• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2020"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2020

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MEMENGAH DAN

TENAGA KERJA KABUPATEN TASIKMALAYA

(2)

i KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat-Nya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya tahun 2020 telah dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) disusun dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas aparatur. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong instansi pemerintah lebih akuntabel dan berkinerja. Selain itu dengan disusunnya LKIP, diharapkan pengelolaan setiap instansi pemerintah menjadi semakin terukur, efisien, efektif dan produktif.

Penyusunan LKIP Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya tahun 2020 berdasarkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan tindak lanjut TAP MPR RI Nomor: XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan menerapkan prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance. Selain itu penyusunan LKIP ini juga berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan hingga penerbitan lapran ini. Saran dan masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan LKIP di tahun mendatang.

Tasikmalaya, Januari 2021

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya

Drs.EDDY NURMANA, M.Si

Pembina Utama Muda

NIP. 19610228198204 1 002

(3)

ii IKTISAR EKSEKUTIF

LKIP Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya tahun 2020 ini merupakan laporan untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan pencapaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2020, sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) 2020 dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. LKIP ini disusun dengan mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) 2016- 2021 serta Rencana Kerja (Renja) 2020.

Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja sebagai berikut “Terwujudnya Koperasi, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang berdaya saing, mandiri dan sejahtera “ yang mempunyai kemampuan daya saing tahun 2021”. Visi ini dijabarkan dalam misi yakni:

1. Meningkatkan pengelolaan dan perencanaan pembangunan Koperasi, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang akurat, dinamis dan berkesinambungan berbasis teknologi informasi;

2. Meningkatkan kualitas SDM pengelola dan pelaku Koperasi, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi;

3. Meningkatkan kualitas, produktivitas dan daya saing Koperas, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di bidang Agribisnis;

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan jejaring, Koperasi, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi;

Melalui pernyataan visi dan misi tersebut, telah ditentukan tujuan dan sasaranyang harus dicapai pada setiap tahunnya. Tujuan/ sasaran Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya adalah:

1. Meningkatnya Pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja di mana pada tahun 2020 ditargetkan dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat “78” dan akuntabilitas kinerja “BB”.

2. Bertambahnya Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM terlatih dimana pada

tahun 2020 ditargetkan persentase koperasi aktif sebesar 90% dan

Jumlah IMKM yang dilatih sebanyak 350 pelaku UMKM

(4)

iii 3. Meningkatnya Kesempatan Kerja dimana pada tahun 2020 ditargetkan

Jumlah Tenaga kerja yang ditempatkan sebanyak 3.000 orang

4. Meningkatnya perlindungan tenaga kerja dimana pada tahun 2020 ditargetkan Persentase Pekerja yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 70% dan Persentase kasus perselisihan ketenagakerjaan yang diselesaikan sebesar 100%

5. Meningkatnya kualitas transmigran dimana pada tahun 2020 ditargetkan Jumlah transmigran yang telah memiliki sertifikat pelatihan sebanyak 20 orang.

Beberapa program dan kegiatan dilaksanakan dalam upaya mendukung pencapaian tujuan/ sasaran tersebut, di mana dalam penyelenggaraannya dibiayai melalui APBD yang dituangkan ke dalam DPA Tahun 2020 dengan pagu sebesar: Rp 7.056.638.000,-. Sementara setelah adanya anggaran perubahan yakn DPPA tahun 2020 pagu berkurang menjadi Rp.

7.023.499.450,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp 6.520.622.083,- (93%).

Dari 5 sasaran dan 8 Indikator Kinerja Utama, secara kinerja ada 6 Indikator Kinerja sudah mencapai target target, bahkan melampainya, sementara 2 Indikator Kinerja masih belum mencapai target. Adapun analisa penyebab belum tercapainya 2 indikator tersebut antara lain presentase pekerja yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 70% hanya tercapai 54%, dikarenakan masih banyak perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya ke dalam program ini, dengan alasan perusahaan tergolong masih perusahaan kecil dan diperlukan inisiatif dari pekerja untuk mendaftarkan diri secara mandiri. Kemudian dalam indikator jumlah transmigran yang mendapatkan pelatihan tidak dapat terlaksana dikarenakan adanya refocusing anggaran, sehingga anggaran untuk kegiatan pelatihan di transmigrasi lokal tidak dapat dilaksanakan di tahun 2020.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya dalam mencapai

(5)

iv

tujuan sasaran dan indikator tersebut antara lain melalui sosialisasi,

pelatihan, dan pendampingan bagi calon tenaga kerja, Koperasi, pelaku usaha

maupun masyarakat umum. Faktor penentu keberhasilan program dan

kegiatan yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan

Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya adalah adanya koordinasi yang baik

antar pengampu program dan kegiatan, kerjasama dan dukungan dari

masyarakat, pelaku usaha, maupun instansi terkait lainnya. Kualitas Koperasi

pelaku usaha UMKM dan masyarakat pencari kerja sebagai fokus perhatian

dan masih diupayakan, demikian juga dengan kesejahteraan pekerja dan

keharmonisan hubungan industrial. Hal- hal tersebut dilakukan agar

keberhasilan program dapat dicapai dengan lebih baik. Evaluasi dan

monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan juga sangat penting untuk

diperhatikan guna ketepatan program dan sasaran pada tahun berikutnya.

(6)

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ...

Kata Pengantar ...

Ikhtisar Eksekutif ...

Daftar Isi ...

BAB I PENDAHULUAN ...

1.1 Latar Belakang ...

1.2 Landasan Hukum ...

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ...

1.4 Kepegawaian ...

1.5 Sarana dan Prasarana ...

1.6 Struktur Organisasi ...

BAB II PERENCANAAN KINERJA ...

2.1 Rencana Strategis ...

2.1.1 Visi dan Misi ...

2.1.2 Tujuan dan Sasaran...

2.1.3 Indikator Kinerja Utama ...

2.2 Perjanjian Kinerja 2018 ...

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...

3.1 Capaian Kinerja Organisasi .. ...

3.2 Realisasi Anggaran ...

BAB IV PENUTUP ...

i ii iii v

I-1 I-1 I-1 I-1 I-2 I-4 I-5

II-1 II-1 II-2 II-2 II-2 II-5

III-1 III-1 III-21

IV-1

(7)

I-1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), dengan tujuan untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya. Sistem AKIP meliputi rencana strategis (Renstra), perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan produk akhir SAKIP yang menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi atas pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai APBN/ APBD.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.

Regulasi berkaitan dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indoneasia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2 Landasan Hukum

Dasar Hukum penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP) adalah sebagai berikut:

(8)

I-2 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia;

2. Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi RancanganPeraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembanunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 91 Tahun 2019 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut : a. Tugas Pokok Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja

:

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok membantu Bupati meksanakan Urusan Pemerintahan bidang

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi serta tugas pembantuan

b. Fungsi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja : 1) Perumusan Kebijakan teknis di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi;

2) Pelaksanaan kebijakan bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi;

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, bidang Ketenagakerjaan dan bidang Transmigrasi;

(9)

I-3 4) Pelaksanaan Administrasi Dinas dibidang Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi;

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya,

1.4 Kepegawaian

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya dalam menjalankan pelayanannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang menangani urusan pelayanan perkoperasian, UKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di Kabupaten Tasikmalaya dibantu oleh perangkat karyawan sebanyak 51 orang. Adapun klasifikasi karyawan sesuai dengan jenjang eselon jabatan terdiri dari eselon II sebanyak 1 orang, eselon III sebanyak 3 orang dan eselon IV sebanyak 15 orang serta fungsional umum sebanyak 20 Orang, ditambah dengan tenaga fungsional sebanyak 12 orang.

Adapun susunan kepegawaian Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Rekapitulasi Pegawai Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya

Berdasarkan Jenis Kelamin

NO. UNIT KERJA JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kab. Tasikmalaya

1 - 1

2 Sekretariat 4 4 8

3 Bidang Koperasi 4 3 7

4 Bidang UMKM 5 0 5

5 Bidang Ketenakerjaan dan Transmigrasi

5 0 5

6 UPT BLK 3 2 5

7 Kelompok Jabatan Fungsional 17 3 20

Jumlah Total 39 13 52

Sumber : Data Kepegawaian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya (Desember 2020 )

Rekapitulasi pegawai Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja

berdasarkan pendidikan, pangkat dan golongan dapat diuraikan sebagai

berikut :

(10)

I-4 Tabel 1.2 Rekapitulasi Pegawai Koperasi UKM dan Tenaga Kerja

Kabupaten Tasikmalaya

Berdasarkan Jenjang Pendidikan, Pangkat dan Golongan JUMLAH PEGAWAI

(ORANG) BERDASARKAN

KUALIFIKASI PENDIDIKAN

JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN PANGKAT

JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN

GOLONGAN

1 2 3 4 5 6

SD - Juru Muda - I/a -

SLTP - Juru Muda Tk.I - I/b -

SLTA 6 Juru - I/c -

D.II - Juru Tk.I - I/d -

D.III - Pengatur Muda - II/a -

D.IV - Pengatur Muda Tk.I 3 II/b 3

S-1 36 Pengatur - II/c -

S-2 10 Pengatur Tk.I 1 II/d 1

Penata Muda 13 III/a 13

Penata Muda Tk.I 8 III/b 8

Penata 7 III/c 7

Penata Tk.I 13 III/d 13

Pembina 5 IV/a 5

Pembina Tk.I 1 IV/b 1

Pembina Utama Muda 1 IV/c 1

Jumlah 52 52 52

Sumber : Data Kepegawaian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya (Desember 2020)

1.5 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana kerja yang tersedia di Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya, sebagai berikut:

URAIAN JUMLAH

Kendaraan Roda Empat 10 buah

Kendaraan Roda Dua 16 buah

Ruang Rapat 2 buah

Mesin Ketik 2 buah

Komputer 8 buah

Laptop 12 buah

Printer 10 buah

LCD Proyektor 1 buah

Telepon/Mesin Fax 1 buah

Kamera 1 buah

TV Color 2 buah

Wireless 1 buah

Cash box 1 buah

Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian (Desember 2020)

(11)

I-5 1.6 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 91 tahun 2019 Tugas dan Fungsi Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut :

1) Kepala Dinas

2) Sekretariat, membawahkan:

a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 3) Bidang Koperasi membawahkan :

a) Seksi Kelembagaan dan Data Koperasi;

b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Koperasi;

c) Seksi Pengawasan Koperasi;

4). Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah membawahkan : a) Seksi Pengembangan UMKM dan PLUT;

b) Seksi Fasilitasi Perijinan dan Data UMKM;

c) Seksi Fasilitasi Pembiayaan dan kemitraan UMKM;

5). Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, membawahkan :

a) Seksi Peningkatan Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja;

b) Seksi Hubungan Industrial;

c) Seksi Transmigrasi.

6) Kelompok Jabatan Fungsional;

7) Unit Pelaksana Teknis :

a) UPTD Balai Latihan Kerja (BLK).

(12)

I-6 Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya

1.7 Sistematika

Sistematika Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2019 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

U P T

BALAI LATIHAN KERJA (BLK)

SEKSI TRANSMIGRASI SEKSI PENGAWASAN

KOPERASI

SEKSI HUBUNGAN INDUSTRIAL SEKSI PEMBINAAN

DAN PENGEMBANGAN

KOPERASI

SEKSI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENEMPATAN TENAGA

KERJA BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI BIDANG USAHA

MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) BIDANG KOPERASI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN

KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM

DAN KEPEGAWAIAN

SEKRETARIS KEPALA

SEKSI FASILITASI PEMBIAYAAN DAN KEMITRAAN UMKM SEKSI FASILITASI

PERIZINAN DAN DATA UMKM SEKSI

KELEMBAGAAN DAN DATA KOPERASI

SEKSI

PENGEMBANGAN

UMKM DAN PLUT

(13)

II-1 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis

Rencana Strategis yang disusun merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dengan memperhatikan dan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya disusun mengacu kepada Perda Kabupaten Tasikmalaya Nomor 32 Tahun 2016, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tasikmalaya 2016-2021, dengan mengartikulasikan Visi : “KABUPATEN TASIKMALAYA YANG RELIGIUS/

ISLAMI, DINAMIS, DAN BERDAYA SAING DI BIDANG AGRIBISNIS

BERBASIS PERDESAAN” yang diwujudkan secara bertahap melalui misi Kabupaten Tasikmalaya periode 2016-2021 yaitu:

1. Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, dan Berakhlakulqarimah;

2. Mewujudkan perekonomian yang tangguh di Bidang Agribisnis dan pariwisata;

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance);

4. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah berbasis tata ruang yang berkelanjutan.

Penyusunan Rencana Strategi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya menggunakan metode

deskriptif dan induktif/analiti dengan melakukan diskusi intern, serta

memanfaatkan informasi dan studi literatur. Dalam garis besar dapat

disampaikan bahwa Rencana Strategi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya secara implisit di

dalamnya terjabarkan mengenai visi, misi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan,

program dan kegiatan yang cukup realistik dengan mengantisipasi

perkembangan masa depan.

(14)

II-2 a. Visi dan Misi

Berdasarkan beberapa pertimbangan untuk menciptakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja mampu memenuhi harapan lima tahun ke depan yang lebih baik dan profesional serta mempertimbangkan dan konsisten dalam mendukung terciptanya Visi yang tertuang dalam RPJMD maka ditetapkan Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja sebagai berikut :

“ Terwujudnya Koperasi, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang berdaya saing, mandiri dan sejahtera “ yang mempunyai kemampuan daya saing tahun 2021”.

Untuk merumuskan Misi dalam mendukung Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja serta mampu mewujudkan dan mendukung visi yang telah ditetapkan serta dapat di implementasikan dalam lima tahun ke depan, maka misi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengelolaan dan perencanaan pembangunan Koperasi, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang akurat, dinamis dan berkesinambungan berbasis teknologi informasi;

2. Meningkatkan kualitas SDM pengelola dan pelaku Koperasi, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi;

3. Meningkatkan kualitas, produktivitas dan daya saing Koperas, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di bidang Agribisnis;

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan jejaring, Koperasi, UMKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi;

b. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja

Tujuan merupakan penjabaran visi Dinas Koperasi, Usaha kecil dan

Menengah dan Tenaga kerja yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya

mewujudkan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan

dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu

lima tahun mendatang (2017-2021).

(15)

II-3 Tujuan jangka menengah rencana strategis Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan peran sektor Koperasi dan UKM sebagai sokoguru perekonomian daerah

2. Meningkatkan angkatan kerja yang produktif

Sasaran jangka menengah rencana strategis Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmlaya adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya Pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja

2. Bertambahnya Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM yang memiliki Izin Usaha

3. Meningkatnya Kesempatan Kerja

4. Meningkatnya perlindungan tenaga kerja 5. Meningkatnya kualitas transmigran

Dengan berdasar pada tujuan dan sasaran, maka strategi Dinas Koperasi , Usaha Kecil dan menengah dan Tenaga kerja sebagai berikut :

1. Meningkatan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja

2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja

3. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Koperasi, KSP dan USP 4. Meningkatkan Kualitas dan pemasaran Produk UMKM

5. Meningkatkan Pelayanan UPT PLUT

6. Meningkatkan pertumbuhan koperasi baru

7. Meningkatkan Kualitas dan Kompetensi tenaga kerja 8. Meningkatkan jumlah lowongan kerja

9. Meningkatkan perlindungan bagi pekerja

10. FGD Tripartit antara Pemerintah, Pengusaha dan Pekerja 11. Meningkatkan Jenis dan jumlah Pelatihan Sesuai Potensi 12. Meningkatkan pengiriman calon transmigran

Kebijakan jangka menengah rencana strategis Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

(16)

II-4 1. Peningkatan sarana dan prasarana Pendukung layanan dan

Administrasi Umum Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga kerja

2. Peningkatan Dokumen perencanaan, Evaluasi dan pelaporan Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga kerja

3. Revitalisasi Koperasi.

4. Pembinaan dan Pelatihan tentang perkoperasian.

5. Optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Koperasi.

6. Penilaian, Pengawasan kesehatan KSP dan USP serta Sertifikasi pengurus KSP dan USP.

7. Meningkatkan Jumlah UMKM yang memiliki IUM, dan sertifikat HKI, Halal dan PIRT

8. Pelatihan peningkatan kualitas Kemasan Produk UMKM dan Pelatihan e commerce.

9. Promosi Produk UMKM.

10. Optimalisasi Pelayanan UPT PLUT.

11. Bintek pembentukan badan Hukum Koperasi dan Bintek RAT.

12. Pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi.

13. Optimalisasi pelayanan UPT balai latihan Kerja 14. Pelatihan Kewirausahaan.

15. Optimalisasi Bursa Tenaga Kerja dan Bursa Kerja Khusus.

16. Pemberian Kerja sementara (Padat Karya).

17. Bintek perlindungan bagi Pekerja (struktur upah, negoisasi masalah ketenagakerjaan, peraturan ketenagakerjaan).

18. FGD Dewan Pengupahan

19. Pelatihan di dua Lokasi Translok (Jatiwaras dan Bojonggambir) 20. Fasilitasi pengiriman calon transmigran

21. Meningkatkan Kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor

pengembangan wilayah transmigrasi

(17)

II-5 c. Indikator Kinerja Utama

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

1 2 3 4

1

Meningkatnya Pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja

Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai rata-rata IKM Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Nilai Akuntabilitas Kinerja

Perangkat Daerah Nilai Akuntabilitas Kinerja (SAKIP)

2 Bertambahnya Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM terlatih

Persentase Meningkatnya Koperasi Aktif

Jumlah Koperasi Aktif Dibagi Jumlah Total Koperasi x 100 % Jumlah UMKM yang terlatih

Jumlah UMKM yang telah mengikuti dan lulus pelatihan serta mendapat sertifikat.

3 Meningkatnya Kesempatan Kerja

Jumlah Tenaga kerja yang ditempatkan

Jumlah Angkatan Kerja yang ditempatkan pada tahun 2020

4

Meningkatnya perlindungan tenaga kerja

Persentase Pekerja yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan (12.000 Pekerja di tahun 2021)

Jumlah Pekerja yang Terdaftar Program Perlindungan Ketenagakerjaan dibagi jumlah total pekerja (12.000) x 100%

Persentase kasus perselisihan ketenagakerjaan yang diselesaikan

Jumlah kasus yang

Diselesaikan/jumlah kasus masuk yang diterima x 100%

5 Meningkatnya kualitas transmigran

Jumlah transmigran yang telah memiliki sertifikat pelatihan

Jumlah Transmigran yang telah dilatih dan tersertifikasi

2.2 Perjanjian Kinerja 2020

Perjanjian Kinerja adalah lembar/ dokumen yang berisi penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahuntahun sebelumnya. Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang II-6 menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan.

Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan

Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020 merupakan sasaran dan

target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada RPJMD Tahun 2016- 2021,

(18)

II-6 Rencana Strategis, dan IKU Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya. Target kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2020.

Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi komitmen bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya untuk pencapaian di tahun 2020.

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Tahun 2020

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

1 2 3 4

1

Meningkatnya Pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja

Indeks Kepuasan Masyarakat 78 Nilai Akuntabilitas Kinerja Perangkat

Daerah BB

2 Bertambahnya Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM terlatih

Persentase Meningkatnya Koperasi

Aktif 90%

Jumlah UMKM yang terlatih 350 unit 3 Meningkatnya Kesempatan

Kerja Jum;ah tenaga kerja yang ditempatkan 3000 orang 4 Meningkatnya perlindungan

tenaga kerja

Persentase Pekerja yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan (12.000 Pekerja di tahun 2021)

70%

Persentase kasus perselisihan

ketenagakerjaan yang diselesaikan 100%

5 Meningkatnya kualitas transmigran

Jumlah transmigran yang telah

memiliki sertifikat pelatihan 20 orang

(19)

II-7

NO PROGRAM

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

(Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

(Rp)

KETERA NGAN

1 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran 513.100.200,- 513.100.200,- DAU 2 Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur 279.580.000,- 490.580.000,- DAU 3 Program Peningkatan

Disiplin Aparatur 25.000.000,- - DAU

Program Program

4 Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan capaian 16.800.000,- 16.800.000,- DAU Kinerja dan keuangan

Program Peningkatan

5 Perencanaan dan 22.500.000,- 22.500.000,- DAU Penganggaran SKPD

Program Peningkatan Iklim

6 Usaha Kecil Menengah Yang 99.250.000,- 26.400.000,- DAU Kondusif

7

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

2.884.250.000, -

3.709.500.000,

- DAU

8 Program Peningkatan

Kesempatan Kerja 790.350.000,- 691.600.000,- DAU Program Perlindungan dan

9 Pengembangan Lembaga 319.500.000,- 39.724.000,- DAU Ketenagakerjaan

Program Pengembangan 10 Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif 643.100.000,- 595.250.000,- DAU Usaha Kecil Menengah

Program Pengembangan dan

11 Pendukungan Koperasi di 189.950.000,- - DAU Kabupaten Tasikmalaya

Program Pembinaan

12 Kemandirian dan 148.399.800,- 179.000.000,- DAU Kewirausahaan UMKM

13

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

896.808.000,- 528.375.400,- DAU/

DAK 14 Program Pengembangan

Wilayah Transmigrasi 159.050.000,- 141.669.850,- DAU

JUMLAH 7.056.638.000 7.023.499.450

(20)

III-1 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

Berdasar atas ditetapkannya indikator kinerja, maka kinerja pembangunan

daerah dapat diukur melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang terjadi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya tahun 2020 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1

Target dan Realisasi Kinerja 2020

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4

1

Meningkatnya Pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja

Indeks Kepuasan Masyarakat 78 80,3 102,9%

Nilai Akuntabilitas Kinerja

Perangkat Daerah BB BB 100%

2 Bertambahnya Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM terlatih

Persentase Meningkatnya

Koperasi Aktif 90% 100 111%

Jumlah UMKM yang terlatih 350 unit 360 unit 102,9%

3 Meningkatnya Kesempatan Kerja

Jumlah tenaga kerja yang

ditempatkan 3000 orang 3249 orang 108,3%

(21)

III-2 4

Meningkatnya perlindungan tenaga kerja

Persentase Pekerja yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan (12.000 Pekerja di tahun 2021)

70% 74,3% 106%

Persentase kasus

perselisihan ketenagakerjaan yang diselesaikan

100% 100% 100%

5

Meningkatnya kualitas transmigran

Jumlah transmigran yang telah memiliki sertifikat pelatihan

20 orang - 0%

Tabel diatas menunjukan bahwa:

1. Capaian kinerja pada sasaran strategis pertama, yakni Meningkatnya Pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja, terdapat 2 Indikator Kinerja yaitu:

a. Indeks Kepuasan Masyarakat, Angka Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan yang diberikan oleh Dinas pada tahun 2020 terealisasi sebesar 80,3 dari target 78 atau terealisasi sebesar 102,9%.

b. Nilai Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah, Angka Nilai Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah pada tahun 2020 terealisasi dengan nilai BB dari target BB atau terealisasi sebesar 100%.

2. Capaian kinerja pada sasaran strategis kedua, yakni Bertambahnya Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM terlatih, terdapat 2 Indikator Kinerja yaitu:

a. Persentase Meningkatnya Koperasi Aktif, Persentase Koperasi aktif pada tahun 2020 terealisasi sebesar 100% dari target 90% atau terealisasi sebesar 111%.

b. Jumlah UMKM yang dilatih, Jumlah UMKM yang dilatih pada tahun 2020 terealisasi sebanyak 360 UMKM dari target 350 UMKM atau terealisasi sebesar 102,9%.

3. Capaian kinerja pada sasaran strategis ketiga, yakni Meningkatnya kesempatan Kerja dengan indikator kinerja Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan dapat tercapai sebesar 3.249 orang dari target 3.000 orang atau terealisasi sebesar 108,3%.

4. Capaian kinerja pada sasaran strategis keempat, yakni Meningkatnya

perlindungan tenaga kerja, terdapat 2 Indikator Kinerja yaitu:

(22)

III-3 a. Persentase Pekerja yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan,

Persentase pekerja yang mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020 sebesar 74,3% dari target 70%. atau terealisasi sebesar 106%.

b. Persentase kasus perselisihan ketenagakerjaan yang diselesaikan,

pekerja yang mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020 sebesar 100%

dari target 100% atau terealisasi sebesar 100%.

5. Capaian Kinerja pada sasaran strategis kelima, yakni Meningkatnya kualitas transmigran dengan indikator kinerja Jumlah transmigran yang telah memiliki sertifikat pelatihan tidak dapat tercapai target sebesar 20 orang dan terealisai sebesar 0 orang atau 0%.

3.1.2 Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun Ini dan Tahun Lalu Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-1 SASARAN 1

Meningkatnya Pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, UKM

dan Tenaga Kerja

Tahun 2019 Tahun 2020

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Indeks Kepuasan

Masyarakat 76 80,3 105,7% 78 80,3 102,9%

Nilai Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

B B 100% BB BB 100%

Angka Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan yang diberikan oleh Dinas pada tahun 2020 terealisasi sebesar 80,3 dari target 78 atau 102,9%.

Realisasi ini sama seperti Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2019 yang sudah baik. Ini dikarenakan proses pelayanan yang semakin cepat dan dibantu teknologi informasi yang ada, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses pelayanan yang ada di Dinas.

Nilai Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah pada tahun 2020 terealisasi

dengan nilai BB dari target nilai BB atau 100%. Realisasi ini naik dari tahun 2019

dengan nilai B. Ini dikarenakan perbaikan dalam hal

(23)

III-4 pendokumentasian perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan, setiap tahapan dilakukan secara akuntabel dan sesuai dengan target kinerja yang ingin dicapai. Sehingga tujuan baik output, outcome maupun dampaknya dapat tercapai.

Tabel 3.3

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-2

SASARAN 2 Bertambahnya Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM terlatih

Tahun 2019 Tahun 2020

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Persentase

Meningkatnya Koperasi Aktif

80 100 125% 90 100 111%

Jumlah UMKM yang

terlatih 300 310 103,3% 350 360 102,9%

Persentase Koperasi aktif pada tahun 2020 terealisasi sebesar 100% dari target 90%. Realisasi ini berhasil mempertahankan realisasi tahun 2019, dengan jumlah koperasi sebanyak 485 pada tahun 2019 dan 497 pada tahun 2020 atau meningkat 2,5%, sehingga muncul koperasi baru sebanyak 12. Ini dikarenakan pendampingan yang dilakukan dengan baik dan fasilitasi pendirian koperasi yang baru. Dengan adanya sosialisasi, pendampingan dan fasilitasi dapat mempertahankan keaktifan koperasi dan bertumbuhnya koperasi-koperasi baru.

Jumlah UMKM yang dilatih pada tahun 2020 terealisasi sebanyak 360

UMKM dari target 350 UMKM. Realisasi ini meningkat dari tahun 2019 sebesar

310 UMKM atau terjadi peningkatan sebesar 16%. Hal ini dikarenakan dukungan

anggaran yang ada baik APBD maupun Sumber lainnya, sehingga kegiatan

pelatihan UMKM dapat terlaksana dengan baik. Hal ini diperlukan untuk

meningkatkan keterampilan pelaku UMKM di Kabupaten Tasikmalaya baik

dalam hal kewirausahaan, manajemen usaha, pengolahan, kemasan hingga

pemasaran produk yang lebih berdaya saing di pasar lokal, nasional hingga

internasional. Dengan adanya marketplace online, memudahkan pelaku UMKM

untuk memasarkan produknya ke pasar global.

(24)

III-5 Tabel 3.4

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-3

SASARAN 3 Meningkatnya kesempatan Kerja

Tahun 2019 Tahun 2020

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Jumlah tenaga kerja yang

ditempatkan 3000 4915 163,8% 3000 3249 108,3%

Angka tenaga kerja yang ditempatkan pada tahun 2020 sebanyak 3.249 orang dari tarfet 3.000 orang. Meskipun tercapai target, namun menurun dari jumlah tenaga kerja yang ditempatkan di tahun 2019 sebanyak 4.915 orang. Hal ini dikarenakan pada tahun 2020 jumlah pasar kerja berkurang dikarenakan adanya pandemi covid-19. Namun dengan adanya tantangan tersebut, masih ada industri yang masih membuka pasar kerja, sehingga target masih dapat tercapai.

Tabel 3.5

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-4

SASARAN 4 Meningkatnya perlindungan tenaga kerja

Tahun 2019 Tahun 2020

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Persentase Pekerja yang

mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan

60% 52,84% 88% 70% 74,3% 106%

Persentase kasus perselisihan

ketenagakerjaan yang diselesaikan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase pekerja yang mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan pada

tahun 2020 sebesar 74,3% dari target 70%. Mencapai target dan angka tersebut

meningkat dari realisasi di tahun 2019 sebesar 52,74% atau terjadi peningkatan

sebesar 41%. Hal ini dikarenakan perusahaan- perusahaan yang ada di

Kabupaten Tasikmalaya kebanyakan merupakan usaha kecil, sehingga banyak

karyawannya yang tidak didaftarkan oleh perusahaan. Sehingga pekerja harus

berinisiatif sendiri untuk mendaftarkan diri. Sehingga perlu sosialisasi yang lebih

masif mengenai manfaat yang dirasakan dari program BPJS Ketenagakerjaan.

(25)

III-6 Persentase kasus perselisihan ketenagakerjaan yang diselesaikan pada tahun 2020 sebesar 100% dari target 100%. Angka tersebut stabil dengan pencapaian di tahun 2019 sebesar 100% juga. Hal ini dikarenakan komitmen Dinas sebagai mediator antara Perusahaan dan Pekerja yang berselisih. Adanya pertemuan rutin LKS Tripartit juga membantu dalam hal pencegahan adanya perselisihan ketenagakerjaan. Oleh sebab itu Dinas berkomitmen selalu menjaga stabilitas hubungan industrial.

Tabel 3.6

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-5 SASARAN 5 Meningkatnya kualitas transmigran

Tahun 2019 Tahun 2020

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Jumlah

transmigran yang telah memiliki sertifikat pelatihan

20 50 250% 20 0 0%

Jumlah transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan di tahun 2020 sebesar 0 orang dari target 20 orang. Sementara di tahun 2019 ada 50 orang transmigran lokal yang dilatih. Hal ini dikarenakan adanya refocusing anggaran yang terjadi di awal tahun anggaran 2020, sehingga anggaran untuk kegiatan pelatihan di transmigrasi lokal tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2020.

3.1.3 Realisasi Kinerja dan Target Jangka Menengah Renstra

Secara umum Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga

Kerja Kabupaten Tasikmalaya telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2016-

2021. Perbandingan realisasi kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2017 sampai dengan 2020

dengan target jangka menengah Renstra tahun 2016-2021 disajikan pada tabel

berikut.

(26)

III-7 Tabel 3.7

Realisasi Kinerja dan Target Renstra Tahun 2016-2021 No Indikator

Sasaran

Satuan Realisai Kinerja Target Jangka Menengah 2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020 2021 1 Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 78 79 80,3 80,3 72 74 76 78 80 2

Nilai

Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

Nilai B B B BB B B BB BB A

3

Persentase Meningkatnya

Koperasi Aktif % 56,7 100 100 100 60 70 80 90 100 4 Jumlah UMKM

yang terlatih Unit 185 330 310 360 94 250 300 350 350 5

Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan

Orang 1179 4936 4915 3249 3000 3000 3000 3000 3000

6

Persentase Pekerja yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan

% 46,7 49,4 52,8 54 40 50 60 70 80

7

Persentase kasus perselisihan ketenagakerjaan

yang diselesaikan % 100 100 100 100 100 100 100 100 100

8

Jumlah

transmigran yang telah memiliki sertifikat pelatihan

Orang 0 20 50 0 20 20 20 20 20

*Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya baru berdiri tahun 2017

3.1.4 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/

Penurunan Kinerja serta Solusi yang telah Dilakukan

Dari 8 Indikator Kinerja, sebanyak 6 Indikator Kinerja sudah mencapai target sementara 2 Indikator Kinerja masih belum mencapai target. Adapun analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja dikarenakan beberapa faktor serta solusi yang telah dilakukan sebagai berikut;

a. Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-1 dalam Meningkatkan Pelayanan dan

Akuntabilitas Kinerja didorong oleh proses pelayanan yang semakin cepat

dan dibantu teknologi informasi yang ada, sehingga memudahkan

masyarakat untuk mengakses pelayanan yang ada di Dinas. Ditambah

perbaikan dalam hal pendokumentasian perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

dan pelaporan, setiap tahapan dilakukan sesuai dengan target

(27)

III-8 kinerja yang ingin dicapai. Sehingga tujuan baik output, outcome maupun dampaknya tercapai.

b. Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-2 dalam Bertambahnya Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM terlatih didorong oleh pendampingan yang dilakukan dengan baik dan fasilitasi pendirian koperasi yang baru. Dengan adanya sosialisasi, pendampingan dan fasilitasi dapat mempertahankan keaktifan koperasi dan bertumbuhnya koperasi-koperasi baru, di tahun 2019 ada 485 Koperasi aktif dan pada tahun 2020 ada 497 Koperasi aktif, sehingga ada penambahan 12 Koperasi aktif. Ditambah dukungan anggaran yang ada baik APBD maupun Sumber lainnya, sehingga kegiatan pelatihan UMKM dapat terlaksana dengan baik. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan keterampilan pelaku UMKM di Kabupaten Tasikmalaya baik dalam hal kewirausahaan, manajemen usaha, pengolahan, kemasan hingga pemasaran produk yang lebih berdaya saing di pasar lokal, nasional hingga internasional. Dengan adanya marketplace online, memudahkan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya ke pasar global, dimana tahun 2019 ada 310 UMKM yang dilatih dan tahun 2020 sebanyak 360 UMKM.

Tabel 3.8 Jumlah Koperasi Aktif dan UMKM yang Dilatih

Penjelasan 2017 2018 2019 2020

Koperasi Aktif 466 475 485 497

UMKM yang dilatih 185 330 310 360

c. Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-3 dalam Meningkatnya kesempatan Kerja, pada tahun 2020 jumlah pasar kerja berkurang dikarenakan adanya pandemi covid-19. Namun dengan adanya tantangan tersebut, masih ada industri yang masih membuka pasar kerja, sehingga target masih dapat tercapai.

Tabel 3.9 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar yang Ditempatkan

Penjelasan 2017 2018 2019 2020

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

1179 4936 4915 3249

(28)

III-9 d. Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-4 dalam Meningkatnya perlindungan

tenaga kerja, permasalahan yang ada dalam pencapaian indikator kinerja ini adalah perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya kebanyakan merupakan usaha kecil, sehingga banyak karyawannya yang tidak didaftarkan oleh perusahaan. Sehingga pekerja harus berinisiatif sendiri untuk mendaftarkan diri. Sehingga perlu sosialisasi yang lebih masif mengenai manfaat yang dirasakan dari program BPJS Ketenagakerjaan.

Tabel 3.10 Jumlah Tenaga Kerja yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan

Penjelasan 2017 2018 2019 2020

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan

4581 4850 6743 7463

Namun komitmen Dinas dalam perlindungan tenaga kerja sebagai mediator antara Perusahaan dan Pekerja yang berselisih. Kemudian didukung adanya pertemuan rutin LKS Tripartit juga membantu dalam hal pencegahan adanya perselisihan ketenagakerjaan. Oleh sebab itu Dinas berkomitmen selalu menjaga stabilitas hubungan industrial.

Tabel 3.11 Jumlah Kasus Perselisihan yang Diselesaikan dengan Perjanjian Bersama

Penjelasan 2017 2018 2019 2020

Besaran kasus yang diselesaikar dengan Perjanjian Bersama (PB)

1 2 0 2

e. Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-5 dalam Meningkatnya kualitas transmigran, dikarenakan adanya refocusing anggaran, sehingga anggaran untuk kegiatan pelatihan di transmigrasi lokal tidak dapat dilaksanakan di tahun 2020.

3.1.5 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Sesuai dengan hasil analisa jabatan, personil yang dibutuhkan di Dinas

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya

adalah sebanyak 113 personil. Sumber daya manusia yang ada sampai dengan 31

Desember 2020 tercatat sebanyak 52 orang PNS. Sebanyak

(29)

III-10 9 orang tenaga bantuan turut mendukung ketugasan pada jabatan yang masih belum terisi. Dari sisi jumlah, masih dibutuhkan 61 orang untuk mengisi kekosongan pada beberapa nama jabatan. Dari sisi kualifikasi pendidikan, terdapat beberapa nama jabatan dengan kualifikasi pendidikan yang belum sesuai, namun demikian program dan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Analisis efisiensi atas program-program yang ada di Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya disajikan pada

Tabel. Terjadi efisiensi dalam penggunaan sumber daya, yakni dibuktikan

dengan capaian fisik pada 11 (sebelas) program yang ada melebihi capaian

keuangannya.

(30)

III-11 Tabel 3.12 Realisasi Anggaran dan Fisik Program Tahun 2020

No Program Anggaran Realisasi Capaian

(%)

Indikator Program Target Program

Realisasi Indikator Program

Capaian (%) 1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 513.100.200 467.041.490 91 Cakupan Pelayanan Administrasi

Perkantoran 100% 100% 100

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

490.580.000 484.597.075 99 Cakupan ketersediaan dan kelayakan sarana dan prasarana aparatur

100% 100% 100

3 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

16.800.000 16.767.000 99 Cakupan penyelenggaraan Sistem akuntabilitas kinerja

100% 100% 100

4 Program Peningkatan Perencanaan

Dan Penganggaran SKPD 22.500.000 22.470.000 99 Cakupan penyelenggaraan Sistem

akuntabilitas kinerja 100% 100% 100

5 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

3.709.500.000 3.529.227.268 95 Calon Tenaga Kerja yang

mendapatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi

592 orang 592 orang 100

6 Program Peningkatan Kesempatan

Kerja 691.600.000 681.838.400 98 Tenaga Kerja yang dipekerjakan

dalam peningkatan produktivitas 144 orang 144 orang 100 7 Program Perlindungan dan

Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

39.724.000 39.724.000 100 1. Terlaksananya Perlindungan bagi pekerja.

2. Besaran kasus hubungan industrial yang diselesaikan 100%

100% 100% 100

8 Program Pengembangan Wilayah

Transmigrasi 210.669.850 210.259.850 99 Jumlah lokasi yang dimonev dan

peningkatan kerjasama 1 lokasi 1 lokasi 100 9 Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi

528.375.400 479.056.000 91 Jumlah anggota koperasi yang dibina

120 orang 120 orang 100 10 Program Penciptaan Iklim Usaha

Kecil Menengah yang Kondusif

205.400.000 0 0 Jumlah umkm yang dilatih 0 orang 0 orang 0

11 Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

595.250.000 565.641.000 95 Meningkatkan daya saing produk umkm dengan pelatihan

240 orang 240 orang 100

(31)

III-12 3.1.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun

Kegagalan Pencapaian Kinerja

Keberhasilan capaian ini didukung oleh semua program yang ada di Diskopukmnaker, 7 (tujuh) program yang terkait yakni Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Peningkatan Kesempatan Kerja, Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, Pengembangan Wilayah Transmigrasi, Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, dan Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah. Meskipun ada 1 (satu) program yang mengalami perubahan target karena mengalami refocusing anggaran, sehingga program kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan dan Draft Perbup sebagai dasar hukum pelaksanaan Kegiatan Perwira Desa pembahasannya belum final.

3.1.6.1.1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program ini mempunyai indikator kinerja Calon Tenaga Kerja yang mendapatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi, terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yakni :

1) Pelatihan dan Keterampilan Bagi Pencari Kerja (Berbasis Masyarakat) Mobile Training Unit BLK

Pelatihan Mobile Training Unit (MTU) (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan berbasis masyarakat yang

dilaksanakan di Desa secara mobile atau “menjemput bola” dengan

pembelian 2 unit kendaraan Mobile Training Unit. Pelatihan dilaksanakan

sesuai dengan permintaan yang ada di masyarakat dengan

(32)

III-13 menyampaikan proposal kebutuhan pelatihan di Desa masing-masing.

Pada tahun 2020 terdapat 8 jenis kejuruan dengan total 22 lokasi di 10 Kecamatan dengan jumlah peserta sebanyak 352 orang. Tersedianya tenaga kerja terampil akan meningkatkan serapan tenaga kerja pada perusahaan yang membutuhkan ataupun membuka usaha sendiri, sehingga upaya yang keras terus dilakukan untuk dapat menurunkan angka pengangguran.

2) Rehab Gedung Kantor UPT Balai Latihan Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan guna menunjang sarana dan prasarana penunjang pelatihan calon tenaga kerja dalam hal ini Balai Latihan Kerja, hanya saja pada tahun 2020 ini dikarenakan ada refocusing anggaran maka rehab gedung Kantor UPTD Balai Latihan Kerja hanya dapat dilaksanakan tahap dokumen perencanaannya saja.

3.1.6.1.2 Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Program ini mempunyai indikator kinerja Tenaga Kerja yang dipekerjakan dalam peningkatan produktivitas, terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yakni :

1) Pemberian Kerja Sementara

Pemberian Kerja Sementara (Padat Karya) (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Kegiatan ini dilaksanakan dalam karya meningkatkan produktivitas dan

pemeberian kerja sementara dalam bentuk padat karya membuat jalan

lingkungan Desa sepanjang 1.550 meter di Desa Campakasari

Bojonggambir dan Desa Pakalongan Sodonghilir. Sehingga masyarakat

dapat terfasilitiasi pembangunan Desanya dengan sumber daya yang ada di

Desa itu sendiri. Sehingga masyarakat yang mengganggur atau setengah

penganggur dapat memperoleh pekerjaan sementara ini.

(33)

III-14 2) Updating Data dan Pelayanan AK-1

Pelayanan Ak-1 bagi Pencari Kerja (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Kegiatan ini dilaksanakan dalam meningkatkan pelayanan Dinas dalam menyediakan data dan pelayanan AK-1 yang dibantu oleh 9 orang operator data dan pelayanan AK-1. Sehingga pencari kerja dapat terlayani dengan baik dan update data Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja dapat tersedia dengan uptodate.

3.1.6.1.3 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Program ini mempunyai indikator kinerja Terlaksananya perlindungan bagi tenaga kerja dan perselisihan kasus hubungan industrial dapat diselesaikan dengan baik, terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yakni :

1) Kegiatan May Day

Kegiatan pemilihan pekerja teladan dalam rangka Peringatan Hari Buruh/Mayday

(Dok. Diskopukmnaker, 2020)

(34)

III-15 Pada awal perencanaan kegiatan ini akan melaksanakan 3 acara yaitu Peringatan Hari Buruh, Khitanan Masal bagi anak Pekerja/Buruh dan Pemilihan pekerja teladan. Hal ini diperlukan sebagai kegiatan silaturahmi antara pemerintahan daerah, pekerja/buruh dan perusahaan. Namun dikarenakan adanya refocusing anggaran pada bulan Maret maka yang sudah terselenggaranya hanya pemilihan pekerja teladan saja. Sehingga kami memberikan penjelasan kepada para pekerja/buruh yang sudah menjadi acara rutin tidak dapat terlaksana di tahun 2020 ini dan akan diadakan kembali di tahun anggaran selanjutnya.

2) Focus Group Discussion (FGD) Lembaga Kerjasama Tripartit

Pertemuan LKD Tripartit Kabupaten Tasikmalaya (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Kegiatan ini dilaksanakan dalam memfasilitasi pertemuan LKS Tripartit yaitu Pemerintahan Daerah, Perusahaan dan Pekerja/Buruh dalam sebuah forum ketenagakerjaan dan penyusunan draft UMK. Namun karena adanya refocusing anggaran, kegiatan yang seharusnya dilakukan selama 4 kali pertemuan hanya dapay dilaksanakan 1 kali pertemuan pada triwulan I saja.

3.1.6.1.4 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Program ini mempunyai indikator kinerja Jumlah lokasi yang dimonev

dan peningkatan kerjasama, terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yakni :

(35)

III-16 1) Monev Penyelenggaraan Transmigrasi

Monev Transmigrasi di Kota Tidore, Maluku Utara (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Kegiatan ini dilaksanakan guna mengetahui secara jelas gambaran permasalahan yang berada di lokasi penempatan transmigrasi, sebagai bahan evaluasi untuk penyelenggaraan transmigrasi kedepannya dan mengupayakan koordinasi dan mufakat dalam upaya penyelesaian apabila terjadi permasalahan ataupun penyelenggaraan tidak sesuasi dengan KSAD dan ketentuan lainnya. Monev Penyelenggaraan Transmigrasi pada tahun 2020 dilaksanakan di Unit Penempatan Transmigrasi (UPT) Kosa/SP2 Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara.

2) Peningkatan Kerjasama antar Wilayah, antar Pelaku dan antar Sektor dalam rangka Pengembangan Kawasan Transmigrasi

MoU Penempatan Trasmigran di Kabupaten Konawe, Solawesi Tenggara (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan kerjasama antar daerah

pada lokasi Transmigran yang sudah pasti dan memenuhi

kriteriakelayakan yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan target

penempatan di tahun selanjutnya. Dengan MoU penempatan

(36)

III-17 transmigran maka akan tersedianya kesempatan berusaha dan bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan program transmigrasi ini dan lokasi yang dipilih pada tahun 2020 ini yaitu di Kabupaten Konawe, Sulawusi Tenggara.

3.1.6.1.5 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Program ini mempunyai indikator kinerja Jumlah anggota koperasi yang dibina, terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yakni :

1) Pengawasan Usaha Simpan Pinjam Pada KSP dan USP Koperasi Kegiatan ini dimaksudkan bagi pengawas koperasi agar pengawasan terhadap koperasi lebih baik lagi guna menunjang penilaian koperasi yang sehat. Sehingga dengan pengawasan yang baik sesuai ketentuan yang berlaku maka koperasi yang aktif akan menjalankan operasionalnya dengan sehat juga. Namun dikarenakan adanya refocusing anggaran kegiatan ini hanya dapat dilaksanakan dalam

persediaan jaket untuk kegiatannya saja. Sehingga kegiatan akan dilanjutkan di tahun anggaran selanjutnya.

2) Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PK2UKM) (DAK)

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PK2UKM) (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Pelatihan ini ditujukan bagi Kopersai dan UMKm guna meningkatkan

kapasitas dlam hal perkoperasian, kewirausahaan, manajerial dan

keterampilan teknis bagi 60 orang pengurus dan pengawas Koperasi dan

90 pelaku UMKM. Sehingga profesionalisme pengelolaan keuangan

Koperasi, pemahaman tata cara penilaian kesehatan Koperasi, wawasan

berwitrausaha dan pengelolaan usaha yang baik dapat meningkatkan

kapasitas dan usaha para peserta pelatihan.

(37)

III-18 3) Pengembangan Kelembagaan Koperasi

Kegiatan pengembangan Koperasi diperlukan untuk memberikan motivasi dan pendampingan bagi masyarakat yang ingin mendirikan Koperasi untuk memajukan kelompoknya. Seperti memberikan pengetahuan serta pemahaman tentang perkoperasian kepada masyarakat agar dapat mengaplikasikannya dengan baik sebagai pengelola, pengurus ataupun anggota Koperasi. Kemudian memberikan motivasi kepada kelompok Pra Koperasi untuk mendirikan Koperasi sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan anggota dan memajukan kesejahteraan untuk lebih maju dan berkembang sesuai prinsip-prinsip usaha Koperasi. Yang terakhir mengenalkan pentingnya Koperasi sebagai pusat pelayanan dan wadah utama berbagai kegiatan ekonomi yang efektif dan efisien kepada masyarakat. Namun dikarenakan adanya refocusing anggaran kegiatan ini hanya dapat dilaksanakan dalam persediaan jaket untuk kegiatannya saja. Sehingga kegiatan akan dilanjutkan di tahun anggaran selanjutnya.

1.1.6.1.6 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

Program ini mempunyai indikator kinerja Jumlah umkm yang dilatih, terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yakni :

1) Pelatihan E-commerce bagi UMKM

Adapun tujuan Pelatihan E-Commerce bagi UMKM untuk meningkatkan skill para pelaku UMKM terkait bisnis dan ekonomi dan para peserta mampu mengembangkan penjualan produk dengan menggunakan internet. Namun dikarenakan adanya refocusing anggaran kegiatan ini hanya dapat dilaksanakan dalam persediaan jaket untuk kegiatannya saja. Sehingga kegiatan akan dilanjutkan di tahun anggaran selanjutnya.

2) Pengelolaan Program Pemberdayaan Wirausaha Dinamis, Energik dan Sejahtera (Perwira Desa)

Kegiatan ini bertujuan dalam pemberdayaan pelaku UMKM dalam hal

pendampingan berwirausaha dalam meningkatkan ekonomi pelaku

UMKM di desa-desa. Namun pelaksanaan kegiatan ini terkendala Draft

(38)

III-19 Perbup sebagai dasar hukum pelaksanaan kegiatan Perwira Desa pembahasannya belum final, terkait dengan kesepakatan antara Pemda (selaku pemilik anggaran kegiatan) dengan Bank BJB (selaku pemilik Program/Penyalur layanan keuangan dalam hal administrasi layanan Perbankan (8%). Sehingga akan dilanjutkan terlebih dahulu finalisasi draft Perbup menjadi Perbup, terutama dalam hal mekanisme alur kredit dan kesepakatan administrasi Perbankan.

1.1.6.1.7 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Program ini mempunyai indikator Meningkatkan daya saing produk umkm dengan pelatihan, terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yakni :

1) Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Usaha bagi UMKM di Tasikmalaya

Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Usaha bagi UMKM (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Bagi UMKM di Kabupaten Tasikmalaya ini merupakan salah satu wujud nyata pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah melalui dinas teknis terkait, dalam hal ini Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja KabupatenTasikmalaya, selain itu juga kegiatan pelatihan ini memiliki nilai strategis yang sangat penting dilakukan secara dini untuk memacu para pelaku usaha makanan olahan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.

Sasaran dari pelatihan ini sebanyak 60 orang pelaku UMKM. Tujuannya

adalah Untuk meningkatkan pemahanan para peserta pelatihan tentang

tujuan usaha, Memahami kondisi, permasalahan dan tantangan usaha ke

depan, Mengetahui tindakan strategis yang harus diambil agar usahanya

dapat terus berkembang, Agar para pesertra pelatihan mampu menguasai

tata cara pengelolaan

(39)

III-20 usaha (manajemen usaha) secara profesional, Untuk mengembangkan produk usahanya agar mampu sejajar dengan produk daerah lain yang telah maju dan berkembang.

2) Pelatihan Peningkatan Kualitas Kemasan Produk UMKM

Pelatihan Kualitas Kemasan Produk UMKM (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Pada umumnya kemasan produk khususnya aneka makanan olahan masih perlu sentuhan-sentuhan melalui pelatihan-pelatihan kemasan agar produk-produk UMKM dapat masuk ke jaringan pasar ritel modern.

Untuk itu perlu adanya upaya pembinaan yang lebih terarah, terpadu dan berkesinambungan dari pemerintah, baik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat secara sinergis, sehingga kemasan produk UMKM dapat berdaya saing dan berkembang. Peserta yang dilatih pada pelatihan kemasan ini sebanyak 90 orang pelaku UMKM. Sehingga diharapkan dengan kemasan yang lebih baik akan menarik konsumen, meningkatkan keuntungan, dan dapat mengetahui tentang cara dan peraturan labeling untuk produk mereka, yang meliputi informasi yang tercantum dalam kemasan, mengetahui persyaratan dan ketentuan tentang lebel.

3) Pelatihan Makanan Tradisional berkualitas Bagi UMKM

Pelatihan Olahan Makanan Tradisional Berbahan Dasar Sawo (Dok. Diskopukmnaker, 2020)

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bappeda Tahun Anggaran 2020 disusun dengan mengacu kepada ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Lampung diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan

Dalam proses penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020 khususnya di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten mengacu kepada

LKIP Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta tahun 2020 melaporkan realisasi, hambatan dan upaya solusi yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,

Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor atas pelaksanaan kegiatan dalam tahun anggaran 2016 dibuat sebagai pemenuhan atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015 dapat menggambarkan kinerja Dinas dan Evaluasi terhadap kinerja Dinas

Penyusunan LKIP Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Tahun 2020 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari