PENGEMBANGAN E‐GOVERNMENT
PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN BULELENG
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Komunikasi S S E K O LA H TINGGI MULTI MEDIA
“ M M T C ” Oleh: S E L I Y A N I NIM. 8008118084 Dosen: RM. AGUNG HARIMURTI, M.Kom DIPLOMA II BIDANG STUDI KOMUNIKASI INFORMASI PUBLIK KONSENTRASI STUDI PRODUKSI MEDIA INFORMASI PUBLIK SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA “MMTC“ YOGYAKARTA 2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kurnia Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah dengan judul “PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT PADA
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG“.
Penulisan makalah merupakan Tugas Mata Kuliah Teknologi Komunikasi Informasi. Ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. Bapak RM. Agung Harimurti, M.Kom sebagai dosen pembimbing mata kuliah.
2. Teman - teman Produksi Media Semester III.
3. Semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah, untuk itu penulis sangat berharap adanya masukan dan saran menyempurnakannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang nyata pada masyarakat.
Yogyakarta, Juni 2012
Penyusun
iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan Penulisan ... 2
D. Manfaat Penulisan ... 2on page 2 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN ... 3
A. Konsep E-Government ... 3
B. Regulasi Pusat yang mengatur ... 4
C. Regulasi Daerah yang mengatur ... 4
BAB III METODE ... 5
A. Metode Pengambilan Data ... 5
B. Teknik Analisis Data SWOT ... 5
BAB IV PEMBAHASAN ... 6 A. Pengembangan E-Government ... 6 B. Analisis SWOT ... 7 BAB IV PENUTUP ... A. Kesimpulan ... 8 B. Rekomendasi ... 8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi pada era globalisasi ini sangatlah cepat. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang dalam berkomunikasi, arus informasi menjadi tidak terbendung dan mengalir sangat cepat. Paradigma kehidupan masyarakat bergeser. Adanya tuntutan kesetaraan dalam akses informasi, akses pelayanan dan kecepatan akses transaksi.
Beberapa Negara maju saat ini sudah mulai memanfaatkan teknologi digital yang melahirkan sebuah bentuk mekanisme birokrasi pemerintahan baru, yang diistilahkan sebagai Electronic
Government (e-government).
E-government pada dasarnya memiliki sebuah keinginan
mentransformasi pelayanan dan bentuk-bentuk interaksi antara pemerintah dengan masyarakatnya yang terkesan terlampau birokratis menjadi lebih bersahabat dan mudah.
Walaupun tertatih dan berjalan agak lambat, Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Buleleng melangkah menuju pengembangan e-government dan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dalam pelayanan publiknya. Usaha Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng untuk pengembangan e-government sudah banyak dilakukan. Selain membangun jaringan intranet, juga membuat portal www.bulelengkab.go.id.
Akan tetapi pengembangan e-government tidaklah mudah dilakukan, banyak kendala yang harus dihadapi dalam pelaksanaanya. Sumber daya manusia yang menjadi faktor utama sangat terbatas. Tingkat kompetensi dan keahlian sumber daya
2
manusia di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng masih rendah dan terbatas.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas rumusan masalahnya adalah bagaimana pengembangan e-government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kaupaten Buleleng.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui Bagaimana pengembangan e-government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng.
D. Manfaat Penulisan
Sebagai bahan pembelajaran mahasiswa tentang pengembangan e-government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Konsep E-Government
E-government bukan sekedar pemakaian teknologi, tetapi juga
keharusan bahwa pemanfaatan teknologi membuat sistem pembuatan kebijakan dan pelayanan publik akan lebih baik. Menurut Keppres No. 20 Tahun 2006, e-government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.
Filosofi dasar dari e-government sendiri merupakan alat dari suatu perubahan system (organisasi, proses bisnis, sdm dan standard operating procedure) dalam pemerintahan. Fungsi utama dari e-government adalah alat bantu dalam penciptaan perubahan dalam pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat (Kominfo, 2003).
Tujuan implementasi e-government antara lain adalah meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu juga untuk terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Terakhir adalah perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan (Kominfo, 2003).
Inpres No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, mengamanatkan kepada setiap Gubernur dan Bupati/ Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masing-masing demi terlaksananya pengembangan e-government secara nasional, sesuai kondisi yang dimiliki pada saat ini.
4
Sumber daya manusia merupakan komponen terpenting dalam melaksanakan pengembangan e-government.
Infrastruktur, menurut Keppres No. 20 Tahun 2006 adalah perangkat keras, piranti lunak, dan peralatan telekomunikasi, yang ketika digunakan bersama, menjadi pondasi dasar untuk mendukung pelaksanaan e-government.
Situs web yang dimiliki pemerintah daerah merupakan langkah awal dalam pengembangan e-government sekaligus mempermudah akses informasi dan memberi pelayanan teknologi informasi kepada masyarakat.
B. Regulasi Pusat yang Mengatur
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government.
C. Regulasi Daerah yang Mengatur
Sampai saat ini belum ada regulasi yang mengatur mengenai teknologi informasi di Kabupaten Buleleng.
BAB III METODE
A. Metode Pengambilan Data
1. Observasi
Metode observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung sebagaimana disebutkan Jalaluddin Rakhmat (1984: 83). Observasi sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme insitu, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. 2. Dokumentasi
Metode dokumentasi juga dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan data ini. Menurut Arikunto (1992: 200) Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. 3. Internet
Peneliti mendownload data-data yang dibutuhkan yang berkorelasi dengan judul makalah yang di ambil dari website yang mempunyai data.
B. Teknik Analisis Data SWOT
Analisa SWOT merupakan suatu analisa mendalam mengenai kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi, yang meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).
Dengan analisis SWOT dapat diidentifikasi aktivitas yang merupakan keunggulan, peluang-peluang yang di miliki, serta mengenali kelemahan. Untuk digunakan sebagai dasar pengembangan e-government.
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengembangan E-Government
Peningkatan kinerja pemerintahan dalam memberikan pelayanan publik menjadi tujuan utama dalam pengembangan
e-governement di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Buleleng. Akan tetapi bukanlah hal yang mudah, karena membutuhkan perubahan pola pikir lama, bekerja dengan cara manual ditransformasikan ke pelayanan publik berbasis komputerisasi. Untuk melangkah menuju teknologi informasi juga membutuhkan kesiapan SDM yang memiliki kemampuan dibidangnya.
Dilihat secara kualifikasi rata-rata pendidikan operator komputer pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Buleleng setara SMU, hanya mampu memanfaatkan teknologi komunikasi sebatas pemakaian aplikasi office saja. Pengetahuan tentang web didapatkan melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng, itupun terbatas hanya beberapa orang saja. Beberapa yang tingkat kualifikasi pendidikannya D3 informatika difokuskan di Bidang SIM (Sistem Informasi Manajemen).
Pengelolaan website Kabupaten Buleleng sendiri sebenarnya ditangani Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng oleh bidang SIM (Sistem Informasi Manajemen). Dinas Komunikasi dan Informatika mengelola dua buah website, yaitu website Pemerintah Kabupaten Buleleng dan website Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng. Tetapi pemanfaatan web tersebut masih sebatas penyampaian informasi dan upload berita, belum difungsikan maksimal sebagai media komunikasi 2 arah, cenderung karena kendala SDM yang mengelola.
7
Belum adanya regulasi daerah yang mengatur tentang pengembangan e-government membuat kerancuan dan ketakutan aparat untuk melangkah pasti dalam pengembangan e-government di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng kurang maksimal. B. Analisis SWOT Faktor lingkungan internal Faktor lingkungan eksternal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
• Infrasruktur yang cukup memadai.
• Keinginan dan Kesadaran dari Operator untuk mengembangkan kemampuannya.
• Dukungan dari Pimpinan yang menginginkan peningkatan SDM
• SDM di lingkungan Dinas Kominfo belum ada yang memliki kualifikasi dibidang IT dan website • Rangkap Kerja, karena
selain sebagai operator juga memiliki tugas di masing-masing SKPD • Operator dianggap hanya
sebagai tugas sampingan
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
• Tersedianya lembaga pedidikan dalam Peningkatan SDM baik formal maupun informal • Teknologi Informasi yang
semakin siap pakai • Banyak lulusan dari
perguruan tinggi TI di Kabupaten Buleleng
• Penyediaan E-Learning yang dapat di Share secara intranet sehingga dapat diakses oleh
operator di masing-masi ng SKPD
• Pemanfatan voip sebagai komunikasi antara operator dengan operator pusat.
• Pereklutan tenaga baru yang memang mempunyai klasifikasi TIK
• Menjadikan tugas operator menjadi tugas pokok • Menjadikan para operator
sebagai pejabat fungsional (pranata komputer)
Hambatan (T) Strategi ST Strategi WT
• Data Perijinan yang vital memungkinkan untuk dibajak
• Seringnya trobel
membuat aplikasi sistem informasi tidak
digunakan oleh masyarakat
Membuat server mandiri dengan penanganan yang profesional dengan SDM yang berkualitas.
• Penambahan Operator (harus lebih dari 1) • Standarisasi pelayanan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penggunaan teknologi informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng kurang maksimal, walaupun infrastruktur cukup memadai.
2. Dalam pengimplementasian e-government, sumber daya manusia menjadi hal yang mutlak diperlukan
3. Dari hasil analisis SWOT, tampak masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki dalam rangka pengembangan e-government.
B. Rekomendasi
1. Ke depannya lebih memfokuskan pemanfaatan teknologi informasi utamanya website menjadi lebih dinamis
2. Peningkatan kulaitas SDM operator, serta penambahan personil yang lebih berkompeten di bidang TI.
3. Adanya Regulasi yang baku sebagai pegangan dalam pengembangan e-governance.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, DR. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta
Rakhmat. Jalaluddin. DRS, M.Sc. 1984. Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government
Kominfo., 2003, Pokok-Pokok Pikiran Kebijakan Pengembangan Kepemerintahan yang baik dan Manajemen Perubahan, Departemen Komunikasi dan Informatika, tersedia di: http://www. kominfo.gi.id