1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
PENGARUH LATIHAN POWER OTOT LENGAN TAERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI (STUDI KASUS SISWA
MAN MODEL GORONTALO) Pance Manoppo, Ruslan, Suriyadi Datau1
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengatahui pengaruh latihan power otot lengan terhadap kemampuan melkaukan smash dalam permainan bola voli siswa MAN Model Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 75 orang sedangkan jumlah sampel adalah 20 orang, teknik penarikan sampel menggunakan random sampling yang mana sampel diambil secara acak dari dua kelas yakni siswa di MAN Model Gorontalo. Hipotesis penelitian adalah Terdapat pengaruh latihan power otot lengan terhadap kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli. Langka awal untuk pengujian hipotesis adalah melakukan ujian homogenitas varians terhadap hasil pree-test dan pos-test. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikan 0.05 dan dk=(n1+n2-2).Dari hasil pengujian menunjukan bahwa thitung > tdaftar atau thitung -5.11 dan tdaftar 2.03 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Sehingga hipotesis penelitian “ terdapat pengaruh latihan power otot lengan terhadap kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli,” diterima. Dalam hal ini, bahwa latihan power otot lengan memberikan dampak terhadap kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli.
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Dewasa ini olahraga mulai digemari oleh masyarakat baik wanita maupun pria dari anak anak sampai orang tua, sebab olahraga mempunyai andil yang sangat besar dalam membentuk individu yang selaras antara perkembangan jasmani dan rohani. Pembinaan olahraga merupakan salah satu aspek dalam dimensi pembangunan di Indonesia, dengan olahraga dapat memberikan kesempatan dan mampaat bagi setiap manusia untuk sehat, kuat fisik dan mental serta memiliki kemampuan dalam mengisi dan melaksanakan pembangunan secara berkesinambungan.
Menyadari akan manfaat olahraga tersebut, maka kecenderungan dalam melakukan aktivitas olahraga oleh sebagian masyarakat diarahkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani sedangkan yang lainnya bertujuan untuk meningkatkan prestasi. Salah satu cabang olahraga yang dapat dimamfaatkan sebagai wahana untuk meningkatkan kebugaran jasmani sekaligus untuk prestasi adalah olahraga bola voli. Pada jurusan penjaskes Fakultas Ilmu-Ilmu Kesahatn Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo permainan bola voli merupakan mata kulia yang diajarkan dalam perkuliahan, sehingga ada mahasiswa yang mempelajari keterampilan olahraga bola voli untuk meraih prestasi. Diantara sekian banyak jenis olahraga di Indonesia, seperti sepak bola, bola basket, bulu tangkis dan lain – lain sangat memasyarakat dibandingkan jenis olahraga bola voli. Permainan bola voli termasuk kategori olahraga yang membutuhkan kekuatan dalam pelaksanaannya, dari lompatan dan pukulan (smash) akan dapat mengakibatkan cedera. Oleh sebab itu, teknik – teknik dasar harus diperhatikan dengan sungguh – sungguh, melakukan smash dalam permainan bola voli. Imam hariadi ( 2000:5 ) mengatakan bahwa bola voli adalah cabang olahraga yang mempunyai ciri khas tersendiri. Gerakan – gerakannya sungguh menarik, sehingga bisa dikatakan sebagai olahraga aerobic, artistik, dan memerlukan keberanian yang cukup.
Pada olahraga bola voli, seorang pemain harus menguasai teknik dasar yang baik, sebab hal tersebut merupakan salah satu syarat untuk menjadi seorang pemain voli yang baik. Salah satu tekhnik dasar olahraga bola voli adalah smash. Tanpa mengabaikan tekhnik dasar yang lain,
smash adalah tekhnik dasar yang sering digunakan dalam pertandingan bola voli karena sangat
efektif dalam mematikan bola dan dalam perolehan nillai/angka. Untuk dapat mengembangkan tekhnik dasar smash, maka hal ini tidak lepas dari suatu proses berlatih, yang harus dilakukan secara teratur. Keteraturan yang dimaksud yaitu menyangkut penyusunan program latihan yang
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
baik, pemilihan bentuk-bentuk latihan yang tepat, penempatan tujuan dan sasaran dari suatu pelatihan serta masih banyak hal lainnya termasuk kedisiplinan dalam berlatih.
Latihan kondisi fisik adalah suatu bagian latihan yang harus diperhatikan dalam penyusunan program latihan. Oleh karena itu, dengan adanya kondisi fisik yana baik akan memberi kontribusi yang sangat besar dalam upaya pencapaian prestasi secara maksimal, di samping tekhnik-tekhnik dan mental. Untuk dapat mengembangkan tekhnik dasar smash, maka harus ditunjang dengan komponen-komponen kondisi fisik yang merupakan syarat dalam melakukan serangan smash yang benar dengan komponen – komponen kondisi fisik yang merupakan syarat dalam melakukan serangan smash yang benar seperti kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, kelincahan dan pengembangan koordinasi, dengan demikian komponen – komponen tersebut haruslah dilatih dengan baik. Sebab lemah salah satu komponen fisik akan mengakibatkan melemahnya dan tidak efektivitas smash dalam permainan bola voli. Salah satu smash yang terkenal adalah smash open.
Dari berbagai komponen – komponen kondisi fisik di atas, maka kekuatan memegang peranan yang sangat penting dalam permainan bola voli khususnya dalam melakukan smash. Kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan otot lengan, karena dengan adanya kekuatan otot lengan yang baik maka seorang pemain dapat melakukan smash dengan baik pula, tetapi hal ini harus ditunjang dengan komponen – komponen kondisi fisik yang dapat meningkatkan dan berpengaruh pada kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli, otot lengan dan kekuatan tangan dalam permainan bola voli merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, dimna otot lengan merupakn salah satu indikator kerberhasialn dalam permainan bola voli. Latihan Permainan Bola Voli
Menurut Nitisemito (dalam jurnal 2010), mendefinisikan latihan atau training sebagai suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku keterampilan, dan pengetahuan dari seseorang sesuai dengan keinginan yang memberikan latihan. Dengan demikian, latihan yang dimaksudkan dalam latihan ini adalah latihana yang diberikan kepada siswa guna menunjang kekuatan fisik dan keterasmpilan mereka. Menurut Simamora (dalam jurnal 2010), latihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan pengalaman atau perubahan sikap seseorang.
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Latihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses secara sistematis yang mengarah kepada fungsi fisiologis dan psikologis untuk mencapai pembentukan perindividual secara keseluruhan dalam meningkatkan keterampilan gerak untuk berprestasi. Gerakan-gerakan harus diulang-ulang dengan konstan, dimaksudkan agar organisasi mekanisme neuorofisiologis akan menjadi bertambah baik, dan gerakan-gerakan tubuh yang semula dirasakan sukur untuk dilakukan, lama kelamaan merupakan suatu gerakan yang sistematis dan refleks. Ini berarti semakin kurang kita menggunakan konsentrasi pusat-pusat syaraf.
a. Intesitasi latihan
Interaksi pelatihan merupakan salah satu komponen latihan yang sangat penting berkaitan dengan kualitas kerja dalam satuan waktu yang diberikan. Lebih banyak kerja diberikan dalam satuan waktu akan lebih tinggi intensitasnya. Intensitas dalam latihan menunjukan pada kekutan rangsangan syaraf pada waktu latihan dilakukan yang tergantung pada : a). Beban/kecepatan gerak, b). Variasi internal instirahat di antara ulangan, c). Tekanan kejiwaan sewaktu latihan.
b. Prinsip latihan
Prinsip latihan adalah proses adaptasi manusia terhadap lingkungan. Manusia memiliki daya adaptasi istimewa terhadap lingkungan, pemain akan beradaptasi terhadap beban latihan yang diterima saat latihan maupun dalam pertandingan, prinsip-prinsip latihan menurut Dr. Sukadiyanto (dalam Andy 2010) adalah: a). Prinsip Kesiapan (Readines), b). Prinsip Individual, c). Prinsip Adaptasi, d). Prinsip Beban Lebih (Overloand), e). Prinsip Progresif (Peningkatan), f). Prinsip Spesifikasi, g). Prinsip Variasi, h). Prinsip Pemanasan, i). Prinsip Latihan Jangka Panjang (Long Term Training), j). Prinsip Berkebalikan (Refersibility), k). Prinsip Tidak Berlebihan (Moderat), l). Prinsip Sistematik.
Teknik Smash Pada Bola Voli
Dari sekian banyak teknik dasar yang ada, smash merupakan teknik yang selalu digunakan untuk menyerang dan menghasilkan angka serta meraih kemenangan. Karena permainan bola voli merupakan permainan cepat maka teknik menyerang lebih dominan dibandingkan dengan teknik bertahan.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi dalam permainan bola voli adalah aspek bilogis yang terdiri atas potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ tubuh, postur tubuh dan struktur tubuh serta gizi, dan aspek psikologis, intelektual atau kecerdasan, motivasi,
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
kepribadian, serta koordinasi kerja otot dan saraf. Sedangkan faktor pendukung smash yaitu pemberian bola pada smasher yang bersangkutan serta blok. Blok merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Pada posisi empat dan dua serangan pada umumnya dilakukan dengan bola-bola tinggi, efektif menghasilkan angka. Umpan bola tinggi membentuk daerah sasaran lebih luas sehingga memudahkan smasher untuk menempatkan bola ke daerah sasaran yang diinginkan. Sedangkan pada posisi tiga serangan yang dilakukan dengan bola-bola sedang dan pendek lebih efektif menghasilkan angka karena pola serangan menjadi lebih cepat dan mempersulit lawan untuk melakukan antisipasi datangnya bola.
Smash dapat dilakukan dari semua posisi. Posisi empat, tiga dan dua, posisi ini yang
sering dipergunakan untuk menyerang. Dari ketiga posisi tersebut seorang pelatih/guru harus memperhatikan tingkat kesulitan dan posisi yang paling efektif untuk menghasilkan angka sehingga mampu menyusun tim berdasarkan tipe-tipe pemain secara tepat. Tipe-tipe pemain dalam permainan bola voli itu antara lain tipe pemain penyerang, tipe pemain bertahan, tipe pemain pengumpan, tipe pemain serba bisa. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang diajarkan dan menjadi cabang olahraga pilihan diseluruh jenjang sekolah. Sekolah harus memberikan prioritas kepada permainan bola voli yang mungkin dilaksanakan di sekolah serta bermanfaat bagi diri anak didik.
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
METODE PENELITIAN
Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokasi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yakni, pihak sekolah MAN Model Gorontalo dapat memberikan informasi dan menyiapkan data yang diperlukan oleh peneliti.
Berkaitan dengan waktu penelitian maka waktu yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini adalah selama 2 bulan yakni dari bulan Desember samapi Januari 2013.
Variabel dalam penelitian ini adalah variable bebas adalah latihan otot lengan dan variabel terikat adalah pukulan smash. Variable bebas adalah independen variabel. Yang dimaksud dengan pelatihan kekuatan lengan ialah suatu komponen kondisi fisik yang harus dimiliki oleh setiap para atlet untuk dapat mempermudah mempelajari tekni- teknik dasar dan juga menjegah terjadinya cedera serta untuk mencapai prestasi maksimal atau untuk menerima beban sewaktu melakukan aktivitas.
Variabel terikat atau dependent. Smash adalah cara mamainkan bola dengan efesian dan efektif sesuai dengan peraturan perminan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematiakan ke daerah lawan.
DATA
Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes awal (pree test) sebelum dan sesudah (post test) memberikan perlakuan. Dimana item yang diukur adalah kemampuan melakukan smash.
Untuk mengumpulkan data variabel Y, yaitu kemampuan pukulan smash dengan menggunakan test keterampilan dari Brandy dengan cara sebagai berikut :
Lapangan bola voli yang sudah dilengkapi dengan fasilitas net atau tiang. Subjek berdiri di tengah – tengah lapangan sebagai pengumpulan bila yang di test. Anak coba atau peserta berdiri rapat membelakangi net. Pengumpan melambungkan bola di atas kepala pelaku kemudian melakukan smash menjatuhkan bola di sebelah lapangan. Ketepatan dihitung pada saat pelaku melakukan smash, perkenaan bola pada tangan dengan ketepatan bola jatuh di atas lantai. Para peserta tes diberikan kesempatan 3 (tiga) kali melakukan pukulan smash semua nilai yang diperolah di jumlahkan untuk digunakan sebagai data penelitian.
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Gambar untuk Tes Spike/Serangan
↓ 2,43 meter ↓1 meter
4 2 5
3 → 6 meter 1
4 2 5
→ 3 meter →5 meter
Instrumen dalam penelitian ini adalah : untuk mengukur kemampuan pukulan smash digunakan Test Brady dengan menggunakan alat sebagai berikut : a) Lapangan bola voli, b) Bola voli, c) Sempritan, d) Stop Watch, e) Kapur tulis, f) Net dan tiang, g) Alat tulis menulis dan, h) Formulir isian. Caranya adalah Lapangan bola voli yang sudah dilengkapi dengan fasilitas net atau tiang dan angka-angka yang sudah ada. Subjek berdiri di tengah – tengah lapangan sebagai pengumpan bila yang di test.
Petunjuk pelaksanaan:
Testee berada dalam daerah serang atau bebas di dalam lapangan permainan Bola dilambungkan atau diumpan dekat atas jaring kearah testee
Dengan atau tanpa awalan, testee meloncat dan memukul bola melampaui atas jaring ke dalam lapangan di seberangnya dimana terdapat sasaran dan angka-angka.
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas data menggunakan statistik uji chi-kuadrat, yaitu:
i i i E E O 2 2 ( ) Ket:
2 = harga chi-kuadrat yang diberi
i
O = frekuensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi esuai dengan keadaan) i
E = frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori.
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan statistik uji
burlett yakni dengan menghitung:
1) Varians gabungan sampel
) 1 ( ) 1 ( ( 2 2 i i i n S n S
2) Harga satuan B dengan rumus: ) 1 ( ) (logSi2 ni B
3) Chi kuadrat dengan rumus: 2 2 (ln10) ( 1)log i i S n B
Dimana untuk menghitung varians gabungan digunakan rumus sebagai berikut: 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 2 i i i i i i gab n n S n S n S
Analisis pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh rata – rata nilai kemampuan melakukan pukulan smash sebelum dan sesudah latihan kekuatan power otot lengan. Hasil pengamatan dari masing – masing kondisi baik sebelum dan sesudah perlakuan kemudian diambil nilai rata – rata µ1 dan µ2 dan simpangan σ1 dan σ2. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara kondisi kelompok tersebut sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dilakukan pengujian terdapat hipotesis sebagai berikut :
(Sudjana, 2005 : 239) Ket:
t = Analisis varians 1
x = Nilai rata-rata sampel pertama 2
x = Nilai rata-rata sampel kedua n1 = Jumlah sampel pertama n2 = Jumlah sampel kedua S = Simpangan baku 2 1 2 1 1 1 n n s X X t gab
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Hipotesis penelitian yang digunakan adalah teknik uji dua pihak yaitu, H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat pengaruh latihan power otot lengan terhadap
kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli.
H1 : µ1 ≠ µ2 : Terdapat pengaruh latihan power otot lengan terhadap kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli.
α : Taraf nyata
Untuk menentukan apakah hipotesis H0 diterima atau ditolak dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung yang diperoleh dengan t-tabel pada derajat signifikansi α dan derajat bebas dk = n1 + n2 – 2. Jika nilai t-hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t-tabel, maka H0 ditolak dan jika t-hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t-tabel maka kesimpulan yang diambil menerima H0.
HASIL
Berdasarkan hasil penelitian, di peroleh data mengenai kemempuan siswa melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai berikut :
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Tabel 2. Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir
No Nama Responden Pre-Test Post-Test
1 Wahyudin M 10 14 2 Zen Bazeber 9 12 3 Yusuf Umar 7 15 4 Izar Kadir 8 14 5 Dikin Da Silva 10 14 6 Fadli Mahmud 14 15
7 Deni Ependi Bata 11 15
8 Ismail Pahrun 9 10
9 Yogi Laiya 9 14
10 Muhlis Arief 12 15
11 Midi Made 13 15
12 Farel Bosda Ramadhan 10 13
13 Zul Firman 12 14 14 Rofil Saputra 10 12 15 Surya B Utomo 13 14 16 Paisal 15 15 17 Ismail M. Boade 11 14 18 David Pakaya 12 13 19 Sucipto 9 12 20 Kurniawan 6 15
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal ini di beri simbol X1 dari hasil analisis data yang telah dilakukan untuk variabel X1 diperoleh skor tertinggi 15 dan skor terendah 6. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata sebesar 10,6; standar deviasi 8,43; median 7,5 dan modus 8,43. Distribusi data hasil penelitian untuk variabel X1 dapat dilihat pada tabel berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi No. Kelas Interval frekuensi
1. 6 - 7 3 2. 8 – 9 8 3. 10 – 11 5 4. 12 – 13 3 5. 14 -15 1 Jumlah 20
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Untuk mengujian normalitas data penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
i i i E E O X 2 2
Dengan kriteria pengujian jika X2 hitung ≤ X2 daftar maka data tersebut normal. Dari hasil pengujian untuk variabel X1teryata X2 hitung lebih kecil dari X2 daftar atau X2 hitung = 7,49 dan X2 daftar (1-α)(k-1) = 9,48. Dan untuk variabel x2 ternyata x2 hitung lebih kecil dari x2 daftar atau x2 hitung = 8,14 dan x2 daftar (1-α)(k-1) = 9,48 maka kedua data tersebut normal.
Penelelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan melakukan smash siswa dalam permainan bola voli. Karena it pengujian persyaratan analisis yang dilakukan dalam uji homogenitas varians adalah skor yang dicapai sebelum eksperimen (X1) dan sesudah eksperimen (X2) dengan langka-langka sebagai berikut:
a) Menentukan varias kedua sampel
Dari hasil perhitungan data pada lampiran didapat S12 = 2,198 dan S21= 1,239 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada lampiran diperoleh.
Proses Numerik Pengujian Homogenitas Varians
0 2 4 6 8 1 2 3 4 5 b anya kn ya fr eku en si batas tengah (X)
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Tabel : Nilai Homogenitas Statistik
Jenis Tes Dk=ni-1 1/dk Si Si2 Log Si2 dk(Si2) dk (log Si2) Pre-tes (X1) 19 0,053 2,198 4,8312 0,6841 91,7929 12,9971 Post-Tes (X2) 19 0,053 1,239 1,5351 0,1861 29,1673 3,53671
38 0,106 3,437 6,366 0,87 120,96 16,534
1. Varians gabungan dari semua sampel 1 1 2 1 2 i i n S n S 366 , 6 38 (38)6,366 83 , 0 366 , 6 log 2. Harga satuan B 1 logS2 n1 B 54 , 31 38 83 , 0
3. Harga statistik Uji X2 2 1 2 ln10 B n 1logS X 30 , 2 54 , 31 54 , 31 30 , 2
Kemudian diuji hipotesis:
H0 = data hasil fre test (X1) dan post test (X2) mempunyai varians yang homogen
H1 = data hasil fre test (X1) dan post test (X2) mempunyai varians yang tidak homogen Dari daftar distribusi x2 dengan k = 5 dan α = 5% diperoleh:
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Dari hasil di atas diperoleh X2hitung < X2daftar. Berdasarkan kriteria pengujian jika X2hitung < X2daftar maka H0 diterima yang berarti data pretest (X1) dan postest (X2) mempunya varians yang homogen.
Berdasarkan hasil penelitian yang memiliki varians yang homogen, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata melalui uji dua pihak dengan menggunakan uji t.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Proses Numerik Pengujian Hipotesis
Dimana: 2 1 2 2 i i i gab n S n S 2 20 20 239 , 1 1 20 198 , 2 1 20 2 2 2 gab S Kriteria pengujian: 6 , 10 1 X 3 , 14 2 X 198 , 2 1 S 239 , 1 2 S 20 2 1 n n 38 3663 , 6 38 1672 , 29 7928 , 91 1675 , 0 2 gab S 4093 , 0 gab S 11 , 5 723 , 0 7 , 3 2 1 2 1 1 1 n n s X X t gab 20 1 20 1 3 , 14 6 , 10 gab s 0,4090,32 7 , 3
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Terima H0 jika -t(1-1/2) < t(1-1/2) dengan taraf nyata α =0,05 dan dk = n1 + n2 – 2.
Dari daftar distribusi diperoleh t(1-0,025)(20+20-2) = t(1-0,025)(38) = 2,03. Ternyata harga thitung < tdaftar atau -5,11 < 2,03 dimana harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan H0 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat menerima H1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar berikut.
Penerimaan H0 Penerimaan H1
-5,11 -2,03 2,03
Gambar. Kurva penerimaan dan penolakan Hipotesis PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan untuk mengatahui pengaruh latihan power otot lengan terhadap kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli di MAN Model Gorontalo, berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan menunjukan adanya peningkatan prestasi siswa secara signifikan melakukan smash dalam permainan bola voli setelah pelaksanaan eksperimen. Dalam hal ini terdapat perbedaan melakukan smash dalam permainan bola voli siswa antara sebelum dan sesudah pelaksanaan eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “ terdapat pengaruh latihan power otot lengan terhadap kemampuan melakukan smash ” pada siswa KLS XI MAN Model Gorontalo diterima.
Dalam pelaksanaan eksperimen penelitian ini, penulis diperhadapkan dengan beberapa kendala, antara lain keterbatasan waktu pelaksanaan latihan dan kurangnya disiplin siswa dalam mengikuti latihan. Siswa yang mengikuti penelitian ini tergantung pada waktu yang lowong dan cuaca yang kurang mendukung sebab kegiatan latihan dilakukan pada sore hari. Dalam kegiatan latihan masih dihadapkan dengan keterbatasan fasilitas yang dibutuhkan misalnya alat untuk latihan.
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Berdasarkan landasan teori, kerangka berfikir yang dikemukakan diatas, maka dapat diformulasikan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : terdapat pengaruh yang berarti dari latihan power otot lengan terhadap kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian hasil analisis data dan hipotesis yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi: Terdapat pengaruh latihan power otot lengan terhadap kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli pada siswa KLS XI MAN Model Gorontalo dapat diterima. Dalam hal ini, latihan power otot lengan memeberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan melakukan smash dalam permainan bola voli.
SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru atau pelati menerapkan latihan power otot lengan sehingga siswa mampu melakukan smash dengan baik dan benar.
2. Dengan selesainya penelitian ini bias menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini khususnya materi yang berkaitan dengan permainan bola voli.
3. Selanjutnya dengan selesainya penelitian ini maka penulis berharap bisa menjadi bahan bacaan guna menambah khasanah pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendakatan Praktek
EdisiRevisi V. Rineka Cipta Jakarta.
Andries. 2010. (online) voli, http://andries-wi2n.blogspot.com/2010/02belajar mengenai-teknik-dasar-bola-voli.html,diakses tanggal 15 maret 2011
Anonim. 2011. (online)
http://www.kawandnews.com/2011/09/pengertian-smash-normal-dan-cara.html, diakses tanggal 12 Januari 2012
Anonim. 2009. (online) http://www.scribd.com/doc/44978376/22/Macam-macam-Pukulan-Smash, diakses tanggal 12 Januari 2012
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo
Anonim. (online) http://wury.wetpaint.com/page/Peraturan, diakses tanggal 15 Maret 2011
Bompa. 1994. Teori dan Metodologi of Training Kudah Huni, Publishing Company Diester Beutelsthl. 1986. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung : CV. Pioner Jaya Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta Hamidsyah. 1995. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud
Hadi Legowo. 2007. (online) http://hadilegowo08.blogspot.com/2007/12/bola voli.html. diakses tanggal 15 Maret 2011
Jurnal. 2010. Latihan tenaga kerja, definisi dan tujuan.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/11/latihan-tenaga-kerja-defenisi-tujuan_11.html diakses
tanggal 13 Januari 2012
Muhajir. 2005. Teori dan Praktek Pendidikan Jasmani. Yudistira. Bandung
M. Yunus, 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta: Depdikbud, Dirjendikti, PPTK Iwan Kristianto 2007 (online) http://saifulpenjas.blogspot.com/ diakses tanggal 15
Maret 2011
Iman Haryadi. 2000. Sejarah Perkembangan, Teknik Dasar Metodik Latihan dan
Peraturan Permainan Bola Voli. IKIP Malang. Malang
Ucup Yusup dkk. 2001. Pembelajaran Permainan Bola Voli. Bagian Proyek Pembinaan Kelas Olahraga
Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Alfabe. Bandung
Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Depdikbud Dirjen P2LPTK. Jakarta
Suharno. (1992). Rencana Program Latihan. Jakarta, Direktorat Keolahragaan Ditjen Diklusepora Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
1 Pance Manoppo mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Ruslan,S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan
Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Suriyadi Datau, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; dan Abdul Rahman,S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes MAN Model Gorontalo