state vocational school 5 Jakarta. Research using action research method or action class research implemented in the two cycles. Each cycle consist of four phases, viz : Planning, Action, Observation, Reflection.

In studying which use demonstration methods will be seen of students spirit during the study process with discussion group be accompanied with visual aid tools have the shape of pictures, the students is very enthusiastic also begin to active for responding of discussion either from students or teacher. Students competes to show the accomplishment of each group, student activity group data showed there is an increasing seems in third cycles average reached 75 which these before only reached grades 50

Researcher concludes overall learning Pkn through demonstration methods can improving student interest at class X TKR 1 at state vocational school 5 Jakarta. Keywords: increasing student interest, method demonstration

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi pernannya di masa yang akan datang. Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai apabila pendidikan yang dilaksanakan

Suatu pendidikan dikatakan berkualitas proses apabila proses belajar mengajar (PBM) dapat berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Pendidikan disebut berkualitas produk apabila peserta

didik menunjukkan tingkat

penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar sesuai dengan sasaran dan tujuan pendidikan. Hal ini dilihat pada hasil belajar yang

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN

PKN

Yulianingsih, Etin Solihatin, Raharjo

Program Studi PPKN FIS Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT

This research has conducted in effort aimed for increasing student interest by using demonstration methods.

This research implemented during three month counted starting of March 2013 till May 2013 in class X TKR 1 at state vocational school 5 Jakarta. Research using action research method or action class research implemented in the two cycles. Each cycle consist of four phases, viz : Planning, Action, Observation, Reflection.

In studying which use demonstration methods will be seen of students spirit during the study process with discussion group be accompanied with visual aid tools have the shape of pictures, the students is very enthusiastic also begin to active for responding of discussion either from students or teacher. Students competes to show the accomplishment of each group, student activity group data showed there is an increasing seems in third cycles average reached 75 which these before only reached grades 50

Researcher concludes overall learning Pkn through demonstration methods can improving student interest at class X TKR 1 at state vocational school 5 Jakarta. Keywords: increasing student interest, method demonstration

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi pernannya di masa yang akan datang. Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai apabila pendidikan yang dilaksanakan

Suatu pendidikan dikatakan berkualitas proses apabila proses belajar mengajar (PBM) dapat berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Pendidikan disebut berkualitas produk apabila peserta

didik menunjukkan tingkat

penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar sesuai dengan sasaran dan tujuan pendidikan. Hal ini dilihat pada hasil belajar yang

(2)

dinyatakan dalam proses akademikKemampuan guru dalam mengajar banyak berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan, artinya keterlibatan guru secara langsung dalam proses belajar mengajar sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam menyajikan materi pelajaran dapat digunakan pendekatan dan metode yang dapat memudahkan siswa dalam belajar.

Di SMK Negeri 5 Jakarta,

mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran normatif yang harus diikuti oleh seluruh siswa, namun dalam pelaksanaannya, ternyata mata pelajaran PKN kurang diminati oleh siswa. Siswa hanya mengikutinya sebagai satu keharusan, bukan sesuatu yang diperlukan untuk mengembangkan dirinya.Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran PKn disebabkan kurang dikemasnya metode yang menarik, menantang dan menyenangkan.Sering kali penyampaian materi PKn menggunakan metode konvensional sehingga pembelajaran PKn cenderung membosankan dan kurang menarik

minat para siswa, yang pada gilirannya hasil belajar siswa kurang memuaskan. Ada indikator-indikator yang menunjukkan siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran PKn, antara lain siswa menganggap mata pelajaran PKn bukanlah suatu pelajaran yang penting, karena mata pelajaran ini bukan mata pelajaran yang di ujikan pada Ujian Nasional. Siswa juga menganggap mata pelajaran PKn bukanlah mata pelajaran yang menarik, hal ini terlihat dari seringnya siswa mengobrol pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, tidak bersemangat dan ingin agar pelajaran segera selesai.

Atas dasar hal tersebut dimungkinkan karena kurangnya minatsiswa yang disebabkan guru yang menggunakan metode yang kurang menarik perhatian siswa dalam menyampaikan materi pelajarannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mencoba

menggunakan metode demonstrasi dalam penyampaian materi Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 5 Jakarta kelas XTKR-1 semester 2 tahun ajaran 2012-2013. Dengan

dinyatakan dalam proses

akademikKemampuan guru dalam mengajar banyak berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan, artinya keterlibatan guru secara langsung dalam proses belajar mengajar sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam menyajikan materi pelajaran dapat digunakan pendekatan dan metode yang dapat memudahkan siswa dalam belajar.

Di SMK Negeri 5 Jakarta,

mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran normatif yang harus diikuti oleh seluruh siswa, namun dalam pelaksanaannya, ternyata mata pelajaran PKN kurang diminati oleh siswa. Siswa hanya mengikutinya sebagai satu keharusan, bukan sesuatu yang diperlukan untuk mengembangkan dirinya.Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran PKn disebabkan kurang dikemasnya metode yang menarik, menantang dan menyenangkan.Sering kali penyampaian materi PKn menggunakan metode konvensional sehingga pembelajaran PKn cenderung membosankan dan kurang menarik

minat para siswa, yang pada gilirannya hasil belajar siswa kurang memuaskan. Ada indikator-indikator yang menunjukkan siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran PKn, antara lain siswa menganggap mata pelajaran PKn bukanlah suatu pelajaran yang penting, karena mata pelajaran ini bukan mata pelajaran yang di ujikan pada Ujian Nasional. Siswa juga menganggap mata pelajaran PKn bukanlah mata pelajaran yang menarik, hal ini terlihat dari seringnya siswa mengobrol pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, tidak bersemangat dan ingin agar pelajaran segera selesai.

Atas dasar hal tersebut dimungkinkan karena kurangnya minatsiswa yang disebabkan guru yang menggunakan metode yang kurang menarik perhatian siswa dalam menyampaikan materi pelajarannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mencoba

menggunakan metode demonstrasi dalam penyampaian materi Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 5 Jakarta kelas XTKR-1 semester 2 tahun ajaran 2012-2013. Dengan

dinyatakan dalam proses

akademikKemampuan guru dalam mengajar banyak berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan, artinya keterlibatan guru secara langsung dalam proses belajar mengajar sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam menyajikan materi pelajaran dapat digunakan pendekatan dan metode yang dapat memudahkan siswa dalam belajar.

Di SMK Negeri 5 Jakarta,

mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran normatif yang harus diikuti oleh seluruh siswa, namun dalam pelaksanaannya, ternyata mata pelajaran PKN kurang diminati oleh siswa. Siswa hanya mengikutinya sebagai satu keharusan, bukan sesuatu yang diperlukan untuk mengembangkan dirinya.Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran PKn disebabkan kurang dikemasnya metode yang menarik, menantang dan menyenangkan.Sering kali penyampaian materi PKn menggunakan metode konvensional sehingga pembelajaran PKn cenderung membosankan dan kurang menarik

minat para siswa, yang pada gilirannya hasil belajar siswa kurang memuaskan. Ada indikator-indikator yang menunjukkan siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran PKn, antara lain siswa menganggap mata pelajaran PKn bukanlah suatu pelajaran yang penting, karena mata pelajaran ini bukan mata pelajaran yang di ujikan pada Ujian Nasional. Siswa juga menganggap mata pelajaran PKn bukanlah mata pelajaran yang menarik, hal ini terlihat dari seringnya siswa mengobrol pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, tidak bersemangat dan ingin agar pelajaran segera selesai.

Atas dasar hal tersebut dimungkinkan karena kurangnya minatsiswa yang disebabkan guru yang menggunakan metode yang kurang menarik perhatian siswa dalam menyampaikan materi pelajarannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mencoba

menggunakan metode demonstrasi dalam penyampaian materi Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 5 Jakarta kelas XTKR-1 semester 2 tahun ajaran 2012-2013. Dengan

(3)

harapan dapat mempermudah komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses mengajar, dan dapat meningkatkan minat belajar siswa SMK Negeri 5 Jakarta.

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka peneliti mengambil tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menemukan metode demonstrasi yang tepat dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 5 Jakarta semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. 2. Meningkatkan minat belajar siswa

kelas X TKR 1SMK Negeri 5 Jakarta semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 setelah menggunakan metode demonstrasi.

KAJIAN TEORI Hakekat minat

Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan minat orang akan berusaha mencapai tujuannya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan.Seseorang

yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung untuk memperbaiki perhatian atau merasa senang yang

lebih besar kepada obyek

tersebut.Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan rasa senang. Maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut.

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang minat, Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau menyangkut aktiftas-aktifitas yang dipilih secara bebas oleh individu.1Dalam kasus W.J.S. Poerwadarminta dikatakan bahwa

minat adalah perhatian,

kecenderungan hati kepada sesuatu serta keinginan.2Sedangkan menurut Doyles Friyer minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang menstimulir

perasaan senang pada

individu.3Selanjutnya Crow and Crow mengemukakan adapun yang menjadi tanda- tanda bahwa seseorang mencapai ke taraf ini antara lain

1Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan,

(Surabaya: Usaha Nasional, 1993), h. 229.

2W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1997), h. 590

3Ibid

harapan dapat mempermudah

komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses mengajar, dan dapat meningkatkan minat belajar siswa SMK Negeri 5 Jakarta.

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka peneliti mengambil tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menemukan metode demonstrasi yang tepat dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 5 Jakarta semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. 2. Meningkatkan minat belajar siswa

kelas X TKR 1SMK Negeri 5 Jakarta semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 setelah menggunakan metode demonstrasi.

KAJIAN TEORI Hakekat minat

Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan minat orang akan berusaha mencapai tujuannya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan.Seseorang

yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung untuk memperbaiki perhatian atau merasa senang yang

lebih besar kepada obyek

tersebut.Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan rasa senang. Maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut.

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang minat, Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau menyangkut aktiftas-aktifitas yang dipilih secara bebas oleh individu.1Dalam kasus W.J.S. Poerwadarminta dikatakan bahwa

minat adalah perhatian,

kecenderungan hati kepada sesuatu serta keinginan.2Sedangkan menurut Doyles Friyer minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang menstimulir

perasaan senang pada

individu.3Selanjutnya Crow and Crow mengemukakan adapun yang menjadi tanda- tanda bahwa seseorang mencapai ke taraf ini antara lain

1Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan,

(Surabaya: Usaha Nasional, 1993), h. 229.

2W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1997), h. 590

3Ibid

harapan dapat mempermudah

komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses mengajar, dan dapat meningkatkan minat belajar siswa SMK Negeri 5 Jakarta.

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka peneliti mengambil tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menemukan metode demonstrasi yang tepat dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 5 Jakarta semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. 2. Meningkatkan minat belajar siswa

kelas X TKR 1SMK Negeri 5 Jakarta semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 setelah menggunakan metode demonstrasi.

KAJIAN TEORI Hakekat minat

Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan minat orang akan berusaha mencapai tujuannya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan.Seseorang

yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung untuk memperbaiki perhatian atau merasa senang yang

lebih besar kepada obyek

tersebut.Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan rasa senang. Maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut.

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang minat, Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau menyangkut aktiftas-aktifitas yang dipilih secara bebas oleh individu.1Dalam kasus W.J.S. Poerwadarminta dikatakan bahwa

minat adalah perhatian,

kecenderungan hati kepada sesuatu serta keinginan.2Sedangkan menurut Doyles Friyer minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang menstimulir

perasaan senang pada

individu.3Selanjutnya Crow and Crow mengemukakan adapun yang menjadi tanda- tanda bahwa seseorang mencapai ke taraf ini antara lain

1Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan,

(Surabaya: Usaha Nasional, 1993), h. 229.

2W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1997), h. 590

(4)

adalah mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri, melakukan sesuatu secara tekun, dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi. Melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja, dan atas inisiatif sendiri.4

Hakekat Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakanbarang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000).

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Syaiful Bahri Djamarah 2000).

Metode Demonstrasi ialah

metode mengajar dengan

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

4Ibid

untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.

Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.5Kesimpulannya

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan adalah wahana

untuk mengembangkan dan

melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, warga Negara,

5Undang-Undang N0.2 Tahun 1989, tentang

Sistem Pendidikan Nasional

adalah mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri, melakukan sesuatu secara tekun, dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi. Melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja, dan atas inisiatif sendiri.4

Hakekat Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakanbarang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000).

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Syaiful Bahri Djamarah 2000).

Metode Demonstrasi ialah

metode mengajar dengan

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

4Ibid

untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.

Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.5Kesimpulannya

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan adalah wahana

untuk mengembangkan dan

melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, warga Negara,

5Undang-Undang N0.2 Tahun 1989, tentang

Sistem Pendidikan Nasional

adalah mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri, melakukan sesuatu secara tekun, dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi. Melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja, dan atas inisiatif sendiri.4

Hakekat Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakanbarang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000).

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Syaiful Bahri Djamarah 2000).

Metode Demonstrasi ialah

metode mengajar dengan

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

4Ibid

untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.

Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.5Kesimpulannya

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan adalah wahana

untuk mengembangkan dan

melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, warga Negara,

5Undang-Undang N0.2 Tahun 1989, tentang

(5)

dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.6

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

dalam bidang sosial.Untuk

menanggapi permasalahan sosial dengan menggunakan refleksi diri

dengan menggunakan metode

demonstrasi dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan minat pembelajaran secara profesional.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus yang

dilakukan secara

berkesinambungan.Penelitian ini mencoba memberikan solusi dalam upaya meningkatkan minat belajar PKn siswa kelas X TKR 1 dengan menggunakan metode Demonstrasi. Pada awal pembelajaran PKn melalui metode Demonstrasi ini guru mempersiapkan alat bantu yang dipergunakan sedangkan siswa d

6Depdikbud, Panduan Pengajaran PKN, 1998

hal.2

arahkan untuk membentuk kelompok, pada setiap siklus. Lalu siswa diberikan angket sebelum dan sesudah pelajaran dimana berfungsi untuk mengetahui minat belajar siswa

dengan menggunakan metode

Demonstrasi.Pada setiap tindakan dilakukan observasi oleh peneliti dibantu oleh guru. Siklus pertama dilakukan pada hari rabu tanggal 3 April 2013 pada jam ke 7-8 pada pukul 11.15 – 12.45 WIB. Dengan materi pelajaran sesuai dengan standar kompetensi.Pada siklus pertama, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Demonstrasi, dengan diberikan alat peraga berupa gambar. Dari hasil perolehan angket minat siswa dengan menggunakan metode Demonstrasi perolehan nilai rata-rata 3,01. Data perolehan tersebut masih tergolomg rendah, hanya ada kenaikan yaitu sebelum siklus pertama 2,50 naik menjadi 3,01. Jadi ada peningkatan.

Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 24 April 2013, jam ke 7-8 yaitu pada pukul 11.15-12.45 WIB. Dari hasil angket minat belajar pada siklus kedua menunjukan nilai rata-rata 3,73, dari hasil angket minat sebelum menggunakan metode dan makhluk ciptaan Tuhan Yang

Maha Esa.6

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

dalam bidang sosial.Untuk

menanggapi permasalahan sosial dengan menggunakan refleksi diri

dengan menggunakan metode

demonstrasi dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan minat pembelajaran secara profesional.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus yang

dilakukan secara

berkesinambungan.Penelitian ini mencoba memberikan solusi dalam upaya meningkatkan minat belajar PKn siswa kelas X TKR 1 dengan menggunakan metode Demonstrasi. Pada awal pembelajaran PKn melalui metode Demonstrasi ini guru mempersiapkan alat bantu yang dipergunakan sedangkan siswa d

6Depdikbud, Panduan Pengajaran PKN, 1998

hal.2

arahkan untuk membentuk kelompok, pada setiap siklus. Lalu siswa diberikan angket sebelum dan sesudah pelajaran dimana berfungsi untuk mengetahui minat belajar siswa

dengan menggunakan metode

Demonstrasi.Pada setiap tindakan dilakukan observasi oleh peneliti dibantu oleh guru. Siklus pertama dilakukan pada hari rabu tanggal 3 April 2013 pada jam ke 7-8 pada pukul 11.15 – 12.45 WIB. Dengan materi pelajaran sesuai dengan standar kompetensi.Pada siklus pertama, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Demonstrasi, dengan diberikan alat peraga berupa gambar. Dari hasil perolehan angket minat siswa dengan menggunakan metode Demonstrasi perolehan nilai rata-rata 3,01. Data perolehan tersebut masih tergolomg rendah, hanya ada kenaikan yaitu sebelum siklus pertama 2,50 naik menjadi 3,01. Jadi ada peningkatan.

Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 24 April 2013, jam ke 7-8 yaitu pada pukul 11.15-12.45 WIB. Dari hasil angket minat belajar pada siklus kedua menunjukan nilai rata-rata 3,73, dari hasil angket minat sebelum menggunakan metode dan makhluk ciptaan Tuhan Yang

Maha Esa.6

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

dalam bidang sosial.Untuk

menanggapi permasalahan sosial dengan menggunakan refleksi diri

dengan menggunakan metode

demonstrasi dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan minat pembelajaran secara profesional.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus yang

dilakukan secara

berkesinambungan.Penelitian ini mencoba memberikan solusi dalam upaya meningkatkan minat belajar PKn siswa kelas X TKR 1 dengan menggunakan metode Demonstrasi. Pada awal pembelajaran PKn melalui metode Demonstrasi ini guru mempersiapkan alat bantu yang dipergunakan sedangkan siswa d

6Depdikbud, Panduan Pengajaran PKN, 1998

hal.2

arahkan untuk membentuk kelompok, pada setiap siklus. Lalu siswa diberikan angket sebelum dan sesudah pelajaran dimana berfungsi untuk mengetahui minat belajar siswa

dengan menggunakan metode

Demonstrasi.Pada setiap tindakan dilakukan observasi oleh peneliti dibantu oleh guru. Siklus pertama dilakukan pada hari rabu tanggal 3 April 2013 pada jam ke 7-8 pada pukul 11.15 – 12.45 WIB. Dengan materi pelajaran sesuai dengan standar kompetensi.Pada siklus pertama, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Demonstrasi, dengan diberikan alat peraga berupa gambar. Dari hasil perolehan angket minat siswa dengan menggunakan metode Demonstrasi perolehan nilai rata-rata 3,01. Data perolehan tersebut masih tergolomg rendah, hanya ada kenaikan yaitu sebelum siklus pertama 2,50 naik menjadi 3,01. Jadi ada peningkatan.

Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 24 April 2013, jam ke 7-8 yaitu pada pukul 11.15-12.45 WIB. Dari hasil angket minat belajar pada siklus kedua menunjukan nilai rata-rata 3,73, dari hasil angket minat sebelum menggunakan metode

(6)

demonstrasi dengan perolehan nilai 2,50 meningkat pada siklus kedua, perolehan minat belajar dengan mengguanakan metode demonstrasi hasil perolehan nilai 3,73, dari data tersebut ada peningkatan.

Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan sebanyak 2 siklus, hal tersebut terlihat dari data yang diperoleh menunjukan adanya peningkatan minat siswa dalam belajar PKn melalui metode Demonstrasi. Hal ini dapat dilihat pada saat pelaksanaan pembelajaran melalui diskusi kelompok siswa sangat antusias mengikuti proses berjalannya diskusi, siswa juga sudah mulai aktif dalam menanggapi pendapat atau hasil kerja diskusi siswa yang lain. Kegiatan kerja kelompok dikelas berjalan dengan lancar, hal ini dapat dilihat dari hasil angket minat siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa.

2. Kemampuan dalam diskusi

kelompok dan

mendemonstrasikan gambar sudah mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat dari sudah mulainya siswa terbiasa belajar dalam kelompok.

3. Aktivitas siswa dalam kelompok mencapai kesempurnaan pada siklus kedua, ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa mencapai 75%.

4. Melalui pembelajaran dengan

menggunakan metode

demonstrasi dapat meningkatkan hasil angket minat belajar. Hal ini dapat dilihat dengan rata-rata hasil

angket minat sebelum

menggunakan metode

demonstrasi dengan setelah

menggunakan metode

demonstrasi. Mengalami kenaikan dari 46 menjadi 77. Metode demonstrasi bila diterapkan dalam pembelajaran PKn menunjukan efektivitas yang tinggi hal ini dapat meingkatkan minat belajar siswa.

demonstrasi dengan perolehan nilai 2,50 meningkat pada siklus kedua, perolehan minat belajar dengan mengguanakan metode demonstrasi hasil perolehan nilai 3,73, dari data tersebut ada peningkatan.

Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan sebanyak 2 siklus, hal tersebut terlihat dari data yang diperoleh menunjukan adanya peningkatan minat siswa dalam belajar PKn melalui metode Demonstrasi. Hal ini dapat dilihat pada saat pelaksanaan pembelajaran melalui diskusi kelompok siswa sangat antusias mengikuti proses berjalannya diskusi, siswa juga sudah mulai aktif dalam menanggapi pendapat atau hasil kerja diskusi siswa yang lain. Kegiatan kerja kelompok dikelas berjalan dengan lancar, hal ini dapat dilihat dari hasil angket minat siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa.

2. Kemampuan dalam diskusi

kelompok dan

mendemonstrasikan gambar sudah mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat dari sudah mulainya siswa terbiasa belajar dalam kelompok.

3. Aktivitas siswa dalam kelompok mencapai kesempurnaan pada siklus kedua, ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa mencapai 75%.

4. Melalui pembelajaran dengan

menggunakan metode

demonstrasi dapat meningkatkan hasil angket minat belajar. Hal ini dapat dilihat dengan rata-rata hasil

angket minat sebelum

menggunakan metode

demonstrasi dengan setelah

menggunakan metode

demonstrasi. Mengalami kenaikan dari 46 menjadi 77. Metode demonstrasi bila diterapkan dalam pembelajaran PKn menunjukan efektivitas yang tinggi hal ini dapat meingkatkan minat belajar siswa.

demonstrasi dengan perolehan nilai 2,50 meningkat pada siklus kedua, perolehan minat belajar dengan mengguanakan metode demonstrasi hasil perolehan nilai 3,73, dari data tersebut ada peningkatan.

Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan sebanyak 2 siklus, hal tersebut terlihat dari data yang diperoleh menunjukan adanya peningkatan minat siswa dalam belajar PKn melalui metode Demonstrasi. Hal ini dapat dilihat pada saat pelaksanaan pembelajaran melalui diskusi kelompok siswa sangat antusias mengikuti proses berjalannya diskusi, siswa juga sudah mulai aktif dalam menanggapi pendapat atau hasil kerja diskusi siswa yang lain. Kegiatan kerja kelompok dikelas berjalan dengan lancar, hal ini dapat dilihat dari hasil angket minat siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa.

2. Kemampuan dalam diskusi

kelompok dan

mendemonstrasikan gambar sudah mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat dari sudah mulainya siswa terbiasa belajar dalam kelompok.

3. Aktivitas siswa dalam kelompok mencapai kesempurnaan pada siklus kedua, ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa mencapai 75%.

4. Melalui pembelajaran dengan

menggunakan metode

demonstrasi dapat meningkatkan hasil angket minat belajar. Hal ini dapat dilihat dengan rata-rata hasil

angket minat sebelum

menggunakan metode

demonstrasi dengan setelah

menggunakan metode

demonstrasi. Mengalami kenaikan dari 46 menjadi 77. Metode demonstrasi bila diterapkan dalam pembelajaran PKn menunjukan efektivitas yang tinggi hal ini dapat meingkatkan minat belajar siswa.

(7)

Saran

Telah terbuktinya

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ini dapa meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran PKn, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dapat

menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan metode

demonstrasi untuk dijadikan alternatif dalam kegiatan belajar mengajar pelajaran PKn.

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi guru dan siswa maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan

berkesinambungan dalam

pelajaran PKn maupun pelajaran lainnya.

3. Agar guru dapat menerapkan metode demonstrasi ini sebagai

variasi dalam metode

pembelajaran PKn yang bisa dijadikan alat yang efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa.

REFERENSI

Arif Sardiman. 2004. Interaksi dan-Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Raja Grasindo Persada Arthur J. Gates dalam Fudyartanto

http://www.find- docs.com/aspek-aspek-minat-belajar-pada-siswa.html (27-1-2011)

Agus Wandi. 2009. “ Penggunaan

Gogle Earth”

http://awidyarso.co.cc.

Crow, L.D., dan Crow, A. 1982. Psikologi Pendidikan, penerj. Kasijan Z,. Surabaya: PT Bina Ilmu

Dailer dalam Sumartono. 1983. Modifikasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung

Tarsito Djamara.dkk. 2006. Strategi-Belajar Mengajar. PT Rineke Cipta. Jakarta

Anita, Sri. 1987. Strategi Belajar Mengajar. Karunika. Jakarta

Dapdikbud. 1997. Perangkat

Pembelajaran. Dikdasmen. Jakarta

Djahri, Kosasih. 1996. Metoda dan Media Penyajian Materi. Liberty. Jakarta

Purwanto, Ngalim. 1986. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Karya. Bandung

Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung

Syarif, Ismet. 1984. Administrasi Sekolah. Depdikbud. Jakarta

Saran

Telah terbuktinya

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ini dapa meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran PKn, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dapat

menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan metode

demonstrasi untuk dijadikan alternatif dalam kegiatan belajar mengajar pelajaran PKn.

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi guru dan siswa maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan

berkesinambungan dalam

pelajaran PKn maupun pelajaran lainnya.

3. Agar guru dapat menerapkan metode demonstrasi ini sebagai

variasi dalam metode

pembelajaran PKn yang bisa dijadikan alat yang efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa.

REFERENSI

Arif Sardiman. 2004. Interaksi dan-Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Raja Grasindo Persada Arthur J. Gates dalam Fudyartanto

http://www.find- docs.com/aspek-aspek-minat-belajar-pada-siswa.html (27-1-2011)

Agus Wandi. 2009. “ Penggunaan

Gogle Earth”

http://awidyarso.co.cc.

Crow, L.D., dan Crow, A. 1982. Psikologi Pendidikan, penerj. Kasijan Z,. Surabaya: PT Bina Ilmu

Dailer dalam Sumartono. 1983. Modifikasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung

Tarsito Djamara.dkk. 2006. Strategi-Belajar Mengajar. PT Rineke Cipta. Jakarta

Anita, Sri. 1987. Strategi Belajar Mengajar. Karunika. Jakarta

Dapdikbud. 1997. Perangkat

Pembelajaran. Dikdasmen. Jakarta

Djahri, Kosasih. 1996. Metoda dan Media Penyajian Materi. Liberty. Jakarta

Purwanto, Ngalim. 1986. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Karya. Bandung

Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung

Syarif, Ismet. 1984. Administrasi Sekolah. Depdikbud. Jakarta

Saran

Telah terbuktinya

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ini dapa meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran PKn, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dapat

menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan metode

demonstrasi untuk dijadikan alternatif dalam kegiatan belajar mengajar pelajaran PKn.

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi guru dan siswa maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan

berkesinambungan dalam

pelajaran PKn maupun pelajaran lainnya.

3. Agar guru dapat menerapkan metode demonstrasi ini sebagai

variasi dalam metode

pembelajaran PKn yang bisa dijadikan alat yang efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa.

REFERENSI

Arif Sardiman. 2004. Interaksi dan-Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Raja Grasindo Persada Arthur J. Gates dalam Fudyartanto

http://www.find- docs.com/aspek-aspek-minat-belajar-pada-siswa.html (27-1-2011)

Agus Wandi. 2009. “ Penggunaan

Gogle Earth”

http://awidyarso.co.cc.

Crow, L.D., dan Crow, A. 1982. Psikologi Pendidikan, penerj. Kasijan Z,. Surabaya: PT Bina Ilmu

Dailer dalam Sumartono. 1983. Modifikasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung

Tarsito Djamara.dkk. 2006. Strategi-Belajar Mengajar. PT Rineke Cipta. Jakarta

Anita, Sri. 1987. Strategi Belajar Mengajar. Karunika. Jakarta

Dapdikbud. 1997. Perangkat

Pembelajaran. Dikdasmen. Jakarta

Djahri, Kosasih. 1996. Metoda dan Media Penyajian Materi. Liberty. Jakarta

Purwanto, Ngalim. 1986. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Karya. Bandung

Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung

Syarif, Ismet. 1984. Administrasi Sekolah. Depdikbud. Jakarta

(8)

BIOGRAFI PENULIS YULIANINGSIH, lahir di Karawang pada tanggal 25 Januari 1991. Beralamat di Bakan Ngantay RT 04/05 Desa Mekarsari

Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang. Tamat Sekolah Dasar di SDN Jatisari 1 tahun 2004 dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Jatisari, tahun 2007, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Jatisari tahun 2009. Lalu melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Jakarta pada Tahun 2009. BIOGRAFI PENULIS YULIANINGSIH, lahir di Karawang pada tanggal 25 Januari 1991. Beralamat di Bakan Ngantay RT 04/05 Desa Mekarsari

Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang. Tamat Sekolah Dasar di SDN Jatisari 1 tahun 2004 dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Jatisari, tahun 2007, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Jatisari tahun 2009. Lalu melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Jakarta pada Tahun 2009. BIOGRAFI PENULIS YULIANINGSIH, lahir di Karawang pada tanggal 25 Januari 1991. Beralamat di Bakan Ngantay RT 04/05 Desa Mekarsari

Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang. Tamat Sekolah Dasar di SDN Jatisari 1 tahun 2004 dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Jatisari, tahun 2007, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Jatisari tahun 2009. Lalu melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Jakarta pada Tahun 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah untuk membandingkan pembentukan data uji dengan algoritma ACO menggunakan UML State Machine dan kode sumber. Masing-masing kasus uji akan

Sifat fisik dan kekuatan karton dari campuran limbah pembalakan KHAP dan pada proporsi 50:50% berikut bahan aditif masih lebih baik dibandingkan dengan sifat karton berturut-turut

Pada skenario perubahan kecepatan node ini protokol routing AOMDV sedikit lebih unggul dibandingkan OLSR dapat disebabkan karena AOMDV memiliki fitur multipath

1) Sistem dapat melakukan proses input, pengolahan data, dan penyimpanan data pelayanan izin keramaian pada Kepolisian Resort Ciamis yang terdiri dari data pemohon,

Visual Analogue Scale (VAS) adalah instrumen pengukuran nyeri yang digunakan pada pasien dewasa dan anak-anak yang tidak dapat menjelaskan intensitas nyeri yang dirasakan,

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar tes hasil belajar, dan

Jenis olahraga apa yang Anda lakukan untuk mencegah penyakit osteoporosis.. Apakah Anda juga mengkonsumsi vitamin/obat-obatan

[r]