• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE OUTDOOR STUDY DENGAN TEKNIK CLUSTER PADA SISWA KELAS V

SDN 3 BATU KUMBUNG KECAMATAN LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh: Rizki Arianti NIM. E1E213169

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)
(3)

iii

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE OUTDOOR STUDY DENGAN TEKNIK CLUSTER PADA SISWA KELAS V

SDN 3 BATU KUMBUNG KECAMATAN LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh: Rizki Arianti NIM. E1E213169

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar pada siswa kelas V SDN 3 Batu KumbungTahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan nilai siswa. Bahwa dari 21 siswa hanya 9 siswa (42%) yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 sedangkan 12 siswa (57%) nilainya di bawah KKM, dengan nilai tertinggi siswa, yaitu 92 dan nilai terendah siswa, yaitu 56. Ketuntasan klasikal mencapai 70% yang seharusnya mencapai minimal 85%. Berdasarkan studi pendahuluan, diketahui bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena dalam proses pembelajaran yang diterapkan di kelas, guru masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Dalam proses pembelajaran yang diterapkan di kelas, guru masih menggunakan metode ceramah yang menutup kemungkinan siswa untuk aktif. Guru mendominasi pembicaraan dan buku merupakan sumber belajar utama. Siswa merasa bosan dan mengantuk, sehingga tidak mendengar penjelasan guru. Untuk itu peneliti berusaha menerapkan metode outdoorstudy dengan teknik cluster untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan terdiri dari dua kali pertemuan. Kedua siklus ini memiliki tahapan yang sama, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, melalui metode outdoor study dengan teknik cluster dapat meningkatkan hasil belajar IPA yang ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I, adalah 63,80 dan meningkat

(4)

iv

pada siklus II menjadi 73,80. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan 10 %. Demikian pula ketuntasan belajar klasikal mengalami pengingkatan sebesar 11,2 % yaitu dari 62% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Jadi melalui metode outdoor study dengan teknik cluster dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar Tahun Pelajaran 2016/2017.

(5)

v

IMPROVING LEARNING SCIENCES THROUGH THE OUTDOOR STUDY METHOD WITH CLUSTER TECHNIQUE AT THE FIFTH GRADE OF STUDENTS SDN 3 BATU KUMBUNG DISTRICT LINGSAR

IN ACADEMIC YEAR 2016/2017.

By: Rizki Arianti NIM. E1E213169

ABSTRACT

Clasroom Action Research (CAR), backed by low leraning outcomes in grade fifth SDN 3 Batu Kumbung Year 2016/2017. This can be seen from the resulst of the acquisition of student scores. Whereas from twenty students only nine students (42%) have reached the Minimum Exhaustiveness Criteria (KKM) is 70 while 12 students (57) below KKM, with the highest score of students, that is 56. Classical mastery reaches 70% which should reach at least 85%. Based on preliminary study, it is known that the low result of student learning is caused by the learning process applied in the classroom, the teacher still use the less varied learning method in the learning process applied in class, the teacher still use the method lectures that close the possibility of students to be active teacher dominate the conversation and the book is the main source of learning students feel bored and sleepy so as not to hear the teacher’s explanation. Therefor researcher benusaha apply outdoor study method with cluster technique improve science learning outcomes. This study was conducted in two cycles this has the same stages of planning, implementation, observation, and reflection. Based on the data analysis, teacher and student activity is on a fairly active criterion in cycle I and in cycle 11 it very active. As well as classical completeness in the first cycle of 62% increase in the second cycle 0f 85% , so it can be said through the method outdoor study

(6)

vi

with cluster techniques can improve science learning outcomes in students grade fifth SDN 3 Batu Kumbung District Lingsar Academic Year 2016/2017.

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran IPA seharusnya dikondisikan pada kehidupan nyata siswa yang tidak jauh dari lingkungannya. Namun selama ini metode pembelajaran dalam belajar IPA masih banyak yang dilaksankan secara konvensional. Para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa. Selain itu, suasana kelas yang kurang mendukung, sehingga menyebabkan kurangnya minat belajar siswa. Hal tersebut juga mengakibatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA menjadi rendah.

Setelah dikaji lebih lanjut masalah di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) Kurangnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran IPA, (2) penciptaan suasana kelas yang kurang menyenangkan, (3) ineraksi antara siswa dengan guru selama proses belajar mengajar sangat minim, (4) metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA kurang bervariasi.

Dari beberapa faktor di atas yang menjadi faktor penyebab utama adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA kurang bervariasi. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar, peneliti mengamati guru masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa mengantuk dan merasa bosan pada saat jam pembelajaran berlangsung. Metode seperti itu lah yang memberikan kesan monoton dan siswa sendiri akan merasa bosan, sehingga mempengaruhi tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa.

Untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut peneliti memilih metode outdoor study dengan teknik cluster untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung.

B. Rumusan masalah

Bagaiamanakah meningkatkan hasil belajar IPA melalui metode outdoor study dengan teknik cluster pada siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar Tahun Pelajaran 206/2017?.

(8)

2 BAB II KAJIAN TEORI

a. Pengertian hasil belajar IPA

Hasil belajar IPA, adalah perubahan perilaku siswa setelah melalui proses belajar IPA dan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA.

b. Pengertian metode outdoor study

Proses pembelajaran di luar kelas maupun diluar sekolah memiliki arti yang sangat penting untuk perkembangan siswa, dan pengalaman langsung yang memungkinkan materi pelajaran akan semakin konkrit dan nyata yang berarti proses pembelajaran akan lebih bermakna (Husamah,2013: 19). c. Teknik cluster

Keberhasilan proses pembelajaran sangat ditentukan oleh metode dan pendekatan pembelajaran yang diterapkan. Untuk itu melalui metode out

door study peneliti juga mengkolaborasikannya dengan teknik cluster.

Menurut Sani (2013: 258), teknik ini digunakan untuk melatih peserta didik dalam memahami keterkaitan informasi, dan merangkai kalimat menjadi sebuah informasi utuh

d. Hipotesis Tindakan

“Jika metode outdoor study dengan teknik cluster diterapkan secara optimal dalam pembelajaran IPA, maka dapat diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar Tahun Pelajaran 2016/2017”.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN a. Setting dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di V SDN 3 Batu Kumbung kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

b. Subyek dan Observer Penelitian 1. Subyek Penelitian

(9)

3

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi subyek penelitian, adalah siswa kelas VA SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.. 2. Observer Penelitian

Yang menjadi observer, adalah guru kelas VA SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

3. Faktor Yang Diteliti: a. Faktor Siswa b. Faktor Guru

c. Rancangan dan langkah-langkah penelitian

Gambar 3.1Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam

(Arikunto,dkk; 2014: 16)

d. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Data Aktivitas Guru

(10)

4

Adapun pedoman penskoran aktivitas guru dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

Data aktivitas guru dianalisis dengan cara sebagai berikut : (1) Menentukan skor maksimal ideal

Banyaknya deskriptor yang diamati = 18 Skor minimal setiap deskriptor = 1

Jadi skor maksimal ideal (SMI) =18 x 1 = 18

(2) Menentukan Mi (Mean ideal) dan SDi (Simpangan Deviasi ideal) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan : Mi = Mean Ideal

SDI = Standar Deviasi Ideal SMI = Standar Maksimal Ideal

(Hairul Anam, 2016)

(3) Menentukan Kriteria Aktivitas Guru

Kriteria aktivitas guru dan siswa ditunjukkan pada tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2 Pedoman Konversi Aktivitas Guru Mengajar

Interval Kriteria 3,51- 4,00 2,60- 3,50 1,70- 2,59 0,00-1,69 Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik (Mariatun, 2013)

1. Data Aktivitas Siswa

Adapun teknik penilaian untuk aktivitas belajar siswa terdiri dari 22 indikator dan mempunyai skala 4.

𝑀𝑖 =1 2 X SMI = 1 2 X 18 = 9 𝑆𝐷𝐼 =1 3 X Mi = 1 3 X 9 = 3

(11)

5

Setiap deskriptor aktivitas siswa dinilai mengikuti aturan sebagai berikut :

 Skor 1 diberikan jika X ≤ 25 %

 Skor 2 diberikan jika 25 % < X ≤ 50 %  Skor 3 diberikan jika 50 % < X ≤ 75 %  Skor 4 diberikan jika X >75 %

Keterangan :

X = Banyaknya siswa yang aktif melaksanakan aktivitas sesuai descriptor. Adapun aktivitas siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut :

a. Menentukan skor maksimal ideal (SMi) Banyaknya deskriptor yang diamati = 21 Skor maksimal setiap deskriptor = 4

Jadi, skor maksimal ideal (SMi) = 6x 4 =24

b. Memnetukan Mi (mean ideal) dan SDi (simpangan deviasi ideal) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Mi = Mean Ideal≥

SDI = Standar Deviasi Ideal SMI = Standar Maksimal Ideal

(Hairul Anam, 2016)

c. Menentukan Kriteria Aktivitas Siswa

Kriteria aktivitas siswa ditunjukkan pada tabel berikut :

Tingkat Aktivitas Nilai Kriteria Aktivitas Guru X ≥Mi +1,5 SDi Mi + 0,5 SDi ≤ X< Mi + 1,5 SDi Mi - 0,5 SDi ≤ X< Mi +0,5 SDi Mi - 1,5 SDi ≤ X< Mi - 0,5 SDi X< Mi - 1,5 Sdi X ≥ 18 14≤ X <18 10≤ X <14 6≤ X <10 X <6 Sangat Aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif (Nurkancana, dkk; 1990: 103)

3. Data Hasil Belajar Siswa

𝑆𝐷𝑖 = 1 3 X Mi = 1 3 X 12 = 4 𝑀𝑖 =1 2 X SMI = 1 2 X 24 = 12

(12)

6 a. Ketuntasan Individual

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan penilaian acuan. Penilain yang diperoleh siswa melalui tes hasil belajar akan digunakan untuk menetukan hasil belajar. Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara individu apabila mampu memperoleh nilai ≥ 70 sebagai standar ketuntasan belajar minimal. Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Rumus :

(Bahtiar, dkk; 2012: 156)

a. Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan klasikal didasarkan pada pencapaian hasil belajar semua siswa. Belajar dikatakan tuntas apabila ≥ 85 % siswa memperoleh nilai ≥ 75.

Untuk mencari ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus :

P =Ʃ siswa yang tuntas belajar

Ʃ siswa X 100

d. Menghitung Nilai Rata-Rata X = Ʃ NƩ X

Keterangan : X = nilai rata-rata

X = jumlah nilai semua siswa N = jumlah siswa

(Sudjana, 2011: 125)

e. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :

a. Kinerja atau aktivitas guru dikatakan meningkat apabila mengalami peningkatan rata-rata skor pada tiap siklusnya dan minimal berkategori baik (10,5 ≤ X < 13,5) setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode outdoor study dengan teknik cluster.

Nilai = (skor yang diperoleh siswa/ skor maksimum ideal) x 100

(13)

7

b. Aktivitas belajar IPA dikatakan meningkatan apabila rata-rata skor pada tiap siklusnya dan minimal berkategori aktif (14 ≤ X < 18) setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode outdoor study dengan teknik cluster.

c. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika siswa telah mencapai skor ≥ 70 dan persentase ketuntasan klasikal ≥ 85% sesuai dengan harapan ingin dicapai.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 31 Mei sampai dengan 3 Juni 2017, yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi dan refleksi. Adapun ringkasan penelitian yang dilakukan di SDN 3 Batu Kumbung pada mata pelajaran IPA melalui metode outdoor study dengan teknik cluster adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Penelitian

Siklus Aktivitas guru Aktivitas siswa Hasil belajar siswa Skor Kategori Skor Kateg

ori Nilai Rata-rata Ketuntas an Klasikal I 2,63 Cukup Baik 29,35 Cukup Aktif 63,80 62% II 3,61 Baik 46,87 Sangat Aktif 73,80 85%

Tabel di atas merupakan ringkasan hasil penelitian siklus I dan siklus II. Dari tabel tersebut diketahui bahwa skor aktivitas guru pada siklus I adalah 2,63 dengan kategori cukup baik. Sedangkan pada siklus II memperoleh skor 3,61 dengan kategori baik. Berdasarkan skor tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan skor sebesar 0,98.

Selain peningkatan skor aktivitas guru, aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Skor aktivitas siswa pada siklus 1 adalah 29,35

(14)

8

dengan kategori cukup aktif meningkat pada siklus II menjadi 46,87 dengan kategori sangat aktif. Berdasarkan data tersbut dapat diketahui terjadi peningkatan skor sebesar 17,52.

Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat peningkatan hasil belajar IPA siswa yang ditunjukkan melalui hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap siklus. Tabel tersebut menunjukkan ketuntasan klasikal pada siklus I mencapai 62% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang dengan nilai rata-rata 63,80. Pada siklus II ketuntasan klasikal mengalami peningkatan menjadi 85% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 orang dan 3 orang siswa yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 73,80. Hal ini menunjukkan bahwa melalui metode outdoor study dengan teknik cluster telah berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sehingga penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya karena hasil evaluasi yang diperoleh sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan, bahwa melalui metode outdoor study dengan teknik cluster dengan tahapan; penjelaskan materi secara garis besar, pembagian kartu berisi pernyataan, kemudian pembagian LKS, pengamatan, diskusi dan presentasi hasil diskusinya dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar Tahun Pelajaran 2016/2017.

Hal ini, dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar IPA pada siklus I, adalah 63,80 dan meningkat pada siklus II menjadi 73,80 dengan peningkatan sebesar 10. Sedangkan ketuntasan klasikal mengalamai peningkatan sebesar 11,2 %, yaitu dari 62% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II.

(15)

9

Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian ini agar proses belajar mengajar IPA lebih efektif dan lebih memberikan hasil optimal sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Dengan metode outdoor study diharapkan agar siswa memperoleh ilmu pengetahuan berdasarakan pengalaman dan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih antusias dalam belajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan agar dapat merencanakan dan menerapakan metode outdoor study dengan teknik cluster, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa

3. Bagi Sekolah

Diharapkan kepada pihak sekolah terutama SD untuk, berusaha mengembangkan berbagai metode pembelajaran disekolah termasuk metode metode outdoor study dengan teknik cluster terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi Peneliti

Untuk peneliti yang lain diharapkan dapat menambah dan memperluas pengetahuan tentang metode outdoor study dengan teknik cluster sebagai kajian untuk penelitian selanjutnya.

(16)

10

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Hairul. 2016. Metode Two Stray Dalam Pembelajaran IPS(Studi

Pre-Eksperimental, One Group Pretest-Posttest Design Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 46 Cakranegara Tahun 2016. Skripsi.

Universitas Mataram, Mataram

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Bahtiar dan Prayogi, Saiful. 2012. Evaluasi Hasil Pembelajaran Sain (IPA). Mataram: Cv. Dimensi Raya

Husamah. 2013, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Nurkancana & Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional

Purwanto. 2014, Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta: pustaka belajar

Roestyah. 2008, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta

Sani, Ridwan Abdullah. 2013, Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Slameto, 2015, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi . Jakarta : PT Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bamdung: Sinar Baru Algensindo.

(17)

11

Sugiyono. 2016, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2013, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Vera, Adelia. 2012, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor

Study),Jokjakarta: DivaPress

Wisudawati, Asih Widi dan EkaSulistyowati, 2014. Meteologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Gambar  3.1Siklus  Pelaksanaan  Penelitian  Tindakan  Kelas  dalam  (Arikunto,dkk; 2014: 16)
Tabel  di  atas  merupakan  ringkasan  hasil  penelitian  siklus  I  dan  siklus  II.  Dari  tabel  tersebut  diketahui  bahwa  skor  aktivitas  guru  pada  siklus I adalah 2,63 dengan kategori cukup baik

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga menurunkan kadar urat dalam tubuh pada penderita gout tofaseosa atau penderita yang sering mengalami gout Agar dapat bekerja dengan efektif maka dibutuhkan

Berdasarkan masalah, hipotesis tindakan, serta temuan hasil penelitian tindakan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka dapat ditarik simpulan sebagai

Menurut wawancara dengan re sponden dan infomtal'l pembuat garrun di desa Kajhu pada umumnya , nenek moyang mereka berasal dari Kabupalen Pidie yang merantau ke

time base yang masuk ke gerbang and berlogika 1 (high) maka keluaran gerbang and sebagai pembanding akan berlogika 1 dan membuat counter akan mencacah dan

digunakan agar Ummi Foundation tumbuh Cepat adalah dengan memberdayakan SDM daerah sehingga mereka bisa mengembangkan Metode Ummi di wilayah masing-masing. Sistem

Pertama, data dicatat secara manual, kemudian data di input ke komputer pada program aplikasi Microsoft Word atauMicrosoft Excel, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.. Untuk

Acah untuk menendang-tolak bola dengan bahagian dalam kaki yang sama melalui kangkang dan mainkan bola dengan kaki kin seperti dalam rajah di atas (Rajah 42).. Langkah atas

JENIS SERUM DOSIS WAKTU PEMBERIAN KETERANGAN Serum Homolog 20 IU/kg BB Bersamaan dengan pemberian VAR hari ke-0 Sebelumnya tidak dilakukan skin test.. Purified Vero Rabies