• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Pengajuan Proposal V V 3 Pelaksanaan Siklus I V 4 Analisis Hasil Siklus I V 5 Pelaksanaan Siklus II V 6 Analisis Hasil Siklus II V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 Pengajuan Proposal V V 3 Pelaksanaan Siklus I V 4 Analisis Hasil Siklus I V 5 Pelaksanaan Siklus II V 6 Analisis Hasil Siklus II V"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Depok 01 yang terletak di Jln. Desa Depok Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang. Siswa SDN Depok 01 berjumlah 299 dan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VI. Rata-rata usia kelas VI adalah 11 tahun. Hal ini sesuai dengan perkembangan perilaku kognitif yang dikemukakan oleh Piaget bahwa anak umur 7-11 tahun masuk pada tahap Operasional konkret.

Pada semester I jumlah siswa kelas VI sebanyak 31 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan, sehingga jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 31 siswa. Sebagian besar penduduk di desa Depok bermata pencaharian sebagai nelayan dan buruh. Kondisi ekonomi tersebut menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya masih kurang, yang berdampak pada motivasi dan hasil belajar siswa masih sangat rendah. Peneliti adalah guru kelas VI SDN Depok 01.

Penelitiaan akan dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2013/2014 bulan Juli sampai dengan September, yang tampak pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

NO Kegiatan

Bulan

Juli Agustus Sept

I II III IV III IV I 1 Penyusunan Rencana Penelitian V V

2 Pengajuan Proposal V V

3 Pelaksanaan Siklus I V

4 Analisis Hasil Siklus I V

5 Pelaksanaan Siklus II V

6 Analisis Hasil Siklus II V

7 Pembahasan Dan Penulisan Hasil

Penelitian V

(2)

3.2 Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Bebas

Adalah unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran SAVI

3.2.2. Variabel terikat

Adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan dalam mengikuti pembelajaran di kelas, yaitu dalam menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang akan dicapai. Pengukuran hasil belajar dengan menggunakan alat penilaian yang disusun guru berupa tes yang hasilnya berupa nilai kemampuan siswa sebagai perwujudan dari upaya yang telah dilakukan selama proses belajar mengajar.

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah di dalam kelas serta mencobakan hal-hal baru demi peningkatan kualitas pembelajaran. Prosedur dan langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam Zainal Aqib (2006: 22-23) yang berupa model spiral yaitu dalam satu siklus terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun Langkah-langkah operasional penelitian adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan Siklus I

1. Tahap Perencanaan (Planning) a. Mengidentifikasi masalah b. Merumuskan masalah

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika materi Debit menggunakan model pembelajaran SAVI d. Menyiapkan media ( alat peraga ) untuk kegiatan pembelajaran

(3)

e. Menyusun instrumen penelitian

f. Merancang tes formatif ( tes akhir siklus )

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting )

a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan perencanaan. b. Menerapkan model pembelajaran SAVI.

c. Melakukan pengamatan terhadap langkah – langkah yang dilaksanakan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI.

d. Membuat perencanaan langkah–langkah selanjutnya apabila belum tercapai tujuan yang diharapkan.

e. Pembelajaran diawali dengan peneliti memberi tahu materi yang akan disampaikan, tujuannya apa, melalui tanya jawab sebagai bentuk penerapan belajar Auditori (A).

f. Peneliti menggunakan media berupa benda kongkrit dan power point sebagai bentuk penerapan belajar Visual (V).

g. Siswa di bagi menjadi kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang tiap kelompok sebagai bentuk penerapan belajar Somatic (S).

h. Siswa diberikan permasalahan dan dikerjakan secara kelompok sebagai bentuk penerapan belajar Intelektual (I).

i. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok yang masing–masing diwakili oleh ketua kelompok.

j. Dengan bimbingan peneliti, siswa membahas hasil presentasi dan bertanya jawab tetang hal – hal yang belum dimengerti siswa.

3. Tahap Pelaksanaan Pengamatan (Observasi)

a. Melakukan diskusi dengan teman sejawat untuk rencana observasi.

b. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran SAVI yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

c. Mencatat segala kegiatan dan perubahan yang terjadi saat menerapkan model pembelajaran SAVI dalam kegiatan pembelajaran.

(4)

d. Melakukan diskusi dengan teman guru dan membahas kelemahan dan kelebihan yang dilakukan peneliti, serta memberikan saran untuk pembelajaran selanjutnya.

4. Tahap Pelaksanaan Refleksi (reflecting)

a. Manganalisis temuan saat melakukan observasi.

b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan peneliti saat menerapkan model pembelajaran SAVI.

c. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran SAVI.

d. Melakukan refleksi terhadap pemahaman konsep siswa pada materi pelajaran.

Pelaksanaan Siklus II

1. Tahap Perencanaan (Planning)

a. Mereview RPP berdasarkan hasil siklus 1.

b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. c. Menyiapkan lembar observasi.

d. Menyusun perbaikan pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) a. Melakukan analisis pemecahan masalah.

b. Melaksanakan tindakan perbaikan pada siklus II dengan memaksimalkan penerapan model pembelajaran SAVI.

c. Pembelajaran diawali dengan peneliti memberi tahu materi yang akan disampaikan, tujuannya apa, melalui tanya jawab sebagai bentuk penerapan belajar Auditori (A).

d. Peneliti menggunakan media berupa benda kongkrit dan power point sebagai bentuk penerapan belajar Visual (V).

e. Siswa di bagi menjadi kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang tiap kelompok sebagai bentuk penerapan belajar Somatic (S).

f. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok yang masing–masing diwakili oleh ketua kelompok.

(5)

g. Dengan bimbingan peneliti, siswa membahas hasil presentasi dan bertanya jawab tetang hal – hal yang belum dimengerti siswa.

h. Siswa diberikan permasalahan dan dikerjakan secara kelompok sebagai bentuk penerapan belajar Intelektual (I).

i. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran SAVI. j. Mencatat perubahan yang terjadi.

k. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan.

3. Tahap Pelaksanaan Pengamatan (Observasi)

a. Peneliti bersama dengan guru mengamati proses kegiatan belajar mengajar dan mencatat hasil hasil pengamatan pada lembar observasi.

b. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran SAVI. c. Mencatat perubahan yang terjadi.

d. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan.

4. Tahap Pelaksanaan Refleksi (reflecting)

a. Merefleksi proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran SAVI. b. Merefleksi hasil belajar siswa dengan indikasi adanya peningkatan hasil

belajar siswa.

c. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.

3.4 Data dan Cara Pengumpulannya

Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti menggunakan teknik :

a. Dokumentasi, yang ditempuh peneliti dengan cara mengambil data nilai ulangan siswa kelas VI semester I mata pelajaran Matematika.

b. Observasi, digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap

(6)

pertemuan. Observasi dilakukan di kelas VI SDN Depok 01 oleh observer dalam hal ini adalah guru teman sejawat.

c. Tes, dengan cara mengadakan tes untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajaran (sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran).

3.5 Indikator Kinerja

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, peneliti menggunakan indikator kinerja berupa tingkat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan KKM pada mata pelajaran Matematika 60, diharapkan mampu mencapai ketuntasan kelas sebesar 80% .

3.6 Analisis Data

Jenis data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II. Data tersebut diolah dengan menggunakan teknik statistik sederhana diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai yang meliputi mean, skor minimal-maksimal, persentase.

Dalam penelitian ini peneliti menentukan aspek-aspek yang dianalisa berupa jumlah jawaban yang benar, jumlah jawaban yang salah, nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan distribusi antar siklus, mean, skor minimal, skor maksimal dan persentase ketuntasan.

Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, dihitung menggunakan rumus:

a. Pengukuran skor hasil belajar siswa dianalisa dengan menggunakan rumus: Skor = 𝑩

𝑵 X 100 ( Skor Mulai 0-100 ) Keterangan :

(7)

B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal

b. Data nilai rata-rata dianalisa dengan rumus : X = ∑𝐗

∑𝐍 Keterangan :

X = Nilai Rata-rata

∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa

c. Data ketuntasan belajar dianalisa dengan rumus:

P = Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 % Jumlah siswa

Keterangan :

P = Persentase ketuntasan belajar

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan berdasarkan Persentase ketuntasan belajar kelas yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.2

Persentase Ketuntasan Belajar Kelas

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 80% Tuntas

Referensi

Dokumen terkait

Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena suku bunga yang ditawarkan lebih dari faktor diskon, sedangkan alternatif 2 dan alternatif 3 tidak layak karena

Sebagai balasan bagi Perkara-Perkara yang tersebut di dalam Lampiran Perjanjian Pinjaman Pendidikan / Pinjaman Semula Pendidikan, PERBADANAN dengan ini bersetuju untuk

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GAME DENGAN INQUIRY TRAINING MODEL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan sumber lemak, karbohidrat dan aktivitas fisik dengan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP)

Ukuran dimensi dan pemilihan material spar ditentukan berdasarkan perbandingan antara failure load (batas beban minimum yang menyebabkan kegagalan struktur) dan

For example, collectivism (individualism) as an aspect of culture will determine the extent to which a person likes engaging in social activities. Similarly, extroversion as

Siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal rendah, kemampuan komunikasi matematika tulisnya menempati kategori informasi yang diberikan tidak rinci dan tidak