53
1. Badan Pusat Statistik. Konsumsi kalori dan protein penduduk Indonesia dan provinsi 2013, Susenas Maret 2013. Buku 2. Jakarta: BPS. 2013. Hal. 19-29. 2. Adam JMF. Dislipidemia. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam Ed. 4. Jakarta: Interna Pusblishing. 2006; 1948-54.
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013.
4. World Health Organization. Global health observatory. Raised cholesterol.
[cited 2014 Mar 1]. Available from:
http://who.int.gho/ncd/risk_factors/cholesterol_text/en/ 5. World Health Organization. NCD country profiles Indonesia. 2011.
6. Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. [cited 2014 Mar 1]. Available from: http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profile2004/bab5.htm 7. Adiputro DL, Widodo MA, Romdoni R, Sargowo D. Ekstrak kulit buah
manggis meningkatkan kadar high density lipoprotein pada tikus diet tinggi lemak. Univ Med. 2013; 32: 37-43.
8. Goldstein, J.L., and M.S. Brown. Regulation of the mevalonate pathway. Nature. 1990; 343: 425–30.
9. Grünler J, Ericsson J, and Dallner G. Branch-point reactions in the biosynthesis of cholesterol, dolichol, ubiquinone and prenylated proteins. Biochim. Biophys. Acta. 1994; 1212: 259–77.
10. Gandha N. Hubungan Perilaku Dengan Prevalensi Dislipidemia Pada Masyarakat Kota Ternate Tahun 2008. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. 2009; 5-13.
11. Hikmah I. Efek ekstrak kulit buah manggis (garcinia mangostana l.) terhadap kadar kolesterol total, trigliserida dan jumlah foam cell arteri tikus (rattus
norvegicus) aterogenik. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya;
2011.
12. Cynthia LOS. Efek ekstrak kulit manggis (garcinia mangostana l.) peroral terhadap kadar HDL dan LDL serum tikus putih (rattus norvegicus) strain wistar model aterogenik. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya; 2011.
13. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 25. Jakarta: EGC; 2003.
14. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Metabolisme kolesterol dan lipoprotein darah. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta: EGC; 2000.
15. Budimarwanti. Analisis Lipida Sederhana dan Lipida Kompleks. [cited 2012 Nov 27]; Available from: http://ebookbrowse.com/analisis-lipid-pdf-d168043856.
16. Jose PC, Noemi CR, Marisol OI, Jazmin MPR. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food Chem. Toxicol. 2008; 46: 3227-39. 17. Fabiola GO, Failla ML. Biological activities and bioavailability of mangosteen xanthones: a critical review of the current evidence. Nutrients. 2013; 5: 3163-83.
18. Matsuura N, Gamo K, Miyachi H, Iinuma M, Kawada T, Takahashi N, et al. g-Mangostin from garcinia mangostana pericarps as a dual agonist that activates both PPARa and PPARd. Biosci. Biotechnol. Biochem. 2013; 77(12): 2430–5.
19. Morales LA, Piqueras L, Bishop-Bailey D. Peroxisome proliferator-activated receptors and inflammation. Pharmacol Ther. 2006; 110: 371-85.
20. Mudaliar S, Henry RR. PPAR agonist in health and disease: a pathophysiologic and clinical overview. Curr Opin Endocrinol Metab. 2002; 9: 285-302.
21. Maragoudakis ME, Hankin H. On the mode of action of lipid-lowering agents. V. Kinetics of the inhibition in vitro of rat acetyl coenzyme A carboxylase. J Biol Chem. 1971; 246: 348-58.
22. Staels B, Dallongeville J, Auwerx J, Schoonjans K, Leitersdorf E, Fruchart JC. Mechanism of action of fibrates on lipid and lipoprotein metabolism. Circulation. 1998; 98: 2088-93.
23. Heller F, Harvengt C. Effects of clofibrate, bezafibrate, fenofibrate, and probucol on plasma lipolytic enzymes in normolipaemic subjects. Eur J Clin Pharmacol. 1983; 25: 57-63.
24. Staels B, Vu-Dac N, Kosykh VA, Saladin R, Fruchart JC, Dallongevile J, et al. Fibrates downregulate apolipoprotein C-III expression independent of induction of peroxisomal acyl coenzyme A oxidase. A potential mechanism for the hypolipidemic action of fibrates. J Clin Invest. 1995; 95: 705-12. 25. Lee CH, Kang K, Mehl IR, Nofsinger R, Alaynick WA, Chong LW, et al.
Peroxisome proliferator-activated receptor promotes very low – density lipoprotein – derived fatty acid catabolism in the macrophage. Proc Natl Acad Sci USA. 2006; 103: 2434-9.
26. Rise’rus U, Sprecher D, Johnson T, Olson E, Hirschberg S, Liu A, et al. Activation of peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR) promotes reversal of multiple metabolic abnormalities, reduces oxydative stress, and increases fatty acid oxidation in moderately obese men. Diabetes. 2008; 57: 332-229.
27. Tanaka T, Yamamoto J, Iwasaki S, Asaba H, Jamura H, Ikeda Y, et al. Activation of peroxisome proliferator-activated receptor d induces fatty acid
b-oxidation in skeletal muscle and attenuates metabolic syndrome. Proc Natl Acad Sci USA. 2003; 100: 15924-9.
28. Oliver WR Jr, Shenk JL, Snaith MR, Russel CS, Plunket KD, Bodkin NL, et al. A selective peroxisome proliferator-activated receptor delta agonist promotes reverse cholesterol transport. Proc Natl Acad Sci USA. 2001; 98: 5306-11.
29. van der Veen JN, Kruit JK, Havinga R, Baller JF, Chimini G, Lestavel S, et al. Reduced cholesterol absorption upon PPARdelta activation coincides with cholesterol intestinal expression of NPC1L1. J. Lipid Res. 2005; 46: 526-34. 30. Mahley RW, Bersot TP. Terapi obat untuk hiperkolesterolemia dan
dislipidemia. Dalam: Joel G Hardman, Lee E Limbird, editor. Goodman & gilman dasar farmakologi terapi. Ed. 10 Vol. 2. Jakarta: EGC; 2012.
31. Li JJ, Chen MZ, Chen X, Fang CH. Rapid effects of simvastatin on lipid profile and c-reactive protein in patients with hypercholesterolemia. Clin Cardiol. 2003; 26(10): 472-6.
32. Gunawan SG, Nafrialdi, Setiabudy R, Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008.
33. Vanessa R, Purwijatiningsih LME, Aida Y. Pemanfaatan minuman serbuk instan kayu manis (Cinnamomum burmanii BI.) untuk menurunkan kadar kolesterol total darah pada tikus putih (Rattus norvegicus). Yogyakarta: Fakultas Bioteknologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta; 2013.
34. Nurchaeni A, Surastri B. Pengaruh pemberian jus buah pare ( momordica
charantia ) dosis bertingkat terhadap kenaikan kadar kolesterol total serum
tikus jantan galur wistar yang diberi pakan tinggi lemak. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2008.
35. Ayuningtyas ED, Wahyuni AS. Profil kadar trigliserid darah tikus hiperkolesterolemi oleh ekstrak etanol jamur lingzhi (Ganoderma lucidum). Jurnal Medika Planta. 2012; 2(1): 26-35.
36. Masrufi M. Pemeriksaan HDL dan LDL kolesterol sebagai parameter penaksiran resiko penyakit jantung koroner. Surabaya: Fakultas Kedokteran. Universitas Airlangga; 2009.
37. Budiyono W, Candra A. Perbedaan kadar kolesterol total dan trigliserida sebelum dan setelah pemberian sari daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr) pada tikus dislipidemia. Journal of Nutrition College. 2013; 2(1): 118 – 25.
38. Riansari A. Pengaruh pemberian ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) terhadap kadar kolesterol tikus jantan galur wistar hiperlipidemia. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2008.
39. Rahayu T. Kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L) setelah pemberian cairan kombucha per-oral. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi FKIP UMS. 2005; 6(2): 85 – 100.
40. Sharp PE, Regina MCL. The laboratory rat. [cited 2014 Jul 7]; Available from:..https://animals.ekmd.huji.ac.il/He/home/courses/Documents/the%20lab oratory%20rat%20-%20the%20book.pdf
Lampiran 1. Komposisi Pakan Standar No Bahan Komposisi ( % ) 1 2 3 4 5 6 7 Air Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Abu Kalsium Phospor Maksimal 12% Minimal 15 % 3-7 % Maksimal 6% Maksimal 7% 0,9-1,1% 0,6-0,9%
Lampiran 2. Prosedur pengambilan darah vena pleksus retroorbital tikus
Prosedur pengambilan darah vena di pleksus retroorbital tikus dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Tikus dianestesi dengan ether kemudian dibaringkan menyamping sehingga salah satu sisi tikus menempel pada meja. Kemudian lakukan fiksasi dengan ibu jari sehingga tangan dan kepala tikus menghadap ke bawah. Jari telunjuk menarik kulit di sekitar mata ke arah luar dengan sedikit penekanan agar bola mata mengalami protusi semaksimal mungkin. Perlu diperhatikan agar fiksasi ini tidak menekan saluran nafas tikus terlalu dalam.
2. Setelah didapatkan posisi yang baik, ambil pipet Pasteur dan masukkan ujungnya disebut bawah cavum orbita. Arahkan pipet ini pada kemiringan 45 ke arah medio superior cavum orbits dan dorong sedikit ke dalam. Saat mendorong ke dalam, pipet agak diputar diantari jari. Bila gagal jangan memindahkan ke sisi lainnya atau menusuknya lebih dalam lagi
3. Apabila teknik yang dilakukan sudah benar, maka seharusnya darah dapat masuk ke dalam pipet secara perlahan Karena vena sudah rusak akibat penekanan, kemudian longgarkan penekanan agar darah lebih cepa semua.
4. Setelah darah memasuki pipet dengan jumlah yang cukup, tutup bagian ujung terbuka pipet dengan jari sebelum benar-benar mencabut pipet dari cavum orbita. Hal ini dimaksudkan agar darah yang sudah masuk ke dalam pipet tidak keluar saat pencabutan.
5. Setelah pencabutan pipet selesai, biasanya perdaharan akan berhenti spontan dalam beberapa menit. Disarankan untuk tidak mengambil darah dari sisi yang sama dalam jangka waktu kurang dari 2 minggu.
6. Darah yang didapat dengan dalam pipet kemudian dipindahkan ke dalam tabung kapiler untuk disentrifugasi agar didapat serum yang bisa digunakan untuk pemeriksaan kolesterol total.
Lampiran 4. Data kadar kolesterol total serum dan berat badan sampel
Kelompok Kadar Kolesterol Total BB awal BB akhir
1 60.6 156.1 224.5 1 53 113.6 186.4 1 84.2 114.7 193.7 1 64.2 130.6 223.6 1 62.4 132.4 209.4 1 66.7 100.6 181.2 1 54.6 118.3 187.8 2 70.4 159.3 219.1 2 70.2 120.8 203.7 2 78.2 132.7 209.2 2 65.6 146.9 229.6 2 84 139.4 221.7 2 87.6 129.9 243.2 2 65.8 150.3 260.6 3 50.2 111.1 198.9 3 55.3 114.6 208.6 3 39.5 121.7 220.2 3 69.7 125.4 251.4 3 54.3 115.1 205.5 3 36.1 128.4 212.7 3 46.5 121.9 224.3 4 83.4 137.3 219.6 4 51.1 151.2 211.7 4 51.2 139.6 259.1 4 65.2 124.2 200.4 4 56.6 142.5 226.9 4 57.9 171.2 245.8 4 55.5 129.2 208 5 60.7 136.4 273.8 5 53.5 114.4 211.7 5 49.6 125.4 208.5 5 61.3 120.6 228 5 56.9 120.5 197.7 5 52.5 135.5 248.3 5 45.7 119.9 223.9
Lampiran 5. Perhitungan dosis
a. Ekstrak kulit manggis: 400mg/kgBB = 400 mg/1000grBB. Untuk tikus standar (200gr BB), maka:
= 80 mg
Ekstrak kulit manggis: 80 mg x 14(tikus) x 28 hari = 31360 mg = 31,36 Air pelarut : 2ml x 14 (tikus) x 28 hari = 784 ml
Maka konsentrasi EKM tiap ml: 40,191 mg
b. Simvastatin: 0,18 mg/ 200grBB
total Simvastatin yang: 0,18 mg x 14 (tikus) 28 hari = 70,56 mg
simvastatin tidak larut air, untuk melarutkan digunakan CMC Na, maksimal 1% dari total air pelarut: 1% x 784 ml = 7,84 gr
Air pelarut: 2ml x 14 (tikus) x 28 hari = 784 ml Konsentrasi Simvastatin tiap ml : 0,089 mg
Kelompok P1:
Tikus 1. Berat = 198,9 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 1,98 ml
Tikus 2. Berat = 208,6 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,08 ml
Tikus 3. Berat = 220,2 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
Tikus 4. Berat = 251,4 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,5 ml
Tikus 5. Berat = 205,5 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,04 ml
Tikus 6. Berat = 212,7 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,12 ml
Tikus 7. Berat = 224,3 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,23 ml
Kelompok P2:
Tikus 1. Berat = 219,6 gr. Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,22 ml
Tikus 2. Berat = 211,7 gr. Dosis simvastatin =
Larutan simvastatn yang disonde =
= 2,14 ml
Tikus 3. Berat = 259,1 gr. Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,62 ml
Tikus 4. Berat = 200,4 gr. Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,03 ml
Tikus 5. Berat = 226,9 gr. Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,29 ml
Tikus 6. Berat = 245,8 gr. Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,49 ml
Tikus 7. Berat = 208 gr. Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,1 ml
Kelompok P3:
Tikus 1. Berat = 273,8 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,72 ml
Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,77 ml
Tikus 2. Berat = 211,7 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,11 ml
Dosis simvastatin =
Larutan simvastatn yang disonde =
= 2,14 ml
Tikus 3. Berat = 208,5 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,07 ml
Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,11 ml
Tikus 4. Berat = 228 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,27 ml
Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
Tikus 5. Berat = 197,7 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 1,97 ml
Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2 ml
Tikus 6. Berat = 248,3 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,47 ml
Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
= 2,5 ml
Tikus 7. Berat = 223,9 gr. Dosis EKM =
Larutan EKM yang disonde =
= 2,23 ml
Dosis simvastatin =
Larutan simvastatin yang disonde =
Lampiran 6. Hasil analisis program statistik 1. Jumlah sampel tiap kelompok
Case Processing Summary
Kelompok Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kadar Kolesterol total
1 7 100.0% 0 0.0% 7 100.0%
2 7 100.0% 0 0.0% 7 100.0%
3 7 100.0% 0 0.0% 7 100.0%
4 7 100.0% 0 0.0% 7 100.0%
5 7 100.0% 0 0.0% 7 100.0%
2. Analisis deskriptif pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis dan simvastatin terhadap kadar kolesterol total
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Kadar Kolesterol total
1 (K1) Mean 63.671 3.8978
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 54.134 Upper Bound 73.209
Median 62.400 Variance 106.349 Std. Deviation 10.3126 Minimum 53.0 Maximum 84.2 Range 31.2 Interquartile Range 12.1 Skewness 1.423 .794 Kurtosis 2.750 1.587 2 (K2) Mean 74.543 3.3300
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 66.395 Upper Bound 82.691 5% Trimmed Mean 74.314 Median 70.400 Variance 77.623 Std. Deviation 8.8104 Minimum 65.6 Maximum 87.6 Range 22.0 Interquartile Range 18.2 Skewness .541 .794
Kurtosis -1.517 1.587
3 (P1) Mean 50.229 4.2259
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 39.888 Upper Bound 60.569 5% Trimmed Mean 49.932 Median 50.200 Variance 125.009 Std. Deviation 11.1807 Minimum 36.1 Maximum 69.7 Range 33.6 Interquartile Range 15.8 Skewness .580 .794 Kurtosis .512 1.587 4 (P2) Mean 60.129 4.2744
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 49.670 Upper Bound 70.588 5% Trimmed Mean 59.337 Median 56.600 Variance 127.892 Std. Deviation 11.3090
Minimum 51.1 Maximum 83.4 Range 32.3 Interquartile Range 14.0 Skewness 1.796 .794 Kurtosis 3.376 1.587 5(P3) Mean 54.314 2.1638
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 49.020 Upper Bound 59.609 5% Trimmed Mean 54.405 Median 53.500 Variance 32.775 Std. Deviation 5.7249 Minimum 45.7 Maximum 61.3 Range 15.6 Interquartile Range 11.1 Skewness -.164 .794 Kurtosis -1.012 1.587
3. Hasil uji normalitas kadar kolesterol total
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Kolesterol total
1 .242 7 .200* .874 7 .201
2 .252 7 .199 .889 7 .271
3 .182 7 .200* .959 7 .813
4 .292 7 .072 .796 7 .037
5 .153 7 .200* .955 7 .776
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
4. Hasil uji normalitas setelah transformasi kadar kolesterol total
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
tr_kadarkolesterol 1(K1) .212 7 .200* .914 7 .421 2(K2) .242 7 .200* .895 7 .300 3(P1) .155 7 .200* .975 7 .929 4(P2) .271 7 .130 .839 7 .097 5(P3) .147 7 .200* .954 7 .767
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
5. Hasil uji homogenitas varians
Test of Homogeneity of Variances tr_kadarkolesterol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.836 4 30 .513
6. Hasil uji parametric One Way ANOVA
ANOVA tr_kadarkolesterol
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .128 4 .032 6.714 .001
Within Groups .143 30 .005
7. Hasil uji Post Hoc
Multiple Comparisons Dependent Variable: tr_kadarkolesterol
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference (I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
1 2 -.07042 .03690 .066 -.1458 .0049 3 .10758* .03690 .007 .0322 .1829 4 .02617 .03690 .484 -.0492 .1015 5 .06663 .03690 .081 -.0087 .1420 2 1 .07042 .03690 .066 -.0049 .1458 3 .17800* .03690 .000 .1027 .2534 4 .09659* .03690 .014 .0212 .1719 5 .13705* .03690 .001 .0617 .2124 3 1 -.10758* .03690 .007 -.1829 -.0322 2 -.17800* .03690 .000 -.2534 -.1027 4 -.08141* .03690 .035 -.1568 -.0061 5 -.04095 .03690 .276 -.1163 .0344 4 1 -.02617 .03690 .484 -.1015 .0492 2 -.09659* .03690 .014 -.1719 -.0212 3 .08141* .03690 .035 .0061 .1568 5 .04046 .03690 .282 -.0349 .1158
5
1 -.06663 .03690 .081 -.1420 .0087
2 -.13705* .03690 .001 -.2124 -.0617
3 .04095 .03690 .276 -.0344 .1163
4 -.04046 .03690 .282 -.1158 .0349
Lampiran 10. Biodata mahasiswa Identitas
Nama : Muhammad Nadhil Sunaryo Putra
NIM : 22010110110084
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 29 Agustus 1992 Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan SKP 15A, Tasikmalaya
Nomor telepon : 0265-341878/343914
Nomor HP : 08112228844
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal
1. SD : SD Al Muttaqin Tasikmalaya Lulus tahun : 2005 2. SMP : SMP Al Muttaqin Tasikmalaya Lulus tahun : 2007 3. SMA : SMA Negeri 1 Tasikmalaya Lulus tahun : 2010 4. S1 : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Masuk tahun: 2010
Keanggotaan Organisasi