• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sejarah peradaban umat manusia, yang bersumber pada kemurnian rasa kasih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sejarah peradaban umat manusia, yang bersumber pada kemurnian rasa kasih"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Lembaga perumahsakitan telah tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari sejarah peradaban umat manusia, yang bersumber pada kemurnian rasa kasih sayang kesadaran sosial dan naluri untuk saling tolong menolong di antara sesama, serta semangat keagamaan yang tinggi dalam kehidupan umat manusia. Sejalan dengan perkembangan peradaban umat manusia, serta perkembangan tatanan sosio-budaya masyarakat, dan sejalan pula dengan kemajuan ilmu dan teknologi khususnya dalam bidang kedokteran dan kesehatan, rumah sakit telah berkembang menjadi suatu lembaga berupa suatu unit sosio-ekonomi yang majemuk. (KODERSI, 1999)

Rumah sakit merupakan institusi penyedia jasa pelayanan kuratif yang kompleks dan perlu dikelola secara profesional (baik yang for profit maupun yang non-profit). Pengertian pengelolaan profesional dalam hal ini mencakup pelayanan kesehatan yang profesional dan perhitungan aspek ekonomi dan bisnis serta adanya pertimbangan etika perumahsakitan. (Mohamad, 1994).

Pada era globalisasi, rumah sakit menghadapi banyak tantangan , bukan hanya persaingan rumah sakit didalam negeri dan juga dari luar negeri, akan tetapi dari pihak masyarakat sebagai pelanggan rumah sakit juga semakin kritis dan sadar akan hak dan kewajibannya. Semua ini berdampak pada tuntutan pelayanan yang

(2)

bermutu dan manusiawi. Keadaan tersebut menyebabkan penyelenggaraan rumah sakit tidak hanya berdasarkan pemberian pelayanan yang prima tetapi juga memperhatikan norma-norma etik dan moral. Faktor kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan karena dalam kondisi sakit, orang tidak akan melakukan kegiatan dengan baik. Berbagai kegiatan dapat tertunda karena harus beristirahat dalam waktu yang lama. Dalam keadaan demikian seseorang akan pergi ke sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk mencari dokter agar dapat menyembuhkan penyakitnya. Pasien akan menyerahkan secara utuh kepercayaan kepada dokter yang merawat dan rumah sakit tempat pilihan pasien untuk dirawat. (Komalawati, 2002).

Dalam prakteknya, rumah sakit dalam penyelenggaraan upaya kesehatan bagi pasiennya terkadang menimbulkan kekecewaan dari pasien atau keluarga pasien. Kekecewaan ini terjadi apabila antara harapan pasien atas pelayanan kesehatan tidak sesuai dengan kenyataan yang diterimanya setelah mendapat pelayanan kesehatan dari sebuah rumah sakit. (Mohamad, 1994)

Meningkatnya sorotan masyarakat terhadap profesi kesehatan , disebabkan oleh karena berbagai perubahan, antara lain adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran. Disamping itu juga adanya perubahan karakteristik masyarakat terhadap dokter sebagai pemberi jasa kesehatan dan perubahan pola hidup masyarakat sebagai pengguna jasa kesehatan yang mulai sadar akan hak-haknya. Bila perubahan tersebut tidak disertai komunikasi yang baik antara dokter dan pasien hal ini akan menimbulkan kesalahpahaman yang

(3)

berakibat timbulnya konflik. (Soewono, 2007)

Fokus etik dan disiplin dibidang kesehatan pada dasarnya ditujukan pada sikap dan perilaku manusia. Sedangkan permasalahan etik dan disiplin dibidang kesehatan dewasa ini terutama bersumber dari kurangnya penghayatan dalam memahami nilai-nilai dasar manusia itu sendiri. Dewasa ini hampir tidak ada bidang kehidupan yang tidak terjamah oleh hukum, baik sebagai norma maupun sebagai sikap manusia yang ingin hidup teratur, tentram dan penuh kedamaian. Lingkungan sosial masyarakat yang telah berubah dan implikasi perubahan tersebut menjadikan masyarakat semakin kritis dalam menuntut hak pelayanan kesehatan. Oleh karena itu rumah sakit harus memiliki aturan dan standar pelayanan yang sesuai dengan kode etik, disiplin, dan norma hukum kedokteran. (Soewono, 2007 )

RS PM YOGYAKARTA (Profil RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, 2008) Rumah Sakit ini didirikan pada tanggal 15 Februari 1923 berdasar Qoidah Muhammadyah bagian PKU artikel 4 alinea 6 yang berbunyi : “ Mengadakan rumah sakit untuk menolong orang-orang sakit yang terlantar dengan memberikan pengajaran agama islam bagi orang-orang yang berobat”. Awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa. Didirikan oleh H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring bersama waktu nama PKO berubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat).

RS PM Yogyakarta adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta yang merupakan amal usaha Pimpinan Pusat Persyarikatan Muhammadiyah.

(4)

Merupakan rumah sakit terakreditasi 12 bidang pelayanan dengan type C plus. Selain memberikan pelayanan kesehatan juga digunakan sebagai tempat pendidikan bagi calon dokter maupun perawat.

Jenis ketenagaan di RS PM Yogyakarta :

Tabel 1 : Jenis Ketenagaan kerja di RS PM Yogyakarta

No Jenis Ketenagaan Jumlah

1 Medis

Spesialis bedah umum 3 Spesialis bedah orthopedic 1 Spesialis bedah anak 2 Spesialis bedah digestif 1 Spesialis bedah plastic 1 Spesialis bedah urologi 1 Spesialis bedah mulut 1 Spesialis bedah thorax 1 Spesialis bedah syaraf 1 Spesialis bedah jantung/pembuluh darah 1 Spesialis penyakit dalam 7

Spesialis anak 4 Spesialis THT 4 Spesialis Jiwa Spesialis syaraf 2 Spesialis mata 2 Spesialis jantung

Spesialis kebidanan dan kandungan 8 Spesialis kulit dan kelamin 1

Spesialis radiology 1

Spesialis anesthesia 5 Spesialis pathologi klinik 1

Dokter umum 7

Dokter gigi 5

Psikolog 1

Bidan 20

Paramedis/perawat 226

Paramedis non perawat 62

(5)

Pada bulan Mei 2007 di RS PM Yogyakarta, yang sejak berdirinya merupakan rumah sakit yang mengedepankan pelayanan untuk orang dhuafa, terjadi kasus yang menarik. Orang tua pasien bayi “U” merasa kecewa setelah mendapatkan perawatan beberapa waktu di rumah sakit tersebut. Kekecewaan itu terungkap dalam laporan Polisi Nomor Polisi LP/508-B/VIII/2007/SPK tanggal 23 Agustus 2007, berisi antara lain sebagai berikut:

“...tentang ketidakpuasan atas penanganan maupun tindakan medis yang dilakukan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta terhadap bayi “U” sehingga menyebabkan luka bakar pada bagian punggung tangan kanan sampai siku dan di kepala bagian belakang kanan atas”.

Kasus ini menjadi menarik karena keluarga pasien tidak menunjuk seorang dokter di rumah sakit yang melakukan kesalahan, tetapi institusi rumah sakit lah yang dianggap melakukan kesalahan prosedur dalam menangani kasus anaknya dan bahwa kasus ini muncul setelah adanya second opinion dari dokter lain serta ketidak jelasan dari pihak rumah sakit. Hal ini menyebabkan penulis ingin menganalisa lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi pada kasus ini, bagaimana analisa kasus ini jika ditinjau dari segi etika, disiplin dan hukum kedokteran. Penulis tidak bermaksud untuk mengambil keputusan etik, disiplin ataupun hukum, tetapi ingin mengetahui aspek etik, disiplin ataupun hukum yang terkait dengan kasus ini.

(6)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana analisa tentang Etik, Disiplin, dan Hukum terhadap kasus penanganan bayi “U” dalam couvies di RS PM Yogyakarta ?”

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Mengetahui analisa kasus bayi U dalam covies di RS PM Yogyakarta ditinjau dari segi etik, disiplin, dan hukum kedokteran.

2. Tujuan Khusus

Penulisan tesis ini memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengetahui kronologis terjadinya dan proses penyidikan kasus penanganan Bayi “U” dalam couvies di RS PM Yogyakarta.

b. Mengetahui analisa kasus oleh saksi ahli, yaitu IDAI serta oleh penyidik serta analisa yuridis yang dilakukan oleh penyidik, dan penyelesaian sengketa pada kasus penanganan Bayi “U” dalam couvies di RS PM Yogyakarta.

c. Menganalisa aspek etik yang terkait dalam kasus bayi “U” dalam covies di RS PM Yogykarta menurut KODEKI dan KODERSI

d. Menganalisa aspek disiplin yang terkait dalam kasus bayi “U” dalam covies di RS PM Yogykarta menurut Pedoman Penegakan Disiplin Kedokteran

(7)

e. Menganalisa aspek hukum yang terkait dalam kasus bayi “U” dalam covies di RS PM Yogykarta menurut hukum pidana, perdata dan administrasi negara

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi RS PM Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran pada RS PM Yogyakarta mengenai mutu pelayanan kesehatan yang selama ini telah diberikan kepada masyarakat, yang ternyata ada salah satu dari akibat pelayanan itu justru menjadi suatu tuntutan hukum, untuk bisa mengevaluasi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Jadi secara nyata manfaat penelitian ini adalah : a) mengetahui kualitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh RS PM Yogyakarta terhadap salah seorang pasien yang kemudian akan menuntut secara hukum di pengadilan; b) memberikan saran atau rekomendasi kepada RS PM Yogyakarta mengenai peningkatan mutu pelayanan kesehatan. 2. Bagi ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai etik, disiplin, dan hukum kesehatan.

3. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang etik, disiplin, dan hukum kesehatan serta akan menambah kompetensi

(8)

bagi penulis dalam pemahaman mengenai kasus-kasus yang berkaitan dengan permasalahan etik, disiplin dan hukum kesehatan di masa mendatang.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian tentang analisa etik, disiplin dan hukum terhadap kasus bayi “U” dalam covies di RS PM Yogyakarta belum pernah dilakukan. Penelitian tentang kasus bayi “U” dalam covies pernah dilakukan oleh Albertus Drepane Soge (2009) tetapi dengan judul telaah terhadap penyelesaian laporan kasus dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan tenaga kesehatan oleh penyidik Polri dari segi hukum kesehatan. Dalam penelitian Soge, kasus ini dibahas bersama dengan kasus – kasus lain di wilayah hukum Poltabes Yogyakarta serta Sleman. Penelitian analisa etik, disiplin dan hukum kedokteran terhadap suatu kasus belum pernah dilakukan.

Gambar

Tabel 1 : Jenis Ketenagaan kerja di RS PM Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian pada penelitian ini dan didukung dengan penelitian terdahulu memberikan indikasi bahwa bank syariah masih kurang berhati-hati dalam penyalurkan

Berdasarkan pengamatan kemampuan berbahasa siswa pada siklus 1 telah mengalami peningkatan dari pratindakan walaupun belum mencapai persentase KKM yang telah ditentukan.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 sasaran strategis yang ingin dicapai dengan prioritas sasaran adalah: meningkatkan penerimaan Fakultas (bobot 10%),

didefinisikan sebagai sebuah tindakan untuk men#urangi atau menda"at manfaat "rogram layanan kesehatan dengan #ara yang tidak se"antasnya 7>I%AA Re"ort,

KONSEP APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG UNTUK JALAN LINTAS ATAS.. LINTAS ATAS PADA SIMPANG SEBIDANG LINTAS ATAS PADA PERLINTASAN

Produk ini memiliki risiko investasi tidak terkecuali kehilangan seluruh modal dan risiko nilai tukar mata uang asing apabila berinvestasi dalam produk obligasi dalam mata uang

Bagi para mahasiswa, dengan adanya edaran “setengah memaksa” bagi para mahasiswa untuk menulis artikel di jurnal melalui surat edaran Dirjen Dikti nomor

Aspek yang dapat menjadi kelemahan bagi suatu perusahaanadalah peralatan produksi yang sudah ketinggalan jaman atau tidak efisien, kesulitan pasokan bahan baku secara