• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 1.1. Tahapan Produksi

Proses produksi merupakan sebuah proses pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelunya yaitu pada tahap pra produksi. Tahapan ini melalui beberapa tahapan dari melakukan riset, pembuatan konsep, pembuatan storyline, hingga akhirnya pembuatan storyboard.

1.1.1. Riset

Tahapan riset ini dilakukan pada awal bulan Agustus 2015. Pada riset ini penulis menemui beberapa narasumber yaitu pihak hotel, untuk mencari informasi tentang hotel yang ada di Salatiga. Setelah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, penulis mendapatkan informasi-informasi tentang media promosi apa saja yang sudah dilakukan oleh beberapa hotel tersebut. Bentuk promosi yang telah dilakukan oleh beberapa hotel yang ada di Salatiga rata-rata memiliki kesamaan yaitu berupa media cetak, radio, online, dan video. Tetapi ada satu hotel di kota Salatiga yang belum pernah melakukan media promosi berupa video ialah hotel Kayu Arum Resort.

Akhirnya ditanggal 4 Agustus 2015, penulis bertemu dengan salah satu Sales Executive pihak hotel Kayu Arum Resrt yaitu Arif Prima Ujiyanto dan melakukan wawancara lebih lanjut untuk mendapatkan informasi mengenai Kayu Arum Resort. Dari hasil wawancara tersebut, penulis mendapatkan beberapa hasil sebagai berikut;

1. Pada 2007 sampai dengan pertengahan 2008 kayu arum ini dibangun bukan untuk tujuan komersil, kayu arum dibangun untuk para tamu/klien dari pemilik kayu arum. Sehubungan dengan bisnis yang dimiliki oleh Bp Mulyadi (pemilik kayu arum) yaitu berupa bisnis kayu furniture,

(2)

beliau menyediakan tempat istirahat untuk klien dari luar kota yang ingin bermalam di kota Salatiga. Dari tahun ke tahun seiring berkembangnya bisnis yang dimiliki Bp Mulyadi, beliau mendapatkan saran dari beberapa klien untuk membuat kayu arum menjadi sebuah hotel resort sekaligus dan pada pertengahan tahun 2008 dibangunlah sebuah hotel resort di tengah perkampungan di kota Salatiga dengan nama hotel Kayu Arum Resort.

2. Kayu Arum Resort terletak sekitar 700m diatas permukaan laut, serta memiliki luas 5200m2 dan 15 menit

dari pusat kota Salatiga sehingga jauh dari tempat ramai dan tidak bising yang dapat membuat calon konsumen lebih nyaman dan tenang. Kayu Arum Resort dirancang dengan tema arsitek bangunan kolonial belanda jaman dahulu dikombinasikan dengan properti aksen jawa. Beliau membuat konsep arsitek seperti itu karena mengingat sejarah kota Salatiga jaman dahulu pada saat jaman perang terkenal dengan sebutan “paris van java” yaitu kota Salatiga pada jaman dahulu sering dijadikan tempat transit bagi para wisatawan asing atau tentara belanda. Sehingga Bp Mulyadi ingin mengingatkan kembali sedikit bahwa kota Salatiga jaman dahulu termasuk salah satu kota yang bersejarah dan tanpa menghilangkan identitas kota Salatiga, beliau menggabungkan dengan properti furniture aksen jawa, itulah yang menjadi keunikan hotel Kayu Arum Resort dari segi arsitek bangunan dibandingkan hotel resort lainnya di kota Salatiga.

3. Segmentasi hotel Kayu Arum Resort ialah kelas menengah keatas, dengan harga room kamar mulai dari Rp 700.000,- sampai dengan Rp 2.500.000,-

(3)

4. Hotel Kayu Arum Resort menyediakan berbagai macam fasilitas seperti kamar (room), bar & lounge, kolam renang, spa, health club, restaurant, hall room, ball room, shop gallery, serta jasa antar jemput konsumen.

5. Jika dibandingkan dengan hotel resort lainnya di kota Salatiga, hotel Kayu Arum Resort memiliki segmentasi tamu asing (luar negeri) lebih tinggi dan tamu domestik dari luar kota.

6. Di hari biasa (weekdays) tamu yang datang ke Kayu Arum Resort cenderung memenuhi semua outlet dari restaurant, spa, bar, gym, kamar, meeting room, pool. Serta di akhir pekan (weekend) tamu yang sering hadir adalah mereka yang melakukan paket weeding, paket prewedding, keluarga yang sedang berlibur.

7. Tamu yang mengisi kamar (room) kebanyakan adalah keluarga (family), couple; restaurant lebih kepada tamu umum; bar & lounge cenderung pada eksekutif muda; pool & spa lebih kepada wisatawan domestik.

8. Dari awal hingga sekarang hotel Kayu Arum Resort melakukan promosi melalui media cetak, radio, dan internet (online).

1.1.2. Pembuatan Konsep

Melalui hasil riset yang telah diperoleh, penulis mulai merancang sebuah konsep video company profile sebuah hotel. Penulis mencari refrensi dan melihat video-video hotel yang sudah ada, dimana video-video tersebut rata-rata memiliki konsep yang sama seperti menggambarkan sebuah keluarga/pasangan yang sedang melakukan bulan madu atau yang sedang melakukan perjalanan bisnis dan hotel tersebut sebagai tempat transit. Dan model tersebut melakukan proses dari check in hotel, masuk kamar,

(4)

melakukan gym, renang, dinner dan hingga esok harinya mereka check out dari hotel.

Dari video-video yang sudah ada, tidak memiliki detail shot seperti halnya memperlihatkan proses hotel yang menyiapkan persiapan dinner, tidak memiliki info detail nama ruangan, dan masih banyak lagi. Melihat hal tersebut penulis akhirnya membuat konsep yang berbeda dan tidak sama pada umumnya, dalam pembuatan konsep penulis menggunakan 8 model dan diletakkan dalam scene yang berbeda-beda. Kemudian disetiap ruangan penulis juga menambahkan infografis agar video tersebut lebih hidup, serta penulis membuat konsep memperlihatkan detail dalam setiap scene video. Setelah konsep terbentuk, penulis melakukan riset lagi ke hotel Kayu Arum Resort yaitu penulis berada di hotel Kayu Arum Resort selama 1 hari mulai jam 7 pagi hingga jam 7 malam untuk mengamati objek-objek yang akan diambil gambarnya serta melihat arah cahaya matahari guna mendapatkan hasil gambar video yang maksimal.

Dari hasil riset dilapangan secara langsung dan mendapatkan sebuah ide konsep alur cerita video company profile, penulis membuat storyline dan storyboard agar lebih memudahkan penulis saat melakukan produksi nantinya.

Pada proses produksi penulis berperan sebagai sutradara, cameramen, dan penata cahaya sebagai orang utama yang bertanggungjawab dan sangat dituntut kehandalannya untuk mencapai proses produksi yang baik. Ide konsep yang telah penulis buat setelah disepakati bisa menjadi berbeda dengan kondisi lapangan. Perubahan cuaca dan waktu produksi terkadang menjadi kendala karena pada saat proses produksi hal yang paling memakan waktu ialah pengaturan cahaya letak lampu, karena proses produksi sebagian besar dilakukan didalam ruangan.

(5)

1.1.3. Pembuatan Storyline

Storyline Video Promotion Company Profile Kayu Arum Resort Venue  : Kayu Arum Resort   Director  : N Hasan  Lighting  : Assistant Crew  Talent  : 6 Model  Editor  : N Hasan  Spv Editing  : Jati Kayu Arum, Stanza Rizki (ex‐manager spv editor promotion net tv)  Format Frame : Cinematic HD 1280x720  Music   : Instrumental Orchestra  Duration  : 00:04:15”    

Ide cerita video company profile Kayu Arum Resort ini mempunyai alur cerita dimulai dari keramah tamahan yang ditunjukan oleh bagian receptionis dengan senyum dan melakukan sapa. Kemudian dilanjutkan dengan menunjukkan Lounge (Ashoka Terrace) dan ada kegiatan di tempat tersebut, setelah menunjukkan Ashoka Terrace dilanjutkan dengan gambar view panorama Kayu Arum Resort dan mulai memasuki kamar-kamar yang disediakan oleh hotel. Kamar yang ditunjukkan mulai dari kelas standart hingga suite dan disetiap kamar yang diperlihatkan juga diberi infografis tentang harga kamar sekaligus kelas kamar tersebut agar calon konsumen yang melihat mendapatkan informasi yang detail. Pembuatan video company profile ini juga menunjukkan fasilitas yang disediakan oleh Kayu Arum Resort seperti menunjukkan Jodhipati Hall (Hall Room), meeting room, kolam renang, gym (healthy club), spa, restaurant. Di akhir video ini akan ditutup dengan food menu plating pada saat adegan dinner di restaurant, kemudian muncul logo Kayu Arum Resort.

Scene Video Supers Duration

Opening Establish beauty shot Kayu Arum Resort

  00:00:10” 

Highlight Kayu Arum Resort 00:00:15” 

Lobby  Beauty shot lobby, entrance scene

 Menunjukkan keramahan dari receptionist

 

(6)

Lounge

 Establish Ashoka Terrace

 Menunjukkan kegiatan yang ada di meja bar dengan 2 model yang sedang berbincang

 Grafis Ashoka Terrace

  00:00:15” 

Establish panorama Kayu Arum Resort 00:00:05” 

Room

 Establish “Damar Room” (standard class) twin bed

 Beauty shot view Damar Room

 Establish “Damar Room” (standard class) single bed

 Beauty shot view Damar Room  Establish “Mahoni Room” (executive

class)

 Beauty shot view Mahoni Room

 Establish “Mindi Room” (deluxe class)  Beauty shot view Mindi Room

 Establish “Jati Room” (suite class)  Beauty shot view Jati Room

 Grafis Damar Room  Grafis Mahoni Room  Grafis Mindi Room  Grafis Jati Room dan harga kamar 00:01:40” 

Establish panorama Kayu Arum Resort 00:00:05”

Hall & Meeting

room

 Establish Meeting Room  Beauty shot view meeting room  Detail shot meeting room  Establish Jodhipati Hall  Beauty shot view jodhipati hall  Detail shot jodhipati hall

 Grafis Meeting Room  Grafis Jodhipati Hall 00:00:15”

Establish panorama Kayu Arum Resort 00:00:05”

(7)

Pool  Beauty shot 1 model yang sedang renang  Beauty shot model yang mengambil

minuman di tepi kolam renang Healthy

Club

 Establish Health Gym

 Shot view 2 model yang sedang melakukan olah raga treadmill

00:00:10”

Spa

 Establish tulisan Kayu Arum Spa  Beauty shot receptionist Spa room  Shot view Spa room

 Beauty shot 1 model yang sedang dipijit

00:00:20”

Restaurant

 Establish view restaurant  Shot view restaurant dari dalam

 Beauty shot meja restaurant yang sudah ditata

 Beauty shot plating desert

 Beauty shot gelas yang diisi dengan Wine  Establish 2 model yang sedang melakukan

dinner

 Beauty shot pelayan yang mengantarkan menu desert

00:00:20”

Closing  Blank space dan muncul logo kayu arum

 Grafis logo Kayu Arum lengkap dengan alamatnya 00:00:10”

(8)

1.2. Produksi

Sebelum melakukan proses produksi, penulis terlebih dahulu bertemu dengan pihak management Kayu Arum Resort untuk membicarakan konsep serta menjelaskan hal-hal penting apa saja yang harus disiapkan oleh pihak hotel dalam video promotion tersebut. Serta dalam meeting tersebut penulis juga menunjukkan foto beberapa model yang akan mengisi dalam scene video. Pada saat penulis menunjukkan foto 7 model (3 model professional, 4 model lokal) dan penulis mengalami kendala yaitu, 5 dari 7 model yang diajukan penulis ditolak oleh pihak management hotel Kayu Arum Resort dengan alasan model-model yang diajukan penulis terlalu berwajah oriental semua dan pihak management minta agar diganti. Akhirnya penulis mencari 5 model lagi dan memilih yang sesuai dalam setiap scene video, pada saat penulis menunjukkan 5 foto model yang baru kepada pihak management ternyata masih ditolak dengan alasan jangan menggunakan model yang kurus serta jangan ada yang memiliki brewok. Karena penulis dalam pengerjaan video company profile ini terkendala oleh biaya, penulis menyampaikan kepada pihak management jika tidak bisa memakai model professional semua dalam setiap scene seperti yang diminta oleh pihak management dalam pengerjaan video tersebut, akhirnya pihak management menyetujui 5 model terakhir yang diajukan oleh penulis.

Dalam produksi video promotion company profile ini dilakukan oleh enam orang dan berjalan selama satu minggu dalam pengambilan gambar. Pada tahap ini penulis pemegang penuh kendali sebagai sutradara, pengatur letak cahaya, cameramen, sedangkan untuk proses eksekusi penulis dibantu oleh lima asisten dalam meletakkan posisi lampu yang digunakan. Selama proses produksi berlangsung, penulis berhak melakukan penambahan maupun pengurangan dalam scene, tanpa merubah konsep yang telah dibuat penulis.

Pada saat proses produksi penulis mengalami berbagai kedala dan melakukan perubahan dimana perubahan tersebut dilakukan karena menyesuaikan keadaan lapangan yang tidak menentu, seperti pengambilan gambar yang melenceng dari waktu yang ditentukan, perubahan cuaca, waktu yang dimiliki asisten lampu karena beberapa asisten lampu adalah mahasiswa yang masih

(9)

memiliki jadwal kuliah, dan jumlah lampu yang dimiliki oleh penulis hanya membawa total 5500Watt serta pada saat proses produksi ada 2 lampu yang putus (mati). Adapun langkah yang ditempuh penulis untuk mengatasi berbagai kendala tersebut yaitu penulis berdiskusi dengan asisten untuk membicarakan waktu yang melenceng dalam proses produksi. Karena pada awalnya jadwal produksi dijadwalkan selama 4 hari tetapi akhirnya menjadi 7 hari proses produksi, karena jam produksi dilakukan dari pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 malam. Hal ini mengingat produksi yang dibuat hanya dilakukan oleh 6 orang saja, 1 orang yaitu penulis sebagai komando dalam produksi dan 5 orang asisten lampu yang beberapa orang asisten lampu adalah mahasiswa yang masih memiliki jam kuliah.

Selain dari jadwal yang direncanakan dalam pengambilan gambar, ada juga pengambilan gambar yang dilakukan tanpa perancanaan, misalnya: pengambilan gambar time-lapse. Karena dalam pengambilan gambar time-lapse penulis melihat cuaca, langit, serta awan untuk mendapatkan hasil yang bagus, disebabkan dalam proses pengambilan gambar time-lapse penulis lebih mengandalkan available light untuk mendapatkan hasil yang natural. Alat-alat yang digunakan penulis dalam proses produksi ini yaitu Canon DSLR 600D, lensa L-Series 17-40mm F 2.8, Sigma 10-22mm F 2.8, Tokina 10-20mm F 3.5-4.5, 50mm manual F 1.7, slider, tripod camera, tripod lampu 9 buah, 4 lampu 1000W, 3 lampu 500W.

1.3. Pasca Produksi

Setelah menyelesaikan serangkaian proses dari pra produksi dan produksi, akhirnya tiba saatnya proses pasca produksi yaitu editing. Pada proses ini, penulis sekaligus sebagai editor melakukan sistem standart dan aturan dalam editing. Karena mengingat video yang dibuat adalah video company profile sebuah hotel, penulis tidak memakai lagu yang sudah memiliki hak cipta yang tidak dipakai begitu saja melainkan penulis membeli lagu karena penulis menghindari dari penuntutan hak cipta lagu. Selain itu, penulis melakukan proses editing dengan panduan storyline dan storyboard yang telah dibuat untuk menata gambar. Dalam

(10)

proses editing “Video Promotion Company Profile Kayu Arum Resort” ini, penulis meminta saran kepada mantan manajer spv editor promotion NET TV.

Beberapa kegiatan dalam tahapan pasca produksi “video promotion company profile kayu arum resort” diantaranya adalah:

 Import File:

Proses editing ini menggunakan software editing Adobe Premiere Pro CS 6 dan Adobe After Effect Pro CS 6 dengan tahapan offline hingga finishing frame. Semua video yang akan ditata dari frame awal hingga frame akhir di-import ke dalam software Adobe Premiere Pro CS 6 dan import file music yang akan gunakan sebagai backsound video

Gambar 1.

Import File Video ke Adobe Premiere Pro CS 6

o Editing:

Dalam proses ini penulis menata gambar dari frame awal hingga frame akhir, dan melakukan cut to cut pada file video serta editor menambahkan fade-in dan fade-out sesuai dengan perpindahan gambar yang diperlukan dari frame satu ke frame lainnya. Kemudian untuk membuat kerja lebih ringan komputer dalam melakukan proses editing, penulis juga melakukan pre-render, yaitu proses yang

(11)

dilakukan sebelum final render. Proses pre render ini juga berpengaruh dalam proses final render nanti, karena pada saat final render nanti akan lebih cepat prosesnya

Gambar 2.

Menata gambar file video di Adobe Premiere Pro CS 6 dengan melakukan cut to cut serta menambahkan fade in dan fade out pada frame video

Gambar 3.

(12)

o Typography:

Pada proses editing ini penulis membuat teks tipografi untuk menambah aksen dalam video, sehingga video terlihat lebih hidup dan lebih bervasiasi

Gambar 4.

Proses pembuatan teks typography dengan menggunakan Adobe After Effect Pro CS 6

(13)

o Final Render:

Setelah semua file video, music, typography selesai di edit, penulis melakukan proses paling akhir yaitu menggabungkan semua file menjadi satu file video yang utuh dengan format file video H.264 resolusi HD 1280x720p

Gambar 5. Final Render

Referensi

Dokumen terkait

Substitusi tumpi fermentasi sebagai pakan tambahan tunggal (P2) menghasilkan PBBH sebesar 0,4 kg; berada dibawah target yang diharapkan yaitu sebesar 0,5-0,6 kg..

pokok) pada saat harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjual kembali pada saat harganya lebih mahal. 7) Taghrir, yaitu upaya mempengaruhi orang lain, baik

Tidak ada hubungan tingkat stres dengan konsumsi makan, konsumsi makan yang dilihat dari asupan energi (p = 0,669), asupan protein (p = 0,445), asupan lemak (p = 0,691)

Analisa Lahan terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan, RDTR Kawasan Pendukung Pelabuhan Tanjung Api Api, Feasibility Study Kawasan Ekonomi Khusus

Prosesnya pertama lembar-lembar majalah yang sudah di cetak akan dibawa ke proses jahit, kemudian operator akan menyusun lembar-lembar majalah sesuai dengan urutan halamanya

VO-SOT adalah format berita TV yang memadukan antara Voice Over dengan Sound On Tape. Lead in atau isi tubuh berita dibacakan presenter, tetapi pada akhir berita

Dosen menyimpulkan materi yang telah disampaikan dilanjutkan pertanyaan tentang materi yang disampaikan dan memberi tugas pembuatan makalah aplikasi sensor tekanan Menyimak dan

Untuk Kantor Akuntan Publik bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja auditor yang sangat dipengaruhi oleh kompetensi, independensi mental attitude dari para auditor