• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKIP. (Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan) 2020 DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LKIP. (Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan) 2020 DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN TANGERANG"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan)

2020

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN

KABUPATEN TANGERANG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tahun 2020.

Laporan LKIP ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 92 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Tata Cara Reviu Laporan Kinerja dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan selama Tahun 2020, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya Tata Pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020 memuat informasi tentang Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Kebijakan Program dan Kegiatan, serta Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang dengan kurun waktu Tahun 2019-2023.

Hasil pencapaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni Masyarakat, Swasta dan Aparat Pemerintah Daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi serta pengawasannya.

(3)

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LKIP Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun 2020.

Tigaraksa, 22 Februari 2020

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN TANGERANG

Drs. H. ACHMAD TAUFIK, M.Si Pembina Utama Muda/IV-c NIP. 196703151986031003

(4)

A. Latar Belakang ... 1-1 B. Dasar Hukum ... 1-2 C. Maksud dan Tujuan ... 1-4 D. Gambaran Umum Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan Kabupaten

Tangerang ... 1-7 E. Isu Strategis ... 1-33 F. Sistematika ... 1-36

III. BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Perencaan Strategis Sebelum Reviu ... 2-1 1. Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten

Tangerang ... 2-1 2. Indikator Kinerja Utama ... 2-5 3. Perjanjian kinerja Tahun 2020 ... 2-6 B. Perencaan Strategis Hasil Reviu ... 2-9 1. Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten

Tangerang Hasil Reviu ... 2-10 2. Indikator Kinerja Utama Hasil Reviu ... 2-11 3. Perjanjian kinerja Tahun 2019 Hasil Reviu ... 2-12

IV. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Kerangka Pengukuran Kinerja ... 3-1 B. Capaian Indikator Kinerja Utama ... 3-6 C. Capaian Sasaran dan Indikator Kerja Utama Tahun 2020 ... 3-8 D. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran……... 3-8 E. Evaluasi / Penyerapan anggaran Tahun 2019 ... 3-15 F. Rencana Aksi Kabupaten Tangerang ... 3-25

(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 92 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Tata Cara Reviu Laporan Kinerja dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Prinsip dasar akuntabilitas adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka itu maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2019 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

(6)

Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, disamping itu laporan ini disusun sebagai kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atas kinerja dan tindakan yang telah dilaksanakan meliputi pencapaian sasaran yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan kepada pimpinan atau kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan pertanggungjawaban.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan merupakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang diatur dalam Peraturan Bupati Tangerang Nomor 69 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

a. Merumuskan program kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan berdasarkan peraturan dan perundang – undangan sebagai landasan program kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan;

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja sesuai dengan rencana ;

(7)

c. Membina bawahan di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dengan cara mengadakan rapat/ pertemuan dan bimbingan secara berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan ; d. Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas

Lingkungkungan Hidup dan Kebersihan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, permasalahan dan hambatan serta ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas;

e. Menyelenggarakan sosialisasi pedoman / petunjuk teknis Pelaksanaan Bidang Lingkungan Hidup berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ;

f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Daerah dengan cara membandingkan antara program kerja dan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan rencana kerja yang akan dating;

g. Melaporkan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Daerah sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai akuntabilitas kinerja.

(data diambil dari Peraturan Bupati Tangerang Nomor 69 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang).

Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan memiliki fungsi yang cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. Perumusan kebijakan bidang Lingkungan Hidup yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Perundang – undangan;

(8)

b. Pelaksanaan kebijakan bidang Lingkungan Hidup terkait program dan kegiatan yang terdapat pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait

dengan tugas dan fungsinya

(data diambil dari Peraturan Bupati Tangerang Nomor 69 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang).

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauhmana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang telah mendapatkan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Sebanyak 3 (tiga) Sasaran Strategis sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Tangerang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun 2019-2023.

Berdasarkan hasil Pengukuran Kinerja terhadap 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama, disimpulkan bahwa :

Rata-rata capaian sasaran strategis dengan nilai diatas 100%, dengan predikat “Sangat Memuaskan” sebanyak 2 Sasaran Strategis dengan nilai 111,56 %.

Rata-rata capaian sasaran strategis dengan nilai diatas 90% sampai dengan 100%, dengan predikat “Sangat Memuaskan” sebanyak 1 Sasaran Strategis dengan nilai 100%.

(9)

Rata-rata capaian sasaran strategis dengan nilai diatas 80% sampai dengan 90%, dengan predikat “Memuaskan” sebanyak 0 Sasaran Strategis dengan nilai 0 %.

Rata-rata capaian sasaran strategis dengan nilai diatas 70% sampai dengan 80%, dengan predikat “Sangat Baik” sebanyak 0 Sasaran Strategis dengan nilai 0 %.

Rata-rata capaian sasaran strategis dengan nilai diatas 60% sampai dengan 70%, dengan predikat “Baik” sebanyak 0 Sasaran Strategis dengan nilai 0 %.

Rata-rata capaian sasaran strategis dengan nilai diatas 50% sampai dengan 60%, dengan predikat “Cukup (Memadai)” sebanyak 0 Sasaran Strategis dengan nilai 0 %.

Rata-rata capaian sasaran strategis dengan nilai diatas 30% sampai dengan 50%, dengan predikat “Kurang” sebanyak 0 Sasaran Strategis dengan nilai 0 %.

Rata-rata capaian sasaran strategis dengan nilai diatas 0% sampai dengan 30%, dengan predikat “Sangat Kurang” sebanyak 0 Sasaran Strategis dengan nilai 0 %.

Dari hasil Pengukuran Kinerja tersebut menunjukkan bahwa 3 (tiga) Sasaran Strategis telah memenuhi target sebagaimana perencanaan strategis yang telah ditetapkan dan merupakan keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan

(10)

Bab I

Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan

penyusunan LKIP, tugas pokok dan fungsi Perangat

Daerah, secara ringkas profil Perangkat Daerah, dan

issue strategis/Permasalahan yang ada pada

(11)

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 92 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Tata Cara Reviu Laporan Kinerja dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan sasaran strategis yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan Visi dan Misi Kabupaten Tangerang, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan baik pada tingkat Daerah, Provinsi maupun Nasional.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 92 Tahun 2017 yang telah disebutkan diatas, diharapkan dapat menjadi pedoman untuk pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna,

(12)

bersih, dan bertanggungjawab serta bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.

Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun 2019 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari Pencapaian Kinerja, Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Utama dan Sasaran dengan Target yang telah ditetapkan.

B. DASAR HUKUM

LKIP Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambah/an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

(13)

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang;

7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2018;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 01 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang Tahun 2019-2023;

(14)

12. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 96 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang;

13. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 92 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Tata Cara Reviu Laporan Kinerja dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang;

14. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Indikator Kinerja Utama Tahun 2019-2023 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang;

15. Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2020.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Bupati Tangerang Nomor 92 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Tata Cara Reviu Laporan Kinerja dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Indikator Kinerja Utama Tahun 2019-2023 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Peraturan tersebut memberikan tuntunan kepada semua Instansi Pemerintah untuk menyiapkan LKIP, sebagai laporan dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang digunakan untuk mencapai

(15)

target kinerja diukur berdasarkan realisasi data yang dikumpulkan, diklasifikasian, diikhtisarkan, sesuai dengan sasaran strategis untuk dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Tujuan pelaporan kinerja memberikan informasi kinerja yang terukur kepada masyarakat atas kinerja yang telah dicapai dan seharusnya dicapai serta yang belum dicapai untuk melakukan upaya berkesinambungan bagi peningkatan kinerja. Salah satu dasar penerapan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja untuk menjamin adanya peningkatan pelayanan publik dan peningkatan akuntabilitas. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara pencapaian kinerja dengan target yang dilakukan secara berkala setiap tahun. Pengukuran dan perbandingan kinerja menggambarkan posisi kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran strategis. Untuk itu perjanjian kinerja harus mengacu kepada sasaran yang dilengkapi dengan indikator kinerja yang relevan dan terukur. Perjanjian kinerja juga harus dilengkapi dengan rencana aksi yang menguraikan secara rinci berbagai aktivitas yang akan dilakukan serta alokasi anggaran yang akan digunakan. Agar rencana aksi dan target-target dapat dicapai, perlu dilakukan monitoring secara konsisten dan melaksanakan evaluasi keberhasilan pelaksanaan program sehingga dapat memberikan umpan balik bagi perbaikan kinerja dengan berorientasi pada hasil (outcome) yang manfaatnya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang memberikan arah yang jelas sesuai dengan prioritas daerah dalam upaya perencanaan target-target jangka pendek dan menengah yang berorientasi pada outcome.

Sasaran yang dilengkapi indikator kinerja utama yang relevan, spesifik, terukur dan benar-benar sesuai dengan tugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang untuk memudahkan penguraian kedalam Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian

(16)

Kinerja dan Rencana Aksi yang akan dilakukan serta untuk memudahkan dalam upaya merancang berbagai kegiatan yang berorientasi pada hasil.

Penerapan anggaran berbasis kinerja merupakan kewajiban Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang untuk mempertanggungjawabkan kinerja pada tahun sebelumnya dengan Perjanjian Kinerja sebelum mengajukan anggaran pada tahun berikutnya dan memastikan bahwa setiap pengajuan anggaran mengacu pada kegiatan-kegiatan yang tidak hanya menghasilkan output tetapi juga menghasilkan outcome yang relevan dan dapat diukur dengan upaya pencapaian sasaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang. Perjanjian Kinerja menjadi instrumen manajemen kinerja untuk melakukan monitoring dan evaluasi penilaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang dan individu, pemberian reward atau punishment, serta mendorong pemanfaatan hasil evaluasi untuk kepentingan perbaikan akuntabilitas kinerja secara berkelanjutan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) memiliki dua fungsi utama, yaitu:

Pertama : laporan akuntabilitas kinerja, merupakan sarana bagi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI);

Kedua : laporan akuntabilitas kinerja, merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang.

(17)

Dua fungsi utama LKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LKIP Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang.

Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LKIP Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun 2020 mencakup beberapa aspek, yaitu:

1 Aspek Akuntabilitas Kinerja untuk keperluan eksternal organisasi, menjadikan LKIP Tahun 2020 sebagai sarana pertanggungjawaban Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang atas capaian kinerja Tahun 2020. Esensi capaian kinerja tersebut merujuk pada sampai sejauhmana sasaran strategis telah dicapai sampai dengan Tahun 2020;

2 Aspek Manajemen Kinerja untuk keperluan internal organisasi, menjadikan LKIP Tahun 2020 sebagai sarana evaluasi kinerja di masa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang merumuskan strategis pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang dapat ditingkatkan secara berkelanjutan, juga menjadi instrumen pemberian reward atau punishment.

D. GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN TANGERANG

1. Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang

(18)

Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang terdiri dari 4 (enam) bidang dengan masing-masing bidang terdiri dari 3 (empat) sub bidang, 1 (satu) sekretariat dan 12 (Dua Belas) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup.

Uraian tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang secara lengkap adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang mempunyai tugas memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan Dinas, dalam menyelenggarakan tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan bidang Lingkungan Hidup yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Perundang – undangan;

b. Pelaksanaan kebijakan bidang Lingkungan Hidup terkait program dan kegiatan yang terdapat pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang;

(19)

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang, dalam menyelenggarakan tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang mempunyai tugas :

a. Merumuskan program kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berdasarkan peraturan dan perundang – undangan sebagai landasan program kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang;

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja sesuai dengan rencana ;

c. Membina bawahan di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang dengan cara mengadakan rapat/ pertemuan dan bimbingan secara berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan ;

d. Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas Lingkungkungan Hidup dan Kebersihan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, permasalahan dan hambatan serta ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas;

(20)

dan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang ; f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas

Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Daerah dengan cara membandingkan antara program kerja dan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan rencana kerja yang akan dating;

g. Melaporkan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Daerah sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai akuntabilitas kinerja.

2. Sekretariat Dinas

Sekretariat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang mempunyai tugas Tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian, bidang perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.

Dalam menjalan tugas, Sekretariat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rumusan kebijakan yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian;

b. Penyiapan rencana dan program kerja sekretariat mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sesuai perundang – undangan yang berlaku ;

c. Penyiapan pengandalian, pemantauan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan keskretariatan, meliputi perncanaan, keuangan, umum dan kepegawaian untuk meningkatkan kinerja pegawai ;

(21)

d. Penyiapan bimbingan dan pembinaan kepada baawahannya dilingkup kesekretariatan meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian untuk meningkatkan kinerja pegawai;

e. Penyiapan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan yang berkaitan dengan kesekretariatan, meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian ; f. Pengelolaan administrasi Keskretariatan yang berkaitan

dengan keskretariatan, meliputi prencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian ;

g. Pelaksanaan fasilitas Pengelola Informasi dan Dokumen (PID); h. Penyiapan dan pelaksanaan pengembangan e- governance.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Dinas terdiri dari :

a. Merencanakan perumusan kebijakan yang terkait dengan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian Dinas; b. Membagi tugas program kegiatan yang terkait dengan

perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian Dinas; c. Memberi petunjuk program kegiatan yang terkait dengan

perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian Dinas; d. Mengatur program kegiatan yang terkait dengan perencanaan,

keuangan, umum dan kepegawaian Dinas;

e. Mengevaluasi kegiatan program yang terkait dengan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian Dinas;

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

a) Sub Bagian Perencanaan:

Sub Bagian Perencanaan mempunyai Tugas melaksanakan penyusunan kegiatan perencanaan di Dinas Lingkungan Hidup

(22)

Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas:

 Merencanakan kegiatan perencanaan Dinas;

 Menyusun laporan standar pelayanan minimal bagi perangkat daerah;

 Membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Utama,Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, Fasilitas Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ;

 Perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Utama,Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, Fasilitas Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

 Merencanakan dan melaksanakan pengembangan e-governance;

 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait perencanaan;

 Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub bagian Perencanaan yang meliputi : Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Fasilitas Perencanaan, E-Reporting, Riviu Penyerapan Anggaran, Data Pembangungan SKPD;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(23)

Sub Bagian Keuangan mempunyai Tugas melakukan penyusunan kegiatan keuangan Dinas. Sub bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian.

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

 Merencanakan kegiatan keuangan Dinas;

 Membimbing pelaksanaan kegiatan keuangan meliputi: Pencatatan, Pembukuan, Pencairan, Pengajuan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambah Uang Nihil, Cash Opname serta pelaporan pertanggungjawaban anggaran Dinas;

 Membagi tugas pelaksanaan kegiatan keuangan meliputi : Pencatatan, Pembukuan, Pencairan, Pengajuan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambah Uang, LS- Bendaharawan, LS-Pihak ketiga dan Ganti Uang Nihil, Cash Opname serta pelaporan pertanggungjawaban anggaran Dinas;

 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait keuangan;  Membuat laporan Neraca, Laporan Ralisasi Anggaran (LRA),

Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Cash Opname dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CLAK);  Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya. c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai Tugas melakukan penyusunan kegiatan umum dan kepegawaian dinas. Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian.

(24)

 Merencanakan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, organisasi dan tata laksana dinas;

 Menyusun SOP, Standar Pelayanan, melaksanakan survey kepuasan masyarakat, prosedur kerja;

 Membimbing pelaksanaan kegiatan umum meliputi : surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, Inventarisasi asset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang – barang inventarisasi dinas dan stock opname;

 Membimbing pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi : mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan jenjang jabatan bagi jabatan fungsional tertentu, kenaikan gaji berkala, data pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, bazetting pegawai, kesejahteraan pegawai, pembinaan displin pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai, dan pension pegawai;  Membagi tugas pelaksanaan kegiatan umum meliputi : surat

menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi asset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang – barang inventarisasi dinas dan stock opname;

 Membagi tugas pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi: mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan jenjang jabatan bagi jabatan fungsional tertentu, kenaikan gaji berkala, data pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, bazetting pegawai, kesejahteraan pegawai, pembinaan displin pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai, dan pension pegawai;  Mengevaluasi pelaksana kegiatan umum dan kepegawaian;  Melaksanakan fasilitasi pengelola informasi dan dokumen

(25)

 Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian dinas;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Tata Lingkungan

Bidang Tata Lingkungan mempunyai Tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koodinasi, pembinaan dan pengendalian bidang Tata Lingkungan.Bidang Tata Lingkungan dipimpin kepala bidang, dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Tata Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis yang berkaitan dengan bidang tata lingkungan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Perundang - undangan;

b. Penyiapan Rencana dan Program kegiatan yang berkaitan dengan bidang tata lingkungan;

c. Penyiapan Pengandalian dan Pengawasan bidang tata lingkungan;

d. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan bidang tata lingkungan

e. Pengelolaan administrasi bidang tata lingkungan.

Dalam melaksanakan fungsi Kepala Bidang Tata Lingkungan Mempunyai tugas:

a. Merencankan perumusan program Bidang Tata Lingkungan; b. Membagi tugas pogram Bidang Tata Lingkungan;

c. Memberi petunjuk program kepada bawahan Bidang Tata Lingkungan;

d. Mengatur program penyusunan kegiatan Bidang Tata Lingkungan;

(26)

e. Mengevaluasi keiatan program dan melaporkan pelaksanaan tugas Bidang Tata Ruang;

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

a) Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS.

Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS melaksanakan penyusunan kegiatan inventarisasi, RPPLH dan KLHS, Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS dipimpin oleh Kepala Seksi, dalam melaksanakan fungsi pokoknya Kepala Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS mempunyai tugas :

 Merencanakan program kegiatan Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

 Menginventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;  Menyusun dokumen RPPLH, NSDA dan LH, Status

Lingkungan Hidup Daerah, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten, Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup (PBD & PDRB Hijau, mekanisme intensif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);

 Mengsahkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

 Melaksankan koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;

 Penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, Sinkronisasi RPPLH Nasional, Pulau/ Kepulauan dan Ekoregion;

 Menentukan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

 Mengadakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;

(27)

 Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS;

 Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS;

 Memberikan fasilitas keterlibatan dalam pelaksanaan KLHS;  Memberikan Pembinaan Penyelenggaraan KLHS;

 Memonitoring dan mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS

 Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

b) Seksi Kajian Dampak Lingkungan

Seksi Kajian Dampak Lingkungan melaksanakan penyusunan kegiatan Kajian Dampak Lingkungan, Seksi Kajian Dampak Lingkungan dipimpin oleh kepala seksi.

Dalam Melaksanakan fungsi, kepala Seksi Kajian Dampak Lingkungan mempunyai rincian tugas :

 Merencanakan kegiatan Seksi Kajian Dampak Lingkungan sebagai pedoman pelaksanaan tugas ;

 Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Kajian Dampak Lingkungan berdasarkan tugas dan tanggung jawab sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

 Melaksanakan koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ( Amdal, UKL-UPL, ijin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH);

 Melakukan penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPL);

(28)

 Menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan konsultan);

 Melaksanakan proses ijin lingkungan;

 Melaksanakan evaluasi tindak lanjut Dokumen Lingkungan Hidup;

 Memonitoring dan Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan Seksi Kajian Dampak Lingkungan;

 Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Kajian Dampak Lingkungan;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

c) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

Seksi peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup melaksanakan penyusunan kegiatan Peningkatan Kapasitas Lingkungan,

Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh kepala seksi

Selain melaksanakan fungsi kepala seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup juga mempunyai tugas:

 Merencanakan kegiatan seksi peningkayan kapasitas lingkungan sebagaimana pedoman pelaksanaan tugas;

 Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi peningkatan kapasitas lingkungan berdasarkan tugas dan tanggung jawab sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

 Menyusun kebijakan kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

 Melaksanakan identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadaan kearifan lokal atau

(29)

pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

 Menyusun pengembangan metode diklat, identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan LH;

 Melaksanakan diklat dan penyuluhan lingkungan hidup;  Melaksanakan peningkatan kapasitas instruktur dan

penyuluh LH;

 Melaksanakan pengembangan kelembagaan dak kelompok masyarakat peduli LH;

 Menyediakan sarana dan prasarana diklat dan penyuluhan LH;

 Melaksanakan pengembangan jenis penghargaan LH;

 Menyusun kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH;  Melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan

pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten;

 Melaksanakan monitoring hasil kegiatan pelaksanaan seksi peningkatan kapasitas lingkungan;

 Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan seksi peningkatan kapasitas lingkungan; dan

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3

Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dipimpin oleh Kepala Bidang

Selain melaksanakan tugas Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 mempunyai fungsi;

(30)

a. Penyiapan rumusan kebijakan teknis yang berkaitan dengan Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah B3 mengacu kepada rencana pembangunan jangka menengah daerah dan perundang-undangan;

b. Penyiapan rencana dan program yang berkaitan dengan bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3;

c. Penyiapan pengendalian program dan pengawasan Kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3;

d. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan tugas bidang pengelolaan bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 e. Pengelolaan Administrasi bidang Pengelolaan Sampah dan

Limbah B3 .

Selain melaksanakan fungsi, kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 juga mempunyai tugas :

a. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang meliputi, pengurangan dan pengolahan sampah, pengumpulan dan pengangkutan sampah serta limbah B3; b. Membagi tugas kepada bawahan dibidang meliputi,

pengurangan dan pengolahan sampah, pengumpulan dan pengangkutan sampah serta limbah B3;

c. Memberi petunjuk program pelaksanaan tugas kepada bawahan di bidang meliputi, pengurangan dan pengolahan sampah, pengumpulan dan pengangkutan sampah serta limbah B3;

d. Mengatur penyusunan program dan kegiatan bidang meliputi, pengurangan dan pengolahan sampah, pengumpulan dan pengangkutan sampah serta limbah B3;

e. Melaksanakan penyusunan program kegiatan bidang meliputi, pengurangan dan pengolahan sampah, pengumpulan dan pengangkutan sampah serta limbah B3;

(31)

f. Memonitoring dan mengevaluasi kegiatan program pelaksanaan tugas bidang meliputi, pengurangan dan sampah serta limbah B3;

g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

a) Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah

Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah melaksanakan penyusunan kegaitan pengurangan dan pengolahan sampah, dalam hal ini Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah dipimpin oleh kepala seksi,

Dalam melaksanakan fungsi, Kepala Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah bertugas:

 Merencanakan kegiatan Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

 Menyusun informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten/ kota;

 Melaksanakan kerjasama dengan kabupaten / kota lain dalam kemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah;

 Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kinerja Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah yang dilaksanakan pihak lain (badan usaha);

 Melaksanakan koordinasi dengan instansi/ lembaga lainnya terkait kegiatan Pengurangan dan Pengolahan Sampah;

 Menyediakan sarana prasarana Pengurangan dan Pengolahan Sampah;

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan hasil kegiatan pelaksanaan Seksi Pengurangan dan Pengolahan

(32)

Sampah berdasarkan program Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oelh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

b) Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah

Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Sampah melaksanakan penyusunan kegiatan, pengumpulan dan pengangkutan sampah, dalam hal ini Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah dipimpin oleh kepala seksi.

Dalam melaksanakan fungsi Kepala Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah mempunyai tugas:

 Merencanakan kegiatan Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

 Melaksankan koordinasi dengan instansi/ lembaga lainya terkait Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah;

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegaitan;

 Melaksanakan kerjasama dengan kabupaten/ kota lain dan kemitraan dengan badan usaha Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah.

c) Seksi Limbah B3

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Limbah mempunyai Tugas melakukan penyusunan kegiatan, merencanakan pengawasan dan pengendalian Limbah B3. Seksi Limbah B3 dipimpin oleh Kepala Seksi

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Limbah B3 mempunyai tugas :

 Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian limbah B3

(33)

 Melaksanakan perizinan penyimpanan sementara limbah B3, perizinan pengangkutan Limbah B3, perizinan bagi pengumpul limbah B3, perizinan pengangkutan limbah B3 menggunakan alat angkut roda 3(tiga) , perizinan penimbunan limbah B3 dilakukan dalam satu wilayah kabupaten;

 Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah B3, pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3 dalam satu wilayah kabupaten;

 Memonitorinng, mengevaluasi serta membuat laporan hasil dari kegiatan pelaksanaan seksi Limbah B3 berdasarkan program seksi Limbah B3

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya.

5. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dipimpin oleh Kepala Bidang. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan untuk mempunyai tugas : a. Penyiapan rumusan kebijakan teknis yang berkaitan dengan

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Perundang – undangan.

b. Penyiapan rencana dan program bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan;

c. Penyiapan Pengendalian Program dan Kebijakan bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan;

(34)

d. Penyiapan Bimibingan Teknis dan Kebijakan Program dalam pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan;

e. Pengelolaan administrasi dalam pelaksanaan program yang berkaitan dengan bidang pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan;

f. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan meliputi : pemantauan kualitas lingkungan , pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta Bina Hukum Lingkungan;

g. Membagi tugas kepada bawahan bidang pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan meliputi : pemantauan kualitas lingkungan, pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta Bina Hukum Lingkungan;

h. Memberi petunjuk program pelaksanaan tugas kepada bawahan bidang pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan meliputi pemantauan kualitas lingkungan, pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta Bina Hukum Lingkungan;

i. Mengatur penyusunan program dan kegiatan bidang pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan meliputi : pemantauan kualitas lingkungan , pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta Bina Hukum Lingkungan;

j. Mengevaluasi kegiatan program pelaksanaan tugas di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan; dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan tugas

(35)

a) Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan

Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai Tugas pokok merencanakan kegiatan, Pemantauan kualitas lingkungan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas :

 Merencanakan kegiatan Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

 Melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan, pemantauan kualitas Lingkungan.melaksanakan pemantauan kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, kualitas pesisir dan laut;

 Menentukan baku mutu lingkungan;

 Melaksanakan Pemantauan Kerusakan /lingkungan ;  Menyediakan sarana prasarana pemantauan lingkungan.  Memonitoring , mengevaluasi dan membuat laporan hasil dari

kegiatan pelaksanaan Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan berdasarkan program Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan.

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

b) Seksi Pengawasan, Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan

Seksi Pengawasan, Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan mempunyai Tugas melakukan penyusunan kegiatan pengawasan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Pengawasan, Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas :

(36)

 Merencanakan kegiatan Seksi Pengawasan, Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;

 Melaksanakan pemantauan sumber pencemar instuisi dan non instuisi;

 Melaksanakan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar instuisi dan non instuisi;

 Mengawasi pelaksanaan pemulihan pencemaran ( pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar instuisi dan non instuisi;

 Menentukan buku mutu sumber pencemar;

 Mengembangkan system informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat;

 Melaksanakan pembinaan terhadap sumber pencemar instuisi dan non intuisi dan pembinaan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar instuisi dan non instuisi;

 Menyediakan sarana prasarana pengawasan , pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;

 Mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan pelaksanaan pengawasan , pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

c) Seksi Bina Hukum Lingkungan

Seksi Buna Hukum Lingkungan melakukan penyusunan kegiatan Bina Hukum Lingkungan, Seksi Bina Hukum Lingkungan dipimpin oleh kepala seksi,

(37)

Selain menjalankan fungsi, kepala Seksi Bina Hukum Lingkungan mempunyai tugas :

 Merencanakan kegiatan Seksi Bina Hukum Lingkungan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

 Memberikan fasilitas penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

 Menyelesaikan sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan;

 Memberikan sosialisasi tata cara pengaduan;

 Mengembangkan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;  Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan Seksi Bina Hukum Lingkungan berdasarkan program Seksi Bina Hukum Lingkungan;

 Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Bina Hukum Lingkungan sesuai dengan pedoman tugas dan tanggung jawab;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atsana terkait dengan tugas dan fungsinya.

6. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan

Bidang Konsevasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan, Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Selain melaksanakan tugas, Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan juga mempunyai fungsi;

(38)

a. Penyiapan rumusan Kebijakan Teknis yang berkautan dengan bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan mengacu kepada Rencana Pembangunan jangka menengah daerah dan perundang-undangan;

b. Penyiapan rencana program yang berkaitan dengan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan;

c. Penyiapan pengendalian progran dan kebijakan bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan ;

d. Penyiapan Bimbingan Teknis dan Kebijakan Program dalam pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan;

e. Pengelolaan administrasi dan pelaksanaan program yang berkaitan dengan bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan.

Selain melaksanakan fungsi, kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan juga mempunyai tugas : a. Merencanakan program meliputi konservasi, rehabilitasi

lahan kritis dan keanekaragaman hayati, pembangunan dan penataan pertamanan dan ruang terbuka hijau serta Reklame;

b. Membagi tugas kepada bawahan bidang meliputi : konservasi, rehabilitasi lahan kritis dan keanekaragaman hayati, pembangunan dan penataan pertamanan dan ruang terbuka hijau serta reklame;

c. Memberi petunjuk program pelaksanaan tugas kepada bawahan bidang meliputi : konservasi, rehabilitasi lahan kritis dan keanekaragaman hayati, pembangunan dan penataan pertamanan dan ruang terbuka hijau serta reklame;

d. Mengatur penyusunan program dan kegiatan bidang meliputi: konservasi, rehabilitasi lahan kritis dan keanekaragaman

(39)

hayati, pembangunan dan penataan pertamanan dan ruang terbuka hijau serta reklame;

e. Mengevaluasi kegiatan program pelaksanaan tugas dibidang konservasi, rehabilitasi lahan kritis dan keanekaragaman hayati, pembangunan dan penataan pertamanan dan ruang terbuka hijau serta reklame;

f. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a) Seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati

Seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati melaksanakan melaksanakan penyusunan kegiatan Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati, Seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati dipimpin oleh Kepala Seksi

Selain melaksanakan fungsi, kepala Seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati juga mempunyai tugas :

 Merencanakan kegiatan Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati sesuai dengan program seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

 Melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan Konservasi Keanekaragaman Hayati;

 Menyelesaikan konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati;

 Mengembangkan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati;

(40)

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan Sub Bidang Konservasi dan Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati;

 Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati berdasarkan program seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati;

 Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati sesuai dengan pedoman tugas dan tanggung jawab ;  Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya. b) Seksi Pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau

Seksi pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau melakukan kegiatan, pertamanan dan ruang terbuka hijau. Seksi pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau dipimpin oleh kepala seksi.

Selain selain fungsi kepala seksi pertamanan dan ruang terbuka hijau juga mempunyai tugas:

 Merencanakan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan pertamanan dan ruang terbuka hijau;

 Melakukan pemnatauan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertamanan dan ruang terbuka hijau;  Melaksanakan pengelolaan dan memelihara pertamanan dan

ruang terbuka hijau (RTH);

 Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan dan pemeliharaan pertamanan dan ruang terbuka hijau(RTH);  Merencanakan pengadaan, pemeliharaaan serta

operasionalisasi sarana prasarana pertamanan dan ruang terbuka hijau (RTH);

(41)

 Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait pengadaan, pemeliharaan serta operasionalisasi sarana prasarana pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

 Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan Seksi pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan program seksi pertamanan dan ruang terbuka hijau;

 Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan seksi pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau sesuai dengan pedoman tugas dan tanggung jawab ;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

c) Seksi Reklame

Seksi Reklame merencanakan penyusunan kegiatan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pada seksi reklame, Seksi Reklame dipimpin oleh Kepala Seksi, Selain melaksanakan Fungsi, kepala seksi reklame juga mempunyai tugas :

 Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian seksi reklame;

 Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait pemasangan reklame;

 Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan kegiatan Seksi Reklame berdasarkan program seksi reklame;

 Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan seksi reklame sesuai dengan pedoman tugas dan tanggung jawab;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(42)

7. Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang di lingkungan Dinas dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, Unit pelaksana teknis dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis operasional karena wilayah kerja atau karena jam tertentu, Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis diatur dengan peraturan Bupati.

8. kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya, dalam pelaksanaan tugas pokok berpedoman kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas dikoordinasikan oleh tenaga fungsional, adapun Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Sumber Daya Manusia Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang

Secara lengkap susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris Dinas

a) Sub. Bagian Perencanaan; b) Sub Bagian Keuangan;

(43)

3. Bidang Tata Lingkungan

a) Seksi Inventarisasi, RPPLH, dan KLHS; b) Seksi Kajian Dampak Lingkungan;

c) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup. 4. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3

a) Seksi Pengurangan dan Pengolahan Sampah; b) Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah; c) Seksi Limbah B3.

5. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan a) Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan;

b) Seksi Pengawasan, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;

c) Seksi Bina Hukum Lingkungan.

6. Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertamanan a) Seksi Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan

Keanekaragaman Hayati;

b) Seksi Pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau; c) Seksi Reklame;

E. ISU STRATEGIS

hasil evaluasi RPJMD Kab. Tangerang Tahun 2019-2023, target capaian kinerja Tahun 2020 dan isu strategis daerah Tahun 2020 maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

Isu strategis merupakan kondisi yang bersifat penting, mendasar, mendesak, berkepanjangan dan terkait dengan pencapaian tujuan di masa mendatang. Beberapa hal dasar pertimbangan dalam pemilihan isu strategis di Kabupaten Tangerang yaitu:

(44)

1. Merupakan tugas dan tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang;

2. Besarnya dampak yang ditimbulkan terhadap publik; 3. Tingkat kemungkinan/kemudahan penanganan;

4. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan;

5. Memiliki daya ungkit terhadap pencapaian untuk pembangunan daerah;

6. Janji politik yang harus diwujudkan.

Isu-isu strategis yang menjadi prioritas bagi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, adalah sebagai berikut : a. Isu-isu lingkungan belum menjadi permasalahan utama dalam

melaksanakan suatu aktivitas kegiatan.

b. Keterbatasan tenaga teknis ( PPLHD ) khususnya yang berkaitan dengan bidang Lingkungan Hidup merupakan salah satu faktor yang berdampak pada kurang optimalnya kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi terutama penanganan kasus pencemaran lingkungan hidup. c. Terbatasnya sarana dan prasarana dalam upaya penegakan hukum

lingkungan terutama untuk pembuktian pencemaran/kerusakan lingkungan yang cukup sulit dan juga terbatasnya wewenang yang ada pada DLHK.

d. Minimnya sarana peralatan lapangan, alat pengujian dan survey yang dimiliki juga merupakan faktor lainnya dalam kaitannya dengan kemampuan kinerja Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan, terutama dalam mengatasi permasalahan di lapangan yang membutuhkan tindakan penanganan secara cepat, cermat dan akurat.

e. Rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pengeloaan lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang.

(45)

f. Rendahnya tingkat kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dan pihak Industri dan Non Industri/ Komersial dalam pengelolaan Limbah dan persampahan lainnya;

g. Terbatasnya wewenang pengendalian pencemaran untuk sungai lintas batas Kabupaten/Kota/Propinsi;

h. Rendahnya tingkat penegtahuan dan kesadaran sektor pengusaha dalam melakukan pengelolaan lingkungan khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan dan implementasi dokumen-dokumen lingkungan, pengelolaan limbah baik itu limbah cair, padat maupun gas yang dihasilkannya.

i. Rendahnya kesadaran pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam memenuhi dan mematuhi komitmen lingkungan berupa AMDAL, UKL dan UPL;

j. Masih banyaknya perusahaan/pelaku usaha yang belum memiliki dokumen lingkungan dan yang sudah memiliki dokumen lingkungan belum membuat laporan semesterannya

k. Masih banyaknya areal lahan kritis yang ada di Kabupaten Tangerang, dikarenakan salah satu penyebabnya status kepemilikan lahan banyak yang masih milik pribadi atau swasta;

l. Banyaknya alih Fungsi Hutan Mangrove menjadi Lahan tambak dan kurangnya pemanfaatan lahan tidur yang di lakukan oleh masyarakat.

m. Tingginya fluktuasi, kualitas dan kuantitas sampah yang dihasilkan oleh sektor industri dan potensi pencemaran yang disebabkan oleh polutan limbah baik limbah cair, padat maupun gas.

n. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pengolahan sampah, dan masih banyak pembuangan sampah- sampah rumah tangga tidak pada tempatnya.

(46)

F. SISTEMATIKA

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun 2020 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan LKIP, tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, secara ringkas profil Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, dan isu strategis/permasalahan di Kabupaten Tangerang.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi uraian singkat Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun 2019-2023, Perjanjian Kinerja dan Target Kinerja Tahun 2020 baik sebelum reviu dan setelah reviu (hasil reviu)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi pencapaian realiasi kinerja Tahun 2020, analisis dan evaluasi capaian kinerja (hambatan/daya dukung dan solusi yang akan diambil sebagai upaya perbaikan/peningkatan kinerja untuk mewujudkan efisiensi penggunaan sumber daya yang diimplementasi keseluruhan program dan kegiatan di Tahun 2020) atas kegagalan dan keberhasilan masing-masing

sasaran, realisasi keuangan, juga pengungkapan

(47)

BAB IV PENUTUP

Meliputi kesimpulan menyeluruh dari LKIP Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang Tahun 2020 dan mengungkapkan permasalahan serta langkah ke depan yang akan dilaksanakan.

(48)

Bab II

Perencanaan

Kinerja

Menjelaskan uraian singkat Rencana Strategis

Dinas

Lingkungan Hidup dan Kebersihan

Tahun 2019-2023,

Perjanjian Kinerja dan Target Kinerja Tahun 2020

baik sebelum reviu dan setelah reviu (hasil reviu)

(49)

Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 92 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Tata Cara Reviu Laporan Kinerja dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang.

A. PERENCANAAN STRATEGIS SEBELUM REVIU

1. Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan masyarakat. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan perencanaan strategisnya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

(50)

optimalisasi sumber daya dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan untuk menggerakkan potensi pembangunan daerah sesuai dengan kewenangan dan kewajiban dalam penyelenggaraan otonomi daerah dilakukan secara terencana dan terukur. Pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna akan dapat diwujudkan apabila didahului oleh adanya perencanaan yang terpadu, baik perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan perencanaan tahunan.

Sebagai kerangka perencanaan jangka panjang dijabarkan dengan perencanaan jangka menengah melalui penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun 2019-2023. Penjabaran lebih lanjut dalam perencanaan tahunan dituangkan dalam Rencana Kerja (RENJA) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tahun 2019 yang memuat program dan kegiatan prioritas dan plafon anggaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tahun 2019.

Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Tangerang

Visi menggambarkan arah pembangunan dan kondisi masa depan, dalam visi pembangunan Kabupaten Tangerang yang akan dicapai selama lima tahun mendatang (2019-2023) yaitu :

“Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Religius, Cerdas, Sehat dan Sejahtera”

Visi tersebut secara eksplisit dapat dijelaskan bahwa : 1. Religius mengandung bahwa nilai-nilai agama mendasari sikap

dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan prinsip-prinsip keagamaan yang di anut

Gambar

Tabel 2.3  Perjanjian Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Maka pendekatan lain dalam menilai harga saham adalah dengan mencari faktor-faktor yang diduga mempengaruhi PER secara nyata, kemudian dibuat suatu model tersebut untuk menilai

Pengamatan tentang pengaruh luasan sunspot terhadap potensi terjadinya flare sudah banyak dilakukan, maka dari itu dalam artikel ini memaparkan potensi terjadinya

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Bidang Perumahan.. 3) Seksi Pembiayaan dan

LKIP Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya tahun 2020 ini merupakan laporan untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020 ini merupakan perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan dinas untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

Evaluasi dan analisis pencapaian kinerja dilakukan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh Satuan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020 memuat informasi tentang Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Kebijakan Program dan Kegiatan, serta Pencapaian Sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran