• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT LAPORAN TAHUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT LAPORAN TAHUNAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

2014

(2)

1 | P a g e

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan ridhoNYA, Sekretariat Komisi Informasi Pusat dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Program Kegiatan dan Anggaran Tahun 2014 sebagai implementasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Laporan Tahunan Monev Pelaksanaan Program Kegiatan dan Anggaran Tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta pelaksanaan rencana kerja (Renja) serta menggambarkan keberhasilan pencapaian sasaran strategis selama tahun 2014.

Diharapkan Laporan Tahunan Monev ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan untuk perbaikan peningkatan kinerja seluruh jajaran di lingkungan Sekretariat Komisi Informasi Pusat, baik Pimpinan maupun Staf, pada masa yang akan datang.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran Sekretariat Komisi Informasi Pusat, baik Pimpinan maupun Staf, yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Pemerintah.

Jakarta, Desember 2014 Sekretaris Komisi Informasi Pusat

(3)

2 | P a g e

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Maksud dan Tujuan 3

B. Dasar Hukum 3

C. Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi 4

D. Sumber Daya Manusia 5

BAB II RENCANA PROGRAM KEGIATAN DAN ANGGARAN 7 1. Penanganan Sengketa Informasi Publik Sesuai UU No. 14 Tahun 2008 7 2. Pelaksanaan Edukasi dan Advokasi Keterbukaan Informasi Publik 8 3. Penguatan Kelembagaan PPID dengan Komisi Informasi 8

4. Layanan Perkantoran 9

5. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 10

6. Pengadaan Fasilitas Perkantoran 10

BAB III REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN 11

A. Program Penanganan Sengketa Informasi Publik 11

B. Program Pelaksanaan Edukasi dan Advokasi 18

C. Program Kelembagaan PPID dengan Komisi Informasi 24

D. Layanan Perkantoran 31

E. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 34

F. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 34

G. Realisasi Anggaran

BAB IV PENUTUP 36

A. Kendala-kendala 36

B. Kesimpulan 36

C. Saran/ Langkah Tindak Lanjut 36

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Realisasi Anggaran 2. Realisasi Fisik 3. Realisasi Kinerja

(4)

3 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan

Dalam rangka menjamin terwujudnya capaian kinerja sasaran Sekretariat Komisi Informasi Pusat, maka perlu dilakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap pelaksanaan program kegiatan dan anggaran tahun 2014.

Monev dimaksudkan untuk mengetahui informasi sekaligus media informasi atau penjelasan secara rinci tentang segala upaya yang telah dilakukan dalam pelaksanaan program kegiatan dan anggaran.

Tujuan Monev, antara lain adalah :

1. Sarana evaluasi seluruh aktivitas Komisi Informasi Pusat

2. Mencari solusi terhadap permasalahan yang memerlukan penyelesaian

3. Mendapat tanggapan, informasi dan pemikiran atau saran-saran.

B. Dasar Hukum

Landasan Hukum dari Penyusunan Laporan Monev ini adalah:

1. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 3. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

4. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

(5)

4 | P a g e

C. Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi

1. Tugas

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 11/Per/M.Kominfo/03/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Informasi Pusat, tugas Sekretariat Komisi Informasi Pusat adalah melaksanakan dukungan teknis dan administratif kepada Komisi Informasi Pusat dalam menyelenggarakan tugas, fungsi, dan kewenangannya.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Komisi Informasi Pusat memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program

b. Penyediaan dukungan administratif pelayanan pengaduan dan penyelesaian sengketa informasi publik

c. Pelaksanaan tugas ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan

d. Penyiapan bahan dokumentasi dan kepustakaan

3. Susunan Organisasi

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, Sekretariat Komisi Informasi Pusat memiliki susunan organisasi sebagai berikut (lihat bagan struktur):

a. Bagian Perencanaan, yang terdiri dari Sub Bagian Program dan Suba Bagian Evaluasi dan Pelaporan;

b. Bagian Adminitrasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa, yang terdiri dari Sub Bagian Administrasi Pengaduan Sengketa dan Sub Bagian Administrasi Penyelesaian Sengketa;

c. Bagian Umum, yang terdiri dari Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Tata Usaha dan Perlengkapan

d. Kelompok Jabatan Fungsional

(6)

5 | P a g e

Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Komisi Informasi Pusat Berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo No. 11/Per/M.Kominfo/03/2011

D. Sumber Daya Manusia

Pada Tahun 2014 Sekretariat Komisi Informasi Pusat memiliki kekuatan personalia atau pegawai sebanyak 71 orang. Jumlah pegawai tersebut terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS), dengan rincian sebagai berikut:

1. Pegawai Negeri Sipil berjumlah 18 orang yang terdiri atas:

a. Sekretaris = 1 orang

b. Kepala Bagian = 3 orang

c. Kepala Subbagian = 6 orang

d. Staf Fungsional Umum = 8 orang

KOMISI INFORMASI PUSAT SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN ADMINISTRASI PENGADUAN DAN PENYELESAIAN

SENGKETA SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN

SUB BAGIAN ADMINITRASI PENGADUAN SUB ADMINISTRASI PENYELESAIAN SENGKETA BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN TATA USAHA DAN

PERLENGKAPAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(7)

6 | P a g e

2. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil berjumlah 53 orang yang terdiri atas :

a. Komisioner = 7 orang

b. Tenaga Ahli = 5 orang

c. Asisten Ahli = 7 orang

d. Sekretaris Ketua = 1 orang

e. Sekretaris Wakil Ketua = 1 orang f. Pengelola Data Informasi = 2 orang

g. Staf Administrasi = 14 orang

h. Satuan Pengamanan = 3 orang

i. Pengemudi = 10 orang

j. Pramubakti = 3 orang.

Berdasarkan strata pendidikan, dari jumlah PNS sebanyak 18 orang yang berpendidikan S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 8 orang, D3 sebanyak 2 orang, dan sisanya sebanyak 4 orang berpendidikan SLTA. Sementara dari jumlah Non PNS sebanyak 53 orang, yang berpendidikan S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 7 orang, S1 sebanyak 19 orang dan umumnya berlatar belakang jurusan ilmu hukum dan komunikasi. Selebihnya dengan jumlah 26 orang sebagian besar berpendidikan SLTA dan SLTP.

(8)

7 | P a g e

BAB II

RENCANA PROGRAM KEGIATAN DAN ANGGARAN

Pada tahun 2014 Sekretariat Komisi Informasi Pusat mendapat alokasi pagu anggaran sebesar Rp. 14.366.700.000,- (Empat belas milyar tiga ratus enam

puluh enam juta tujuh ratus ribu rupiah). Seluruh pagu anggaran tersebut

dialokasikan dalam 6 (enam) output atau program kegiatan sebagai berikut :

1. Penanganan Sengketa Informasi Publik Sesuai UU No. 14 Tahun 2008

Program Penanganan Sengketa memiliki 5 (lima) komponen kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.709.025.000,- atau 11,9%, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel Kegiatan Penanganan Sengketa Informasi Publik

No Uraian Anggaran

(Rp)

Persentase (%)

1. Penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui ajudikasi dan mediasi di luar Jakarta

1.013.345.000 7,05

2. Penyelesaian Sengketa Informasi melalui ajudikasi dan mediasi di Jakarta

58.980.000 0,41

3. Pelatihan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik

261.250.000 1,82

4. Kajian Penyelesaian Sengketa dan Diskusi Ahli

286.670.000 2,0

5. Kegiatan Operasional Tim Hukum 88.780.000 0,62

Jumlah Total (Rp) 1.709.025.000 11,9 2. Pelaksanaan Edukasi dan Advokasi Keterbukaan Informasi Publik

(9)

8 | P a g e

Program Edukasi dan Advokasi memiliki 6 (enam) komponen kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.387.820.000,- atau 9,66 % dengan rincian sebagai berikut :

Tabel Kegiatan Edukasi dan Advokasi

No Uraian Anggaran (Rp) Persentase (%)

1. Fasilitasi Jaringan Kerja Komunitas Pemohon dan Pengguna Informasi Publik

163.290.000 1,14

2 Diskusi Publik dan Lomba Karya Tulis Tentang KIP dalam Rangka Right To Know Day

170.470.000 1,19

3. Iklan Layanan Masyarakat (Adventorial dan Radio)

384.400.000 2,67

4. Komunikasi Publik dan Media 470.030.000 3,27

5. Penerbitan Newsletter 106.480.000 0,74

6. Pemantauan Media Cetak dan Online tentang Keterbukaan Informasi Publik

93.150.000 0,65

Jumlah Total (Rp) 1.387.820.000 9,66

3. Penguatan Kelembagaan PPID dengan Komisi Informasi

Program Kelembagaan PPID memiliki 12 (dua belas) komponen kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 2.334.825.000,- atau 16,21% dengan rincian sebagai berikut :

Tabel Kegiatan Penguatan Kelembagaan PPID

No Uraian Anggaran

(Rp)

Persentase (%)

1. Bimtek bagi PPID tentang Pengecualian, Keamanan, dan Pelaporan Informasi

283.340.000 1,93

2. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan UU-KIP di Badan Publik

(10)

9 | P a g e

3. Rakornas Komisi Informasi se-Indonesia 633.495.000 4,41 4. Kerja sama Kelembagaan (MOU) dengan

Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah

28.450.000 0,20

5. Rakernis Komisi Informasi se-Indonesia 84.320.000 0,59 6. Perjalanan Dinas Luar Negeri Untuk

Pengembangan Jaringan dan Kerjasama Komisi Informasi

342.900.000 2,39

7. Penyusunan Laporan KI Pusat 262.020.000 1,82

8. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2015

201.670.000 1,40

9. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Informasi Pusat

179.510.000 1,25

10. Penyelenggaraan Perpustakaan/Kearsipan 15.000.000 0,10

11. Penyusunan Renstra 2015-2019 52.820.000 0,37

12. Pengembangan dan Pengelolaan Website Layanan Informasi

43.200.000 0,30

Jumlah Total (Rp) 2.334.825.000 16,21

4. Layanan Perkantoran

Program Layanan Perkantoran memiliki 2 (dua) komponen kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 8.734.030.000,- atau 60,8% dengan rincian sebagai berikut:

Tabel Kegiatan Layanan Perkantoran

No Uraian Anggaran (Rp) Persentase (%)

1. Belanja Gaji dan Tunjangan 4.403.550.000 30,7

2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

4.330.480.000 30,1

(11)

10 | P a g e

5. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Program Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi memiliki 2 (dua) komponen kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 148.000.000,- atau 1,03% dengan rincian sebagai berikut:

Tabel Kegiatan Pengadaan Perangkat Pengolah Data

No Uraian Anggaran

(Rp)

Persentase (%)

1. Pengadaan Alat Pengolah Data 93.000.000 0,65

2. Infrastruktur Komisi Informasi Pusat 55.000.000 0,38

Jumlah Total (Rp) 148.000.000 1,03

6. Pengadaan Fasilitas Perkantoran

Program Pengadaan Inventaris Kantor memiliki 1 (satu) komponen kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 53.000.000,- atau 0,37% dengan rincian sebagai berikut:

Tabel Kegiatan Pengadaan Fasilitas Perkantoran

No Uraian Anggaran

(Rp)

Persentase (%)

1. Pengadaan Inventaris Kantor 53.000.000 0,37

Jumlah Total (Rp) 53.000.000 0,37 .

(12)

11 | P a g e

BAB III

REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

A. PROGRAM PENANGANAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK 1. Penyelesaian Sengketa Informasi Publik

1.1 Jumlah Register Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi. Jumlah permohonan yang teregister setiap bulannya di tahun 2014 termuat dalam statistik pada Grafik 1. Jumlah total permohonan pada tahun 2014 adalah sebanyak 1354 permohonan.

Grafik 1. Jumlah Register Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Per Tahun 2014

Jumlah permohonan pengaduan penyelesaian sengketa pada tahun 2014 merupakan tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun permohonan tersebut didominasi oleh 1 (satu) Pemohon, yaitu Muhammad Hidayat S dengan menggunakan nama pribadi Pemohon selaku warga Negara Indonesia dan atau

menggunakan nama Kelompok Mata Umat, Perkumpulan Mata Umat, Pergerakan Mata Umat, Sahabat Muslim, Sahabat Muslim Indonesia dan Perkumpulan Sahabat Muslim Indonesia. Dari 1354 permohonan penyelesaian sengketa, 1209 diantaranya adalah permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang sama.

(13)

12 | P a g e

Berdasarkan grafik di atas terlihat adanya fluktuasi permohonan yang tidak merata pada setiap bulannya. Jumlah permohonan tertinggi terjadi pada bulan September 2014 dengan 463 permohonan.

1.2 Rekapitulasi Penyelesaian Sengketa

Selam tahun 2014 Komisi Informasi Pusat hanya berhasil menyelesaikan sebanyak 123 kasus sengketa, dengan rincian 79 sengketa di dalam kota dan 44 sengketa di luar kota, sepert terlihat pada Tabel 1. Klasifikasi penyelesaian meliputi : Putusan Ajudikasi, Sepakat Mediasi, Penetapan/Pencabutan, dan Pembetalan Registrasi. Dari 123 Sengketa Informasi Publik yang berhasil diselesaikan selama tahun 2014, sebanyak 10 kasus dari register tahun 2012, 74 kasus dari register tahun 2013, dan sebanyak 39 kasus dari register tahun 2014. Artinya dari 1354 kasus register tahun 2014, baru 39 kasus yang dapat diselesaikan.

Tabel 1. Jumlah Sengketa Yang diselesaikan Pada Tahun 2014

Penyelesaian Dalam Kota Luar Kota Jumlah Putusan Ajudikasi 55 28 83

Sepakat Mediasi 12 5 17

Penetapan/Pencabutan 12 - 12

Pembatalan Registrasi - 11 11

Jumlah 79 44 123

Data penyelesaian sengketa tahun 2010 s/d 2014 :

Tahun Jumlah Penyelesaian Sengketa

2010 51

2011 186

2012 237

2013 125

2014 123

1.3 Jumlah Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik per tahun

(14)

13 | P a g e

Selama tahun 2010 – 2014 terdapat 2549 permohonan sengketa yang diajukan kepada Komisi Informasi Pusat. Sebagaimana terlampir dalam

Tabel.2.

Tabel. 2. Jumlah Sengketa Informasi per Tahun

Tahun Jumlah Permohonan Sengketa

2010 76 2011 419 2012 323 2013 377 2014 1354 TOTAL 2549

Dengan demikian sampai dengan akhir tahun 2014, jumlah beban sengketa sebanyak 1827 kasus atau 71,68%.

Grafik 2. Penyelesaian Sengketa Informasi Hingga 2014

2. Konsinyering Penyusunan Modul Pelatihan PSI

Kegiatan Konsinyering ini dilakukan untuk menyusun Modul Pelatihan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (PSIP). Kebutuhan akan modul memang diperlukan sebagai langkah penyeragaman Hukum Acara di seluruh Komisi Informasi. Konsinyering Penyusunan Modul Pelatihan PSIP dilaksanakan di Hotel Permata Garden, Bandung pada tanggal 18 s.d 20 Juni

28,32

(15)

14 | P a g e

2014 dengan jumlah peserta 22 orang dengan 3 orang Komisioner dari KI Pusat. Peserta terdiri dari Komisioner, Tenaga Ahli, Asisten Ahli, Staf dan pejabat struktural di Bagian Administrasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa. Pada Konsinyering ini dihasilkan 3 (tiga) Konsep Modul, yaitu Modul Kepaniteraan, Modul Mediasi dan Modul Ajudikasi. Kegiatan sosialisasi ketiga Modul tersebut tidak dilaksanakan.

3. Forum Group Discussion (FGD)

Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik telah mengatur prosedur penyelesaian sengketa di Komisi Informasi, namun pengaturan tersebut belum lengkap dan rinci menjabarkan prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Dalam Peraturan Komisi Informasi (PERKI) Nomor 1 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, masih terdapat beberapa regulasi yang harus diatur sebagaimana perintah Perki 1/2013, diantaranya tentang pemeriksaan setempat, pemeriksaan jarak jauh, mediator pembantu dan lain-lain.

Berdasarkan hal-hal di atas, Komisi Informasi Pusat menyusun beberapa peraturan sebagai bentuk dari amanat Perki 1/2013 dengan meminta masukan-masukan dari ahli di dalam maupun di luar lembaga Komisi Informasi Pusat melalui Focus Group Discusssion (FGD). Kegiatan FGD diadakan selama 4 (empat) kali dengan mengambil beberapa tema, yaitu: 1) Pada tanggal 27 Juni 2014 di Hotel Paragon Jakarta, dilaksanakan FGD

tentang Pemeriksaan Setempat dalam Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Dalam FGD tersebut yang menjadi Narasumber adalah Dyah Aryani Komisioner KI Pusat, IIm Zovito Simanungkalit (praktisi Hukum), dan Yoni Agus Setyono dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Jumlah peserta sebanyak 15 orang, yang berasal dari Komisioner, TA, AA Komisi Informasi Pusat serta Komisioner Komisi Informasi Provinsi. Kegiatan ini menghasilkan Draft Peraturan Komisi Informasi Pusat tentang Pemeriksaan Setempat.

(16)

15 | P a g e

2) Pada tanggal 10 Juli 2014 di Hotel Red Top Jakarta, dilaksanakan FGD tentang Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Jarak Jauh (Teleconference) dengan Narasumber Syaiful Arif, Hakim Pengadilan Tinggi Negeri. Jumlah peserta sebanyak 15 dari Komisioner, TA, AA Komisi Informasi Pusat serta Komisioner Komisi Informasi Provins. Kegiatan ini menghasilkan Draft Rancangan Peraturan Komisi Informasi tentang Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Jarak Jauh.

3) Pada tanggal 11 Juli 2014 di Hotel Red Top Jakarta, dilaksanakan FGD tentang Mediator Pembantu dengan Narasumber Wiwie Awiyati dari

Indonesian Institute

for Conflict Transformation. Jumlah Peserta sebanyak 13 orang dari

Komisioner, TA, AA Komisi Informasi Pusat serta Komisioner Komisi Informasi Provinsi. Kegiatan ini menghasilkan Draft Rancangan Peraturan Komisi Informasi tentang Mediator Pembantu.

4) Pada tanggal 17 Juli 2014 di Hotel Red Top Jakarta, dilaksanakan FGD tentang Badan Hukum dan Badan Publik sebagai Pemohon dalam perspektif UU KIP dengan Narasumber Paulus Wijayanto, perancang UU KIP dan Nur Ali, Kasubdit Badan Hukum Direktorat Perdata KemenkumhamPeserta sebanyak 13 orang dari Komisioner, TA, AA Komisi Informasi Pusat serta Komisioner Komisi Informasi Provinsi. Keempat kegiatan FGD tersebut menghasilkan draft Rancangan Peraturan Komisi Informasi yang kemudian disampaikan kepada Komisi Informasi Provinsi melalui Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasi se-Indoensia pada September 2014 untuk mendapat masukan dari Komisioner Komisi Informasi Provinsi se-Indonesia.

4. Forum Rakernis Sinkronisasi Komisi Informasi

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24-26 Juni 2014di Hotel Mercure Jakarta. Hadir sebanyak 70 orang, 26 orang diantaranya dari KI Pusat yang terdiri dari 7 Orang Komisioner Komisi Informasi Pusat serta TA, ,AA, Sekretariat. Selebihnya berasal dari 24 KI Provinsi. Output sari kegiatan ini tersusunnya draft hasil pembahasan atas permasalahan yang dihadapi oleh Komisi

(17)

16 | P a g e

Informasi yang akan disepakati dalam Rapat Koordinasi Nasional; tersusunnya naskah kesepakatan atas permasalahan yang dihadapi oleh Komisi Informasi yang akan disepakati dalam Rapat Koordinasi Nasional.

4.1.1 Sosialisasi Panduan Administrasi Penyelesaian Sengketa di Makassar dan Medan

Sebagai tindak lanjut dari pembuatan Modul Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang terdiri dari 3 (tiga) Modul yaitu: Modul Kepaniteraan, Mediasi dan Ajudikasi, maka modul tersebut sesuai dengan program yang telah terencana disosialisasikan ke Komisi Informasi Provinsi yang lokasinya di dua kota yaitu Makasar dan Medan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana.

5. Review PSI dan Diskusi Ahli

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2014 di Hotel Oria Jakarta. Adapun yang menjadi objek bahasan adalah Peraturan Komisi Informasi (PERKI) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, dengan maksud untuk memperoleh gambaran terhadap implementasi peraturan tersebut. Narasumber dari unsur Termohon (Badan Publik), yaitu Heri Setiawan dari PPID Kementerian Keuangan, unsur Pemohon Ucok Sky Khadafi selaku Koordinator Seknas Fitra, dan Yhannu Setyawan Komisioner KIP. Peserta berjumlah 20 peserta orang, yang terdiri dari Komisioner, TA, AA Komisi Informasi Pusat, dan Komisioner Komisi Informasi Provinsi.

6. Operasional Tim Hukum

Tim Hukum bertugas untuk melakukan pendampingan sekaligus mewakili kepentingan hukum Komisi Informasi Pusat di pengadilan. Selain itu, Tim Hukum juga memberikan konsultasi kepada masyarakat terkait dengan implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik. Kegiatan ini bersifat rutinitas setiap tahun, yang dilakukan oleh Tenaga Ahli dan Asisten Ahli Komisi Informasi Pusat yang berlatar belakang pendidikan ilmu hukum. Beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pendampingan Sengketa/Perkara di Pengadilan

Sepanjang tahun 2014, Tim Hukum melakukan proses pendampingan sengketa/perkara di pengadilan antara lain sebagai berikut:

(18)

17 | P a g e

No Nomor Perkara Pemohon Hasil

1. 401/PDT.G/2013/PN.JKT.P ST

PT. BNI Syariah Gugatan PT. BNI Syariah 2. 0424/VI/KIP-DKI-PS/2013 Perkumpulan Sahabat Muslim Putusan Sela 3. 0431/VII/KIP-DKI-PS/2013 Perkumpulan Sahabat Muslim Masih Berlanjut 4. Jambi Corruption Watch Judicial Review di Mahkamah Agung

tentang Legal Standing

Pemohon. Masih

Berlanjut

b. Konsultasi kepada Masyarakat sebagai Bentuk Implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

Tim Hukum melakukan pelayanan berupa konsultasi kepada masyarakat sebagai bentuk implementasi UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Melalui konsultasi tersebut diharapkan masyarakat menjadi paham akan hak-hak konstitusional yang berhubungan dengan informasi dan semakin memahami tugas Komisi Informasi. Selama tahun 2014 jumlah pelyanan sebanyak 27 kali, dengan rincian sebagai berikut :

No Bulan Jumlah Konsultasi

1 Januari 0 2 Februari 1 3 Maret 1 4 April 1 5 Mei 3 6 Juni 1 7 Juli 3 8 Agustus 6 9 September 3

(19)

18 | P a g e

10 Oktober 8

11 November 0

12 Desember 0

TOTAL 27

B. PROGRAM PELAKSANAAN EDUKASI DAN ADVOKASI

Komisi Informasi Pusat memiliki peran dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan advokasi tentang keterbukaan Informasi Publik kepada masyarakat dan Badan Publik. Peran ini sangat membantu masyarakat untuk mengetahui tata cara mengakses Informasi Publik dekaligus Badan Publik dapat meningkatkan kualitas layanan informasi publik

Dengan adanya tata kelola yang baik dalam memberikan pelayanan Informasi Publik, maka masyarakat dapat lebih mudah dalam mengakses Informasi Publik. Bersamaan dengan itu, dilakukan juga advokasi kepada masyarakat, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan Badan Publik tentang masalah-masalah atau kendala yang dihadapi dalam kaitannya dengan UU Keterbukaan Informasi Publik.

Langkah-langkah sosialisasi, edukasi, dan advokasi tersebut berguna untuk mempengaruhi dan mendorong masyarakat dan Badan Publik dalam implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Untuk itu kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Fasilitasi Jaringan Kerja Komunikasi Pemohon dan Pengguna Informasi Publik

Dalam pelaksanaan Fasilitas Jaringan Kerja Komunikasi telah dilaksanakan sebanyak 3 kali, yakni;

a. Di Banjarmasin pada tanggal 20 Juni 2014 dengan Narasumber Fahrianoor S.Ip (Praktisi) dan Rumadi (Komisioner KIP).

b. Di Jambi pada tanggal 1 September 2014 dengan Narasumber Henny S Widyaningsih (Komisioner KIP), Fikri Riza (Komisioner KI Jambi), dan Bambang Hardi Winata (Sekretaris KIP).

(20)

19 | P a g e

c. Di Cirebon pada tanggal 4 September 2014 dengan Narasumber Akbaruddin S.Sos, M.Si (Komisioner Kota Cirebon), dan Rumadi (Komisioner KIP).

Peserta dari kegiatan tersebut berasal dari unsur LSM, Organisasi Pers, Mahasiswa dan Badan Publik Acara ini sangat diminati oleh peserta, karena ada kalangan yang baru mengetahui bagaimana tata cara dalam memperoleh informasi dan proses penyelesaian sengketa informasi di Komisi Informasi.

Hasil yang diharpkan dari kegiatan ini, antara lain adalah:

1. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat (peserta) dalam menggunakan haknya atas akses informasi;

2. Meningkatnya pemahaman bagi Pemohon Informasi untuk melakukan permohonan informasi ke Badan Publik sehingga dapat berjalan sesuai ketentuan;

3. Terwujudnya jaringan kerja sama antara komunitas masyarakat, LSM, Organisasi Kemahasiswaan sebagai Pengguna dan Pemohon Informasi.

2. Diskusi Publik dan Lomba Karya tulis Tentang KIP Dalam Rangka Right To Know Day

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengadvokasi Badan Publik untuk mengimplementasikan UU KIP secara optimal, menguatkan komitmen bersama akan pelaksanaan UU KIP dan mencapai dukungan penuh dari Pemerintah agar konsisten dalam melaksanakan penyelenggaraan negara yang baik, transparan dan akuntabel. Kegiatan lomba karya tulis ini dilaksanakan tanggal 1 September 2014 dan berakhir sampai dengan 22 September 2014. Kegiatan ini diberi nama Lomba Penulisan Keterbukaan Informasi Publik bagi Jurnalis dan Masyarakat Umum. Dewan Juri berjumlah 3 (tiga) orang, yaitu Eko Maryadi (Ketua AJI/Aliansi Jurnalis Independen), Rumadi (Komisioner KI Pusat), dan Abdulhamid Dipopramono (Ketua KI Pusat). Pemenang dalam Lomba Penulisan Keterbukaan Informasi adalah sebagai berikut:

1. Dadang Kusnandar 2. Rojiful Mamduh 3. Inosensius Jemabut

(21)

20 | P a g e

Dalam Lomba ini dibuat beberapa ketentuan, antara lain : hasil karya tulis bukan plagiat dan harus sudah dimuat di media massa cetak baik dalam bentuk opini maupun berita. Adapun aspek-aspek yang dinilai pada tahap pertama dengan bobot 80% adalah :

1. Orisinalitas ide/gagasan dan kreativitas penulis 2. Akurasi dan keresmian sumber data

3. Teknik penulisan: a) Gaya Bahasa b) Ejaan

c) Logika Kalimat

4. Kedalaman topik yang dibahas

Sedngkan aspek-aspek yang dinilai pada tahap kedua dengan bobot 20% adalah :

1. Kompatibilitas tulisan dengan yang disampaikan 2. Body language

3. Teknik Penyampaian

Lomba ini diumumkan melalui pamflet dan website komisiinformasi.go.id dan penyerahan hadiah pemenang dilakukan dalam rangkaian memperingati Hari Hak Untuk Tahu se-dunia pada tanggal 28 September 2014 di Gelora Bung Karno Jakarta, yang bekerjasama dengan Ditjen IKP Kementerian Kominfo. Hasil yang diharapkan dari kegiatan lomba penulisan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat terutama peserta lomba tentang Keterbukaan Informasi Publik.

3. Iklan Layanan Masyarakat (Advetorial dan PSA)

Iklan Layanan masyarakat ini dilaksanakan melalui Radio dan media cetak. Untuk radio dilaksanakan pada bulan Juli 2014 di Radio KBR 68 H berjaringan. Pesan dalam Iklan tersebut berupa tata cara permohonan informasi di badan publik, apa dan siapa PPID Badan Publik dan mengingatkan mengenai Pemeringkatan Keterbukaan Informasi di Badan Publik 2014. Iklan ini bertujuan mengedukasi Masyarakat dan Badan Publik melalui Radio.

Sedangkan untuk media cetak dilaksanakan dalam bentuk advertorial sebanyak tiga kali. Pertama, koran Indopost dan sebanyak dua kali di majalah

(22)

21 | P a g e

Sindo Weekly dengan mengangkat tema hasil Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) dan Hasil Pemeringkatan Badan Publik tahun 2014.

Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, antara lain adalah :

1. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang Keterbukaan Informasi Publik.

2. Masih terbatasnya media cetak dan media elektronik dalam pemasangan iklan layanan masyarakat.

3. Meningkatnya jumlah media untuk penempatan iklan layanan masyarakat tentang .

4. Komunikasi Publik dan Hubungan Media

Kegiatan ini terdiri atas beberapa sub kegiatan yaitu :

a. Dialog Interaktif

 Televisi :

1. 19 November 201 TV ONE dengan Narasumber Abdulhamid Dipopramono (Ketua KI Pusat) dan Direktur PATTIRO

2. 15 November 2014 JAK TV dengan Narasumber Rumadi (Komisioner KI Pusat) & YAPPIKA)

3. 15 Desember 2014 SINDO TV dengan Narasumber Henny S. Wdiayningsih (Komisioner KI Pusat) dan Yudi Pramadi (PPID KEMENKEU))

 Radio :

1. Radio Republik Indonesia Sumatera Barat 24 Mei 2014 dengan Narasumber Bambang Hardi Winata (Sekretaris Komisi Informasi Pusat) dan Tya Tirtasari (Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat))

b. Konferensi Pers

Pada tanggal 18 Maret 2014 diadakan konferensi pers dengan tema “Launching Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2014 tentang Standar Layanan Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilihan Umum”. Narasumber : Ferry Kurnia Rizkiansyah, Yudhariksawan, Dr. Muhammad S.IP, M.Si.

(23)

22 | P a g e

c. Diskusi dengan Media

Kegiatan Komunikasi Publik dan Hubungan Media telah dilaksanakan Komisi Informasi Pusat secara lebih fokus kepada media massa dengan menggelar acara Refleksi Empat Tahun Pemberlakuan UU KIP. Narasumber pemicu diskusi adalah Ketua KIP Abdulhamid Dipopramono dan pakar komunikasi UI Ade Armando, yang dimoderatori Henny S Widyaningsih (Komisioner KI Pusat).

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang tema kegiatan Keterbukaan Informasi Publik yang dilaksanakan.

5. Penerbitan News Letter

Penerbitan News Letter bertitel Majalah Buka! dilaksanakan sebanyak 4 kali :

a. Edisi pertama (Janurai – Maret) diterbitkan bulan April 2014 untuk periode Januari-Maret. Pada edisi ini diangkat tema tentang Pemilu. Komitmen Komisi Informasi Pusat dalam mendukung penyelenggaraan pesta demokrasi yang digelar lima tahunan (Pemilihan Umum) secara jujur, adil dan transparan.sudah tidak lagi diragukan. Komisi Informasi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, antara lain untuk menjamin publik mendapatkan informasi pemilhan umum secara cepat.

b. Edisi kedua (April-Juni) diterbitkan bulan Juli berisi informasi berita KIP selama tiga bulan, masing-masing bulan April, Mei, dan Juni 2014. Tema yang diangkat adalah tentang “Pesta Demokrasi atau Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden”. Dalam laporan utamanya disebutkan pagelaran akbar pesta demokrasi Pemilihan Umum Presiden RI dan Wakil Presiden (Pilpres) sudah di depan mata. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menjadwalkan Pilpres untuk memilih Presiden RI yang ke-7 pada hari Rabu, 9 Juli 2014. Pada hari itulah seluruh rakyat akan menentukan pilihannya, yang berarti nasib bangsa ini lima tahun ke depan.

(24)

23 | P a g e

c. Edisi ketiga (Juli-Agustus) diterbitkan bulan September 2014 bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasi di Mataram. Edisi ini berisi berita kegiatan dan sidang Rakornas Komisi Informasi dengan Laporan utama tentang “Menguatkan Implementasi Keterbukaan Informasi Publik”. Dalam laporan utama diuraikan tentang sejarah pelaksanaan keterbukaan Informasi Publik baik di tingkat nasional maupun tingkat dunia. Peringatan Hari Hak Untuk Tahu pada awalnya dilakukan oleh sejumlah aktivis di Sofia, Bulgaria pada Tahun 2002. Sementara di Indonesia UU KIP baru resmi diundangkan pada 2010 bersamaan dengan terbentuknya Komisi Informasi Pusat..

d. Edisi keempat (Oktober-Desember) terbit pada bulan Desember 2014. Edisi terakhir ini mengangkat tema tentang “Meningkatkan Kualitas Monitoring dan Evaluasi Badan Publik 2014”. Laporan utamanya mengangkat tema mengenai peningkatan kualitas monev Badan Publik 2014. Peningkatakan kualitas monev itu ditunjukkan dengan adanya upaya menyempurnaan sistem penilaian sehingga Badan Publik yang memiliki peringkat teratas benar-benar memiliki kualifikasi pelayanan Informasi Publik yang sangat baik.

6. Pemantauan Media

Pemantauan media merupakan sarana untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi, dalam hal ini pemberitaan mengenai Lembaga Komisi Informasi baik pusat maupun daerah dan pemberitaan mengenai Keterbukaan Informasi Publik. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Desember 2014. Kegiatan ini melibatkan Komisioner, Tenaga Ahli, Asisten Ahli, serta pejabat dari Pusat Informasi dan Humas Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Objek media yang dipantau adalah media cetak dan media online. Media cetak bersumber dari surat kabar harian dan majalah antara lain; Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Republika, Jurnal Nasional, Koran Sindo, Indopos, Suara Pembaruan, Tempo, dan Gatra. Sedangkan untuk media

(25)

24 | P a g e

online bersumber dari detik, kompas.com, beritasatu, tempo.co, rmonline, hukumonline, liputan6.com, vivanews, okezone.com, dan lain-lain.

Adapun aAlur dari kegiatan pemantauan media ini adalah : a. Cek berkala media cetak dan browsing harian.

b. Menggandakan, menggunting, dan menempel dalam form kliping. c. Menganalisis berita online dan cetak.

d. Menghimpun materi dan dibentuk dalam buku untuk dokumentasi

Output dalam kegiatan ini berupa kliping rekapitulasi berita dan analisis tentang suatu berita atau isu yang sedang gencar diberitakan. Kendala yang kerap dihadapi oleh tim pemantauan media adalah kurang lengkapnya fasilitas pendukung (seperti Scanner, lem, kertas HVS, streples, gunting, dll). Solusinya agar lebih ditambahkan lagi fasilitas pendukung tersebut.

C. PROGRAM KELEMBAGAAN PPID DENGAN KOMISI INFORMASI

Dalam menjalankan UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Komisi Informasi memiliki tugas dan fungsi baik sebagai lembaga negara maupun tugasnya dalam menyelesaikan sengketa informasi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi perlu di dukung penguatan disisi kelembagaan. Berbagai hal ditempuh untuk menguatkan Komisi Informasi yaitu dengan pelaksanaan program kerja tahun 2014.

Kegiatan kelembagaan ditekankan pada penguatan kelembagaan PPID sebagai salah satu faktor utama dalam implementasi Keterbukaan Informasi Publik. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pemahaman Badan Publik mengenai pentingnya tugas dan fungsi PPID dalam menciptakan pemerintahan yang transparan, efektif, efisien, akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan ini umumnya dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis mengenai uji konsekuensi, keamanan informasi serta pelaporan informasi.

Selain itu, penguatan kelembagaan juga dilakukan secara internal dengan beberapa program kegiatan, yaitu :

(26)

25 | P a g e

1. Bimbingan Teknis PPID tentang Pengecualian, Keamanan, dan Pelaporan Informasi

Kegiatan Bimbingan Teknis PPID dilaksanakan di 4 Lokasi. Pertama, tanggal 24 - 25 Mei 2014 di Padang dengan Narasumber Henny S Widyaningsih dan Bambang Hardi Winata. Jumlah peserta sebanyak 30 Orang, yang terdiri dari unsur PPID Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota wilayah barat dan Unit Pelaksana Teknis Kemkominfo. Output yang dihasilkan berupa peningkatan kepatuhan Badan Publik dalam implementasi UU KIP, selain itu ditujukan pula kepada PPID agar mampu melakukan uji konsekuensi terhadap informasi yang dikecualikan dan membuat laporan akses informasi publik di Badan Publik.

Kedua, dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Juni 2014 di Makassar dengan

jumlah peserta 32 Orang terdiri dari unsur PPID Badan Publik Provinsi/Kabupaten/Kota wilayah timur Indonesia serta UPT Kementerian Kominfo Makassar. Ketiga, tanggal 10-12 Juli 2014 di Yogyakarta dengan peserta sebanyak 30 Orang, terdiri dari unsur PPID Badan Publik Provinsi/Kabupaten/Kota Tingkat Regional Wilayah Tengah . Narasumber pada kedua kegiatan ini adalah Abdulhamid Dipopramono dan Henny S Widyaningsih. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah jumlah PPID yang memahami dan mampu menyusun informasi yang dikecualikan atau yang diduga bersifat rahasia serta memahami keamanan informasi yang dikecualikan dan pelaporan layanan informasi. Keempat, dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2014 di Jakarta dengan Narasumber Rumadi dan Henny S Widyaningsih dengan jumlah peserta sebanyak 59 orang, terdiri dari Unsur PPID Kementerian dan Lembaga Negara.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah jumlah PPID yang memahami dan mampu menyusun informasi yang dikecualikan atau yang diduga bersifat rahasia serta memahami keamanan informasi yang dikecualikan dan pelaporan layanan informasi.

2. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan UU KIP di Badan Publik

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan UU KIP 2014 dilaksanakan dengan nama kegiatan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi di Badan

(27)

26 | P a g e

Publik. Kegiatan ini dilakukan selama 3 bulan dengan berbagai kegiatan. Pertama, penyusunan instrumen dalam bentuk FGD penyusunan instrumen dan konsinyasi instrumen penilaian. Konsinyasi instrumen penilaian dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 September 2014 di Jakarta dengan Narasumber Rumadi, dan Nuryamin Aini (Dosen UIN Syarief Hidayatullah). Sedangkan FGD penyusunan instrumen dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober di Jakarta dengan Narasumber Nuryamin Aini (Dosen UIN Syarief Hidayatullah) dan Hendri (Pakar Statistik Kuantitatif UI). FGD ini diikuti oleh Komisi Informasi Provinsi DKI, Banten, Komisioner Komisi Informasi Pusat, Sekretaris Komisi Informasi Pusat, Tenaga Ahli & Asisten Ahli Komisi Informasi Pusat.

Penilaian Badan Publik dilakukan melalui pengisian instrumen berupa kuesioner penilaian mandiri yang dikirim kepada Badan Publik. Selanjutnya dilakukan penilaian website Badan Publik dan visitasi terhadap beberapa Badan Publik yang masuk kedalam kriteria penilaian. Adapun visitasi dilakukan di Jakarta dan Luar kota. Badan Publik di Jakarta yang visitasi meliputi Badan Publik Kementerian, Lembaga, BUMN serta Partai Politik. Badan Publik di Luar Kota yang di visitasi meliputi Badan Publik Perguruan Tinggi Negeri, Pemerintah provinsi dan BUMN. Visitasi dilakukan pada Bulan November 2014 dengan visitor Tim Pemeringkatan yang terdiri dari Tenaga Ahli, Asisten Ahli dan beberapa dari Sekretariat.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan piala dan piagam Keterbukaan Informasi Publik 2014 oleh Wakil Presiden di Istana Wakil Presiden pada tanggal 12 Desember 2014. Namun sebelumnya didahului dengan acara diskusi publik mengenai Pengelolaan Dana Desa dan Penganugerahan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi di Badan Publik di Wisma Antara yang bekerjasama dengan Kementerian Keuangan.

3. Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasi Se-Indonesia

Kegiatan Rakornas dilaksanakan pada tanggal 12-14 September 2014 di Mataram. Tema Rakornas adalah Mewujudkan Masyarakat Informasi dalam Tata Kelola Pemerintahan Indonesia Baru yang Efektif. Sebagai Keynote

(28)

27 | P a g e

PPN/ Bappenas). Adapun Narasumber Seminar Nasional adalah Hamdan Zoelfa (Ketua MK) dan Abraham Samad (Ketua KPK) dalam Seminar I, serta Freddy H. Tulung (Dirjen IKP KemenKominfo) dan Raden Siliwanti (Direktur Politik dan Komunikasi Bappenas) dalam Seminar II.

Peserta berjumlah 200 orang yang terdiri Komisi Informasi Pusat serta 26 Komisi Informasi Provinsi, 4 Komisi Informasi Kabupaten yaitu Komisi Informasi Bangkalan, Cirebon, Sumenep dan Komisi Informasi Kota Cirebon, kecuali Komisi Informasi Provinsi Sumatera Barat yang hadir sebagai Tim Peninjau. Output dari kegiatan ini adalah rekomendasi empat bidang komisi yaitu Komisi PSI, ASE, Kelembagaan, dan Eksternal.

4. Kerjasama Kelembagaan (MOU) dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah

MoU telah berhasil dilaksanakan dengan sejumlah lembaga, yang memiliki keterkaitan langsung dengan penanganan keterbukaan informasi, maupun yang tidak memiliki keterkaitan langsung, tetapi membutuhkan keberadaan KI. MoU ini sangatlah penting dalam satu tujuan menguatkan dan mempercepat pelaksanaan keterbukaan informasi bagi badan publik.

Di tahun 2014 telah dilakukan 2 (dua) MoU antar kelembagaan yaitu MoU antara Bawaslu, KPU, KPI dan KIP tentang Kepatuhan Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Melalui Media Penyiaran pada tanggal 28 Februari 2014. MoU kedua dilaksanakan pada tanggal 12 September 2014 anatar Komisi Informasi Pusat dengan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI). Selain itu juga telah tdimulai penyusunan MoU antara Komisi Informasi Pusat dengan Kepolisian Republik Indonesia. MoU ini bertujuan untuk mendukung penegakan hukum terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik.

5. Rapat Kerja Teknis Komisi Informasi Se-Indonesia

Kegiatan Rapat Kerja Teknis Komisi Informasi (Rakernis) se-Indonesia dilaksanakan pada tanggal 24-26 Juni 2014 di Ancol, Jakarta. Kegiatan ini dimaksudkan dimaksudkan sebagai forum untuk mempersiapkan materi Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasi Se-Indonesia. Jumlah Peserta sebanyak 70 orang,terdiri dari unsur Komisi Informasi Pusat, dan 24 perwakilan dari

(29)

28 | P a g e

Komisi Informasi Provinsi. Narasumber kegiatan ini adalah seluruh Komisioner KI Pusat.

Kegiatan ini didahului dengan pembentukan Steering Committee yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Komisi Informasi Pusat. Anggotanya terdiri dari Komisioner Komisi Informasi Pusat, Komisioner Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, DKI, Banten, Lampung. Output dari kegiatan ini adalah dihasilkannya butir-butir kesimpulan dari 4 Komisi (Komisi A untuk Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi, Komisi B untuk Bidang Kelembagaan, Komisi C untuk Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi, serta Komisi D untuk Bidang Rekomendasi Eksternal) yang telah disahkan dalam rapat pleno Rakernis.

6. Perjalanan Dinas Luar Negeri untuk Pengembangan Jaringan dan Kerjasama Komisi Informasi

Kegiatan ini bertujuan melakukan kunjungan studi untuk mempelajari : (i) model penyelesaian sengketa di Komisi Informasi; (ii) mempelajari pola kerjasama antara Komisi Informasi dan civil society untuk mendorong implementasi keterbukaan informasi. Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan di tahun 2014 dikarenakan keterbatasan waktu dalam pengurusan ijin dan administrasi.

7. Penyusunan Laporan KI Pusat

a. Laporan Sekretariat KIP

Laporan Tahunan Sekretariat KI Pusat Tahun 2014 dilaksanakan pada Tanggal 21 – 23 Desember 2014 bertempat di Tangerang Selatan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 25 orang, terdiri dari unsur TA, AA, Pimpinan dan Staf Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya Laporan Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2014.

b. Penyusunan Lakip Sekretariat KIP

Kegiatan Penyusunan Lakip Sekretariat KIP telah dilaksanakan pada tanggal 21-23 Juli 2014 di Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 Orang yang terdiri dari unsur Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Output dari kegiatan ini tersusunnya bahan-bahan LAKIP serta tumbuhnya kesadaran tentang Kinerja.

(30)

29 | P a g e

c. Laporan Tahunan KIP

Maksudnya adalah laporan tahunan komisioner. Namun sampai dengan tahun 2014 kegiatan ini tidak teralaksana.

d. Penyusunan Laporan Keuangan dan Monev Program (Triwulan, Semester)

 Laporan Triwulan I dilakukan pada tanggal 5 – 6 Mei 2014 di Jakarta diikuti sebanyak 15 orang, terdiri dari unsur Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Laporan Triwulan I.

 Laporan Semester I dilaksanakan pada tanggal 14-16 Juli 2014 di Bogor diikuti sebanyak 15 orang, terdiri dari unsur Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen laporan Semester I.

 Laporan Triwulan III dilaksanakan pada tanggal 30 – 31 Oktober 2014 di Jakarta diikuti sebanyak 14 orang, terdiri dari unsur Sekretariat Komisi Informasi Pusat dengan output berupa tersusunnya Laporan Triwulan III

8. Penyusunan Rencana Program dan Anggaran a. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) 2015

Penyusunan Renja dilaksanakan pada tanggal 6-8 April 2014 di Anyer, Banten. Narasumber adalah Dewi Sri Sotijaningsih dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Dewi Kartikasari dari Biro Perencanaan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Peserta sebanyak 26 orang, terdiri dari unsur Komisioner KI Pusat, Tenaga Ahli, Asisten Ahli, Pimpinan dan staf di lingkungan Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Output dari kegiatan ini adalah Tersusunya Renja KI Pusat Tahun 2015.

Selanjutnya dilaksanakan penyusunan ToR Renja pada tanggal 29-30 April 2014 di Jakarta. Peserta yang berjumlah 24 orang, terdiri dari unsur Tenaga Ahli, Asisten Ahli, Pimpinan dan Staf di lingkungan Sekretariat KI Pusat. Outputnya adalah ToR Operasional Renja tahun 2015.

(31)

30 | P a g e

b. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL/DIPA) 2015

Penyusunan RKA-KL 2015 dilaksanakan pada tanggal 21-23 Agustus 2014 di Bandung. Kegiatan ini diikutii sebanyak 24 Orang yang terdiri dari unsur Komisioner Komisi Informasi Pusat, Tenaga Ahli, Asisten Ahli, Pimpinan dan Staf Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Narasumber Teddy Kurniawan Firman (Ditjen Anggaran Kemenkeu), Yayan Hendrayana (Biro Perencanaan KemenKominfo), Ahmad Daud Siregar (Itjen KemenKominfo). Output dari kegiatan ini adalah RKA-KL Set KIP 2015.

9. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai KI Pusat

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Mei 2014 di Jatiluhur, Purwakarta. Narasumber adalah Syakha Yustus Didi Riyadi SPh dari Quantum Of Love Generation Institute serta Abdulhamid Dipopramono dan Bambang Hardi Winata dari KI Pusat. Peserta berjumlah 69 orang terdiri dari seluruh jajaran Komisi Informasi Pusat.

Output dari kegiatan ini adalah terbangunnya kebersamaan dan loyalitas terhadap manajemen dan organisasi serta untuk mengembangkan karakter kepemimpinan yang optimal (character building).

10. Penyelenggaraan Perpustakaan/Kearsipan

Dalam rangka mendukung kegiatan operasional Komisi Informasi Pusat, dilakukan pembelian buku-buku tentang hukum, komunikasi dan pengetahuan umum lainnya yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung mengenai keterbukaan informasi publik. Pembelian buku ini dilakukan pada bulan Desember 2014 dengan jumlah buku sebanyak 26 item.

11. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Untuk 2015-2019

Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 19-21 Maret 2014 di Serpong beklerjasama dengan IPC (LSM). Outputnya adalah Rencana Starategis Komisi Informasi Pusat tahun 2013 – 2017. Namun sosialisasi dan pendalaman Renstra belum pernah dilakukan. Dalam kerjasama ini seluruh pembiayaan ditanggung oleh IPC.

12. Pengembangan dan Pengelolaan Website Pelayanan Informasi

Website merupakan media penyampaian informasi yang paling efektif, karena mudah diakses dimanapun dan kapan pun selama terhubung

(32)

31 | P a g e

dengan jaringan internet. Untuk meningkatkan pelayanan informasi kepada masyarakat, PPID Komisi Informasi Pusat menunjuk Tim Website untuk mengelola situs www.komisiinformasi.go.id serta mempublikasikan setiap kegiatan yang dihasilkan oleh Komisi Informasi Pusat. Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam rangka penambahan konten atau aplikasi antara lain adalah :

a. Pembuatan aplikasi cache memory bertujuan agar website bisa diakselerasi dengan cepat dan responsif

b. Pembuatan aplikasi google analytic yang bertujuan untuk melihat traffic pengunjung situs secara global dan menganalisis situs tentang celah aplikasi website.

c. Pembuatan laporan pengunjung (sintex) yang berguna untuk melihat IP secara generic dan global.

d. Pembuatan aplikasi backup (crown job) yang berguna untuk memback-up aplikasi, database secara periodic melalui sistem VPS (Virtual

Private Server)

e. Pembaharuan peta (google map) yang berguna untuk meng-update secara berkala tentang pointing wilayah Komisi Informasi.

f. Pembuatan Information Controller berbasis PHP yang berguna untuk mempermudah admin untuk pengunggahan data putusan.

g. Update PHP yang berguna untuk memperbesar ukuran foto, video, dll. h. Pembuatan aplikasi persidangan (si Persi) yang bersifat local. Dimana

aplikasi diperuntukan untuk kebutuhan sidang oleh Majelis Komisioner dan Panitera Pengganti. Aplikasi ini memiliki fitur chatting secara keseluruhan dan private chatting antara Majelis dengan Majelis dan Majelis dengan Admin dan Panitera. Disamping itu dalam aplikasi ini ada menu Putusan dengan format pdf, jpg yang dapat memudahkan Majelis dalam pembacaan putusan, serta notulasi yang dibuat oleh admin yang terdiri dari unsur Tenaga Ahli, Asisten Ahli dan tenaga administrasi Serta adanya menu e-library yang memudahkan Majelis dalam mencari regulasi undang-undang dan Peraturan dalam Proses persidangan Aplikasi ini berbasis .(dot) net.

(33)

32 | P a g e

D. Layanan Perkantoran

Pelayanan perkantoran adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh kantor dalam rangka pemenuhan kebutuhan yang dapat melibatkan baik barang maupun jasa. Berikut uraian Kegiatan Layanan Perkantoran Sekretariat KI Pusat sampai dengan bulan Desember meliputi 2 (dua) komponen sebagai berikut:

1. Pembayaran gaji, Uang Lembur, Honorarium dan Vakasi

Kegiatan ini meliputi layanan gaji pokok, pembulatan gaji, tunjangan anak istri, tunjangan jabatan struktural dan jabatan fungsional, tunjangan PPh, beras, uang makan dan lembur untuk PNS dan Belanja honorarium tetap. Namun untuk kegiatan lembur tidak terlaksana dengan alasan tidak memenuhi persyaratan.

2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

a. Pengadaan makanan dan minuman penambah daya tahan tubuh.Sampai dengan Tahun 2014, kegiatan ini tidak dilaksanakan. b. Perawatan Kendaraan Roda 4 (empat) dan roda 2 (dua)

Pemeliharaan kendaraan dilaksanakan terhadap sejumlah 12 unit kendaraan operasional roda 4 dan 6 unit roda 2 sebagai berikut :

NO JENIS KENDARAAN / MERK /

TYPE TAHUN JUMLAH

1 Sedan / Toyota Vios /1.5E M/T 2009 7 Unit

2 Minibus / Toyota Kijang Innova E 2009 1 Unit 3 Minibus Isuzu Panther/TBR 54F

Turbo LM 2010 1 Unit

4 Minibus Toyota Avanza/G 1.3 AT 2011 3 Unit

JUMLAH 12 Unit

Keterangan :

Jumlah kendaraan operasional roda 4 yang digunkan oleh Komisioner KIP, Sekretariat KIP, dan Kepala Bagian Sekretariat KIP, serta kendaraan operasional KIP dengan rincian sebagai berikut :

(34)

33 | P a g e

a. Komisioner KIP : 7 Unit b. Sekretaris KIP : 1 Unit

c. Bagian Umum : 1 Unit

d. Bagian Perencanaan : 1 Unit

e. Bagian APPS : 1 Unit

f. Kendaraan Operasional : 1 Unit

No. Jenis Kendaraan/Merk/Type Tahun Jumlah

1. Sepeda Motor/Honda/Absolute/Revo NF11B1D MT

2009 3 Unit

2. Sepeda Motor/Honda/Supra X125 NF125TR MT 2009 1 Unit 3. Sepeda Motor/Honda/Mega Pro GL15A1RR MT 2011 1 Unit 4 Sepeda Motor/Honda/Supra X125 NF125TRF 2011 1 Unit

Jumlah 6 Unit

Keterangan :

Jumlah Kendaraan roda 2 yang digunakan oleh Subbagian dan Staf KIP serta Kendaraan Operasional KIP dengan rincian sebagai berikut :

a. Bagain Umum 4 Unit b. Bagian Perencanaan 1 Unit c. Bagian APPS 1 Unit

c. Perawatan Sarana Gedung

Meliputi biaya pemeliharaan AC dan pemeliharaan jaringan / instalasi. Sudah terlaksanakan.

d. Langganan Daya dan Jasa

Meliputi belanja langganan listrik, telepon dan internet. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulannya.

e. Pengadaan Pakaian Seragam

Pengadaan pakaian seragam ini diperuntukan bagi Komisioner KI Pusat (sudah direalisasikan), Pegawai (Tenaga Ahli, Asisten Ahli, Staf Administrasi), Satpam, Pramubakti, dan Pengemudi telah direalisasikan. Sedangkan untuk seragam Majelis dan ID Pegawai belum selesai

(35)

34 | P a g e

dikerjakan.

f. Operasional Perkantoran dan Pimpinan

Meliputi belanja keperluan perkantoran (ATK, sewa mesin foto copy), Belanja pengiriman surat dinas, Honor pengelola keuangan dan Belanja barang non operasional lainnya. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulannya.

g. Kerjasama Instansi Dalam Negeri

Sudah dilaksanakan tetapi anggaran tidak mencukupi sehingga perlu dilakukan penyesuaian melalui revisi.

h. Pemeliharaan dan Pengambangan Software/Hardware Komputer

Pelaksanaannya meliputi pemeliharaan PC, Laptop, Printer dan Inventaris kantor. Namun dalam pelaksanaannya, khususnya Laptop sering menjadi beban pemakai.

i. Pencetakan, Penerbitan, Penggandaan dan Laminasi

Barang Cetakan adalah hasil penggandaan tulisan dan atau gambar di atas kertas atau bahan lain yang lazim dipergunakan pada percetakan, melalui proses mekanik atau fotografis, baik dalam sampul maupun tidak. Pengadaan pencetakan di Sekretariat Komisi Informasi Pusat meliputi :

1) Pencetakan Buku Perki Nomor 1 Th 2014 tentang Standar Layanan Sengketa Informasi Pemilu sebanyak 100 Exp

2) Cetak kalender dinding, duduk dan buku agenda 2014 masing-masing sebanyak 100 Exp

3) Map Garuda sebanyak 1000 Exp 4) Kertas Kop garuda tengah dan pinggir 5) Amplop KIP ukuran besar dan kecil j. Sewa Gedung

Meliputi Sewa gedung kantor dan Sewa tempat tinggal untuk Komisioner. Sewa gedung dimaksud adalah sewa gedung kantor KI Pusat yang menempati Gedung International Trade Center yang berlokasi di Jl. Abdul Muis No.8 Jakarta Pusat dan Sewa Apartemen untuk tempat tinggal anggota KIP an. Yhannu Setiawan.

E. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi yang sudah diadakan adalah :: 1. Personal Computer (PC) 4 unit

(36)

35 | P a g e

2. Printer Laser Jet 2 unit

3. LCD Proyektor portable 1 unit 4. LCD Proyektor 1 unit

5. Triport 1 unit 6. Sceren

7. Comodore Video Sony SD 1000 1 unit

Keseluruhan perangkat tersebut sudah direalisasikan pengadaannya. Sedangkan untuk pengembangan Website Komisi Informasi Pusat akan dilaksanakan dengan pengembangan konten pengaduan online dan pembuatan aplikasi backup database dan aplikasi website pada server.

F. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran meliputi Mebelieur, Screen Proyector dan mesin penghisap debu. Sedangkan yang baru direalisasikan sampai dengan tahun 2014 yaitu screen proyector, sedangkan mesin penghisap debu diganti dengan AC dan untuk Mebelieur tidak dapat direalisasikan.

G. Realisasi Anggaran

Pada tahun 2014 Sekretariat Komisi Informasi Pusat mendapat Pagu Anggaran sebesar Rp. 14.366.700.000,-. Dari jumlah tersebut realisasi serapan anggaran mencapai sebesar Rp. 11.830.722.034,- atau 82, 35 %, dengan rincian sebagai berikut :

1. Penanganan Sengketa Informasi Publik Rp. 1.284.909.374,- 2. Pelaksanaan Edukasi dan Advokasi Rp. 1.163.863.600,-

3. Penguatan Kelembagaan Komisi Informasi dan Badan Publik Rp.

1.727.276.270,-

4. Layanan Perkantoran Rp. 7.479.297.790,-

5. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Rp. 144.225.000,-

6. Layanan Dukungan Teknis Administrasi dan Tata Kelola KIP RP.

(37)

36 | P a g e

BAB IV

PENUTUP

A. KENDALA - KENDALA

1. Perencanaan kinerja dan penganggaran masih belum dilakukan secara baik

2. Ketidak sesuaian jadwal pelaksanaan kegiatan dengan rencana kerja yang sudah disepakati

3. Terbatasnya jumlah dan kapasitas SDM untuk mendukung pencapaian sasaran kegiatan

4. Terbatasnya durasi, edisi, dan anggaran kegiatan sosialisasi di Media 5. Manajemen pendistribusian barang cetakan belum efektif dan maksimal 6. Belum tersedianya mekanisme evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk

mengetahui pencapaian sasaran kegiatan

7. Belum tersedianya data lengkap tentang badan publik/PPID dan Ormas/LSM

8. Keterbatasan sarana dan prasarana kerja yang dimiliki

9. Kurangnya koordinasi dan pemantauan terhadap badan publik dalam pelaksanaanketentuan Keterbukaan Informasi Publik

B. KESIMPULAN

1. Dari sisi sasaran Stakeholder secara garis besar Sekretariat Komisi Informasi Pusat telah berhasil melaksanakan tugas, fungsi, dan misi yang diembannya dalam pencapaian sasaran. Namun belum sepenuhnya menggambarkan keberhasilan mengingat masih terdapatnya kegiatan yang belum dilaksanakan dan sengketa yang belum terselesaikan.

2. Dari sisi sasaran Layanan, sebagian besar telah berhasil dicapai dengan baik, meskipun masih terdapat beberapa sasaran yang hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan.

C. SARAN/LANGKAH TINDAK LANJUT

1. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran dilakukan berdasarkan analisis yang matang dalam menterjemahkan rencana strategis Komisi Informasi Pusat

(38)

37 | P a g e

2. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM melalui pembinaan, pendidikan, dan pelatihan

3. Peningkatan koordinasi dan pemantauan terhadap badan publik dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik

4. Pengembangan pola komunikasi yang kondusif dan produktif serta dialogis

Gambar

Tabel Kegiatan Penanganan Sengketa Informasi Publik
Tabel Kegiatan Edukasi dan Advokasi
Tabel Kegiatan Layanan Perkantoran
Tabel Kegiatan Pengadaan Perangkat Pengolah Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa sebagaimana Pasal 374 yang menyebutkan, “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan oleh karena ada hubungan kerja, atau karena

- Penekanan lokal, media ini merupakan sarana promosi yang secara khusus dapat mempromosikan produk atau merek baru dengan korespondensi alamat produsennya

yang telah membimbing penulis dengan rahmat dan hidayahnya, sehingga skripsi dengan judul : “PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Kenyataan ini berdampak pada prestasi yang diraih peserta didik pada mata pelajaran IPA masih banyak peserta didik yang nilainyadi bawah kriteria ketuntasan belajar

Setiap orang dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan penangkapan ikan dan/atau pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan

Bakteri yang terdapat pada air atau makanan menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan mengalami kontak dengan feses yang berasal dari usus manusia

PENELITIAN KOLABORASI INTERNASIONAL (KI-UNS) S-1 Ekonomi Pembangunan F.EB 40 FITRIAN IMADUDDIN, S.T., M.Sc., Ph.D.. 0015068508 2 DEVELOPMENT OF A NEW FRAMEWORK TO

Penampakan warna biskuit yang baik akan berwarna kuning kecoklatan, aroma biskuit merupakan aroma yang khas dari lemak dan butter pada bahan pembuatan, tekstur biskuit