• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Buku Rujukan

The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi buku referensi/ rujukan adalah a publication consulted for facts or background information, as an encyclopedia, dictionary, atlas, yearbook, etc. Jadi buku rujukan adalah buku dengan apa orang berkonsultasi untuk mencari fakta-fakta atau informasi tentang latar belakang sesuatu obyek, orang atau peristiwa secara cepat dan mudah (Trimo, 1997).

Referensi adalah sumber, acuan, rujukan atau petunjuk. (KBBI). Buku referensi merupakan buku yang dapat memberikan keterangan tentang suatu topik, nama orang, tempat, istilah, riwayat dari orang-orang terkenal dan lain sebagainya.Bahan Rujukan merupakan sarana penting dalam penelusuran informasi yang menyajikan jawaban yang diinginkan dan menjelaskan isi dokumen serta membatasi pertanyaan. Semua dokumen rujukan merupakan dokumen sekunder atau dokumen turunan, artinya dokumen sekunder tersebut disusun berdasarkan dokumen asli atau dokumen primer. (Sulistyo-Basuki, 1992).

Koleksi referensi atau bahan rujukan adalah kumpulan atau kelompok koleksi pustaka yang terdiri dari bahan-bahan pustaka berisi karya-karya yang bersifat memberitahu/ menunjukkan (informatif/ referensial) mengenai informasi-informasi

(2)

tertentu, yang disusun secara sistematis (biasanya secara alfabetis) untuk digunakan sebagai alat petunjuk atau konsultasi (Sumardji, 1992).

Koleksi bahan rujukan merupakan koleksi yang terdiri dari buku-buku atau bahan pustaka lainnya, yang memuat informasi mengenai hal tertentu. Koleksi tersebut dianggap sangat bermanfaat karena dapat digunakan sebagai bahan rujukan atau acuan dalam hal memberi jawaban terhadap pengguna perpustakaan (Mustafa B. , 1994). Sumber informasi referens atau bahan rujukan dapat diartikan sebagai sumber-sumber informasi yang memberikan keterangan tentang topik perkataan, tempat , peristiwa, data statistik, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal.

Dalam American Library Assocation Glossary of Library Terms disebutkan dua definisi untuk bahan rujukan, yaitu : (a) sebuah buku yang disusun dan diolah sedemikian rupa untuk digunakan sebagai sumber menemukan informasi tertentu dan tidak untuk dibaca secara keseluruhan dan (b) sebuah buku yang penggunaannya terbatas dalam gedung perpustakaan (Rahayu, 2014).

Referensi berasal dari kata inggris to refer yang artinya menunjuk. Koleksi Rujukan merupakan sarana penting dalam penelusuran informasi yang menyajikan jawaban yang diinginkan dan menjelaskan isi dokumen serta membatasi pertanyaan. Semua dokumen rujukan merupakan dokumen sekunder atau dokumen turunan, artinya dokumen sekunder tersebut disusun berdasarkan dokumen asli atau dokumen primer (Sulistyo-Basuki, 1993).

(3)

Ciri-ciri dari koleksi rujukan yaitu buku untuk keperluan konsultasi. (1) Biasanya hanya bagian tertentu saja yang digunakan untuk kepentingan buku acuan semacam kamus, ensiklopedia, dan buku tahunan. (2) buku referensi tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku biasa. (3) buku referensi seringkali terdiri dari entri yang terpotong-potong. Buku referensi biasanya tidak dipinjamkan, karena buku tersebut diperlukan setiap waktu untuk konsultasi. Informasi disusun untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh. Susunan ini dapat menurut abjad, judul, subjek, atau kronologis disertai indeks untuk keperluan temu balik. (Sulistyo-Basuki, 1991).

B. Manfaat Koleksi Rujukan Umum

Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan koleksi rujukan sebagai berikut. 1. Memberikan keterangan atau penjelasan langsung dan mendasar tentang suatu

hal yang ingin diketahui, jadi untuk menghilangkan keragu-raguan pengertian mengenai masalah tertentu.

2. Perbendaharaan kata yang dimiliki bertambah, bukan hanya mengetahui suatu kata atau istilah, bahkan kita pun dapat mengerti keterangan dasarnya, baik mengenal asal kata/ istilah, penggunaanya, pengucapannya, sejarah, padanan kata, lawan kata itu dan sebagainya.

3. Kita dapat mengetahui seluk beluk serta keadaan suatu negara atau tempat-tempat lain di dunia ini bahkan mengenai tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi.

(4)

4. Riwayat hidup tokoh-tokoh terkemuka dan terkenal di dunia dapat diketahui, termasuk karya-karya, penghargaan yang mereka dapatkan, pengalaman mereka yang paling penting adalah mengetahui kiat mereka mengarungi hidup di dunia. 5. Keterampilan meningkat dalam hal kemampuan menggunakan bahan rujukan

sebagai sumber informasi dasar.

6. Koleksi rujukan dapat dipakai untuk menunjang penelitian yang dilaksanakan yaitu dengan menggunakan data yang diperoleh dari sumber koleksi jurusan itu, misalnya statistik, peta.

7. Lokasi daerah terpencil atau pulau yang kurang terkenal dapat dengan mudah diketahui.

8. Memberikan petunjuk kepada pengguna untuk menemukan informasi yang dicari atau yang dibutuhkannya (Sulistyo-Basuki, 1991).

Manfaat dari koleksi rujukan yaitu (1) Memberikan keterangan atau penjelasan langsung dan mendasar tentang suatu hal yang ingin diketahui untuk menghilangkan keragu-raguan pengertian mengenai masalah tertentu. (2) Perbendaharaan kata yang dimiliki bertambah, bukan hanya mengetahui suatu kata atau istilah bahkan kita pun dapat mengerti keterangan dasarnya baik mengenai kata/ istilah, penggunaannya, pengucapannya, sejarah, padanan kata, lawan kata dan sebagainya. (3) Kita dapat mengetahui seluk-beluk serta keadaan suatu negara atau tempat-tempat lain di dunia ini bahkan mengenai tempat yang belum pernah kita kunjungi. (4) Riwayat tokoh-tokoh terkemuka,serta koleksi rujukan dapat dipakai untuk menunjang penelitian dan

(5)

sebagai sarana penting dalam membantu pengguna jika memerluka n informasi (Mustafa B. , 1994).

C. Jenis-Jenis Rujukan Umum

Jenis bahan rujukan umum memuat informasi mengenai kata dan istilah. Jenis bahan rujukan umum yang memuat informasi mengenai sumber kepustakaan (literatur). Jenis bahan rujukan umum lainnya. kelompok ini adalah buku petunjuk/ pegangan, sumber biografi dan direktori, statistik, buku tahunan, terbitan pemerintah, serta terbitan lainnya.

Irawati Singarimbun menambahkan bahwa fakta-fakta dalam buku rujukan dikumpulkan dari berbagai sumber dengan susunan khusus sehingga dapat digunakan dengan mudah dan cepat. Kemudian ia pun mengelompokkan bahan rujukan umum menjadi dua jenis yaitu:

1) Jenis bahan rujukan yang memberikan informasi langsung misalnya: kamus, ensiklopedi, direktori, almanak, sumber biografi atau peta, dan buku statistik. 2) Jenis yang memberikan petunjuk kepada suatu sumber informasi misalnya:

katalog, bibliografi, indeks dan abstrak (Sulistyo-Basuki, 1991).

Jenis-jenis buku rujukan ialah kamus, ensiklopedia, sumber biografi, buku tahunan, almanak, suplemen ensiklopedia, dan sumber geografis seperti gazeeteer, buku panduan, atlas, peta dan globe, direktori, sumber mutakhir, seperti buku pegangan manual, statistika, bibliografi, majalah indeks, dan abstrak.

1. Kamus berisi kata sebuah bahasa atau istilah yang digunakan dalam suatu subjek, profesi, atau kejuruan yang disusun memuat tata susunan tertentu, biasanya

(6)

memuat abjad yang disertai dengan makna, ejaan, ucapan, pemakaian, dan sejenisnya.

2. Ensiklopedia adalah bahan rujukan yang menyajikan informasi secara mendasar namun lengkap mengenai berbagai masalah dalam berbagai bidang atau cabang ilmu pengetahuan.. Disusun berdasarkan urutan abjad yang berisi ringkasan topiktopik atau istilah tentang fakta atau peristiwa.

3. Direktori sering disebut juga dengan buku alamat sebab di dalamnya antara lain memuat alamat-alamat seseorang atau badan. Buku ini berisi petunjuk bagaimana cara mudah untuk menemukan alamat-alamat seseorang, nomor telepon, dan keterangan lain tentang seseorang atau badan yang didaftarnya. Disusun berdasarkan urutan abjad nama seseorang atau badan.

4. Buku pegangan /pedoman yaitu terbitan yang biasanya memuat keteranganketerangan tentang suatu bidang (berbagai bidang tertentu), disajikan dalam bentuk yang padat dan praktis.

5. Buku Tahunan(Yearbook) dan Annual memuat keterangan mengenai kejadian-kejadian dalam satu tahun disertai dengan statistik, sedangkan anual tidak dilengkapi data statistik.

6. Almanak merupakan kalender yang disusun berdasarkan bulan, isinya tentang ramalan cuaca, astronomi dan berbagai peristiwa penting lainnya di suatu saat dan tempat tertentu.

(7)

7. Biografi memuat keterangan-keterangan tentang riwayat hidup seseorang yang disusun secara alfbetis dan sistematis. Biografi berguna untuk menjawab tanggal lahir, agama, hobi, keluarga, hasil karya dan sebagainya dari orang yang terkenal. 8. Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukan letak tanah, laut,

sungai, gunung, dan sebagainya dengan skala tertentu.

9. Atlas adalah kumpulan peta, diagram grafik-grafik , dan gambar yang dijilid. Didalamnya memuat berbagai informasi mengenai tanah, daerah, negara, hasil bumi, tambang, keadaan cuaca.

10. Globe adalah tiruan bumi berbentuk bola, yang dilukis pada permukaannya, baik bagian-bagian daratan meliputi benua, pulau-pulau, batas negara dan kondisi geografi darat , laut dalam, laut dangkal, selat dan lain-lain.

11. Bibliografi yaitu suatu daftar terbitan , baik dalam bentuk buku maupun berkala, bahkan dapat pula dalam bentuk bahan-bahan khusus. Dalam bibliografi hanya menunjukan bahan pustaka yang memuat informasi mengenai subjek tersebut. 12. Indeks suatu daftar yang disusun secara alfabetis tentang kata atau istilah penting

yang terdapat dalam buku cetakan ataupun artikel yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata, istilah atau artikel itu ditemukan. (Nugrahini, 2013)

D. Pengertian Direktori

Defined by the ALA Glossary of Library and Information science as a list of persons or organizations, systematically arranged, usually in alphabetic or classed order, giving address, officers, functions, and similar data for organizations,

(8)

directories a very important type of reference source. Didefinisikan oleh ALA Glossary perpustakaan dan ilmu informasi sebagai daftar orang atau organisasi, disusun secara sistematis, biasanya dalam urutan abjad atau digolongkan, memberikan alamat, petugas, fungsi, dan data sejenis untuk organisasi, merupakan jenis referensi sumber yang sangat penting (Bopp, 2001).

Dalam kamus istilah perpustakaan dan dokumentasi (Nurhaidi, 1992). Panduan merupakan buku yang memuat daftar nama orang, badan, atau organisasi niaga dalam kota, kelompok kota, atau negara disusun berabjad atau menurut situasi jalan, untuk perusahaan, susunannya didasarkan pada klasifikasi berabjad disebut juga direktori. Direktori yaitu daftar nama orang dan atau organisasi dalam bidang tertentu yang disusun sistematis. Ada yang disusun alfabetis, ada pula yang disusun menurut golongan ilmu pengetahuan. Biasanya disertai juga alamat, organisasi/orang dalam bidang tertentu, jumlah staf, dan jenis kegiatan. Direktori berguna bagi lembaga, kantor yang sering ingin mengadakan komunikasi dan kerjasama dalam bidang tertentu (Hafiah, 2009).

Direktori adalah sebuah senarai nama dan alamat orang, organisasi, produsen, majalah surat kabar. Contoh: Directory of special libraries and information resources Indonesia. Yang berisi alamat perpustakaan khusus di Indonesia (Sulistyo-Basuki, 2004). Direktori adalah daftar tokoh atau organisasi atau lembaga yang disusun secara sistematik, biasanya menurut abjad atau susunan kelas/ subjek dan memberikan data mengenai nama, alamat, afiliasi, kegiatan, dan sebaginya (Sulistyo-Basuki, 1991). Buku direktori adalah sebuah buku yang berisikan acuan atau

(9)

petunjuk praktis dalam menemukan alamat, nomor telepon, atau keterangan lainnya tentang seseorang atau suatu instansi, seperti direktori Perpustakaan Indonesia, yang didalamnya berisikan alamat-alamat perpustakaan, nama kepalanya, jumlah koleksi dan lain sebagainya (Syahyuman, 2012).

Direktori adalah koleksi yang berupa daftar nama-nama orang, lembaga, organisasi maupun perkumpulan lain yang disusun alfabetis maupun sistematis. Dicantumkan data pendukung seperti: alamat, profesi, pendidikan, dan lain-lain. Data ini berguna untuk mengunjungi lembaga tertentu (Lasa, 1995). Direktori adalah sumber informasi untuk orang dan organisasi, disusun secara sistematis, umumnya secara alfabetis atau menurut kelas, memberikan informasi mengenai alamat, afiliasi, dan sebagainya (Martoatmodjo, 2007). Direktori yaitu berupa daftar nama-nama orang, lembaga, organisasi, atau perkumpulan yang disusun secara alfabetis dan sistematis. Dalam direktori dicantumkan data pendukung lainnya, seperti alamat, profesi dan pendidikan (Rahayu, 2014). Direktori merupakan buku acuan yang berisi daftar nama orang (pejabat)/ lembaga/ badan/ organisasi dilengkapi dengan alamat, kegiatan, kode dan data lain yang disusun secara sistematis (biasanya secara alfabetis atau urutan kode-kode nomor) (Sumardji, 1992).

Menurut (Pawit M. Yusuf dan Priyo Subekti, 2010). Direktori ialah sebagai berikut.

Direktori adalah buku alamat karena memang informasi yang ditampungnya juga antaranya tentang alamat-alamat. Namun sebenarnya directory tidak hanya memuat daftar alamat seseorang ataupun badan-badan organisasi. Ia berisi tentang keterangan mengenai orang, organisasi, dan keanggotaannya, alamat kantor, serta data tentang organisasi setempat. Buku ini juga berisi petunjuk bagaimana cara

(10)

mudah untuk menemukan alamat seseorang atau badan yang di daftarnya. Daftar alamat ini disusun berdasarkan urutan abjad nama badan atau orang lain.

Direktori merupakan jenis buku yang termasuk sebagai buku rujukan yang berisi daftar nama orang (pejabat), lembaga, badan, organisasi yang dilengkapi dengan alamat, kegiatan, kode, dan data lain yang disusun secara alfabetis dan sistematis atau urutan kode-kode nomor. Dengan demikian, melalui direktori kita dapat menemukan informasi tentang keberadaan suatu organisasi, lembaga, badan atau perorangan. Contohnya yaitu, buku Petunjuk Telepon Bandung (Jakarta: Elnusa, 2004) atau Direktori Perpustakaan Desa di Jawa Barat (Bandung: Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat, 2003) (Suwarno, 2011).

Jadi direktori merupakan sebuah buku yang berisi daftar alamat dan informasi lain yang disusun secara alfabetis.

E. Tujuan direktori

Tujuan adanya koleksi direktori di perpustakaan adalah sebagai berikut.

1. Memberikan kepastian informasi alamat tentang seorang tokoh maupun lembaga yang dapat dihubungi sewaktu-waktu.

2. Memperlancar komunikasi antartokoh, antarbidang, dan antara lembaga. Dengan adanya alamat yang lengkap maka akan mempercepat dan memperlancar komunikasi.

3. Mempercepat pertukaran informasi keilmuan yang dapat berdampak pada percepatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rahayu, 2014).

(11)

Direktori masjid yang dibuat ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang masjid yang ada di Kota Solok. Informasi yang diberikan lengkap, akurat dan relevan karena bersumber dari Kementrian Agama dan pihak lainnya.

F. Jenis-jenis direktori

Mengenai ruang lingkup direktori, Katz (1978) membagi direktori sebagai berikut.

1. Direktori lokal: Biasanya terbatas hanya berupa buku telepon dan direktori kota setempat. Sifatnya terbatas pada ruang lingkup geografi setempat. Misalnya daftar alamat sekolah yang ada di Jakarta, Bandung, atau kota lain secara terbatas.

2. Direktori pemerintah: Jenis direktori ini pada umumnya diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang lembaga dan data lainnnya yang dianggap penting kepada masyarakat luas. Direktori tentang perpustakaan khusus dan sumber informasi di Indonesia 1985.

3. Direktori lembaga: direktori ini mendaftar lembaga-lembaga seperti sekolah, yayasan, perguruan tinggi, kantor-kantor pemerintah, dan lembaga-lembaga serupa. Contohnya antara lain: The Foundation Directory, Columbia University Press, New York, 1960, tidak tetap terbitnya.

4. Pelayanan investasi (investment service): Ini erat kaitannya dengan direktori perdagangan dan bisnis. Isinya memberikan laporan yang merinci tentang perusahan perorangan, umum, dan gabungan keduanya.

(12)

5. Direktori profesional: secara luas mendaftar organisasi-organisasi profesi seperti ahli hukum, dokter, pustakawan, dan juga para ilmuwan bidang lainnya.

6. Direktori perusahaan: ini terutama mendaftar semua informasi yang dihasilkan pabrik atau perusahaan, industri, dan perdagangan (Yusuf, 2010).

Menurut (Tambusai, 2007) jenis Direktori dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:

a. Direktori Umum

1. Buku petunjuk yang bersifat lokal, misalnya buku telepon, petunjuk kota, alamat, dan sebagainya.

2. Buku petunjuk yang berhubungan dengan pemerintah, misalnya petunjuk tentang kantor pos, kantor polisi, kantor wali kota, kantor gubernur dan instansi-instansi pemerintah lainnya. Buku petunjuk kelompok ini sering juga memuat informasi tentang badan-badan internasional.

3. Buku petunjuk yang memuat informasi tentang badan-badan instansi, misalnya sekolah, yayasan, perpustakaan, rumah sakit, museum dan informasi yang sejenis. Contoh:

- The Word of Learning. London: Europa Publications, 1947. - Buku Petunjuk Telepon

b. Direktori Khusus

1) Buku petunjuk tentang suatu profesi, misalnya ahli hukum, ahli perpustakaan, dokter, dan sebagainya.

(13)

2) Buku petunjuk yang memuat informasi tentang perdagangan dan industri, misalnya pabrik, perusahaan, dan biro jasa.

Contoh: - American Universities and Colleges. Washington: American Council on Education, 1973.

- The Amarican Library Directory. New Year: R.R Bowker Co; 1923 to date, biennial.

Berdasarkan jenis-jenis direktori tersebut, maka direktori masjid di kota Solok yang penulis buat termasuk ke jenis direktori lokal, karena bersifat lokal dan berisi daftar alamat, nama masjid, tahun berdiri, nagari, kecamatan, luas tanah, dan kegiatan masjid.

(14)

BAB III

HASIL PENGEMBANGAN

A. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan analisis tingkat kebutuhan pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Dalam penelitian ini, penulis akan membuat sebuah sumber informasi berupa direktori masjid yang terdapat di kota Solok. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara tehadap lima orang dari mahasiswa D3 Ilmu Perpustakaan, tiga orang dari masyarakat/ orang tua murid, dua orang kalangan Ustazd atau Ustazdah yang sekaligus merupakan masyarakat kota Solok.

Wawancara pertama dilakukan kepada mahasiswa D3 Ilmu perpustakaan Erpita (informan I) pada tanggal 17 Juni 2017 pukul 09.00 WIB. Dalam wawancara tersebut, didapatkan data bahwa informan I memiliki informasi yang kurang terhadap masjid yang ada di kota Solok. Informan hanya mengetahui masjid Agung Al- Musinin yang terdapat di kota Solok. Informan kedua adalah Rizka Putri Kasanah (informan II) wawancara dilakukan pada tanggal 17 Juni 2017 pukul 11.00 WIB. Dalam wawancara tersebut didapatkan data bahwa informan II hanya mengetahui masjid Agung Al- Musinin dan masjid Syukur yang terdapat di kota Solok. Informan ketiga adalah Raini Agusti (informan III) wawancara dilakukan pada tanggal 18 Juni 2017 pukul 10.00 WIB. Dalam wawancara tersebut didapatkan data bahwa informan III hanya mengetahui masjid Agung Al- Musinin, Syukur, dan Syura yang ada di kota

(15)

Solok. Informan keempat adalah Risda (informan IV) wawancara dilakukan pada tangga 18 Juni 2017 pukul 14.30 WIB. Dalam wawancara tersebut didapatkan data bahwa informan IV hanya mengetahui masjid Agung Al- Musinin akan tetapi alamat masjid tidak diketahuinya. Informan kelima adalah Raithul Jannah (informan V) wawancara dilakukan pada tanggal 19 Juni 2017 pukul 09.00 WIB. Dalam wawancara tersebut didapatkan data bahwa informan V hanya mengetahui masjid Syukur yang ada di kota Solok.

Selanjutnya, hasil wawancara dari masyarakat orang tua murid yang bernama Novia Hendri, Widya Rama Nita, dan Anggia wawancara ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2017 pukul 11.00 WIB. Dalam wawancara ini didapatkan data bahwa mereka sedikit yang mengetahui informasi kegiatan TPQ/ MDA yang ada di masjid. Sementara itu, mereka membutuhkan informasi tersebut dan alamat masjid yang ada di kota Solok tidak diketahui mereka. Mereka mengusulkan untuk membuat buku direktori tentang masjid yang ada di kota Solok.

Selanjutnya, hasil wawancara dari kalangan ustazd yang bernama Pak Idasril dan Pak Armen wawancara ini dilakukan pada tanggal 22 Juni 2017 pukul 10.00 WIB. Dalam wawancara ini didapatkan data bahwa mereka kurang mengetahui informasi masjid-masjid yang ada di kota Solok. Sementara itu informasi itu dibutuhkannya, dan mereka membutuhkan buku direktori masjid yang ada di kota Solok.

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan bahwa kesepuluh informan hanya mengetahui masjid Agung Al- Muhsinin tidak mengetahui informasi

(16)

tentang masjid-masjid lain yang ada di kota Solok. Sementara itu, alamat atau lokasi masjid kurang diketahuinya. Oleh sebab itu, butuh alat temu balik informasi bagi masyarakat terhadap masjid-masjid di kota Solok dengan membuat direktori masjid di kota Solok.

B. Rancangan Model Produk

Dalam merancang produk ini penulis berkolaborasi atau berdiskusi dengan validator ahli di bidang direktori, yaitu Bapak Erida, dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang. Adapun teknik pengumpulan data diambil dengan menggunakan angket atau kuisioner untuk mengukur kevalidan produk yang dibuat. Angket berisi butiran pertanyaan yang akan dijawab validator ahli untuk memvalidasi produk tersebut. Validasi yang dilakukan oleh ahli produk adalah dalam bentuk buku cetak dengan ukuran A5.

Strategi yang penulis lakukan dalam merancang produk (direktori) adalah sebagai berikut.

1. Mengumpulkan semua data tentang masjid di kota Solok yang dilakukan melalui penelitian langsung ke lapangan. Jumlah masjid yang tercatat di kota Solok berdasarkan data tahun 2017 tercatat sebanyak 52 masjid. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk mencari data mentah ke Kementrian Agama (kemenag) untuk selanjutnya melakukan penelitian di seluruh masjid yang ada di kota Solok untuk memperoleh informasi tambahan.

(17)

2. Melakukan perancangan direktori dengan membuat unsur-unsur yang akan digunakan untuk membuat sebuah direktori supaya direktori ini dapat digunakan oleh pemakai dengan mudah. Adapun unsur- unsur informasi pada direktori sebagai berikut. a. Nama masjid b. Alamat c. Foto masjid d. Luas tanah e. Luas Bangunan f. Tahun berdiri g. Status tanah h. Kegiatan i. Indeks

(18)

Berikut rancangan direktori yang telah dibuat.

Gambar. 1 Rancangan Direktori

Rancangan awal produk Setelah Revisi

Produk dirancang, kemudian dikonsultasikan bersama validator ahli. Dalam tahap validasi ini, pada tanggal 08 Juni validator menyarankan penulisan susunan rancangan direktori berdasarkan kecamatan yang ada di kota Solok, nomor pojok kiri atas tidak perlu dipakai karena telah memakai nomor halaman, tidak perlu dicantumkan nama pengurus masjid dan nomor telepon karena informasi akan berganti di setiap periode jabatan pengurus tersebut dan posisi foto masjid di tengah agar seimbang antara bagian kanan dan kiri kertas rancangan direktori.

Setelah unsur-unsur terpenuhi, dilakukan revisi terhadap rancangan direktori sesuai dengan arahan/ masukan yang diberikan oleh validator. Pada tanggal 12 Juni 2017 rancangan direktori masjid di kota Solok yang sudah direvisi dinyatakan valid

(19)

oleh validator ahli. Penulisan susunan berdasarkan kecamatan yang ada di kota Solok agar memudahkan pengguna dalam menelusuri informasi mengenai masjid-masjid yang ada di Kota Solok. Oleh karena itu, penyusunan dimulai dari Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kecamatan Tanjung Harapan.

Selanjutnya, di bagian kover/ sampul depan, validator ahli berpendapat bahwa kover/ sampul depan direktori masjid di kota Solok sudah bagus akan tetapi gambar masjid yang ada di bagian kover/ sampul depan buku itu dipercerah agar gambar masjid lebih tampak jelas, letak kata-kata direktori masjid di kota Solok, Provinsi di Sumatera Barat di geser ke bawah agar tidak menutupi gambar masjid.

(20)

Rancangan kover atau sampul tampak depan pada produk.

Gambar 2. Kover Depan

kover sebelum revisi kover setelah revisi

Pada tanggal 08 Juni 2017, validator ahli menyarankan di bagian kover belakang buku terdapat sedikit revisi bahasa yang terdapat di bagian kover belakang buku karena bahasa yang digunakan kurang efektif.

(21)

Rancangan kover belakang

Gambar. 3 Kover Belakang

K0ver belakang sebelum revisi kover belakang setelah revisi

Pada tanggal 12 Juni 2017, rancang sampul atau kover yang sudah direvisi dinyatakan valid oleh validator ahli. Berikut merupakan sampul atau kover buku direktori masjid di kota Solok yang telah di validasi oleh validator ahli.

(22)

Gambar. 4 contoh kover buku

Berikut lembaran validasi yang telah diberikan oleh validator ahli. Tabel 1 Hasil Validasi Oleh Validator Ahli

Validasi

Butir Soal Kesimpulan

1 2 3 4 5 6 7

A

Erida 5 5 5 5 5 5 5

Berdasarkan angket yang diberikan kepada validator I, produk ini memberikan kemudahan dalam penelusuran masjid. Validator juga menyatakan bahwa, direktori ini sudah efektif untuk membantu dalam penelusuran masjid, Isi informasi dalam direktori ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, unsur-unsur direktori yang

(23)

digunakan dalam penelusuran pada direktori sudah efektif. Jadi, secara keseluruhan rancangan direktori ini dapat digunakan dengan tanpa revisi.

C. Pembuatan atau Pengembangan Model Produk

Setelah produk divalidasi oleh validator ahli perpustakaan, maka validasi selanjutnya dilakukan oleh validator bahasa. Validator bahasa yang membantu validitas produk ini adalah Bapak Hasri Fendi, SS., M. Pd dosen Bahasa Indonesia di Fakultas Adab dan Humaniora. Validator bahasa menvalidasi ketepatan EYD, aspek kebahasaan yang komunikatif, ketepatan ide, dan kelengkapan informasi yang terdapat dalam produk tersebut.

Direktori masjid di kota Solok disusun berabjad sesuai dengan nama masjid. Masyarakat maupun pengguna mudah dalam penelusuran informasi mengenai masjid. Bentuk susunan dari pembuatan direktori masjid di Kota Solok adalah sebagai berikut.

1) Sampul direktori

Pada bagian awal buku memiliki kaver yang berfungsi untuk menutupi bagian dalam buku, kaver berfungsi untuk memberikan minat baca kepada pembaca dan juga berfungsi untuk memberikan identitas dari isi keseluruhan buku, untuk itu penulis akan merancang kaver direktori masjid di kota Solok agar pengguna atau pembaca dapat mengenali buku tersebut dengan melihat kavernya, serta agar pengguna membacanya dengan melihat kaver direktori masjid di kota Solok.

(24)

2) Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan bagian awal dari penulisan dari buku direktori masjid di kota Solok. Kata pengantar merupakan sepatah kata dari penulis pada pembaca mengenai direktori masjid di kota Solok. Kata pengantar memuat kalimat puji syukur kepada Allah SWT, ucapan terima kasih dari penulis serta ungkapan harapan penulis terhadap sebuah karya, meminta kritikan dan saran kepada pembaca serta ucapan terima kasih.

3) Daftar isi

Daftar isi merupakan lembar halaman setelah kata pengantar yang memuat petunjuk untuk menelusur informasi dalam buku direktori masjid di kota Solok, yang berisikan halaman dari pokok-pokok isi buku yang sesuai dengan susunan dalam buku.

4) Pendahuluan a. Latar belakang b. Maksud dan Tujuan

c. Masjid-masjid di kota Solok

(25)

a) Nama masjid

Setiap masjid di Kota Solok mempunyai nama yang akan memudahkan untuk mengenali masjid yang akan dicari, biasanya nama masjid ditulis di plang gerbang masjid ketika akan masuk ke masjid.

b) Alamat masjid

Alamat masjid sangat penting untuk menemukan masjid yang akan dicari, bisanya alamat juga dicantumkan di plang gerbang masjid ketika akan masuk masjid. misalnya ustadz ingin ceramah pada bulan ramadhan atau ustadz ingin pergi khotbah jumatan di suatu masjid maka agar mudah mencari alamat digunakan direktori masjid.

c) Kecamatan

Kota Solok memiliki dua kecamatan yaitu kecamatan Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan. Agar dapat memudahkan dalam pencarian masjid diperlukan kecamatan dari setiap keberadaan masjid, dari kecamatan ini akan lebih memudahkan dalam pencarian alamat masjid di Kota Solok.

d) Luas tanah

Setiap masjid mempunyai luas tanah yang berbeda-beda. Luas tanah dapat dijadikan informasi penting dari setiap masjid untuk mengetahui salah satu identitas dan luas tanah dari setiap masjid, maka dibuatkan luas tanah dari setiap masjid.

(26)

e) Luas bangunan

Luas bangunan dapat dijadikan informasi penting dari setiap masjid untuk mengetahui salah satu identitas dan besar bangunan dari setiap masjid.

f) Status tanah

Setiap masjid mepunyai status tanah seperti wakaf, milik pemerintah, milik pribadi, masyarakat dan lain sebagainya. Maka status perlu diinformasikan, karena status menunjukkan sautu keadaan dari setiap masjid di Kota Solok.

g) Indeks

Di bagian akhir buku juga dicantumkan indeks. Indeks merupakan daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku direktori (biasanya pada bagian akhir buku) yang tersusun menurut abjad untuk memberikan informasi tentang halaman tempat kata atau istilah itu dicantumkan. Ini juga salah satu kemudahan bagi pengguna informasi dalam menemukan halaman atau kata istilah.

(27)

Adapun tata bahasa yang sebelum revisi dan sesudah revisi sebagai berikut.

Gambar. 5 Rancangan Bahasa Direktori

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Produk diserahkan dengan kondisi lengkap sebanyak lima puluh dua masjid, pada tanggal 12 Juni 2017. Menurut Bapak Hasri Fendi, informasi yang terdapat dalam produk ini sudah lengkap. Akan tetapi, penggunaa EYD perlu direvisi ulang. Setelah produk direvisi atau diperbaiki EYD dan tata kalimatnya. Pada tanggal 4 Juli 2017, produk yang telah direvisi diserahkan kembali kepada validator bahasa. Setelah validator bahasa mengisi angket yang kedua kalinya validator menvalidkan bahwa produk ini layak diujicobakan.

(28)

Tabel 2 Hasil Validasi Oleh Validator Bahasa

Validasi

Butir Soal Kesimpulan

1 2 3

Bapak Hasri Efendi

A B A A

Berdasarkan angket yang diberikan kepada Validator II ( bahasa) pemaparan informasi pada direktori sudah baik, penulisan pada direktori sudah sesuai EYD. Serta bahasa yang digunakan dalam direktori ini sudah lengkap. Jadi, secara keseluruhan bahasa dan cantuman informasi pada direktori ini dapat digunakan tanpa revisi.

D. Evaluasi dan Pengujian Model (Produk)

Produk yang telah divalidasi oleh validator ilmu perpustakaan dan validator bahasa kemudian diujicobakan. Uji coba ini dilakukan secara perorangan dan kelompok. Untuk perorangan, dilakukan dengan lima orang mahasiswa dan kelompok diujicobakan kepada 3 orang masyarakat orang tua murid dan 2 orang dari kalangan ustazd.

1. Uji coba Perorangan

Mahasiswa D3 Ilmu perpustakaan Erpita (SU I), Rizka Putri Kasanah (SU II), Raini Agusti (SU III), Risda (SU IV), Raithul Jannah (SU V). Sebagai subjek uji

(29)

coba, SU I, SU II, SU III, SU IV, SU V sangat setuju dengan adanya direktori masjid kota Solok sangat membantu dalam menelusuri informasi tentang masjid yang ada di kota Solok. Masjid-masjid yang ada di kota Solok akan dengan mudah ditemukan dengan menggunakan direktori ini. Isi yang tercantum dalam direktori ini pun cukup lengkap dengan bahasa yang cukup mudah dimengerti ditambah lagi dengan adanya foto, kode qr, dan data lain yang memudahkan untuk menelusuri masjid. Panduan ujicoba dilampirkan dalam penelitian ini.

2. Uji coba kelompok

Selanjutnya, uji coba kelompok yaitu kelompok I dari tiga masyarakat orang tua murid dan kelompok II dari dua orang kalangan ustazd. Kelompok I berpendapat bahwa informasi yang tercantum dalam direktori ini sudah lengkap, bahasa yang ada dalam direktori ini sudah lengkap, bahasa yang ada dalam direktori ini cukup mudah dimengerti, dan tampilan direktori ini juga menarik. Kelompok II berpendapat bahwa berpendapat bahwa buku direktori ini sangat berguna untuk menelusuri informasi masjid-masjid yang ada di kota Solok, tampilan dari buku direktori ini juga menarik dan layak digunakan.

Secara keseluruhan subjek ujicoba mengatakan sangat setuju 70%, setuju 30%, dan kurang setuju 0% dengan adanya direktori masjid di kota Solok dan yang mengatakan kurang setuju 0%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Jadi Direktori Masjid di Kota Solok ini layak digunakan.

(30)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kota Solok, dapat disimpulkan bahwa masjid di kota Solok berjumlah 52 masjid yang tersebar di 2 kecamatan yaitu kecamatan Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan. Informasi yang terdapat dalam buku direktori Masjid ini adalah nama, alamat, luas tanah, luas bangunan, tahun berdiri, status tanah, dan kegiatan yang dilakukan di masjid.

Produk yang dihasilkan sudah valid, efektif, dan praktis digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan informasi tentang masjid yang ada di kota Solok. Sebab data mentah diperoleh langsung dari Kementrian Agama (Kemenag) kota Solok. Data 52 masjid yang ada di kota Solok bersumber dari Kemenag tahun 2017.

B. Saran

Setelah memperhatikan hasil pengembangan penelitian yang telah dilaksanakan di Kota Solok, maka penulis menganjurkan beberapa saran kepada masyarakat dalam mencapai kemajuan dimasa yang akan datang, yaitu sebagai berikut:

1. Kepada pengurus masjid di Kota Solok hendaknya memiliki petunjuk arah atau papanisasi (plang masjid), agar masyarakat yang belum tahu tentang masjid tersebut dapat dengan mudah menemukannya, karena tidak semua masyarakat

(31)

berasal dari Kota Solok jadi mereka akan sedikit kesulitan untuk menemukan masjid tersebut jika tidak diberikan petunjuknya.

2. Pengurus masjid hendaknya memiliki Nomor Telepon, Nomor Faksimili, Website dan E-mail masjid di Kota Solok bisa lebih dikenal oleh masyarakat dan masyarakat akan lebih mudah menemukan informasinya.

3. Ustadz/ Ustadzah agar memiliki buku direktori masjid supaya dapat mempermudah dalam mencari lokasi masjid untuk mengisi acara ceramah di masjid.

(32)

Gambar

Gambar 2. Kover Depan
Tabel 1 Hasil Validasi Oleh Validator Ahli

Referensi

Dokumen terkait

Menginformasikan seputar kegiatan penyelenggaraan pembelajaran semester ganjil tahun akademik 2020/2021, pelaksanaan ujian tengah semester (UTS), bukti hasil studi dan

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis

Untuk melakukan analisis terhadap kebijakan yang diambil pemerintah Korea Utara untuk membatalkan perjanjian reunifikasi Korea maka teori yang digunakan penulis pada penelitian

PPL aktif dalam membantu kelompok tani dalam penyediaan sarana produksi saja atau hanya dalam memberikan informasi dan arahan bagi petani untuk memperoleh Kredit Usaha Tani

Peraturan Bupati Bantul Nomor 121 Tahun 2016 tentang tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan

Penetapan Nisbah Bagi Hasil pada Deposito Mudharabah di Baitul Maal Wat Tamwil BMT UGT Sidogiri Cabang Tanah Merah Bangkalan Baitul Maal wat Tamwil BMT merupakan salah satu

Selain itu, pemberian metformin pada mencit pasca-infark miokardium dalam waktu 5 minggu mampu menurunkan fibrosis interstisial jantung dibandingkan dengan kelompok

Untuk panggung kita ya seperti tatanan panggung pada umumnya, kalau di Ngayogjazz kan ada 7 panggung yang menyebar di Padukuhan Kwagon ada juga pasar jazz yang menyebar juga