• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KONPLEMEN IDEAL FUZZY DARI NEAR-RING

Saman Abdurrahman

Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru

E-mail: saman@unlam.ac.id

ABSTRAK

Dalam tulisan ini diperkenalkan konsep konplemen dari ideal fuzzy near-ring dan anti ideal fuzzy near-ring, dan hubungan antara ideal fuzzy near-ring dan konplemenya. Hasil dari penelitian ini adalah jika α adalah ideal fuzzy dari near-ring, maka αc adalah anti ideal fuzzy dari near-ring, dan juga berlaku sebaliknya

Kata kunci: ideal fuzzy, konplemen ideal fuzzy, anti ideal fuzzy

1. PENDAHULUAN

Penelitian terkait dengan struktur aljabar fuzzy telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, diantaranya Abou-Zaid [1] memperkenalkan konsep subnear-ring fuzzy. Menurut Satyanarayana at al [6], near-ring merupakan salah satu perluasan dari ring, dimana beberapa asioma yang ada pada ring tidak harus diberlakukan pada near-ring. Operasi pertama pada near-ring sebarang tidak harus abelian, dan terhadap operasi pertama dan kedua, cukup dipenuhi salah satu sifat distributif kiri atau kanan.

Banyak peneliti yang melanjutkan penelitian dari Abou-Zaid, diantaranya: Kim at al [4] memperkenalkan konsep anti ideal fuzzy near-ring, dan Abdurrahman at al [2] memperkenalkan konsep ideal fuzzy near-ring. Pada penelitian ini, akan disajikan hasil kajian teori mengenai konplemen dari ideal fuzzy dan hubungan antara ideal fuzzy dan konplemenya.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Berikut ini, disajikan definisi dan sifat dari near-ring dan himpunan fuzzy yang digunakan pada pembahasan.

Definisi 2.1. [6] Himpunan R tidak kosong dengan dua operasi biner + dan .

disebut near ring, jika memenuhi:

(1) (R, +) adalah grup (tidak harus grup abelian), (2) (R, .) adalah semigrup,

(3) untuk setiap x,y,z∈R berlaku salah satu sifat distributif kanan atau kiri (i). distributif kanan : (x + y) . z = x . z + y . z

(ii). distributif kiri : x . (y + z) = x . y + x . z

Suatu near-ring disebut near-ring kanan jika memenuhi aksioma (1), (2), dan (3) bagian (i), dan disebut near-ring kiri jika memenuhi aksioma (1), (2), dan (3)

(2)

bagian (ii). Selanjutnya yang dimaksud near-ring adalah near-ring kiri, kecuali ada keterangan lebih lanjut, dan x⋅y dapat juga ditulis xy.

Pada near-ring, grupnya tidak harus abelian terhadap operasi +, maka dalam mendefinisikan ideal, subgrupnya harus merupakan subgrup normal.

Definisi 2.2. [6] Diberikan near-ring R. Subgrup normal dari R disebut ideal

dari R, jika (1). RI ⊆ I

(2). (r + i)s – rs∈I untuk setiap r, s∈R dan i∈I.

Subgrup normal I dari R, memenuhi kondisi (1) disebut ideal kiri dari R, dan memenuhi kondisi (2) disebut ideal kanan dari R.

Definisi 2.3. [5] Diberikan X adalah himpunan tidak kosong. Suatu pemetaan α

disebut subset fuzzy dari X jika α . Selanjutnya himpunan semua subset fuzzy dari X dinotasikan dengan (X).

Definisi 2.4. [4] Diberikan α∈ (X) dan t∈[0, 1]. Himpunan

α := {x∈X|α(x) ≥ t}, dan α := {x∈X|α(x) ≤ t} disebut upper t-level cut dari α, dan lower t-level cut dari α.

Definisi 2.5. [3] Diberikan near-ring R dan α∈ (R). Subset fuzzy α disebut

subnear-ring fuzzy dari R jika α(x – y) ≥ min{α(x), α(y)}, dan α(xy) ≥ min{α(x), α(y)} untuk setiap x,y∈R.

Definisi 2.6. [3] Diberikan near-ring R dan α∈ (R). Subset fuzzy α disebut ideal

fuzzy dari R, jika untuk setiap x, y, z∈R berlaku: (1) α(x – y) ≥ min{α(x), α(y)},

(2) α(x) = α(y + x – y), (3) α(xy) ≥ α(y), dan (4) α((x + z)y – xy) ≥ α(z).

Subset fuzzy α disebut ideal kiri fuzzy dari R jika memenuhi kondisi (1), (2), dan (3), sedangkan α disebut ideal kanan fuzzy dari R jika memenuhi kondisi (1), (2), dan (4).

Definisi 2.7. [4] Diberikan near-ring R dan α∈ (R). Subset fuzzy α disebut anti

subnear-ring fuzzy dari R jika untuk setiap x, y∈R berlaku: (1) α(x – y) ≤ mak{α(x), α(y)}, dan

(2) α(xy) ≤ mak{α(x), α(y)}.

Selanjutnya, α disebut anti ideal fuzzy dari R jika α adalah anti subnear-ring fuzzy dari R dan untuk setiap x, y, z∈R berlaku:

(3) α(x) = α(y + x – y), (4) α(xy) ≤ α(y), dan (5) α[(x + z)y – xy] ≤ α(z).

(3)

Suatu α disebut anti ideal kiri fuzzy dari R jika memenuhi kondisi (1), (2), (3) dan (4), sedangkan α disebut anti ideal kanan fuzzy dari R jika memenuhi kondisi (1), (2), (3) dan (5).

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi literatur. Metodelogi yang digunakan adalah mengumpulkan bahan tulisan mengenai ring, ideal near-ring, near-ring fuzzy, ideal fuzzy near-ring dan anti ideal fuzzy near-ring.

Pada tahap awal dipelajari tentang konsep dasar dari ideal fuzzy near-ring, dan anti ideal fuzzy near-ring. Konsep dasar ini yang nantinya akan banyak membantu pada saat mengkonstruksi sifat konplemen dari ideal fuzzy near-ring.

Selanjutnya, dibuktikan beberapa lemma/teorema yang terkait dan ditentukan asumsi-asumsi sehingga terbentuk sifat-sifat baru dari ideal fuzzy near-ring yang berkaitan dengan konplemenya, dan sifat-sifat baru tersebut akan dibuktikan atau dikaji kebenarannya pada pembahasan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lemma 4.1. Diberikan near-ring R. Jika α adalah subnear-ring fuzzy dari R,

maka untuk setiap x∈R αc

(0R) ≤ αc(x), dan αc(–x) = αc(x).

Bukti:

Diambil sebarang x∈R, maka menurut Abdurrahman ([2], Lemma 4.1.4) berlaku: αc

(0R) ≤ 1 – α(x) = αc(x), dan αc(–x) = 1 – α(–x) = αc(x). ■

Akibat 4.2. Jika α adalah subnear-ring fuzzy dari R, maka {x∈R|αc(x) = αc(0R)}

adalah subnear-ring dari R.

Bukti:

Misalkan A = {x∈R|αc(x) = αc

(0R)}, maka menurut sifat keanggotaan A, 0R∈A

dan A ⊆ R yang mengakibatkan A ≠ ∅.

Diambil sebarang x, y∈A, maka αc(x) = αc(y) = αc

(0R). Selajutnya:

αc(x – y) = 1 – α(x – y) ≤ 1 – min {α(x), α(y)} ≤ mak{α(x), α(y)}

= mak{α(0R), α(0R)} = α(0R) ⇔ αc(x – y) ≤ α(0R),

dan

αc(xy) = 1 – α(xy) ≤ 1 – min{α(x), α(y)} ≤ mak{α(x), α(y)}

= mak{α(0R), α(0R)} = α(0R) ⇔ αc(xy) ≤ α(0R).

Mengingat αc(x – y) ≤ α(0R), dan αc(xy) ≤ α(0R), maka menurut Lemma 4.1,

αc

(x – y) = αc(xy) = α(0R), sehingga x – y, xy∈A, dengan kata lain A adalah

subnear-ring dari R. ■

Lemma 4.3. Jika α adalah subnear-ring fuzzy dari near-ring R, maka untuk

setiap x, y∈R berlaku: (1) αc(x + y) = αc

(y + x), dan (2) αc(x – y) = αc

(0R) maka αc(x) = αc(y).

Lemma 4.4. Diberikan α adalah ideal fuzzy dari near-ring R dan x∈R. Untuk

setiap y∈R, αc(x – y) = αc(y) jika dan hanya jika αc(x) = αc

(0R).

(4)

(⇒) Misalkan α adalah ideal fuzzy dari near-ring R, x∈R, dan untuk setiap y∈R, berlaku αc(x – y) = αc(y). Akibatnya αc

(x – 0R) = αc(0R) ⇔ αc(x) = αc(0R).

(⇐) Misalkan α adalah ideal fuzzy dari near-ring R, dan αc(x) = αc

(0R) untuk

suatu x∈R. Diambil sebarang y∈R, maka menurut Lemma 4.1,

αc(x – y) = 1 – α(x – y) ≤ 1 – min{α(x), α(y)} = min{1 – α(x), 1 – α(y)}

= min{αc(x), αc(y)} ≤ mak{αc(x), αc(y)} = αc(y) ⇔ αc(x – y) ≤ αc

(y). αc(y) = αc

(0R – y) = αc(–x + x – y) = 1 – α(–x + x – y)

≤ 1 – min{α(–x), α(x – y)} = min{1 – α(x), 1 – α(x – y)} = min{αc(x), αc(x – y)} ≤ mak{αc(x), αc

(x – y)} = αc(x – y) ⇔ αc(y) ≤ αc

(x – y)

Jadi, berdasarkan analisa di atas: αc(x – y) = αc(y) untuk setiap y∈R. ■

Teorema 4.5. Diberikan near-ring R. Subset fuzzy α adalah ideal fuzzy dari R

jika dan hanya jika αc

adalah anti ideal fuzzy dari R.

Bukti:

(⇒) Mengingat α adalah ideal fuzzy dari R, maka untuk setiap x, y, z∈R berlaku: αc

(x – y) = 1 – α(x – y) ≤ 1 – min{µ(α), µ(α)} = min{1 – α(x), 1 – α(y)} = min{αc(x), αc(y)} ≤ mak{αc(x), αc

(y)}, αc(y + x – y) = 1 – α(y + x – y) = 1 – α(x) = αc

(x), αc(xy) = 1 – α(xy) ≤ 1 – α(y) = αc

(y), dan

αc[(x + z)y – xy] = 1 – α[(x + z)y – xy] ≤ 1 – α(z) = αc

(z). Berdasarkan analisa di atas, maka αc

adalah anti ideal fuzzy dari R.

(⇐) Mengingat αc adalah anti ideal fuzzy dari R, maka untuk setiap x, y, z∈R

berlaku:

α(x – y) = 1 – αc(x – y) ≥ 1 – mak{αc(x), αc(y)} = mak{1 – αc(x), 1 – αc

(y)} = mak{α(x), α(y)} ≥ min{α(x), α(y)},

α(y + x – y) = 1 – αc(y + x – y) = 1 – αc(x) = µ(x),

α(xy) = 1 – αc(xy) ≥ 1 – αc(y) = α(y), dan

α[(x + z)y – xy] = 1 – αc[(x + z)y – xy] ≥ 1 – αc(z) = α(z).

Jadi, α adalah ideal fuzzy dari R. ■

Akibat 4.6. Subset fuzzy α adalah anti ideal fuzzy dari near-ring R jika dan

hanya jika αc

adalah ideal fuzzy dari R.

Bukti:

Diambil sebarang x∈R, maka

α(x) = 1 – αc(x) = 1 – [1 – (αc

)c(x)] ⇔ α = (αc)c. Akibatnya, menurut Teorema 4.5: α = (αc

)c adalah anti ideal fuzzy dari R jika dan hanya jika αc

adalah ideal fuzzy dari R.

Berikut diberikan sifat dari anti ideal fuzzy dari suatu near-ring yang berhubungan dengan lower t-level cut dari α.

Teorema 4.7. Subset fuzzy α adalah anti ideal fuzzy dari near-ring R jika dan

hanya jika αc adalah ideal dari R untuk setiap t∈[0, 1].

Bukti:

(⇒) Misalkan α adalah anti ideal fuzzy dari R, maka menurut Teorema 4.5, αc

adalah ideal fuzzy dari R. Mengingat

(5)

αc = {x∈R|αc(x) ≤ t} = {x∈R|1 – α(x) ≤ t} = {x∈R|α(x) ≥ 1 – t} ⇔ αc = αc ,

maka menurut Abdurrahman ([2], Teorema 4.1.6), αc adalah ideal dari R untuk setiap t∈[0, 1].

(⇐) Karena αc = αc adalah ideal dari R untuk setiap t∈[0, 1], maka menurut

Abdurrahman ([2], Teorema 4.1.6), αc adalah ideal fuzzy dari R, sehingga berdasarkan Teorema 4.5, α adalah anti ideal fuzzy dari R. ■

Teorema 4.8. Diberikan near-ring R. Jika A adalah ideal di R, maka untuk setiap

t∈[0,1], ada anti ideal fuzzy α di R sedemikian hingga α = A.

Bukti:

Misalkan t∈[0,1] dan didefinisikan subset fuzzy α di R: α(x) =

untuk setiap x∈R.

Diambil sebarang x, y∈R.

Jika x, y∈R – A, maka α(x) = α(y) = 1 sedemikian hingga α(x – y) ≤ 1 = mak{α(x), α(y)} dan α(xy) ≤ 1 = α(y). Jika x,y∈A, maka x – y, xy∈A sedemikian hingga

α(x – y) = t = mak{α(x), α(y)} dan α(xy) = t = α(y). Jika x∈A dan y∉A, maka α(x) = t dan α(y) = 1 sedemikian hingga

α(x – y) ≤ 1 = mak{α(x), α(y)} dan α(xy) ≤ 1 = α(y).

Jadi, α(x – y) ≤ mak{α(x), α(y)} dan α(xy) ≤ α(y) untuk setiap x, y∈R. Andaikan α(x) < α(y + x – y) untuk suatu x, y∈R, maka

α(x) = t dan α(y + x – y) = 1 ⇔ x∈A dan y + x – y∉A.

Akibatnya, A bukan ideal di R. Kondisi ini kontradiksi dengan yang diketahui, sehingga pengandaian salah, seharusnya

α(x) ≥ α(y + x – y) untuk setiap x, y∈R. Selanjutnya, andaikanα(x) > α(y + x – y) untuk suatu x, y∈R, maka

α(x) = 1 dan α(y + x – y) = t ⇔ x∉A dan y + x – y∈A. Di lain pihak, (A, +) adalah subgrup normal di (R, +) maka (x – y) + (y + x – y) – (x – y)∈A, tetapi

(x – y) + (y + x – y) – (x – y) = x + [(–y) + y] + [(x – y) – (x – y)] = x∈A. Kontradiksi dengan x∉A sehingga pengandaian salah, seharusnya

α(x) ≤ α(y + x – y) untuk setiap x, y∈R.

Berdasarkan analisa di atas, maka α(x) = α(y + x – y) untuk setiap x, y∈R. Andaikan α[(x + a)y – xy] > α(a) untuk suatu x, y, a∈R maka

α[(x + a)y – xy] = 1 dan α(a) = t ⇔ (x + a)y – xy∉A dan a∈A. Akibatnya, A bukan ideal di R, sehingga kontradiksi dengan A ideal di R. Jadi, α[(x + a)y – xy] ≤ α(a) untuk setiap x, y, a∈R.

Selanjutnya, berdasarkan definisi α, maka

α = {x∈R | α(x) ≤ t} = {x∈R | µ(x) = t} = A. Jadi, ada α ideal fuzzy di R sedemikian hingga α = A. ■

(6)

Berikut diberikan sifat kesamaan dari dua lower t-level cut dari α di near-ring R, yang merupakan bagian akhir dari tulisan ini.

Teorema 4.8. Diberikan anti ideal fuzzy α di near-ring R dan t1, t2∈[0, 1] dengan t1 < t2. Dua lower t-level cut α dan α di µ adalah sama jika dan hanya

jika tidak ada x∈R sedemikian hingga t l < α(x) ≤ t2.

Bukti:

(⇒) Misalkan α adalah anti ideal fuzzy di R dan α = α dengan t1 < t2.

Andaikan adax∈Rsedemikian hingga t l < α(x) ≤ t2, maka

α(x) > t1 dan α(x) ≤ t2 ⇔ x∉α dan x∈α .

Akibatnya, α ≠ α . Kondisi ini kontradiksi dengan yang diketahui, sehingga pengandaian salah, seharusnya tidak ada x∈R sedemikian hingga t l < α(x) ≤ t2.

(⇐) Misalkan α adalah anti ideal fuzzy di R dan tidak ada x∈R sedemikian hingga t l < α(x) ≤ t2. Dimbil sebarang x∈α , maka α(x) ≤ t2 . Mengingat α(x) ≤

t2 dan tidak ada x∈R sedemikian hingga t1 < α ≤ t2, maka α(x) t1 yang

mengakibatkan α(x) ≤ t1 sehingga x∈α , dengan kata lain α ⊆ α . Selanjutnya,

diambil sebarang x∈α , maka α(x) ≤ t1 < t2. Akibatnya x∈α , sehingga α ⊆

α . dengan kata lain α ≠ α . ■

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa subset fuzzy α adalah ideal fuzzy dari near-ring R jika dan hanya jika αc

adalah anti ideal fuzzy dari R.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1]. Abou-Zaid. S. 1991. “On fuzzy subnear-rings and ideals”, Fuzzy Sets and Systems, vol. 44, pp. 139-146.

[2]. Abdurrahman. S, Thresye, dan Hijriati. N. 2012. “Ideals fuzzy near-ring”, Jurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon, Vol. 6, No. 2, hal 13 – 19. [3]. Kandasamy. W. B. V. 2003. “Smarandache fuzzy algebra”, American

Research Press Rehoboth.

[4]. Kim. K. H, Jun. Y. B, and Yon. Y. H. 2005. “On Anti Fuzzy Ideals In Near-Ring”. Iranian Journal of Fuzzy System. Vol. 2, No. 2, pp. 71 – 80.

[5]. Mordeson. J.N, Bhutani. K. R, and Rosenfeld. A. 2005. “Fuzzy group theory”, Springer-Verlag, Berlin Heidelberg.

[6]. Satyanarayana. Bh, and Prasad. K. S. 2013. “Near-ring, Fuzzy Ideals, and Graph Theory”, Taylor and Francis Group, LLC.

Referensi

Dokumen terkait

Belum adanya data kualitas hidup pasien HIV/ AIDS di UPIPI beserta masalah yang diuraikan di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan kepatuhan ART satu bulan terakhir

a). Tingkat pertumbuhan pasar a). Tingkat pangsa pasar relatif a).. Dari hasil pengolahan data produk hydrant dan valve dengan menggunakan metode BCG dapat dihasilkan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka rumusan masalah untuk penelitian ini adalah : “apakah terdapat hubungan antara hasil belajar

Setelah memahami latar belakang masalah yang mendasari pemikiran ini, maka timbul suatu masalah yang dianggap penting oleh penulis untuk mengetahui guna mendapatkan informasi

Selanjutnya observer menyampaikan hal-hal yang menarik terkait dengan temuannya saat observasi di kelas, yaitu: (1) mahasiswa masih kesulitan dalam menggunakan teorema

Pola pengobatan pasien schizophrenia untuk golongan obat antipsikotik paling banyak digunakan adalah golongan tipical sebesar 92,96 %, penggunaan obat generik sebesar

Berdasarkan uji organoleptik yang dilakukan menggunakan skala numerik, dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik adalah dengan

Hasil yang diperoleh berdasarkan data yang sama tahun 1992 melalui pola data rekonstruksi, menurut hasil validasi menggunakan galat dan korelasi pola, sehingga akurasi model